Penentuan Kadar Amoniak Pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis Secara Spektrofotometri

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar
tiga per empat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorang pun dapat
bertahan hidup lebih dari 4 - 5 hari tanpa minum air. Selain itu air juga
dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi dan membersihkan kotoran yang
ada disekitar rumah. Air juga dipergunakan untuk keperluan industri, pertanian,
pemadam kebakaran, tempat rekreasi, transportasi dan lain - lain. Penyakit penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui
air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana - mana
(Chandra, 2007).
Reservoir merupakan salah satu unit pengolahan air minum. Air yang
terdapat dalam reservoir adalah air yang telah melalui filter dan sudah dapat
dipakai untuk air minum. Air tersebut telah bersih dan bebas dari bakteriologis
dan ditampung pada bak reservoir untuk diteruskan pada konsumen (Sutrisno,
2006).
Amoniak merupakan senyawa nitrogen yang menjadi NH4+ pada pH
rendah dan disebut dengan ammonium. Amoniak dalam air permukaan berasal
dari air seni dan tinja juga dari oksidasi zat organis secara mikrobiologis, yang
berasal dari air alam atau air buangan industri dan penduduk. Kadar amoniak pada

air permukaan dan air tanah terdapat dari beberapa mg/l sampai kira - kira 30 mg/l

Universitas Sumatera Utara

pada air buangan. Air tanah hanya mengandung sedikit NH3, karena NH3 dapat
menempel pada butir - butir tanah liat tersebut (Alaerts, 1984).
Spektrofotometer digunakan untuk mengukur energi secara relatif jika
energi tersebut ditransmisikan, direfleksikan atau diemisikan sebagai fungsi dari
panjang gelombang (Khopkar, 2008). Spektrofotometri UV - Vis melibatkan
energi elektronik yang cukup besar pada molekul yang dianalisis, sehingga
spektrofotometri UV - Vis lebih banyak dipakai untuk analisis kuantitatif
dibandingkan kualitatif (Mulja, 1995). Prinsip kerja spektrofotometri adalaah
berdasarkan pada hukum Lambert-Beer. Hukum Lambert menyatakan bahwa bila
cahaya polikromatik melewati medium tembus cahaya, laju berkurangnya
intensitas oleh bertambahnya ketebalan berbanding lurus dengan intensitas cahaya
dan hukum Beer menyatakan bahwa intensitas berkas cahaya monokromatik
berkurang secara eksponensial dengan bertambahnya konsentrasi zat penyerap
secara linier (Vogel, 1994).
Berdasarkan hal di atas, maka penulis memilih judul "Penentuan Kadar
Amoniak pada Air Reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau

Manis secara Spektrofotometri".

1.2. Permasalahan
1) Berapakah kadar amoniak pada air reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi
Pengolahan Air Limau Manis.
2) Apakah air reservoir telah memenuhi syarat kualitas air minum menurut
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/2010 tanggal
19 April 2010.

Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan
1) Untuk menentukan kadar amoniak yang dilakukan terhadap air reservoir di
PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air Limau Manis.
2) Untuk melihat hasil analisa dari air reservoir sesuai atau tidak dengan standar
mutu air Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/per/2010
tanggal 19 April 2010.

1.4. Manfaat
Adapun Manfaat Penulisan Karya Ilmiah ini adalah


memberikan informasi

kepada pembaca tentang cara analisa kadar amoniak yang terdapat pada air
reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan air Limau Manis.

Universitas Sumatera Utara