Dasar dasar Pendidikan Moral sampel buku sumber ajar
1
DASAR-DASAR
PENDIDIKANMORAL
Karakter)
Pendidikan
(BasisPengembangan
D r s .M u c h s o nA R . ,M . P d .
&
, .Ag.
D r . S a m s u r iM
@
PENERBIT OTAAK
ww.prndblbmbalccm
2013
iid"
DASAR.DASARPENDIDIKANMORAL
Copyright@Drs.MuchsonAR., M. Pd. & Dr. Samsuri,M. Ag., 2013
Diterbitkanoleh PenerbitOmbak (Anggota IKAPI),2013
PerumahanNogotirto lll, jl. erogo B-15,Yogyakarta55292
Tlp. {027a) 7019945; Fax. (0274) 620606
e-mail: redaksiombak@yahoo.co.id
website: www.penerbitombak.com
facebook:PenerbitOmbak Dua
PO.!t41.03.'12
Penulis:Drs.MuchsonAR,M. Pd.& Dr.Samsuri,M. Ag.
AdityaPratama
Penyunting:
Tataletak:NanjarTriMuKi
Sampul:DianQamajaya
Nasional:KatalogDalamTerbitan(KDT)
Perpustakaan
PEIIDIDIKANMORAL
DASAR-DASAR
PenerbitOmbak,2013
Yogyakarta:
x + 126hlm.;14,5x 21 cm
ISBN:978-602-258-O36-2
DAFTARISI
- Viii
KATAPENGANTAR
BAB I
A.
PEMAI{AMANTENTANGMORAT- 1
PengertianMoral - l-
B. Moralitasvs Legalitas- 6
C. SifatMoral: PerspektifObjektivistikversusRelativistik- 9
Perspektif
D. MoralitasObjektivistikversusRelativistik:
Historis- 11
AjaranMoral- 18
E. Sumber-Sumber
NII-AI,NORMADAN MORAL-27
tentangNilai- 2L
A. Pemahaman
tentangNorma- 30
B. Pemahaman
BABII
C. HubunganantaraNilai,Norma,dan Moral- 35
lmmoraldan SanksiMoral- 35
D. Perbuatan
KAWASANMORAL- 41
BAB III ASPEK-ASPEK
A. PembagianKawasanMoral - 4lMoral- 41
B. Penalaran
Moral - 43
C. Perasaan
D. PerilakuMoral - 44
E. TindakanMoral - 46
Sat*luri, M'Ag
Drs. lv1*clts#rlAIi', ki. Pti' lj''-1i'lr'
vi
MORAL- 49
BAB IV PARADIGMAPERKEMBANGAN
A. ParadigmaAbsolutistik- 49
- 58
B. ParadigmaRelativistik
MORAT- 60
FITSAFAT
ALIRAN-ALIRAN
A. Hedonisme- 60
- 62
B. Eudaemonisme
BABV
C. Utilitarisme - 64
D. Marxisme - 66
E. Deontologi- 68
DAN
ILMU PENGETAHUAN
BABVI NIIATMORATITAS
- 72
TEKNOLOGI
DilemaPeneraPanlPtek- 72
B. Akar Persoalan- 74
A.
C. Nilaidan TanggungJawabMoral lptek - 78
NilailPtek- 80
D. Mengembalikan
MORAT- 83
BABVtI PEIVDIDIKAN
Nasional- 83
PendidikanMoraldalamSistemPendidikan
Nilai-NilaiMoral sebagaiProsesAfektif- 88
B. Internalisasi
Afektif - 94
C. Metode Pembelal'aran
A.
D. PenilaianAfektif - 101
DAN
KARAKTER
MORAL,PENDIDIKAN
BABVIlt PENDIDIKAN
- LA4
KEWARGANEGARAAN
FENDIDIKAN
A . P e n d a h u l u a- n 1 0 4
B. RagamModel PrograrnPendidikanKarakter- 105
Ylasar-clasar Penditlikan Mot'al
vii
- 109
Karakter
Pendidikan
c. Efektivitivas
atau
Karakter
Pendidikan
Bangsa:
Karakter
D. Membangun
- 172
Kewarganegaraan?
Pendidikan
- 119
PUSTAKA
DAFTAR
- L25
PENULIS
TENTANG
H[[dr,,
II
I
i
I
l
IA\TAPENGANTAR
yanglalu,pendidikanmoralmerupakan
inti
ada masa-masa
jika orang
Dengandemikian,
dan wajahutamapendidikan.
berbicaratentang pendidikan,pendidik, dan orang yang terdidik,
maka gambaranyang paling menonjol adalah aspek moral, budi
pekerti, karakter,kepribadiandan sebagainya.Pendidikdan orang
yangterdidikdianggapidentikdenganorangyangmoralitasnya
tinggi.
Dengan maraknya kasus pelanggaran moral dan tidak
sedikit melibatkan orang-orang yang terdidik seharusnya
menyadarkansemua pihak akan pentingnyapendidikanmoral.
Sistempendidikannasionalyang selamaini lebih menekankan
pengembangankemampuanintelektualakademisperlu lebih
memberi perhatian pada aspekyang sangatfundamental,yakni
pengembangan
moraletis.
Bukuini dimaksudkan
sebagaipengantar
dalammemahami
pendidikan
dasar-dasar
moral,termasukwacanapengembangan
pendidikan
moral Pancasila.
Bagianterbesarbuku ini diinspirasi
daribukuyangdieditolehWilliamM. Kurtines
danJacobL.Gerwitz
(1.992),
yangberjudulMoralitas,PerilokuMorol,danPerkembangan
(PenerbitUl Press,
Moral,terjemahanM.l.Soelaiman
Jakarta).
Untukedisibukuini,BabVlll sebelumnya
telahdipublikasikan
dalamtulisanSamsuriQA12ltentanghubungan
erat pendidikan
viii
I
Y
lJilsar'-das:lr fr:nCiriilian f:iclal
ix
karakter dengan dimensi pembentukanmoralitaspublik warga
tentangpendidikankarakterdalam kebijakan
negara.Pembahasan
pendidikan nasional, terutama
pengintegrasiannyadalam
di sekolah,diperkenalkansecara
pendidikan kewarganegaraan
ringkasdi bagianakhirbukuini.
terlebih di dalam
Buku ini tentu masih banyakkelemahan,
buku ini masihbanyakkompilasipemikirantentangmoral yang
Oleh karenaitu kritik dan saran
perlu dikritisioleh pembacanya.
gunaperbaikanbukuini.
dari pihakmanapun sangatdiharapkan
Semoga karya sederhana ini memberi sumbangan yang
bermanfaatbagipendidikankita.
2012
Desember
Yogyakarta,
Penulis
BAB III
ASI'EI(-ASPEK
KAWASAN
MORAL
A. Pembagian
Kawasan
Moral
ames S. Rest (1992: 37) mengemukakanbahwa komponenkomponen utama moralitas, berdasarkanhasil penelitian
mengenaimoralitaspada umurnnyaterbagidalam tiga kawasan,
yaitu:pemikirantentangmoral,perasaanrnoraldan penilakunnoral.
Ketigakawasanmoral ini melibatkanperhatiantiga golongan,yaitu:
(1) kaum behavioralisyang mengkajimasalahperilaku,(2) para
pengamat perkembanga
n kognisimempelajarimasalahkognisi,dan
(3) kaumpsikoanalisis
mengkajimasalahafeksi.
Mekanisme psikologis mempradugakan bahwa aspek
rnoralitas mencakup ketiga kawasan tadi. Dari mekanisrne
psikologisitu selanjutnya memandang bahwa kondisinnisasi
dan model perilaku menentukan perilaku, konflik kognisi dan
ekuilibriasimempengaruhiberpikir:,dan gerak-geriklibido serta
superegomenguasaiperasaan(Rest,1992:39).
B. Penalaran
Moral
Penalaran
moralmerupakansuatuprosespertimbanganmoral
sebelumsuatutindakanmoral dilakukanseseorang.
Penalaranini
4X
BAB [V
PARADTGMA
PERKEMBANGANMOR,AI
'pola,
parodigma secara etimologis diartikan sebagai
f4f ata
MeminjamThomas5. Kuhn {1989:187},
i\modet, kerangka.'
paradigrna merupakan keseluruhan konstelasi kepercayaan,
yangdimilikibersamaoleh anggotanilai,teknikdan sebagainya
tertentu'
anggotamasyarakat
Pembicaraanmengenai paradigmaperkembanganmoral,
maka secara umum dikelompokkanke dalam dua kategori
utama, yaitu paradigmaabsolutistikdan paradigmarelativistik.
Teori perkembanganrnoral dalam kajian secaraabsolutistikini
antara fain dapat dicernnati dari Teori Struktur-KognfftfPiaget
dan Teori development-kognitifatau fhe theory of development
of moral thinking-nyaKohlberg.Pada bagian lain, dari aspek
kajian perkembanganmoral relativistikdapat dilihat pada teori
behovioral-kognitif.
A. ParadigmaAbsolutistik
Paradigma absolutistik memandang, bahwa baik don
buruk itu bersifatpasti atau tidak berubah.Suatu perilakuyang
dianggapbaik akan tetap baik, bukan kadangbaik dan kadang
BABV
AI,IRAN-AI-IRAN
MORAL
FITSAFAT
"Mengapaorang harus berbuat baik'
ertanyaan-pertanyaan,
"fVlengapa
dan rnenghindariatau tidak berbuat jahat?"
orang harus benperilakubegini dan tidak memilih perilakuitu?',
menyiratkansecaraekplisit tentang hakikat moralitasmanusia.
tertinggiyangharusataudilnginkan
kebaikandan kebajikan
F{akikat
manusia. Ada beragannpandangan moralitas nranusia ketika
atas
ditanya apa tujuan ia berbuat kebajikan.Jawaban-jawaban
pendekatan
pertanyaanmendasaritu padagilirannyamenunjukkan
yang
atau cara pandangseseorangterhadap persoalantersebut,
lsafatrnoral'
ntah ke dalamberbagaialiranpemikiran/fi
tere.iawa
filsafat
Fadabab ini akandiuraikansecararingkasaliran-aliran
moral sebagaiberikut: hedonisme,eudaemonisme,utilitarisme,
Marxisme,dan deontologi"
A. Hedonisme
secara etimologis istilah hedonisme berasal dari bahasa
yunani, h€don€ yang berarti 'nikmat/kenikmatan'.Aliran ini
berpendirianbahwamenurutkodratnyamanusiamengusahakan
kenikmatan.Aspek negatifdari aliran ini adalahbahwa monusia
50
BABVTI
PENDIDII(ANMORAT
A. Pendidikan
MoraldalamSistemPendidikan
Nasional
endidikan
di Indonesia
dalampraktikpembelajarannya
lebih
didominasioleh pengembangan
kemampuanintelektual
dan kurangmemberiperhatianpadaaspekmoral.Kiranya
tidak
seorangpun yangmembantahbahwamoralmerupakanaspek
pentingsumberdayamanusia.Seseorang
dengankemampuan
yangtinggidapatsajamenjadiorangyangtidakberguna
intelektual
jikamoralitasnya
ataubahkanmembahayakan
masyarakat
rendah.
Sementara
itu, kenyataan
sosialhinggasaatinijugamenunjukkan
sedemikian
maraknya
berbagaikasuspelanggaran
moraldalam
kehidupan
sehari-hari.
Lebihmemprihatinkan
lagi,berbagai
kasus
tersebuttidaksedikitmelibatkan
yangterdidik.
orang-orang
DalamUndang-Undang
No. 20 Tahun2003tentangSistem
Pendidikan
Nasionalsecara
padaPasal
eksplisit
dinyatakan
3 bahwa
tujuan pendidikannasionalantaralain adalahberkembangnya
potensipesertadidikagarmenjadimanusia
yangberakhlak
mulia
ataubermoraltinggi.
yangbersifatnormatif
Akantetapirumusan
tersebuttidaksecaranyatadiimplementasikan
dalamkurikulum
pendidikan
maupunkebijakan
nasional
kita.Dalamketidakjelasan
rh
IP
TENTANG PENULIS
Muchson AR. Penulisadalahstaf pengajar
tn
(a
padaProgram Studi Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn),Fakultasllmu Sosial,UniversitasNegeri
Yogyakarta.Mata kuliah yang diampu adalah
n:
tf
rl.
S.
rn
FilsafatPancasila, Dasar-Dasar Pendidi kan Moral,
Pendidikan Nilai, dan EvaluasiPembelaja.ran
(1974)dan
lKlPYogyakarta
Civic-Hukum
PKn.la alumniS-l Jurusan
lKlPJakarta(1984).
Pendidikan
dan Evaluasi
S-2BidangPenelitian
Pendidikon
Karyatulis yang dihasilkanantara lain: Dasor-Dosar
"Pembelajaran
Nilai,Norma,dan Moral
Moral (Ombak,21t3l;
"DimensiMoral dalamPKn"-Kegiatan
pengabdian
dalamPKn";
yang pernahdilakukanantaralain: KordinatorInstrukturToT
(2002-2006),
TimPengembang
DitjenDikdasrnen
PSMP
Direktorat
DitjenDikti
CalonGuru,DirektotratKetenagaan
TesKompetensi
(2006),SupervisorPenilaiBuku PKnSMA/MA dan SMP/MTs
BintekTim Pengembang
(2006-2007),
Fasilitator
BSNP-Pusbuk
Direktorat
(TPK)
dan Kabupaten/Kota,
TingkatProvinsi
Kurikulum
(sejak2008).
SMPDitjenDikdasmen
Pembinaan
L26
Samsuri. Pnia kelahiran Haurgeulis,
Indnamayupada 19 Juni 1,972ini, sekarang
bekerja sebagai dosen tetap di Jurusan
Pendidikan Kewarganegaraan
dan Hukum
Fakultas llrnu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta.Penulisrnenyelesaikanprogram
51 di Prograrn Studi Fendidikan Moral
Fancasiia
dan Kewarganegaraan
{PMP-KN)FPIPStKlPYogyakarta
{X997);ProgramMagisterStudi lslannUniversitaslsiarnIndonesia
Yogyakarta(2000); dan, program doktoral {S3} Pendidikantlmu
PengetahuanSosial (PIPS)Sekolah Pascasarjana
Universitas
Pendidikan!ndcnesiaBandung(201CI)
dengandisertasitentang
kebijakanpendidikankewarganegaraan
pasca-lgg8di Indonesia.
Bidang keilmuanyang ditekuninyasekarangialah pendidikan
rnoraldan kewanganegaraan.
Alamat en:ail penulisyang dapat
dihubungi
: sannsuri@
uny.ac.
id dan sarnsuri1998@yahoo.com.
DASAR-DASAR
PENDIDIKANMORAL
Karakter)
Pendidikan
(BasisPengembangan
D r s .M u c h s o nA R . ,M . P d .
&
, .Ag.
D r . S a m s u r iM
@
PENERBIT OTAAK
ww.prndblbmbalccm
2013
iid"
DASAR.DASARPENDIDIKANMORAL
Copyright@Drs.MuchsonAR., M. Pd. & Dr. Samsuri,M. Ag., 2013
Diterbitkanoleh PenerbitOmbak (Anggota IKAPI),2013
PerumahanNogotirto lll, jl. erogo B-15,Yogyakarta55292
Tlp. {027a) 7019945; Fax. (0274) 620606
e-mail: redaksiombak@yahoo.co.id
website: www.penerbitombak.com
facebook:PenerbitOmbak Dua
PO.!t41.03.'12
Penulis:Drs.MuchsonAR,M. Pd.& Dr.Samsuri,M. Ag.
AdityaPratama
Penyunting:
Tataletak:NanjarTriMuKi
Sampul:DianQamajaya
Nasional:KatalogDalamTerbitan(KDT)
Perpustakaan
PEIIDIDIKANMORAL
DASAR-DASAR
PenerbitOmbak,2013
Yogyakarta:
x + 126hlm.;14,5x 21 cm
ISBN:978-602-258-O36-2
DAFTARISI
- Viii
KATAPENGANTAR
BAB I
A.
PEMAI{AMANTENTANGMORAT- 1
PengertianMoral - l-
B. Moralitasvs Legalitas- 6
C. SifatMoral: PerspektifObjektivistikversusRelativistik- 9
Perspektif
D. MoralitasObjektivistikversusRelativistik:
Historis- 11
AjaranMoral- 18
E. Sumber-Sumber
NII-AI,NORMADAN MORAL-27
tentangNilai- 2L
A. Pemahaman
tentangNorma- 30
B. Pemahaman
BABII
C. HubunganantaraNilai,Norma,dan Moral- 35
lmmoraldan SanksiMoral- 35
D. Perbuatan
KAWASANMORAL- 41
BAB III ASPEK-ASPEK
A. PembagianKawasanMoral - 4lMoral- 41
B. Penalaran
Moral - 43
C. Perasaan
D. PerilakuMoral - 44
E. TindakanMoral - 46
Sat*luri, M'Ag
Drs. lv1*clts#rlAIi', ki. Pti' lj''-1i'lr'
vi
MORAL- 49
BAB IV PARADIGMAPERKEMBANGAN
A. ParadigmaAbsolutistik- 49
- 58
B. ParadigmaRelativistik
MORAT- 60
FITSAFAT
ALIRAN-ALIRAN
A. Hedonisme- 60
- 62
B. Eudaemonisme
BABV
C. Utilitarisme - 64
D. Marxisme - 66
E. Deontologi- 68
DAN
ILMU PENGETAHUAN
BABVI NIIATMORATITAS
- 72
TEKNOLOGI
DilemaPeneraPanlPtek- 72
B. Akar Persoalan- 74
A.
C. Nilaidan TanggungJawabMoral lptek - 78
NilailPtek- 80
D. Mengembalikan
MORAT- 83
BABVtI PEIVDIDIKAN
Nasional- 83
PendidikanMoraldalamSistemPendidikan
Nilai-NilaiMoral sebagaiProsesAfektif- 88
B. Internalisasi
Afektif - 94
C. Metode Pembelal'aran
A.
D. PenilaianAfektif - 101
DAN
KARAKTER
MORAL,PENDIDIKAN
BABVIlt PENDIDIKAN
- LA4
KEWARGANEGARAAN
FENDIDIKAN
A . P e n d a h u l u a- n 1 0 4
B. RagamModel PrograrnPendidikanKarakter- 105
Ylasar-clasar Penditlikan Mot'al
vii
- 109
Karakter
Pendidikan
c. Efektivitivas
atau
Karakter
Pendidikan
Bangsa:
Karakter
D. Membangun
- 172
Kewarganegaraan?
Pendidikan
- 119
PUSTAKA
DAFTAR
- L25
PENULIS
TENTANG
H[[dr,,
II
I
i
I
l
IA\TAPENGANTAR
yanglalu,pendidikanmoralmerupakan
inti
ada masa-masa
jika orang
Dengandemikian,
dan wajahutamapendidikan.
berbicaratentang pendidikan,pendidik, dan orang yang terdidik,
maka gambaranyang paling menonjol adalah aspek moral, budi
pekerti, karakter,kepribadiandan sebagainya.Pendidikdan orang
yangterdidikdianggapidentikdenganorangyangmoralitasnya
tinggi.
Dengan maraknya kasus pelanggaran moral dan tidak
sedikit melibatkan orang-orang yang terdidik seharusnya
menyadarkansemua pihak akan pentingnyapendidikanmoral.
Sistempendidikannasionalyang selamaini lebih menekankan
pengembangankemampuanintelektualakademisperlu lebih
memberi perhatian pada aspekyang sangatfundamental,yakni
pengembangan
moraletis.
Bukuini dimaksudkan
sebagaipengantar
dalammemahami
pendidikan
dasar-dasar
moral,termasukwacanapengembangan
pendidikan
moral Pancasila.
Bagianterbesarbuku ini diinspirasi
daribukuyangdieditolehWilliamM. Kurtines
danJacobL.Gerwitz
(1.992),
yangberjudulMoralitas,PerilokuMorol,danPerkembangan
(PenerbitUl Press,
Moral,terjemahanM.l.Soelaiman
Jakarta).
Untukedisibukuini,BabVlll sebelumnya
telahdipublikasikan
dalamtulisanSamsuriQA12ltentanghubungan
erat pendidikan
viii
I
Y
lJilsar'-das:lr fr:nCiriilian f:iclal
ix
karakter dengan dimensi pembentukanmoralitaspublik warga
tentangpendidikankarakterdalam kebijakan
negara.Pembahasan
pendidikan nasional, terutama
pengintegrasiannyadalam
di sekolah,diperkenalkansecara
pendidikan kewarganegaraan
ringkasdi bagianakhirbukuini.
terlebih di dalam
Buku ini tentu masih banyakkelemahan,
buku ini masihbanyakkompilasipemikirantentangmoral yang
Oleh karenaitu kritik dan saran
perlu dikritisioleh pembacanya.
gunaperbaikanbukuini.
dari pihakmanapun sangatdiharapkan
Semoga karya sederhana ini memberi sumbangan yang
bermanfaatbagipendidikankita.
2012
Desember
Yogyakarta,
Penulis
BAB III
ASI'EI(-ASPEK
KAWASAN
MORAL
A. Pembagian
Kawasan
Moral
ames S. Rest (1992: 37) mengemukakanbahwa komponenkomponen utama moralitas, berdasarkanhasil penelitian
mengenaimoralitaspada umurnnyaterbagidalam tiga kawasan,
yaitu:pemikirantentangmoral,perasaanrnoraldan penilakunnoral.
Ketigakawasanmoral ini melibatkanperhatiantiga golongan,yaitu:
(1) kaum behavioralisyang mengkajimasalahperilaku,(2) para
pengamat perkembanga
n kognisimempelajarimasalahkognisi,dan
(3) kaumpsikoanalisis
mengkajimasalahafeksi.
Mekanisme psikologis mempradugakan bahwa aspek
rnoralitas mencakup ketiga kawasan tadi. Dari mekanisrne
psikologisitu selanjutnya memandang bahwa kondisinnisasi
dan model perilaku menentukan perilaku, konflik kognisi dan
ekuilibriasimempengaruhiberpikir:,dan gerak-geriklibido serta
superegomenguasaiperasaan(Rest,1992:39).
B. Penalaran
Moral
Penalaran
moralmerupakansuatuprosespertimbanganmoral
sebelumsuatutindakanmoral dilakukanseseorang.
Penalaranini
4X
BAB [V
PARADTGMA
PERKEMBANGANMOR,AI
'pola,
parodigma secara etimologis diartikan sebagai
f4f ata
MeminjamThomas5. Kuhn {1989:187},
i\modet, kerangka.'
paradigrna merupakan keseluruhan konstelasi kepercayaan,
yangdimilikibersamaoleh anggotanilai,teknikdan sebagainya
tertentu'
anggotamasyarakat
Pembicaraanmengenai paradigmaperkembanganmoral,
maka secara umum dikelompokkanke dalam dua kategori
utama, yaitu paradigmaabsolutistikdan paradigmarelativistik.
Teori perkembanganrnoral dalam kajian secaraabsolutistikini
antara fain dapat dicernnati dari Teori Struktur-KognfftfPiaget
dan Teori development-kognitifatau fhe theory of development
of moral thinking-nyaKohlberg.Pada bagian lain, dari aspek
kajian perkembanganmoral relativistikdapat dilihat pada teori
behovioral-kognitif.
A. ParadigmaAbsolutistik
Paradigma absolutistik memandang, bahwa baik don
buruk itu bersifatpasti atau tidak berubah.Suatu perilakuyang
dianggapbaik akan tetap baik, bukan kadangbaik dan kadang
BABV
AI,IRAN-AI-IRAN
MORAL
FITSAFAT
"Mengapaorang harus berbuat baik'
ertanyaan-pertanyaan,
"fVlengapa
dan rnenghindariatau tidak berbuat jahat?"
orang harus benperilakubegini dan tidak memilih perilakuitu?',
menyiratkansecaraekplisit tentang hakikat moralitasmanusia.
tertinggiyangharusataudilnginkan
kebaikandan kebajikan
F{akikat
manusia. Ada beragannpandangan moralitas nranusia ketika
atas
ditanya apa tujuan ia berbuat kebajikan.Jawaban-jawaban
pendekatan
pertanyaanmendasaritu padagilirannyamenunjukkan
yang
atau cara pandangseseorangterhadap persoalantersebut,
lsafatrnoral'
ntah ke dalamberbagaialiranpemikiran/fi
tere.iawa
filsafat
Fadabab ini akandiuraikansecararingkasaliran-aliran
moral sebagaiberikut: hedonisme,eudaemonisme,utilitarisme,
Marxisme,dan deontologi"
A. Hedonisme
secara etimologis istilah hedonisme berasal dari bahasa
yunani, h€don€ yang berarti 'nikmat/kenikmatan'.Aliran ini
berpendirianbahwamenurutkodratnyamanusiamengusahakan
kenikmatan.Aspek negatifdari aliran ini adalahbahwa monusia
50
BABVTI
PENDIDII(ANMORAT
A. Pendidikan
MoraldalamSistemPendidikan
Nasional
endidikan
di Indonesia
dalampraktikpembelajarannya
lebih
didominasioleh pengembangan
kemampuanintelektual
dan kurangmemberiperhatianpadaaspekmoral.Kiranya
tidak
seorangpun yangmembantahbahwamoralmerupakanaspek
pentingsumberdayamanusia.Seseorang
dengankemampuan
yangtinggidapatsajamenjadiorangyangtidakberguna
intelektual
jikamoralitasnya
ataubahkanmembahayakan
masyarakat
rendah.
Sementara
itu, kenyataan
sosialhinggasaatinijugamenunjukkan
sedemikian
maraknya
berbagaikasuspelanggaran
moraldalam
kehidupan
sehari-hari.
Lebihmemprihatinkan
lagi,berbagai
kasus
tersebuttidaksedikitmelibatkan
yangterdidik.
orang-orang
DalamUndang-Undang
No. 20 Tahun2003tentangSistem
Pendidikan
Nasionalsecara
padaPasal
eksplisit
dinyatakan
3 bahwa
tujuan pendidikannasionalantaralain adalahberkembangnya
potensipesertadidikagarmenjadimanusia
yangberakhlak
mulia
ataubermoraltinggi.
yangbersifatnormatif
Akantetapirumusan
tersebuttidaksecaranyatadiimplementasikan
dalamkurikulum
pendidikan
maupunkebijakan
nasional
kita.Dalamketidakjelasan
rh
IP
TENTANG PENULIS
Muchson AR. Penulisadalahstaf pengajar
tn
(a
padaProgram Studi Pendidikan Kewarganegaraan
(PKn),Fakultasllmu Sosial,UniversitasNegeri
Yogyakarta.Mata kuliah yang diampu adalah
n:
tf
rl.
S.
rn
FilsafatPancasila, Dasar-Dasar Pendidi kan Moral,
Pendidikan Nilai, dan EvaluasiPembelaja.ran
(1974)dan
lKlPYogyakarta
Civic-Hukum
PKn.la alumniS-l Jurusan
lKlPJakarta(1984).
Pendidikan
dan Evaluasi
S-2BidangPenelitian
Pendidikon
Karyatulis yang dihasilkanantara lain: Dasor-Dosar
"Pembelajaran
Nilai,Norma,dan Moral
Moral (Ombak,21t3l;
"DimensiMoral dalamPKn"-Kegiatan
pengabdian
dalamPKn";
yang pernahdilakukanantaralain: KordinatorInstrukturToT
(2002-2006),
TimPengembang
DitjenDikdasrnen
PSMP
Direktorat
DitjenDikti
CalonGuru,DirektotratKetenagaan
TesKompetensi
(2006),SupervisorPenilaiBuku PKnSMA/MA dan SMP/MTs
BintekTim Pengembang
(2006-2007),
Fasilitator
BSNP-Pusbuk
Direktorat
(TPK)
dan Kabupaten/Kota,
TingkatProvinsi
Kurikulum
(sejak2008).
SMPDitjenDikdasmen
Pembinaan
L26
Samsuri. Pnia kelahiran Haurgeulis,
Indnamayupada 19 Juni 1,972ini, sekarang
bekerja sebagai dosen tetap di Jurusan
Pendidikan Kewarganegaraan
dan Hukum
Fakultas llrnu Sosial Universitas Negeri
Yogyakarta.Penulisrnenyelesaikanprogram
51 di Prograrn Studi Fendidikan Moral
Fancasiia
dan Kewarganegaraan
{PMP-KN)FPIPStKlPYogyakarta
{X997);ProgramMagisterStudi lslannUniversitaslsiarnIndonesia
Yogyakarta(2000); dan, program doktoral {S3} Pendidikantlmu
PengetahuanSosial (PIPS)Sekolah Pascasarjana
Universitas
Pendidikan!ndcnesiaBandung(201CI)
dengandisertasitentang
kebijakanpendidikankewarganegaraan
pasca-lgg8di Indonesia.
Bidang keilmuanyang ditekuninyasekarangialah pendidikan
rnoraldan kewanganegaraan.
Alamat en:ail penulisyang dapat
dihubungi
: sannsuri@
uny.ac.
id dan sarnsuri1998@yahoo.com.