Contoh makalah murid sekolah dasar

MAKALAH KELOMPOK
KETERKAITAN MATERI PEMBELAJARAN IPA KELAS VI SD DENGAN KONSEP
IPA 1 (BIOLOGI)
Makalah ini ditulis untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Pengetahuan Alam
1
Dosen Pengampu: Setyo Eko Atmojo, M.Pd

DISUSUN OLEH:
YOGO TRI ASO

(14144600177)

SUTARNI

(14144600185)

WIDYA SUSILA

(14144600190)

NOVI TRISNA ANGGRAYNI


(14144600199)

AZIZATUL MAR’ATI

(14144600200)

ARIS HADI PRANOTO

(14144600203)

MEGA AYU SETYANA

(14144600211)

A5-14 PGSD
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2015


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah kelompok
“Keterkaitan Materi Pembelajaran Ipa Kelas VI SD Dengan Konsep Ipa 1 (Biologi)”
untuk melengkapi tugas dalam pembelajaran Mata Kuliah IPA 1 Universitas PGRI
Yogyakarta.
Dalam penyelesaian makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Allah Swt yang mencurahkan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini.
2. Bapak Setyo Eko Atmojo, M.Pd yang telah memberi tugas dan bimbingan
kepada penulis dalam penyusunan makalah ini.
3. Semua pihak yang telah membantu penulis.
Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menulis makalah ini
dengan harapan dapat memberi manfaat bagi pembaca. Kritik dan saran yang
membangun sangat dibutuhkan penulis untuk memperbaiki makalah ini. Akhir kata,
penulis mengucapkan terimakasih dan berharap semoga Allah memberikan imbalan
yang setimpal kepada mereka yang telah memberikan bantuan, serta menjadikan ini
sebagai ibadah. Amin.


Yogyakarta,

Mei 2015

Tim Penulis

ii

DAFTAR ISI

JUDUL………………………………...………………...........…………….…………………i
KATA PENGANTAR………………………………………………..………………...……...ii
DAFTAR ISI……………………………………......................…….…..…………………..iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………...……..1
B. Rumusan Masalah………………………………………………………...…………1
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN
A. Materi I: Ciri Khusus Makhluk Hidup………………………….……………………2

B. Materi II: Pengaruh Kegiatan Manusia Terhadap Keseimbangan Ekosistem…4
C. Materi III: Cara Perkembangbiakan Makhluk Hidup…………………………......7
BAB III ANALISIS…………………………………………………………………………..10
BAB IV KESIMPULAN………………………………………….………………………….11
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..………..……..……12

iii

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menjadi seorang guru adalah tantangan untuk kita bekerja kreatif, aktif,
dan berkompeten di bidangnya. Salah satunya yakni penguasaan materi
dalam pembelajaran yang diampunya. Guru tidak bisa dikatakan sebagai guru
jika tidak mampu mengakomodir materi pembelajaran.
Kami

sebagai

calon


tenaga

pendidik

diajarkan

materi-materi

pembelajaran yang berkaitan dengan materi pembelajaran di sekolah dasar
salah satunya yaitu Ilmu Pengetahuan Alam. Dalam makalah ini, kami
berusaha untuk menganalisis keterkaitan materi pembelajaran IPA biologi
dengan materi konsep pembelajaran yang telah kami pelajari dalam kuliah IPA
1.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja materi pembelajaran IPA kelas VI SD yang berkaitan dengan
konsep IPA 1 (biologi)?
2. Bagaimana hasil analisis terhadap materi IPA kelas VI SD?
3. Adakah keterkaitan materi pembelajaran IPA kelas VI SD dengan materi
konsep dasar IPA 1 (biologi)?

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui materi pembelajaran IPA kelas VI SD yang berkaitan dengan
konsep IPA 1 (biologi)?
2. Mengetahui hasil analisis terhadap materi IPA kelas VI SD?
3. Mengetahui keterkaitan materi pembelajaran IPA kelas VI SD dengan
materi konsep dasar IPA 1 (biologi)?

1

BAB II
PEMBAHASAN

MATERI I
CIRI KHUSUS MAKHLUK HIDUP

A. Ciri Khusus pada Hewan
1. Cecak
Cecak sering kita lihat di dinding dan langit-langit rumah dan sangat
jarang berada di lantai. Cecak bergerak dengan cara merayap. Saat
merayap di dinding, cecak tidak terjatuh. Cecak memiliki perekat pada

setiap ujung jari kakinya dan dapat mengatur banyaknya perekat yang
dikeluarkan sehingga dapat menempel di dinding.
Selain itu, cecak mempunyai kemampuan autotomi. Cecak dapat
memutuskan ekornya secara tiba-tiba saat ditangkap mangsa. Dengan
demikian cecak dapat melarikan diri. Ekor cecak yang putus dapat tumbuh
kembali.
2. Kelelawar
Kelelawar keluar dan mencari makan pada malam hari. Sebaliknya,
pada siang hari, kelelawar hanay berdiam di sarangnya. Dalam keadaan
gelap, kelelawar tidak pernah menabrak benda yang dilaluinya dan tidak
kesulitan menemukan makanannya. Hal ini karena kelelawar memiliki
indera pembau dan pendengar yang tajam sehingga dapat menemukan
makanan, menentukan arah terbang, dan menghindari tabrakan.
Saat terbang, kelelawar mengeluarkan bunyi yang nyaring yang
memiliki frekuensi sangat tinggi (bunyi ultrasonik). Bunyi ultrasonic akan
mengenai benda atau mangsa di sekitarnya dan dipantulkan kembali oleh
benda tersebut. Bunyi pantulan membuat kelelawar memperkirakan bunyi
pantulan. Inilah yang menjadikan kelelawar dapat membedakan antara
mangsa dan bukan mangsa. Kemampuan ini dinamakan ekolokasi.


2

3. Landak
Landak adalah hewan unik yang memiliki bulu keras di bagian atas
tubuhnya. Bulu landak mengandung ribuan duri yang dihasilkan otot-otot
kulit. Duri-duri tersebut merupakan alat pertahanan mereka. Apabila
diserang musuh, landak akan melarikan diri masuk ke sarangnya di dalam
tanah. Jika tidak sempat melarikan diri, landak akan menggulung
tubuhnya. Bulu kerasnya akan mengembang dan seluruh tubuhnya
dipenuhi dur tajam yang akan menancap pada tubuh musuh yang
menyentuhnya.
B. Ciri Khusus pada Tumbuhan
1. Mawar
Tanaman mawar memiliki bunga yang indah namun duri-durinya sangat
tajam. Duri tersebut berfungsi melindungi diri dari musuh.
2. Kantong Semar
Tanaman kantong semar memiliki kantong di bagian ujung daun yang
berfungsi untuk menangkap hewan, terutama serangga. Saat serangga
masuk kantong, kantong segera menutup. Kantong semar kemudian
mengeluarkan enzim yang membunuh serangga.

Kantong semar hanya mengandalkan kantongnya untuk mencari
makanan. Kantong semar tidak memerlukan pupuk karena justru dapat
membuatnya mati.
3. Raflesia
Bunga raflesia merupakan bunga raksasa dengan berat mencapai tujuh
kilogram. Bunga ini mengeluarkan bau busuk yang menyebabkan
serangga tertarik dan mendekatinya. Setelah dekat, serangga tersebut
dimangsa oleh raflesia.
Selain itu raflesia juga memantulkan cahaya yang akan didekati lalat
kemudian raflesia memangsanya.
Setiap jenis hewan maupun tumbuhan memiliki ciri khusus yang
merupakan bentuk adaptasi. Adaptasi dibedakan menjadi tiga sebagai berikut.

3

1. Adaptasi morfologi merupakan bentuk penyesuaian bentuk tubuh makhluk
hidup terhadap lingkungannya. Contohnya, kaki berselaput pada bebek
dan antenna pada semut.
2. Adaptasi fisiologi yaitu penyesuaian fungsi alat-alat tubuh makhluk hidup
terhadap lingkungannya. Contohnya bunga raflesia mengeluarkan enzim

untuk menarik serangga dan kantong semar mengeluarkan enzim untuk
membunuh serangga.
3. Adaptasi tingkah laku berupa perubahan tingkah laku. Contohnya, cecak
memutuskan ekornya saat ditangkap musuh dan putri malu mengatupkan
daunnya bila disentuh.
MATERI II
PENGARUH KEGIATAN MANUSIA TERHADAP KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Indonesia memiliki kekayaan alam dari daratan dan lautan. Contoh kekayaan
alam dari daratan, misalnya hutan, sawah, ladang, sedangkan dari perairan
misalnya kolam, sungai, daratan, dan lautan. Semua kebutuhan manusia, hewan,
dan tumbuhan berasal dari kekayaan alam tersebut. Oleh karena itu, tidak ada
makhluk hidup yang dapat hidup sendiri. Antara tumbuhan dan hewan yang hidup
di hutan terjadi hubungan saling ketergantungan membentuk ekosistem.
Manusia memanfaatkan hasil hutan, misalnya kayu dan rotan. Ekosistem dapat
terganggu

keseimbangannya

oleh


berbagai

kegiatan

manusia,

seperti

penebangan hutan, perburuan, juga penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai
aturan. Penebangan hutan dilakukan untuk dimanfaatkan kayunya. Selain itu, juga
untuk membuat ladang, perkebunan, pertambangan, industri, dan untuk tempat
tinggal.
Manusia

dapat

merusak

ekosistem

hutan

misalnya

dengan

cara

penebangan pohon secara liar atau pembakaran hutan, perburuan secara liar, dan
penggunaan pupuk yang berlebihan.
1. Penebangan Pohon secara Liar dan Pembakaran Hutan
Jenis kayu yang banyak digunakan untuk memenuhi kebutuhan
manusia, contohnya meranti, kamper, jati, dan mahoni. Jenis-jenis kayu
tersebut diambil dari hutan. Adanya penebangan hutan secara liar dapat
menimbulkan kerusakan pada tempat hidup tumbuhan dan habitat hewan.
4

Akibatnya banyak jenis tumbuhan yang menjadi berkurang dan lama-lama
menjadi langka. Hal ini terjadi karena pengambilan secara terus-menerus
tetapi tidak dilakukan penanaman kembali. Tumbuhan yang menjadi langka
akibat kerusakan habitatnya misalnya pohon jati, bunga anggrek, dan bunga
rafflesia.

Hutan mempunyai peran yang sangat penting bagi ekosistem. Di
dalam

hutan

hidup

berbagai

jenis

hewan

dan

tumbuhan.

Hutan

menyediakan makanan, tempat tinggal, dan perlindungan bagi hewan-hewan
tersebut.
Jika pohon-pohon ditebang terus, sumber makanan untuk hewanhewan yang hidup di pohon tersebut juga akan berkurang atau tidak ada,
karena itu banyak hewan yang kekurangan makanan. Akibatnya banyak
hewan yang musnah dan menjadi langka.
Selain menebang pohon, manusia kadang-kadang membuka lahan
pertanian dan perumahan dengan cara membakar hutan. Akibatnya lapisan
tanah dapat terbakar, tanah menjadi kering dan tidak subur. Hewan-hewan
tanah tidak dapat hidup, hewan-hewan besar banyak yang mencari makan ke
tempat lain bahkan sampai ke pemukiman manusia. Hal ini juga dapat
merusak keseimbangan ekosistem.
2. Perburuan Hewan secara Terus-Menerus
Banyak kegiatan manusia yang merusak keseimbangan ekosistem
misalnya penangkapan ikan di laut dengan racun atau peledak. Hal ini dapat
menyebabkan rusaknya terumbu karang.

5

Terumbu karang merupakan tempat hidup ikan-ikan kecil yang
merupakan makanan ikan yang lebih besar. Penangkan ikan dengan kapal- kapal
pukat harimau dapat menimbulkan penurunan jumlah ikan di laut. Sebab
dengan pukat harimau ikan kecil akan ikut terjaring.

Penangkapan secara liar pada beberapa hewan, seperti penyu, cendrawasih, badak, dan harimau dapat menyebabkan hewan-hewan tersebut
menjadi langka.
Manusia ada yang berburu hewan hanya untuk bersenang-senang.
Juga ada yang memanfaatkan sebagai bahan makanan, hiasan, atau
pakaian.
3. Penggunaan Pupuk yang Berlebih
Para petani biasanya melakukan

beberapa cara agar hasil

pertaniannya tetap baik dan banyak. Cara-cara yang dilakukan oleh para
petani itu, di antaranya dengan pemupukan dan pemberantasan hama.
Pupuk tanaman yang digunakan para petani ada dua macam, yaitu pupuk
alami dan pupuk buatan.
Pupuk alami adalah pupuk yang dibuat dari bahan-bahan alami,
misalnya dari kotoran hewan atau dari daun-daunan yang telah
membusuk. Pupuk alami dikenal dengan sebutan pupuk kandang atau pupuk
kompos. Pupuk buatan adalah pupuk yang dibuat dari bahan kimia. Contoh
pupuk buatan adalah urea, NPK, dan ZA.
Penggunaan pupuk buatan harus sesuai dengan aturan pemakaian
karena dapat mempengaruhi ekosistem. Pupuk buatan yang berlebihan jika
6

kena air hujan akan larut dan terbawa air ke sungai atau danau. Akibatnya di
tempat tersebut terjadi penumpukan unsur hara sehingga gulma tumbuh
subur. Eceng gondok tumbuh dengan subur sampai menutupi permukaan
sungai atau danau. Makhluk hidup dalam sungai atau danau tersebut akan
berkurang karena sinar matahari yang dibutuhkan tidak sampai ke dasar
sungai atau danau.

MATERI III
CARA PERKEMBANGBIAKAN MAKHLUK HIDUP

A. Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia dari Bayi sampai Lanjut Usia
Coba kamu perhatikan adikmu, dirimu sendiri, dan orangtuamu.
Perbedaan apakah yang dapat kamu lihat? Perbedaan yang paling mencolok
dapat kamu lihat adalah tinggi badan. Tinggi badanmu biasanya lebih tinggi
daripada adikmu. Orangtuamu badannya lebih tinggi daripada dirimu.
Selain itu, bentuk tubuhmu pun berbeda dengan orangtuamu.
Perubahan tinggi dan bentuk badan terjadi karena tubuh manusia
mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan manusia sejak bayi dalam rahim ibu sampai lanjut usia melalui
beberapa tahapan berikut ini.
1.

Masa fetus, yaitu sejak terbentuk zigot sampai bayi dalam rahim ibu.

2.

Masa balita yaitu sejak bayi lahir sampai anak-anak umur 5 tahun.

3.

Masa anak-anak sekitar umur 5 tahun sampai 10 tahun.

4.

Masa remaja sekitar umur 10 tahun sampai 17 tahun.

5.

Masa dewasa sekitar umur 17 tahun sampai 20 tahun ke atas.

6.

Masa tua sekitar umur 50 tahun ke atas.

7

B. Perkembangbiakan Hewan
1. Bertelur
Isi telur ayam merupakan hasil pembuahan antara sel kelamin betina
dan sel kelamin jantan. Ayam betina akan menghasilkan sel kelamin betina
disebut sel telur, ayam jantan akan menghasilkan sel kelamin jantan disebut
sel sperma.
2. Melahirkan
Hewan jantan akan membuahi sel telur dalam tubuh hewan betina.
Zigot hasil pembuahan ini akan tumbuh menjadi janin. Janin tumbuh di
dalam tubuh induknya. Saat ini hewan dikatakan hamil. Makin lama perut
hewan makin besar. Setelah janin membentuk anak hewan dengan
sempurna, induk hewan akan melahirkan. Setelah melahirkan, induk
hewan akan menyusui anaknya.
Lamanya hamil tiap jenis hewan berbeda-beda. Untuk gajah 12 bulan,
sedangkan kelinci 30 hari. Hewan yang berkembang biak dengan cara
melahirkan disebut vivipar.
3. Bertelur dan Mlahirkan
Contohnya, buaya. Anak buaya tumbuh di dalam telur semasa
telur masih ada di perut induknya. Kemudian telur dikeluarkan, menetas,
dan keluar anaknya. Hewan demikian berkembang biak dengan
8

bertelur dan melahirkan. Contoh lainnya hewan yang berkembang
biak dengan bertelur dan melahirkan yaitu ular dan kadal.
4. Perkembangbiakan Tumbuhan
a. Perkembangbiakan Vegetatif
1) Secara alami
a) Tunas, contohnya pisang, bamboo, sukun, tebu, cocor bebek,
dan cemara.
b) Spora, contohnya suplir dan paku-pakuan.
c) Umbi, contohnya umbi batang (kentang) umbi lapisan ( bawang
merah, bawang putih), umbi akar (wortel, umbi jalar).
d) Rizhoma, contohnya kencur, kunyit, dan lengkuas.
2) Secara buatan
a) Stek
b) Mencangkok
b. Perkembangan Generatif
Macam-macam penyerbukan:
a) Penyerbukan sendiri, artinya serbuk sari yang jatuh ke kepala
putik berasal dari bunga sendiri.
b) Penyerbukan silang, artinya serbuk sari berasal dari tumbuhan
lain, tetapi yang sejenis.
c) Penyerbukan

buatan,

artinya

manusia

dengan

sengaja

menyerbukkan. Hal ini sengaja dilakukan untuk mendapatkan
tanaman jenis baru. Misalnya pada tumbuhan vanili.

9

BAB III
ANALISIS

Dari ketiga materi pembelajaran IPA SD tersebut, hasil analisis terhadap
materi IPA kelas VI SD dan keterkaitan dengan konsep IPA 1 biologi sebagai berikut.
a. Materi I mengenai ciri khusus makhluk hidup dijelaskan mengenai ciri-ciri
morfologi tumbuhan dan hewan. Pada materi tersebut dijelaskan bagaimana
tumbuhan dan hewan beradaptasi terhadap lingkungannya untuk bertahan
hidup, mencari makanan atau mangsa, dan mempertahankan diri dari
pemangsa. Materi I memiliki keterkaitan dengan konsep IPA 1 yaitu tentang
mahluk hidup dan cirinya (morfologi) yang dipelajari pada presentasi kelompok
1 bagian satu. Materi I ini sesuai dengan materi yang dipelajari dalam konsep
IPA 1.
b. Materi II mengenai pengaruh kegiatan manusia terhadap keseimbangan
ekosistem. Materi II menjeaskan mengenai penggunaan sumber daya alam
oleh manusia dan dampak pemanfaatan secara terus menerus tanpa
memperhatikan etika lingkungan. Pada materi tersebut memiliki keterkaitan
dengan konsep IPA 1 mengenai pencemaran dan etika lingkungan
(bioteknologi) yang telah dipelajari dari presentasi kelompok 4 bagian kedua.
Materi II telah sesuai dan berkaitan dengan materi yang dipelajari dalam
konsep IPA 1.
c. Materi III megenani cara perkembangbiakan makhluk hidup menjelaskan
bagaimana manusia, hewan, dan tumbuhan beregenerasi dalam ekosistem
lingkungan. Di sini dijelaskan bagaimana perkembangbiakan tumbuhan baik
secara vegetatif alami dan buatan maupun generatif, perkembangbiakan
hewan baik dengan bertelur, melahirkan, maupun bertelur-melahirkan, dan
manusia dalam menghasilkan keturunannya. Materi III memiliki keterkaitan
dengan

konsep

IPA 1

mengenai perkembangbiakan

makhluk hidup

(bioteknologi) yang telah dipelajari dalam materi konsep IPA 1.

10

BAB IV
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis kami terhadap ketiga materi pembelajaran IPA
kelas VI SD yang tediri tentang ciri khusus makhluk hidup, pengaruh kegiatan
manusia terhadap keseimbangan ekosistem, dan perkembangbiakan makhluk hidup
memiliki keterkaitan denga konsep IPA 1 (biologi). Tiga materi tersebut sesuai
dengan tiga materi yang telah kami pelajari di pembelajaran konse IPA 1
sebelumnya.

11

DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, Sri, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam SD dan MI Kelas VI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suhartanti, Dwi, dkk. 2008. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas VI SD/MI. Jakarta:
Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

12