Pengaruh Konsentrasi Mg2+ Terhadap Indeks Pertumbuhan Kultur Tunas Pule Pandak (Rauwolfia Serpentina Benth) Dan Analisis Kualitatif kandungan Alkaloida Reserpin Secara Kromatografi Lapis Tipis - Ubaya Repository
r ESTR.5.E
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruhion Mg3t terhadap
indeks pertumbuhan kultur twas Rauwolfia serpentina Benth dan analisii
pendahuluankandunganalkaloida reserpin. Kultur tunas yang diteliti berasaldari
eksplantanamanPule pandakyang dipotong bagian tunasnyadan telah disterilkan
dengan menggunakanagrymicin dan benlate masing-masing 50 mg/100 ml.
Tanaman Pule pandak (Rauwolfia se/pentina Benth) ini diperoleh d-i oi*t
KesehatanDaerahBalai Materia Medica, Bae Malang dan telah dideterminasikan
untuk menentukanjenis tanamansecarailmiah.
Media yang digunakanadalah media Murashige and Skoog (MS) yang
_.
dimodifikasi dengan zat pengatur tumbuh IBA 0,1 mg/I, ne Z,S mgn, c;eii
hidrolisat 100mgA air kelapal5%, dandiberi perlakuankonsentrasiion i,ag2*yaitu
0 mg/l (tanpaMg'),370 mgl (normal),dan740ml (2x normal).
Pertumbuhan kultur tunas dievaluasi dengan menghitl,ng indeks
pertumbuhan
(IP) secaraperiodik(5, 10, 15, 20,24,27, 30, 35, 40, dan-45hari).
Tunas lz vitro Rauwolfia serpentinaBenth yang ditanam pada media tanpa Mgr
p"ryupur lP sebesar6,93 padahari ke-30, padamediaMS normal sebesarO,tOpada
hari ke-35, dan padamediaMS dengankonsentrasiM{'zx normal sebesar6,90
keJ0. TemyatapenunrnanmaupunpeningkatankonsenfasiMf* sebesar
ryf.hq
l00o/o d'ri konsentrasi normal mempercepat waktu kultw mencapai indeks
pertumbuhanmaksimum.
Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkanfase kloroform. Hasil analisis
secaraKLT menunjukkanbahwa pada kultur tunas maupun pada tanaman asal
Rauwolfia serpentinqBenth terdapatalkaloida reserpiny-g atu"jukt* oleh sarah
ptu nodayang mempunyaihargaRf yang sebandingdenganhargaRf pembanding.
Pada kultur tunas fase kloroform I dan fase kloroform ll aaapa*an s-{ nodi
sedangpadatanamanasal fase kloroform I hanyadidapatkan4 noda, bahkanpada
fasekloroform II tidak didapatkansatunodapun
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuipengaruhion Mg3t terhadap
indeks pertumbuhan kultur twas Rauwolfia serpentina Benth dan analisii
pendahuluankandunganalkaloida reserpin. Kultur tunas yang diteliti berasaldari
eksplantanamanPule pandakyang dipotong bagian tunasnyadan telah disterilkan
dengan menggunakanagrymicin dan benlate masing-masing 50 mg/100 ml.
Tanaman Pule pandak (Rauwolfia se/pentina Benth) ini diperoleh d-i oi*t
KesehatanDaerahBalai Materia Medica, Bae Malang dan telah dideterminasikan
untuk menentukanjenis tanamansecarailmiah.
Media yang digunakanadalah media Murashige and Skoog (MS) yang
_.
dimodifikasi dengan zat pengatur tumbuh IBA 0,1 mg/I, ne Z,S mgn, c;eii
hidrolisat 100mgA air kelapal5%, dandiberi perlakuankonsentrasiion i,ag2*yaitu
0 mg/l (tanpaMg'),370 mgl (normal),dan740ml (2x normal).
Pertumbuhan kultur tunas dievaluasi dengan menghitl,ng indeks
pertumbuhan
(IP) secaraperiodik(5, 10, 15, 20,24,27, 30, 35, 40, dan-45hari).
Tunas lz vitro Rauwolfia serpentinaBenth yang ditanam pada media tanpa Mgr
p"ryupur lP sebesar6,93 padahari ke-30, padamediaMS normal sebesarO,tOpada
hari ke-35, dan padamediaMS dengankonsentrasiM{'zx normal sebesar6,90
keJ0. TemyatapenunrnanmaupunpeningkatankonsenfasiMf* sebesar
ryf.hq
l00o/o d'ri konsentrasi normal mempercepat waktu kultw mencapai indeks
pertumbuhanmaksimum.
Ekstraksi dilakukan untuk mendapatkanfase kloroform. Hasil analisis
secaraKLT menunjukkanbahwa pada kultur tunas maupun pada tanaman asal
Rauwolfia serpentinqBenth terdapatalkaloida reserpiny-g atu"jukt* oleh sarah
ptu nodayang mempunyaihargaRf yang sebandingdenganhargaRf pembanding.
Pada kultur tunas fase kloroform I dan fase kloroform ll aaapa*an s-{ nodi
sedangpadatanamanasal fase kloroform I hanyadidapatkan4 noda, bahkanpada
fasekloroform II tidak didapatkansatunodapun