Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Megibung: Alasan Jemaat GKPB Sabda Urip Asah-Sega Melaksanakan Tradisi Megibung

ABSTRAK
Megibung adalah tradisi makan bersama-sama yang dilakukan oleh masyarakat HinduBali. Makanan itu terdiri dari berbagai jenis dan di taruh dalam satu nampan. Setiap nampan di
kelilingi oleh 4-7 orang, mereka makan dari satu nampan yang sama. Acara megibung biasanya
dilakukan setelah upacara adat. Seiring berjalannya waktu tradisi megibung mengalami
pergeseran, tidak hanya masyarakat Hindu-Bali saja yang melakukan tradisi tersebut, tetapi
masyarakat luas yang bukan masyarakat asli Hindu-Bali melakukan tradisi megibung.
Tradisi masyarakat Bali masih sangat terasa di tengah-tengah warga jemaat gereja GKPB
yang sebagian masih mempertahankan tradisi asli. Tradisi megibung yang dilaksanakan oleh
jemaat Sabda Urip Asah-Sega, menjadi sarana untuk menjaga keharmonisan dan sikap toleransi
antar agama. Metode diskriptif digunakan untuk mengetahui alasan tradisi megibung
dilaksanakan di jemaat GKPB Sabda Urip Asah-Sega.
Megibung memiliki nilai-nilai yang penting bagi kehidupan umat Kristen maupun
masyarakat karena melalui pelaksanaan megibung gereja mendapatkan keharmonisan,
keterbukaan, toleransi dan kasih sesama manusia dengan masyarakat yang majemuk.

Kata Kunci : Tradisi Megibung, Jemaat GKPB Sabda Urip Asah-Sega