2017 Mutu Sesi 20 TK Konsep Mutu dan Akreditasi Puskesmas
QUALITY & PATIENT SAFETY:
PENGANTAR
AKREDITASI
Nama
Jabatan:
Direktur Utama RS. Ken Saras, Kab. Semarang
Surveior Pembimbing KARS
Dokter, FK UGM tahun 1980
Master of Public Health, Univ. of Hawaii 1989
Doctor of Public Health, Univ. of Hawaii 1996
Riwayat Pekerjaan:
Konsultan akreditasi FKTP KemKes RI
Pendidikan:
: dr. C. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH
Dirketur Utama RS Ken Saras: 2014 -
.
Kabid K2PK Din Kes Prov Jateng: 2009
2010
Direktur Umum, SDM RS Ken Saras: 2010 - 2014
Ka Bapelkes Gombong: 1993
2009
Widyaiswara Bapelkes Salaman: 1987 - 1993
Kepala Puskesmas Kutoarjo II: 1982
1987
Kepala Puskesmas Banyuurip 1980 - 1982
HP: 0811282500 Email:kuntjahjono@gmail.com
Apa konsep
akreditasi
dasar
?
Client
Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Defisini absolut:
Manfaat dan/atau
kemungkinan terjadinya
cedera terhadap kesehatan
sebagaimana dinilai oleh
praktisi kesehatan tanpa
mempedulikan biaya
Defisini individual:
Ekspektasi pasien terhadap manfaat dan/atau
kemungkinan terjadinya cedera/konsekuensi yang tidak
diharapkan
Definisi sosial:
Biaya pelayanan
kesehatan,
manfaat dan/atau
cedera yang
terjadi dalam
proses pelayanan
kesehatan, serta
distribusi
pelayanan
kesehatan
sebagaimana
dinilai oleh
masyarakat
secara umum
Mutu (Kemenkes)
Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien (pelanggan) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Trilogy Juran
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
#1
Quality
Dimensions
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
IOM Six
Dimensions
Revised principles
(ISO 9000:2015)
Customer focus
Leadership
Engagement of people
Process approach
Improvement
Evidence-based Decision Making
Relationship management
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN
DOING THINGS
CHEAPER
(EFFICIENCY)
DOING THE
RIGHT
THINGS
RIGHT
DOING THINGS
RIGHT
DOING THINGS
BETTER
(QUALITY
IMPROVEMENT)
1970
DOING THE
RIGHT THINGS
RIGHT BY
DEFAULT
DOING THE
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)
1980
1990
2000
ABAD 21
Quality Management
Quality Planning
Quality Control
Quality Improvement
Cost Containment
Mutu pelayanan
mutu
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
SISTEM
PELAYANAN
Sistem
Manajemen
VARIASI
PROSES
MASALAH
MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1
Proses tidak diukur dg baik
2
Proses tidak dimonitor dg baik
3
Proses tidak dikendalikan dg baik
4
Proses tidak dipelihara dg baik
5
Proses tidak disempurnakan
6
Proses tidak didokumentasi dg baik
Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
SISTEM
PELAYANAN
-Struktur
-Proses
-Outcome
Mengukur
Indikator
Memonitor
Mengendalikan
Standar/
SPO
Memelihara
Ringkas, Rapih,
Resik, Rawat, Rajin
Menyempurnakan
CQI:
Siklus PDCA
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Crisis In Health Care
Source
The Philadelphia Inquirer
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan
Pasien di Sarana
Pelayanan
Kesehatan:
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes
sebagai akibat tindakan
yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Adverse event
Kejadian tidak diharapkan
(KTD)
Injury caused by
medical management
rather than by the
underlying condition of
the patient
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan
cedera
Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
Slips
Lapses
Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
M ult ii -Ca usa l
T he or y
“Sw iss Che e se ”
dia gra m
(Re a son, 1 9 9 1 )
Health care
regulation
(Nihal Hafez, 1997)
ANY SOCIAL ACTION EXERTING AN
INFLUENCE, DIRECTLY OR INDIRECTLY,
ON THE BEHAVIOR AND
FUNCTIONING OF HEALTH CARE
PERSONNEL AND/OR
ORGANIZATIONS
51
Government roles in
health care
(Kovner, 1995)
Regulator
Pemberi
biaya
Pelaksana atau pelaku
kegiatan
52
Peran pemerintah dalam
53
sektor kesehatan (WHO, 2000)
Pengarah (stewardship/oversight):
Menetapkan,
melaksanakan, dan memantau
aturan main dalam sistem kesehatan
Menjamin
keseimbangan antar berbagai key
player (pembayar, penyedia pelayanan,
pasien) dalam bidang kesehatan
Menetapkan
perencanaan stratejik bagi
keseluruhan sistem kesehatan
Regulator: melaksanakan regulasi
Pelaku pelayanan kesehatan
Pengarah
Regulator
Pelaksana
Peran
Menetapkan kebijakan
untuk lembaga regulator
dan penyedia pelayanan
Melakukan
pengawasan/regulasi
Mengelola institusi
pelayanan publik
Tujuan
Menjamin tercapainya
indikator mutu kesehatan
wilayan dengan
menetapkan kebijakan
regulasi mutu
Menjamin bahwa
lembaga penyedia
pelayanan memberikan
pelayanan yang bermutu
Efisiensi dan survival
institusi pelayanan
publik dengan
pelayanan yang
bermutu
Fokus
Fokus pada wilayah
Fokus pada berbagai
jenis fasilitas pelayanan
kesehatan modern,
tradisional, milik pem
dan swasta
Fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah
terutama puskesmas
dan RSUD
Konsekuensi
Mengembangkan
kebijakan sistem regulasi
wilayah
Melaksanakan regulasi
mutu penyedia pelayanan
Bersaing dengan
swasta
Persyaratan
Mempunyai sistem
informasi kesehatan
pelayanan publik dan
swasta yang terintegrasi,
Mengembangkan
standar institusi dan
standar pelayanan
sesuai kebutuhan
wilayah (optimal
Merupakan lembaga
pemerintah yang
mempunyai kredibilitas
dalam melaksanakan
regulasi mutu
Mempunyai surveyor
yang handal dan objektif
Sistem manajemen
organisasi yang baik
54
Mekanisme regulasi
55
Peraturan
perundangan
Perijinan (lisensi)
Sertifikasi
Akreditasi
Rooney, A. and vanOstenberg, P. 1999. Licensure, Accreditation, and
Certification: Approaches to Health Services Quality. Quality Assurance
Methodology Refinement Series. Quality Assurance Project: Bethesda, MD.
Available at: http://www.qaproject.org/products.html
Proses
Pengertian
Akreditasi
(sukarela),
contoh:
akreditasi RS,
yan med
dasar
a formal process by which
a recognized body either
governmental or
nongovernmental
assesses and recognizes
that a healthcare
organization meets preestablished
performance standards.
Lisensi
(wajib): lisensi
tenaga
kesehatan,
lisensi
fasilitas
pelayanan
Sertifikasi
(sukarela/waji
b): sertifikasi
ATLS,
sertifikasi
tehnologi
kesehatan,
sertifikasi
berbagai
pusat di RS
Licensing is a statutory
mechanism by which a
governmental authority
grants permission to an
individual practitioner to
engage in an occupation
or to a healthcare
organization to operate
and
deliver services.
a process by which a
recognized authority, such
as a governmental agency,
professional association, or
specialty board, evaluates
and recognizes either an
individual or an
organization as having met
pre-determined
requirements or criteria,
usually demonstrated
competence in a specialty
area, beyond the minimum
requirements set for
licensing.
Pelaksana
Sasaran
evaluasi
Komponen
persyaratan
Standard
Lembaga
yang diakui,
biasanya LSM
Organisasi
atau sebagian
fungsi
organisasi
Kepatuhan pada
standar, onon-site
evaluation,
kepatuhan tsb
tidak diharuskan
oleh hukum
Standar maksimal
yang dapat
dicapai untuk
memacu
perbaikan mutu
yang kontinyu
Pemerintah
atau konsil
Individu atau
organisasi
Bagian dari
regulasi untuk
menjamin
kompetensi
minimum
Bagian dari
regulasi untuk
menjamin standar
minimal suatu
fasilitas
pelayanan
Standar minimal
untuk melindungi
pasien, menjamin
keamanan, dan
meminimalkan
resiko
Lembaga
yang diberi
kewenangan,
pemerintah,
atau LSM
Individu/orga
nisasi
Evaluasi
persyaratan yang
ditetapkan,
pendidikan/pelati
han tambahan,
dan kompetensi di
bidang tertentu
Menunjukkan
bahwa organisasi
mempunyai
pelayanan,
tehnologi atau
kapasitas khusus
Standar lembaga
(misalnya ISO)
untuk
mengevaluasi
kepatuhan
terhadap
spesifikasi
rancangan
lembaga
56
Basic Concepts of Hospital Accreditation
Quality &Safety
Self improvement
PDCA
Self assessment
Learning
Process
External
evaluation
Core values &Concept
Hosp Accreditation as a learningprocess
Patient focus
Continuous qualityimprovement
Accreditation
6
Proses Akreditasi Rumah Sakit
St a nda r
RS menerapkan-mematuhi standar
…Be rke sina m bunga n…
• Standar Akreditasi RS
v.2012
• Peraturan Per UU an
• Standar Profesi
• Standar Internasional :
ISQua, WHO, dll
Siklus :
¤ Survei
¤ Survei Verifikasi –
2X
Penilaian Akreditasi
Rumah Sakit
St a nda r Ak re dit a si Rum a h Sa k it v.2 0 1 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
BAB
AKSES KE PELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN
HAK PASIEN DAN KELUARGA
ASESMEN PASIEN
PELAYANAN PASIEN
PELAYANAN ANASTESI DAN BEDAH
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
MILLENIUM DEVELOPMENT GOAL'S
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN
Jumlah Jumlah
Standar EP
23
30
44
22
14
21
7
23
24
27
27
24
28
6
3
323
105
100
184
74
51
84
28
88
83
98
91
99
109
24
19
1237
PENGANTAR
AKREDITASI
Nama
Jabatan:
Direktur Utama RS. Ken Saras, Kab. Semarang
Surveior Pembimbing KARS
Dokter, FK UGM tahun 1980
Master of Public Health, Univ. of Hawaii 1989
Doctor of Public Health, Univ. of Hawaii 1996
Riwayat Pekerjaan:
Konsultan akreditasi FKTP KemKes RI
Pendidikan:
: dr. C. Tjahjono Kuntjoro, MPH, DrPH
Dirketur Utama RS Ken Saras: 2014 -
.
Kabid K2PK Din Kes Prov Jateng: 2009
2010
Direktur Umum, SDM RS Ken Saras: 2010 - 2014
Ka Bapelkes Gombong: 1993
2009
Widyaiswara Bapelkes Salaman: 1987 - 1993
Kepala Puskesmas Kutoarjo II: 1982
1987
Kepala Puskesmas Banyuurip 1980 - 1982
HP: 0811282500 Email:kuntjahjono@gmail.com
Apa konsep
akreditasi
dasar
?
Client
Compliance
to
Standards
Feigenbaum
Definisi absolut
Definisi individual
Definisi sosial
Defisini absolut:
Manfaat dan/atau
kemungkinan terjadinya
cedera terhadap kesehatan
sebagaimana dinilai oleh
praktisi kesehatan tanpa
mempedulikan biaya
Defisini individual:
Ekspektasi pasien terhadap manfaat dan/atau
kemungkinan terjadinya cedera/konsekuensi yang tidak
diharapkan
Definisi sosial:
Biaya pelayanan
kesehatan,
manfaat dan/atau
cedera yang
terjadi dalam
proses pelayanan
kesehatan, serta
distribusi
pelayanan
kesehatan
sebagaimana
dinilai oleh
masyarakat
secara umum
Mutu (Kemenkes)
Kinerja yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan, yang disatu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada
setiap pasien (pelanggan) sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata
penduduk, serta dipihak lain tata cara penyelenggaraannya sesuai
dengan standar dan kode etik profesi yang telah ditetapkan
Trilogy Juran
Quality planning
Quality control
Quality improvement
Donabedian
Paso
#1
Quality
Dimensions
Access
Efficacy
Eficiency
Safety
Continuity of care
Competency
Amenities
Human Relations
IOM Six
Dimensions
Revised principles
(ISO 9000:2015)
Customer focus
Leadership
Engagement of people
Process approach
Improvement
Evidence-based Decision Making
Relationship management
EVOLUSI PRINSIP MANAJEMEN
DOING THINGS
CHEAPER
(EFFICIENCY)
DOING THE
RIGHT
THINGS
RIGHT
DOING THINGS
RIGHT
DOING THINGS
BETTER
(QUALITY
IMPROVEMENT)
1970
DOING THE
RIGHT THINGS
RIGHT BY
DEFAULT
DOING THE
RIGHT THINGS
(EFFECTIVENESS)
1980
1990
2000
ABAD 21
Quality Management
Quality Planning
Quality Control
Quality Improvement
Cost Containment
Mutu pelayanan
mutu
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
SISTEM
PELAYANAN
Sistem
Manajemen
VARIASI
PROSES
MASALAH
MUTU
Penyebab masalah mutu:
Variasi Proses
1
Proses tidak diukur dg baik
2
Proses tidak dimonitor dg baik
3
Proses tidak dikendalikan dg baik
4
Proses tidak dipelihara dg baik
5
Proses tidak disempurnakan
6
Proses tidak didokumentasi dg baik
Mutu pelayanan
Komitmen
Leadership
SISTEM
MANAJEMEN
MUTU
Mengukur
Memonitor
Mengendalikan
Memelihara
Menyempurnakan
Mendokumentasikan
SISTEM
PELAYANAN
-Struktur
-Proses
-Outcome
Mengukur
Indikator
Memonitor
Mengendalikan
Standar/
SPO
Memelihara
Ringkas, Rapih,
Resik, Rawat, Rajin
Menyempurnakan
CQI:
Siklus PDCA
PRIMUM, NON NOCERE
FIRST, DO NO HARM
HIPPOCRATES’S TENET
(460-335 BC)
Crisis In Health Care
Source
The Philadelphia Inquirer
Slide: Dwiprahasto, Iwan, 2009
Keselamatan
Pasien di Sarana
Pelayanan
Kesehatan:
Upaya yang
dirancang untuk:
mencegah terjadinya
adverse outcomes
sebagai akibat tindakan
yang tidak aman”
atau “kondisi laten”
Adverse event
Kejadian tidak diharapkan
(KTD)
Injury caused by
medical management
rather than by the
underlying condition of
the patient
Kejadian Tidak Cedera (KTC):
Terjadi penanganan klinis
yang tidak sesuai pada
pasien tetapi
tidak terjadi
cedera
Near miss
(Kejadian nyaris
cedera=KNC):
Kejadian/situasi
yang sebenarnya dapat
menimbulkan kecelakaan,
trauma atau penyakit
tetapi belum terjadi
karena secara kebetulan
diketahui atau upaya
pencegahan segera
dilakukan
Kondisi
Potensial
Cedera (KPC):
suatu keadaan
yang mempunyai
potensi menimbulkan
cedera
Tindakan yang tidak aman
(unsafe act):
Human error:
Slips
Lapses
Mistakes
Violation (pelanggaran)
Sabotage (sabotase)
Kondisi laten
(latent condition):
• Sistem yang kurang tertata
yang menjadi predisposisi
terjadinya error
• Sumber daya yang tidak
memenuhi persyaratan
Proses manajemen risiko
Menetapkan lingkup
Manajemen risiko
Kajian risiko (risk assessment)
Identifikasi risiko
Komunikasi
dan
Konsultasi
pd
stakeholders
Analisis risiko
Evaluasi risiko
Tindakan/treatment
terhadap
risiko
Monitoring,
audit
dan
Tinjauan
(review)
Dukungan
internal
M ult ii -Ca usa l
T he or y
“Sw iss Che e se ”
dia gra m
(Re a son, 1 9 9 1 )
Health care
regulation
(Nihal Hafez, 1997)
ANY SOCIAL ACTION EXERTING AN
INFLUENCE, DIRECTLY OR INDIRECTLY,
ON THE BEHAVIOR AND
FUNCTIONING OF HEALTH CARE
PERSONNEL AND/OR
ORGANIZATIONS
51
Government roles in
health care
(Kovner, 1995)
Regulator
Pemberi
biaya
Pelaksana atau pelaku
kegiatan
52
Peran pemerintah dalam
53
sektor kesehatan (WHO, 2000)
Pengarah (stewardship/oversight):
Menetapkan,
melaksanakan, dan memantau
aturan main dalam sistem kesehatan
Menjamin
keseimbangan antar berbagai key
player (pembayar, penyedia pelayanan,
pasien) dalam bidang kesehatan
Menetapkan
perencanaan stratejik bagi
keseluruhan sistem kesehatan
Regulator: melaksanakan regulasi
Pelaku pelayanan kesehatan
Pengarah
Regulator
Pelaksana
Peran
Menetapkan kebijakan
untuk lembaga regulator
dan penyedia pelayanan
Melakukan
pengawasan/regulasi
Mengelola institusi
pelayanan publik
Tujuan
Menjamin tercapainya
indikator mutu kesehatan
wilayan dengan
menetapkan kebijakan
regulasi mutu
Menjamin bahwa
lembaga penyedia
pelayanan memberikan
pelayanan yang bermutu
Efisiensi dan survival
institusi pelayanan
publik dengan
pelayanan yang
bermutu
Fokus
Fokus pada wilayah
Fokus pada berbagai
jenis fasilitas pelayanan
kesehatan modern,
tradisional, milik pem
dan swasta
Fasilitas pelayanan
kesehatan pemerintah
terutama puskesmas
dan RSUD
Konsekuensi
Mengembangkan
kebijakan sistem regulasi
wilayah
Melaksanakan regulasi
mutu penyedia pelayanan
Bersaing dengan
swasta
Persyaratan
Mempunyai sistem
informasi kesehatan
pelayanan publik dan
swasta yang terintegrasi,
Mengembangkan
standar institusi dan
standar pelayanan
sesuai kebutuhan
wilayah (optimal
Merupakan lembaga
pemerintah yang
mempunyai kredibilitas
dalam melaksanakan
regulasi mutu
Mempunyai surveyor
yang handal dan objektif
Sistem manajemen
organisasi yang baik
54
Mekanisme regulasi
55
Peraturan
perundangan
Perijinan (lisensi)
Sertifikasi
Akreditasi
Rooney, A. and vanOstenberg, P. 1999. Licensure, Accreditation, and
Certification: Approaches to Health Services Quality. Quality Assurance
Methodology Refinement Series. Quality Assurance Project: Bethesda, MD.
Available at: http://www.qaproject.org/products.html
Proses
Pengertian
Akreditasi
(sukarela),
contoh:
akreditasi RS,
yan med
dasar
a formal process by which
a recognized body either
governmental or
nongovernmental
assesses and recognizes
that a healthcare
organization meets preestablished
performance standards.
Lisensi
(wajib): lisensi
tenaga
kesehatan,
lisensi
fasilitas
pelayanan
Sertifikasi
(sukarela/waji
b): sertifikasi
ATLS,
sertifikasi
tehnologi
kesehatan,
sertifikasi
berbagai
pusat di RS
Licensing is a statutory
mechanism by which a
governmental authority
grants permission to an
individual practitioner to
engage in an occupation
or to a healthcare
organization to operate
and
deliver services.
a process by which a
recognized authority, such
as a governmental agency,
professional association, or
specialty board, evaluates
and recognizes either an
individual or an
organization as having met
pre-determined
requirements or criteria,
usually demonstrated
competence in a specialty
area, beyond the minimum
requirements set for
licensing.
Pelaksana
Sasaran
evaluasi
Komponen
persyaratan
Standard
Lembaga
yang diakui,
biasanya LSM
Organisasi
atau sebagian
fungsi
organisasi
Kepatuhan pada
standar, onon-site
evaluation,
kepatuhan tsb
tidak diharuskan
oleh hukum
Standar maksimal
yang dapat
dicapai untuk
memacu
perbaikan mutu
yang kontinyu
Pemerintah
atau konsil
Individu atau
organisasi
Bagian dari
regulasi untuk
menjamin
kompetensi
minimum
Bagian dari
regulasi untuk
menjamin standar
minimal suatu
fasilitas
pelayanan
Standar minimal
untuk melindungi
pasien, menjamin
keamanan, dan
meminimalkan
resiko
Lembaga
yang diberi
kewenangan,
pemerintah,
atau LSM
Individu/orga
nisasi
Evaluasi
persyaratan yang
ditetapkan,
pendidikan/pelati
han tambahan,
dan kompetensi di
bidang tertentu
Menunjukkan
bahwa organisasi
mempunyai
pelayanan,
tehnologi atau
kapasitas khusus
Standar lembaga
(misalnya ISO)
untuk
mengevaluasi
kepatuhan
terhadap
spesifikasi
rancangan
lembaga
56
Basic Concepts of Hospital Accreditation
Quality &Safety
Self improvement
PDCA
Self assessment
Learning
Process
External
evaluation
Core values &Concept
Hosp Accreditation as a learningprocess
Patient focus
Continuous qualityimprovement
Accreditation
6
Proses Akreditasi Rumah Sakit
St a nda r
RS menerapkan-mematuhi standar
…Be rke sina m bunga n…
• Standar Akreditasi RS
v.2012
• Peraturan Per UU an
• Standar Profesi
• Standar Internasional :
ISQua, WHO, dll
Siklus :
¤ Survei
¤ Survei Verifikasi –
2X
Penilaian Akreditasi
Rumah Sakit
St a nda r Ak re dit a si Rum a h Sa k it v.2 0 1 2
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
BAB
AKSES KE PELAYANAN & KONTINUITAS PELAYANAN
HAK PASIEN DAN KELUARGA
ASESMEN PASIEN
PELAYANAN PASIEN
PELAYANAN ANASTESI DAN BEDAH
MANAJEMEN PENGGUNAAN OBAT
PENDIDIKAN PASIEN DAN KELUARGA
PENINGKATAN MUTU & KESELAMATAN PASIEN
PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI
TATA KELOLA, KEPEMIMPINAN DAN PENGARAHAN
MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN
KUALIFIKASI DAN PENDIDIKAN STAF
MANAJEMEN KOMUNIKASI DAN INFORMASI
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
MILLENIUM DEVELOPMENT GOAL'S
TOTAL JUMLAH STANDAR & ELEMEN PENILAIAN
Jumlah Jumlah
Standar EP
23
30
44
22
14
21
7
23
24
27
27
24
28
6
3
323
105
100
184
74
51
84
28
88
83
98
91
99
109
24
19
1237