Updata PSAK | Dwi Martani

(1)

PERKEMBANGAN STANDAR

AKUNTANSI


(2)

Agenda

Standar Akuntansi di Indonesia

1.

Perkembangan PSAK

sd 2016

2.

Overview PSAK

3.

St

an

da

r

Ak

un

ta

ns

i


(3)

Standar Akuntansi

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

keuangan yang relevan dan reliable

(

representational faitfullness

)

Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan

untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas

yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak

sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan

Untuk keseragaman laporan keuangan, laporan

keuangan yang relevan dan reliable

(

representational faitfullness

)

Memudahkan penyusun laporan keuangan

karena ada pedoman baku sehingga

meminimalkan bias dari penyusun

Memudahkan auditor dalam mengaudit

Memudahkan pembaca laporan keuangan

untuk menginterpretasikan dan

membandingkan laporan keuangan entitas

yang berbeda.

Pengguna laporan keuangan banyak pihak

sehingga penyusun tidak dapat menjelaskan


(4)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan memberikan infomasi  posisi keuangan, kinerja perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk memenuhi sebagian besar pemakai.

Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material” Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi

keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”

Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang Laporan keuangan,

Laporan Tahunan (Annual Reporting),

Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple

bottom line,

Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang

Laporan perusahaan


(5)

Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia

IFRS hanya diadopsi PSAK full 2012. Tahun 2013 dilakukan revisi

standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015. Pada tahun 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur, 2016 PSAK 70 dan ED PSAK 71 & 72.

SAK ETAP digunakan untuk entitas yang tidak memiliki akuntabilitas

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil Menengarh (SAK EMKM)

Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah

Standar Akuntansi Pemerintahan - SAP


(6)

PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI

PSAK 59 Perbankan Syariah • PSAK 31 Perbankan

PSAK 29 Pertambangan Minyak

dan Gas

PSAK 33 Pertambangan UmumPSAK 32 Kehutanan

• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa Telekomunikasi

PSAK 27 Akuntansi KoperasiPSAK 37 Akuntansi

Penyelenggaraan Jalan Tol

PSAK 9 Penyajian aktiva lancar

dan kewajiban lancar

PSAK 49 Akuntansi Reksa DanaPSAK 42 Akuntansi Perusahaan

Efek

PSAK 12 Pengendalian Bersama

• PSAK 11 Penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing

• PSAK 39 Kerjasama Operasi

• PSAK 17 Penyusutan

• PSAK 21 Ekuitas

• PSAK 40 Akuntansi Perubahan ekuitas anak perusahaan

• PSAK 41 Akuntansi waran

• PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang

• PSAK 47 Tanah

• PSAK 51 Kuasi Reorganisasi

• PSAK 52 Mata uang Pelaporan

• PSAK 54 Akuntansi

Restrukturisasi Utang Piutang Bermasalah


(7)

Karakteristik IFRS

IFRS menggunakan Principles Base “ :

Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar

sehingga harus berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.

Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi

apakah presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.

Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar

akuntansi.

Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai

pasar aktif harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan jasa penilai

Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak

baik kuantitaif maupun kualitatif

IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan


(8)

Sejarah Standar Akuntansi

Pra PAI 1973 PAI 1973 Harmonisa si IAS 1994-2007 Konverge nsi IFRS 2008-2012 Konvergen si IFRS 2012-2014 Konvergen si IFRS 2015

8 Desember 2008 Komitmen

mendukung IFRS sebagai standar akuntansi

keuangan global 8 Desember 2008 Komitmen mendukung IFRS sebagai standar akuntansi keuangan global Efektif 1 Januari 2015 Efektif 1 Januari 2015 Adopsi IAS mulai PSAK 1994 Mempertahanka n gap 1 tahun

dengan IFRS Mempertahanka

n gap 1 tahun dengan IFRS


(9)

Perkembangan PSAK

Efektif < 2013 Efektif < 2013PSAK

Revisi PSAK20 ISAK

15 PPSAK

Efektif 2014-2015

Efektif 2014-2015

4 PSAK

9 Revisi PSAK4 ISAK (2014)1 PPSAK (2014)

Efektif 2016 Efektif 2016

1 PSAK baru

8 Amandemen PSAK9 Penyesuaian PSAK1 ISAK

IAS / IFRS dalam proses adopsi: a. IFRS 9 Financial Instruments b. IFRS 14 Regulatory Deferral

Accounts

c. IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers

d. IFRS 16 Leases

Diskusi IFRS


(10)

Penjelasan PSAK

PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69,

PSAK 70

PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat

substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12 Pengendalian Bersama

PSAK Baru

Perubahan PSAK berdampak signifikan pada pengukuran,

penyajian atau pengunkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi (2013)

Didahului dengan penerbitan Exposure draft PSAK Revisi

Perubahan tidak signifikan misal PSAK 1 Revisi 2015Didahului dengan pengeluaran ED

PSAK Amandemen

Dampak dari perubahan PSAK lain PSAK Penyesuaian


(11)

PSAK 2013 & 2014

N

O IFRS STATUS

1 IFRS 10: Consolidated Financial

Statements PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]

2 IFRS 11: Joint Arrangements PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]

3 IFRS 12: Disclosure of Interests in

Other Entities PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]

4 IFRS 13: Fair Value Measurement PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]

5 IFRIC 18: Transfer of Assets from

Customers ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014] 6 IFRIC 19: Extinguishing Financial

Liabilities with Equity Instruments ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]


(12)

12

PSAK 2013 & 2014

N

O IFRS STATUS

1 IAS 1: Presentation of Financial

Statements PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015] 2 IAS 19: Employee Benefits PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]

3 IAS 27: Separate Financial

Statements PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015] 4 IAS 28: Investments in

Associates and Joint Ventures

PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]

5 IAS 32: Financial Instruments:

Presentation PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]

6 IAS 36: Impairment of Assets PSAK 48: Penurunan Nilai Aset [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 7 IAS 39: Financial Instruments:

Recognition and Measurement (IFRS 9 eff 2018 belum

diadopsi)

PSAK 55: Instrumen Keuangan:

Pengakuan dan Pengukuran [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015] 8 IFRS 7: Financial Instruments:

Disclosures PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan [Disahkan pada 29 April 2014, berlaku 1 Jan 2015]


(13)

Perkembangan Setelah 1 Januari

2015

IAS 41 Agriculture Amandemend (efektif 1 Januari

2016)

IFRS 14 Regulatory Deferral Accounts (efektif 1

Januari 2016)

IFRS 9 Financial Instruments (efektif 1 Januari

2018)

IFRS 15 Revenue from Contracts with Customers

(efektif 1 Januari 2018)

IFRS 16 Leases (efektif 1 Januari 2019)

IFRS terbaru:

Amandemen IFRS 4 Insurance ContractsAmandemen Conceptual Framework

Penyesuaian IFRS lain

Pembahasan IASB:


(14)

PSAK 2015

ISAK 30 Pungutan

Amandemen IAS 1 Disclosure Initiative

Amandemen PSAK 1 : Prakarsa Pengungkapan

Amandemen IFRS 4 IAS 16 dan IAS 38

Amandemen PSAK 16 dan PSAK 19:

Klarifikasi yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

Amandemen IAS 19 Defined Plans: Employee

Contributions

Amandemen PSAK 24: Program Manfaat Pasti Kontribusi Pekerja


(15)

PSAK 2015

PSAK 69 Agrikultur efektif 1 Jan 2018

ISAK 31 Interpretasi atas Ruang Lingkup Properti Investasi

Amandemen PSAK 4 : Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

Amandemen PSAK 15, 65 dan 67 : Entitas Investasi Penerapan Pengecualian Konsolidasi Amandemen PSAK 66: Akuntansi Akuisisi

Kepentingan dalan Operasi Bersama


(16)

ED PSAK 2016

ED Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan; Amandemen PSAK 2 Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan;

Amandemen PSAK 46 Pajak Penghasilan

tentangPengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi; dan

Penyesuaian Tahunan 2016.

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari Pengampunan Pajak


(17)

ED PSAK 2016 - DES

ED Amandemen terhadap PSAK 62:

Kontrak Asuransi -

ED PSAK 71:

Instrumen Keuangan dengan PSAK 62:

Kontrak Asuransi

ED ISAK 32: 

Definisi dan Hierarki

Standar Akuntansi Keuangan

ED PSAK 72: 

Pendapatan dari Kontrak

dengan Pelanggan


(18)

PSAK 69

• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk

dikonversi menjadi produk agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.

• Aset biologi (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.

• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset biologis milik entitas.

• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk

kasus yang dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.

• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologi. Tanaman produktif yang menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui proses amortisasi.

• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen) merupakan aset biologi.

• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen  biaya perolehan persediaan.


(19)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas

yang timbul dari pengampunan pajak sesuai

dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016.

Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK

dan SAK ETAP

Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25

Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP)  koreksi atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement).

Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70,

mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan


(20)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Pengakuan atas item yang disyaratkan SAK dan tidak

mengakui jika tidak memenuhi SAK

Pengakuan saat diterbitkan surat keterangan

Pengakuan

PSAK 25  nilai perolehan aset pada saat kesalahan terjadiOpsi PSAK 70 - Nilai pada surat keterangan

Pengukuran pada Pengakuan Awal

PSAK 25 dan Opsi PSAK 70  sesuai PSAK yang

berlaku

Opsi PSAK 70  dapat melakukan pengukuran kembali

aset dan liabilitas TA, sehingga sesuai dengan PSAK  reklasifikasi ke aset dan selisihnya diakui di tambahan modal disetor

Pengukuran setalah Pengakuan Awal

Biaya tebusan  beban pada tahun berjalan (Surat keterangan dikeluarkan)


(21)

PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas

yang Timbul dari Pengampunan Pajak

Piutang, provisi, utang terkait dengan pajak yang tidak

diakui akibat tax amnesty dihapuskan  laba rugi

Penyesuaian

PSAK 25 – sesuai klasifikasi aset

Opsi PSAK 70  Aset pengampunan pajak sesuai

karakteristik aset Aset lancar atau tidak lancar / liabilitas jangka pendek / jangka panjang

Jika tidak dapat diklasifikasikan  Aset Lancar dan Liabilitas

jangka panjang

Reklasifikasi jika dilakukan pengukuran kembali sesuai

dengan SAK

Penyajian

Tanggal surat keterangan

Nilai yang diakui dalam Surat Keterangan


(22)

Ringkasan Perubahan

PSAK 71 Instrumen Keuangan

Menggantikan PSAK 55

Direncanakan Efektif 1 Januari 2019

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model

(tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi boleh jika terjadi perubahan

bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan metode expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan


(23)

ED PSAK 71 Instrumen Keuangan

Perubahan format mengikuti IFRS:

Bab 1 Tujuan

Bab 2 Ruang Lingkup

Bab 3 Pengakuan dan Penghentian PengakuanBab 4 Klasifikasi

Bab 5 Pengukuran

Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai

Tanggal efektif dan ketentuan transisi

Tanggal efektif 1 Januari 2019

Perbedaan dengan IAS

Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS

15 Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak dilakukan karena belum diadopsi


(24)

PSAK 72

PSAK 72 merupakan adopsi atas Revenue from

contracts with customers effective 2018,

kecuali

:

Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum

diadopsi)  hak penggunaan aset

Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada

Standar ini bersifat

principles based

Standar komprehensif karena mengatur semua

jenis Pendapatan yang terkait dengan kontrak

pelanggan sehingga menghilangkan standar yang

lain.


(25)

PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,

ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan

PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan

Real Estate.


(26)

PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan

Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap

Pernyataan Lain


(27)

PSAK 72

tujuan dan ruang lingkup

Pendahuluan

Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi

kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban Pengakuan

Menentukan, mengalokasikan harga transaksi,

perubahan Pengukuran

Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi

dan penurunan nilai Biaya Kontrak

Penyajian


(28)

Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan

pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;

Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap

kewajiban pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat)

entitas telah menyelesaikan kewajiban

pelaksanaan.


(29)

ED Kerangka Konseptual

Pendahuluan

Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan

umum

Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim

terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

Karakteristik kualitatif

Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepatKarakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian;

ketepatwaktuan; keterpahaman.

Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;

Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA


(30)

AMANDEMEN PSAK 2015

Amandemen PSAK Tanggal

Efektif

Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan

Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan 1 Januari 2017

Amandemen PSAK 4:Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan Tersendiri

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 15:Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 16:Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan Amortisasi

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 16:Agrikultur: Tanaman

Produktif 1 Januari 2018


(31)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Amandemen PSAK Tanggal

Efektif

Amandemen PSAK 24:Imbalan Kerja tentang

Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja 1 Januari 2016

Amandemen PSAK 65:Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1 Januari 2017

Amandemen PSAK 66:Pengaturan Bersama

tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi Bersama

1 Januari 2016

Amandemen PSAK 67:Pengungkapan

Kepentingan dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi

1 Januari 2016

PSAK 69 : Agrikultur 1 Januari


(32)

PENERBITAN ISAK 2015

ISAK Baru Tanggal

Efektif ISAK 30: Pungutan

Interpretasi atas PSAK 57:Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi yang

mengklarifikasi akuntansi liabilitas untuk

membayar pungutan, selain pajak penghasilan yang berada dalam ruang lingkup PSAK 46: Pajak Penghasilan serta denda lain atas pelanggaran perundang-undangan, kepada Pemerintah.

1 Januari 2016

ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi

Interpretasi atas karakteristik bangunan dalam PSAK 13: Properti Investasi. Bangunan dalam

definisi properti investasi mengacu pada struktur yang memiliki karakteristik fisik yang umumnya diasoasiasikan dengan suatu bangunan yang

1 Januari 2016


(33)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal

Efektif PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen Operasi 1 Januari

2016

PSAK 7 (Penyesuaian 2015):Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi

1 Januari 2016

PSAK 13 (Penyesuaian 2015): Properti Investasi 1 Januari 2016

PSAK 16 (Penyesuaian 2015): Aset Tetap 1 Januari 2016

Penyesuaian Tahunan 2015 merupakan hasil adopsi dari Annual Improvements cycle 2010 – 2012 dan Annual Improvements cycle 2011 – 2013. Penyesuaian Tahunan pada dasarnya merupakan

kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit (narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan pada prinsip-prinsip yang telah ada.


(34)

PENYESUAIAN PSAK 2015

Penyesuaian PSAK Tanggal

Efektif PSAK 19 (Penyesuaian 2015): Aset Takberwujud 1 Januari

2016

PSAK 22 (Penyesuaian 2015):Kombinasi Bisnis 1 Januari 2016

PSAK 25 (Penyesuaian 2015):Kebijakan

Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan

1 Januari 2016

PSAK 53 (Penyesuaian 2015):Pembayaran

Berbasis Saham 1 Januari 2016

PSAK 68 (Penyesuaian 2015):Pengukuran Nilai Wajar

1 Januari 2016


(35)

IFRS 9 Financial Instrument

• Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh diterapkan lebih dahalu

Klasifikasi amortized cost dan fair value

Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model (tujuan

entitas untuk memperoleh arus kas yang diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok dan bunga atas pokok)

Perubahan klasifikasi dibolehkan jika terjadi perubahan

bisnis model

Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.

Menggunakan expected losses dalam perhitungan penurunan nilai aset keuangan


(36)

IFRS 15 Revenue Recognition

Joint project between IASB and FASB,

Establishes a single, comprehensive framework for revenue

recognition.

To be applied consistently across transactions, industries and

capital markets, and will improve comparability in the ‘top line’

IFRS yang tidak berlaku akibat IFRS 15: IAS 11 Construction

contracts, IAS 18 Revenue, IFRIC 13 Customer Loyalty

Programmes, IFRIC 15 Agreements for the Construction of Real Estate, IFRIC 18 Transfers of Assets from Customers, SIC-31

Revenue - Barter Transactions Involving Advertising Services.

A contract with a customer will be within the scope of IFRS 15 if

all the following conditions are met: [IFRS 15:9]

– the contract has been approved by the parties to the contract;

– each party’s rights in relation to the goods or services to be transferred can be identified;

– the payment terms for the goods or services to be transferred can be identified;


(37)

IFRS 15 Revenue Recognition

Identify the contract(s) with the customer

Identify the contract(s) with the customer

Identify the performance obligations in the contract

Identify the performance obligations in the contract

Determine the transaction price

Determine the transaction price

Allocate the transaction price

Allocate the transaction price

Recognise revenue when a performance obligation is

satisfied

Recognise revenue when a performance obligation is

satisfied


(38)

IFRS 16 Leases

Efektif 1 Januari 2019 boleh diterapkan lebih dahaluDikeluarkan Juli 2015

Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan liabilitas

Aset / / Right of Use Aset = nilai kini dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri dalam posisi keuangan

Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan laporan laba rugi komprehensif


(39)

IFRS – ED Conceptual

Framework

CHAPTER 1—THE OBJECTIVE OF GENERAL PURPOSE FINANCIAL REPORTING

Fundamental: relevance & representation faithfulnessEnhancing: comparability, verifiability, timelines,

understandability

CHAPTER 2—QUALITATIVE CHARACTERISTICS OF USEFUL FINANCIAL INFORMATION

CHAPTER 3—FINANCIAL STATEMENTS AND THE REPORTING ENTITY

Asset, liability, equity, income and expense

CHAPTER 4—THE ELEMENTS OF FINANCIAL STATEMENTS

Historical, current value, fair value, value in used &

fulfilment value

CHAPTER 6—MEASUREMENT

CHAPTER 7—PRESENTATION AND DISCLOSURE CHAPTER 8—CONCEPTS OF CAPITAL AND CAPITAL MAINTENANCE


(40)

(41)

ED Kerangka Konseptual

Pendahuluan

Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan

umum

Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim

terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim

BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN UMUM

Untuk ditambahkan

BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN

Karakteristik kualitatif

Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepatKarakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian;

ketepatwaktuan; keterpahaman.

Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna

BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI KEUANGAN YANG BERGUNA

Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;

Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba

BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN

PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN YANG TERSISA


(42)

Kerangka Konseptual

menurut IFRS


(43)

(44)

PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan

Latar Belakang Perubahan 2013

Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat

Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum dikeluarkan tahun 2009

Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 : pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan penyajian informasi komparatif.

Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan dini.


(45)

Laporan Keuangan - 2013

PSAK 1  Penyajian Laporan Keuangan

Komponen

Tanggung jawab laporan keuangan

Identifikasi laporan keuangan

Laporan Posisi

Keuangan

Laporan Laba Rugi

dan Penghasilan Komprehensif Lain

Laporan Perubahan

Ekuitas

Laporan Arus KasCatatan atas

Laporan Keuangan

Karakteristik umum

Penyajian secara

wajar dan kepatuhan terhadap SAK

Kelangsungan usahaDasar akrual

Material dan agregasiSaling hapus

Frekuensi pelaporanInformasi komparatifKonsistensi penyajian


(46)

Tujuan Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.

Tujuan laporan keuangan :

memberikan informasi

mengenai:

posisi keuangan,

kinerja keuangan

arus kas entitas

yang bermanfaat bagi

sebagian besar kalangan

pengguna laporan dalam

pembuatan keputusan


(47)

Komponen Laporan Keuangan

a. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;

b. laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama periode;

c. laporan perubahan ekuitas selama periode; d. laporan arus kas selama periode;

e. catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan

ea informasi komparatif untuk mematuhi periode

sebelumnya sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A

f. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau

membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai dengan paragraf 40A-40D.


(48)

Informasi Komparatif Minimum

38,38A, 38B

Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan

periode sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan

periode berjalan, kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.

Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari

laporan keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.

Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan terkait.

Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan

dalam laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan pada periode berjalan.


(49)

Informasi Komparatif -

Tambahan

Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai

tambahan atas laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK, sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.

Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan,

namun tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.

Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan, periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).

Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan

keuangan saat menyajikan informasi komparatif tambahan.

Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan

keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan tambahan.


(50)

Perubahan Kebijakan Akuntansi,

Penyajian kembali, retrospektif atau

reklasifikasi

• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada

posisi awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan komparatif minimum jika:

a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara

retrospektif, membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam laporan keuangan atau

reklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangan; dan

b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau reklasifikasi memiliki dampak material atas

informasi dalam laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.

• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:

a. akhir periode berjalan;

b. akhir periode sebelumnya; dan c. awal periode


(51)

(52)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos

penghasilan dan beban (termasuk penyesuaian

reklasifikasi) yan tidak diakui dalam laba rugi

sebagaimana disyaratkan atau diizinkan oleh SAK

Komponen penghasilan komprehensif:

Selisih revaluasi aset tetap

Pengukuran kembali program imbalan pasti

Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuanganPerubahan nilai investasi available for sales

Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kasBagian penghasilan komprehensif asosiasi


(53)

Informasi dalam Penghasilan Komprehensif

Lain

• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:

a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan

b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.

• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.

• Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan

penghasilan komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan


(54)

Penghasilan Komprehensif Lain

Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan

penghasilan komprehensif lain

• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas  perubahan ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.

Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;

– Surplus revaluasi aset tetap  direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi atau ketika aset dijual

– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria  tidak direklasifkasi.

Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu

terpenuhi.

– Keuntungan/kerugian dari available for sale  jika dijual direklasifiksai ke laba rugi

– Cash flow hedge  keuntungan/kerugian yang efektif  kontrak berakhir  L/R

– Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang fungsional yang berbeda dengan induk / pusat


(55)

Penghasilan Komprehensif Lain

– Tidak Direklasifikasi

Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari

2015. Nilai perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset direvaluasi menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10 tahun.

Jurnal saat revaluasi

– Akumulasi Depresiasi 200.000

– Aset tetap 200.000

– Aset tetap 100.000

– Surplus revaluasi 100.000

Jurnal saat depresiasi

– Beban Depresiasi 50.000

– Akumulasi Depresiasi 50.000

– Surplus Revaluasi 10.000

– Saldo Laba 10.000


(56)

Penghasilan Komprehensif Lain

– Direklasifikasi

Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga

100.000 pada 1 Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi 115.000. Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1 Maret 2016.

Jurnal saat pembelian

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000

– Kas 100.000

Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015 – Aset keuangan – tersedia untuk dijual 15.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000

Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016 – Kas 110.000

– Penghasilan komprehensif lain 15.000

– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 115.000


(57)

PT PERTAMINA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015

(Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)


(58)

(59)

(60)

Laporan Posisi Keuangan

(Neraca) - 2011

Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca),

tambahan neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia

Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi

Liabilitas dan hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling interest)

Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian

ekuitas dan bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian

Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk

penyajian retroaktif  perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan

Minimum line item Penyajian Neraca – Properti Investasi

– Investasi dengan menggunakan metode ekuitas

– Aset yang dimiliki untuk dijual

– dll


(61)

Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011

• Laporan Laba rugi  Laporan Laba Rugi Komprehensif.

• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba komprehensif

• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas

• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.

• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat

• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi

• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak, pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll

• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak mempengaruhi laba pada periode rugi.


(62)

(63)

PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS

Informasi arus kas entitas berguna sebagai

dasar untuk menilai kemampuan entias

dalam menghasilkan kas dan setara kas

serta menilai kebutuhan kas entitas untuk

menggunakan arus kas tersebut.

Laporan arus kas menggambarkan

perubahan historis dalam kas dan setara kas

yang diklasifikasikan atas aktivitas operasi,

investasi dan pendanaan selama satu


(64)

Arus Kas dari Aktivitas Operasi

Metode yang dapat digunakan:

Metode langsung  kelompok utama dari penerimaan

dan pengeluaran kas bruto diungkapkan;

Metode tidak langsung  laba disesuaikan dengan

mengoreksi transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur penghasilan/beban yang terkait aktivitas

investasi dan pendanaan.

Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung

 informasi yang lebih berguna


(65)

Laporan Arus Kas

Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan secara konsisten.

Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan (alternatif)

Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau operasi (alternatif)

Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi (alternatif)

Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman diungkapkan secara terpisah.

• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal dan akhir kas dan setara kas.


(66)

(67)

(68)

(69)

(70)

(71)

Definisi

Laporan keuangan interim

merupakan

laporan keuangan yang berisi baik laporan

keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan

di PSAK atau laporan keuangan ringkas

(seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini)

untuk suatu periode interim.

Periode interim

adalah suatu periode

laporan keuangan yang lebih pendek dari

satu tahun buku penuh.

Laporan keuangan interim

merupakan

laporan keuangan yang berisi baik laporan

keuangan lengkap (seperti yang dijelaskan

di PSAK atau laporan keuangan ringkas

(seperti yang dijelaskan di Pernyataan ini)

untuk suatu periode interim.

Periode interim

adalah suatu periode

laporan keuangan yang lebih pendek dari

satu tahun buku penuh.


(72)

Isi Laporan Keuangan Interim

Entitas diperbolehkan memilih menyusun

laporan keuangan interim, informasi lebih

sedikit dibandingkan dengan laporan

keuangan tahunan.

Pertimbangan  tepat waktu, biaya,

pengulangan informasi

– Informasi lebih sedikit dibanding laporan tahunan

Entitas diperbolehkan memilih menyusun

laporan keuangan interim, informasi lebih

sedikit dibandingkan dengan laporan

keuangan tahunan.

Pertimbangan  tepat waktu, biaya,

pengulangan informasi

Informasi lebih sedikit dibanding laporan


(73)

LAPORAN INTERIM – PSAK 3

• Laporan keuangan interim dapat disajikan : – Laporan Keuangan Lengkap

– Laporan Keuangan Ringkas

• Komponen minimal laporan keuangan interim – Laporan posisi keuangan ringkas

– Laporan laba rugi komprehensif dalam laporan terpisah atau digabung

• Pemutakhiran yang tidak signifikan terhadap catatan atas laporan keuangan tahunan terkini, tidak perlu dibuat.

• Informasi yang material dan tidak diungkapkan di bagian manapun dalam laporan keuangan interim diungkapkan. • Kepatuhan terhadap SAK harus diungkapkan.

• Keputusan materialitas pengakuan dan pengungkapan didasarkan pada data untuk periode interim.


(74)

LAPORAN INTERIM – PSAK 3

Kebijakan akuntansi yang sama dalam laporan

keuangan tahunan diterapkan dalam laporan keuangan

interim, kecuali untuk perubahan kebijakan akuntansi

yang dilakukan setelah tanggal laporan.

Pendapatan musiman, berulang, atau berkala dalam

suatu tahun buku tidak diantisipasi atau ditangguhkan

pada tanggal interim, jika antisipasi atau penangguhan

tidak akan sesuai pada akhir tahun buku.

Biaya yang terjadi secara tidak beraturan selama tahun

keuangan dapat diantisipasi atau ditangguhkan jika hal

tersebut tepat untuk penyajian.

Pengungkapan perubahan estimasi

Perubahan kebijakan akuntansi  jika retroaktif harus


(75)

(76)

Ketentuan LK Tersendiri

Sebagai bagian dari informasi tambahan Sebagai bagian dari informasi tambahanInvestasi dicatat dengan menggunak an metode biaya atau ekuitas (amd 2015)Dividen diakui saat ditetapkanInvestasi dicatat dengan menggunak an metode biaya atau ekuitas (amd 2015)Dividen diakui saat ditetapkan Hanya untuk entitas terkonsolid asi Hanya untuk entitas terkonsolid asi Ketentuan

Ketentuan PenyajianPenyajian PengungkapanPengungkapan


(77)

Penyusunan LK Tersendiri

LK keuangan tersendiri disusun sesuai dengan SAK yang

berlaku kecuali yang diatur dalam ketentuan khusus.

Jika entitas induk menyusun LK tersendiri, maka entitas induk

mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi pada (Par 10):

biaya perolehan; atau

sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan

Pengukuran.; atau

menggunakan metode ekuitas sebagaimana dideskripsikan

dalam PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama.

Entitas induk menerapkan akuntansi yang sama untuk setiap

kategori investasi.

Investasi yang dicatat pada biaya perolehan atau

menggunakan metode ekuitas dicatat sesuai dengan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan ketika investasi tersebut diklasifikasikan sebagai


(78)

Penyusunan LK Tersendiri

Entitas Induk

mengakui dividen

dari entitas

anak, ventura bersama, atau entitas asosiasi

dalam laporan keuangan tersendiri ketika

hak

menerima dividen ditetapkan

.

Dividen diakui dalam laba rugi, kecuali jika

entitas tersebut memilih menggunakan

metode ekuitas, maka dividen tersebut

diakui sebagai pengurang jumlah tercatat

investasi.


(79)

(80)

Segmen Operasi – PSAK 5

Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan

dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi dimana entitas beroperasi.

Penyusunan laporan keuangan didasarkan pada perspektif kebutuhan informasi oleh pihak eksternal Penyusunan laporan keuangan didasarkan pada perspektif kebutuhan informasi oleh pihak eksternal Penyusunan laporan keuangan didasarkan pada perspektif kebutuhan informasi oleh pihak internal Penyusunan laporan keuangan didasarkan pada perspektif kebutuhan informasi oleh pihak internal


(81)

Segmen Operasi

Segmen operasi adalah komponen dari entitas:

– Terlibat dalam aktivitas bisnis untuk memperoleh pendapatan

dan menimbulkan beban,

– Hasil operasinya dikaji ulang secara reguler oleh pengambil keputusan operasional untuk alokasi sumber daya dan menilai kinerja, dan

– Tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan

Kriteria suatu unit dianggap sebagai segmen: 10% dari

pendapatan, laba rugi atau aset.

Pengungkapan:

– Jika tidak memenuhi ambang batas dapat dipertimbangkan (10% pendapatan, laba rugi atau aset)  jika manjemen percaya informasi tersebut berguna bagi pengguna.

– Yang tidak memenuhi ambang batas dapat digabung jika memenuhi kriteria agregasi.

– Jika yang dilaporkan kurang dari 75% dari pendapatan entitas  tambahan segmen diidentifikasi (walau tidak memenuhi


(82)

Ilustrasi Segmen

Pelaporan segmen ad. Segment reporting

Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang diberikan kepada pengambil keputusan operasional. Pengambil keputusan operasional bertanggung jawab untuk mengalokasikan sumber daya, menilai kinerja segmen operasi dan membuat keputusan strategis.


(83)

(84)

PSAK 7 Pengungkapan Pihak

Berelasi

Mengapa perlu ??

Laporan Posisi

Keuangan

Dan Laba Rugi

Transaksi dan

Saldo

Dipengaruh

i

Keberadaan pihak yang

mempunyai hubungan

istimewa

Komitment dengan pihak


(85)

PSAK 7 Pengungkapan Pihak Berelasi

Identifikasi hubungan dan transaksi

dengan pihak-pihak berelasi

Identifikasi saldo, komitmen antara entitas

dengan pihak-pihak berelasi.

Menentukan pengungkapan yang

diperlukan baik untuk LK konsolidasian,

tersendiri, yang disajikan individual.

Pengungkapan atas sifat hubungan


(86)

Pihak Berelasi

a. Pihak-pihak Berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan entitas tertentu dalam menyiapkan laporan

keuangannya.

b. Pihak berelasi  substansi hubungan tidak hanya dalam bentuk hukum

c. Pihak berelasi

Orang / anggota keluarga terdekat jika memiliki pengendalian

atau pengendalian bersama atas entitas pelapor, memiliki pengaruh signifikan, personel manajemen kunci.

Suatu entitas terkait dengan entitas pelapor jika (salah satu);anggota dari kelompok usaha sama

Entitas asosiasi atau ventura bersama bagi entitas lain Ventura bersama dari pihak ketiga yang sama

Program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari

salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor.

Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh


(87)

Ilustrasi Pengungkapan Pihak

Berelasi

Transaksi-transaksi pihak berelasi d. Related party transactions

Perusahaan melakukan transaksi dengan pihak berelasi sesuai PSAK 7 Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi. Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.


(88)

Ilustrasi Pengungkapan Pihak

Berelasi


(89)

(90)

PSAK 8 - Peristiwa setelah Periode

Pelaporan

Peristiwa setelah periode pelaporan adalah peristiwa yang

terjadi antara akhir periode pelaporan dan tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit

Peristiwa setelah periode pelaporan yang memerlukan

penyesuaian adalah peristiwa yg memberikan bukti atas adanya kondisi pada akhir periode pelaporan

Peristiwa setelah periode pelaporan yang tidak memerlukan

penyesuaian adalah peristiwa yang mengindikasikan kondisi setelah periode pelaporan

Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit adalah

tanggal laporan keuangan sudah final

– Laporan keuangan diaudit : tanggal laporan auditor

– Laporan keuangan tidak diaudit : tanggal laporan keuangan selesai disusun manajemen


(91)

PSAK 8 Peristiwa setelah Periode

Pelaporan


(92)

Ilustrasi PSAK 8

Peristiwa setelah Periode Pelaporan

PERISTIWA SETELAH TANGGAL PERIODE PELAPORAN

(ANTM 2013)

– Pada tanggal 12 Februari 2014 Perusahaan telah melakukan penarikan fasilitas pinjaman dari PT Bank Central Asia Tbk sebesar AS$50.000.000 yang akan jatuh tempo pada 12 Mei 2014 dengan suku bunga yang

ditentukan adalah 2% per tahun.

PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (PLN 2012)

Pada tanggal 23 Januari 2013, PJBS membeli 92% saham PT Mitra

Karya Prima (MKP) dengan biaya perolehan sebesar Rp 2.500 juta.

Pada tanggal 23 Januari 2013, PT Haleyora Power (HP) membeli 90%

saham PT Mitra Insan Utama dengan biaya perolehan sebesar Rp 10.174 juta.

Berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral

Republik Indonesia No. 30 Tahun 2012, tanggal 21 Desember 2012, tentang tarif tenaga listrik yang disediakan oleh Perusahaan Perseroan (Persero) PT Perusahaan Listrik Negara, ditetapkan tarif tenaga listrik untuk konsumen yang berlaku efektif mulai tanggal 1 Januari 2013.


(93)

(94)

PSAK 10 :

Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing

• Entitas menyajikan laporan keuangan dengan menggunakan mata uang fungsionalnya.

– Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama dimana suatu entitas beroperasi

– Mata uang asing : mata uang selain mata uanng fungsional

• Akuntansi transaksi dan saldo dalam mata uang asing, kecuali transaksi dan saldo derivatif (PSAK 55)  disajikan dengan mata uang fungsional. Selisih kurs diakui dalam laba rugi:

– Suatu transaksi mata uang asing harus dicatat dalam mata uang fungsional

– Dihitung ke dalam mata uang fungsional dengan kurs spot antara mata uang fungsional dan mata uang asing pada tanggal transaksi

• Menjabarkan hasil dan posisi keuangan dari kegiatan usaha luar negeri yang termasuk dalam laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.

– Translasi  dari mata uang fungsional ke mata uang pelaporan yang berbeda. Selisih akan diakui sebagai penghasilan komprehensif lain.


(95)

(96)

Properti Investasi – PSAK 13

Properti (tanah atau bangunan—atau bagian dari bangunan—

atau keduanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lessee melalui sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai, atau kedua-duanya.

Pengakuan

Entitas dapat memilih model nilai wajar atau model biaya

sebagai kebijakan akuntansi dan menerapkan kebijakan tersebut pada seluruh properti investasinya.

Laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar atas

properti investasi diakui dalam laporan laba rugi

Nilai wajar harus mencerminkan kondisi pasar pada

tanggal neraca.


(97)

Pengukuran setelah Pengakuan

Awal

Fair Value Model

Fair Value Model

Nilai wajar properti investasi harus mencerminkan

kondisi pasar pada tanggal neraca

Properti investasi tidak disusutkan.

Laba atau rugi

yang timbul dari

perubahan nilai

wajar

atas properti investasi harus

diakui dalam

laporan laba rugi

pada periode terjadinya.


(98)

Pengukuran setelah Pengakuan

Awal

Fair value model

(PSAK 13)

• Menggunakan nilai wajar

• Menggunakan nilai wajar • Menggunakan nilai wajarMenggunakan nilai wajar

Revaluation model

(PSAK 16)

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

• Perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi pada periode terjadinya.

• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi (loss)  impairment

• Perubahan nilai wajar diakui dalam ekuitas atau laporan laba rugi jika rugi (loss)  impairment

• Tidak ada penyusutan.

• Tidak ada penyusutan. • Penyusutan.Penyusutan.

• Mencerminkan kondisi pasar pada tanggal neraca.

• Mencerminkan kondisi pasar

pada tanggal neraca. • Tidak spesifik, hanya mengharuskan secara reguler

(terjadi perbedaan signifikan ) • Tidak spesifik, hanya

mengharuskan secara reguler (terjadi perbedaan signifikan )


(99)

Ilustrasi - Investasi Properti

Entitas memiliki gedung 20 lantai. 10 lantai

digunakan untuk kegiatan entitas,

sedangkan sisanya disewakan. Aktivitas

utama entitas bukan menyewakan gedung.

Bagian gedung yang digunakan sebagai aset

tetap, bagian gedung yang disewakan disajikan

sebagai properti investasi

Alokasi dapat dilakukan berdasarkan jumlah


(100)

Ilustrasi - Investasi Properti

• PT, Melati membeli tanah dan bangunan pada 1 Januari 2012 senilai 4.500juta. Berdasarkan informasi, harga beli tanah saja 2.000 dan bangunan saja 3.000. Perusahaan menggunakan

metode fair value untuk penilaian properti investasi tersebut. Nilai wajar tanah dan bangunan dapat dilihat dalam tabel berikut:

Properti Investasi 4.500

Kas 4.500

Properti Investasi 500

Keuntungan peningkatan nilai 500

Kerugian penurunan nilai 100

Properti investasi 100

31/12/2012 31/12/2013 Tanah 2.000 2.100 Bangunan 3.000 2.800


(1)

PSAK yang Digantikan

PSAK 23: Pendapatan

PSAK 34: Kontrak Konstruksi,

ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,

ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan


(2)

PSAK 72

Standar

Lampiran A - Daftar Istilah

Lampiran B – Pedoman Penerapan

Lampiran C – Tanggal Efektif dan Ketentuan Transasi

Contoh Ilustratif

Lampiran D – Penyesuaian terhadap Pernyataan Lain


(3)

PSAK 72

tujuan dan ruang lingkup

Pendahuluan

Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi

kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban

Pengakuan

Menentukan, mengalokasikan harga transaksi,

perubahan

Pengukuran

Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi

dan penurunan nilai

Biaya Kontrak


(4)

Pokok Perubahan

Indentifikasi kontrakKombinasi kontrakModifikasi kontrak

Identifikasi kewajiban pelaksanaanPenyelesaian kewajiban pelaksanaan

Pengakuan

Menentukan harga transfer

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban

pelaksanaan Pengukuran


(5)

Tahapan dalam Pengakuan

Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan ;

Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan; Menentukan harga transaksi;

Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban pelaksanaan;

Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah menyelesaikan kewajiban


(6)

Dwi Martani - 081318227080 Dwi Martani - 081318227080