Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Strategi Pelayanan gereja dalam Mencegah Terjadinya Peralihan Anggota Jemaat ke Denominasi Lain
LAMPIRAN 1
Padoman Wawancara
Sampel.
Pertanyaan
Anggota tetap dan
anggota simpatisan
Mengapa sampai anda beralih?
Anggota yang beralih
Menurut seoang guru, mengatakan
bahwa mengapa saya beralih? Bagi saya
faktor yang membuat saya beralih yaitu
faktor pribadi antara saya dan Tuhan, saya
beralih tidak dipaksakan oleh siapapun tapi
ini kehendak saya sendiri, ketika saya
berada di GBI Rock saya benar-benar
merasakan sesuatu yang berbedah yang
betul-betul berarti dalam kehidupan saya.
Menurut mantan pengasuh GPM
ketika
ditanyakan
dan
melakukan
wawancara mengenai peralihan tersebut, ibu
Sin menjawab dengan singkat Mengapa saya
beralih dan apa faktornya? Bagi saya sendiri
memaknai apa yang terjadi dalam diri saya,
menurut saya ini merupakan panggilan bagi
saya. Faktor keterpanggilan.
Menurut Ibu rumah tangga. tegas
mejawab apapun yang terjadi dalam diri
saya dan keluarga saya, saya tidak pernah
tahu dan tidak pernah mengerti, dan faktor
saya beralih yaitu ketika saya diajak teman
untuk mengikuti ibadah minggu di GBI
Rock, dan ketika saya mengikuti ada
sesuatu yang saya dapati pertama liturgi
yang menarik, khotbah yang menarik yang
begitu
menyentuh
dan
benar-benar
dirasakan saya, dan pelayan-pelayannnya
murah senyum bahkan ramah ketika
melayani. Selain mereka ramah dalam
pelayanan ibadah, diluar ibadahpun tetap
ramah
dan
memperhatikan
anggota
jemaatnya, membantu anggota jemaatnya
tanpa mengeluh, membantu dengan iklas.
Dan tidak memilih-milih pelayanan, bahkan
perangkat pelayan dapat melayani dengan
baik dan dapat menjaga privasi anggota
jemaatnya, dan menunjukan cara hidup
yang baik bagi anggota jemaatnya.
Seorang
pengusaha
kecil.
mengatakan faktor pelayanan dan faktor
keluarga. Faktor pelayanan dimana saya
kurang begitu suka dengan cara hamba
Tuhan (majelis) yang tidak bisa menyimpan
rahasia anggota jemaatnya. Dan soal
keluarga ada ketidak cocokan dalam
keluarga, sehingga saya, suami saya dan
anak-anak memilih untuk beralih ke GBI
Rock.
Menurut seorang pemuda. mengapa
saya beralih dan apa penyebab terjadinya
peralihan dalam diri saya, bagi saya faktor
penyebabnya yaitu yang pertama soal liturgi
yang tidak kakuh, khotbah yang menyentuh
anggota jemaat.
menurut sudara mahasiswa beralih
dikarenakan faktor pelayanan. Bagi saya
pelayanan pada saat itu sangat diperlukan
oleh keluarganya ketika ia mengalami
kesakitan
yang
begitu
berat
dan
memerlukan pelyanan namun dari pihak
pelayan GPM di jemaat saya pada waktu itu
tidak merespon bahkan jarang melakukan
pelayanan bagi kami, sehingga kami merasa
putus asah dan meminta pelayanan dari
gereja tetangga, dan akhirnya pelayanan
yang kami harapkan kami dapati, dan
karena mujizat Tuhan Yesus saya sembuh,
dan pada tahun 2003 kami sekeluarga
beralih.
Jemaat simpatisan
Seorang
simpatisan,
yang
merupakan seorang pemuda yang sering
beribadah pada GBI Rock mengatakan
bahwa Saya beribadah bukan berarti saya
langsung dibaptiskan? Mengapa saya masuk
dan apa faktornya? Faktornya yaitu saya
ingin merasakan sesuatu yang berbeda dari
biasanya, seperti dalam hal liturgi, di GBI
Rock liturginya
tidak monoton bahkan
semua alat musik dipakai, sehingga begitu
enak kita rasakan.
Selain itu seorang pemuda yang juga
memberikan alasannya mengapa ia sering
beribadah di denominasi,
saya sering
melihat kelompok-kelompok denominasi
beribadah dirumah saya mereka beribadah
begitu
sungguh-sungguh,
pendalaman
alkitabnya menyentuh kebutuhan kami, hari
pertama saya tidak mengikuti Cuma saya
melihat saja, namun ketika mereka datang
pada hari-hari selanjutnya, dan saya disuru
ibu saya mengikuti kebaktian bersama dan
saya mencoba mengikuti, yang saya dapati
bahwa semuanya ibadah itu sama saja,
semua berdoa kepada Tuhan Yesus,
membaca alkitab yang sama. Namun dalam
gereja saya (GPM) masi terfokus pada liturgi,
dan banyak kreteria, contohnya ketika kita
mau mengikuti Tuhan Yesus memikul salib
yang dikenal dengan sidi dalam kalangan
GPM, kita harus mengikuti dulu kategetsasi,
selain
itu
sebelum
kita
mengikuti
kategetsasi kita harus mengikuti sekolah
minggu.
Melewati
beberapa
tahap.
Sementara pada denominasi mereka tidak
melihat proses tersebut, tp mereka lebih
melihat keinginan angota jemaat dalam
menganal Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Ini pengalaman yang saya dapati. Tetapi
bagi saya semua berpulang pada pribadi kita
semua agama itu sama, apa lagi kita yang
sama-sama menyembah Tuhan Yesus.
intinya bahwa dalam GPM terfokus pada
liturgi sementara di denominasi bebas, di
GPM mempunyai begitu banyak peraturan
untuk mengikut Yesus dan mengenal Yesus,
di denominasi tidak. Jadi bagi saya ada sisi
baik dari GPM dan ada sisi baik juga dari
denominasi sebaliknya. Maka keduanya
harus saling melengkapi.
Menurut ibu rumah tangga. saya
semua ibadah punya tujuan yang sama,
yaitu menyembah dan mengenal Tuhan
Yesus, faktor yang buat saya suka dan
sering beribadah minggu di karenakan
dalam ibadah minggu tersebut selain liturgi,
adanya khotbah yang dibawakan begitu
singkat, padat jelas, bahkan ada ruang buat
anggota jemaat untuk bersaksi, dan selain
itu yang pernah saya dapati pelayan dan tim
sangat membantu anggota jemaatnya dalam
segi ekonomi, tidak saja melayani secarah
rohani tapi secara jasmani juga. Dan yang
menjadi faktor utama bagi saya cara
berpakian yang bagi saya sederhana dalam
artian terserah anggota mau berpakian
seperti apa untuk beribadah selagi wajar,
tidak ada pelayan atau jemaat yang pusing
atau menjadikan hal atau mejadikan
pandangan mata mereka.
Sampel
Ketua Majelis
Pertanyaan
Bagaimana pandangan anda terhadap
fenomena peralihan ini?
Jemaat Silo
Menurut
saya
terjadinya
peralihan
diakibatkan oleh dua faktor yaitu faktor
pelayanan dan faktor ekonomi.
Jemaat Imanuel
Karpan
Terjadinya peralihan karena faktor pribadi
dan faktor teologis.
Jemaat Imanuel Osm
Bapak pendeta jemaat Passo menyatakan
selama saya melihat, selaku Ketua Majelis
Jemaat Imanuel Osm masalah peralihan itu
berpulang pada kebijakan dari ketua
majelis jemaat dalam sistim pelayanan.
Jemaat Nafiri Passo
Sampel
Masalah atau persoalan peralihan ini
dilihat dari dua faktor yaitu faktor
kemiskinana akan jemaat dan pelayanan
dari
pihak
gereja.
Mengapa
saya
mengatakan demikian karena fakta yang
pernah saya dapati selama menjadi ketua
majelis jemaat banyak yang beralih karena
faktor kemiskinan, Cuma karena beras
secupa atau sekula bisa beralih itu
misalnya. Sementara dari pelayan khusus
kita GPM harus tau jiwa seorang hamba itu
apa
dan
bagaimana
serta
harus
mempraktekan, bukan tahu lalu tidak
mempraktekan
bagaimana
kita
mau
mempertahankan jemaat jika kita sendiri
tidak tau menjadi seorang pelayan,
melayani orang itu bagaimana?, dapatkah
kita menjaga rahasia atau privasi seorang
anggota jemaat?, dan bagaimana kita
membedakan urusan tugas pelayanan dan
tugas pribadi kita, maka bagi saya ini
faktor
Pertanyaan
Adakah strategi yang dibuat untuk
mengatasi fenomena peralihan anggota
yang terjadi?
Jemaat Silo
Jemaat Imanuel
Karpan
Ketua Majelis mengatakan bahwa ada
strategi yang di lakukan dalam memimpin
jemaat
khususnya
dalam
mengatasi
fenomena peralihan. Bagi saya strategi
yang dilakukan yaitu melihat kembali
liturgi ibadah kami, kami mencobah
mengubah liturgi ibadah minggu tersebut
lebih kreatif, selain itu diluaribadah
diadakan program-program yang dapat
memberdayakan
umat
seperti
pengembangan
usaha,
memberikan
beasiswa bagi anggota jemaat yang
membutuhkan, memberikan bantuan bagi
anggota jemaat janda, duda, anak yatim
piatu yang memerlukan setiap bulan
mendapatkan yuran dari gereja, dan dana
kesempatan. Dana kesempatan ini berupa
adanya kesempatan pembedahan rumah
bagi anggota jemaat yang rumahnya tidak
layak lagi digunakan, program ini berejalan
tiap tahun sekali.
Ketua Majelis Jemaat Mengutarakan bahwa
langkah pertama yang di buat melakukan
strategi bagi pelayanannya, yaitu dengan
menata kembali pelayanan bagi anggota
jemaat baik spiritualitas,dan dalam segi
ekonomi. Serta adanya sebuah program
baru yang dibuat oleh Imanuel karpan
demi mempertahankan anggota jemaatnya
yaitu diadakan Imanuel bermazmur yang
dimana dalam Imanuel bermazmur ini
dilaksanakan
dengan
mengundang
denominasi yang ada disekitar wilayah
pelayanan GPM Imanuel Karpan (kononia)
yang akan dilaksanakan setiap akhir
tahun.
Jemaat Imanuel Osm
Ketua Majelis mengatakan strategi yaitu
pertama-tama melakukan penataan ulang
pelayanan ibadah baik itu ibadah minggu
mupun
diluar ibadah minggu. Ibadah
minggu suda diterapkan liturgi yang kreatif
dan menggunakan asset gereja seperti alatalat musik yang dimiliki oleh gereja, dan
memperlibatkan kaum muda mudi dalam
liturgi tersebut, selain pelayanan ibadah
dilakukan juga sentunan pelayanan bagi
anak yatim piatu, janda, duda dan anggota
jemaat yang tidak mampu. Bantuan
tersebut berupa pengobatan gratis maupun
bantuan
dari
segi
materi
maupun
pastoralia.
Jemaat Nafiri Passo
Ketua Majelis Jemaat passo mengatakan
bahwa strategi yang dibuat pertama
diadakan penataan strategi khususnnya
bagi para pelayan, dan harus diingat
bahwa strategi harus berdasarkan Firman
Tuhan yaitu gereja bertumbuh dalam roh
kudus melakukan pelayanan bagi jemaat
yang membutuhkan perlu diperhatikan
dengan baik oleh para pelayan, Selain hal
tersebut ada juga peningkatan pelayanan
diakonal, pelayanan kapasitas pelayan
untuk pastoral, dan peningkatan dalam
segi
ekonomi
demi
memberdayakan
anggota jemaatnya salah satunya adanya
beasiswa bagi yang membutuhkan.
Sampel
Pertanyaan
Apakah strategi yang dibuat berdasarkan
analisis SWOT?
Jemaat Silo
Menurut ketua Majelis Jemaat Silo
yaitu analisis soisal dan SWOT, menggunakan
keduanya menurut ketua majelis Jemaat
Bapak Pendeta Hengki menyatakan analisis
sosial
merupakan
analisis
yang
dapat
membantu pelayan untuk lebih mengenal dan
memahami
kebutuhan
warga
jemaat,
semantara SWOT sebuah analisis yang
merupakan sebuah alat untuk memberikan
dan membantu melihat strategi dalam jangka
waktu yang panjang, demi mencapai suatu
tujuan organisasi yang ingin dicapai.
Jemaat Imanuel
Karpan
Ketua Majelis Jemaat Imanuel Karpan dalam
masalah peralihan seperti ini analisis yang
digunakan dalam strateginya adalah analisis
sosial karena baginya untuk menghadapi umat
analisis sosial sangat membantu dalam
mengenal dan memahami anggota jemaat
tersebut.
Jemaat Imanuel
Osm
Analisis yang digunakan dalam Jemaat
Imanuel Osm sama dengan analisis yang
digunakan oleh Imanul Karpan yaitu analisis
sosial, bagi ketua Majelis Jemaat Imanuel Osm
yang sering dan selalu digunakan dalam
menghadapi masalah pelayanan jemaat yaitu
analisis sosial, memang SWOT sering dipakai
namun cenderung menggunakan analisis
sosial.
ketua Majelis Jemaat Nafiri Passo mengatakan
bahwa dalam sebuah strategi yang dibuat
ketika dalam kepimpinannya Ia menggunakan
semua analisis yang ada demi memperoleh
hasil yang baik. Analisis SWOT juga di
gunakan dalam menganalisis strategi yang
dibuat.
Jemaat Nafiri Passo
Sampel
Apakah ada data statistik
yang
didata
oleh
pihak
gereja?
Jemaat Silo
Kami tidak mendata.
Jemaat Imanuel Karpan
Data statistik tidak diambil
Jemaat Imanuel Osm
Data tidak ada
Jemaat Nafiri Passo
Tidak ada
GBI Rock
Kami tidak mendata Statistik
anggota yang hadir atau yang
beralih karena bagi kami
siapa saja berhak untuk
datang
mengenal
Tuhan
Yesus yang penting tidak
dipaksakan oleh kami.
LAMPIRAN 2
GEREJA PROTESTAN MALUKU SILO
GAMBAR PEMBANGUNAN GPM IMANUEL KARPAN
GAMBARAN
BANGUNAN
YANG
PROTESTAN MALUKU IMANUEL OSM
GPM NAVIRIPASSO
SEDANG
DIBANGUN
GEREJA
LAMBANG ATAU LOGO GBI ROCK
GEREJA GBI ROCK AMBON
RUANGAN IBADAH GBI ROCK
Padoman Wawancara
Sampel.
Pertanyaan
Anggota tetap dan
anggota simpatisan
Mengapa sampai anda beralih?
Anggota yang beralih
Menurut seoang guru, mengatakan
bahwa mengapa saya beralih? Bagi saya
faktor yang membuat saya beralih yaitu
faktor pribadi antara saya dan Tuhan, saya
beralih tidak dipaksakan oleh siapapun tapi
ini kehendak saya sendiri, ketika saya
berada di GBI Rock saya benar-benar
merasakan sesuatu yang berbedah yang
betul-betul berarti dalam kehidupan saya.
Menurut mantan pengasuh GPM
ketika
ditanyakan
dan
melakukan
wawancara mengenai peralihan tersebut, ibu
Sin menjawab dengan singkat Mengapa saya
beralih dan apa faktornya? Bagi saya sendiri
memaknai apa yang terjadi dalam diri saya,
menurut saya ini merupakan panggilan bagi
saya. Faktor keterpanggilan.
Menurut Ibu rumah tangga. tegas
mejawab apapun yang terjadi dalam diri
saya dan keluarga saya, saya tidak pernah
tahu dan tidak pernah mengerti, dan faktor
saya beralih yaitu ketika saya diajak teman
untuk mengikuti ibadah minggu di GBI
Rock, dan ketika saya mengikuti ada
sesuatu yang saya dapati pertama liturgi
yang menarik, khotbah yang menarik yang
begitu
menyentuh
dan
benar-benar
dirasakan saya, dan pelayan-pelayannnya
murah senyum bahkan ramah ketika
melayani. Selain mereka ramah dalam
pelayanan ibadah, diluar ibadahpun tetap
ramah
dan
memperhatikan
anggota
jemaatnya, membantu anggota jemaatnya
tanpa mengeluh, membantu dengan iklas.
Dan tidak memilih-milih pelayanan, bahkan
perangkat pelayan dapat melayani dengan
baik dan dapat menjaga privasi anggota
jemaatnya, dan menunjukan cara hidup
yang baik bagi anggota jemaatnya.
Seorang
pengusaha
kecil.
mengatakan faktor pelayanan dan faktor
keluarga. Faktor pelayanan dimana saya
kurang begitu suka dengan cara hamba
Tuhan (majelis) yang tidak bisa menyimpan
rahasia anggota jemaatnya. Dan soal
keluarga ada ketidak cocokan dalam
keluarga, sehingga saya, suami saya dan
anak-anak memilih untuk beralih ke GBI
Rock.
Menurut seorang pemuda. mengapa
saya beralih dan apa penyebab terjadinya
peralihan dalam diri saya, bagi saya faktor
penyebabnya yaitu yang pertama soal liturgi
yang tidak kakuh, khotbah yang menyentuh
anggota jemaat.
menurut sudara mahasiswa beralih
dikarenakan faktor pelayanan. Bagi saya
pelayanan pada saat itu sangat diperlukan
oleh keluarganya ketika ia mengalami
kesakitan
yang
begitu
berat
dan
memerlukan pelyanan namun dari pihak
pelayan GPM di jemaat saya pada waktu itu
tidak merespon bahkan jarang melakukan
pelayanan bagi kami, sehingga kami merasa
putus asah dan meminta pelayanan dari
gereja tetangga, dan akhirnya pelayanan
yang kami harapkan kami dapati, dan
karena mujizat Tuhan Yesus saya sembuh,
dan pada tahun 2003 kami sekeluarga
beralih.
Jemaat simpatisan
Seorang
simpatisan,
yang
merupakan seorang pemuda yang sering
beribadah pada GBI Rock mengatakan
bahwa Saya beribadah bukan berarti saya
langsung dibaptiskan? Mengapa saya masuk
dan apa faktornya? Faktornya yaitu saya
ingin merasakan sesuatu yang berbeda dari
biasanya, seperti dalam hal liturgi, di GBI
Rock liturginya
tidak monoton bahkan
semua alat musik dipakai, sehingga begitu
enak kita rasakan.
Selain itu seorang pemuda yang juga
memberikan alasannya mengapa ia sering
beribadah di denominasi,
saya sering
melihat kelompok-kelompok denominasi
beribadah dirumah saya mereka beribadah
begitu
sungguh-sungguh,
pendalaman
alkitabnya menyentuh kebutuhan kami, hari
pertama saya tidak mengikuti Cuma saya
melihat saja, namun ketika mereka datang
pada hari-hari selanjutnya, dan saya disuru
ibu saya mengikuti kebaktian bersama dan
saya mencoba mengikuti, yang saya dapati
bahwa semuanya ibadah itu sama saja,
semua berdoa kepada Tuhan Yesus,
membaca alkitab yang sama. Namun dalam
gereja saya (GPM) masi terfokus pada liturgi,
dan banyak kreteria, contohnya ketika kita
mau mengikuti Tuhan Yesus memikul salib
yang dikenal dengan sidi dalam kalangan
GPM, kita harus mengikuti dulu kategetsasi,
selain
itu
sebelum
kita
mengikuti
kategetsasi kita harus mengikuti sekolah
minggu.
Melewati
beberapa
tahap.
Sementara pada denominasi mereka tidak
melihat proses tersebut, tp mereka lebih
melihat keinginan angota jemaat dalam
menganal Tuhan dengan sungguh-sungguh.
Ini pengalaman yang saya dapati. Tetapi
bagi saya semua berpulang pada pribadi kita
semua agama itu sama, apa lagi kita yang
sama-sama menyembah Tuhan Yesus.
intinya bahwa dalam GPM terfokus pada
liturgi sementara di denominasi bebas, di
GPM mempunyai begitu banyak peraturan
untuk mengikut Yesus dan mengenal Yesus,
di denominasi tidak. Jadi bagi saya ada sisi
baik dari GPM dan ada sisi baik juga dari
denominasi sebaliknya. Maka keduanya
harus saling melengkapi.
Menurut ibu rumah tangga. saya
semua ibadah punya tujuan yang sama,
yaitu menyembah dan mengenal Tuhan
Yesus, faktor yang buat saya suka dan
sering beribadah minggu di karenakan
dalam ibadah minggu tersebut selain liturgi,
adanya khotbah yang dibawakan begitu
singkat, padat jelas, bahkan ada ruang buat
anggota jemaat untuk bersaksi, dan selain
itu yang pernah saya dapati pelayan dan tim
sangat membantu anggota jemaatnya dalam
segi ekonomi, tidak saja melayani secarah
rohani tapi secara jasmani juga. Dan yang
menjadi faktor utama bagi saya cara
berpakian yang bagi saya sederhana dalam
artian terserah anggota mau berpakian
seperti apa untuk beribadah selagi wajar,
tidak ada pelayan atau jemaat yang pusing
atau menjadikan hal atau mejadikan
pandangan mata mereka.
Sampel
Ketua Majelis
Pertanyaan
Bagaimana pandangan anda terhadap
fenomena peralihan ini?
Jemaat Silo
Menurut
saya
terjadinya
peralihan
diakibatkan oleh dua faktor yaitu faktor
pelayanan dan faktor ekonomi.
Jemaat Imanuel
Karpan
Terjadinya peralihan karena faktor pribadi
dan faktor teologis.
Jemaat Imanuel Osm
Bapak pendeta jemaat Passo menyatakan
selama saya melihat, selaku Ketua Majelis
Jemaat Imanuel Osm masalah peralihan itu
berpulang pada kebijakan dari ketua
majelis jemaat dalam sistim pelayanan.
Jemaat Nafiri Passo
Sampel
Masalah atau persoalan peralihan ini
dilihat dari dua faktor yaitu faktor
kemiskinana akan jemaat dan pelayanan
dari
pihak
gereja.
Mengapa
saya
mengatakan demikian karena fakta yang
pernah saya dapati selama menjadi ketua
majelis jemaat banyak yang beralih karena
faktor kemiskinan, Cuma karena beras
secupa atau sekula bisa beralih itu
misalnya. Sementara dari pelayan khusus
kita GPM harus tau jiwa seorang hamba itu
apa
dan
bagaimana
serta
harus
mempraktekan, bukan tahu lalu tidak
mempraktekan
bagaimana
kita
mau
mempertahankan jemaat jika kita sendiri
tidak tau menjadi seorang pelayan,
melayani orang itu bagaimana?, dapatkah
kita menjaga rahasia atau privasi seorang
anggota jemaat?, dan bagaimana kita
membedakan urusan tugas pelayanan dan
tugas pribadi kita, maka bagi saya ini
faktor
Pertanyaan
Adakah strategi yang dibuat untuk
mengatasi fenomena peralihan anggota
yang terjadi?
Jemaat Silo
Jemaat Imanuel
Karpan
Ketua Majelis mengatakan bahwa ada
strategi yang di lakukan dalam memimpin
jemaat
khususnya
dalam
mengatasi
fenomena peralihan. Bagi saya strategi
yang dilakukan yaitu melihat kembali
liturgi ibadah kami, kami mencobah
mengubah liturgi ibadah minggu tersebut
lebih kreatif, selain itu diluaribadah
diadakan program-program yang dapat
memberdayakan
umat
seperti
pengembangan
usaha,
memberikan
beasiswa bagi anggota jemaat yang
membutuhkan, memberikan bantuan bagi
anggota jemaat janda, duda, anak yatim
piatu yang memerlukan setiap bulan
mendapatkan yuran dari gereja, dan dana
kesempatan. Dana kesempatan ini berupa
adanya kesempatan pembedahan rumah
bagi anggota jemaat yang rumahnya tidak
layak lagi digunakan, program ini berejalan
tiap tahun sekali.
Ketua Majelis Jemaat Mengutarakan bahwa
langkah pertama yang di buat melakukan
strategi bagi pelayanannya, yaitu dengan
menata kembali pelayanan bagi anggota
jemaat baik spiritualitas,dan dalam segi
ekonomi. Serta adanya sebuah program
baru yang dibuat oleh Imanuel karpan
demi mempertahankan anggota jemaatnya
yaitu diadakan Imanuel bermazmur yang
dimana dalam Imanuel bermazmur ini
dilaksanakan
dengan
mengundang
denominasi yang ada disekitar wilayah
pelayanan GPM Imanuel Karpan (kononia)
yang akan dilaksanakan setiap akhir
tahun.
Jemaat Imanuel Osm
Ketua Majelis mengatakan strategi yaitu
pertama-tama melakukan penataan ulang
pelayanan ibadah baik itu ibadah minggu
mupun
diluar ibadah minggu. Ibadah
minggu suda diterapkan liturgi yang kreatif
dan menggunakan asset gereja seperti alatalat musik yang dimiliki oleh gereja, dan
memperlibatkan kaum muda mudi dalam
liturgi tersebut, selain pelayanan ibadah
dilakukan juga sentunan pelayanan bagi
anak yatim piatu, janda, duda dan anggota
jemaat yang tidak mampu. Bantuan
tersebut berupa pengobatan gratis maupun
bantuan
dari
segi
materi
maupun
pastoralia.
Jemaat Nafiri Passo
Ketua Majelis Jemaat passo mengatakan
bahwa strategi yang dibuat pertama
diadakan penataan strategi khususnnya
bagi para pelayan, dan harus diingat
bahwa strategi harus berdasarkan Firman
Tuhan yaitu gereja bertumbuh dalam roh
kudus melakukan pelayanan bagi jemaat
yang membutuhkan perlu diperhatikan
dengan baik oleh para pelayan, Selain hal
tersebut ada juga peningkatan pelayanan
diakonal, pelayanan kapasitas pelayan
untuk pastoral, dan peningkatan dalam
segi
ekonomi
demi
memberdayakan
anggota jemaatnya salah satunya adanya
beasiswa bagi yang membutuhkan.
Sampel
Pertanyaan
Apakah strategi yang dibuat berdasarkan
analisis SWOT?
Jemaat Silo
Menurut ketua Majelis Jemaat Silo
yaitu analisis soisal dan SWOT, menggunakan
keduanya menurut ketua majelis Jemaat
Bapak Pendeta Hengki menyatakan analisis
sosial
merupakan
analisis
yang
dapat
membantu pelayan untuk lebih mengenal dan
memahami
kebutuhan
warga
jemaat,
semantara SWOT sebuah analisis yang
merupakan sebuah alat untuk memberikan
dan membantu melihat strategi dalam jangka
waktu yang panjang, demi mencapai suatu
tujuan organisasi yang ingin dicapai.
Jemaat Imanuel
Karpan
Ketua Majelis Jemaat Imanuel Karpan dalam
masalah peralihan seperti ini analisis yang
digunakan dalam strateginya adalah analisis
sosial karena baginya untuk menghadapi umat
analisis sosial sangat membantu dalam
mengenal dan memahami anggota jemaat
tersebut.
Jemaat Imanuel
Osm
Analisis yang digunakan dalam Jemaat
Imanuel Osm sama dengan analisis yang
digunakan oleh Imanul Karpan yaitu analisis
sosial, bagi ketua Majelis Jemaat Imanuel Osm
yang sering dan selalu digunakan dalam
menghadapi masalah pelayanan jemaat yaitu
analisis sosial, memang SWOT sering dipakai
namun cenderung menggunakan analisis
sosial.
ketua Majelis Jemaat Nafiri Passo mengatakan
bahwa dalam sebuah strategi yang dibuat
ketika dalam kepimpinannya Ia menggunakan
semua analisis yang ada demi memperoleh
hasil yang baik. Analisis SWOT juga di
gunakan dalam menganalisis strategi yang
dibuat.
Jemaat Nafiri Passo
Sampel
Apakah ada data statistik
yang
didata
oleh
pihak
gereja?
Jemaat Silo
Kami tidak mendata.
Jemaat Imanuel Karpan
Data statistik tidak diambil
Jemaat Imanuel Osm
Data tidak ada
Jemaat Nafiri Passo
Tidak ada
GBI Rock
Kami tidak mendata Statistik
anggota yang hadir atau yang
beralih karena bagi kami
siapa saja berhak untuk
datang
mengenal
Tuhan
Yesus yang penting tidak
dipaksakan oleh kami.
LAMPIRAN 2
GEREJA PROTESTAN MALUKU SILO
GAMBAR PEMBANGUNAN GPM IMANUEL KARPAN
GAMBARAN
BANGUNAN
YANG
PROTESTAN MALUKU IMANUEL OSM
GPM NAVIRIPASSO
SEDANG
DIBANGUN
GEREJA
LAMBANG ATAU LOGO GBI ROCK
GEREJA GBI ROCK AMBON
RUANGAN IBADAH GBI ROCK