Kencenderungan Putusan-Putusan Hakim Pengadilan Terhadap Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian

KECENDERUNGAN PUTUSAN – PUTUSAN HAKIM
PENGADILAN TERHADAP PENCAMTUMAN
KLAUSULA EKSONERASI
DALAM PERJANJIAN

TESIS

OLEH

CHERDINA EFENTI
127005055 / HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

1

2


KECENDERUNGAN PUTUSAN- PUTUSAN HAKIM
PENGADILAN TERHADAP PENCANTUMAN
KLAUSULA EKSONERASI
DALAM PERJANJIAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Magister hukum
Dalam Program Studi Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara

OLEH

CHERDINA EFENTI
127005055/HK

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2015

3

JUDUL TESIS

: KENCENDERUNGAN
PUTUSAN-PUTUSAN
HAKIM
PENGADILAN
TERHADAP
PENCANTUMAN
KLAUSULA
EKSONERASI
DALAM PERJANJIAN

NAMA


: CHERDINA EFENTI

N.I.M.

: 127005055

PROGRAM STUDI : ILMU HUKUM

MENYETUJUI
KOMISI PEMBIMBING

(Prof. Dr. Runtung, SH, M.Hum).
Ketua

(Prof. Dr. Bismar Nasution, SH, M.H). ( Dr. Mahmul Siregar, SH, M.Hum)
Anggota
Anggota

Ketua Program Studi Magister Ilmu Hukum DekanFakultas Hukum


(Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H)

Lulus Tanggal : Sabtu 13 juni 2015

( Prof. Dr. Runtung, S.H., M.Hum)

4

Telah Diuji Pada
Tanggal : Sabtu 13 Juni 2015

PANITIA PENGUJI TESIS
KETUA

: 1. Prof. Dr. Runtung, S.H., M. Hum

Anggota

: 2. Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H
3. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M. Hum

4. Dr. Hasim Purba, S.H., M. Hum
5. Dr. Rosnidar Sembiring, S.H., M. Hum

ABSTRAK
Klausula baku yang terdapat dalam perjanjian merupakan hal yang biasa
dan sudah menjadi tradisi dalam kegiatan perdagangan barang maupun jasa.
Klausula baku yang mengandung klausula eksonerasi dilarang dicantumkan
karena bertentangan dengan prinsip-prinsip hukum perjanjian. Bila terdapat
klausula eksonerasi dalam klausula baku dapat menimbulkan masalah hukum
sehingga konsumen maupun debitur mengajukan gugatan pembatalannya kepada
pengadilan.
Bagaimanakah ruang lingkup larangan pencantuman klausula eksonerasi
dalam perjanjian menurut perundang-undangan? apakah pencantuman klausula
eksonerasi dalam perjanjian/kontrak memenuhi rasa keadilan dan prinsip-prinsip
perjanjian/kontrak? dan bagaimana kencenderungan putusan-putusan hakim
pengadilan terhadap pencantuman klausula eksonerasi dalam perjanjian? Metode
penelitian ini normatif dan sifat penelitian deskriptif analitis. Pendekatan kasus
diambil tujuh putusan hakim pengadilan yang berkaitan dengan pencantuman
klusula eksonerasi.
Ruang lingkup larangan pencantuman klausula eksonerasi terdapat dalam

Pasal 18 ayat (1) UUPK antara lain pengalihan tanggung jawab, pemberian kuasa
dari konsumen kepada pengusaha baik langsung maupun tidak langsung untuk
melakukan segala tindakan sepihak yang berkaitan dengan barang yang dibeli
konsumen secara angsuran, memberi kuasa kepada pelaku usaha untuk
pembebanan hak tanggungan, hak gadai, atau hak jaminan terhadap barang yang
dibelinya secara angsuran, termasuk tindakan pengalihan atau penghapusan
(meniadakan, pembebasan) atau pembatasan dan pengurangan atau menciptakan
tanggung jawab hukum baru secara sepihak. Klausula eksonerasi bertentangan
dengan rasa keadilan menurut teori keadilan distributif, namun tidak bertentangan
dengan rasa keadilan berdasarkan teori keadilan komutatif. Argumentasi rasa
keadilan dalam konteks ini didasarkan pada asas kepatutan, keselarasan,
kewajaran, atau kepantasan. Kencenderungan putusan-putusan hakim pengadilan
tidak langsung mempertimbangkan klausula eksonerasi melainkan hakim
pengadilan cenderung melihat keabsahan perjanjian dalam Pasal 1320 dan Pasal
1320 KUH Perdata. Bila syarat-syarat ini terpenuhi maka perjanjiannya menjadi
sah dan mengikat.
Agar Pasal 18 ayat (1) UUPK dipertegas dengan menyebutnya sebagai
klausula eksonerasi di dalam penjelasan pasal ini. Agar majelis hakim pengadilan
tidak terlalu kaku dan sempit menafsirkan keadilan, menafsirkan asas
konsensualisme (pacta sunt servanda) namun harus mampu menggali hukum

dalam peristiwa konkrit dengan memperhatikan asas keselarasan, kewajaran,
kepantasan. Majelis hakim pengadilan harus membuka diri lebih luas dalam
menafsirkan hukum dalam peristiwa kongkrit terkait sah atau tidaknya perjanjian
dikaitkan dengan Pasal 1339 KUH Perdata mengenai asas kepatutan dan
kewajaran.
Kata Kunci: Kecenderungan, Putusan Hakim Pengadilan, Klausula Baku,
Klausula Eksonerasi, dan Perjanjian/Kontrak.

i

ii

KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat
dan karunia-Nya yang maha pemurah lagi maha penyayang, sehingga penulis
dapat menyelesaikan studi di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara untuk memperoleh gelar Magister Hukum
(M.H). Judul tesis ini adalah ”Kencenderungan Putusan-Putusan Hakim
Pengadilan Terhadap Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian”.
Sehubungan dengan itu, dengan kerendahan hati yang tulus, penulis

mengucapkan terimakasih kepada:
1. Prof. Drs. Sublihar, M.A., Ph.D., selaku pejabat sementara (PLT) Rektor
Universitas Sumatera Utara;
2. Prof. Dr. Suhaidi, S.H., M.H., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu
Hukum;
3. Prof. Dr. Runtung Sitepu, S.H, M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara sekaligus selaku pembimbing I yang telah
banyak memberikan motivasi, masukan dan arahan sejak awal penulisan
sampai selesainya penulisan tesis ini;
4. Prof. Dr. Bismar Nasution, S.H., M.H., selaku anggota Komisi
Pembimbing II telah memberikan banyak motivasi masukan dan arahan
sejak awal penulisan sampai selesainya penulisan tesis ini;
5. Dr. Mahmul Siregar, S.H., M.Hum., selaku anggota Komisi Pembimbing
II yang telah memberikan koreksi dalam peyelesaian tesis ini sehingga
penulisan tesis ini dapat diselesaikan.
6. Dr. Hasim Purba, S.H., M.Hum., dan Dr. Rosnidar Sembiring S.H.,
M.Hum., selaku Penguji yang telah banyak memberikan saran, bimbingan
dan masukan dalam penyempurnaan tesis ini.
7. Seluruh dosen Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara, seluruh Staf/Pegawai Adminstrasi yang telah

membantu urusan administrasi dan informasi selama studi berlangsung;
8. Ayahanda tercinta (alm) Cherry Effendi dan Ibunda Citra Dewi serta
Bapak Mertua (alm) Bungaran Parapat dan Ibunda Hj. Nurmina
iii

9. Sihombing yang telah memberikan kasih sayang, bimbingan, doa dan
nasehat dalam penyelesaian tesis ini.
10. Suami tercinta Choirun Parapat, S.H., M.H., dan anak-anak tersayang:
Fauzan Rizki Parapat dan Fatiya Humairah Parapat yang selalu menjadi
motivasi dan mendorong semangat bekerja dan untuk terus melanjutkan
pendidikan.
11. Abang Renward Parapat, ATD. MT, (alm) Lerman Parapat, BE, Drs.
Irwansyah Sitorus, Ir. Hotman Gultom serta kakak-kakak: Nursyamsiah
Siregar, Dra. Lasma Parapat, Dra. Rosmila Parapat, Eva, Uti, Hendi serta
seluruh

keponakan-keponakan

yang


selama

ini

membantu

dan

memberikan semangat dalam penyelesaian studi ini.
12. Teman-teman seperjuangan di Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara Angkatan 2012 yang telah membantu dan
memberi masukan kepada penulis sampai dengan selesainya penelitian ini
yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Demikian sebagai kata pengantar, mudah-mudahan tesis ini bermanfaat
bagi semua pihak untuk menambah dan memperkaya wawasan ilmu hukum.
Mudah-mudahan penulis dapat mengimplementasikan ilmu serta mampu
menjawab tantangan atas perkembangan ilmu hukum yang ada dalam masyarakat.
Akhir kata, mohon maaf atas ketidaksempurnaan dalam tesis ini, penulis
mengharapkan saran dan kritikan yang membangun demi perbaikan ke depannya.
Medan, … Mei 2015.

Penulis

Cherdina Efenti, S.H.

iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Identitas Pribadi
Nama

: Cherdina Efenti, S.H.

Tampat & Tgl Lahir

: Jakarta, 05 April 1981

Jenis kelamin

: Perempuan

Agama

: Islam

Usia

: 34 tahun

Status

: Menikah

Alamat

: Perumahan Citra Seroja Blok A No. 4 Medan
Sunggal.

E-mail

: choirun-parapat@yahoo.com

II. Pendidikan
1. SD Negeri 13 Tanggerang (Tamat dan berijazah tahun 1993).
2. SMP Negeri 1 Tanggerang (Tamat dan berijazah tahun 1996).
3. SMA Negeri 1 Tanggerang (Tamat dan berijazah tahun 1999).
4. Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, Medan (1999-2003).
5. Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara,
Medan (2012-2015).

v

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................................

i

ABSTRACT ...........................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ..........................................................................................

iii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ............................................................................

v

DAFTAR ISI .........................................................................................................

vi

BAB I

: PENDAHULUAN ..............................................................................

1

A. Latar Belakang ...............................................................................

1

B. Perumusan Masalah .......................................................................

15

C. Tujuan Penelitian ...........................................................................

16

D. Manfaat Penelitian .........................................................................

16

E. Keaslian Penelitian .........................................................................

17

F. Kerangka Teori dan Landasan Konsepsional .................................

19

1. Kerangka Teori.........................................................................

19

2. Landasan Konsepsional ............................................................

32

G. Metode Penelitian...........................................................................

33

1. Jenis dan Sifat Penelitian .........................................................

33

2. Sumber Data .............................................................................

35

3. Teknik Pengumpulan Data .......................................................

36

4. Analisis Data ............................................................................

36

BAB II : RUANG LINGKUP LARANGAN PENCANTUMAN
KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN YANG
DIATUR DALAM PERUNDANG-UNDANGAN ...........................

38

vi

A. Klausula Eksonerasi .......................................................................

38

B. Ruang Lingkup Larangan Terhadap Pencantuman Klausula
Eksonerasi Dalam Perjanjian Yang Diatur Dalam PerundangUndangan .......................................................................................

47

BAB III : RASA KEADILAN DAN PRINSIP-PRINSIP PERJANJIAN
DENGAN PENCANTUMAN KLAUSULA EKSONERASI
DALAM PERJANJIAN.....................................................................

62

A. Asas-Asas atau Prinsip-Prinsip Perjanjian .....................................

62

B. Prinsip Pengalihan Risiko Sebagai Suatu Pengecualian
Klausula Eksonerasi .......................................................................

73

C. Rasa Keadilan dan Prinsip-Prinsip Perjanjian Dengan
Pencantuman Klausula Eksonerasi Dalam Perjanjian....................

77

1. Analisis Berdasarkan Rasa Keadilan .......................................

77

2. Analisis Berdasarkan Asas-Asas Perjanjian ............................

83

BAB IV : KENCENDERUNGAN PUTUSAN-PUTUSAN HAKIM
PENGADILAN
TERHADAP
PENCANTUMAN
KLAUSULA EKSONERASI DALAM PERJANJIAN ..................

87

A. Jumlah Perkara Yang Dijadikan Dasar Pembahasan dan
Analisis...........................................................................................

87

B. Kasus Posisi ...................................................................................

95

1. Kasus

Posisi

Dalam

Putusan

PN

Tegal

Nomor

08/Pdt.G/2011/PN.Tgl .............................................................
2. Kasus

Posisi

Dalam

Putusan

PN Kediri

Nomor

15/Pdt.G/2013/PN.Kdr .............................................................

vii

96

105

3. Kasus Posisi Dalam Putusan PN Semarang Nomor
65/Pdt.G/2011/PN.Smg ............................................................

110

4. Kasus Posisi Dalam Putusan PT Banten Nomor
76/PDT/2009/PT.Btn ...............................................................
5. Kasus

Posisi

Dalam

Putusan

MA

Nomor

121

K/Pdt.Sus/2012 ........................................................................
6. Kasus

Posisi

Dalam

Putusan

MA

Nomor

117

118

294

K/Pdt.Sus/2011 ........................................................................

121

7. Kasus Posisi Dalam Putusan PN Jakarta Selatan Nomor
570/Pdt.G/2011/PN.Jk.Sel. ......................................................
C. Kencenderungan
Terhadap

Putusan-Putusan

Pencantuman

Klausula

Hakim

124

Pengadilan

Eksonerasi

Dalam

Perjanjian........................................................................................

127

1. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan PN Tegal Nomor
08/Pdt.G/2011/PN.Tgl (Suratmin melawan PT. Astra
Sedaya Finance) .......................................................................

128

2. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan PN Kediri Nomor
15/Pdt.G/2013/PN.Kdr

(Kasmidi

Soejarno

melawan

Koperasi Serba Usaha Purnama Kediri) ..................................

131

3. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan PN Semarang
Nomor 65/Pdt.G/2011/PN.Smg (Wibowo dan Siti Aisyah
melawan PT. Bank Mandiri Cabang Semarang) ......................

viii

134

4. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan PT Banten Nomor
76/Pdt/2009/PT.Btn

(Pepi

Puspita

melawan

PT.

Paramount Serpong) .................................................................

136

5. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan MA Nomor 121
K/Pdt.Sus/2012 (Siti Fatimah melawan PT. Astra Sedaya
Finance) ....................................................................................

139

6. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan MA Nomor 294
K/Pdt.Sus/2011 (Susanto Hartanto melawan PT. Astra
Sedaya Finance) .......................................................................

141

7. Kecenderungan Hakim Dalam Putusan PN Jakarta
Selatan

Nomor

570/Pdt.G/2011/PN.Jk.Sel

(Irma

Rachmawati Rozy melawan PT. Titan Property) .....................
D. Analisis

Terhadap

Kecenderungan

Putusan

142

Hakim

Pengadilan ......................................................................................

143

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................

158

A. Kesimpulan ....................................................................................

158

B. Saran ...............................................................................................

161

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................

163

ix