682. Perda No.2 Tahun 2013 (Penanggulangan Kemiskinan)

PERATURAN DAERAH KOTA PADANG
NOMOR      2     TAHUN 2013
TENTANG
PENANGGULANGAN KEMISKINAN 
DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA PADANG,
Menimbang : a. 

bahwa   dalam   rangka   percepatan   penanggulangan
kemiskinan  dan   Peningkatan   Kesejahteraan  di   daerah
perlu dilakukan koordinasi antar lintas sektor dan lintas
pemangku   kepentingan   secara   terpadu   dan
berkesinambungan;

b.    bahwa   berdasarkan   pertimbangan   sebagaimana
dimaksud   pada   huruf   a   perlu   menetapkan   Peraturan
Daerah   tentang   Penanggulangan   Kemiskinan   dan
Peningkatan Kesejahteraan.
Mengingat :


1. Undang­Undang   Nomor     9   Tahun   1956   tentang

Pembentukan   Daerah   Otonom   Kota   Besar   dalam
Lingkungan   Daerah   Propinsi   Sumatera   Tengah
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1956 Nomor 20);

2. Undang–Undang   Nomor   32   Tahun   2004   tentang

Pemerintahan   Daerah   (Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara   Republik   Indonesia   Nomor   4437   Tahun   2004)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang­Undang   Nomor   12   Tahun   2008   (Lembaran
Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2008   Nomor   59,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
3. Undang­Undang   Nomor   11   Tahun   2011   tentang

Kesejahteraan   Sosial   (Lembaran   Negara  Republik

Indonesia  Tahun 2009 Nomor 12, Tambahan Lembaran
Negara Republik Nomor 4967);

4. Undang­Undang   Nomor   12 

Tahun   2011  tentang
Pembentukan   Peraturan   Perundang–undangan
(Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun   2011
Nomor  82,   Tambahan   Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Nomor 5234);

5. Undang­Undang   Nomor   13   Tahun   2011   tentang

Penanganan   Fakir   Miskin   (Lembaran   Negara   Republik

Indonesia   Nomor   83,   Tambahan   Lembaran   Negara
Nomor 5235);
6. Peraturan   Pemerintah   Nomor   17   Tahun   1980   tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Padang   (Lembaran   Negara   Republik   Indonesia   Tahun
1980 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3164);

7. Peraturan   Pemerintah   Nomor   38   Tahun   2007   tentang

Pembagian   Urusan  Pemerintahan  Antara   Pemerintah,
Pemerintahan   Daerah   Provinsi   Dan   Pemerintahan
Daerah   Kabupaten/Kota   (Lembaran   Negara   Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran
Negera Republik Indonesia Nomor 4737);
8. Peraturan   Presiden   Nomor   15   Tahun   2010   tentang

Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;
9. Peraturan  Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010

tentang   Tim   Koordinasi   Penanggulangan   Kemiskinan
Propinsi dan Kabupaten/Kota;
10. Peraturan   Daerah   Kota   Padang   Nomor   16   Tahun   2008


tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Daerah   Kota   Padang   (Lembaran   Daerah   Tahun   2008
Nomor   16,   Tambahan   Lembaran   Daerah   Kota   Padang
Nomor   14)   Sebagaimana   Telah   Diubah   Dengan
Peraturan   Daerah   Nomor   14   Tahun   2012   (Lembaran
Daerah   Tahun   2012   Nomor   14,   Tambahan   Lembaran
Daerah Nomor 14); 

11. Peraturan   Daerah   Kota   Padang   Nomor   17   Tahun   2008

tentang   Pembentukan   Organisasi   dan   Tata   Kerja
Inspektorat,   Badan   Perencanaan   Pembangunan   Daerah
Dan Lembaga Teknis Daerah (Lembaran Daerah Tahun
2008   Nomor   17)   sebagaimana   telah   diubah   dengan
Peraturan   Daerah   Nomor   15   Tahun   2012   (Lembaran
Daerah   Tahun   2012   Nomor   15,   Tambahan   Lembaran
Daerah Nomor 15);

12. Peraturan   Daerah   Kota   Padang   Nomor   19   Tahun   2008


tentang   Pembentukan   Organisasi   dan   Tata   Kerja
Kecamatan Kota Padang (Lembaran Daerah Tahun 2008
Nomor 19, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 19);

Dengan Persetujuan Bersama
DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PADANG
dan
WALIKOTA PADANG
MEMUTUSKAN :

2

Menetapkan  :  PERATURAN DAERAH TENTANG PENANGGULANGAN  
                        KEMISKINAN DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN
 
BAB  I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
1.


Daerah adalah Kota Padang.

2.

Pemerintah Daerah adalah Walikota dan perangkat
daerah sebagai unsur penyelenggaran Pemerintahan Daerah.

3.

Pemerintahan   Daerah   adalah   penyelenggaraan
urusan pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut azas
otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas­luasnya
dalam   sistim   dan   prinsip   Negara   Kesatuan   Republik   Indonesia
sebagaimana   dimaksud   dalam   Undang­Undang  Dasar  Negara   Republik
Indonesia.

4.

Walikota adalah Walikota Padang.


5.

Kecamatan   adalah   wilayah   kerja   Camat   sebagai
perangkat daerah;

6.

Kelurahan   adalah     wilayah   kerja   Lurah   sebagai
perangkat daerah;

7.

Penanggulangan   Kemiskinan   dan   Peningkatan
Kesejahteraan   adalah   kebijakan   dan   program   pemerintah   dan
pemerintah   daerah   yang   dilakukan   secara   sistematis,   terencana,   dan
bersinergi   dengan   dunia   usaha   dan   masyarakat   untuk   mengurangi
jumlah   penduduk   miskin   dalam   rangka   meningkatkan   derajat
kesejahteraan rakyat.


8.

Program   penanggulangan   kemiskinan   adalah
kegiatan   yang   dilakukan   oleh   pemerintah,   pemerintah   daerah,   dunia
usaha, serta masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
miskin   melalui   bantuan   sosial,   pemberdayaan   masyarakat,
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil, serta program lain dalam
rangka meningkatkan kegiatan ekonomi.

9.

Rencana   Pembangunan   Jangka   Menengah   Daerah
yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan untuk
periode 5 (lima) tahun.

10.

Rencana   Pembangunan   Tahunan   Daerah   yang
selanjutnya   disebut   Rencana   Kerja   Pemerintah   Daerah   (RKPD)   adalah
dokumen perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun. 


11.

Strategi   Penanggulangan   Kemiskinan   Daerah   yang
selanjutnya   disingkat   SPKD   adalah   dokumen   strategi   penanggulangan
kemiskinan   daerah   yang   selanjutnya   digunakan   sebagai   rancangan
kebijakan pembangunan daerah di bidang penanggulangan kemiskinan
dalam proses penyusunan RPJMD.

12.

Strategi   Penanggulangan   Kemiskinan   Kecamatan
yang   selanjutnya   disingkat   SPK  Kecamatan  adalah   dokumen   strategi
3

penanggulangan   kemiskinan   kecamatan   yang   selanjutnya   digunakan
sebagai   rancangan   kebijakan   pembangunan   Kecamatan   dibidang
penanggulangan   kemiskinan   dalam   proses   penyususnan   Renstra
Kecamatan;
13.


Strategi   Penanggulangan   Kemiskinan   Kelurahan
yang   selanjutnya   disingkat   SPK  Kelurahan  adalah   dokumen   strategi
penanggulangan   kemiskinan   kelurahan  yang   selanjutnya   digunakan
sebagai   rancangan   kebijakan   pembangunan   Kelurahan  dibidang
penanggulangan   kemiskinan   dalam   proses   penyususnan   Renstra
Kelurahan;

14.

Satuan   Kerja   Perangkat   Daerah   yang   selanjutnya
disingkat SKPD adalah perangkat daerah pada pemerintah daerah selaku
pengguna anggaran.

15.

Tim   Koordinasi   Penanggulangan   Kemiskinan  Kota
Padang  yang   selanjutnya   disebut   TKPK  Kota  adalah   wadah   koordinasi
lintas sektor  dan lintas pemangku kepentingan untuk penanggulangan
kemiskinan di Kota Padang.


16.

Tim   Koordinasi   Penanggulangan   Kemiskinan
Kecamatan  yang   selanjutnya   disebut   TKPK  Kecamatan  adalah   wadah
koordinasi   lintas   sektor   dan   lintas   pemangku   kepentingan   untuk
penanggulangan kemiskinan di kecamatan.

17.

Tim   Koordinasi   Penanggulangan   Kemiskinan
Kelurahan   yang   selanjutnya   disebut   TKPK   Kelurahan   adalah   wadah
koordinasi   lintas   sektor   dan   lintas   pemangku   kepentingan   untuk
penanggulangan kemiskinan di kelurahan.
BAB II
PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Bagian Kesatu
Tanggung Jawab
Pasal 2

(1)

Walikota   bertanggung   jawab   atas   pelaksanaan   percepatan
penanggulangan kemiskinan di Kota Padang.

(2)

Camat   bertanggung   jawab   atas   pelaksanaan   percepatan
penanggulangan kemiskinan di kecamatan masing­ masing.

(3)

Lurah   bertanggung   jawab   atas   pelaksanaan   percepatan
penanggulangan kemiskinan di kelurahan masing­ masing
Bagian Kedua
Percepatan 
Pasal 3

Percepatan   penanggulangan   kemiskinan   sebagaimana   dimaksud   dalam
Pasal 2 dilakukan melalui:
a. strategi; dan
b. program. 
4

Pasal 4
Strategi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a, dilakukan dengan:
a. mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin;
b. meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat miskin;
c. mengembangkan dan menjamin keberlanjutan usaha ekonomi mikro dan
kecil; dan
d. mensinergikan kebijakan dan program penanggulangan kemiskinan.
Pasal 5
Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf b terdiri atas:
a. kelompok  program bantuan sosial  terpadu  berbasis  keluarga, bertujuan
untuk melakukan pemenuhan hak dasar, pengurangan beban hidup, dan
perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin;
b. kelompok   program   penanggulangan   kemiskinan   berbasis   pemberdayaan
masyarakat, bertujuan untuk mengembangkan potensi dan memperkuat
kapasitas   kelompok   masyarakat   miskin   untuk   terlibat   dalam
pembangunan   yang   didasarkan   pada   prinsip­prinsip   pemberdayaan
masyarakat;
c. kelompok   program   penanggulangan   kemiskinan   berbasis   pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil, bertujuan untuk memberikan akses dan
penguatan ekonomi bagi pelaku usaha berskala mikro dan kecil; dan
d. program­program   lainnya   yang   baik   secara   langsung   ataupun   tidak
langsung   dapat   meningkatkan   kegiatan   ekonomi   dan   kesejahteraan
masyarakat miskin.
Pasal 6
(1)

Strategi dan program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 dan Pasal
5 dilakukan secara terkoordinasi.

(2)

Koordinasi   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   diselenggarakan
melalui   sinkronisasi,   harmonisasi,   dan   integrasi   penanggulangan
kemiskinan lintas sektor dan lintas pemangku kepentingan.
Bagian Ketiga
Pembentukan TKPK
Pasal 7

(1)

Walikota     dalam   melaksanakan   percepatan   penanggulangan
kemiskinan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) membentuk
TKPK Kota.

(2)

Camat dalam melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan
sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   2   ayat   (2)   membentuk   TKPK
Kecamatan.

(3)

Lurah  dalam  melaksanakan percepatan penanggulangan kemiskinan
sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   2   ayat   (3)   membentuk   TKPK
Kelurahan.
5

Pasal 8
TKPK Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) mempunyai tugas:
a. melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di kota; dan
b. mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kota.   
Pasal 9
(1)

(2)

TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf a, menyelenggarakan fungsi: 
a.

pengoordinasian   penyusunan   SPKD   Kota   sebagai   dasar
penyusunan RPJMD Kota di bidang penanggulangan kemiskinan;

b.

pengoordinasian   forum   SKPD   atau   forum   gabungan   SKPD
bidang   penanggulangan   kemiskinan   dalam   hal   penyusunan   rencana
strategis SKPD;

c.

pengoordinasian   forum   SKPD   atau   forum   gabungan   SKPD
bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan rancangan
RKPD;

d.

pengoordinasian   forum   SKPD   atau   forum   gabungan   SKPD
bidang   penanggulangan   kemiskinan   dalam   hal   penyusunan   rencana
kerja SKPD; dan

e.

pengevaluasian   pelaksanaan   perumusan   dokumen   rencana
pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan.

TKPK Kota dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 8 huruf b, menyelenggarakan fungsi:  
a. pengendalian   pemantauan,   supervisi   dan   tindak   lanjut   terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah;
b. pengendalian   pemantauan   pelaksanaan   kelompok   program
penanggulangan   kemiskinan   oleh   SKPD   yang   meliputi   realisasi
pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
c. penyusunan hasil pemantauan pelaksanan program dan atau kegiatan
program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d. pengendalian   evaluasi   pelaksanaan   program   dan   atau   kegiatan
penanggulangan kemiskinan; 
e. pengendalian   penanganan   pengaduan   masyarakat   bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f. penyiapan   laporan   pelaksanaan   dan   pencapaian   program
penanggulangan kemiskinan kepada Walikota.
Pasal 10

TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2) mempunyai
tugas:
a.
melakukan   koordinasi   penanggulangan   kemiskinan   di
kecamatan dan
b.
mengendalikan   pelaksanaan   penanggulangan   kemiskinan   di
kecamatan.  
6

Pasal 11
(1)TKPK   Kecamatan   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana   dimaksud
dalam Pasal 10 huruf a, menyelenggarakan fungsi: 
a.

pengoordinasian   penyusunan   SPK  Kecamatan   sebagai   dasar
penyusunan   Renstra   Kecamatan  di   bidang   penanggulangan
kemiskinan;

b.

pengoordin  UPT   dan   Instansi   Pemerintah   Lainnya   di   Kecamatan
dalam hal penyusunan rencana strategis Kecamatan;

c.

pengoordinasian UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan rancangan Rencana Kerja Kecamatan;

d.

pengoordinasian UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya di Kecamatan
dalam hal penyusunan Rencana Kerja Kecamatan; dan

e.

pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunaKecamatan bidang penanggulangan kemiskinan.

(2) TKPK   Kecamatan   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana   dimaksud
dalam Pasal 10 huruf b, menyelenggarakan fungsi: 
a.

pengendalian   pemantauan,   supervisi   dan   tindak   lanjut   terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan
agar sesuai dengan kebijakan pembangunan Kecamatan;

b.

pengendalian   pemantauan   pelaksanaan   kelompok   program
penanggulangan kemiskinan oleh UPT dan Instansi Pemerintah Lainnya
di   Kecamatan  yang   meliputi   realisasi   pencapaian   target,   penyerapan
dana dan kendala yang dihadapi;

c.

penyusunan   hasil   pemantauan   pelaksanaan   program   dan   atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;

d.

pengendalian   evaluasi   pelaksanaan   program   dan   atau   kegiatan
penanggulangan kemiskinan;

e.

pengendalian   penanganan   pengaduan   masyarakat   bidang
penanggulangan kemiskinan; dan

f.

penyiapan   laporan   pelaksanaan   dan   pencapaian   program
penanggulangan kemiskinan kepada `Camat dan TKPK Kota.
Pasal 12

TKPK Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) mempunyai
tugas:
a. melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di kelurahan  
b. mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di kelurahan
                                                 
                                                  Pasal 13
(1) TKPK   Kelurahan   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana   dimaksud
dalam Pasal 12 huruf a, menyelenggarakan fungsi: 
a. pengoordinasian   penyusunan   SPK  Kelurahan   sebagai   dasar
penyusunan   Renstra   Kelurahan   di   bidang   penanggulangan
7

kemiskinan;
b. pengoordinasian  unsur  Pemerintah  dan   Organisasi   kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan rencana strategis Kecamatan;
c. pengoordinasian   unsur  Pemerintah  dan   Organisasi   kemasyarakatan
di   Kelurahan   dalam   hal   penyusunan   rancangan   Rencana  Kerja
Kelurahan;
d. pengoordinasian   unsur  Pemerintah  dan   Organisasi   kemasyarakatan
di Kelurahan dalam hal penyusunan Rencana Kerja Kelurahan; dan
e. pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen rencana
pembangunan Kelurahan bidang penanggulangan kemiskinan.
(2) TKPK   Kelurahan   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana   dimaksud
dalam Pasal 12 huruf b, menyelenggarakan fungsi: 
a. pengendalian   pemantauan,   supervisi   dan   tindak   lanjut   terhadap
pencapaian   tujuan   program   dan   kegiatan   penanggulangan
kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan Kelurahan;
b. pengendalian   pemantauan   pelaksanaan   kelompok   program
penanggulangan   kemiskinan   oleh   unsur  Pemerintah  dan  Organisasi
kemasyarakatan  di   Kelurahan   yang   meliputi   realisasi   pencapaian
target, penyerapan dana dan kendala yang dihadapi;
c. penyusunan   hasil   pemantauan   pelaksanaan   program   dan   atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik;
d. pengendalian   evaluasi   pelaksanaan   program   dan   atau   kegiatan
penanggulangan kemiskinan;
e. pengendalian   penanganan   pengaduan   masyarakat   bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
f. penyiapan   laporan   pelaksanaan   dan   pencapaian   program
penanggulangan kemiskinan kepada Camat.
                                                   Pasal 14
(1)

Untuk   membantu   kelancaran   pelaksanaan   tugas   TKPK   Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dibentuk Sekretariat TKPK Kota .

(2)

Sekretariat   TKPK   Kota   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
mempunyai   tugas   memberikan   dukungan   administrasi   teknis   dan
dukungan bahan kebijakan kepada TKPK Kota.

(3)

Sekretariat   TKPK   Kota   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
berkedudukan di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
Pasal 15

Sekretariat   TKPK   Kota   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana   dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (2) bertanggung jawab kepada Ketua TKPK Kota.
Pasal 16
(1)

Untuk   membantu   kelancaran   pelaksanaan   tugas   TKPK
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 dibentuk Sekretariat
TKPK Kecamatan. 
8

(2)

Sekretariat TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1)   mempunyai   tugas   memberikan   dukungan   administrasi   teknis   dan
dukungan bahan kebijakan  kepada TKPK Kecamatan.

(3)

Sekretariat TKPK Kecamatan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) berkedudukan di Kecamatan.
                                           
Pasal 17

Sekretariat   TKPK   Kecamatan   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana
dimaksud   dalam   Pasal  16   ayat   (2)   bertanggung   jawab   kepada   Ketua   TKPK
Kecamatan.
Pasal 18
(1) Untuk   membantu   kelancaran   pelaksanaan   tugas   TKPK   Kelurahan
sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   12   dibentuk   Sekretariat   TKPK
Kelurahan. 
(2) Sekretariat   TKPK   Kelurahan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
mempunyai   tugas   memberikan   dukungan   administrasi   teknis   dan
dukungan bahan kebijakan  kepada TKPK Kelurahan.
(3) Sekretariat   TKPK   Kelurahan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)
berkedudukan di Kelurahan.
Pasal 19
Sekretariat   TKPK   Kelurahan   dalam   melaksanakan   tugas   sebagaimana
dimaksud   dalam   Pasal  18   ayat   (2)   bertanggung   jawab   kepada   Ketua   TKPK
Kelurahan.
Pasal 20
(1) Untuk membantu kelancaran pelaksanaan tugas Sekretariat TKPK  Kota
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 dibentuk Kelompok Kerja.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a.
Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi; 
b.
Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c.
Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 21
(1)

Untuk   membantu   kelancaran   pelaksanaan   tugas   Sekretariat   TKPK
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 dibentuk   Kelompok
Kerja.

(2)

Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi; 
b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 22

(1) Untuk   membantu   kelancaran   pelaksanaan   tugas   Sekretariat   TKPK
9

Kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20 dibentuk   Kelompok
Kerja.
(2) Kelompok Kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas:
a. Kelompok Kerja Pendataan dan Sistem Informasi; 
b. Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan; dan
c. Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat.
Pasal 23
(1)

Kelompok   Kerja   Pendataan   dan   Sistem   Informasi   sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf a, Pasal 21 ayat (2) huruf a dan
Pasal 22 ayat (2) huruf a mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Sekretaris TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam mengelola data
dan sistem informasi penanggulangan  kemiskinan.

(2)

Kelompok   Kerja   Pendataan   dan   Sistem   Informasi   dalam
melaksanakan   tugas   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1),
menyelenggarakan fungsi:
a. pengelolaan dan pengembangan data kemiskinan;
b. pengembangan indikator kemiskinan daerah;
c. pengembangan sistem informasi kemiskinan; dan
d. penyediaan   data   dan   informasi   sistem   peringatan   dini   kondisi   dan
permasalahan kemiskinan.

(3)

Kelompok   Kerja   Pengembangan   Kemitraan   sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 20 ayat (2) huruf b, Pasal 21 ayat (2) huruf b dan
Pasal   22   ayat   (2)   huruf   b,   mempunyai   tugas   melaksanakan   sebagian
tugas   Sekretaris   TKPK   Kota,   Kecamatan   dan   Kelurahan   dalam
memfasilitasi   pengelolaan   dan   pengembangan   kemitraan   dalam
penanggulangan kemiskinan.

(4)

Kelompok Kerja Pengembangan Kemitraan dalam melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (3), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan   pembinaan   hubungan   antara   masyarakat   dengan
pemerintah daerah; dan
b. perumusan   pembinaan   hubungan   dunia   usaha   dengan   pemerintah
daerah.

(5)

Kelompok Kerja Pengaduan Masyarakat sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 20 ayat (2) huruf c, Pasal 21 ayat (2) huruf c dan Pasal 22
ayat   (2)   huruf   c   mempunyai   tugas   melaksanakan   sebagian   tugas
Sekretaris   TKPK   Kota,   Kecamatan   dan   Kelurahan   dalam   memfasilitasi
penanganan   pengaduan   masyarakat   program   penanggulangan
kemiskinan.

(6)

Kelompok   Kerja   Pengaduan   Masyarakat   dalam   melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (5), menyelenggarakan fungsi:
a. perumusan   dan   penyiapan   penanganan   aspirasi   dan   pengaduan
masyarakat terkait kegiatan penanggulangan kemiskinan;
b.perumusan dan penyiapan bahan kampanye penanganan aspirasi dan
pengaduan   masyarakat   terkait   dengan   penyelenggaraan   kegiatan
penanggulangan kemiskinan; dan
c. perumusan   dan   penyiapan   bahan   sosialisasi   dan   kampanye   tentang
10

perlunya pendampingan masyarakat dalam penyampaian pengaduan
pada penyelenggaraan kegiatan penanggulangan kemiskinan.
Pasal 24
(1) TKPK   Kota,   Kecamatan   dan   Kelurahan   dalam   melaksanakan   tugas
sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   8,   Pasal   10   dan   Pasal   12   dibantu
kelompok program penanggulangan kemiskinan.
(2) Kelompok   program   penanggulangan  kemiskinan   sebagaimana   dimaksud
pada ayat (1) terdiri atas:
a. kelompok program bantuan sosial terpadu berbasis keluarga; 
b. kelompok   program   penanggulangan   kemiskinan   berbasis
pemberdayaan masyarakat; 
c. kelompok   program   penanggulangan   kemiskinan   berbasis
pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil; dan
d. kelompok program lainnya.
(3) Kelompok program lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
dapat dibentuk sesuai kebutuhan.

Pasal 25
(1) Kelompok   program   bantuan   sosial   terpadu   berbasis   keluarga
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat (2) huruf a, melaksanakan
sebagian tugas TKPK Kota, Kecamatan dan Kelurahan dalam melakukan
koordinasi penanggulangan kemiskinan di bidang bantuan sosial terpadu
berbasis keluarga. 
(2) Kelompok  program penanggulangan kemiskinan  berbasis pemberdayaan
masyarakat   sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   24   ayat   (2)   huruf   b,
melaksanakan   sebagian   tugas   TKPK   Kota,   Kecamatan   dan   Kelurahan
dalam   melakukan   koordinasi   penanggulangan   kemiskinan   di   bidang
pemberdayaan masyarakat.
(3) Kelompok  program penanggulangan kemiskinan  berbasis pemberdayaan
usaha ekonomi mikro dan kecil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24
ayat   (2)   huruf   c,   melaksanakan   sebagian   tugas   TKPK   Kota,   Kecamatan
dan Kelurahan dalam melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan
di bidang pemberdayaan usaha ekonomi mikro dan kecil.
(4) Kelompok program lainnya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 ayat
(2)   huruf   d,   melaksanakan   sebagian   tugas   TKPK   Kota,   Kecamatan   dan
Kelurahan dalam  melakukan  koordinasi  penanggulangan kemiskinan  di
bidang lainnya.  
Pasal 26
Kelompok   program   sebagaimana   dimaksud   dalam   Pasal   25   dalam
melaksanakan   tugas   bertanggung   jawab   kepada   Ketua   TKPK   Kota,   Ketua
TKPK Kecamatan dan Ketua TKPK Kelurahan.
11

Pasal 27
(1) Keanggotaan TKPK Kota, TKPK Kecamatan dan TKPK Kelurahan terdiri
dari unsur pemerintah daerah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku
kepentingan lainnya dalam penanggulangan kemiskinan.
(2) Susunan   keanggotaan   TKPK   Kota,   TKPK   Kecamatan   dan   TKPK
Kelurahan   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)   selanjutnya   diatur
dalam Peraturan Walikota.
(3) Bagan struktur TKPK Kota dan TKPK Kecamatan serta TKPK Kelurahan
tercantum dalam lampiran Peraturan Walikota   sebagaimana dimaksud
ayat (2).
Pasal 28
(1) Pembentukan   TKPK   Kota,   Sekretariat,   Kelompok   Kerja   dan   Kelompok
Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal  7  ayat (1), Pasal 14, Pasal
18 dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Walikota.
(2) Pembentukan   TKPK   Kecamatan,   Sekretariat,   Kelompok   Kerja   dan
Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (2), Pasal
16, Pasal 20, dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Camat.
(3) Pembentukan   TKPK   Kelurahan,   Sekretariat,   Kelompok   Kerja   dan
Kelompok Program sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3), Pasal
18, Pasal 22 dan Pasal 24 ditetapkan dengan Keputusan Lurah.
BAB III
PELAKSANAAN KOORDINASI 
Pasal 29
(1)

Rapat koordinasi TKPK Kota, TKPK  Kecamatan dan TKPK  Kelurahan
dilaksanakan   paling   sedikit   3   (tiga)   kali   dalam   1   (satu)   tahun   atau
sewaktu­waktu sesuai dengan kebutuhan.

(2)

Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
Ketua TKPK masing­ masing.

(3)

Rapat koordinasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) membahas:
a. penyusunan SPKD Kota, SPK Kecamatan dan SPK Kelurahan;
b. penyusunan   program­program   penanggulangan   kemiskinan   dalam
RPJMD dan RKPD, Renstra dan  Renja  Kecamatan, serta Renstra dan
Renja Kelurahan.
c. pelaksanaan percepatan penanggulangan kemiskinan.
BAB IV
HUBUNGAN KERJA 
Pasal 30

Pelaksanaan   tugas   TKPK   Kota,   TKPK   Kecamatan   dan   TKPK   Kelurahan
Percepatan   Penanggulangan   Kemiskinan   dilakukan   secara   terkoordinasi
dalam satu kesatuan kebijakan penanggulangan kemiskinan.
12

BAB V
PELAPORAN
Pasal 31
(1)

Camat   melaporkan   pelaksanaan   penanggulangan   kemiskinan   di
kecamatan kepada Walikota.

(2)

Laporan   Camat  sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (1)  disampaikan
paling   sedikit   2   (dua)   kali   dalam   1   (satu)   tahun   atau   sewaktu­waktu
sesuai dengan kebutuhan.

(3)

Lurah   melaporkan   pelaksanaan   penanggulangan   kemiskinan
dikelurahan kepada Camat.

(4)

Laporan   Lurah   sebagaimana   dimaksud   pada   ayat   (3)   disampaikan
paling   sedikit   2   (dua)   kali   dalam   1(satu)   tahun   atau   sewaktu   waktu
sesuai dengan kebutuhan.
BAB VI
PEMBINAAN 
Pasal 32

(1) Walikota melakukan pembinaan terhadap pelaksanaan penanggulangan
kemiskinan   di   kota,     Camat   melakukan   pembinaan   terhadap
pelaksanaan   penanggulangan   kemiskinan   dikecamatan   dan   Lurah
melakukan   pembinaan   terhadap   pelaksanaan   penanggulangan
kemiskinan dikelurahan. 
(2) Pembinaan   Walikota,   Camat   dan   Lurah   sebagaimana   dimaksud   pada
ayat   (1)   meliputi   pemberian   bimbingan,   supervisi,   pemantauan   dan
evaluasi pelaksanaan penanggulangan kemiskinan.
BAB VII
PENDANAAN
Pasal 33
Pelaksanaan   percepatan   penanggulangan   kemiskinan   dibebankan   pada
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota dan sumber pendanaan lain
yang sah dan tidak mengikat.
BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 34
Tim   Koordinasi   Penanggulangan   Kemiskinan   Kota,   Kecamatan   dan
Kelurahan yang telah ada tetap melaksanakan tugasnya dan menyesuaikan
dengan Peraturan Daerah ini .

13

Pasal 35
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kota Padang.

Ditetapkan di Padang
pada tanggal 28 Januari 2013
WALIKOTA PADANG,

 
FAUZI BAHAR
Diundangkan  di Padang 
pada tanggal 28 Januari 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA PADANG

SYAFRIL BASYIR 

LEMBARAN DAERAH KOTA PADANG TAHUN 2013 NOMOR 2

PENJELASAN
ATAS
PERATURAN DAERAH KOTA PADANG
14

NOMOR     2   TAHUN  2013
TENTANG

PENANGGULANGAN KEMISKINAN 
DAN PENINGKATAN KESEJAHTERAAN

I.

UMUM
Kesejahteraan   masyarakat   merupakan   suatu   kondisi   yang   harus
diwujudkan bagi seluruh warga Negara di dalam pemenuhan kebutuhan
ekonomi/ material, spiritual dan sosial agar dapat hidup sejahtera dan
mampu mengembangkan diri, sehingga dapat pula melaksanakan fungsi
sosialnya sebagai warga Kota.
Sungguhpun dalam kenyataanya, permasalahan yang berkaitan dengan
masalah   kesejahteraan   masyarakat   dan   kemiskinan   tampaknya   sudah
semakin membaik, namun masih banyak warga Kota Padang yang masih
belum   dapat   memahami   kebutuhan   dasarnya,   karena   kondisi   mereka
yang   mengalami   berbagai   macam   hambatan   untuk   mencapainya   baik
hambatan   internal   maupun   eksternal,   sehingga   mereka   belum   dapat
menikmati kehidupan yang layak.
Dalam perkembangan pengentasan kemiskinan di Kota Padang banyak
program   dilakukan   oleh   beberapa   SKPD   dan   instansi   vertikal   serta
kelompok   NGO   (Non   Government   Organization),   oleh   karena   itu   perlu
dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:
a. Penentuan kriteria keluarga miskin tersebut.
b. Dari   bermacam­macam   program   dimaksud   sasarannya   sering
berbeda­ beda karena tidak adanya keluarga miskin yang teregistrasi
dengan   baik.   Sehingga   menyulitkan   para   pelaku   pengentasan
kemiskinan ini melakukan programnya dan tidak terukur.
c. Dari   gambaran   permasalahan   diatas   perlu   dikoordinasikan   secara
baik   sehingga   jelas   kriteria   keluarga   miskin   dimaksud,   jelas
jumlahnya, tepat sasaran, efisien, efektif dan bisa dievaluasi dengan
baik.
d. Berdasarkan hal tersebut diatas serta menyikapi banyaknya aturan,
baik   aturan   dalam   bentuk   Undang­Undang,   Peraturan   Pemerintah,
Peraturan   Presiden   dan   Peraturan   Menteri   yang   berlaku   dengan
kegiatan   pengentasan   kemiskinan   perlu   dirumuskan   dalam   suatu
Peraturan Daerah.

II. PASAL DEMI PASAL
Pasal 1
cukup jelas
Pasal 2
 
cukup jelas
Pasal 3           
cukup jelas   
  Pasal 4
      
Huruf a
15

                     Mengurangi beban pengeluaran masyarakat miskin,
dilakukan   dengan   kebijakan   Pemda   melalui   program
berobat gratis, dan bantuan sosial kepada masyarakat.
Huruf b
            Meningkatkan kemampuan dan pendapatan masyarakat
miskin   melalui   program   Koperasi   Jasa   Keuangan
Syariah   (KJKS)   untuk   mendukung   kegiatan   usaha
ekonomi rumah tangga masyarakat.
Huruf c
                       Hal   ini   secara   sekaligus   juga   diharapkan   untuk
mengembangkan   dan   menjamin   keberlanjutan   usaha
mikro dam kecil di tingkat kelurahan, sebab masyarakat
akan   semakin   mudah   untuk   mengakses   sumber
pembiayaan untuk mengembangkan usaha mereka.
Huruf d
              Mengkoordinasikan dan mensinergikan kebijakan dan
program   penanggulangan   kemiskinan   maksudnya
semua   program   SKPD   yang   terkait   dengan   masalah
peningkatan   kesejahteraan   masyarakat   dan
penanggulangan   kemiskinan   dikoordinasikan   dan
disinergikan untuk mencapai tujuan dan sasaran yang
sama
Pasal 5

cukup jelas

Pasal 6
         cukup jelas
Pasal 7
cukup jelas
Pasal  8             
          
cukup jelas
Pasal  9
 
              cukup jelas
Pasal 10
cukup jelas
Pasal 11
cukup jelas
Pasal 12  
cukup jelas
Pasal 13       
 
cukup jelas
Pasal 14  
cukup jelas
Pasal 15
 
cukup jelas  
Pasal 16  
cukup jelas
Pasal 17  
cukup jelas
Pasal 18
cukup jelas
Pasal 19
cukup jelas
Pasal 20
cukup jelas
16

Pasal 21
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 27
Pasal 28
Pasal 29

cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas

Pasal 30
                           Satu   kesatuan   kebijakan   penanggulangan   kemiskinan
maksudnya   adalah   langkah­   langkah   penanggulangan
kemiskinan   dan   peningkatan   kesejahteraan   masyarakat   yang
terkoordinasi   dalam   satu   perintah   kumando   untuk   mencapai
tujuan yang sudah ditetapkan.
Pasal 31
Pasal 32
Pasal 33
Pasal 34
Pasal 35

cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas
cukup jelas

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH TAHUN 2013 NOMOR 64

17