Untitled Document Jurnal Darma Agung

Jurnal Darma Agung
Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009.
Halaman 62-69

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT
KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis
PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR.
The Effects of Oil Palm Bunc and Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds
Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol

By Parlindungan Lumbanraja
Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan
Sutomo 4-A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia.
E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com

Abstrak
Penelitian ini dilaksanakan pada tanah Ultisol Simalingkar, di Lahan Percobaan
Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen, Medan. Penelitian berlangsung dari
bulan September 2003 sampai dengan bulan Maret 2004.
Dalam penelitian ini diduga: 1. Ada pengaruh abu janjang sawit maupun pupuk
kandang terhadap beberapa sifat kimia tanah ultisol pertumbuhan tanaman dan hasil biji

kedelai. 2. Diduga ada pengaruh interaksi abu janjang sawit dengan pupuk kandang terhadap
beberapa sifat kimia tanah ultisol pertumbuhan tanaman dan hasil biji kedelai.Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dua faktor dengan tiga ulangan.
Faktor pertama adalah pemberian abu janjang sawit yang terdiri dari empat taraf yaitu: A0 :
tanpa pemberian abu janjang sawit, A1 : pemberian abu janjang setara dengan 1,5 ton/ha, A2
: pemberian setara dengan 3 ton/ha dan A3: pemberian setara dengan 4,5 ton/ha . Faktor
kedua adalah pemberian pupuk kandang (K) yang terdiri dari empat taraf yaitu: K0 : Dosis 0
kg/ha K1 : pemberian setara dengan 6 ton/ha dan K2 : Setara dengan 12 ton/ha; K3 setara
dengan 18 ton/ha. Kombinasi perlakuan dalam penelitian ini ialah 4 x 4 sehingga ada 16
kombinasi perlakuan. Penentuan letak masing-masing kombinasi dalam barisan ulangan
dilakukan dengan acak dan diperoleh dari hasil pengacakan. Untuk mengetahui respon yang
diamati terhadap perlakuan yang diberikan dilakukan Uji Analisis Variance (ANOVA) dan
apabila menunjukkan bedanyata dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan.Model
persamaan percobaan adalah sebagai berikiut: Yijk= µ + σi + αj + βk + (α β)jk+ Σijk.
Parameter yang diamati dalam penelitian ini adalah:Tinggi tanaman 4, 6, dan 8 minggu
setelah tanam (m.s.t), K tersedia tanah, KTK tanah dan berat 100 biji kedelai.

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By

Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 1

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa 1. Pemberian abu janjang kelapa sawit
berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia tanah, terhadap berat 100 biji kedelai, tinggi
tanaman 6 dan 8 m.s.t. tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap KTK tanah dan tinggi
tanaman pada saat 4 m.s.t. 2. Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata
terhadap K tersedia, tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kedelai, tinggi
tanaman pada pengukuran 6 dan 8 m.s.t dan tidak berpengaruh nyata terhadap KTK dan
tinggi tanaman 4 m.s.t. 3. Kombinasi abu janjang sawit dengan pupuk kandang tidak
berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.

Abstract
Research took place in University of HKBP Nommensen, Faculty of Agriculture
Research Area in Simalingkar, Medan, Indonesia that conducted since September, 2003 till
March, 2004. Hypothesized that the oil palm bunch as well as manure as a singgle factor
and their combination could effects the soybeans growth (Glycine max L). Application of
the oil palm bunch (A) with four rate is the first factors and manure (K) with four rate as the

second factors. Every combinations of the treatment replicated by tree times. Research
designed with Randomize Complete Block Design, every parameter effect significantly will
be continued analized with Duncan’s Multiple Range Test. For observation had made by
measures potassium (K) content and cation exchangte capacity (CEC), the high of crops 4, 6,
and 8 weeks since had been being planted, weight of 100 seeds of soybeans.
The concluding of the research can be explain that:
1. Application of the oil palm bunch effected highly significant to soil available potassium,
weight of 100 seeds, high of crops for weeks 6th and 8th, but only effected significantly
to soil cation excghange capacity, high of soybeans crops at 4 weeks had been being
planted
2. Application of manure only effected highly significant to soil available potassium and
effected significantly weight of 100 seeds, high of crops for week 6th and 8th after
planted, but not significantly effected soil cation excghange capacity and crops high at 4th
week after planted.
3. The combination of treatment that applicated did not significantly effected all parameters
had been ovserved.
Kata kunci: oil palm buch, manure, available, potassium, cation exchange capacity.
PENDAHULUAN
Latarbelakang
Kwalitas biji produiksi kedelai produksi dalam negeri masih dirasa perlu untuk terus

ditingkatkan, karena kecilnya ukuran biji kedelai yang dihasilkan berdampak kepada rendahnya
produksi kedelai perhektarnya. Untuk itu mutlak diperlukan untuk melakukan berbagai terobosan
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 2

agar kebutuhan dalam negeri akan kedelai dapat dipenuhi melalui peningkatan kwalitas biji, dengan
demikian import kedelai yang mencapai jutaan ton pertahun dapat di kurangi bahkan ditiadakan.
Untuk tujuan pencapaian ini tentunya perlu beberapa strategi, satu diantaranya adalah dengan
pengoptimalan penggunaan lahan yang kita miliki, yang masih cukup luas

tersedia untuk

dikembangkan.
Tanah Ultisol merupakan jenis tanah yang cukup luas tersebar di Indonesia terutama dipulaupulau besar seperti Sumatera dan beberapa pulau besar lainnya. Namun perlu penanganan yang
sangat teliti dalam pengembangan pertanian di tanah ini, selain tanahnya yang kurang subur

secara kimia, tanah ini juga sangat peka terhadap erosi. Namun dari beberapa penelitian terdahulu
bahwa tanah ini memberi respon yang positif terhadap perlakuan bahan organik (Lumbanraja, 2000,
Munir, 1996, dan Hardjowigeno, 1993).
Untuk mendukung pemanfaatan tanah ini tentunya selain ketersediaan lahan pertanaman itu
sendiri hal lain yang perlu dipertimbangkan adalah pemakaian berbagai teknologi penunjang yang
relatif terjangkau oleh petani secara luas, untuk hal itu harus ada terobosan penelitian sebagai cara
untuk melakukan inovasi dalam usaha ini.
Atas dasar kebutuhan di atas dan adanya informasi bahwa pabrik kelapa sawit Indonesia
diperhitungkan dalam mengolah tandan buah segar, untuk setiap 10 juta ton TBS akan menghasilkan
janjang sebanyak 2, 3 juta ton yang akan menghasilkan sebanyak 46.000 ton abu janjang sawit (AJS)
yang banyak mengandung Kalium dan berbagai unsur hara tanaman lainnya (Naibaho dan
Agus,1990). Sedangkan Arokiasamy, 1970 mengutarakan bahwa 20,7 ton TBS/ha akan menghasilkan
kira-kira 5,6 ton tandan kosong atau seketar 92,4 kg abu janjang dengan kandungan K sekitar 35,0%
K20. Dari hasil ini berarti kurang lebih bahwa dalam setiap 100 kg abu janjang kelapa sawit akan
menghasilkan 37,87 kg K20. Mengingat bahwa kadar ini sudah termasuk tinggi, berarti janjang sawit
adalah yang adalah merupakan sesuatu bahan buangan atau limbah pabrik kelapa sawit (PKS)
mungkin akan dapat menjadi bahan yang sangat potensil dijadikan pupuk kalium. Pupuk kandang
ayam yang sudah lazim digunakan karena memang sudah diketahui cukup berpengaruh baik
terhadap tanah maupun tanaman karena terbukti dapat memperbaiki hampir semua sifat kesuburan
tanah mulai dari aspek biologi, kimia dan fisika tanahnya. Bahan ini mengandung unsur hara K

sebesar 0,4 % K2O dari bahan (Hakim dkk, 1986). Jika diambil rata-rata dari hasil penelitian diatas hal
ini berarti AJS mengandung kalium jauh diatas pupuk kandang yaitu kurang lebih 91 kali lipat.

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 3

Maka atas dasar kenyataan pemikiran ini peneliti merancang penelitian ini untuk memperoleh
seberapa efektifkah abu janjang kelapa sawit dapat digunakan sebagai pupuk bagi tanaman
pertanian dibandingkan dengan pupuk kandang ayam untuk memperbaiki produktivitas tanah Ultisol
menddalam upaya peningkatan kwalitas hasil biji kedelai (Glycine max L).
Tujuan paenlitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian abu janjang sawit (AJS) dan pupuk
kandang ayam terhadap beberapa sifat kimia dan hasil biji kedelai Glycine max L pada tanah Ultisol
Simalingkar.


Hipotesis Penelitian
1. Diduga pemberian abu janjang sawit

(AJS) maupun pupuk kandang ayam ke dalam tanah

berpengaruh terhadap beberapa sifat kimia tanah dan hasil biji kedelai (Glycine max L) pada
tanah Ultisol.
2. Diduga bahwa interaksi perlakuan abu janjang sawit (AJS) dengan pupuk kandang ayam akan
berpengaruh terhadap beberapa sifat kimia tanah dan hasil biji kedelai (Glycine max L) pada
tanah Ultisol.
Tujuan Penelitian
1. Melaksanakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi di Program Studi Agroekoteknologi
Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen Medan
2. Sebagai sumber informasi tentang pengaruh pemakaian abu janjang kelapa sawit dan aspek
lainnya bagi mereka yang memerlukannya.

BAHAN DAN METODA
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Porlak Percobaan Fakultas Pertanian Universitas
HKBP Nommensen-Medan yang berada di Desa Simalingkar B. Ketinggian Daerah ini

lebih kurang 33 m dpl. Penelitian berlangsung dari bulan September 2003 sampai
Maret 2004.
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 4

Bahan dan Alat Penelitian
Bahan yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah lapisan top soil Ultisol
Simalingkar, benih kedelai varietas Wilis, pupuk kandang sapi, fungisida, insektisida,
dll.
Alat yang dipergunakan dalam penelitian ini meliputi, alat olah tanah yang dalam hal
ini berupa cangkul, parang, babat, tugal, timbangan papan nama, meteran, gembor ,
corong, tali plastik, ember, semprot punggung, bambu, oven, ring sampler dan alat-alat
laboratorium lainnya serta alat tulis.

Metode Penelitian

Rancangan Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan
dua faktor dan tiga ulangan.
Faktor pertama adalah abu janjang sawit (A) yang terdiri dari empat taraf yaitu:
A0: Dosis setara dengan 0 ton/ha
A1: Dosis setara dengan 1,5 ton/ha
A2: Dosis setara dengan 3 ton/ha
A3: Dosis setara dengan 4,5 ton/ha
Faktor kedua adalah pemberian pupuk kandang (K) yang terdiri dari empat taraf yaitu:
K0 : Dosis 0 ton/Ha
K1 : Dosis setara dengan 6 ton/Ha
K2 : Dosis setara dengan 12 ton /Ha

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 5


K3 : Dosis setara dengan 18 ton/Ha
Kombinasi perlakuan dalam penelitian ini adalah 4 x 4 sehingga ada 16
kombinasi perlakuan yaitu:
A0K0; A0K1; A0K2; A0K3; A1K0; A1K1; A1K2; A1K3; A2K0; A2K1; A2K2;
A2K3; A3K0; A3K1; A3K2; A3K3;

Setiap kombinasi perlakuan di ulang tiga kali, dan penentuan letak masingmasing kombinasi dalam barisan ulangan dilakukan dengan acak yang diperoleh dari
hasil pengacakan.

Metode Analisis
Untuk mengetahui respon yang diamati terhadap perlakuan yang diberikan dilakukan
Uji Analisis Variance (ANOVA) dan apabila menunjukkan bedanyata dilanjutkan dengan Uji
Jarak Berganda Duncan.
Model persamaan percobaan adalah sebagai berikiut:
Yijk= µ + σi + αj + βk + (α β)jk+ Σijk
Yijk:

data pengamatan pada ulangan ke-i yang mendapat pemberian abu janjang
pada taraf ke-j dan pemberian pupuk kandang pada taraf ke-k


µ:

rata-rata perlakuan

σi:

pengaruh ulangan ke-i

αj:

pengaruh pemberian abu janjang (faktor A) taraf ke-j

βk:

pengaruh pemberian pupuk kandang (faktor K) taraf ke –k

(α β)jk: pengaruh interaksi pemberian abu janjang taraf ke-j degan pupuk kandang
taraf ke-k

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 6

Σijk:

pengaruh galat pada ulangan kelompok ke-i pemberian abu janjang taraf ke-j
dan pemberian pupuk kandang taraf ke-k, (Malau, 2002)

Pelaksanaan Penelitian
Pengisian Media Tanam
Tanah bahan penelitian diambil dari kedalaman 0 – 20 cm, jenis tanah Ultisol, pH tanah
5,5 dan tekstur tanah adalah pasir berlempung (Lumbanraja, 2000). Tanah dibersihkan dari
sisa-sisa tanaman lalu dikeringudarakan pada tempat yang terlindung dari sinar matahari
selanjutnya diayak dengan saringan 2 mm. Ditimbang 10 kg tanah berat kering udara
(BTKU). Dari hasil analisis laboratorium kadar air tanah tersebut pada saat keadaan kering
udara adalah 27,79% g/g maka dengan demikian bahawa tanah tersebut setara dengan 7,825
kg berat tanah kering oven (BTKO) . Tanah yang sudah ditimbang tersebut dicampur dengan
perlakuan sesuai taraf lalu dimasukkan kedalam media tanam, diinkubasi selama 2 minggu.
Penanaman
Setelah persiapan media tanam dengan kombinasi perlakuannya dan masa inkubasi
sudah selasa, selanjutnya dilakukan penanaman. Setiap media tanam diberi 3 biji benih
kedelai kemudian ditutup dengan tanah. Bersamaan dengan penanaman dilakukan pemberian
pupuk dasar berupa Urea setara 98 kg/ha; TSP setara 146 kg/ha.
Pemeliharaan Tanaman
Adapun permerliharaan tanaman yang dilakukan adalah antara lain: penyiraman,
penyulaman, penyiangan, pembumbunan dan pengendalian hama dan penyakit sesuai dengan
kebutuhannya.
Pengamatan Parameter
Pengambilan parameter pengamatan dilakukan kurang lebih 90 hari setelah tanam, saat
polong sudah mulai kelihatan tua (kering).
Parameter Yang Diamati
Sifat kimia tanah yang diamati meliputi:
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 7

1. Kapasitas Tukar Kation (me/100 g tanah) Metoda (NH4Oac 1N)
2. Kalium tersedia tanah (me/100 g tanah) Metoda (NH4Oac 1N)

Parameter Tanaman
Bagian tanaman yang diamati meliputi:
1. Tinggi tanaman pada umur 4, 6 dan 8 minggu setelah tanam (m.s.t)
2. Berat 100 biji kering kedelai yang diperoleh dari hasil panen pada saat polong tanaman
mulai kering, kurang lebih 90 hari setelah tanam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL
Pengaruh Perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap K-tersedia, KTK,
Tinggi Tanaman, dan Hasil Biji Kedelai
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian abu janjang kelapa sawit
berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia tanah, berat 100 biji kedelai, tinggi tanaman 6
dan 8 m.s.t. tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap KTK tanah dan tinggi tanaman pada
saat 4 m.s.t.

Tabel. 1. Pengaruh Perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap Parameter Yang
Diamati
Parameter

K-tersedia (me/100g)
KTK (me/100g)
Tinggi
4 m.s.t
tanamaman
6 m.s.t
(cm)
8 m.s.t
Berat 100 biji (g)

Setara dengan
0 (ton/ha)
0,45aA
22,23a
27,73a
51,68aA
63,94aA
11,83aA

Perlakuan Abu Janjang Sawit
Setara dengan Setara dengan
1,5 (ton/ha)
3 (ton/ha)
0,85bB
1,3cC
27,05a
27,37a
28,64b
28,77b
53,58bAB
54,29bB
66,45bAB
67,47bB
12,27abAB
12,45bAB

Setara dengan
4,5 (ton/ha)
1,91dD
28,23b
28,78b
54,90bB
68,41bB
12,61bB

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda, berbeda nyata dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada
taraf α 0,05 (huruf kecil) dan taraf α 0,01 (huruf besar)
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 8

Pengaruh Perlakuan Pupuk Kandang Ayam Terhadap K-tersedia, KTK, Tinggi
Tanaman, dan Hasil Biji Kedelai
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kandang ayam
berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia, dan hanya berpengaruh nyata terhadap berat
100 biji kedelai, tinggi tanaman pada pengukuran 6 dan 8 m.s.t tetapi tidak berpengaruh
nyata terhadap KTK dan tinggi tanaman 4 m.s.t.
Tabel. 2. Pengaruh Perlakuan Pupuk Kandang Ayam Terhadap Parameter Yang
Diamati
Parameter

K-tersedia (me/100g)
KTK (me/100g)
Tinggi
4 m.s.t
tanamaman
6 m.s.t
(cm)
8 m.s.t
Berat 100 biji (g)

Setara dengan
0 (ton/ha)
0,97aA
27,84a
28,00a
51,91a
64,15a
11,87a

Perlakuan Pupuk Kandang
Setara dengan Setara dengan
6 (ton/ha)
12 (ton/ha)
1,03aA
1,24bB
27,35a
27,56a
28,82a
28,33a
54,07b
54,03b
67,11b
67,31b
12,39b
12,41b

Setara dengan
18 (ton/ha)
1,27bB
27,14a
28,78a
54,44b
67,70b
12,48b

Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang berbeda, berbeda nyata dengan Uji Jarak Berganda Duncan pada
taraf α 0,05 (huruf kecil) dan taraf α 0,01 (huruf besar)

Pengaruh Interaksi Perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Kandang Ayam
Terhadap Parameter Yang Diamati
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa kombinasi abu janjang sawit dengan
pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.

Tabel. 3. Kombinasi abu janjang sawit dengan pupuk kandang tidak berpengaruh
nyata terhadap seluruh parameter yang diamati.
Perlakuan Abu Janjang

Setara dengan
0 (ton /ha)
Setara dengan
1,5 (ton/ha)
Setara dengan
3 (ton/ha)
Setara dengan

Perlakuan Pupuk kandang
Setara
Setara dengan
dengan
12 (ton/ha)
6(ton/ha)
K-tersedia (me/100g)
0,77
1,08

Setara dengan 0
(ton/ha)

Setara dengan
18 (ton/ha)

0,29a

1,75

0,32

0,76

1,20

1,84

0,60

0,93

1,40

2,03

0,59

0,96

1,50

2,04

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 9

4,5 (ton/ha)

Setara dengan
0 (ton /ha)
Setara dengan
1,5 (ton/ha)
Setara dengan
3 (ton/ha)
Setara dengan
4,5 (ton/ha)

27,60

Setara dengan
0 (ton /ha)
Setara dengan
1,5 (ton/ha)
Setara dengan
3 (ton/ha)
Setara dengan
4,5 (ton/ha)

62,02

Setara dengan
0 (ton /ha)
Setara dengan
1,5 (ton/ha)
Setara dengan
3 (ton/ha)
Setara dengan
4,5 (ton/ha)

11,55

KTK (me/100g)
27,00

27,60

29,15

26,41

26,94

27,18

28,85

28,14

27,15

27,66

27,30

26,79

27,09

27,03

27,62

66,07

64,81

Tinggi Tanaman 8 m.s.t
63,70

61,17

68,05

67,22

72,01

64,99

65,70

68,75

69,78

67,58

68,36

67,84

67,02

Berat 100 biji Kedelai (g)
11,77
12,20

11,98

11,32

12,57

12,40

13,25

11,99

12,11

12,66

12,86

12,46

12,61

12,52

12,35

PEMBAHASAN
Pengaruh Perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap K-tersedia, KTK, Tinggi
Tanaman, dan Hasil Biji Kedelai
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian abu janjang kelapa sawit
berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia tanah, terhadap berat 100 biji kedelai, tinggi
tanaman 6 dan 8 m.s.t. tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap KTK tanah dan tinggi
tanaman pada saat 4 m.s.t.
Pada Tabel. 1 di atas, terlihat bahwa pemberian abu janjang kelapa sawit untuk setiap
taraf aplikasinya, yaitu setara dengan 1,5; 3; dan 4,5 ton/ha berpengaruh sangat nyata
terhadap K tersedia tanah. Terhadap berat 100 biji kedelai yang berpengaruh sangat nyata
hanyalah pada taraf pemberian 4,5 ton/ha saja. Untuk tinggi tanaman 6 dan 8 m.s.t aplikasi
setara dengan 3 ton/ha sudah berpengaruh sangat nyata sebagaimana juga aplikasi bahan
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 10

setara 4,5 ton/ha tetapi keduanya tidak berbeda nyata antar kedua taraf perlakuan tersebut,
sedangkan pada pengukuran tinggi tanaman pada saat 4 m.s.t perlakuan ini berpengaruh
nyata pada masing-masing taraf aplikasi bahan. Untuk KTK tanah terlihat bahwa hanya
aplikasi bahan abu janjang sawit setara 4,5 ton/ha-lah yang berpengaruh nyata.
Pemberian abu janjang sawit untuk setiap taraf aplikasinya, yaitu setara dengan 1,5; 3;
dan 4,5 (ton/ha) berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia tanah. Pada perlakuan dengan
taraf pemberian abu janjang seperti yang diutarakan diatas diperoleh bahwa kadar K tersedia
dalam tanah adalah sebesar 0,85 me/100 g, 1,3 me/100 g, dan 1,91 me/100 g berturut-turut.
Dari hasil penelitian di atas berarti diperoleh bahwa abu janjang kelapa sawit dengan kadar
kandungan K20 sebesar 38,96 - 42,82 % (rata-rata 40,89% K20) pada taraf aplikasi yang di
uji menaikkan kadar kalium tersedia dalam

tanah pada masing-masing taraf perlakuan

sebesar 0,4me/100g K (setara dengan kenaikan 88,88%); 0,85me/100g K (setara dengan
kenaikan 188%); dan 1,46me/100g K (setara dengan kenaikan 324%) masing-masing dari
nilai kalium tersedia pada tanah kontrol dengan nilai K tersedia tanah sebesar 0,45me/100g.
Padahal dari perhitungan teori atas dasar kadar K pada abu janjang sawit yang diaplikasikan
terdapat penambahan K kedalam tanah sebesar setara dengan 0,651; 1,306; dan 1,955
me./100g bertutur-turut untuk pemberian abu janjang sawit stara dengan 1,5; 3,0; dan 4,5
(ton/ha) bahan. Jika dilihat dari perhitungan atas dasar penambahan tersebut berarti hanya
aplikasi bahan setara dengan 1,5 ton/ha-lah yang menjadi dosis aplikasi terpilih, sedangkan
pemberian K setara dengan 3 ton/ha abu janjang sawit meskipun menaikkan kadar K tersedia
tanah tetapi telah terjadi ketidak optimalan karena ada K yang diberikan dengan yang diukur
ada penurunan sebear sebesar 0,006 me./100g sedangkan pada aplikasi bahan abu janjang
setara dengan 4,5 ton/ha terjadi penurunan K sebesar 0,055me./100g masing-mansing dari K
prakiraan yang diberikan ke dalam tanah dengan penambahan bahan tersebut. Meskipun
demikian kenaikan kadar K tersedia akibat perlakuan ini tergolong sangat tinggi sekali,
karena kadar K tanah > 1 me/100g saja sudah tergolong dalam klasifikasi tertinggi yaitu pada
tingkat klasifikasi sangat tinggi (CfSAR, 1994).
Terhadap KTK terlihat bahwa pengaruh nyata hanya terjadi pada taraf aplikasi abu
janjang sawit sebesar setara dengan 4,5 ton/ha yeaitu dengan peningkatan sebesar 6 me/100g
(setara dengan peningkatan sebesar 26,99%) dari tanah tanpa perlakuan abu janjang sawit
dengan KTK tanah 22,23me./100g.
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 11

Pengaruh perbaikan dari kedua sifat kimia tanah tersebut di atas memberikan pengaruh
baik terhadap pertumbuhan tanaman. Terlihat dari hasil pengukuran tinggi tanaman bahwa
pada saat tanaman berumur 4 minggu setelah tanam (m.s.t) perlakuan pemberian abu janjang
sawit pada setiap taraf perlakuan sudah berpengaruh nyata. Sedangkan pada pengukuran
tinggi tanaman 6 dan 8 m.s.t hanya aplikasi abu janjang sawit setara dengan 3 ton/ha dan
aplikasi bahan setara 4,5 ton/ha berpengaruh sangat nyata, tetapi perlu ditegaskan bahwa
keduanya tidak berbeda nyata antar taraf perlakuan tersebut. Tentunya perbikan peningkatan
pertumbuhan

tanaman tersebut pada masing-masing pengukuran yang dilakukan adalah

sebagai pengaruh dari ketersediaan K yang meningkat di dalam tanah untuk memenuhi
kebutuhan tanaman tersebut sebagaimana diutarakan para pakar peneliti sebelumnya bahwa
ada banyak hal yang mempengaruhi ketersediaan K dalam tanah bagi tanaman. Kalium dalam
tanaman berfungsi sebagai katalisator dalam berbagai proses, mulai dari pembentukan protein dari
asam amino sampai kepada pembentukan dan pembongkaran karbohidrat. Jika Kalium defisit akan
terjadi penghambatan pada proses fotosintesa dan bertambah giatnya pernafasan. Sebagai gejala
awalnya adalah daun menjadi kuning, ada noda-noda jaringan mati di tengah-tengah lembar daun
atau disepanjang tepi daun, pertumbuhan terhambat, batang tanaman kurang kuat sehingga mudah
patah oleh angin (Dwijoseputro, 1983) hal yang sama juga diutarakan oleh Gardner, et al., (1991).
Kalium ditemukan dalam cairan sel tanaman, ia tidak terikat secara kuat dan tidak merupakan bagian
dari senyawa organik tanaman, Kalium sangat mudah diserap oleh tanaman dan bersifat mobil di
dalam tanaman. Kalium yang cukup dalam tanaman dapat menghalangi efek rebah (Indranada, 1994,
dan Buckman, 1982).Tekstur tanah adalah suatu sifat fisik tanah yang berperan dalam ketersediaan
hara tanaman, terutama hubungannya dalam hal faktor yang berpengaruh terhadap daya pegang dan
ketersediaan air tanah, karena ketersediaan Kalium dalam tanah ada hubungannya dengan kapasitas
pegang air tanah (Greenland, 1985). Hal senada juga diutarakan oleh (Sekhon and Subba Rao, 1985)
bahwa ketersediaan Kalium bagi tanaman juga dipengaruhi oleh suhu tanah dan kelembabannya.
Greenland and Hayes (1981) menegaskan setidaknya ada tiga hal penting yang harus diperhatikan
dalam upaya mengelola ketersediaan Kalium dalam tanah antara lain: kadar air tanah, turtuositas dari
jalur diffusi (belokan yang semerawut dalam tanah/ketidakteraturan jalur yang dilalui kation dalam
bergerak di dalam tanah), dan konsentrasi dari ion yang akan berdiffusi tersebut dalam larutan tanah.
Jadi dalam hal ini pengaruh dari kadar atau konsentrasi K di dalam tanahlah yang menjadi hal
dominan dari data hasil penelitian tersebut di atas.

Terhadap berat 100 biji kedelai perlakuan abu janjang sawit yang berpengaruh sangat
nyata hanyalah pada taraf pemberian 4,5 ton/ha saja. Pada taraf aplikasi ini biji tanaman
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 12

kedelai naik beratnya 0,78 g/100 biji kedelai dibandingkan dengan biji kedelai pada
perlakuan tanpa abu janjang sawit. Sebagaimana dari kutipan di atas yang diutarakan
Dwijoseputro, (1983) tentunya bahwa pada hasil pertambahan biji ini juga adalah sebagai
pengaruh pertambahan konsentrasi K tersedia dalam tanah yang dapat diserap tanaman
sehingga terjadi penggiatan dalam pembentukan karbohidrat dalam biji kedelai tersebut,
walaupun peningkatan tersebut hanya 6,59%. Namun demikian peningkatan berat 100 biji
kedelai tersebut belum sanggup meningkatkan kelas klasifikasi biji tersebut ke tingkat yang
lebih baik, masih tetap pada kelas ukuran besar butir sedang baik atas dasar klasifikasi butir
biji kedelai menurut atas Rusdi, (1986) dalam Lumbanraja, (1997) maupun menurut
klasifikasi Hidayat, (1985) dalam Lumbanraja, (1989).
Pengaruh Perlakuan Pupuk Kandang Ayam Terhadap K-tersedia, KTK, Tinggi
Tanaman, dan Hasil Biji Kedelai
Dari hasil penelitian sebagaimana disajikan pada Tabel. 2 di sebelumnya, dapat dilihat
bahwa pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia, dan
hanya berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kedelai, tinggi tanaman pada pengukuran 6
dan 8 m.s.t dan tidak berpengaruh nyata terhadap KTK dan tinggi tanaman 4 m.s.t.
Pengaruh pupuk kandang ayam tersebut berbeda sangat nyata terhadap K tersedia
dalam tanah hanya pada taraf aplikasi bahan setara dengan 12 dan 18 (ton/ha). Terhadap
bobot 100 biji aplikasi pupuk kandang untuk setiap dosis tersebut berpengaruh nyata terhadap
parameter ini. Tinggi tanaman hanya berbeda nyata pada pengukuran 6 dan 8 minggu saja
sedangkan untuk pengukuran pada 4 m.s.t tidak berbeda nyata. Untuk KTK tanah perlakuan
ini juga tidaklah memberikan pengaruh yang nyata pada seluruh taraf aplikasi.
Seperti diutatakan sebelumnya bahwa untuk K tersedia dalam tanah hanya aplikasi
pupuk kandang setara dengan 12 dan 18 (ton/ha) yang memberikan pengaruh sangat nyata.
Secara teori telah diutarakan sebelumnya bahwa bahan ini mengandung K sebesar 0,4 % K20
(Hakim, dkk., 1986). Yang berarti jika diuraikan lebih rinci bahwa pemberian pupuk kandang
setara dengan 12 ton/ha sama dengan meberikan pupuk kalium dengan kandungan K20
sebesar 48 kg/ha atau sama dengan pemberian K setara dengan 39,792 kg/ha atau setara
dengan penambahan K sebesar 0,051 me./100g. Sedangkan untuk pemberian aplikasi 18
ton/ha pupuk kandan sama dengan menambahkan pupuk kalium dengan kandungan K20
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 13

sebanyak 72 kg/ha, atau setara dengan penambahan K sebesar 59,688 kg/ha, dan nilai ini
setara dengan 0,0765 me./100 gr. Jadi nilai K tersedia tanah tersebut pada aplikasi pupuk
kandang setara 12 dan 18 (kg/ha) kedalam tanah dan menghasilkan K tersedia dalam tanah
sebesar 1,24 dan 1,27 (me./100gr) dengan K tersedia tanah tanpa perlakuan 0,97 me./100g
berarti ada kenaikan K tersedia tanah sebesar 0,27 dan 0,3 me./100 g berturut-turut untuk
aplikasi pupuk kandang ayam pada taraf setara dengan12 dan 18 ton/ha adalah merupakan
sesuatu hasil yang melampaui prakiraan. Berarti terjadi adanya multiflier effect sebesar
5,294 kali dan 3,921 kali masing-masing aplikasi pupuk kandang pada taraf 12 dan 18 ton/ha
berturut-turut.
Tinggi tanaman hanya berbeda nyata pada pengukuran 6 dan 8 minggu saja sedangkan
untuk pengukuran pada 4 m.s.t tidak berbeda nyata. Pengaruh ini tentunya dapat dipahami
atas adanya peningkatan kadar K tersedia di dalam tanah. Terhadap bobot 100 biji aplikasi
pupuk kandang untuk setiap dosis tersebut berpengaruh nyata terhadap parameter ini. Meski
demikian terlihat bahwa kenaikan tersebut sebagaimana pada perlakuan abu janjang sawit
belum mampu meningkatkan kelas ukuran besar butir kedelai. Jadi tetap bahwa ukuran biji
kedelai yang dihasilkan masih tergolong pada ukuran biji sedang. Sebagaimana dijelaskan
pada penjelasan terdahulu atas fungsi dan keberadaan K bagi tanaman, yaitu sebagai
katalisator dalam berbagai proses, baik dalam pembentukan dan penguraian karbohidrat dan
protein di dalam tanaman itu sendiri.
Untuk KTK tanah bahwa perlakuan ini juga tidaklah memberikan pengaruh yang nyata
pada seluruh taraf aplikasi. Dari hasil penelitian ini terbukti bahwa aplikasi pupuk kandang
ayam pada taraf aplikasi yang dilakukan tidak berpengaruh nyata terhadap kapasitas tukar
kationnya. Karena pada dasarnya kelas KTK tanah ini sudah tergolong kepada tingkat KTK
sedang atas dasar klasifikasi CfSAR, (1994).

Pengaruh Interaksi Perlakuan Abu Janjang Kelapa Sawit dan Pupuk Kandang Ayam
Terhadap K-tersedia, KTK, Tinggi Tanaman, dan Hasil Biji Kedelai

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 14

Kombinasi abu janjang sawit dengan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata terhadap
seluruh parameter yang diamati. Meski tidak berbeda signifikan secara uji statistik tetapi
terlihat bahwa pengaruh interaksi abu janjang sawit dengan pupuk kandang ayam tetap
memberikan pengaruh positif terhadap seluruh parameter yang diamati. Dalam pengaruh
interaksi ini terlihat bahwa hasil terbaik yang dihasilkan didominasi oleh interaksi abu
janjang sawit setara 4,5 ton/ha dengan pemberian pupuk kandang ayam pada tingkat taraf
yang bervariasi. Seperti pada K tersedia tanah misalnya diperoleh bahwa kombinasi
perlakuan A3K3 adalah yang terbaik yaitu dengan K tersedia tanah sebesar 2,04me./100g,
nilai ini naik sebesar 1,75 me/100 g dan kenaikan ini setara dengan kenaikan 603% dari
A0K0 atau kontrol dengan nilai K tersedia tanah sebesar 0,29 me./100g. Sedangkan untuk
KTK tanah, kombinasi perlakuan A3K0 29,15 naik dari kontrol 1,55 me/100 g (5,61%)
dengan nilai KTK tanah pada kombinasi A0K0 ini sebesar 27,60 me./100g.
Untuk parameter tinggi tanaman dan berat 100 biji kedelai diperolah bahwa kombinasi
perlakuan A3K1 adalah yang terbaik. Tinggi tanaman pada 8 m.s.t A3K1 dengan tinggi
tanaman 72,01 cm (naik 9,9 cm dari kombinasi perlakuan A0K0 atau kontrol dengan tinggi
tanaman 62,02 cm). Sedangkan untuk berat 100 biji A3K1 dengan berat 13,25g (naik 1,7g
atau setara degan 14,7%) dari kombinasi A0K0 atau kontrol dengan berat 100 biji kedelai
11,55g . Pada kombinasi perlakuan di atas klasifikasi biji kedelai ini sudah masuk kedalam
kelas besar butir kedelai ukuran besar menurut klasifikasi Hidayat, (1985) dalam
Lumbanraja, (1989).
perbedaan

Namun disayangkan bahwa pengaruh ini belum sampai kepada

pada tingkat nyata. Jika kita runut kembali kebelakang bahwa hanya pada

pengaruh perlakuan dengan kombinasilah didapatkan ukuran besar butir kedelai yang masuk
kedalam kelompok biji besar, sebagaimana dijelaskan di atas.
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:
1. Pemberian abu janjang kelapa sawit berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia
tanah, terhadap berat 100 biji kedelai, tinggi tanaman 6 dan 8 m.s.t. tetapi hanya
berpengaruh nyata terhadap KTK tanah dan tinggi tanaman pada saat 4 m.s.t.
PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 15

2. Pemberian pupuk kandang ayam berpengaruh sangat nyata terhadap K tersedia,
tetapi hanya berpengaruh nyata terhadap berat 100 biji kedelai, tinggi tanaman pada
pengukuran 6 dan 8 m.s.t dan tidak berpengaruh nyata terhadap KTK dan tinggi
tanaman 4 m.s.t.
3. Kombinasi abu janjang sawit dengan pupuk kandang tidak berpengaruh nyata
terhadap seluruh parameter yang diamati.
SARAN
Dirasa perlu untuk melakukan penelitian lebih lanjut pada tanah dan komoditi lain dan
dalam taraf dosis yang berbeda pula, sehingga akan diperoleh data yang lebih sempurna tentang
pengaruh abu janjang kelapa sawit.
DAFTAR PUSTAKA
Arokiasamy, M.K. 1970. Investigation on the best method of using the oils palm bunch. Research
Communication.

Buckman, O.H. and Nyle C.B. 1969. The Nature and Properties of Soils. The Macmillan
Company. New York.
Centre For Soil and Agroclimate Research (CFSAR). 1994. Second Land Resource
Evaluation and Planning Project. Part C. Strengthening Soil Resources Mapping.
Bogor.
Dwijoseputro, D. 1983. Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Penerbit PT Gramedia. Jakarta.
Gardner, F.P, R.B. Pearce, dan R.L. Mitchell. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya.
Universitas Indonesia. Jakarta.
Greenland, D.J. 1985. Experimental Approach in Defining the Needs for Potassium. In
Potassium in the Agricultural Systems of the Humid Tropics. Proceeding of the 19th
Colloquium of the International Potash Institute held in Bangkok/Thailand.
International Potash Institute.
Greenland, D.J. and Hayes, M.H.B. 1981. The Chemistry of Soil Processes. A WileyInterscience Publication. Johnn Wiley & Sons. Chichester.
Hakim, N., Nyapka, Y., Lubis. A.M., Nugroho, S. G., Saul, R., Diha, N., Hong,.G.B., Bailey, H.H. 1986.
Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Penerbit Universitas Lampung.

Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Penerbit Akademika Presindo
(Akapres). Jakarta.

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 16

Indranada, H.K. 1984. Pengelolaan Kesuburan Tanah. Bumi Aksara. Jakarta.
Lumbanraja, P. 2000. Pengaruh Pola Pengolahan Tanah dan Pemberian Pupuk Kandang
Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Ultisol Simalingkar dan Produksi Tanaman
Kedelai. Fakultas Pertanian Universitas HKBP Nommensen. Medan.
Lumbanraja, P. 1997. Efek Aplikasi Terracottem, Pupuk Kandang dan Mulsa Jerami Pada
Alfisol Jonggol Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah dan Hasil Tanaman Kedelai
(Glycine max L) Varietas Tampomas. Fakultas Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor
(IPB). Bogor. Majalah Ilmiah VISI Universitas HKBP Nommensen-Medan, Vol. 5. No. 2.
Juni, 1997. Hal.22-43

Lumbanraja, P. 1989. Pengaruh Pemakaian Pasir dan Jerami Sebagai Mulsa Pada Berbagai
Cara Pengolahan Tanah Terhadap Beberapa Sifat Fisik Tanah Latosol dan Hasil
Tanaman Kedelai (Glycine max L) var. Lokon. Fakultas Pertanian Universitas
Padjadjaran (UNPAD). Bandung. PROCEEDING KONGRES NASIONAL V
Himpunan Ilmu Tanah Indonesia (HITI). Medan 7 – 10 Desember 1989.
Malau, S. 2002. Rancangan Percobaan. Universitas HKBP Nommensen. Medan.
Munir, M.S. 1996. Tanah-Tanah Utama Indonesia, Karakteristik, Klasifikasi dan
Pemanfaatannya. Pustaka Jaya.
Naibaho, P dan Agus, 1990. Pembuatan Pelet dari Abu Janjang Bull. BPP. Medan.
Panjaitan, A.,Sugijona, dan H. Sirait. 1993. Pengaruh Abu Janjang Kelapa Sawit Terhadap
Perubahan Kalium Tanah Podsolik, Alluvial dan Regosol. BPP. Medan.
Sekhon, G.S, A. Subba Rao. 1985. Potassium Availability in Soils of Southern India. In
Potassium in the Agricultural Systems of the Humid Tropics. Proceeding of the 19th
Colloquium of the International Potash Institute held in Bangkok/Thailand.
International Potash Institute.

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 17

PENGARUH PEMBERIAN ABU JANJANG SAWIT DAN PUPUK KANDANG TERHADAP BEBERAPA SIFAT KIMIA TANAH, PERTUMBUHAN DAN
UKURAN BIJI TANAMAN KEDELAI (Glycine max L) Var. Willis PADA TANAH ULTISOL SIMALINGKAR. The Effects of Oil Palm Bunc and
Manure to Some Soil Chemical Properties, Growth and Seeds Weight of Soybeans (Glycine max L) Var. Wilis on Simalingkar Ultisol By
Parlindungan Lumbanraja Program Studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas HKBP Nommensen, Jalan Sutomo 4A, Telp. 061-4545411, 4522922, Fax. 061-4571426, Medan 20234,Indonesia. E-mail: Parlindungan_Lumbanraja@yahoo.com
Jurnal Darma Agung Volume XIV Edidi Khusus/ Oktober/2009. Halaman 62-69

Page 18