M01687

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

COST BENEFIT ANALYSIS PENGEMBANGAN MODEL

TEKNOLOGI BIOGAS DI DUSUN TO’DURIAN,
PATA’PADANG, TORAJA UTARA
Eunike Rismayani Allufris
*Gustin Tanggulungan

* Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Kristen Satya Wacana
(gustin@staff.uksw.edu)

ABSTRACT
A This study aims to analyze the feasibility of alternative development models of biogas
technology in the hamlet To 'Durian, District Sanggalangi', North Toraja, using the Cost Benefit Analysis (CBA). Feasibility assessment based on NPV > 0 and BCR> 1 with a
discount rate of 24%, and the IRR rate of> 24%. The results showed that individual models
worthy of 6 households, the choice between individual or communal models feasible for 9

households, and decent communal models for 5 communities consisting of 20 households.
The benefits to be derived from the application of biogas technology is the provision of
alternative energy sources, reduction of health and environmental problems, and additional
incomes. Cost needed include installation costs, maintenance costs, and the cost of
socialization. The farmers need socialization of these technologies to achieve adopt
awareness.
Keywords: cost - benefit analysis, NPV, BCR, IRR, biogas technology

PENDAHULUAN
Beternak hewan bagi masyarakat pedesaan Toraja, khususnya hewan babi dan
kerbau adalah hal yang umum dijumpai. Masyarakat di pedesaan Toraja melakukan
aktivitas beternak karena permintaan hewan sangat tinggi untuk memenuhi acaraacara adat. Oleh karena itu beternak hewan dapat menjadi salah satu sumber
pendapatan. Akan tetapi terdapat fenomena bahwa aktivitas beternak

belum

memberikan hasil maksimal serta memunculkan masalah lingkungan dan kesehatan.
Para peternak dapat memaksimalkan manfaat ternaknya

diantaranya dengan


mengkonversi kotoran ternak menjadi sumber biogas untuk berbagai keperluan
(Hastuti, 2009). Dengan teknologi sederhana ini, kotoran ternak yang tadinya hanya
mencemari lingkungan, mengganggu pemandangan, dan penyebab penyakit dapat
diubah menjadi sumber energi terbarukan (Simamora, 2006).
1
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Teknologi biogas pada dasarnya juga dimaksudkan untuk mengatasi kelangkaan
energi dengan menciptakan sumber energi alternatif. Biogas dihasilkan dari limbah
peternakan dan pertanian yang relatif mudah diperoleh di lingkungan masyarakat
pedesaan (Simamora, 2006). Masyarakat pedesaan atau sekitar pinggir hutan yang
umumnya masih menggunakan kayu sebagai bahan bakar akan terbantu dengan
teknologi tersebut yang sekaligus mengatasi masalah lingkungan dari menurunnya
populasi pohon karena dgunakan sebagai bahan bakar.


Meskipun demikian, keputusan untuk mengadopsi suatu teknologi baru selayaknya
didahului dengan uji kelayakan. Analisis biaya dan manfaat (cost-benefit analysis)
adalah salah satu informasi akuntansi manajemen yang dapat menyediakan informasi
perbandingan cost dan benefit atas suatu alternatif tindakan oleh pengambil
keputusan. CBA berguna untuk menilai apakah keputusan yang dipilih dapat
memanfaatkan secara efisien sumber daya yang langka dengan pengambilan
alternatif kebijakan yang relevan untuk menerapkan suatu kriteria keputusan yang
tepat (Fuguitt dan Wilcox, 1999; Campbell dan Brown, 2003). Pemerintah di
beberapa tempat telah mengupayakan berbagai penelitian dan program untuk
merealisasi program biogas dengan memanfaatkan limbah ternak. Namun belum ada
kajian untuk model pengembangan yang dapat diterapkan pada masyarakat pemilik
ternak di pedesaan Toraja.

Penelitian ini bertujuan menganalisis kemungkinan pengembangan teknologi biogas
bagi masyarakat pedesaan Toraja khususnya pada wilayah yang menjadi lokasi
penelitian ini dengan pendekatan cost-benefit analysis. Untuk itu dirumuskan
persoalan penelitian “ apakah teknologi biogas layak diadopsi masyarakat pemilik
ternak di Dusun To’ Durian, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara dan
bagaimanakah model pemanfaatan teknologi biogas yang dapat dipilih oleh setiap

rumah tangga?

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi pemerintah setempat ataupun pihakpihak terkait dengan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat pedesaan. Bagi
2
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menimbulkan kesadaran untuk
mengadopsi teknologi biogas sebagai sumber energi alternatif yang juga dapat
mengurangi masalah yang ditimbulkan oleh kegiatan beternak tersebut. Penelitian ini
juga diharapkan menjadi referensi untuk penelitian terkait.
TELAAH LITERATUR
Cost Benefit Analysis (CBA)

Cost Benefit Analysis (CBA) adalah suatu prosedur sistematis dan analitis yang


membandingkan manfaat dan biaya dalam mengevaluasi suatu proyek atau program
yang bersifat sosial (Mishan dan Quah, 2007). Bappenas (2011), secara sederhana
mengartikan “manfaat” adalah hal-hal positif atau menguntungkan suatu pihak
apabila suatu pilihan diambil sedangkan “biaya/cost” diartikan sebagai

hal-hal

negatif atau merugikan suatu pihak. Identifikasi biaya maupun manfaat proyek
kemudian didiskontokan dengan discount rate tertentu (Ismaryanto, 1992).

Dengan CBA keputusan kebijakan mempertimbangkan hasil perbandingan cost dan
benefit terkait proyek/program tersebut. CBA berguna untuk menilai apakah

keputusan yang dipilih dapat memanfaatkan secara efisien sumber daya yang langka
dengan pengambilan alternatif kebijakan yang relevan untuk menerapkan suatu
kriteria keputusan yang tepat (Fuguitt dan Wilcox, 1999; Campbell dan Brown,
2003). Di sektor publik, CBA digunakan untuk mengevaluasi nilai akhir dari sebuah
proyek publik dan memberikan arah apakah sebuah proyek kemudian layak
dijalankan atau tidak (Puslitbang Sosial, Ekonomi dan Lingkungan, 2011).
Biaya atau manfaat yang timbul tidak selalu berupa “uang”. Namun biaya dan

manfaat harus diidentifikasikan, diukur, dan dinilai dalam satuan moneter untuk
menentukan Net Present Value (NPV), Benefit-Cost Ratio (BCR), dan Internal Rate
of Return (IRR) dari suatu proyek/program yang dinilai. NPV adalah nilai bersih

dari selisih cash flow yang dihasilkan dengan yang dikeluarkan dengan
mempertimbangkan nilai waktu dari uang. BCR adalah perbandingan nilai sekarang
(present value ) dari manfaat yang diperoleh terhadap nilai sekarang (present value)
dari biaya yang dikorbankan. Adapun IRR adalah tingkat discount rate yang terjadi
3
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

apabila NPV sama dengan nol. NPV dan IRR yang semakin tinggi berarti semakin
besar manfaat bersih yang diperoleh (Ruijs, 2008).

Model Pengembangan Teknologi Biogas

Terdapat dua model pengembangan teknologi biogas yang umumnya diterapkan
oleh peternak, yaitu: model individual (skala rumah tangga) dan model komunitas
(skala komunal). Teknologi biogas skala rumah tangga dapat dikembangkan jika
rumah tangga pemilik ternak memiliki kecukupan limbah ternak dan memiliki
kesediaan dan komitmen untuk menerapkan teknologi ini secara berkelanjutan
(Junus, 1995:6). Adapun skala komunal akan dapat diterapkan apabila: (1)
masyarakat yang tergabung dalam sebuah komunitas suka bergotong–royong (2)
jarak antar rumah tangga yang tergabung dalam sebuah komunitas berdekatan; (3)
adanya komitmen dari semua rumah tangga yang tergabung dalam komunitas untuk
menerapkan teknologi secara berkelanjutan.

Cost dan Benefit Teknologi Biogas

Teknologi biogas merupakan suatu metode pemanfaatan limbah yang berupa feses,
urine, dan sisa pakan hewan ternak sebagai bahan baku pembuatan berbagai
kebutuhan hidup dengan cara mengolahnya menjadi penghasil sumber energi
alternatif dalam bentuk gas yang ramah lingkungan (Simamora at al, 2006). Cost
yang berkaitan langsung dengan adopsi teknologi biogas mencakup biaya instalasi
dan biaya pemeliharaan. Biaya instalasi terdiri atas biaya alat, bahan, dan biaya
tenaga. Pada wilayah Salatiga di Jawa Tengah, komponen biaya dana standar biaya

instalasi adalah seperti pada Lampiran 1. Cost yang timbul akan dapat diamortisasi
sepanjang umur ekonomis reaktor biogas yang menurut Widodo, at al (2007) dapat
mencapai umur ekonomis 20 tahun. Pemeliharaan secara rutin diperlukan untuk
kelancaran penggunaan teknologi biogas. Komponen biaya pemeliharaan teknologi
biogas mencakup pemeliharaan digester, penampung gas, kompor dan saluran biogas
untuk menghindari kebocoran (Yusriadi, 2011).

4
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Pada tahap awal adopsi teknologi biogas keterlibatan pemerintah dan aktor-aktor
sosial lainnya sangat diperlukan untuk mendorong dan menarik minat masyarakat.
Sehubungan dengan itu akan ada biaya sosialisasi. Kegiatan sosialisasi tersebut dapat
berupa ceramah tentang manfaat biogas, demonstrasi cara pembuatan biogas dan
praktek pelatihan penggunaan biogas. Proses dan biaya sosialisasi juga dilakukan

setelah pembuatan teknologi biogas untuk meningkatkan loyalitas dan kepercayaan
masyarakat untuk keberlanjutan penggunaan teknologi biogas (Baba, 2008).

Ada berbagai manfaat yang dapat diperoleh dari penerapan teknologi biogas.
Teknologi yang menggunakan bahan baku feses ternak dapat mengurangi
pencemaran lingkungan (Yusriadi, 2011). Teknologi ini juga memberi dampak
positif terhadap lingkungan, diantaranya membantu program pelestarian hutan, tanah
dan air, mengurangi polusi udara dan meningkatkan sanitasi lingkungan. Selain itu,
penerapan teknologi biogas dapat mengurangi masalah kesehatan yang ditimbulkan
oleh limbah ternak (Muryanto, 2006).

Potensi biogas berbeda-beda untuk berbagai limbah kotoran sebagaimana disajikan
pada tabel 1 berikut ini :
Tabel 1.
Potensi Produksi Gas dari Kotoran Ternak
JENIS
TERNAK
Sapi
Sapi Perah
Kerbau

Kambing
Domba
Babi
Ayam
Itik
Sumber:

JUMLAH
TINJA PER
HARI (KG)
28
28
35
1,13
1,13
3,41
0,18
0,34

PERSENTASE

KANDUNGAN
BAHAN
AIR
KERING
80
20
80
20
83
17
74
26
74
26
67
33
72
28
62
38

PRODUKSI GAS PER
HARI (m3)
0,644 - 1.120
0,644 - 1,120
0,805 - 1.400
tidak ada informasi
tidak ada informasi
0, 136 - 0,201
0,012 - 0,021
0,022 - 0,400

(1)Buku saku peternakan, Dit. Bina Program Dirjen Peternakan
(http://www.scribd.com/doc/40142122/3-5-Biogas);
(2)Updated Guidebook On Biogas Development (1984) dalam (Haryati, 2006).

5
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Hasil dari biogas dapat diubah menjadi beberapa bentuk energi, yaitu energi panas
atau dengan bantuan generator diubah menjadi energi listrik maupun mekanik
(Haryati, 2006). Perbandingan hasil konversi energi biogas per 1m 3 untuk berbagai
penggunaan adalah seperti yang ditunjukkan tabel 2 berikut ini:
Tabel 2.
Konversi Energi Biogas per 1 m3 dan Penggunaannya
Tenaga pengangkut

Konversi

Penerangan

Sebanding dengan lampu 60 – 100 W selama 6 jam.

Memasak

Untuk memasak 3 jenis makanan untuk 5 – 6 orang

Sebanding dengan 0,8 liter bensin, elpiji 0,46 kg,
Pengganti bahan bakar minyak tanah 0,62 liter, minyak solar 0,52 liter dan
kayu bakar 3,5 kg .
Tenaga pengangkut

Menjalankan motor 1 pk selama 2 jam

Listrik

Sebanding dengan 1,25 KWH listrik

Sumber: Kristoferson Dan Bolkaders (1991) dalam Haryati (2006)

Gas bio yang dihasilkan dapat digunakan untuk pembakaran karena
menghasilkan panas yang tinggi, tidak berbau, tidak berasap, dan api yang dihasilkan
berwarna biru. Hasil sampingan dari teknologi biogas adalah berupa pupuk organik
dalam bentuk padat maupun cair dengan kualitas yang tinggi. Kapasitas pupuk padat
dan pupuk cair yang dihasilkan dari setiap ukuran digester adalah sebagaimana
terlihat pada Tabel 3 berikut ini:
Tabel 3.
Produksi Pupuk Organik Berdasarkan
Ukuran Reaktor Biogas per Bulan
UKURAN REAKTOR
BIOGAS (m3)
4
6
8
10
12

PUPUK PADAT
(Kg)
140
210
280
350
420

PUPUK CAIR
(Ltr)
50
75
100
125
150

Sumber: http://sulteng.litbang.deptan.go.id

6
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

METODE PENELITIAN
Penelitian ini merupakan studi kasus di Dusun To’ Durian, Lembang
Pata’padang, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara. Pemilihan lokasi
penelitian berdasarkan pertimbangan: 1) merupakan kawasan pedesaan; 2)
keberadaan peternak dalam skala yang beragam; 3) ketersediaan akses data. Data
diperoleh dengan cara observasi dan wawancara ke rumah penduduk.

Data dan Asumsi
Data penelitian berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh
melalui wawancara kepada masyarakat, tokoh masyarakat dan pemerintah setempat.
Sedangkan data sekunder diperoleh melalui studi literatur terkait manfaat dan biaya
teknologi biogas, potensi biogas, dan nilai konversi biogas ke berbagai macam
penggunaan. Data yang terkumpul, dianalisis dengan menggunakan beberapa konsep
dan asumsi berikut ini :
1. Satu rumah sebagai satu rumah tangga
2. Semua rumah tangga dan komunitas bersedia mengadopsi teknologi biogas dan
dapat bekerjasama untuk pengembangan reaktor biogas secara komunal (satu
komunitas adalah rumah dengan jarak maksimal 50 meter)
3. Pemilihan ukuran reaktor biogas didasarkan pada potensi maksimal biogas pada
setiap keluarga/komunitas yakni sesuai jumlah kepemilikan hewan ternak pada
saat penelitian dan akan dipertahankan sepanjang umur reaktor biogas.
4. Satu batang pohon setara dengan 100 kg kayu bakar. Biaya replacement untuk
sebatang pohon adalah US $ 0,965 (Krause & Koomey (1989) dalam Renwick
at al (2007)). Satu ikat kayu bakar (satuan yang lazim di masyarakat) setara
dengan 3 kg.
5. Upah rata – rata buruh tani per hari (8 jam) adalah Rp 25.000,00
6. Penyakit yang ditimbulkan oleh lingkungan yang tercemar lebih rentan
menyerang anak–anak daripada usia dewasa. Penyakit demam dan diare yang
sering menyerang anak-anak setempat menjadi proxy dalam penelitian ini.
7. Semua masyarakat melakukan pengobatan di Puskesdes Pata’padang dengan
tarif biaya per pengobatan sebesar Rp 20.000,00
7
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

8. Tersedia pasar untuk menjual pupuk organik sebagai hasil sampingan dari
reaktor biogas dengan harga Rp 350,00/kg untuk pupuk padat dan

Rp

500,00/liter untuk pupuk cair.
9. Harga metana sama dengan emisi karbon dan tersedia pasar emisi karbon
menurut harga Protokol Kyoto yaitu U$ 10 per ton CO2e.
10. Suku bunga tingkat petani adalah 24 persen dan konstan setiap tahunnya
(Moll,1989).
11. Tahun dasar dalam perhitungan adalah tahun 2013.
12. Kurs terhadap USD adalah kurs tengah BI pada bulan Agustus, 2013 sebesar Rp
10.318,00.(http://www.bi.go.id/id/moneter/informasi-kurs/transaksii/Default.aspx)
13. Umur ekonomis instalasi biogas adalah 20 tahun

Langkah Analisis Data
Langkah analisis data adalah sebagai berikut :
1. Identifikasi kemungkinan pengembangan alternatif model individu atau
komunitas berdasarkan jarak antar rumah.
2. Penghitungan potensi biogas pada rumah tangga atau komunitas.
3. Identifikasi ukuran digester biogas yang sesuai untuk potensi biogas pada rumah
tangga atau komunitas
4. Eliminasi rumah tangga dan komunitas yang tidak potensial
5. Mengestimasi cost dan benefit pada setiap rumah tangga dan atau komunitas
yang potensial
6. Menghitung NPV, BCR, dan IRR.
7. Menentukan kelayakan adopsi model pengelolaan biogas berdasarkan nilai
NPV> 0, BCR> 1, dan IRR >i (discount rate ).
HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik Responden Penelitian
Jumlah rumah tangga dan kepemilikan ternak pada objek penelitian adalah
sebagaimana pada Tabel 4 dengan karakteristik demografi sebagaimana pada

8
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 2. Dari tabel tersebut terlihat bahwa 91 persen rumah tangga di Dusun To’
Durian melakukan aktivitas beternak.
Tabel 4.
Populasi Rumah Tangga dan Kepemilikan Ternak
KETERANGAN

JUMLAH

%

Jumlah rumah tangga

67

100%

Rumah tangga yang tidak melakukan aktivitas beternak

6

9%

Rumah tangga yang melakukan aktivitas beternak

61

91%

Sumber: Data Diolah, 2014

Potensi Model Pengembangan Ukuran Reaktor Biogas
Hasil identifikasi ukuran reaktor biogas untuk rumah tangga dan komunitas
menunjukkan ada 15 rumah tangga yang tidak potensial mengadopsi teknologi ini
karena kapasitas limbah ternak tidak cukup untuk semua ukuran digester biogas
(lampiran 3). Sedangkan kapasitas reaktor yang potensial dibangun adalah sebagai
berikut :
Tabel 5.
Jumlah Potensi per Model dan Ukuran Digester
UKURAN

JUMLAH RUMAH

JUMLAH KOMUNITAS &

DIGESTER

TANGGA

JUMLAH RUMAH

3

Ukuran 4 m

5

3 (7 rumah)

Ukuran 6 m3

3

3 (15 rumah)

3

Ukuran 8 m

0

1 (2 rumah)

Ukuran 10 m3

2

2 (6 rumah)

Ukuran 12 m3

5

3 (11 rumah)

Potensi Biogas Pada Skala Rumah Tangga dan Komunitas
Perhitungan potensi biogas (m3) di setiap rumah tangga dilakukan dengan terlebih
dahulu menentukan potensi gas rata-rata setiap hewan ternak. Potensi rata – rata
adalah merupakan nilai rata-rata dari potensi maksimal dan potensi minimal. Cara
pengitungan potensi per rumah tangga adalah : (jumlah ternak kerbau x rata-rata
produksi gas hewan kerbau per hari x 30 hari) + {( jumlah ternak babi dewasa + (¼
x jumlah babi anakan) x rata-rata produksi gas hewan babi per hari x 30 hari } +
9
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

(jumlah ternak itik x rata-rata produksi gas hewan itik per hari x 30 hari). Sedangkan
perhitungan potensi biogas per bulan untuk komunitas adalah total penjumlahan
potensi perbulan seluruh rumah tangga yang tergabung dalam sebuah komunitas.

Hasil perhitungan potensi biogas per bulan menunjukkan potensi biogas untuk 46
rumah tangga yang memiliki hewan ternak di Dusun To’ Durian, Kecamatan
Sanggalangi’, Kabupaten Toraja Utara adalah sebesar 2.491,52 m3. Total potensi
biogas skala individu adalah 1.415,28 m3. Sedangkan total potensi biogas untuk
skala komunal sebesar 1.076,24 m3. Penghitungan potensi biogas ini menjadi dasar
untuk menentukan besar potensi subsitusi manfaat bila teknologi biogas diadopsi.

Jenis dan Jumlah Biaya
Biaya Instalasi Teknologi Biogas

Perhitungan biaya instalasi biogas untuk rumah tangga/individu mencakup semua
kebutuhan alat dan bahan pembuatan instalasi biogas, biaya tenaga ahli, tukang, dan
asisten tukang. Komponen biaya instalasi mengikuti daftar kebutuhan biaya di Kota
Salatiga dengan penyesuaian harga berlaku di lokasi penelitian. Perhitungan biaya
instalasi untuk model komunal lebih besar daripada model rumah tangga karena ada
beberapa tambahan alat sesuai jumlah rumah tangga yang tergabung dalam suatu
komunitas, yaitu: pipa gas utama (1,5”), knee polos 0,5” PVC, pipa PVC AW 0,5”,
valve gas utama KITZ, kompor, selang gas PE, T PVC 0,5”, T drat dalam 0,5”,
sokdrat luar PVC 0,5”, sokdrat dalam PVC 0,5”, manometer, water drain, dan lem
pipa PVC.

Hasil perhitungan biaya instalasi biogas per unit untuk model rumah tangga dengan
ukuran reaktor 4 m3 yakni Rp 6.488.500,00; ukuran reaktor 6 m3 sebesar Rp
7.233.500,00; ukuran reaktor 10 m3 sebesar Rp 9.168.500,00; dan ukuran reaktor 12
m3 sebesar Rp 10.093.500,00. Adapun biaya instalasi untuk model komunal berkisar
antara Rp 7.464.000,00 hingga Rp 14.774.500,00.

10
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Biaya Reparasi dan Pemeliharaan

Biaya reparasi dan pemeliharaan adalah biaya untuk kebutuhan mereparasi dan
memelihara instalasi biogas agar kondisi fisik instalasi dapat bertahan lama dan
beroperasi dengan baik. Rata – rata biaya reparasi dan pemeliharaan menggunakan
acuan biaya rata-rata di Kota Salatiga yakni Rp 200.000,00 per tahun untuk semua
ukuran digester biogas.

Biaya Sosialisasi

Menurut pemerintah setempat dan beberapa tokoh masyarakat, kegiatan sosialisasi
program-program kepada masyarakat setempat relatif

mudah dilakukan karena

dapat disampaikan pada acara-acara adat atau kegiatan ibadah yang frekuensi
kejadiannya tinggi. Dan masyarakat pedesaan umumnya akan mudah mengikuti
suatu program apabila terbukti hasilnya, sehingga sosialisasi disarankan dilakukan
dalam bentuk pelatihan pembuatan sebuah pilot project. Sehubungan dengan itu
perhitungan biaya sosialisasi menggunakan asumsi biaya pilot project di salah satu
potensi model komunal yaitu di lokasi To’ Gereja. Pemilihan tersebut dengan
pertimbangan bahwa lokasi ini dekat dengan gereja, salah satu fasilitas publik
penting di daerah ini, dengan lingkungan yang terlihat kumuh karena menjadi lokasi
kandang hewan para pemilik ternak yang memiliki lahan tersebut. Biaya untuk
instalasi tersebut adalah berkisar Rp 11.564.500,00 dengan tambahan kebutuhan
pelatihan lainnya, maka total biaya terhitung mencapai Rp 15.000.000,00.

Identifikasi Jenis Dan Nilai Manfaat
Tersedianya Bahan Bakar secara Mandiri

Konversi biogas untuk keperluan memasak menjadi kebutuhan prioritas dalam
penghitungan kebutuhan energi masyarakat karena dibutuhkan semua masyarakat
dan tidak memerlukan biaya tambahan yang besar dalam proses konversi dari gas
bio ke bahan bakar. Selain menjadi sumber energi alternatif manfaat lain yang terkait
adalah dapat direlokasinya waktu yang semula digunakan untuk mengumpulkan
kayu ke kegiatan produktif lainnya. Perhitungan manfaat dari tersedianya bahan
bakar secara mandiri dilakukan dengan langkah – langkah berikut ini:
11
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

1. Menentukan kuantitas kebutuhan bahan bakar yang terpenuhi dan nilai
konversinya ke harga elpiji.
2. Menentukan jumlah penghematan waktu dari kegiatan pengumpulan bahan
bakar kayu dan nilai konversinya sebagai pendapatan berdasarkan rata-rata tarif
upah per jam setempat.

Total benefit berupa ketersediaan bahan bakar secara mandiri dan penghematan
waktu pengumpulan bahan bakar mencapai Rp 34.542.000,00 untuk instalasi model
individual dan Rp 60.662.000,00 untuk instalasi komunal. Terdapat beberapa
reaktor yang akan memiliki kapasitas sisa yang seharusnya bisa dikonversi ke
kebutuhan bahan bakar kendaraan bermotor yang juga menjadi kebutuhan penting
masyarakat setempat. Akan tetapi manfaat ini tidak diperhitungkan karena proses
konversi tersebut membutuhkan alat dan biaya tambahan yang tidak tersedia
informasinya.

Tersedianya Pupuk Organik Secara Mandiri

Bahan keluaran dari proses pembuatan biogas adalah pupuk organik berupa pupuk
padat dan pupuk cair yang kuantitasnya tergantung ukuran reaktor biogas. Pupuk
organik sebagai hasil sampingan tersebut akan mengurangi biaya pembelian pupuk
oleh para peternak yang juga mayoritas petani. Disamping itu akan ada penghematan
waktu produktif yang semula untuk menangani pupuk kandang. Langkah
perhitungan manfaat dari ketersediaan pupuk organik dilakukan sebagai berikut:
1. Menghitung kuantitas keluaran pupuk padat dan pupuk cair organik
berdasarkan ukuran reaktor biogas.
2. Menentukan nilai moneter keluaran pupuk dengan cara : ( Q pupuk padat x
Rp 350,00) + (Q pupuk cair x Rp 500,00).
Perhitungan penghematan waktu dari penanganan pupuk kandang dilakukan sebagai
berikut :
1. Menentukan waktu per periode penanganan pupuk kandang dan intensitas
pengumpulan pupuk kandang.

12
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

2. Mengukur dan menghitung penghematan waktu mengumpulkan pupuk
kandang ke satuan moneter per tahun dengan menggunakan informasi rata –
rata upah pekerja masyarakat setempat yakni Rp 3.000,00/jam dengan cara :
(jam per penanganan pupuk x rata-rata upah buruh per jam x intensitas
pengumpulan per bulan x 12 bulan)

Total benefit terhitung dari ketersediaan pupuk organik secara mandiri dan
penghematan waktu penanganan pupuk kandang mencapai Rp 33.756.000,00 untuk
instalasi model individual dan Rp 55.428.000,00 untuk instalasi komunal. Dengan
demikian

teknologi biogas memberikan manfaat pengurangan biaya pembelian

pupuk, tambahan penghasilan dari kapasitas pupuk yang tidak terpakai, serta
realokasi waktu yang semula digunakan untuk menangani pupuk kandang.

Peningkatan Kualitas Kesehatan

Penanganan limbah ternak melalui teknologi biogas mengurangi masalah kesehatan
sehingga memberi manfaat penghematan biaya pengobatan dalam hal ini digunakan
proxy biaya pengobatan penyakit diare. Menurut masyarakat setempat, anak-anak
umumnya lebih rentan terhadap penyakit diare daripada orang tua sehingga dalam
penghitungan hanya diperhitungkan biaya berobat oleh anak-anak.

Penghitungan manfaat kesehatan per tahun untuk tiap rumah tangga maupun
komunitas dilakukan dengan cara : (jumlah anak x intensitas berobat dalam setahun
x tarif berobat). Pemanfaatan limbah menjadi biogas berpotensi meningkatkan
kualitas kesehatan masyarakat setempat yakni penghematan biaya berobat bagi
penggunaan skala individu diperkirakan sebesar Rp 4.140.000 per tahun dan untuk
skala komunal adalah sebesar Rp 14.080.000 per tahun.

Peningkatan Kualitas Lingkungan

Manfaat Pengurangan Pohon Untuk Keperluan Kayu Bakar

Pengalihan bahan bakar memasak dari kayu bakar ke gas bio akan mengurangi
penebangan pohon untuk kebutuhan kayu bakar. Penghitungan benefit dari
13
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

penyelamatan hutan lokal digunakan proxy biaya replacement. Biaya replacement
dalam hal ini adalah biaya penanaman pohon kembali. Metode perhitungannya
dilakukan sebagai berikut:
1. Menghitung penggunaan kg kayu bakar per tahun berdasarkan rata-rata
penggunaan saat ini.
2. Konversi penggunaan kg kayu bakar per tahun ke satuan pohon.
3. Menentukan biaya penanaman pohon/tahun dalam nilai rupiah.
4. Menentukan manfaat penghematan penanaman pohon/tahun dengan cara
(persentase) pemenuhan kayu bakar dikalikan dengan biaya penanaman
pohon/tahun.

Total manfaat pengurangan pohon dari substitusi kayu bakar ke gas bio untuk skala
individu sebesar Rp 2.771.099,00 per tahun, sedangkan untuk skala komunal sebesar
Rp 4.389.826,00 per tahun .

Manfaat Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca

Pemanfaatan limbah ternak melalui teknologi biogas dapat membantu mengurangi
emisi Gas Rumah Kaca (GRK). Nilai pengurangan emisi GRK dari setiap instalasi
biogas dihitung berdasarkan total pengurangan emisi dan harga pasar pengurangan
karbon melalui mekanisme CDM (Clean Development Mechanism) di bawah
Protokol Kyoto. Perhitungan nilai moneter pengurangan emisi GRK adalah sebagai
berikut :
1. Menghitung pengurangan emisi GRK untuk setiap instalasi biogas. Setiap
instalasi biogas dapat mengurangi emisi GRK rata – rata 5t CO2/instalasi/tahun
(berdasarkan proyek pengembangan CDM biogas di Nepal, 2005).
2. Menetapkan harga pasar penjualan karbon/ ton. Satu ton pengurangan emisi gas
CO2 diukur berdasarkan harga karbon yang ada di pasar internasional sesuai
dengan Protokol Kyoto yaitu sebesar U$ 10 per ton CO2e dengan menggunakan
Kurs Tengah BI pada bulan Agustus, 2013 sebesar Rp 10.318,00.
3. Mengukur nilai pengurangan karbon per tahun ke satuan rupiah untuk setiap
instalasi biogas.
14
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

= 5 ton x U$ 10/ton x Rp 10.318,00
= Rp 515.900,00.

Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu program sensitif
terhadap suatu perubahan. Salah satu variabel yang dapat berubah adalah variabel
discount rate . Menurut Likke et al (2000) dalam analisis cost benefit dengan

menggunakan NPV dan BCR, variabel yang paling berpengaruh adalah discount
rate. Tingkat discount rate diubah untuk melihat bagaimana nilai cost dan benefit

mengalami perubahan pada tingkat discount rate yang lebih tinggi maupun pada
tingkat discount rate yang lebih rendah (Perkins, 1994). Penelitian ini menggunakan
tingkat discount rate sebesar 24 persen yaitu tingkat suku bunga pinjaman yang
menurut Moll (1989) berlaku pada petani di Jawa Barat. Dalam penelitian ini
discount rate diasumsikan konstan setiap tahun dan disimulasikan pada tingkat 15

persen, 30 persen, dan 40 persen.

Analisis Kelayakan Adopsi Teknologi Biogas
Analisis NPV, BCR, dan IRR

Hasil perhitungan cost dan benefit menunjukkan nilai akhir NPV yang positif, BCR
lebih besar dari 1 (BCR> 1), dan tingkat IRR lebih besar dari 24% (IRR > 24%).
Nilai penghitungan IRR sangat tinggi dibandingkan tingkat suku bunga yang berlaku
di Indonesia yang berkisar antara 5,75 persen sampai dengan 12,25 persen. Analisis
tersebut menunjukkan bahwa dari 61 rumah tangga yang ada di lokasi penelitian,
teknologi biogas skala rumah tangga dan skala komunitas layak diadopsi dalam
bentuk :
1. Model skala rumah tangga saja oleh 6 rumah tangga
2. Model skala komunal oleh 5 komunitas yang terdiri atas 20 rumah tangga.
3. Alternatif pilihan antara model skala rumah tangga dengan skala komunal oleh 9
rumah tangga

15
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Analisis Sensitivitas

Hasil analisis sensitivitas pada beberapa tingkatan discount rate menunjukkan baik
model skala individu maupun skala komunal terlihat bahwa semakin tinggi tingkat
discount rate maka nilai NPV dan BCR yang dihasilkan semakin menurun. Pada

tingkat discount rate 15 persen, nilai NPV> 0 dan BCR> 1 dan nilainya cukup besar.
Akan tetapi pada tingkat discount rate 30 persen nilai NPV dan BCR menurun
tetapi NPV tetap positif dan nilai BCR masih > 1. Demikian pula pada tingkat
discount rate 40 persen. Hal ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi ini

memberikan manfaat yang lebih besar daripada biayanya sehingga layak untuk
diadopsi.

SIMPULAN DAN SARAN
Pendekatan Cost Benefit Analysis untuk potensi adopsi teknologi biogas di Dusun
To’Durian, Lembang Pata’padang, Kecamatan Sanggalangi’, Kabupaten Toraja
Utara, menunjukkan adanya benefit berupa tersedianya bahan bakar secara mandiri,
tersedianya pupuk organik secara mandiri, peningkatan kualitas kesehatan, dan
peningkatan kualitas lingkungan. Sedangkan cost yang teridentifikasi dan dapat
dihitung adalah biaya instalasi reaktor biogas, biaya reparasi dan pemeliharaan
reaktor oleh masyarakat, dan biaya sosialisasi. Terdapat pula manfaat yang
teridentifikasi tetapi tidak dapat dihitung berupa kelebihan kapasitas yang
seharusnya dapat dikonversi ke energi lainnya misalnya untuk bahan bakar
kendaraan bermotor.

Berdasarkan kriteria NPV yang positif, BCR>1, dan IRR > 24 persen, maka
teridentifikasi ada 6 rumah tangga dapat mengadopsi model individual, 20 rumah
tangga dapat tergabung dalam 5 komunitas untuk mengadopsi model komunal, dan 9
rumah tangga dapat memilih diantara model rumah tangga atau model komunal.
Ada beberapa keterbatasan dalam penelitian ini yaitu:
1. Tidak semua cost dan benefit dapat dihitung karena keterbatasan data dan
metode pengukuran. Terdapat pula asumsi-asumsi yang perlu dikaji lebih lanjut
diantaranya asumsi bahwa masyarakat dapat bekerjasama mengembangkan dan
16
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

mengelola model komunal, semua hewan piaraan dikandangkan, serta kayu
bakar diperoleh dengan cara menebang pohon.
2. Analisis sensitivitas hanya menggunakan faktor discount rate, sedangkan faktor
lain yang juga mudah berubah belum dianalisis diantaranya perubahan jumlah
hewan yang diternakkan, pola pemeliharaan hewan ternak masyarakat setempat
yang tidak selalu dikandangkan, dan penambahan jumlah anggota keluarga.
Sehubungan dengan itu pihak pemerintah, stakeholder lainnya, maupun peneliti yang
bergerak dalam pengusahaan kesejahteraan ekonomi masyarakat pedesaan dapat
menjadikan penelitian ini sebagai referensi awal untuk penelitian lanjutan yang
terkait.

DAFTAR PUSTAKA :
Anonim. Kajian Metode Analisis Biaya Manfaat Hasil Litbang . (2011). Kementerian
Pekerjaan Umum, Badan Penelitian dan Pengembangan – Puslitbang Sosial,
Ekonomi dan Lingkungan.
Baba, S. (2008). Rekayasa Teknologi Biogas untuk Diadopsi Peternak Sapi Potong
di Sulawesi Selatan. Prosding Seminar Nasional Sapi Potong – Palu, 24

November 2008: 140 – 150.
Bappenas (2011). Kajian Ringkas Pengembangan Dan Implementasi Metode
Regulatory Impact Analysis (Ria) Untuk Menilai Kebijakan (Peraturan Dan

Non

Peraturan)

Di

Kementerian

Ppn/Bappenas,

http://birohukum.bappenas.go.id/data/data_kajian/Draft%20Policy%20Pape
r%2013juli.pdf, diunduh 1 Juni 2014.
BSP Nepal. (2005). Clean Development Mechanism Simplified Project Design
Document For Small – Scale Project Activities (Version 02).

Campbell, H. F.& Brown, R. P. C. (2003). Benefit-Cost Analysis-Financial and
Economic Appraisal Using Spreadsheets . New York: Cambridge University

Press.
Fuguitt, D. & Wilcox, S. J. (1999). Cost-Benefit Analysis for Public Sector Decision
Makers. United States: Greenwood Publishing Group, Inc.

17
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Haryati, T. (2006). Biogas – Limbah Peternakan yang Menjadi Sumber Energi
Alternatif. Wartazoa Vol. 16, No.3: 160 – 169.

Ismaryanto, S. (1992). Pengukuran Eksternalitas Lingkungan Proyek – Proyek
Pembangunan – Pendekatan Analisis Biaya Dan Manfaat. Jakarta: Pusat

Antar Universitas – Studi Ekonomi Universitas Indonesia.
Junus, M. (1995). Teknik Membuat Dan Memanfaatkan Unit Gas Bio. Yokyakarta:
Gadjah Mada University Press.
Likke., Liewelyn, R. & Musianto, L. (2000). Analisis Cost-Benefit terhadap Industri
Rokok di Indonesia . Jurnal Manajemen & Kewirausahaan Vol.2, No. 2,

September 2000.
Mishan, E. J. & Quah, E. (2007). Cost Benefit Analysis, Fifth Edition . London and
New York: Routledge, Taylor & Francis Group.
Moll, H.A.J. (1989). Farmers and Finance: Experience with Institutional Savings
andCredit in West Java . Dissertation. Wageningen Agricultural University,

TheNetherlands. Wageningen Economic Studies, Netherlands.
Muryanto., Hermawan, A., Muntoha. & Widagdo. (2006). Rekomendasi Teknologi
Instalasi

Biogas

Drum

Skala

Rumah

Tangga ,http://jateng.litbang.deptan.go.id(diakses tanggal 8 Juli 2013).

Renwick, M., Subedi, P. S., &

Hutton, G. (2007). A Cost-Benefit Analysis of

National And Regional Integrated Biogas And Sanitation Programs In SubSaharan Africa . Draft Final Report Prepared For The Dutch Ministry Of

Foreign Affairs, 26 – 27.
Ruijs,A. (2008). The Role of Social Cost-Benefit Analysis Revisited - The role of
CBA In River Basin Management In The Netherlands . Water Economic and

Institutions Group.
Simamora., Salundik., Wahyuni & Surajin. (2006). Membuat Biogas – Pengganti
Bahan Bakar Minyak Dan Gas Dari Kotoran Ternak. Jakarta Selatan : PT.

Agro Media.
Widodo, T. W., Ana, N., & Elita, R. (2007). Pemanfaatan Limbah Industri
Pertanian Untuk Energi Biogas.

18
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Yusriadi. (2011). Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Adopsi Peternak Sapi
Perah Tentang Teknologi Biogas Di Kabupaten Enrekang Sulawesi Selatan.

Bogor: Institut Pertanian Bogor.
Hastuti, Dewi. (2009). Aplikasi Teknologi Biogas Guna Menunjang Kesejahteraan
Petani

Ternak:

Mediagro,

VOL.5

No.1,

2009

hal

20-26

19
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 1. Rata-rata Biaya Instalasi Biogas di Salatiga 2013
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34

Keterangan
Bata Merah
Pasir Kasar
Batu Pecah 1,5-2,5 cm
Semen 40 Kg
Batang Besi 10mm
Bendrat
1 set Pipa Gas Utama (1,5")
Knee Polos 0,5" PVC
Pipa PVC AW 0,5"
Selotif Pipa PVC
Paku+Klem
Valve Gas Utama KITZ
Kompor
Mixer
Selang Gas PE
Pipa Inlet PVC AW 4"
Cat Emulsi
T PVC 0,5"
T drat dalam 0,5"
Keni Sokdrat dalam 0,5"
Sokdrat luar pvc 0,5"
Sokdrat dalam pvc 0,5"
Aditif Cor
1 set Manometer
ayakan pasir (1/4")
Water Drain
Gas Tap
Lem Pipa PVC
Galian Tanah
Ember
Pemeliharaan
Tenaga Ahli
Tukang
Buruh / Pembantu tukang
TOTAL HARGA BAHAN

Unit
pcs
m3
m3
sak
pcs
kg
pcs
Pcs
Btg
pcs
pcs
Pcs
pcs
pcs
meter
pcs
liter
Pcs
pcs
pcs
pcs
pcs
pcs
pcs
m2
pcs
pcs
pcs
hari
pcs
ls
ls
hari
orang

4m3
6m3
8m3
10m3
12m3
Harga Satuan Jumlah
Total
Jumlah
Total
Jumlah
Total
Jumlah
Total
Jumlah
Total
Rp
600.00
1400 Rp
840,000
1600 Rp
960,000
1900 Rp 1,140,000
2100 Rp
1,260,000
2400 Rp
1,440,000
Rp 140,000.00
2.5 Rp
350,000
3.5 Rp
490,000
4 Rp
560,000
5 Rp
700,000
6 Rp
840,000
Rp 250,000.00
1.3 Rp
325,000
1.5 Rp
375,000
1.7 Rp
425,000
1.9 Rp
475,000
2.1 Rp
525,000
Rp 50,000.00
22 Rp
1,100,000
25 Rp 1,250,000
28 Rp 1,400,000
32 Rp
1,600,000
35 Rp
1,750,000
Rp 45,000.00
3 Rp
135,000
4 Rp
180,000
5 Rp
225,000
6 Rp
270,000
7 Rp
315,000
Rp 16,000.00
1 Rp
16,000
1 Rp
16,000
1 Rp
16,000
1 Rp
16,000
1 Rp
16,000
Rp 150,000.00
1 Rp
150,000
1 Rp
150,000
1 Rp
150,000
1 Rp
150,000
1 Rp
150,000
Rp
2,000.00
10 Rp
20,000
10 Rp
20,000
10 Rp
20,000
10 Rp
20,000
10 Rp
20,000
Rp 15,000.00
10 Rp
150,000
10 Rp
150,000
10 Rp
150,000
10 Rp
150,000
10 Rp
150,000
Rp 10,000.00
1 Rp
10,000
1 Rp
10,000
1 Rp
10,000
1 Rp
10,000
1 Rp
10,000
Rp
1,000.00
20 Rp
20,000
20 Rp
20,000
20 Rp
20,000
20 Rp
20,000
20 Rp
20,000
Rp 130,000.00
1 Rp
130,000
1 Rp
130,000
1 Rp
130,000
1 Rp
130,000
1 Rp
130,000
Rp 160,000.00
1 Rp
160,000
1 Rp
160,000
1 Rp
160,000
2 Rp
320,000
2 Rp
320,000
Rp 120,000.00
1 Rp
120,000
1 Rp
120,000
1 Rp
120,000
1 Rp
120,000
1 Rp
120,000
Rp 20,000.00
1 Rp
20,000
1 Rp
20,000
1 Rp
20,000
2 Rp
40,000
2 Rp
40,000
Rp 140,000.00
1 Rp
140,000
1 Rp
140,000
1 Rp
140,000
1 Rp
140,000
1 Rp
140,000
Rp 20,000.00
2 Rp
40,000
2 Rp
40,000
3 Rp
60,000
3 Rp
60,000
4 Rp
80,000
Rp
2,500.00
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
Rp
2,500.00
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
Rp
2,500.00
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
Rp
2,500.00
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
2 Rp
5,000
Rp
2,500.00
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
1 Rp
2,500
Rp 45,000.00
1 Rp
45,000
1 Rp
45,000
1 Rp
45,000
1 Rp
45,000
1 Rp
45,000
Rp 50,000.00
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
Rp 15,000.00
1 Rp
15,000
1 Rp
15,000
1 Rp
15,000
1 Rp
15,000
1 Rp
15,000
Rp 35,000.00
1 Rp
35,000
1 Rp
35,000
1 Rp
35,000
1 Rp
35,000
1 Rp
35,000
Rp 50,000.00
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
1 Rp
50,000
Rp 10,000.00
2 Rp
20,000
2 Rp
20,000
2 Rp
20,000
2 Rp
20,000
2 Rp
20,000
Rp 100,000.00
3 Rp
300,000
3 Rp
300,000
4 Rp
400,000
5 Rp
500,000
6 Rp
600,000
Rp 10,000.00
5 Rp
50,000
5 Rp
50,000
5 Rp
50,000
5 Rp
50,000
5 Rp
50,000
Rp 200,000.00
1 Rp
200,000
1 Rp
200,000
1 Rp
200,000
1 Rp
200,000
1 Rp
200,000
Rp
1,000,000
Rp 1,100,000
Rp 1,200,000
Rp
1,300,000
Rp
1,400,000
Rp 60,000.00
7 Rp
420,000
8 Rp
480,000
9 Rp
540,000
10 Rp
600,000
11 Rp
660,000
Rp 40,000.00
14 Rp
560,000
16 Rp
640,000
18 Rp
720,000
20 Rp
800,000
22 Rp
880,000
Rp
6,488,500
Rp 7,233,500
Rp 8,091,000
Rp
9,168,500
Rp 10,093,500

20
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lamiran 2 : Karakteristik Responden
A. Jenis Kelamin Responden
JENIS KELAMIN
Pria
Wanita
Total

JUMLAH RESPONDEN
(ORANG)
14
53
67

PERSENTASE
21%
79%
100%

Sumber: Data Primer yang Diolah, 2014
B. Usia Responden
USIA (TAHUN)
< 11
11 −




> 60

JUMLAH RESPONDEN
(ORANG)
0
7
13
18
12
12
5

PERSENTASE
0%
10%
19%
27%
18%
18%
7%

Sumber: Data Primer yang Diolah,2014

21
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 3 : Identifikasi Kapasitas, Alternatif Model & Potensi Ukuran Reaktor Biogas

NO

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

NAMA KEPALA
KELUARGA
Nekku'
Bundo
Tanan
Jenny
Kurri' Batu
Mukkun
Yusuf Sampe
Petrus Randa
Marthen
Maria Ripu
Saba
Kapurung
Rembon
Upa' Masakke
Kurri' Tambunan
Leppe
Dallo
Kale'pe'
Daniel Moto'
Lukas
Tinong
Dito
Yulianus Bintan
Rannu
Appe
Yohanis Luttu
Sakke' To' Bulo
Tappu'
Stevanus Marampa'
Paginta'

NAMA
KOMUNITAS

Kalapuan
Kalebu'
To' Bulo 1

To' Bulo 2

To' Bulo 3
To' Bulo 4
To' Bulo 5

KEPEMILIKAN TERNAK
BABI

KAPASITAS LIMBAH
TERNAK RT PER
KERBAU
ITIK
HARI (KG)
DEWASA ANAKAN
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0

1
3
3
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
1
2
2
3
2
1
2
3
2
3
2
1
2

0
0
7
2
0
2
1
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
7
0

0
5
20
0
0
0
0
0
0
11
6
4
0
0
13
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0

3,41
11,93
23
1,71
10,23
1,71
7,67
6,82
10,23
10,56
12,27
8,18
6,82
1,71
14,65
6,82
1,71
14,65
6,82
1,71
14,65
6,82
5,12
6,82
80,23
6,82
10,23
6,82
9,38
6,82

KAPASITAS LIMBAH
UKURAN REAKTOR
UKURAN REAKTOR
TERNAK
BIOGAS
BIOGAS RT YG
KOMUNITAS PER
KOMUNITAS YG
SESUAI (m3)
HARI (Kg)
SESUAI (m3)

4

20,79

4

20,45

4

23,18

4

52,86

6

93,87

10

10

17,05
16,2

22
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

NO

31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51
52
53
54
55
56
57
58
59
60
61

NAMA KEPALA
KELUARGA
Matius Lolo
Bata
Pa'deng
Yessi Bungaran
Pussang
Daniel Barasa'
Ne' Briel
Luther Tanduk
Lattu'
John Nober Barre
Yanas Tato'
Reta Marampa'
Dina Marampa'
Rante M
Malimbu
Markus Manda'
Apping
Ne' Baru
Yusuf Bato'
Panggau Ponglabba
Budiarto
Dorce
Bernadus
Papa' Donna
Daniel
Petrus Alik
Hartasi'
Minggu
Yohanis Lempang
Padars Marampa'
Gallaran
Jumlah

NAMA
KOMUNITAS

To' Durian

To' Durian 1
To' Kantoro'
Lembang 1
To Kantoro'
Lembang 2

To' Gereja
To' Gereja 1

To' Durian 2

To' Durian 3

KEPEMILIKAN TERNAK
BABI

KAPASITAS LIMBAH
TERNAK RT PER
KERBAU
ITIK
HARI (KG)
DEWASA ANAKAN
2
0
0
0
0
1
1
0
1
0
0
0
3
2
1
1
0
0
0
1
3
0
0
0
0
0
0
1
0
0
3
22

2
1
2
1
2
1
1
2
4
2
4
2
4
40
1
1
1
1
0
16
6
13
5
4
1
1
0
3
2
3
3
188

10
0
0
0
0
0
0
8
0
1
0
0
0
0
0
0
0
0
3
26
0
0
0
3
0
0
0
0
0
10
0
84

0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
15
0
0
0
0
74

85,35
3,41
6,82
3,41
6,82
38,41
38,41
13,64
48,64
17,9
13,64
6,82
118,64
206,4
38,41
38,41
3,41
3,41
2,56
111,73
125,46
44,33
17,05
16,2
3,41
3,41
5,1
45,23
6,82
18,76
115,23
1523,56

KAPASITAS LIMBAH
UKURAN REAKTOR
UKURAN REAKTOR
TERNAK
BIOGAS
BIOGAS RT YG
KOMUNITAS PER
KOMUNITAS YG
SESUAI (m3)
HARI (Kg)
SESUAI (m3)
10
105,81

52,05
66,54

345,5

80,23

12

4
4
6

12
12
4
4

6
8

12

10

5,97

169,79

12
12
6

45,17

12

6

6

1115,46

12
118

94

23
ISSN NO : 1978-6522

The 8th NCFB and Doctoral Colloquium 2015
Towards a New Indonesia Business Architecture
Sub Tema: “Crisis Management: Key to Sustainable Business Development”
Fakultas Bisnis dan Pascasarjana UKWMS

Lampiran 4 : Contoh Perhitungan Biaya Instalasi Biogas Skala Rumah Tangga setiap Ukuran Reaktor Biogas
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
32
33
34

Keterangan

Unit

Bata Merah
Pasir Kasar
Batu Pecah 1,5-2,5 cm
Semen 40 Kg
Batang Besi 10mm
Bendrat
1 set Pipa Gas Utama (1,5")
Knee Polos 0,5" PVC
Pipa PVC AW 0,5"
Selotif Pipa PVC
Paku+Klem
Valve Gas Utama KITZ
Kompor
Mixer
Selang Gas PE
Pipa Inlet PVC AW 4"
Cat Emulsi
T PVC 0,5"
T drat dalam 0,5"
Keni Sokdrat dalam 0,5"
Sokdrat luar pvc 0,5"
Sokdrat dalam pvc 0,5"
Aditif Cor
1 set Manometer
ayakan pasir (1/4")
Water Drain
Gas Tap
Lem Pipa PVC
Galian Tanah
Ember
Tenaga Ahli
Tukang
Buruh / Pembantu tukang

pcs
m3
m3
sak
pcs
kg
pcs
Pcs
Btg
pcs
pcs
Pcs
pcs
pcs
meter
pcs
liter
Pcs
pcs
pcs
pcs
pcs
pcs
pcs
m2
pcs
pcs
pcs
hari
pcs
ls
hari
orang
TOTAL

Harga Satuan
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

600
150,000
300,000
48,000
58,000
15,000
160,000
3,000
25,000
15,000
1,000
140,000
180,000
120,000
25,000
145,000
35,000
3,500
5,000
3,000
3,000
3,500
50,000
50,000
15,000
40,000
55,000
10,000
100,000
15,000

Rp
Rp

50,000
40,000

4m3
Jumlah
1400
2.5
1.3
22
3
1
1
10
10
1
20
1
1
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
1
1
1
1
2
3
5

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
7 Rp
14 Rp

Rp

6m3
Total
Jumlah
840,000
1600
350,000
3.5
325,000
1.5
1,100,000
25
135,000
4
16,000
1
150,000
1
20,000
10
150,000
10
10,000
1
20,000
20
130,000
1
160,000
1
120,000
1
20,000
1
140,000
1
40,000
2
2,500
1
5,000
2
2,500
1
5,000
2
2,500
1
45,000
1
50,000
1
15,000
1
35,000
1
50,000
1
20,000
2
300,000
3
50,000
5
1,000,000
420,000
8
560,000
16
6,488,500 Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

8m3
Total
Jumlah
960,000
1900
525,000
4
450,000
1.7
1,200,000
28
232,000
5
15,000
1
160,000
1
30,000
10
250,000
10
15,000
1
20,000
20
140,000
1
180,000
1
120,000
1
25,000
1
145,000
1
70,000
3
3,500
1
10,000
2
3,000
2
6,000
2
3,500
1
50,000
1
50,000
1
15,000
1
40,000
1
55,000
1
20,000
2
300,000
4
75,000
5
1,100,000
400,000
9
640,000
18
7,233,500 Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

10m3
Total
Jumlah
1,140,000
2100
600,000
5
510,000
1.9
1,344,000
32
290,000
6
15,000
1
160,000
1
30,000
10
250,000
10
15,000
1
20,000
20
140,000
1
180,000
2
120,000
1
25,000
2
145,000
1
105,000
3
3,500
2
10,000
2
6,000
2
6,000
2
3,500
1
50,000
1
50,000
1
15,000
1
40,000
1
55,000
1
20,000
2
400,000
5
75,000
5
1,200,000
450,000
10
720,000
20
8,091,000 Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

12m3
Total
Jumlah
1,260,000
2400
750,000
6
570,000
2.1
1,536,000
35
348,000
7
15,000
1
160,000
1
30,000
10
250,000
10
15,000
1
20,000
20
140,000
1
360,000
2
120,000
1
50,000
2
145,000
1
105,000
4
7,000
2
10,000
2
6,000
2
6,000
2
3,500
1
50,000
1
50,000
1
15,000
1
40,000
1
55,000
1
20,000
2
500,000
6
75,000
5
1,300,000
500,000
11
800,000
22
9,168,500 Rp

Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp

Total
1,440,000
900,000
630,000
1,680,000
406,000
15,000
160,000
30,000
250,000
15,000
20,000
140,000
360,000
120,000
50,000
145,000
140,000
7,000
10,000
6,000
6,000
3,500
50,000
50,000
15,000
40,000
55,000
20,000
600,000
75,000
1,400,000
550,000
880,000
10,093,500

24
ISSN NO : 1978-6522

Dokumen yang terkait

M01687

0 0 24