S BIO 1205549 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
penelitian deskriptif karena menjelaskan bagaimana pengetahuan Etnoekologi
dan pewarisan pengetahuan terhadap generasi selanjutnya di Kampung Adat
Ciptarasa tanpa adanya perlakuan terhadap subjek penelitian. Saat
pengambilan data, peneliti berbaur menjadi satu dengan responden yang
diteliti agar peneliti dapat memahami karakteristik ataupun persoalan dari
sudut pandang yang diteliti itu sendiri.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Kampung Adat Ciptarasa Kabupaten
Sukabumi. Lebih tepatnya disekitar area hutan lindung (Leuweung Titipan
atau Leuweung Kolot), tanah bukaan seperti area pesawahan atau perkebunan
(Leuweung Sampalan) dan disekitar lingkungan tempat tinggal masyarakat
Kampung Adat Ciptarasa ketika pewarisan pengetahuan berlangsung.
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 7-11 Januari dan 15-22 Juni 2016
(Lampiran 6).
Subjek penelitian ini adalah masyarakat yang terdiri dari orang tua
ataupun tokoh adat dan anak-anak (generasi muda) yang memilki pengetahuan

lokal tentang Etnoekologi. Orang tua yang dimaksud adalah orang yang
memilki kategori usia dewasa serta merupakan orang yang memiliki amanah
atau keahlian dalam masyarakat tersebut. Saat pengambilan data ke lapangan
peneliti memilih dua golongsn responden utama yaitu tokoh adat atauorangorang dengan kompetensi tertentu seperti pejabat adat di bidang kehutanan
dan pengrajin bambu yang setiap hari melakukan kegiatan di hutan adat.
Selain itu, untuk menambah validitas informasi yang didapat maka
wawancara dilakukan juga terhadap 17generasi muda yang menjadi kriteria
Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

31

dalam subjek penelitian adalah generasi muda yang termasuk dalam kategori
usia remaja yang sedang menempuh pendidikan atau seusia pada siswa
jenjang SMP dan SMA.
Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh karakteristik yang
dimiliki oleh subjek penelitian. Maka yang menjadi populasi penelitian ini
adalah seluruh pengetahuan masyarakat Kampung Adat Ciptarasa tentang

Etnoekologi. Sedangkan yang menjadi sampel penelitiannya yaitu sebagian
pengetahuan yang dimiliki masyarakat Kampung Adat Ciptarasa tentang
Etnoekologi yang terjaring melalui wawancara dan observasi lainnya.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian ini perlu dijabarkan agar tidak
terjadi perbedaan dan salah persepsi mengenai istilah-istilah dan variabel
penelitian yang digunakan. Dibawah ini merupakan definisi operasional yang
ada dalam penelitian ini:
1. Pewarisan pengetahuan
Pewarisan pengetahuan yang dimaksud adalah cara pembelajaran
pewarisan pengetahuan Etnoekologi hutan masyarakat Kampung Adat
Ciptarasa terhadap generasi selanjutnya.
2. Pengetahuan Etnoekologi
Pengetahuan Etnoekologi disini merupakan pengetahuan lokal yang
dimilki masyarakat Kampung Adat Ciptarasa tentang hubungan dan
interaksinya terhadap lingkungan sekitar mereka tinggal yaitu mengenai
pandangan terhadap hutan, fungsi, manfaat dan pengelolaan hutan,
pembagian zona/wilayah hutan, peraturan hutan adat, tradisi/perayaan
adat serta upaya konservasi masyarakat Ciptarasa terhadap hutan adat.
Lingkungan hutan disini meliputi hutan primer/hutan lindung (Leuweung

Kolot/Leuweung Titipan), hutan sekunder (Leuweung Tutupan) yang bisa
dimanfaatkan sumber dayanya oleh masyarakat dan tanah atau area

Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

bukaan seperti area untuk pesawahan dan perkebunan (Leuweung
Sampalan).
3. Masyarakat Kampung Adat Ciptarasa
Masyarakat kampung adat Ciptarasa yang dimaksudkan disini adalah
masyarakat

yang

mewariskan


dan

yang

diwariskan

mengenai

pengetahuan Etnoekologi pada masyarakat Kampung Adat Ciptarasa
Desa Sirnarasa Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi. Masyarakat
yang mewariskan pengetahuan Etnoekologinya adalah masyarakat yang
dijadikan subjek penelitian oleh peneliti seperti tokoh adat dan pengrajin
bambu,

sedangkan

masyarakat

yang


diwariskan

pengetahuan

Etnoekologinya adalah generasi muda usia remaja yang seusia pada
jenjang SMP dan SMA.

D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
Tabel 3.1 Instrumen Penelitian
No.
1.

JenisInstrumen
Angket Tertutup
“Ya” atau “Tidak”.

Sumber Data

Keterangan


Anak-anak
Kampung Adat
ciptarasa

Angket ini digunakan untuk
mengetahui karakteristik dan tingkat
pemahaman anak-anak Kampung Adat
Ciptarasa mengenai pengetahuan lokal
tentang Etnoekologi (Lampiran 3).

2.

Lembar Observasi

Tokoh adat,
masyarakat adat,
anak-anak Kampung
Adat Ciptarasa


Lembar observasi ini digunakan untuk
mengumpulkan dan
mendokumentasikan data Etnoekologi
apa saja yang ada di Kampung Adat
Ciptarasa (Lampiran 4).

3.

Pedoman

Tokoh adat,
masyarakat adat,
Anak-anak

Pedoman wawancara digunakan untuk
menggali informasi tentang
pengetahuan lokal Etnoekologi

Wawancara


Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

No.

4.

JenisInstrumen

Catatan lapangan
(Field Note)

5.

Foto, Rekaman
suara dan Video


Sumber Data

Keterangan

Kampung Adat
Ciptarasa.

masyarakat dan bagaimana cara
pewarisannya (Lampiran 1 dan 2).

Seluruh kegiatan
yang tercatat dalam
penelitian.

Catatan lapangan ini berfungi sebagai
catatan seluruh kegiatan peneliti dari
awal sampai akhir serta
menjadi salah satu data
tambahan/pendukung yang tidak

terdata dalam instrumen lain (Lampiran
6).

Tokoh Adat,
masyarakat adat
Ciptarasa, Kegiatan
Masyarakat adat
Ciptarasa.

Instrumen ini berfungsi sebagai
penyimpan dan pendokumentasian
hasil transkip wawancara dan seluruh
kegiatan masyarakat yang nantinya
digunakan sebagai bukti data dan salah
satu rujukan saat pengelolaan data.

.
E. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data diperlukan oleh peneliti agar informasi yang
diperoleh dari narasumber yang diteliti bisa terkumpul dengan baik yang

nantinya data yang telah terkumpul bisa dianalisis dengan seksama.
1. Wawancara
Narasumber yang menjadi sasaran wawancara pada penelitian ini
adalah tokoh adat seperti Ketua Adat Kampung Adat Ciptarasa ataupun staf
jajarannya dan masyarakat yang memilki kompetensi dan keahlian
dibidang tertentu seperti petani, tukang kebun, pemburu dan dukun serta
anak-anak Kampung Adat Ciptarasa. Kegiatan wawancara ini dilakukan
disekitar lingkungan Kampung Adat Ciptarasa saat narasumber sedang
melakukan kegiatan sehari-hari ataupun saat pewarisan pengetahuan
berlangsung. Seluruh sasaran wawancara ini diharapkan dapat memberikan
Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

informasi secara jujur dan objektif agar dapat suatu gambaran secara umum
mengenai pengetahuan Etnoekologi masyarakat Kampung Adat Ciptarasa
dan cara pembelajaran pewarisan pengetahuannya. Kisi-kisi wawancara
dalam penelitian ini yaitu mengenai beberapa aspek tentang pengetahuan
Etnoekologi dan pewarisan pengetahuannya bagi pihak orang tua dan anakanak. Poin-poin pertanyaan secara detail dijelaskan pada Lampiran 1 dan 2
dalam penelitian ini.Adapun beberapa aspek pertanyaan yang menjadi kisikisi dipaparkan pada tabel dibawah ini:
a) Pada Tabel 3.2 dan 3.3 merupakan kisi-kisi pertanyaan wawancara yang
diberikan kepada orang tua seperti tokoh adat ataupun masyarakat yang
memiliki pekerjaan tertentu seperti pengrajin tentang pewarisan
pengetahuan. Butir-butir pertanyaan dari beberapa aspek dibawah lebih
lengkapnya dijelaskan pada Lampiran 1 dan 2.

Tabel 3.2 Kisi-kisi wawancara terhadap Orang Tua atau Key
Person(Tokoh Adat)Kampung Adat Ciptarasa Tentang
Pewarisan Pengetahuan.
No

Aspek Pertanyaan

Pertanyaan
1

Tujuan Pewarisan Pengetahuan

2

Cara Mewariskan Pengetahuan

3

Sumber Pengetahuan

4

Materi yang Diajarkan

5

Peserta Didik

6

Evaluasi Pemahaman Peserta Didik

7

Rencana dan Cara Pelestarian Pewarisan Pengetahuan
Untuk Masa Depan

Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

35

Tabel 3.3 Kisi-kisi wawancara terhadap Generasi Muda Kampung
Adat Ciptarasa.
No

Aspek Pertanyaan

Pertanyaan
1

Tujuan Mendapatkan Pengetahuan Etnoekologi

2

Cara Memeroleh Pengetahuan

3

Sumber Pengetahuan

4

Materi yang Diajarkan

5

Peserta Didik

6

Evaluasi Pemahaman Generasi Muda

7

Keinginan dan Cara Untuk Melestarikan Pengetahuan
yang diberikan Oleh Orang Tua.

b) Pada Tabel 3.4 merupakan kisi-kisi wawancara mengenai pengetahuan
Etnoekologi masyarakat adat Ciptarasa dengan lingkungan hutan
sekitarnya. butir-butir pertanyaan dari beberapa aspek dibawah lebih
lengkapnya dijelaskan pada Lampiran 1.

Tabel 3.4 Kisi-kisi wawancara tentang pengetahuan Etnoekologi
masyarakat Kampung Adat Ciptarasa
No

Aspek Pertanyaan

Pertanyaan
1

Pandangan/pendapat masyarakat dalam memaknai hutan

2

Pembagian Zona Hutan

3

Fungsi Hutan

4

Manfaat Hutan

5

Peraturan Hutan Adat

Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

36

2. Angket

6

Tradisi/perayaan Adat

7

Upaya Konservasi

Pertanyaan

Mengenai

Pengetahuan

Etnoekologi

dan

Pewarisannya Terhadap Generasi Muda Kampung Adat Ciptarasa.
Angket yang digunakan merupakan agket tertutup “Ya” atau
“tidak” yang secara sederhana memilki pengertian angket yang
jawabannya terbatas atau memiliki dua atau lebih opsi pilihan (Sarwono,
2006). Angket ini digunakan untuk mempermudah peneliti dalam
mengumpulkan informasi dari beberapa narasumber yang menjadi
responden secara cepat pada waktu yang bersamaan. Kegiatan wawancara
lebih efektif jika dilakukan secara personal dan membutuhkan waktu
yang lama, maka untuk mengefektifkan waktu penelitian dipilih juga
untuk menggunakan angket tertutup “Ya” atau “Tidak”. Pada angket ini
responden diberi beberapa kalimat pertanyaan yang nantinya akan
mengungkapkan karakter responden dalam pemahaman pewarisan
pengetahuan Etnoekologi.
Penggunaan angket ini sangat sederhana karena responden hanya
menjawab “Ya” atau “Tidak” pada beberapa kalimat pertanyaan yang
diajukan. Kemudian responden akan memberi tanda checklist pada kolom
“Ya” atau “Tidak” yang nantinya akan mendeskripsikan karakter dan
pemahaman responden tersebut. Informasi yang didapat pada angket
“Ya” atau “Tidak” ini adalah informasi berupa tulisan yang diisi
responden pada lembar angket “Ya” atau “Tidak”.Kisi-kisi pertanyaan
didalam angket tertutup ini sebenarnya merupakan pertanyaan-pertanyaan
yang lebih terfokus dan mendetail untuk menunjang data dari hasil
wawancara.

Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

Untuk butir-butir pertanyaan secara detail dijelaskan pada Lampiran
4 yang terdapat 30 butir soal pertanyaan. Adapun kisi-kisi pertanyaan
tersebut antara lain:

Tabel 3.5 Kisi-kisi Angket Tertutup tentang pengetahuan Etnoekologi
dan Pewarisannya.
No

Aspek Pertanyaan
Pengetahuan

1

Butir Soal (Lampiran 3)

Etnoekologi

generasi 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9,

muda Kampung Adat Ciptarasa meliputi
pandangan, Fungsi, manfaat, peraturan
dan pembagian zona hutan.

2

Berbagai

kegiatan

generasi

muda

yang

dilakukan 10, 11, 12, 13, 14, 15.

Kampung

Adat

Ciptarasa.
3

Sumber Pengetahuan.

16, 24, 29

4

Peserta Didik

17 19, 20, 21, 22, 23, 25,

5

Evaluasi Pembelajaran

18, 27

6

Keinginan

Untuk

Melestarikan 28, 30

Pengethauan yang diberikan.
Urgensi Pendidikan Formal (Sekolah) 26

7

Bagi Generasi Muda Kampung Adat
Ciptarasa

3. Lembar Observasi
Kegiatan

observasi

meliputi

melakukan

pencatatan

secara

sistematik kejadian-kejadian, perilaku, objek-objek yang dilihat dan halhal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian yang dilakukan
Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

38

(Sarwono, 2006). Catatan observasi yang terdapat pada Lampiran 4 dan 5
ini berguna dalam mencatat seluruh pengetahuan lokal Etnoekologi di
Kampung Adat Ciptarasa sehingga peneliti dapat menemukan interaksi,
pola-pola dan peraturan-peraturan dengan latar belakang sosial budaya
masyarakatnya secara alami.
4. Catatan Lapangan (Field Note)
Catatan lapangan (Lampiran 6) berguna untuk mencatat segala
kegiatan peneliti dari awal sampai akhir. Catatan lapangan ini juga
berfungsi sebagai data tambahan mengenai tempat dan waktu sampai
kondisi cuaca dan keadaan lingkungan saat dalam penelitian yang
nantinya akan menjadi data tambahan untuk menambah validitas
informasi yang didapat.
5. Foto, Rekaman Suara dan Video
Foto-foto hasil penelitian (Lampiran 7) digunakan untuk mengambil
gambar setiap kegiatan penelitian mulai saat wawancara dan saat kegiatan
pewarisan

pengetahuan

berlangsung

dilapangan.

Rekaman

suara

bertujuan untuk mendokumentasikan seluruh transkip percakapan saat
kegiatan wawancara terhadap narasumber. Sedangkan Video digunakan
juga untuk merekam saat wawancara dan saat proses pewarisan
pengetahuan berlangsung agar peneliti lebih diperjelas saat narasumber
memberikan penjelasan dan kegiatan proses pewarisan pengetahuan
berlangsung karena dengan menggunakan video yang hasil datanya
berupa audiovisual bisa memperjelas gerakan, mimik dan bagaimana
kondisi saat pewarisan pengetahuan tersebut berlangsung.
F. Analisis Data
Pertama data yang berhasil dikumpulkan akan dianalisis dengan
mengolah hasil data wawancara yang didapat dari seluruh narasumber dengan
analisis kualitatif. Selanjtnya data tersebut akan ditinjau dan dibandingkan
dengan referensi teori-teori kearifan lokal sosial budaya yang dimilki
Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

39

masyarakat Kampung Adat Ciptarasa. Langkah ke tiga yaitu hasil angket
tertutup“Ya”

“Tidak”dijadikan

atau

mendeskripsikan

karakteristik

gambaran

dan

tingkat

secara

umum

pemahaman

untuk
generasi

mudaKampung Adat Ciptarasa dalam menerima pengetahuan lokal tentang
Etnoekologi. Lalu data tersebut dianalisis dan dibandingkan dengan teori dan
penelitian sejenis tentang pewarisan pengetahuan lokal yang ada. tahapan ke
tiga data dari catatan observasi dianalisis dan disajikan secara deskriptif
sehingga seluruh pengetahuan Etnoekologi masyarakat Kampung Adat
Ciptarasa dapat terangkum dan dipahami dengan mudah. Selanjutnya seluruh
data yang telah dianalisis disajikan sebagai temuan dan dibahas dengan
dikaitkan pada dasar teori yang nantinya akan menjawab rumusan masalah
yang ditanyakan dalam bentuk kesimpulan.

G. Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian meliputi tiga tahapan kegiatan. Tahapan ini antara
lain tahap persiapan (pra pelaksanaan), tahap pelaksanaan dan tahap pasca
pelaksanaan. Adapun penjelasan dari ke tiga tahapan tersebut adalah:
1. Tahap Persiapan (Pra Pelaksanaan)
Hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini antara lain:
a. Merumuskan masalah penelitian.
b. Mencari kajian pustaka.
c. Memilih instrumen penelitian yang terkait.
d. Menyusun proposal penelitian dengan rangka penulisan proposal
sesuai pedoman penulisan karya ilmiah UPI.
e. Melakukan revisi proposal setelah mendapat berbagai masukan
dan saran dari dosen pembimbing.
f. Mempresentasikan proposal pada seminar proposal.
g. Merevisi proposal setelah mendapatkan berbagai masukan dan
saran dari dosen pembimbing pada seminar proposal.
2. Tahap Pelaksanaan
Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

40

Hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini antara lain:
a. Melakukan kunjungan dan meminta izin ke pihak terkait untuk
bertamu ke Kampung Adat Ciptarasa sebagai lokasi penelitian.
b. Melakukan kunjungan awal dengan ketua adat berserta tokoh
adat dan masyarakat mengenai maksud dan tujuan peneliti ingin
berkunjung ke Kampung Adat Ciptarasa.
c. Melakukan survey lokasi untuk melihat lingkungan sekeliling
Kampung Adat Ciptarasa.
d. Mewawancarai tokoh adat seperti ketua adat serta beberapa
masyarkat adat seperti petani, tukang kebun, pemburu dan dukun
serta generasi muda masyarakat adat Ciptarasa tentang
pengetahuan Etnoekologi serta cara pewarisan pengetahuan
tersebut.
e. Mengobservasi penduduk dalam kegiatan dan perilaku seharihari saat berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya.
f. Mendokumentasikan seluruh informasi yang diperoleh melalui
video, foto dan rekaman.
3. Tahap Pasca Kegiatan
Hal-hal yang dilakukan peneliti pada tahap ini antara lain:
a. Melakukan pengolahan dan analisis data yang diperoleh dari
hasil pengamatan.
b. Membuat pembahasan dan menarik kesimpulan dari hasil
analisis data.
c. Menyusun hasil laporan hasil penelitian (skripsi) sesuai dengan
pedoman penulisan karya ilmiah UPI tahun 2015.

Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

41

H. Alur Penelitian
Alur penelitian yang dilakukan antara lain:

Masalah

Merumuskan Masalah dan Melakukan Kajian Pustaka

Penyusunan Proposal Penelitian

Seminar proposal
Penelitian
Tahap Pra Kegiatan

Perbaikan Proposal Penelitian dari masukan
Penguji

Persiapan Pra Penelitian Ke Lapangan

Pengambilan data menggunakan instrumen penelitian
15-22 Juni 2016
Tahap Pelaksanaan

Analisis data

Pembahasan dan Kesimpulan

Penyusunan Laporan Penelitian

Tahap Pasca Kegiatan
Alief Maulana, 2016
KAJIAN PEWARISAN PENGETAHUAN ETNOEKOLOGI PADA MASYARAKAT KAMPUNG ADAT CIPTARASA
KECAMATAN CIKAKAK KABUPATEN SUKABUMI
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel
3.6 Bagan Alur
Penelitian