Research Publication ethics
RESEARCH & PUBLICATION
ETHICS
12 Desember 2017
(2)
TUJUAN
•
Memberi pemahaman tentang kaidah etika
bagi peneliti.
•
Mengecek kebersihan etika dalam kegiatan
penelitian (mulai dari perencanaan,
pelaksanaan dan pelaporan) serta publikasi
ilmiah
•
Menghindari pelanggaran kode etika
penelitian (KEP)/upaya
preventif
;
(3)
ETIKA
• Cara berpikir, bersikap, bertindak yang
sesuai (untuk suatu komunitas): pantas/elok/baik).
etis = sesuai kaidah moral
• Berkaitan dengan penilaian kualitatif: buruk,
baik, lebih baik.
bukan tentang salah atau betul
• Selanjutnya difokuskan untuk komunitas peneliti
(4)
KODE ETIKA PENELITI
Rambu Etika: PERKA LIPI No 6/E/2013
(5)
KODE ETIKA PENELITI
Tiga aspek:
1.Etika penelitian
Kegiatan penelitian yang dilakukan dalam rambu yang etis (codes of ethics) dan sekaligus dengan metode yang benar.
2.
Etika berperilaku
Sikap pribadi peneliti yang dijaga untuk selalu etis.
3. Etika publikasi
Melakukan publikasi hasil penelitian dengan cara yang etis
(6)
KODE ETIKA PENELITI
ETIKA PENELITIAN
• Kebenaran Ilmiah
memiliki landasan berpikir - mendapatkan bukti yang sah - bebas dari kepentingan pihak tertentu
• Metode Ilmiah
mengikuti metodologi baku – menggunakan prosedur yang layak dan tepat sasaran melakukan penelitian karena diperlukan
• Sumber daya ilmiah
efisien - mementingkan keselamatan - merekam hasil penelitian
(7)
KODE ETIKA PENELITI
ETIKA BERPERILAKU
•
Netral
memberi akses untuk verifikasi atau penelitian lanjutan - menghormati hak rekan peneliti lainnya
•
Kesantunan perlakuan
perlakuan bermoral terhadap subjek - tujuan penelitian tidak boleh digunakan untuk
memanipulasi proses atau data
•
Keterbukaan informasi
memberi kesempatan pihak lain menyampaikan tanggapan dan saran
(8)
KODE ETIKA PENELITI
ETIKA PUBLIKASI
•
Hak pengarang
menghormati hak pengarang lain dalam tim pengarang - memberi pengakuan kepada pihak lain yang berjasa
•
Diseminasi hasil
publikasi ilmiah secara tertulis - publikasi hasil pertama kali dan sekali
•
Kebenaran ilmiah
menghindari kesalahan prosedur, praktik, dan kesalahan lain termasuk yang tidak disengaja
(9)
MISCONDUCT
in research
Keadaan yang dapat mengarah ke
misconduct in
research
:
• kepakaran anggota tim peneliti yang tidak sesuai dengan kebutuhan • pembagian tugas yang tidak jelas dalam tim peneliti
• penggunaan sarana atau prosedur yang tidak valid
• pengaruh kekuasaan atau komersial atau hubungan tertentu dengan bohir (yang dapat menyebabkan bias hasil)
• penelitian masih jauh dari selesai ketika deadline sudah mendekati • hasil akhir penelitian yang tidak sesuai dengan proposal
• mencari TAK dalam selang waktu yang amat terbatas
(10)
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
Pengecekan diri terhadap kepatuhan
Etika:
PERKA LIPI No 8/2013
(11)
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
Tujuan:
Membantu peneliti untuk menghindarkan diri dari
kesalahan baik dalam tahap perancangan,
pelaksanaan, dan pelaporan penelitian, maupun
dalam diseminasi hasil penelitian (publikasi
ilmiah) dengan cara melakukan
self assessment
.
mengabaikan klirens etik berarti melanggar kode etika peneliti
1
(12)
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
A. KLIRENS ETIK DALAM PENELITIAN 1.Tahap pra-penelitian
menyusun organisasi penelitian (sdm, dana, sarana, prasarana, dan usulan penelitian)
2.Tahap pelaksanaan penelitian
mengumpulkan data dan pembuktian hipotesis / sintesis
3.Tahap pasca-penelitian
melaporkan dan menyebarkan hasil penelitian
B. KLIRENS ETIK DALAM PUBLIKASI
umum - judul - pengarang - abstrak - pendahuluan - metode - hasil - pembahasan/penyimpulan - referensi - ucapan terima kasih
1
(13)
Melakukan self assessment terhadap
-
Fabrikasi● rekayasa publikasi [B] ● rekayasa pengarang [B]
-
Falsifikasi● pemalsuan data [A.3]
● penghilangan data [A.3] ● rekayasa data [A.3] ● pengelabuan data [A.3]
- Ketidaktertelusuran data
● Penyimpanan data tidak tertelusur [A.3]
● Penyimpanan data tidak terpelihara [A.3] ● Penyimpanan data tertutup terhadap komunitas ilmiah [A.3]
1
2 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
(14)
-
Plagiarisme
● pengambilan data, tabel, gambar, bab (reprint) tanpa izin [A.5] ● pengambilan susunan kata (kalimat, alinea) tanpa kutipan [A.5] ● pengambilan gagasan, model, konsep, teori tanpa rujukan [A.5] ● pengambilan data sendiri tanpa kutipan/rujukan [A.5]
-
Kecerobohan yang disengaja
● penggunaan/pemaksaan metode yang tidak tepat [A.2] ● desain penelitian yang kabur dan tidak jelas [A.2]
Melakukan self assessment terhadap
13 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
(15)
-
Perilaku tidak bertanggung jawab
● tingkah pribadi yang merendahkan martabat peneliti [A.1]
● tingkah peneliti senior tidak pantas (misalnya eksploitasi) [A.1] terhadap peneliti yunior.
● penyalahgunaan dana penelitian tidak pada tempatnya atau [A.1] untuk kepentingan pribadi
● sikap tidak sensitif terhadap norma sosial dan budaya [A.2] ● penyalahgunaan kedudukan sebagai penilai (reviewer/ [A.4]
referee) proposal/manuskrip karena pertentangan kepentingan
● penyalahgunaan informasi oleh penilai (reviewer/referee) [A.4] proposal/manuskrip untuk kepentingan pribadi
Melakukan self assessment terhadap
14 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
(16)
● pemberian hak kepengarangan kepada yang tidak berhak [B] ● penyangkalan hak kepengarangan dari yang berhak [B]
● pemecahan kesatuan publikasi utuh menjadi beberapa pecahan [B] publikasi cacat (publikasi irisan ikan salam)
● publikasi dalam lebih dari satu saluran (duplikasi) berisi pengulangan [B] dan/atau penggorengan (tanpa pembaruan isi dari publikasi terdahulu),
bukan reprint/republish dan bukan publikasi untuk disseminasi/promosi iptek.
● penjiplakan karangan sendiri tanpa rujukan sehingga tampak sebagai [B]
Melakukan self assessment terhadap
15 32
KLIRENS ETIK
DALAM PENELITIAN DAN
PUBLIKASI
(17)
ACUAN SILANG
UMUMJUDU L PENG ARAN G ABST RAK
- PEN DAHU LUAN MET ODE HASI L PEM BAHA SAN REFE RENS I PELA PORA
N DA N
PENY EBAR
AN H ASIL PEM BUKT IAN HIPO TESI S DA
N SINT ESIS PENG UMPU LAN DATA DAN BAHA N PE
NELI TIAN
PEM BING
KAIA N M
ASAL AH PENE LITI AN PENY USUN
AN P ENEL
ITIA N, T
IM DAN NEGO SIAS I KEP 1 KEP 2 KEP 3 KEP 4 KEP 5 KEP 6 KEP 7 KEP 8 KEP 9
ETIKA PENELITIAN ETIKA PUBLIKASI
UMUM KHUSUS
U K
1 2 3 4 5 6 7 1 2-4 5 6 1 2 3-7 1-6 7-101-4 5-7 1-4 5 6 7 81 2 3-5 1 2 1 2 3 4 1-3 4-8
U K TERI MA KASI H 1
(18)
CONTOH PERTANYAAN KLIRENS
1
(19)
CONTOH PERTANYAAN KLIRENS
1
(20)
(21)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
Upaya penjaminan mutu publikasi
ilmiah:
PERKA LIPI No 5/2014
2
(22)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
• Kegiatan penelitian belum selesai sebelum dilakukannya diseminasi hasil penelitian melalui publikasi ilmiah.
• Publikasi ilmiah dapat berbentuk buku hasil penelitian (yang diterbitkan oleh suatu publishing house yang memenuhi), karya tulis dalam majalah ilmiah (yang terakreditasi), karya tulis dalam prosiding seminar ilmiah (yang telah melalui proses review); baik karya sendiri maupun karya bersama.
• Kode Etika Publikasi Ilmiah bertujuan sebagai alat pembinaan bagi pengelola, editor, mitra bestari,
pengarang, dan pihak sponsor untuk memenuhi dasar-dasar kenetralan, keadilan, dan kejujuran ilmiah.
2
(23)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
•
KENETRALAN
Bebas dari pertentangan kepentingan dalam
pengelolaan publikasi
•
KEADILAN
Memberi hak kepengarangan kepada pihak
yang berhak sebagai pengarang
•
KEJUJURAN
Bebas dari duplikasi, fabrikasi, falsifikasi, dan
plagiarisme
2
(24)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
PENGELOLA JURNAL ILMIAH
(
intisari)
KEWENANGAN
•Menerbitkan atau tidak menerbitkan suatu naskah
PERTIMBANGAN SUBSTANSI
•Bebas dari pengaruh SARA dan unsur komersial
•Memelajari hasil telaahan dari mitra bestari dan koreksi dari editor
KEBERLANGSUNGAN
•Menyampaikan pendanaan yang diterima secara transparan
2
(25)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
PENGELOLA JURNAL ILMIAH
(
cuplikan)
HUBUNGAN DENGAN EDITOR DAN MITRA BESTARI
•Penilaian makalah (instrumen: Klirens Etik)
HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
•Kebijakan editorial dan peraturan penerimaan naskah •Memelajari hasil telaahan dari mitra bestari dan
koreksi dari editor
HUBUNGAN DENGAN SPONSOR
•Pendanaan yang tidak memengaruhi kebijakan
pengelolaan jurnal ilmiah
2
(26)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
EDITOR JURNAL ILMIAH
(
intisari)
PERAN SENTRAL
•Mengintegrasikan fungsi peneliti / pengarang, mitra
bestari, dan pengelola jurnal untuk menghasilkan jurnal yang baik
PRINSIP KERJA DAN STANDAR ETIKA
•Membuat panduan bagi pengarang, menentukan
mitra bestari yang tepat, bertanggung jawab atas isi jurnal
KETERBUKAAN
•Merespon kritik secara jujur dan transparan
2
(27)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
EDITOR JURNAL ILMIAH (cuplikan)
HUBUNGAN DENGAN PEMBACA
•Menjamin validitas KTI yang dipublikasikan HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
•Menerapkan prinsip keadilan bagi (para) pengarang HUBUNGAN DENGAN MITRA BESTARI
•Memelihara jumlah, ragam, dan mutu mitra bestari HUBUNGAN DENGAN ANGGOTA DEWAN EDITOR •Memberdayakan anggota Dewan Editor
HUBUNGAN DENGAN PENGELOLA JURNAL •Editor memutuskan penerbitan KTI
(Dasar: mutu, lingkup, dll)
2
(28)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
MITRA BESTARI JURNAL ILMIAH
(
intisari)
ACUAN KERJA
•Memihak pada kebenaran ilmiah, membantu editor
dalam menentukan naskah yang dapat dipublikasi, membantu peneliti untuk meningkatkan mutu naskah
BIDANG KEPAKARAN
•Bekerja hanya pada bidang kepakarannya dan bila tidak berkaitan dengan pekerjaannya
KEKAYAAN INTELEKTUAL
•Sebelum terbit, naskah bersifat rahasia dan tidak boleh dimanfaatkan untuk kepentingan pihaknya
2
(29)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
MITRA BESTARI JURNAL ILMIAH
(
cuplikan)
HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
•
Memperlakukan pengarang dengan hormat,
dan secara
default
tidak berhubungan langsung
HUBUNGAN DENGAN SPONSOR
•
Tidak terpengaruh bila pihak sponsor menekan
agar suatu KTI diluluskan
2
(30)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
PENGARANG JURNAL ILMIAH (intisari)
TANGGUNG JAWAB PENGARANG
•(Para) pengarang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan KTI baik dari sisi substansi maupun pendanaan
SYARAT DASAR KARYA TULIS ILMIAH
•KTI harus memenuhi unsur kebaruan, tidak diterbitkan
di tempat lain (duplikasi), dan bukan hasil plagiarisme
STANDAR KEPENGARANGAN
•Penyampaian laporan secara benar, penghargaan
2
(31)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
PENGARANG JURNAL ILMIAH
(
cuplikan)
PENJAMINAN MUTU
•
KTI yang dikirim untuk dipublikasikan adalah asli,
belum pernah dipublikasikan, dan tidak sedang
dalam proses pengajuan ke penerbit lain
HUBUNGAN DENGAN SPONSOR
•
Pengarang bebas (tidak diintervensi oleh sponsor)
dalam memilih jurnal ilmiah tujuan penerbitan KTI
3
(32)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
Masalah yang mungkin timbul dan skema penyelesaiannya
•Publikasi ganda bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Publikasi ganda bagi karya tulis yang telah terbit
•Tindakan plagiasi bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Tindakan plagiasi bagi karya tulis yang telah terbit
•Tindakan fabrikasi bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Tindakan fabrikasi bagi karya tulis yang telah terbit
•Penambahan pengarang sebelum publikasi
•Pengurangan pengarang sebelum publikasi
•Penambahan pengarang setelah publikasi
•Pengurangan pengarang setelah publikasi
•Penyelesaian pengarang siluman, tamu, atau pemberian
•Konflik kepentingan bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Konflik kepentingan bagi karya tulis yang telah terbit
•Masalah etik bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Dugaan kesalahan mitra bestari
3
(33)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
Studi kasus: Penambahan pengarang setelah publikasi
3
(34)
TERIMA KASIH
(1)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
MITRA BESTARI JURNAL ILMIAH
(
cuplikan
)
HUBUNGAN DENGAN PENGARANG
•
Memperlakukan pengarang dengan hormat,
dan secara
default
tidak berhubungan langsung
HUBUNGAN DENGAN SPONSOR
•
Tidak terpengaruh bila pihak sponsor menekan
agar suatu KTI diluluskan
2
(2)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
PENGARANG JURNAL ILMIAH
(
intisari)
TANGGUNG JAWAB PENGARANG
•
(Para) pengarang bertanggung jawab terhadap
keseluruhan KTI baik dari sisi substansi maupun
pendanaan
SYARAT DASAR KARYA TULIS ILMIAH
•
KTI harus memenuhi unsur kebaruan, tidak diterbitkan
di tempat lain (duplikasi), dan bukan hasil plagiarisme
STANDAR KEPENGARANGAN
•
Penyampaian laporan secara benar, penghargaan
2
(3)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
PENGARANG JURNAL ILMIAH
(
cuplikan
)
PENJAMINAN MUTU
•
KTI yang dikirim untuk dipublikasikan adalah asli,
belum pernah dipublikasikan, dan tidak sedang
dalam proses pengajuan ke penerbit lain
HUBUNGAN DENGAN SPONSOR
•
Pengarang bebas (tidak diintervensi oleh sponsor)
dalam memilih jurnal ilmiah tujuan penerbitan KTI
3
(4)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
Masalah yang mungkin timbul dan skema penyelesaiannya
•Publikasi ganda bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Publikasi ganda bagi karya tulis yang telah terbit
•Tindakan plagiasi bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Tindakan plagiasi bagi karya tulis yang telah terbit
•Tindakan fabrikasi bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Tindakan fabrikasi bagi karya tulis yang telah terbit
•Penambahan pengarang sebelum publikasi
•Pengurangan pengarang sebelum publikasi
•Penambahan pengarang setelah publikasi
•Pengurangan pengarang setelah publikasi
•Penyelesaian pengarang siluman, tamu, atau pemberian
•Konflik kepentingan bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
•Konflik kepentingan bagi karya tulis yang telah terbit
•Masalah etik bagi karya tulis yang diterima untuk diperiksa
3
(5)
KODE ETIKA PUBLIKASI
ILMIAH
Studi kasus: Penambahan pengarang setelah publikasi
3
(6)