682. Perda No.2 Tahun 2013 (Penanggulangan Kemiskinan)
PERATURAN DAERAH KOTA PADANG
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PADANG,
Menimbang : a.
bahwa dalam rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan di daerah
perlu dilakukan koordinasi antar lintas sektor dan lintas
pemangku kepentingan secara terpadu dan
berkesinambungan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Penanggulangan Kemiskinan dan
Peningkatan Kesejahteraan.
Mengingat :
1. UndangUndang Nomor 9 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1956 Nomor 20);
2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437 Tahun 2004)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
3. UndangUndang Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Nomor 4967);
4. UndangUndang Nomor 12
Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang–undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. UndangUndang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5235);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Padang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1980 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3164);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negera Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010
tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Propinsi dan Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Padang
Nomor 14) Sebagaimana Telah Diubah Dengan
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 (Lembaran
Daerah Tahun 2012 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 14);
11. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 17) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 (Lembaran
Daerah Tahun 2012 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 15);
12. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 19 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 19);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG
dan
WALIKOTA PADANG
MEMUTUSKAN :
2
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1.
Daerah adalah Kota Padang.
2.
Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
3.
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya
dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia.
4.
Walikota adalah Walikota Padang.
5.
Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai
perangkat daerah;
6.
Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai
perangkat daerah;
7.
Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan
Kesejahteraan adalah kebijakan dan program pemerintah dan
pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan
bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat
kesejahteraan rakyat.
8.
Program penanggulangan kemiskinan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia
usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam
rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.
9.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.
10.
Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
11.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang
selanjutnya disingkat SPKD adalah dokumen strategi penanggulangan
kemiskinan daerah yang selanjutnya digunakan sebagai rancangan
kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan
dalam proses penyusunan RPJMD.
12.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan
yang selanjutnya disingkat SPK Kecamatan adalah dokumen strategi
3
penanggulangan kemiskinan kecamatan yang selanjutnya digunakan
sebagai rancangan kebijakan pembangunan Kecamatan dibidang
penanggulangan kemiskinan dalam proses penyususnan Renstra
Kecamatan;
13.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan
yang selanjutnya disingkat SPK Kelurahan adalah dokumen strategi
penanggulangan kemiskinan kelurahan yang selanjutnya digunakan
sebagai rancangan kebijakan pembangunan Kelurahan dibidang
penanggulangan kemiskinan dalam proses penyususnan Renstra
Kelurahan;
14.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran.
15.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota
Padang yang selanjutnya disebut TKPK Kota adalah wadah koordinasi
lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan
kemiskinan di Kota Padang.
16.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kecamatan yang selanjutnya disebut TKPK Kecamatan adalah wadah
koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk
penanggulangan kemiskinan di kecamatan.
17.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kelurahan yang selanjutnya disebut TKPK Kelurahan adalah wadah
koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk
penanggulangan kemiskinan di kelurahan.
BAB II
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Bagian Kesatu
Tanggung Jawab
Pasal 2
(1)
Walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan di Kota Padang.
(2)
Camat bertanggung jawab atas pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan di kecamatan masing masing.
(3)
Lurah bertanggung jawab atas pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan di kelurahan masing masing
Bagian Kedua
Percepatan
Pasal 3
Percepatan penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dilakukan melalui:
a. strategi; dan
b. program.
4
Pasal 4
Strategi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, dilakukan dengan:
a. mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin;
b. meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;
c. mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro dan
kecil; dan
d. mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Pasal 5
Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b terdiri atas:
a. kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan
perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin;
b. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat
kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam
pembangunan yang didasarkan pada prinsipprinsip pemberdayaan
masyarakat;
c. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan
penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; dan
d. programprogram lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak
langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
Pasal 6
(1)
Strategi dan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal
5 dilakukan secara terkoordinasi.
(2)
Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan
melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi penanggulangan
kemiskinan lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan.
Bagian Ketiga
Pembentukan TKPK
Pasal 7
(1)
Walikota dalam melaksanakan percepatan penanggulangan
kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) membentuk
TKPK Kota.
(2)
Camat dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) membentuk TKPK
Kecamatan.
(3)
Lurah dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) membentuk TKPK
Kelurahan.
5
Pasal 8
TKPK Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di kota; dan
b. mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kota.
Pasal 9
(1)
(2)
TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf a, menyelenggarakan fungsi:
a.
pengoordinasian penyusunan SPKD Kota sebagai dasar
penyusunan RPJMD Kota di bidang penanggulangan kemiskinan;
b.
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana
strategis SKPD;
c.
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan
RKPD;
d.
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana
kerja SKPD; dan
e.
pengevaluasian pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan.
TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf b, menyelenggarakan fungsi:
a. pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah;
b. pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi
pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan
program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d. pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e. pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada Walikota.
Pasal 10
TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) mempunyai
tugas:
a.
melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di
kecamatan dan
b.
mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
kecamatan.
6
Pasal 11
(1)TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf a, menyelenggarakan fungsi:
a.
pengoordinasian penyusunan SPK Kecamatan sebagai dasar
penyusunan Renstra Kecamatan di bidang penanggulangan
kemiskinan;
b.
pengoordin UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan rencana strategis Kecamatan;
c.
pengoordinasian UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan rancangan Rencana Kerja Kecamatan;
d.
pengoordinasian UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan Rencana Kerja Kecamatan; dan
e.
pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunaKecamatan bidang penanggulangan kemiskinan.
(2) TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf b, menyelenggarakan fungsi:
a.
pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
agar sesuai dengan kebijakan pembangunan Kecamatan;
b.
pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya
di Kecamatan yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan
dana dan kendala yang dihadapi;
c.
penyusunan hasil pemantauan pelaksanaan program dan atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d.
pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e.
pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f.
penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada `Camat dan TKPK Kota.
Pasal 12
TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di kelurahan
b. mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kelurahan
Pasal 13
(1) TKPK Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf a, menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan SPK Kelurahan sebagai dasar
penyusunan Renstra Kelurahan di bidang penanggulangan
7
kemiskinan;
b. pengoordinasian unsur Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan rencana strategis Kecamatan;
c. pengoordinasian unsur Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan rancangan Rencana Kerja
Kelurahan;
d. pengoordinasian unsur Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan Rencana Kerja Kelurahan; dan
e. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunan Kelurahan bidang penanggulangan kemiskinan.
(2) TKPK Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf b, menyelenggarakan fungsi:
a. pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan Kelurahan;
b. pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh unsur Pemerintah dan Organisasi
kemasyarakatan di Kelurahan yang meliputi realisasi pencapaian
target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanaan program dan atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d. pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e. pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada Camat.
Pasal 14
(1)
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dibentuk Sekretariat TKPK Kota .
(2)
Sekretariat TKPK Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kota.
(3)
Sekretariat TKPK Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Pasal 15
Sekretariat TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK Kota.
Pasal 16
(1)
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dibentuk Sekretariat
TKPK Kecamatan.
8
(2)
Sekretariat TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kecamatan.
(3)
Sekretariat TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berkedudukan di Kecamatan.
Pasal 17
Sekretariat TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK
Kecamatan.
Pasal 18
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dibentuk Sekretariat TKPK
Kelurahan.
(2) Sekretariat TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kelurahan.
(3) Sekretariat TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Kelurahan.
Pasal 19
Sekretariat TKPK Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK
Kelurahan.
Pasal 20
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dibentuk Kelompok Kerja.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a.
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
b.
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c.
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 21
(1)
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dibentuk Kelompok
Kerja.
(2)
Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 22
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK
9
Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dibentuk Kelompok
Kerja.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 23
(1)
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a, Pasal 21 ayat (2) huruf a dan
Pasal 22 ayat (2) huruf a mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam mengelola data
dan sistem informasi penanggulangan kemiskinan.
(2)
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan;
b. pengembangan indikator kemiskinan daerah;
c. pengembangan sistem informasi kemiskinan; dan
d. penyediaan data dan informasi sistem peringatan dini kondisi dan
permasalahan kemiskinan.
(3)
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b, Pasal 21 ayat (2) huruf b dan
Pasal 22 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam
memfasilitasi pengelolaan dan pengembangan kemitraan dalam
penanggulangan kemiskinan.
(4)
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan pembinaan hubungan antara masyarakat dengan
pemerintah daerah; dan
b. perumusan pembinaan hubungan dunia usaha dengan pemerintah
daerah.
(5)
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (2) huruf c, Pasal 21 ayat (2) huruf c dan Pasal 22
ayat (2) huruf c mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam memfasilitasi
penanganan pengaduan masyarakat program penanggulangan
kemiskinan.
(6)
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penyiapan penanganan aspirasi dan pengaduan
masyarakat terkait kegiatan penanggulangan kemiskinan;
b.perumusan dan penyiapan bahan kampanye penanganan aspirasi dan
pengaduan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
penanggulangan kemiskinan; dan
c. perumusan dan penyiapan bahan sosialisasi dan kampanye tentang
10
perlunya pendampingan masyarakat dalam penyampaian pengaduan
pada penyelenggaraan kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Pasal 24
(1) TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 10 dan Pasal 12 dibantu
kelompok program penanggulangan kemiskinan.
(2) Kelompok program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga;
b. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat;
c. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil; dan
d. kelompok program lainnya.
(3) Kelompok program lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
dapat dibentuk sesuai kebutuhan.
Pasal 25
(1) Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf a, melaksanakan
sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam melakukan
koordinasi penanggulangan kemiskinan di bidang bantuan sosial terpadu
berbasis keluarga.
(2) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf b,
melaksanakan sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan
dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di bidang
pemberdayaan masyarakat.
(3) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (2) huruf c, melaksanakan sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan
dan Kelurahan dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan
di bidang pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
(4) Kelompok program lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat
(2) huruf d, melaksanakan sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan
Kelurahan dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di
bidang lainnya.
Pasal 26
Kelompok program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dalam
melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua TKPK Kota, Ketua
TKPK Kecamatan dan Ketua TKPK Kelurahan.
11
Pasal 27
(1) Keanggotaan TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan terdiri
dari unsur pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku
kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan.
(2) Susunan keanggotaan TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK
Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya diatur
dalam Peraturan Walikota.
(3) Bagan struktur TKPK Kota dan TKPK Kecamatan serta TKPK Kelurahan
tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota sebagaimana dimaksud
ayat (2).
Pasal 28
(1) Pembentukan TKPK Kota, Sekretariat, Kelompok Kerja dan Kelompok
Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), Pasal 14, Pasal
18 dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
(2) Pembentukan TKPK Kecamatan, Sekretariat, Kelompok Kerja dan
Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal
16, Pasal 20, dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Camat.
(3) Pembentukan TKPK Kelurahan, Sekretariat, Kelompok Kerja dan
Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), Pasal
18, Pasal 22 dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Lurah.
BAB III
PELAKSANAAN KOORDINASI
Pasal 29
(1)
Rapat koordinasi TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan
dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktuwaktu sesuai dengan kebutuhan.
(2)
Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Ketua TKPK masing masing.
(3)
Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membahas:
a. penyusunan SPKD Kota, SPK Kecamatan dan SPK Kelurahan;
b. penyusunan programprogram penanggulangan kemiskinan dalam
RPJMD dan RKPD, Renstra dan Renja Kecamatan, serta Renstra dan
Renja Kelurahan.
c. pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan.
BAB IV
HUBUNGAN KERJA
Pasal 30
Pelaksanaan tugas TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dilakukan secara terkoordinasi
dalam satu kesatuan kebijakan penanggulangan kemiskinan.
12
BAB V
PELAPORAN
Pasal 31
(1)
Camat melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
kecamatan kepada Walikota.
(2)
Laporan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktuwaktu
sesuai dengan kebutuhan.
(3)
Lurah melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan
dikelurahan kepada Camat.
(4)
Laporan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan
paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1(satu) tahun atau sewaktu waktu
sesuai dengan kebutuhan.
BAB VI
PEMBINAAN
Pasal 32
(1) Walikota melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan di kota, Camat melakukan pembinaan terhadap
pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dikecamatan dan Lurah
melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan dikelurahan.
(2) Pembinaan Walikota, Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi pemberian bimbingan, supervisi, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan.
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 33
Pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota dan sumber pendanaan lain
yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota, Kecamatan dan
Kelurahan yang telah ada tetap melaksanakan tugasnya dan menyesuaikan
dengan Peraturan Daerah ini .
13
Pasal 35
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Padang.
Ditetapkan di Padang
pada tanggal 28 Januari 2013
WALIKOTA PADANG,
FAUZI BAHAR
Diundangkan di Padang
pada tanggal 28 Januari 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG
SYAFRIL BASYIR
LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 NOMOR 2
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA PADANG
14
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
I.
UMUM
Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi yang harus
diwujudkan bagi seluruh warga Negara di dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi/ material, spiritual dan sosial agar dapat hidup sejahtera dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat pula melaksanakan fungsi
sosialnya sebagai warga Kota.
Sungguhpun dalam kenyataanya, permasalahan yang berkaitan dengan
masalah kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan tampaknya sudah
semakin membaik, namun masih banyak warga Kota Padang yang masih
belum dapat memahami kebutuhan dasarnya, karena kondisi mereka
yang mengalami berbagai macam hambatan untuk mencapainya baik
hambatan internal maupun eksternal, sehingga mereka belum dapat
menikmati kehidupan yang layak.
Dalam perkembangan pengentasan kemiskinan di Kota Padang banyak
program dilakukan oleh beberapa SKPD dan instansi vertikal serta
kelompok NGO (Non Government Organization), oleh karena itu perlu
dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
a. Penentuan kriteria keluarga miskin tersebut.
b. Dari bermacammacam program dimaksud sasarannya sering
berbeda beda karena tidak adanya keluarga miskin yang teregistrasi
dengan baik. Sehingga menyulitkan para pelaku pengentasan
kemiskinan ini melakukan programnya dan tidak terukur.
c. Dari gambaran permasalahan diatas perlu dikoordinasikan secara
baik sehingga jelas kriteria keluarga miskin dimaksud, jelas
jumlahnya, tepat sasaran, efisien, efektif dan bisa dievaluasi dengan
baik.
d. Berdasarkan hal tersebut diatas serta menyikapi banyaknya aturan,
baik aturan dalam bentuk UndangUndang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri yang berlaku dengan
kegiatan pengentasan kemiskinan perlu dirumuskan dalam suatu
Peraturan Daerah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
cukup jelas
Pasal 2
cukup jelas
Pasal 3
cukup jelas
Pasal 4
Huruf a
15
Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin,
dilakukan dengan kebijakan Pemda melalui program
berobat gratis, dan bantuan sosial kepada masyarakat.
Huruf b
Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat
miskin melalui program Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) untuk mendukung kegiatan usaha
ekonomi rumah tangga masyarakat.
Huruf c
Hal ini secara sekaligus juga diharapkan untuk
mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha
mikro dam kecil di tingkat kelurahan, sebab masyarakat
akan semakin mudah untuk mengakses sumber
pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Huruf d
Mengkoordinasikan dan mensinergikan kebijakan dan
program penanggulangan kemiskinan maksudnya
semua program SKPD yang terkait dengan masalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan dikoordinasikan dan
disinergikan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
sama
Pasal 5
cukup jelas
Pasal 6
cukup jelas
Pasal 7
cukup jelas
Pasal 8
cukup jelas
Pasal 9
cukup jelas
Pasal 10
cukup jelas
Pasal 11
cukup jelas
Pasal 12
cukup jelas
Pasal 13
cukup jelas
Pasal 14
cukup jelas
Pasal 15
cukup jelas
Pasal 16
cukup jelas
Pasal 17
cukup jelas
Pasal 18
cukup jelas
Pasal 19
cukup jelas
Pasal 20
cukup jelas
16
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
Pasal 30
Satu kesatuan kebijakan penanggulangan kemiskinan
maksudnya adalah langkah langkah penanggulangan
kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
terkoordinasi dalam satu perintah kumando untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH TAHUN 2013 NOMOR 64
17
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PADANG,
Menimbang : a.
bahwa dalam rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan dan Peningkatan Kesejahteraan di daerah
perlu dilakukan koordinasi antar lintas sektor dan lintas
pemangku kepentingan secara terpadu dan
berkesinambungan;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a perlu menetapkan Peraturan
Daerah tentang Penanggulangan Kemiskinan dan
Peningkatan Kesejahteraan.
Mengingat :
1. UndangUndang Nomor 9 Tahun 1956 tentang
Pembentukan Daerah Otonom Kota Besar dalam
Lingkungan Daerah Propinsi Sumatera Tengah
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1956 Nomor 20);
2. Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437 Tahun 2004)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
UndangUndang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
3. UndangUndang Nomor 11 Tahun 2011 tentang
Kesejahteraan Sosial (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Nomor 4967);
4. UndangUndang Nomor 12
Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang–undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234);
5. UndangUndang Nomor 13 Tahun 2011 tentang
Penanganan Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 5235);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 1980 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Padang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1980 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3164);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang
Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi Dan Pemerintahan
Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negera Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010
tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Propinsi dan Kabupaten/Kota;
10. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 16 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 16, Tambahan Lembaran Daerah Kota Padang
Nomor 14) Sebagaimana Telah Diubah Dengan
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2012 (Lembaran
Daerah Tahun 2012 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 14);
11. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 17 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2008 Nomor 17) sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 (Lembaran
Daerah Tahun 2012 Nomor 15, Tambahan Lembaran
Daerah Nomor 15);
12. Peraturan Daerah Kota Padang Nomor 19 Tahun 2008
tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Kecamatan Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 19);
Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG
dan
WALIKOTA PADANG
MEMUTUSKAN :
2
Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENANGGULANGAN
KEMISKINAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1.
Daerah adalah Kota Padang.
2.
Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
3.
Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya
dalam sistim dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia
sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik
Indonesia.
4.
Walikota adalah Walikota Padang.
5.
Kecamatan adalah wilayah kerja Camat sebagai
perangkat daerah;
6.
Kelurahan adalah wilayah kerja Lurah sebagai
perangkat daerah;
7.
Penanggulangan Kemiskinan dan Peningkatan
Kesejahteraan adalah kebijakan dan program pemerintah dan
pemerintah daerah yang dilakukan secara sistematis, terencana, dan
bersinergi dengan dunia usaha dan masyarakat untuk mengurangi
jumlah penduduk miskin dalam rangka meningkatkan derajat
kesejahteraan rakyat.
8.
Program penanggulangan kemiskinan adalah
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah, dunia
usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
miskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam
rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.
9.
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.
10.
Rencana Pembangunan Tahunan Daerah yang
selanjutnya disebut Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun.
11.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Daerah yang
selanjutnya disingkat SPKD adalah dokumen strategi penanggulangan
kemiskinan daerah yang selanjutnya digunakan sebagai rancangan
kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan
dalam proses penyusunan RPJMD.
12.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan
yang selanjutnya disingkat SPK Kecamatan adalah dokumen strategi
3
penanggulangan kemiskinan kecamatan yang selanjutnya digunakan
sebagai rancangan kebijakan pembangunan Kecamatan dibidang
penanggulangan kemiskinan dalam proses penyususnan Renstra
Kecamatan;
13.
Strategi Penanggulangan Kemiskinan Kelurahan
yang selanjutnya disingkat SPK Kelurahan adalah dokumen strategi
penanggulangan kemiskinan kelurahan yang selanjutnya digunakan
sebagai rancangan kebijakan pembangunan Kelurahan dibidang
penanggulangan kemiskinan dalam proses penyususnan Renstra
Kelurahan;
14.
Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya
disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran.
15.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota
Padang yang selanjutnya disebut TKPK Kota adalah wadah koordinasi
lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan
kemiskinan di Kota Padang.
16.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kecamatan yang selanjutnya disebut TKPK Kecamatan adalah wadah
koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk
penanggulangan kemiskinan di kecamatan.
17.
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kelurahan yang selanjutnya disebut TKPK Kelurahan adalah wadah
koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan untuk
penanggulangan kemiskinan di kelurahan.
BAB II
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Bagian Kesatu
Tanggung Jawab
Pasal 2
(1)
Walikota bertanggung jawab atas pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan di Kota Padang.
(2)
Camat bertanggung jawab atas pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan di kecamatan masing masing.
(3)
Lurah bertanggung jawab atas pelaksanaan percepatan
penanggulangan kemiskinan di kelurahan masing masing
Bagian Kedua
Percepatan
Pasal 3
Percepatan penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 2 dilakukan melalui:
a. strategi; dan
b. program.
4
Pasal 4
Strategi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, dilakukan dengan:
a. mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin;
b. meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;
c. mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro dan
kecil; dan
d. mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Pasal 5
Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b terdiri atas:
a. kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga, bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan
perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin;
b. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat
kapasitas kelompok masyarakat miskin untuk terlibat dalam
pembangunan yang didasarkan pada prinsipprinsip pemberdayaan
masyarakat;
c. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan
penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; dan
d. programprogram lainnya yang baik secara langsung ataupun tidak
langsung dapat meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat miskin.
Pasal 6
(1)
Strategi dan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal
5 dilakukan secara terkoordinasi.
(2)
Koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diselenggarakan
melalui sinkronisasi, harmonisasi, dan integrasi penanggulangan
kemiskinan lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan.
Bagian Ketiga
Pembentukan TKPK
Pasal 7
(1)
Walikota dalam melaksanakan percepatan penanggulangan
kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) membentuk
TKPK Kota.
(2)
Camat dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) membentuk TKPK
Kecamatan.
(3)
Lurah dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (3) membentuk TKPK
Kelurahan.
5
Pasal 8
TKPK Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di kota; dan
b. mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kota.
Pasal 9
(1)
(2)
TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf a, menyelenggarakan fungsi:
a.
pengoordinasian penyusunan SPKD Kota sebagai dasar
penyusunan RPJMD Kota di bidang penanggulangan kemiskinan;
b.
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana
strategis SKPD;
c.
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan
RKPD;
d.
pengoordinasian forum SKPD atau forum gabungan SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rencana
kerja SKPD; dan
e.
pengevaluasian pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan.
TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf b, menyelenggarakan fungsi:
a. pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah;
b. pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh SKPD yang meliputi realisasi
pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan
program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d. pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e. pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada Walikota.
Pasal 10
TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) mempunyai
tugas:
a.
melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di
kecamatan dan
b.
mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
kecamatan.
6
Pasal 11
(1)TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf a, menyelenggarakan fungsi:
a.
pengoordinasian penyusunan SPK Kecamatan sebagai dasar
penyusunan Renstra Kecamatan di bidang penanggulangan
kemiskinan;
b.
pengoordin UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan rencana strategis Kecamatan;
c.
pengoordinasian UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan rancangan Rencana Kerja Kecamatan;
d.
pengoordinasian UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan Rencana Kerja Kecamatan; dan
e.
pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunaKecamatan bidang penanggulangan kemiskinan.
(2) TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 10 huruf b, menyelenggarakan fungsi:
a.
pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
agar sesuai dengan kebijakan pembangunan Kecamatan;
b.
pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya
di Kecamatan yang meliputi realisasi pencapaian target, penyerapan
dana dan kendala yang dihadapi;
c.
penyusunan hasil pemantauan pelaksanaan program dan atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d.
pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e.
pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f.
penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada `Camat dan TKPK Kota.
Pasal 12
TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di kelurahan
b. mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kelurahan
Pasal 13
(1) TKPK Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf a, menyelenggarakan fungsi:
a. pengoordinasian penyusunan SPK Kelurahan sebagai dasar
penyusunan Renstra Kelurahan di bidang penanggulangan
7
kemiskinan;
b. pengoordinasian unsur Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan rencana strategis Kecamatan;
c. pengoordinasian unsur Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan rancangan Rencana Kerja
Kelurahan;
d. pengoordinasian unsur Pemerintah dan Organisasi kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan Rencana Kerja Kelurahan; dan
e. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunan Kelurahan bidang penanggulangan kemiskinan.
(2) TKPK Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 12 huruf b, menyelenggarakan fungsi:
a. pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan Kelurahan;
b. pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh unsur Pemerintah dan Organisasi
kemasyarakatan di Kelurahan yang meliputi realisasi pencapaian
target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanaan program dan atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d. pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e. pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f. penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada Camat.
Pasal 14
(1)
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dibentuk Sekretariat TKPK Kota .
(2)
Sekretariat TKPK Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kota.
(3)
Sekretariat TKPK Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Pasal 15
Sekretariat TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK Kota.
Pasal 16
(1)
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dibentuk Sekretariat
TKPK Kecamatan.
8
(2)
Sekretariat TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kecamatan.
(3)
Sekretariat TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berkedudukan di Kecamatan.
Pasal 17
Sekretariat TKPK Kecamatan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 16 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK
Kecamatan.
Pasal 18
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas TKPK Kelurahan
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 dibentuk Sekretariat TKPK
Kelurahan.
(2) Sekretariat TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempunyai tugas memberikan dukungan administrasi teknis dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kelurahan.
(3) Sekretariat TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berkedudukan di Kelurahan.
Pasal 19
Sekretariat TKPK Kelurahan dalam melaksanakan tugas sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK
Kelurahan.
Pasal 20
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dibentuk Kelompok Kerja.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a.
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
b.
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c.
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 21
(1)
Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dibentuk Kelompok
Kerja.
(2)
Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 22
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK
9
Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dibentuk Kelompok
Kerja.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi;
b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 23
(1)
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a, Pasal 21 ayat (2) huruf a dan
Pasal 22 ayat (2) huruf a mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam mengelola data
dan sistem informasi penanggulangan kemiskinan.
(2)
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi dalam
melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan;
b. pengembangan indikator kemiskinan daerah;
c. pengembangan sistem informasi kemiskinan; dan
d. penyediaan data dan informasi sistem peringatan dini kondisi dan
permasalahan kemiskinan.
(3)
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b, Pasal 21 ayat (2) huruf b dan
Pasal 22 ayat (2) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam
memfasilitasi pengelolaan dan pengembangan kemitraan dalam
penanggulangan kemiskinan.
(4)
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan pembinaan hubungan antara masyarakat dengan
pemerintah daerah; dan
b. perumusan pembinaan hubungan dunia usaha dengan pemerintah
daerah.
(5)
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (2) huruf c, Pasal 21 ayat (2) huruf c dan Pasal 22
ayat (2) huruf c mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam memfasilitasi
penanganan pengaduan masyarakat program penanggulangan
kemiskinan.
(6)
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan dan penyiapan penanganan aspirasi dan pengaduan
masyarakat terkait kegiatan penanggulangan kemiskinan;
b.perumusan dan penyiapan bahan kampanye penanganan aspirasi dan
pengaduan masyarakat terkait dengan penyelenggaraan kegiatan
penanggulangan kemiskinan; dan
c. perumusan dan penyiapan bahan sosialisasi dan kampanye tentang
10
perlunya pendampingan masyarakat dalam penyampaian pengaduan
pada penyelenggaraan kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Pasal 24
(1) TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 10 dan Pasal 12 dibantu
kelompok program penanggulangan kemiskinan.
(2) Kelompok program penanggulangan kemiskinan sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga;
b. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan masyarakat;
c. kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil; dan
d. kelompok program lainnya.
(3) Kelompok program lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
dapat dibentuk sesuai kebutuhan.
Pasal 25
(1) Kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf a, melaksanakan
sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam melakukan
koordinasi penanggulangan kemiskinan di bidang bantuan sosial terpadu
berbasis keluarga.
(2) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf b,
melaksanakan sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan
dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di bidang
pemberdayaan masyarakat.
(3) Kelompok program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat (2) huruf c, melaksanakan sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan
dan Kelurahan dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan
di bidang pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
(4) Kelompok program lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat
(2) huruf d, melaksanakan sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan
Kelurahan dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di
bidang lainnya.
Pasal 26
Kelompok program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25 dalam
melaksanakan tugas bertanggung jawab kepada Ketua TKPK Kota, Ketua
TKPK Kecamatan dan Ketua TKPK Kelurahan.
11
Pasal 27
(1) Keanggotaan TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan terdiri
dari unsur pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku
kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan.
(2) Susunan keanggotaan TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK
Kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) selanjutnya diatur
dalam Peraturan Walikota.
(3) Bagan struktur TKPK Kota dan TKPK Kecamatan serta TKPK Kelurahan
tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota sebagaimana dimaksud
ayat (2).
Pasal 28
(1) Pembentukan TKPK Kota, Sekretariat, Kelompok Kerja dan Kelompok
Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1), Pasal 14, Pasal
18 dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
(2) Pembentukan TKPK Kecamatan, Sekretariat, Kelompok Kerja dan
Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal
16, Pasal 20, dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Camat.
(3) Pembentukan TKPK Kelurahan, Sekretariat, Kelompok Kerja dan
Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), Pasal
18, Pasal 22 dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Lurah.
BAB III
PELAKSANAAN KOORDINASI
Pasal 29
(1)
Rapat koordinasi TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan
dilaksanakan paling sedikit 3 (tiga) kali dalam 1 (satu) tahun atau
sewaktuwaktu sesuai dengan kebutuhan.
(2)
Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Ketua TKPK masing masing.
(3)
Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membahas:
a. penyusunan SPKD Kota, SPK Kecamatan dan SPK Kelurahan;
b. penyusunan programprogram penanggulangan kemiskinan dalam
RPJMD dan RKPD, Renstra dan Renja Kecamatan, serta Renstra dan
Renja Kelurahan.
c. pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan.
BAB IV
HUBUNGAN KERJA
Pasal 30
Pelaksanaan tugas TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dilakukan secara terkoordinasi
dalam satu kesatuan kebijakan penanggulangan kemiskinan.
12
BAB V
PELAPORAN
Pasal 31
(1)
Camat melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
kecamatan kepada Walikota.
(2)
Laporan Camat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan
paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1 (satu) tahun atau sewaktuwaktu
sesuai dengan kebutuhan.
(3)
Lurah melaporkan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan
dikelurahan kepada Camat.
(4)
Laporan Lurah sebagaimana dimaksud pada ayat (3) disampaikan
paling sedikit 2 (dua) kali dalam 1(satu) tahun atau sewaktu waktu
sesuai dengan kebutuhan.
BAB VI
PEMBINAAN
Pasal 32
(1) Walikota melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan di kota, Camat melakukan pembinaan terhadap
pelaksanaan penanggulangan kemiskinan dikecamatan dan Lurah
melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan dikelurahan.
(2) Pembinaan Walikota, Camat dan Lurah sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) meliputi pemberian bimbingan, supervisi, pemantauan dan
evaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan.
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 33
Pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota dan sumber pendanaan lain
yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kota, Kecamatan dan
Kelurahan yang telah ada tetap melaksanakan tugasnya dan menyesuaikan
dengan Peraturan Daerah ini .
13
Pasal 35
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Padang.
Ditetapkan di Padang
pada tanggal 28 Januari 2013
WALIKOTA PADANG,
FAUZI BAHAR
Diundangkan di Padang
pada tanggal 28 Januari 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG
SYAFRIL BASYIR
LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 NOMOR 2
PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA PADANG
14
NOMOR 2 TAHUN 2013
TENTANG
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
I.
UMUM
Kesejahteraan masyarakat merupakan suatu kondisi yang harus
diwujudkan bagi seluruh warga Negara di dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi/ material, spiritual dan sosial agar dapat hidup sejahtera dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat pula melaksanakan fungsi
sosialnya sebagai warga Kota.
Sungguhpun dalam kenyataanya, permasalahan yang berkaitan dengan
masalah kesejahteraan masyarakat dan kemiskinan tampaknya sudah
semakin membaik, namun masih banyak warga Kota Padang yang masih
belum dapat memahami kebutuhan dasarnya, karena kondisi mereka
yang mengalami berbagai macam hambatan untuk mencapainya baik
hambatan internal maupun eksternal, sehingga mereka belum dapat
menikmati kehidupan yang layak.
Dalam perkembangan pengentasan kemiskinan di Kota Padang banyak
program dilakukan oleh beberapa SKPD dan instansi vertikal serta
kelompok NGO (Non Government Organization), oleh karena itu perlu
dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
a. Penentuan kriteria keluarga miskin tersebut.
b. Dari bermacammacam program dimaksud sasarannya sering
berbeda beda karena tidak adanya keluarga miskin yang teregistrasi
dengan baik. Sehingga menyulitkan para pelaku pengentasan
kemiskinan ini melakukan programnya dan tidak terukur.
c. Dari gambaran permasalahan diatas perlu dikoordinasikan secara
baik sehingga jelas kriteria keluarga miskin dimaksud, jelas
jumlahnya, tepat sasaran, efisien, efektif dan bisa dievaluasi dengan
baik.
d. Berdasarkan hal tersebut diatas serta menyikapi banyaknya aturan,
baik aturan dalam bentuk UndangUndang, Peraturan Pemerintah,
Peraturan Presiden dan Peraturan Menteri yang berlaku dengan
kegiatan pengentasan kemiskinan perlu dirumuskan dalam suatu
Peraturan Daerah.
II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
cukup jelas
Pasal 2
cukup jelas
Pasal 3
cukup jelas
Pasal 4
Huruf a
15
Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin,
dilakukan dengan kebijakan Pemda melalui program
berobat gratis, dan bantuan sosial kepada masyarakat.
Huruf b
Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat
miskin melalui program Koperasi Jasa Keuangan
Syariah (KJKS) untuk mendukung kegiatan usaha
ekonomi rumah tangga masyarakat.
Huruf c
Hal ini secara sekaligus juga diharapkan untuk
mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha
mikro dam kecil di tingkat kelurahan, sebab masyarakat
akan semakin mudah untuk mengakses sumber
pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Huruf d
Mengkoordinasikan dan mensinergikan kebijakan dan
program penanggulangan kemiskinan maksudnya
semua program SKPD yang terkait dengan masalah
peningkatan kesejahteraan masyarakat dan
penanggulangan kemiskinan dikoordinasikan dan
disinergikan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
sama
Pasal 5
cukup jelas
Pasal 6
cukup jelas
Pasal 7
cukup jelas
Pasal 8
cukup jelas
Pasal 9
cukup jelas
Pasal 10
cukup jelas
Pasal 11
cukup jelas
Pasal 12
cukup jelas
Pasal 13
cukup jelas
Pasal 14
cukup jelas
Pasal 15
cukup jelas
Pasal 16
cukup jelas
Pasal 17
cukup jelas
Pasal 18
cukup jelas
Pasal 19
cukup jelas
Pasal 20
cukup jelas
16
Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
Pasal 30
Satu kesatuan kebijakan penanggulangan kemiskinan
maksudnya adalah langkah langkah penanggulangan
kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang
terkoordinasi dalam satu perintah kumando untuk mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH TAHUN 2013 NOMOR 64
17