KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

PRAKTIK BAIK SISTEM PENJAMINAN
MUTU INTERNAL DI PERGURUAN TINGGI
Kebijakan Sistem Penjaminan Mutu Internal di Perguruan Tinggi

KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK
INTERNAL DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
Noor Harini *
*Universitas Muhammadiyah Malang, Kepala Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA)-UMM

Abstract
KEBIJAKAN SISTEM PENJAMINAN MUTU AKADEMIK INTERNAL DI UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG NOOR HARINI *)

Pendahuluan
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa
melakukan peningkatan mutu secara berkesinambungan. Peningkatan mutu dilakukan dengan selalu
menjaga terpeliharanya siklus pengelolaan pendidikan tinggi yang komprehensif dan sesuai dengan
harapan dan perkembangan masyarakat. Sistem penjaminan mutu bidang akademik khususnya
untuk pendidikan dan pembelajaran di UMM dikelola oleh Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA).
Untuk mencapai sistem penjaminan mutu akademik secara berkelanjutan, maka harus jelas Visi,
Misi dan Tujuan dari penjaminan mutu bidang akademik yang ingin dicapai serta Gugus Jaminan

Mutu di tingkat Fakultas dan Jurusan/Program Studi. BKMA merupakan bagian integral dari
struktur organisasi di lingkungan UMM pada tingkat universitas. BKMA merupakan badan yang
diberi amanah untuk mengelola sistem penjaminan mutu akademik internal di tingkat universitas.
Sedangkan di fakultas dan jurusan/program studi, maka pelaksanaan fungsi jaminan mutu berada di
bawah tanggung jawab pimpinan fakultas dan pimpinan jurusan/program studi. BKMA dipimpin oleh
seorang Kepala yang bertanggung jawab dalam menyiapkan dan menyusun dokumen mutu yang
meliputi kebijakan mutu akademik, manual mutu akademik, standar mutu akademik dan formulir
akademik serta peraturan akademik lain yang berlaku dan selaras dengan keadaan sosial-budaya
kampus UMM. Selain itu sesuai dengan amanah yang tertuang dalam Permenristekdikti No. 44
tahun 2015 tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi, maka tugas BKMA adalah mengawal
penjaminan mutu di tingkat Universitas yang meliputi Perencanaan Standar Dikti, Pelaksanaan
Standar Dikti, Evaluasi (Pelaksanaan) Standar Dikti, Pengendalian (Pelaksanaan) Standar Dikti dan
Peningkatan Standar Dikti. Gugus penjaminan mutu di tingkat fakultas adalah Komisi Kendali Mutu
Akademik (KKMA) menjadi tanggung jawab pimpinan fakultas dengan mengangkat Tim Penjaminan
Mutu di tingkat fakultas. Gugus penjaminan mutu di tingkat jurusan/program studi adalah Tim
Koordinasi Kegiatan Akademik (TKKA) menjadi tanggung jawab pimpinan jurusan/program studi
dengan mengangkat Tim Penjaminan Mutu di tingkat jurusan/program studi. *) Kepala Badan
Kendali Mutu Akademik; Universitas Muhammadiyah Malang; 08123533671;
noorhumm@
yahoo.co.id atau noorhumm@gmail.com Pendidikan untuk Peningkatatan Mutu Akademik


Pendidikan di UMM diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, beriman, bertaqwa,
bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan dan masyarakat, memiliki kecakapan akademik
dan profesional dalam bidangnya, mampu menerapkan, mengembangkan dan memperkaya
khasanah ilmu pengetahuan, teknonogi dan seni (IPTEKS), memiliki integritas dan komitmen yang
tinggi serta berwawasan kebangsaan dan budaya Indonesia, mandiri, kreatif, inovatif dan berjiwa
wirausaha. UMM mensyaratkan pengelolaan pendidikan yang senantiasa melakukan peningkatan
mutu secara berkesinambungan. Peningkatan mutu ini dilakukan dengan selalu menjaga
terpeliharanya siklus pengelolaan pendidikan tinggi yang komprehensif dan sesuai dengan harapan
dan perkembangan masyarakat. Pengembangan program pendidikan mengacu pada rencana
strategis UMM dan selalu disertai dengan inovasi terhadap metode dan substansi pembelajaran
serta peningkatan infrastruktur, perangkat lunak dan keras yang diperlukan. Pengembangan dalam
jangka menengah dan panjang diarahkan untuk menjadi trend setter di tingkat nasional dan
memberikan kontribusi pada standar akademik program sejenis di tingkat regional dan
internasional. Pelaksanaan pendidikan di lingkungan UMM dirancang dengan mempertimbangkan
pergeseran paradigma pendidikan tinggi yang semula berfokus pada pengajaran dosen (teaching
centered learning) ke fokus pembelajaran oleh mahasiswa (student centered learning). Porsi
pembelajaran yang berbasis pada penelitian (research) yang ditingkatkan secara berkelanjutan.
Evaluasi terhadap program pendidikan harus dilakukan secara sistematik, terstruktur, periodik dan
berkesinambungan dengan menggunakan alat ukur yang dapat diterima masyarakat internasional

dan dikembangkan dalam kerangka percepatan UMM menjadi research university yang bertaraf
internasional. Peningkatan mutu pendidikan di UMM didasarkan pada 5 pilar kebijakan
pengembangan proses pembelajaran yaitu: a.
Materi pembelajaran lebih didekatkan dengan
persoalan yang nyata, melatih identifikasi
persoalan dan strategi penyelesaian; b.
Integrasi
antar disiplin ilmu yang saling mendukung untuk pemahaman dan implementasi; c.
Perspektif
internasional yang berbasis pemahaman keunggulan nasional yang ada
(persiapan kerjasama
global yang terhormat); d.
Dorongan pemanfaatan optimal teknologi informasi dan komunikasi
yang tersedia; e.
Berbagai inovasi yang membuka akses peningkatan kreativitas.
Pernyataan Mutu UMM adalah UMM bertekad menjadikan Universitas yang terkemuka dan Islami
yang didukung oleh tatakelola yang baik, sumberdaya manusia yang profesional dan amanah,
dengan senantiasa melakukan peningkatan berkelanjutan terhadap sistem manajemen mutu,
sehingga tercapai kepuasan stakeholders . Adapun visi penjaminan mutu akademik di tingkat
universitas adalah menjamin dan meningkatkan mutu akademik secara berkelanjutan. Berdasarkan

visi tersebut, maka ada 5 misi penjaminan mutu akademik yang diterapkan yaitu: 1.
Menetapkan kendali mutu akademik secara konsisten; 2.
Menyelenggarakan pengendalian
mutu akademik yang berorientasi pada kepuasan stakeholders; 3.
Menggalang komitmen untuk
melaksanakan budaya mutu akademik; 4.
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
penjaminan mutu akademik; 5.
Menyelenggarakan kerjasama (networking) penjaminan mutu
akademik. Sedangkan tujuan yang ingin dicapai adalah: 1.
Mengembangkan standar mutu
akademik (pendidikan dan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat) yang
menjamin terselenggaranya pendidikan yang bermutu; 2.
Menghasilkan pendidikan yang
bermutu dalam rangka mendukung lulusan yang bermutu; 3.
Menumbuhkembangkan budaya
mutu akademik pada sivitas akademika. Gugus Kendali Mutu Akademik Internal dan
Aktivitasnya Gugus kendali mutu akademik internal di tingkat universitas, fakultas,
jurusan/program studi dan unit-unit pelaksana lain di UMM dilakukan untuk menjamin: a.
Kepatuhan terhadap kebijakan mutu akademik, manual mutu akademik, standar mutu

akademik,
serta peraturan akademik lainnya; b.
Kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai
dengan yang ditetapkan pada setiap program studi; c.
Kepastian bahwa setiap mahasiswa
memiliki pengalaman belajar sesuai dengan spesifikasi program studi; d.
Relevansi program
pendidikan dan penelitian dengan tuntutan masyarakat dan
stakeholders lainnya. Sistem
Penjaminan Mutu Akademik Internal merupakan bagian dari tanggung jawab pimpinan universitas,
fakultas, jurusan/program studi serta dosen, dan dituangkan dalam rencana strategis (Renstra) dan

rencana operasional (Renop) kegiatan dan anggaran tahunan masing-masing satuan kerja. Sistem
Penjaminan Mutu Akademik Internal mengacu pada Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dari
Pemerintah (Kemenristekdikti) dengan mengikuti Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SN Dikti).
Sasaran mutu ditentukan secara berkala sesuai rentang yang dibutuhkan (bulanan, triwulan,
semester, tahunan) dan paling lama 4 tahun dengan mengacu pada indikator yang terdapat pada
Renstra UMM. Implementasi penjaminan mutu sudah berjalan di seluruh unit kerja yang mencakup
perencanaan, pelaksanaan, evaluasi (monitoring, evaluasi dan audit), pengendalian dan peningkatan
serta secara terus-menerus dilakukan tindakan perbaikan jika ada temuan yang perlu

ditindaklanjuti. Dengan demikian akan terjadi peningkatan mutu secara berkelanjutan (Continous
Quality Improvement) sesuai kaidah Kaizen. Badan Kendali Mutu Akademik (BKMA) bertugas untuk:
a.
Merencanakan dan melaksanakan sistem kendali mutu akademik secara keseluruhan di
Universitas Muhammadiyah Malang; b.
Membuat perangkat yang diperlukan dalam rangka
pelaksanaan sistem kendali mutu
akademik; c.
Memonitor pelaksanaan sistem kendali
mutu akademik; d.
Melakukan monitoring, evaluasi dan audit mutu dari sistem kendali mutu
akademik; e.
Melaporkan secara berkala pelaksanaan sistem kendali mutu akademik kepada
pimpinan. Selain itu BKMA melaksanakan fungsi pelayanan dalam bidang kendali mutu akademik
seperti: a.
Training, konsultasi, pendampingan dan kerjasama di lingkup internal dan dapat
beraktivitas
di tingkat eksternal; b.
Pengembangan sistem informasi kendali mutu
akademik; c.

Pengembangan dan pelaksanaan sistem kendali mutu akademik yang sesuai
dengan
keadaan sosial-budaya kampus UMM; d.
Pengembangan dan pelaksanaan audit
mutu akademik internal di UMM. Pada awalnya, BKMA melakukan monitoring pembelajaran dengan
CCTV (Closed Circuit Television). Proses pembelajaran dilakukan dalam bentuk tutorial, diskusi dan
praktikum, magang (PKL, PKN, KKN, dan lain-lain). Kegiatan tutorial dilaksanakan di ruang kelas
yang dilengkapi dengan sarana multimedia dan dipantau melalui kamera CCTV. Praktikum
dilaksanakan di laboratorium-laboratorium, bengkel, dan lain-lain. Monitoring dan evaluasi
pembelajaran dilakukan terhadap seluruh dosen baik dosen tetap, paruh waktu, tidak tetap maupun
kontrak pada semua program studi. Monitoring dilakukan pada metode pembelajaran di kelas,
kelengkapan pembelajaran (SAP, RPP, GBPP, RKBM dan lain-lain) dan evaluasi pembelajaran
melalui on-line untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap materi pembelajaran, selanjutnya
dilakukan audit mutu pembelajaran oleh Auditor. Pengendalian mutu proses pembelajaran dilakukan
melalui pemantauan proses pembelajaran di kelas. Proses pembelajaran melalui CCTV dimaksudkan
untuk mencatat persentase kehadiran mengajar dosen dalam 1 semester, durasi mengajar dosen dan
ketepatan waktu mengajar (on time) dan mengakhiri mengajar (end time). Pada setiap akhir
semester, BKMA memberikan penilaian untuk semua dosen per Mata Kuliah, yang selanjutnya
ditindaklanjuti dalam bentuk laporan ke Pimpinan Universitas. Evaluasi Pembelajaran oleh Dosen
disusun dalam bentuk Laporan kegiatan mengajar dosen, selanjutnya dibandingkan dengan rata-rata

seluruh Dosen dalam Program Studi yang bersangkutan, rata-rata seluruh Dosen dalam Fakultas
yang bersangkutan serta rata-rata Dosen dari seluruh Universitas. Pada penilaian Evaluasi
Pembelajaran Dosen terdapat 4 kategori yang dinilai yaitu Persiapan Pembelajaran, Proses
Pembelajaran, Penilaian Pembelajaran dan Sosial-Kepribadian Dosen yang berasal dari 26 indikator.
Hasil monitoring dan evaluasi dari BKMA ditindaklanjuti oleh KKMA dan TKKA dengan memberikan
reward dan punishment, supervisi, melaksanakan Forum Group Discussion (FGD) untuk perbaikan
mutu pembelajaran dan pelatihan. Beberapa bentuk reward yang pernah dilakukan adalah
pemberian insentif (fresh money) bagi Dosen dengan kategori Baik Sekali , mengirim dosen yang
lulus Doktor, Kaprodi, dan Unit-unit pendukung Universitas yang memberi kontribusi Baik Sekali
untuk melaksanakan benchmarking ke luar negeri. Beberapa Negara yang menjadi tujuan misalnya
ke Negara Eropa, Asia (termasuk Asia Tenggara, Asia Timur, Timur Tengah), Amerika Serikat dan
Australia. Sebaliknya bentuk punishment yang pernah dilakukan adalah mengurangi jam mengajar
dosen, tidak diberi jam mengajar, diberi kegiatan penguatan pembelajaran dalam bentuk Capacity
Building untuk menguatkan karakter/kepribadian dosen. BKMA sudah memiliki sebanyak 12 KPI
(Key Performance Indicator) sebagai bagian penjaminan mutu yang dikendalikan secara on line

system, serta sejumlah KPI yang dilaksanakan secara manual. Dalam melaksanakan tugas teknis,
maka Kepala BKMA dibantu oleh seorang Sekretaris, seorang Staf Ahli, 3 orang Kepala Divisi yaitu
Divisi Kendali Mutu Kegiatan Akademik, Divisi Kendali Mutu Sumberdaya Manusia Akademik, Divisi
Kendali Mutu Sarana-Prasarana Akademik, 2 orang tenaga administrasi (Tata Usaha), 4 orang

tenaga outsourching dan 22 orang mahasiswa part timer. Kepala Divisi Kendali Mutu Kegiatan
Akademik bertugas di bidang kendali mutu rencana, proses dan evaluasi pembelajaran, pendukung
pembelajaran dan praktikum (laboratorium, perpustakaan, praktek lapang, magang, dan lain-lain),
mutu kegiatan administrasi pembelajaran dan praktikum, kegiatan penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat. Kepala Divisi Kendali Mutu Sumberdaya Akademik bertugas di bidang kendali
mutu sumberdaya akademik pada pembelajaran, pendukung pembelajaran dan praktikum
(laboratorium, perpustakaan, praktek lapang, magang, dan lain-lain), administrasi pembelajaran,
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Kepala Divisi Kendali Mutu Sarana-Prasarana
Akademik bertugas di bidang kendali mutu seluruh sarana dan prasarana akademik dan teknlogi
informasi. Setiap Fakultas memiliki gugus kendali mutu yaitu KKMA yang dibentuk dengan Surat
Keputusan Dekan. KKMA dipimpin oleh seorang Ketua yang beranggotakan Pembantu Dekan Bidang
Akademik, para ketua jurusan/program studi dan para dosen yang mengawal mutu dari seluruh
program studi yang ada di bawahnya. KKMA bertugas untuk: a.
Membahas dan
menindaklanjuti laporan dari Tim Koordinasi Kegiatan Akademik pada
tiap jurusan serta
beberapa Tim Koordinasi Semester pada tiap program studi; b.
Membuat evaluasi diri
jurusan/program studi; c.
Memperbaiki proses belajar mengajar; d.

Mengirim hasil
evaluasi diri jurusan/program studi ke BKMA; e.
KKMA mengadakan rapat minimal sekali
dalam satu semester. Tugas-tugas KKMA adalah pengembangan sistem kendali mutu pendidikan
yang mencakup antara lain: a.
Standar Akademik Fakultas; b.
Manual Mutu Fakultas;
c.
Sosialisasi sistem kendali mutu ke semua sivitas akademika di fakultas yang bersangkutan;
d.
Pelatihan dan konsultasi ke sivitas akademika fakultas tentang pelaksanaan kendali mutu.
TKKA beranggotakan Pengelola program studi, sekretaris jurusan atau pembantu pengurus jurusan
bidang akademik; Para ketua Tim Koordinasi dan beberapa dosen. Tim Koordinasi Kegiatan
Akademik (TKKA) bertugas untuk: a.
Menyusun laporan hasil evaluasi proses pembelajaran
semester; b.
Melakukan evaluasi proses pembelajaran semester; c.
Tim Koordinasi
Kegiatan Akademik (TKKA) bertugas mengadakan rapat minimal
dalam satu semester (akhir

semester); d.
Memberi laporan evaluasi dikirim oleh Ketua Jurusan/ Kaprodi kepada Dekan
untuk
dibahas dalam koordinasi kegiatan akademik.

Penutup
Beberapa hal yang dapat disimpulkan dari best practices tentang kebijakan penjaminan mutu
akademik internal di Universitas Muhammadiyah Malang sebagai berikut : 1.
Sistem penjaminan
mutu bidang akademik khususnya untuk pendidikan dan pembelajaran dikelola oleh Gugus Jaminan
Mutu di tingkat universitas yaitu BKMA dan di tingkat Fakultas oleh KKMA dan di tingkat
Jurusan/Program Studi oleh TKKA. Dalam melaksanakan tugasny,a Kepala BKMA dibantu oleh
Sekretaris, Staf Ahli, Kepala Divisi Kendali Mutu (Kegiatan Akademik Sumberdaya Manusia
Akademik dan Sarana-Prasarana Akademik dan IT), tenaga administrasi, tenaga outsourching dan
mahasiswa part timer; 2.
Dokumen mutu meliputi kebijakan mutu akademik, manual mutu
akademik, standar mutu akademik dan formulir akademik serta peraturan akademik lain dan
selaras dengan keadaan sosial-budaya kampus UMM. Dokumen-dokumen tersebut dilengkapi
dengan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran Universitas dengan Pernyataan Mutu yang harus dipahami oleh
seluruh sivitas akademika seperti yang tertuang dalam Statuta dan Renstra; 3.
SN Dikti di bidang
pendidikan dan pembelajaran sudah dilaksanakan di UMM untuk mengawal penjaminan mutu mulai
tingkat Universitas, Fakultas dan Jurusan/Program Studi yaitu perencanaan, pelaksanaan, evaluasi

(monitoring melalui CCTV, evaluasi dan audit), pengendalian dan peningkatan. Seluruh aktivitas
penjaminan mutu dilaksanakan secara tertib, sistematis dan terencana, sehingga seluruh gugus
mutu terlibat dalam kegiatan yang selaras dengan tujuan peningkatan mutu secara
berkesinambungan.