BAB III. REVISI ke 2 KUAN KUAL docx

65

BAB III
METODE PENELITIAN

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan
dan kegunaan tertentu.1 Dengan demikian metode penelitian dapat diartikan
sebagai bahasa yang menyangkut tentang tata cara mendapatkan data dan
memprosesnya serta teknik-tekniknya dalam sebuah penelitian.
Secara

praktis

peranan

metodologi

dalam

sebuah


penelitian

dan

pengembangan ilmu adalah sebagai berikut :
1. Menambah kemampuan para ilmuan untuk mengadakan atau melaksanakan
penelitian secara lebih baik dan sederhana.
2. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk meneliti hal-hal yang belum
diteliti.
3. Memberikan kemungkinan yang lebih besar untuk melakukan penelitian
interdisplier.
4. Memberikan

pedoman

untuk

mengorganisasi

serta


mengintegrasikan

pengetahuan kepada masyarakat.2
Dari penjelasan di atas terlihat bahwa metodologi memiliki peranan yang besar
dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. Dengan memahami 1

11 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 1
2
Asrof Safi’i, Metodologi Penelitian I. (Tulungagung: STAIN Tulungagung, 2002), hal. 2

66

metodologi penelitian, seorang peneliti akan mudah menentukan metode apa yang
digunakan dalam penelitian, serta tidak akan kesulitan untuk mengarahkan kemana
penelitian tersebut.3
Sehingga dapat dinyatakan bahwa metodologi merupakan suatu unsur yang
mutlak ada di dalam penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan. 4
berdasarkan keterangan di atas maka berkaitan dengan penelitian yang
dilaksanakan dapat diuraikan beberapa prosedur sebagai berikut.

A. Pola dan Jenis Penelitian
1.

Pola Penelitian Kualitatif dan Penelitian Kuantitatif.
Agar peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai

langkah-langkah yang harus diambil dan ditempuh serta gambaran mengenai
masalah-masalah yang dihadapi serta cara mengatasi permasalahan tersebut
haruslah

menggunakan

penelitian

yang

tepat.

Sehingga


berdasarkan

permasalahan yang dibahas peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dan kuantitatif. Bogdan dan Taylor mendefinisikan penelitian
kualitatif

yaitu “penelitian yang menggunakan prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orangorang dan perilaku yang dapat diamati”.5 Pada penelitian ini pendekatan
2

kualitatif digunakan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa.
23 Ibid., hal. 2
4
Ibid., hal. 2
5
Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2005), hal. 4

67


Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mencangkup setiap jenis
penelitian yang didasarkan atas perhitungan persentase, rata-rata, chi kuadrat,
dan perhitungan statistik lainnya. Dengan kata lain penelitian kuantitatif
melibatkan diri pada perhitungan atau angka. 6 Dalam pendekatan ini peneliti
banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran
terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. 7 Oleh karena itu data
yang terkumpul harus diolah secara statistik agar dapat ditafsirkan dengan baik.
Adapun data yang diolah secara statistik dalam penelitian ini adalah data
tes yang diperoleh melalui hasil tes siswa kelas VIII A UPTD SMPN 1 Ngantru
Tulungagung untuk mengukur efektifitas strategi pembelajaran discovery
(penemuan terbimbing) terhadap berpikir kreatif dan prestasi belajar siswa.
2.

Jenis Penelitian
Ditinjau dari jenis permasalahannya yang dibahas pada penelitian ini

untuk penelitian kualitatif penulis menggunakan jenis penelitian deskriptif.
Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu
gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada saat sekarang, dengan perkataan
lain, penelitian deskriptif mengambil masalah atau memusatkan perhatian 3


36 Ibid., hal 3
7
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. (Jakarta: PT Rineka Cipta,
2006), hal. 12

68

kepada masalah-masalah aktual sebagaimana adanya pada saat penelitian
dilaksanakan.8
Sedangkan untuk penelitian kuantitatif peneliti menggunakan jenis
penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu proses penelitian
yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain
dalam kondisi yang terkendalikan yaitu variabel-variabel yang dipilih dan
variabel-variabel lain yang dapat mempengaruhi proses eksperimen itu
dikontrol secara ketat.9
Dalam penelitian ini desain penelitian yang peneliti pilih adalah Quasi
Experimental Desaign atau yang biasa disebut eksperimen semu. Dengan
tujuan agar peneliti dapat mengontrol semua variabel yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Dalam desain ini terdapat satu kelompok yaitu kelompok

eksperimen atau kelompok yang diberi perlakuan (treatment) dengan strategi
pembelajaran discovery (penemuan terbimbing). Pada akhir proses belajar
mengajar diberikan pengukuran/ posttest. Dalam penelitian ini peneliti
mengambil satu kelompok yaitu kelas VIII A sebagai kelompok eksperimen. 4

48 Nana Sudjana, Ibrahim , Penelitian dan Penilaian Pendidikan, (Bandung: Sinar Baru , 1989), hal.
64
9
S Margono, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), hal 105

69

B. Populasi, Sampling dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek dan
subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.10 Jadi
populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang
lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subjek
yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki

oleh subyek atau obyek itu. Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian
ini adalah seluruh siswa kelas VIII UPTD SMPN 1 Ngantru Tulungagung.
2. Sampling
Obyek penelitian yang dijadaikan sebagai sasaran untuk mendapatkan
dan mengumpulkan data disebut populasi. Namun dalam kegiatan penelitian
untuk menjangkau keseluruhan dari obyek tersebut tidak dilakukan. Untuk
mengantisipasinya digunakan teknik sampling. Teknik sampling adalah cara
untuk menentukan sampel dengan syarat besarnya sampel harus terpenuhi
dan representativenes atau mewakili semua komponen populasi.11
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive
sampling. Dalam purposive sampling pengambilan sampel harus didasarkan
5

510 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis…, hal. 72
11
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan. (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), hal. 55

70

atas ciri-ciri, sifat-sifat atau karakteristik tertentu, yang merupakan ciri-ciri

pokok populasi. Selain itu subjek yang diambil sebagai sampel benar-benar
merupakan subjek yang paling banyak mengandung ciri-ciri yang terdapat
pada populasi.12
Teknik ini digunakan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang
sesuai dengan kepentingan dan atas pertimbangan peneliti. Dalam penelitian
ini peneliti menggunakan kelas VIII dengan pertimbangan dapat dilakukan
penelitian yang lebih mendalam jika diperlukan dan pada kelas VIII anak
dalam perkembangan yang sudah cukup matang. Dalam penelitian ini yang
diambil kelas VIII A UPTD SMPN 1 Ngantru Tulungagung. Pemilihan kelas
ini dilakukan melalui wawancara dengan guru matematika dengan hasil
wawancara bahwa di kelas VIII A tersebut kondisi pembelajaran matematika
kondusif dan mudah dikondisikan.
3. Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh
populasi.13 Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak
semua orang atau benda diteliti, melainkan cukup menggunakan sampel
yang mewakilinya. 6
Peneliti

sangat


memerlukan

pengambilan

sampel

keterbatasan waktu, tenaga, biaya, dan kemampuan yang ada

612 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik…, hal. 140
13
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis…, hal. 73

mengingat

71

tidak memungkinkan peneliti untuk meneliti seluruh populasi yang ada.
Dengan berbagai pertimbangan peneliti mengambil kelas VIII A sebagai
sampel yang sekiranya dapat mewakili populasi yang ada.

C. Sumber Data dan Variabel
1. Sumber Data
2. Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. 14 Dalam hal ini
peneliti berusaha mengumpulkan data-data yang bersumber dari :
a. Sumber data primer yaitu sumber data pertama dilokasi penelitian atau objek
penelitian.15 Responden dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII A
UPTD SMPN 1 Ngantru Tulungagung.
b. Sumber data sekunder merupakan sumber kedua atau sumber sekunder dari
data yang kita butuhkan.16 Dalam hal ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah guru matematika, kepala sekolah, beserta staf dan dokumentasi.
Dimana nanti sumber data akan diambil informasi-informasi yang
terkait dengan penelitian ini. Seperti siswa diberi soal tes mengenai (kubus/
balok) dan diwawancarai untuk mengetahui komponen berpikir kreatif
orisionalitas. Guru kelas juga diwawancarai guna mendapatkan informasi
yang berguna dalam penelitian ini. Selain itu peneliti dapat menggunakan
metode guna mendapat informasi dari sumber data. 7
2. Variabel
714 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik…, hal.129
15
Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif. (Jakarta: Prenada Media Group, 2008), hal. 122
16
Ibid., hal. 122

72

Variabel penelitian pada dasarnya adalah sesuatu hal yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara
teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau obyek
yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain. 17
Berdasarkan hal tersebut variabel yang digunakan dalam penelitian ini
adalah :
1.

Variabel independen (variabel bebas) merupakan variabel yang
mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya
variabel dependen (variabel terikat).18 Yang menjadi variabel bebas
dalam penelitian ini adalah strategi pembelajaran discovery (penemuan
terbimbing) dan kemudian dalam penelitian ini dinamakan sebagai
variabel (X). Dengan indikator pelaksanaan pembelajaran discovery
(penemuan terbimbing) bagi siswa.

2.

Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas.19
Dalam hal ini yang menjadi variabel terikat adalah berpikir kreatif8

817 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis…, hal. 31
18
Ibid., hal. 33
19
Ibid., hal. 33

73

yang kemudian dalam penelitian ini dinamakan sebagai variabel (Y).
Dengan indikator penguasaan terhadap materi pelajaran matematika
pada pokok bahasan bangun ruang sisi datar dan prestasi belajar siswa.
D. Metode Pengumpulan Data
1. Metode Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data, metode merupakan suatu hal yang mutlak
kebenarannya, sebab ilmiah atau tidaknya suatu tulisan tergantung pada
pokok pikiran yang dikemukakan dan disimpulkan dilandasi oleh faktorfaktor yang didapat secara objektif dan berhasil lolos dari berbagai
pengujian.20
Dalam usaha memperoleh data-data yang penulis perlukan dalam
penelitian, maka penulis menggunakan beberapa metode pengumpulan data.
Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang digunakan untuk
mengumpulkan data, pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai
setting, berbagai sumber dan berbagai cara.21 Agar dalam penelitian nantinya
diperoleh informasi dan data-data yang sesuai dengan topik yang diteliti,
maka peneliti menggunakan beberapa metode antara lain :

9

a. Metode observasi
920 Gempur Santoso, Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, (Jakarta: Prestasi pustaka, 2005),
hal 70
21
Sugiono, Metode Penelitian Bisnis. (Bandung: Alfabeta, 2007), hal. 129

74

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain karena observasi tidak
terbatas pada orang tetapi juga obyek-obyek alam yang lain. 22 Dua
diantara

yang

terpenting

dalam

observasi

adalah

proses-proses

pengamatan dan ingatan.
Metode pengumpulan data dengan observasi digunakan bila,
peneliti berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala
alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.23
Data yang dikumpulkan melalui metode observasi ini berdasarkan
pada pedoman observasi yang telah disusun. Ada dua pedoman observasi
yang akan digunakan yaitu pedoman observasi berpikir kreatif siswa dan
pedoman

observasi

kegiatan

pembelajaran

discovery

(penemuan

terbimbing).
b. Metode interview
Menurut Suharsimi Arikunto interview atau wawancara adalah
sebuah “dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh
informasi dari terwawancara”.24 10

Ada dua pihak dalam interview yang masing-masing mempunyai
fungsi yang berbeda. Diantaranya pihak pertama adalah pencari
1022 Ibid., hal. 138
23
Ibid., hal. 139
24
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik…, hal. 155

75

informasi, mereka mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang dibutuhkan
dalam penelitian. Pihak kedua adalah seseorang yang mempunyai
kedudukan sebagai pemberi informasi. Dalam hal ini pihak kedua
mempunyai hak untuk memberikan keterangan yang dibutuhkan oleh
pihak pertama.
Metode ini digunakan untuk memperoleh data dari pihak sekolah
tentang sejarah berdirinya sekolah, mengenai visi dan misi sekolah, letak
geografis sekolah, dan wawancara dengan siswa untuk mengetahui
komponen berpikir kreatif orisionalitas.
c. Metode tes
Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan inteligensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.25
Tes digunakan untuk mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa
setelah dilakukan pembelajaran serta untuk mengetahui respons siswa
terhadap pembelajaran. Respons siswa dapat dilihat dari hasil jawaban tes
siswa. Soal yang diberikan dalam tes ini adalah soal uraian. 11

Dengan metode inilah peneliti mendapatkan data atau hasil berupa
nilai atau skor dari tes yang diadakan pada waktu penelitian, kemudian
1125 Ibid., hal. 150

76

nilai atau skor yang didapat diolah atau disajikan dalam bentuk prosentase
tentang tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa dan kemudian hasil dari
skor tes siswa tersebut peneliti analisa untuk mengetahui bagaimana
penerapan pengajaran discovery (penemuan terbimbing) terhadap berpikir
kreatif dan prestasi belajar siswa pada kelas VIII A SMPN I Ngantru
Tulungagung.
d. Metode dokumentasi
Dokumentasi dari asal kata dokumen yang artinya barang-barang
tertulis.

Di

dalam

melaksanakan

metode

dokumentasi,

peneliti

menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen,
peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.26
Dalam pengertian lain dokumentasi cara untuk memperoleh
informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada
pada responden atau tempat, dimana responden bertempat tinggal atau
melakukan kegiatan sehari-hari.27 12
Dokumentasi digunakan untuk memperkuat data yang diperoleh
dalam observasi. 13Untuk memberikan gambaran secara konkret mengenai
kegiatan pembelajaran digunakan dokumentasi foto dan operasional dari
obyek penelitian, misalnya arsip-arsip.
2. Instrument Pengumpulan Data
1226 Ibid., hal. 158
27
Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan…, hal. 81
13

77

Instrumen pengumpulan data adalah alat pada waktu penelitian
menggunakan sesuatu metode. Menurut Suharsimi Arikunto instrument
pengumpulan data adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data agar pekerjaaannya lebih mudah dan hasilnya
lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih
mudah diolah.28
Berdasarkan metode yang digunakan di atas maka peneliti memilih
menggunakan instrumen sebagai berikut :
a. Pedoman observasi
Pedoman observasi adalah alat bantu yang digunakan peneliti dalam
mengumpulkan data-data melalui pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena yang diselidiki.
Pedoman observasi ini terdiri dari dua pedoman observasi yaitu
pedoman observasi berpikir kreatif siswa yang digunakan sebagai
panduan peneliti dalam mengamati segala aktivitas siswa dan pedoman 14
observasi kegiatan pembelajaran yang digunakan sebagai panduan
peneliti dalam mengetahui keterlaksanaan pembelajaran matematika
dengan strategi pembelajaran discovery (penemuan terbimbing). 15
Pedoman observasi berpikir kreatif siswa disusun berdasarkan
aspek-aspek berpikir kreatif antara lain kefasihan (fluency), keluwesan

1428 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik…, hal.160
1528 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik…, hal.160

78

(flexibility),

keaslian

(orisinalitas).

Pedoman

observasi

kegiatan

pembelajaran disusun berdasarkan pedoman pelaksanaan pembelajaran
dengan strategi pembelajaran discovery (penemuan terbimbing).
b. Pedoman Interview
Pedoman interview adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti
untuk mengumpulkan data-data wawancara dengan responden. Dalam hal
ini pedoman yang dimaksud adalah beberapa pertanyaan yang berguna
untuk mengetahui tentang latar belakang dan kapan berdirinya UPTD
SMPN 1 Ngantru Tulungagung, visi dan misi sekolah, letak geografis
sekolah dan wawancara dengan siswa untuk mengungkap tingkat berpikir
kreatif orisionalitas.
c. Pedonam Tes
Pedoman tes adalah alat bantu yang digunakan oleh peneliti dalam
mengukur berpikir kreatif siswa. Disini peneliti hanya membuat 4 butir
soal tes yang nantinya oleh peneliti akan klasifikasikan menjadi tiga
bagian sesuai dengan aspek yang nantinya akan diteliti, yaitu soal tentang
kubus dan balok yang termasuk indikator kelancaran (fluency), keluwesan
(flexibility), keaslian (orisinalitas).

d. Pedoman Dokumentasi
Dokumentasi

adalah

alat

bantu

yang

digunakan

dalam

mengumpulkan data-data berupa benda-benda tertulis yang telah

79

didokumentasikan untuk dibaca, dipelajari dan berguna untuk penelitian.
Pedoman ini digunakan untuk mengetahui tentang data yang diperlukan
dalam penelitian.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden
terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan
variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti,
melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan.29
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis data kualitatif
dan kuantitatif.
Untuk data kualitatif dianalisis dengan teknik analisis deskriptif induktif
yaitu proses pemikiran untuk mengambil pengertian-pengertian atau 16
kesimpulan yang bersifat umum, berdasarkan atas data atau fakta yang kongkrit
yang bersifat khusus. Teknik analisis data yang digunakan adalah sebagai berikut :

Tingkat berpikir kreatif
Berdasarkan hasil tes siswa yang berbentuk uraian dengan jumlah 4 soal
lalu didapat skor total untuk setiap siswa, selanjutnya dianalisis untuk
1629 Sugiono, Metode Penelitian Bisnis…, hal. 142

80

mengetahui tingkat berpikir kreatif siswa yang disajikan dalam tabel 3.1
berikut.
Tabel 3.1 Interpretasi Tingkat Berpikir Kreatif Matematika
Skor

Kriteria umum
Fluency
Flexibility
Orisinalitas
Fluency dan Flexibility
Flexibility dan Orisinalitas
Fluency dan Orisinalitas

Skor 4

Skor 3

Prosentase nilai

Tingkat

81% - 100%

Tingkat 3
Sangat kreatif
Tingkat 2
Kreatif

65% - 80%

Fluency
Flexibility
35% - 64%
Orisinalitas
Tidak memenuhi komponen
01% - 34%
berpikir kreatif
Jumlah Skor Maksimum = 16

Skor 2
Skor 1

Jumlah Skor Tercapai
Prosentase nilai = Jumlah Skor Maksimum

Tingkat 1
Cukup kreatif
Tingkat 0
Tidak kreatif

x 100

Setelah nilai siswa diketahui dan digolongkan berdasarkan interpretasi

tingkat berpikir kreatif matematika maka akan diuji apakah discovery
(penemuan terbimbing) berpengaruh terhadap berpikir kreatif yaitu :
x́ ≤ 50 % anak maka discovery (penemuan terbimbing) tidak

Jika

memberikan pengaruh terhadap berpikir kreatif.
Jika



> 50 % anak maka discovery (penemuan terbimbing) memberikan

pengaruh terhadap berpikir kreatif
Keterangan



= prosentase dari sangat kreatif dan kreatif.

81

Dari hasil tes siswa selain dapat dianalisis tingkat berpikir berpikir
kreatifnya juga dapat dinilai prestasi belajarnya. Dengan tujuan untuk
mengetahui apakah strategi pembelajarn discovery (penemuan terbimbing)
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. Untuk pedoman pensekoran
prestasi belajar siswa disajikan dalam tabel 3.2 berikut.
Tabel 3.2 Pedoman Pensekoran Prestasi Belajar
Nomor Soal
1, 2, 4

Rubrik Penilaian
Caranya benar
Langkah-langkahnya benar
Operasi hitung nya benar
Jawabannya benar
Caranya benar
Langkah-langkahnya sedikit kesalahan
Operasi hitung nya benar
Jawabannya benar
Caranya benar
Langkah-langkahnya benar
Operasi hitung nya sedikit kesalahan
Jawabannya salah
Caranya benar
Langkah-langkahnya sedikit kesalahan
Operasi hitung nya salah
Jawabannya salah

Caranya salah
Langkah-langkahnya salah
Lanjutan tabel 3.2…
Nomor Soal
Rubrik Penilaian
1,2,4
Caranya salah
Langkah-langkahnya salah
Operasi hitung nya salah
Jawabannya salah
3
Gambar benar
Gambar minimal 5

Skor
5

4

3

2

Skor
1
5

82

Gambar benar
Gambar minimal 4
Gambar benar
Gambar minimal 3
Gambar benar
Gambar minimal 2
Gambar benar
Gambar minimal 1
Jumlah Skor Maksimum = 20

Jumlah Skor Tercapai
Nilai = Jumlah Skor Maksimum

4
3
2
1

x 100

Berdasarkan data prestasi belajar siswa dianalisis oleh penulis
menggunakan statistik. Rumus yang digunakan adalah t-test atau uji t satu
pihak untuk pihak kanan, karena rumus yang digunakan adalah rumus t ada
persyaratan yang harus dipenuhi sebelum uji t dilakukan. Persyaratannya
adalah:
a.

Uji Normalitas
Uji Normalitas merupakan langkah awal dalam menganalisis data secara
spesifik, setelah data awal yang didapat dari ulangan harian pada materi
(kubus/ balok), maka data tersebut diuji kenormalannya apakah data
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data
sampel yang diperoleh digunakan uji Chi-Kuadrat.
Hipotesisi yang digunakan adalah :
H 0 : Data berdistribusi normal
H 1 : Data tidak berdistribusi normal.17
Langkah-langkah uji normalitas adalah sebagai berikut :
1) Menyusun data dan mencari nilai tertinggi dan terendah.

1730 Husaini Usman, Pengantar Statistika. (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), hal.70

83

2) Menghitung rentang yaitu data tertinggi dikurangi data terendah
3) Hitung banyak kelas dengan rumus :
Banyak kelas = 1 + 3,3 log n
4) Menghitung panjang panjang kelas interval
p=

Rentang
Banyak kelas

5) Tentukan ujung bawah kelas interval pertama. Biasanya diambil data
terkecil
6) Selanjutnya kelas interval pertama dihitung dengan cara
menjumlahkan ujung bawah kelas dengan p tadi dikurangi 1.
Demikian seterusnya.
7) Buat tabel distribusi frekuensi30
8) Menghitung rata-rata dan simpangan baku.
9) Buat tabel penolong untuk uji normalitas data
10) Menghitung nilai z dari setiap batas kelas.
z=

x i− x́
s

11) Mengubah harga z menjadi luas daerah kurva normal dengan
menggunakan tabel.
12) Mengisi Frekuensi yang diharapkan (hi) dengan rumus :
Luas kelas interval x 100
13) Frekuensi yang diamati (oi) diisikan nilai f pada tabel distribusi
langkah 7 di atas

84

14) Masukkan nilai yang terdapat di tabel penolong ke dalam rumus
2

2

x=

( o1−h1 )
h1

+

( o 2−h2 )
h2

2

2

+¿

( o3−h3 )
h3

2

+ ….+

( on−h n )
hn

15 ¿ Tetapkan Taraf signifikansi ( α ) = 0.01
16 ¿ Tentukan kriteria pengujian
Jika
16) Cari

2

2

x hitung ≤ xtabel

2
x hitung yaitu

maka data berdistribusi normal

2
x tabel dengan dk = (n - 1) dengan menggunakan tabel

didapat nilai
17) Bandingkan

x

2

2

x tabel
2
2
x hitung dengan x tabel dan cocokkan dengan criteria pada

langkah 16.
18) Buatlah kesimpulan.31 18

Adapun untuk rumus t-test yang digunakan adalah uji t satu pihak untuk
pihak kanan, dengan rumus sebagai berikut :

t hitung =

x́−μ 0
s
√n

Keterangan :


: rata-rata data eksperimen

µ0 : rata-rata populasi
s : simpangan baku

1831 Ibid., hal. 278

85

n : jumlah data sampel.32
Dengan kriteria pengujiannya adalah :
-

Jika t hitung ≥ t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak

-

Jika t hitung ≤ t tabel maka Ha ditolak dan Ho diterima 19

Keterangan
Jika Ho :

μ

≤ 78 maka tidak ada pengaruh strategi pembelajarn discovery
(penemuan terbimbing) terhadap prestasi belajar siswa

Jika Ha :

μ

≥ 78 maka ada pengaruh strategi pembelajarn discovery
(penemuan terbimbing) terhadap prestasi belajar siswa

F.

Pengecekan Keabsahan Data
Dalam penelitian ini nantinya diharapkan didapatkan hasil yang valid,
maka perlu dilakukan pengecekan keabsahan data. Pengecekan keabsahan data
yang digunakan dalam penelitian kualitatif meliputi triangulasi, ketekunan
pengamatan, dan diskusi dengan teman sejawat, guru mata pelajaran
matematika serta konsultasi dengan pembimbing.
Triangulasi

adalah

teknik

pemeriksaan

keabsahan

data

yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan
atau sebagai pembanding terhadap data itu. Denzin
1932 Ibid., hal. 124

dalam Moleong33

86

membedakan

empat

macam

triangulasi

sebagai

teknik pemeriksaan

yang memanfaatkan penggunaan :
1.

Sumber
Triangulasi

menurut

sumber

data

adalah

membandingkan

dan

mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh
melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. 3 4
2.

Metode
Triangulasi metode dapat dilakukan dengan dua strategi yaitu,
pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan
beberapa tehnik pegumpulan data dan pengecekan beberapa sumber

20

data dengan metode yang sama. 35
3.

Penyidik
Triangulasi penyidik adalah dengan jalan memanfaatkan peneliti atau
pengamat

lainnya

untuk

keperluan

pengecekan

kembali

derajat

kepercayaan data. Pemanfaatan pengamat lain membantu mengurangi
kemelencengan dalam pengumpulan data.36
4.

Teori

2033 Lexy J Moleong, Metode Penelitian Kuantitatif…, hal. 330
34
Ibid., hal.331

87

Triangulasi teori dilakukan dengan anggapan bahwa fakta tertentu
tidak dapat diperiksa derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih
teori.37
Dalam penelitian ini triangulasi yang digunakan oleh peneliti adalah
triangulasi metode untuk membandingkan data pekerjaan siswa dengan data
hasil wawancara dengan siswa.
Ketekunan pengamatan dilakukan dengan cara peneliti mengadakan
pengamatan secara terus-menerus melalui lembar observasi, berdialog dengan
siswa dan bertanya dengan guru.
Diskusi dengan teman sejawat adalah mendiskusikan proses dan hasil
penelitian dengan cara mengespos hasil sementara, hasil akhir yang diperoleh 21

dalam bentuk diskusi dengan rekan-rekan sejawat.
Konsultasi dengan pembimbing guna meminta saran tentang keabsahan
data yang diperoleh.
G. Tahap-tahap Penelitian
Untuk memperoleh hasil yang akan didapat dari penelitian ini, penulis
memakai tahapan-tahapan sehingga penelitian nantinya akan lebih terarah dan

2135 Ibid., hal 331
36
Ibid., hal 331
37
Ibid., hal 331

88

terfokus serta tercapai hasil kevalidan yang maksimal. Adapun keterangan dari
tahap-tahap penelitian ini penulis jelaskan sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
Dalam tahapan ini peneliti melakukan langkah-langkah sebagai berikut
a. Peneliti melakukan observasi ke UPTD SMP Negeri 1 Ngantru
Tulungagung yang akan digunakan dalam penelitian. Kemudian peneliti
meminta izin kepada Kepala Sekolah.
b. Meminta surat izin penelitian kepada Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Tulungagung.
c. Mengajukan surat permohonan izin penelitian kepada kepala UPTD SMP
Negeri 1 Ngantru Tulungagung
d. Berkonsultasi dengan guru matematika.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Peneliti menyiapkan perangkat mengajar dalam kegiatan belajar
mengajar.
b. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
Dalam kegiatan belajar mengajar peneliti mengambil siswa kelas VIII A
c. Peneliti memberikan tes berfikir kreatif pada pertemuan terakhir pada
kegiatan belajar mengajar.
3. Pengumpulan Data

89

Dalam tahap ini peneliti mengumpulkan data yang ada dilapangan baik
berupa dokumen maupun pengamatan langsung pada waktu proses belajar
mengajar.
4. Tahap Akhir
Meminta surat bukti telah mengadakan penelitian kepada pihak UPTD SMP
Negeri 1 Ngantru Tulungagung.