ANALISIS KEBIJAKAN DAN PROGRAM SUBSEKTOR PETERNAKAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT ipi5352

Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 139 – 143

ANALISIS KEBIJAKAN DAN PROGRAM SUBSEKTOR PETERNAKAN
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
( Anal yze of Progr am and Pol icy of t he Animal Husbandr y Subsect or
in West Lampung Regency)
Hot muda Simarmat a1, Hardinsyah2, dan Diah K. Pranadj i 3
1

Program St udi Manaj emen Ket ahahan Pangan (MKP), Sekolah Pascasarj ana, IPB.
Depart emen Gizi Masyarakat , Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB
Tel: 0251-8628304/ 8621258; Fax: 0251-8625846/ 8622276
3
Depart emen Ilmu Keluarga dan Konsumen, Fakult as Ekologi Manusia (FEMA), IPB
Tel: 0251-8628303/ 8627432; Fax: 0251-8625846/ 8622276
2

ABST RACT

This st udy aims t o anal yze t he pol icy, pr ogr am, act ivit y and budget t ing of husbandr y
subsect or in West Lampung Regency. The st udy was conduct ed r et rospect ivel y, st udying

document s of pol icy 2003-2007 in Husbandr y and Animal Heal t h Agency of West Lampung
and int er viewing r espondent s of t he of f icial s invol ved in t he dr af t ing of t he pr ogram,
decision maker s, and gr oups of f ar mer s f r om November t o December 2008. Dat a t hat were
r equir ed in t his r esear ch, consist of pr imar y and secondar y dat a and was anal yzed by
descr ipt ive anal ysis, cont ent anal ysis and SWOT anal ysis. The r esul t s of t his r esearch
showed t hat t he f or mul at ion of pol icy and pr ogr am had been in l ine wit h t he r egul at ion,
but t here were some const raint s in impl ement ing t he pol icy and pr ogr am in f or m of
act ivit ies due t o t he l imit ed budget . Budget ing al l ocat ion por t ion f or t he devel opment
f ood r esour ces f rom husbandr y f or 4 year s was higher t han suppor t ing act ivit ies, except
in t he f if t h year . Impl ement at ion of husbandr y sub-sect or , especial l y cat t l e br eeding was
ent husiast ical l y wel comed by t he communit y indicat ed by t heir high mot ivat ion and
init iat ives. The envir onment has changed f r om t he pr evious per iod so t hat t he f ut ur e
concept wil l f ocus on t he br eeder empowerment and capit al access and st r at egy by
int ensif ying animal br eeding cul t ur e, buil ding husbandr y cent er s and par t ner ship wit h
pr ivat e sect or s.
Keywords: pol icy, pr ogr am, st r at egy, environment al st r at egy, impl ement at ion
Masalah pada subsekt or pet ernakan di
Kabupat en Lampung Barat saat ini: pola pemeliharaan (95%) masih bersif at ekst ensif t radisional dan (5%) semi int ensif . Pert ambahan populasi berbagai j enis t ernak masih sangat rendah berkisar (0. 41% - 0. 75%), sedangkan penurunan t erj adi pada t ernak ayam buras sebesar
39. 24%, ket ersediaan pangan hewani asal t ernak (daging) (73. 28%) berasal dari luar dan
(26. 72%) produksi sendiri; t elur (70%) berasal

dari luar dan (30%) produksi sendiri. Hal t ersebut diduga ada hubungannya dengan kebij akan, program dan kegiat an yang dirumuskan
dit et apkan dan diimplement asikan dalam kegiat an pembangunan subsekt or pet ernakan di
Lampung Barat , periode 2003 –2007.

PENDAHULUAN

Berdasarkan Undang-undang nomor 6 t ahun 1991, t ent ang pembent ukan kabupat en
Lampung Barat , urusan-urusan di bidang pet ernakan adalah sebagai salah sat u kewenangan
pangkal dalam rangka penyelenggaraan Pemerint ah Daerah Kabupat en Lampung Barat , hal
t ersebut sudah past i memberikan kesempat an
lebih besar unt uk menggerakkan pembangunan
subsekt or pet ernakan, yakni t ersedianya anggaran dalam APBD Kabupat en Lampung Barat
set iap t ahunnya.
Pembangunan pada subsekt or pet ernakan berperanan meningkat kan kualit as sumber
daya manusia secara berkelanj ut an melalui
perbaikan gizi, mewuj udkan keluarga mandiri
gizi, peningkat an pendapat an sert a kesej aht eraan masyarakat pet ernak, kesempat an kerj a,
pelest arian lingkungan hidup dan peningkat an
devisa Negara (Direkt orat Jenderal Bina Produksi Pet ernakan, 2003).


Bert it ik t olak pada alasan-alasan t ersebut , penulis melihat perlu diadakan penelit ian
dalam rangka unt uk menganalisis kebij akan,
program, kegiat an sert a anggaran pada subsekt or pet ernakan di Kabupat en Lampung
Barat .

 

139

 

Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 139 - 143

Tuj uan umum penelit ian ini menganalisis
kebij akan program dan kegiat an subsekt or pet ernakan periode 2003 – 2007 sert a lingkungan
st rat egis yang dapat mempengaruhi perumusan
st rat egi dan kebij akan subsekt or pet ernakan di
Kabupat en Lampung Barat masa yang akan
dat ang. Tuj uan khusus penelit ian ini (1)
menganalisis kebij akan, program dan kegiat an

pet ernakan selama lima t ahun anggaran periode 2003–2007 (2) menganalisis alokasi anggaran (porsi anggaran) pada subsekt or pet ernakan t erhadap pengembangan sumber daya
pangan (SDP) pet ernakan. (3) mengident if ikasi
dan menganalisis lingkungan st rat egis subsekt or pet ernakan di Kabupat en Lampung Barat .
(4) merumuskan st rat egi dan kebij akan subsekt or pet ernakan di kabupat en Lampung Barat
unt uk masa yang akan dat ang.

2003 – 2007 dan kepada para pej abat t at aran
program dan t at aran kebij akan. Dat a primer
yang dikumpulkan adalah sebagai berikut :
pada t ingkat pet ani pet ernak berupa (1) Manf aat yang diperoleh selama memelihara paket
t ernak pemerint ah; (2) Permasalahan yang dialami selama memelihara paket t ernak pemerint ah; (3) Upaya-upaya yang dilakukan unt uk
mengat asi permasalahan t ersebut ; (4) Perkembangan akt if it as kelompok dan t ernak yang dipelihara, pada t at aran pengambil kebij akan
dan program adalah berupa: (1) Prosedur perumusan kebij akan dan program; (2) Kendalakendala yang ada dalam perumusan kebij akan
dan program; (3) Fakt or–f akt or unt uk mendukung j umlah alokasi anggaran. Dat a sekunder
diperoleh dengan cara st udi dokument asi t erhadap dokumen kebij akan subsekt or Pet ernakan 2003 – 2007. Dat a sekunder t ersebut berupa: (1) Dat a alokasi anggaran ( budget ing) sub
sekt or pet ernakan 2003 – 2007. (2) Dat a dokumen kebij akan pet ernakan kurun wakt u 2003 –
2007. (3) Dat a lingkungan st rat egis unt uk perumusan kebij akan dan st rat egi subsekt or pet ernakan di masa mendat ang.

Kegunaan penelit ian ini adalah sebagai
inf ormasi t ent ang kebij akan, program, kegiat an, j umlah alokasi anggaran pengembangan

subsekt or pet ernakan dalam kurun wakt u 2003
– 2007 sert a merekomendasikan konsep st rat egi dan kebij akan pembangunan subsekt or pet ernakan unt uk masa mendat ang kepada berbagai pihak ( st akehol der ), khususnya Pemerint ah Kabupat en Lampung Barat dalam kapasit asnya sebagai pengambil kebij akan ( decision
maker ).

Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan
dat a
dilakukan
secara
sederhana yait u t abulasi dan persent asi, dat a
yang dikumpulkan kemudian dianalisis secara
deskript if , analisis SWOT ( St r engt h-WeaknesOpor t unit y-Thr eat hs).

METODE PENELITIAN
Desain dan Tempat Penelitian

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelit ian ini menggunakan desain cr oss

sect ional st udy, dilakukan secara r et rospekt if ,
berupa review t erhadap dokumen kebij akan
dan perencanaan (2003 – 2007), di Dinas Pet ernakan dan Kesehat an Hewan Kabupat en Lampung Barat dan wawancara kepada sej umlah
responden yang dit ent ukan secara sengaj a
( pur posive), yakni beberapa Pej abat di Dinas
Pet ernakan dan Kesehat an Hewan, Bappeda,
komisi B DPRD Kabupat en Lampung Barat pada
t at aran kebij akan dan program sert a kepada
kelompok t ani t ernak pada t at aran implement asi kegiat an.

Gambaran Umum Lampung Barat

Luas wilayah Kabupat en Lampung Barat
495 040 ha at au 4 950. 40 km 2 meliput i 17 kecamat an. Jumlah penduduk sebanyak 410 732
j iwa, dengan mat a pencahariannya paling dominan pada sekt or pert anian (79. 88%) (t anaman pangan dan hort ikult ura, pet ernakan, perkebunan, perikanan dan kelaut an), sekt or perdagangan, rest oran dan hot el (6. 70%), sekt or
j asa (6. 83%), indust ri pengolahan (1. 15%) dan
lainnya (5. 44%). Subsekt or pet ernakan dapat
digambarkan sebagai berikut : populasi t ernak
ayam kampung 367 483 ekor, it ik 54 115 ekor,
kambing 71 698 ekor, domba 7 742 ekor, kerbau 2 238 ekor dan sapi 15 284 ekor.


Jenis dan Cara Pengumpulan Data

Jenis dat a yang dibut uhkan dalam penelit ian ini adalah dat a primer dan dat a sekunder baik berupa dat a kuant it at if maupun
kual it at if . Dat a primer diperoleh melalui wawancara ( Int er view ) menggunakan daf t ar pert anyaan ( kueisioner ) kepada anggot a kelompok
t ani penerima paket t ernak sapi dan kambing
sebanyak 10 kelompok dalam kurun wakt u

140

Kebij akan dan Program

Perumusan kebij akan dan program subsekt or pet ernakan sudah dilakukan sesuai dengan prosedur dan mekanisme yang berlaku
sert a didasarkan pada perat uran perundang-

 

Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 139 – 143

undangan yang berlaku. Kendala-kendala yang

dialami dalam perumusan kebij akan dan
program adalah dat a kurang t ersedia menurut
(64. 28%) responden dan kurangnya sumber
daya manusia berkualit as menurut (35. 72%)
responden.

Dampak Implementasi Kegiatan Bagi Kelompok Tani Ternak.

Mot ivasi kelompok t ani t ernak
Salah sat u manf aat dari adanya kegiat an
pengembangan t ernak oleh pemerint ah adalah
memberikan mot ivasi kepada masyarakat
berupa:
a. dorongan unt uk mengikut i program dan
memelihara t ernak kambing dan sapi sebagian besar at as inisiat if sendiri yakni kambing (68%), sapi (56%): mengikut i t et angga
masing-masing t ernak kambing (32%), sapi
(16%) dan anj uran dinas hanya t ernak sapi
sebesar (28%).
b. Sist em program pengembangan t ernak pemerint ah mayorit as disukai adalah Bant uan
Pinj aman Langsung Masyarakat (BPLM),

t ernak kambing (76%), t ernak sapi (92%),
sedangkan sist em gaduhan relat if lebih sedikit yait u t ernak kambing (24%) dan t ernak sapi (8%).
c. Kelebihan sist em gaduhan menurut responden adalah cepat lunas t ernak (8%), t ernak
sapi sebanyak (60%); memperoleh modal
t ernak kambing (16%), t ernak sapi hanya
(84%). Kelemahannya menurut responden
adalah administ rasinya rumit t ernak kambing (48%), t ernak sapi (8%); sist em pelaporan rumit khusus t ernak kambing (28%),
t ernak sapi t idak masalah.
d. Jumlah t ernak kambing yang diperoleh kebanyakan (1 - 3) ekor (80%) dan (4 - 5)
ekor (20%) responden, sedangkan kelompok t ernak sapi dominan mendapat sebanyak (1 - 3) ekor. Lamanya bet ernak para
anggot a kelompok mayorit as masih pemula
(1 - 3) t ahun unt uk kelompok kambing sebanyak (60%) dan kelompok t ernak sapi
(68%), sedangkan madya dan lanj ut adalah
kelompok kambing (28%) dan (12%), sedangkan kelompok sapi masing-masing (8%)
responden.

Berdasarkan surat Keput usan Bupat i
Lampung Barat nomor: B/ 223/ Kpt s/ III. 01/ 2004
t ent ang Perencanaan St rat ej ik (Renst ra) Dinas
/ Lembaga t eknis/ Inst ansi Pemerint ah Tahun

2003 – 2007, kebij akan dan program subsekt or
pet ernakan adalah sebagai berikut : Jumlah
kebij akan sebanyak 14 kebij akan yang dikelompokkan dalam bidang-bidang, ant ara lain:
perencanaan 1 buah, produksi 5 buah, bidang
kesehat an hewan dan kesehat an masyarakat
vet eriner 4 buah sert a bidang bina usaha 4 buah. Jumlah program adalah sebanyak 45 program, yakni bidang perencanaan 6 buah, bidang
produksi 12 buah, bidang keswan dan kesmavet 14 buah, bina usaha 13 buah.
Kegiatan dan Anggaran 2003–2007

Realisasi kegiat an dan anggaran
Gambaran realisasi kegiat an subsekt or
pet ernakan 2003 – 2007 menurut kelompok bidang t ugas adalah sebagai berikut : Jumlah kegiat an yang dominan set iap t ahun, adalah bidang produksi, bidang kesehat an hewan dan
kesehat an masyarakat vet eriner, sedangkan
pada bidang bina usaha dan perencanaan relat if lebih sedikit , hal ini disebabkan kurangnya
perhat ian dan dukungan t erhadap kedua bidang t ersebut dan pola pikir yang hanya berorient asi pada sesuat u yang bersif at f isik, sebaiknya hal ini harus diminimalisir agar pelaksanaan pembangunan subsekt or pet ernakan
lebih proporsional.
Alokasi anggaran pengembangan sumber
daya pangan pet ernakan selama 2003 – 2007
adalah sebagai berikut ini:
1. Porsi alokasi anggaran unt uk kegiat an pengembangan sumber daya pangan pet ernakan selama 5 t ahun (2003 – 2007) lebih besar

bila dibandingkan dengan porsi kegiat an pendukung kecuali t ahun anggaran 2007, alokasi
anggaran kegiat an pendukung lebih besar daripada alokasi anggaran kegiat an ut ama yait u Rp 539 939 000 (54. 66%) dan kegiat an ut ama sebesar Rp447 923 000 (45. 34%).
2. Tot al anggaran pembangunan pada subsekt or
pet ernakan selama 2003 – 2007, set iap t ahun
mengalami kenaikan kecuali t ahun 2005
mengalami penurunan sebesar Rp 44 879 225
(8. 25%) dari t ahun anggaran 2004.

Manfaat diperoleh kelompok
Manf aat yang diperoleh anggot a kelompok t ani t ernak kambing dan sapi dari program
pengembangan t ernak pemerint ah adalah: sebagai penghasilan t ambahan, mendapat modal, memperoleh pupuk kandang, sebagai t abungan. Manf aat lainnya sepert i mendapat kan
pembinaan pemerint ah sangat dirasakan oleh
kelompok t ernak sapi dan kelompok t ernak
kambing (88%) responden, belaj ar organisasi
pada kelompok kambing sama dengan kelompok sapi yait u (80%) responden dan sebagai peluang usaha lebih besar pada kelompok sapi
(88%) responden dibanding kelompok kambing
hanya (76%).

 

141

Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 139 - 143

 

Permasalahan Dialami Kelompok

9. Pengawasan mut u produk masih kurang.

Permasalahan yang dialami anggot a kelompok t ernak dalam mengikut i program pengembangan t ernak Pemerint ah di Kabupat en
Lampung Barat adalah sebagai berikut : masalah penyakit t ernak menduduki urut an pert ama yakni kelompok t ernak kambing sebanyak
(68%) dan kelompok t ernak sapi sebanyak
(60%), diikut i masalah pemeliharaan kelompok
kambing (24%) dan sapi (28%) sert a masalah
paling kecil adalah pengembalian yait u kelompok kambing (8%) dan sapi (12%), hasil wawancara kelompok t ani t ernak t ahun 2008.

Peluang ( oppor t unit ies) adalah sebagai
berikut :
1. Adanya lembaga-lembaga: Pendidikan Lit bangnak, Diklat , Balai dan UPTD IB
2. Permint aan produk Pet ernakan t inggi
3. Tingginya minat masyarakat unt uk memelihara t ernak
4. Tumbuhnya usaha j ual beli t ernak di masyarakat
5. Usaha sapronak berpeluang unt uk berkembang.
Ancaman/ Tant angan ( t hr eat hs) adalah
sebagai berikut :
1. Upaya masuknya produk pet ernakan dari
luar ke Lampung Barat
2. Jarak t empuh pelayanan kesehat an hewan
sangat j auh
3. Adanya wabah penyakit menular
4. Invest asi pada usaha pet ernakan masih
rendah.
5. Pemot ongan t ernak bet ina produkt if .

Upaya-upaya yang dilakukan unt uk mengat asi masalah t ersebut adalah melakukan
pengobat an penyakit t ernak dengan cara memint a bant uan pet ugas pet ernakan dilakukan
responden pet ernak kambing (68%), pet ernak
sapi (80%); dan sisanya dilakukan sendiri oleh
pet ernak kambing dan pet ernak sapi.
Analisis SWOT

Ident ifikasi Lingkungan St rat egis

Matrik Evaluasi Faktor-faktor Internal dan
Eksternal

Kekuat an ( st r engt hs) adalah sebagai
berikut :
1. Adanya perat uran perundang-undangan yang
mendukung Dinas Pet ernakan dan Kesehat an Hewan
2. Tersedianya t enaga aparat ur di bidang
pet ernakan
3. Tersedianya t eknologi yang mendukung pengembangan pet ernakan
4. Agroklimat dan pakan t ernak yang mendukung.
5. Adanya kebij akan unt uk meningkat kan produksi pet ernakan
6. Adanya kebij akan penanggulangan penyakit
hewan menular
7. Adanya dukungan dana dari pemerint ah
8. Adanya Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas
Pet ernakan dan Kesehat an Hewan
9. Adanya kelompok t ani t ernak sudah t erbina.

Pemet aan posisi subsekt or pet ernakan
berada pada koordinat sebagai berikut : Posisi
pada sumbu X = kekuat an - kelemahan = 3. 49 3. 12 = 0. 37. Posisi pada sumbu Y = peluang –
ancaman = 3. 63 - 3. 43 = 0. 20 kemudian koordinat ini digambarkan pada diagram analisis
SWOT, diperoleh posisi pada kuadran I, art inya
menggunakan st rat egi Agresif , yakni: menggunakan kekuat an unt uk memanf aat kan peluang.
Strategi Pembangunan Peternakan

St rat egi berdasarkan hasil analisis SWOT
menurut priorit as adalah sebagai berikut :
1. Int ensif ikasi budi daya berbagai j enis
t ernak.
2. Peningkat an pelayanan kesehat an hewan
unt uk penanggulangan penyakit t ernak.
3. Opt imalisasi penggunaan t eknologi t epat
guna di bidang pet ernakan.
4. Peningkat an SDM pet ernakan melalui pelat ihan-pelat ihan dan magang.
5. Pemberdayaan pet ani pet ernak.
6. Pengalokasian anggaran unt uk diklat -diklat
dan penelit ian, budidaya dan pembangunan pasar t ernak.
7. Penet apan kawasan dan sent ra-sent ra usaha pet ernakan.
8. Penyuluhan dan pembinaan bidang pet ernakan.
9. Regulasi budi daya, perdagangan dan invest asi bidang pet ernakan.
10. Pengembangan agribisnis pet ernakan.

Kelemahan ( Weaknesses) adalah sebagai
berikut :
1. Kuant it as dan kualit as Sumber Daya Manusia
pet ernakan masih kurang
2. Check point dan RPH kurang memadai
3. Kurangnya dat a dan inf ormasi pet ernakan
4. Budi daya t ernak masih bersif at ext ensif
t radisional
5. Produkt if it as t ernak rendah, belum dapat
memenuhi kebut uhan lokal
6. Angka kemat ian dan kesakit an t ernak masih
t inggi
7. Penget ahuan pet ani masih rendah.
8. Prasarana dan sarana masih minim

142

 

Jurnal Gizi dan Pangan, November 2008 3(3): 139 – 143

11. Membangun kerj asama di bidang pet ernakan dengan lembaga-lembaga t erkait dan
perusahaan-perusahaan pet ernakan.
12. Mendorong t umbuhnya usaha sarana produksi pet ernakan.
13. Mempermudah perizinan usaha pet ernakan.

pengembangan sumber daya pangan sudah lebih dominan dan lebih besar j umlahnya apabila
dibandingkan dengan kegiat an pendukung, namun kenaikan anggaran t idak berbanding lurus
dengan porsi alokasi anggaran unt uk pengembangan sumber daya pangan pet ernakan.
Berdasarkan kondisi 2008, lingkungan
st rat egis pembangunan subsekt or pet ernakan
t ahun 2003 – 2007 sudah banyak mengalami
perubahan ant ara lain: St rukt ur organisasi, sehingga st rat egi dan kebij akan unt uk pembangunan subsekt or pet ernakan masa mendat ang
j uga mengalami penyempurnaan dari periode
sebelumnya.

Kebij akan Masa mendatang

Sesuai dengan st rat egi pembangunan pet ernakan hasil analisis SWOT, dirumuskan konsep kebij akan pembangunan subsekt or pet ernakan dan kesehat an hewan unt uk masa mendat ang dif okuskan pada aspek-aspek sebagai
berikut :
1. Peningkat an usaha budi daya pada subsekt or pet ernakan.
2. Peningkat an st at us kesehat an hewan.
3. Peningkat an aplikasi t eknologi pet ernakan.
4. Peningkat an SDM pet ernakan (aparat ur dan
pet ani pet ernak).
5. Pemberdayaan pet ani pet ernak.
6. Peningkat an alokasi anggaran.
7. Penet apan kawasan dan sent ra-sent ra usaha pet ernakan.
8. Penyuluhan dan pembinaan pet ernakan.
9. Regulasi pada subsekt or pet ernakan.
10. Pengembangan agribisnis pet ernakan.
11. Peningkat an kerj asama/ kemit raan di bidang pet ernakan.
12. Mendorong t umbuh berkembangnya usaha
pet ernakan.
13. Perizinan di bidang pet ernakan.

Konsep kebij akan pembangunan subsekt or pet ernakan Kabupat en Lampung Barat di
masa yang akan dat ang dif okuskan kepada int ensif ikasi budidaya, peningkat an SDM, pemberdayaan pet ernak, peningkat an alokasi anggaran, regulasi pet ernakan, pengembangan agribisnis, kemit raan dan mendorong t umbuh
berkembangnya usaha pet ernakan.
St rat egi pembangunan subsekt or pet ernakan Kabupat en Lampung Barat di masa mendat ang dipriorit askan kepada int ensif ikasi, pelayanan kesehat an hewan, aplikasi t eknologi
t epat guna, sumberdaya manusia, sent ra-sent ra pet ernakan, penyuluhan dan pembinaan,
agribisnis, regulasi, kemit raan dan perizinan.

DAFTAR PUSTAKA

Dalam rangka unt uk mengoperasionalkan
st rat egi dan kebij akan subsekt or pet ernakan
t ersebut harus dij abarkan ke dalam kegiat an
t ahunan.

[ Dit j ennak] Direkt orat Jenderal Pet ernakan.
2003. Pedoman Pelaksanaan Tahun 2003
sebagai Tahun Kebangkit an Pet ernakan
dan Kesehat an Hewan Indonesia. Direkt orat Jenderal Pet ernakan, Depart emen
Pert anian, Jakart a.

KESIMPULAN

Keput usan Bupat i Lampung Barat Nomor B/ 223
/ KPTS/ III. 01/ 2004 t ent ang Rencana St rat egik Dinas/ Lembaga Teknis/ Inst ansi Pemerint ah Kabupat en Lampung Barat ,
Renst ra 2003–2007.

Kebij akan dan program sub sekt or pet ernakan 2003 – 2007 belum sepenuhnya dapat
diimplement asikan dalam kegiat an operasional
pembangunan subsekt or pet ernakan. Porsi alokasi anggaran subsekt or pet ernakan t erhadap

 

143