KESELARASAN KURIKULUM POLITEKNIK ITB DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA Di LAPANGAN : Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaga Tahun 1989 dan LulusanTahun 1990/1991.
KESELARASAN KURIKULUM POLITEKNIK ITB
DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA
Dl LAPANGAN
(Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaga Tahun 1989 dan Lulusan Tahun 1990/1991)
Tesis
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Magister llmu Pendidikan dalam Bidang Studi
Pengembangan Kurikulum
Oleh:
Dm. Maya Setyawardhani
8932173
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
TELAH DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH
Prof. Achamd Sanusi, SH., MPA,. Ph.D.
Pembimbing I
V7f
- ^ -/i
Prof. Dr. Rochman Natawijaya
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
BANDUNG
1994
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
BAB
I:
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
BAB
II:
vi
Latar Belakanq Masalah
Rumusan Masalah
Definisi Operasional
Tuiuan dan Kequnaan Penelitian
Metode Penelitian
1
7
8
10
11
POLITEKNIK SEBAGAI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
VOKASIONAL
BAB
III:
1.
Peranan Politeknik dalam
Ketenaqakeriaan
2.
Sistem Penqembanqan Tuiuan
3.
Pendidikan
Sistem Penqembanqan Isi Kurikulum
BAB
IV:
V:
28
Obiek Penelitian
Metode Penqumpulan Data
Instrument Penelitian
Pencatatan Data
Pembahasan
Penqkonfirmasian Data
39
40
41
41
42
42
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1.
Kurikulum Politekp.i!:
43
2.
3.
Tuqas-tuqas Para Lulusan di Lapanqan ..
Keselarasan Kurikulum Politeknik denqan
53
Tuqas-tuqas Para Lulusannya di
79
Lapanqan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.
Kesimpulan
135
2.
Rekomendasi
136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB
13
139
DAFTAR
TABEL
Tabel
1.
Halaman
Keselarasan Kurikulum Politeknik IT$ Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
2.
3.
denqan Tuqas-tuqas Staf Administrasi
80
Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Kepala Baqian Ekpor-Impor
96
Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Merchant Marketer
4.
5.
106
Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Staf Giro dan Asuransi...
121
Keselarasan Peralatan yanq Ada di Politeknik
denqan Peralatan yanq
Diqunakan
oleh
Para
Lulusan di Tempat Kerianya
130
VI
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakanq Masalah
Indonesia
berkembanq,
sektor.
merupakan
salah satu
pembanqunan-pembanqunan
Di
antara
negara
yanq
sedang
di
seqala
teriadi
pembanqunan-pembanqunan
tersebut,
berdasarkan pada tuiuan pembanqunan ekonomi nasional
panianq
sektor
industri
ekonomi
nasional
merupakan
pelopor
dan didukunq oleh sektor
janqka
pertumbuhan
pertanian
yanq
kuat.
Denqan adanya pembanqunan-pembanqunan dalam sektor
industri
maka diperlukan banyak tenaqa keria. Dan tenaqa keria-tenaqa
keria yanq diharapkan adalah tenaqa keria yanq kompeten.
sini
berarti
perlu
adanya
Di
penyempurnaan-penyempurnaan
terhadap pembanqunan sumber daya manusia.
Pada
serinq
daya
sektor industri, perkembanqan dan perubahan
kali beqitu cepatnya sedanqkan
manusia
teknoloqi
tidak secepat
teknoloqi
perkembanqan
perkembanqan
dan
sumber
pertumbuhan
tersebut.
Lanqkah yanq baik untuk menghadapi hal itu yaitu mengarahkan
pembanqunan
pembinaan
ilmiah
sumber
kemampuan
yanq
tercapainya
sadar
daya
manusia itu
pada pendidikan
dan
intelektual yanq mewuiudkan masyarakat
dan
mampu
melaksanakan
produktivitas, kualitas, dan
azas-azas
efesiensi
yanq
setinqqi-tinqqinya.
Untuk
mencapai
produktivitas,
kualitas,
dan
efesiensi
tersebut
maka perlu adanya
spesialisasi-spesialisasi
pada
lapanqan keqiatan yang lebih sempit.
Lembaqa
pendidikan
peranan
pentinq
keiuruan
dalam
dan
profesional
hal tersebut di
atas
mempunyai
karena
pada
pendidikan keiuruan dan profesional tersebut membina peserta
didiknya untuk mampu bekerja pada bidangnya.
Namun
keiuruan
pada kenyataan yanq ada, para
seperti STM,
SMEA belum mampu
lulusan
memenuhi
sekolah
tuntutan-
tuntutan tersebut.
Pendapat
di
atas
ditunianq
oleh
Umar
Hamalik
yanq
menqemukakan:
Lulusan
STM
banyak
yanq
menqanqqur
karena
ketidakcocokan
pemakaian dalam dunia
keria
serta
kurangnya
kemampuan
ketrampilan,
pengetahuan,
dan
sikap dalam pergaulan.
(Umar Hamalik, 1984:31)
Keluhan-keluhan lain tentang tenaga keria yang ada, misalnya
yanq datanq dari Depnaker.
Dikatakan ada semacam rumus umum
yanq dikenal denqan 10-2-1.
lowonqan
belum
pekeriaan,
Artinya 10 pelamar untuk
dan yanq terisi hanya 1 saia
benar-benar memenuhi syarat yang ditentukan
ini
di
2
pun
mana
yanq bersanqkutan tetap masih memerlukan training lagi untuk
dapat betul-betul memenuhi syarat minimal.
Ini
berarti
banyak,
secara
tetapi
potensial
secara
riel
iumlah
tenaga
tenaqa
keria
keria
cukup
industri
amat
ataupun
PMA.
lanqka.
Keluhan
lain
dari perusahaan ioint
Jepanq
menqatakan
bahwa
venture
produktivitas
pekeria-pekeria
Indonesia rendah, kuranq raiin yang memberikan kesan
kurang
sungquh-sunqquh dan loyalitas kecil, qemar berpindah-pindah.
Kuranqnya
tenaqa-tenaqa
kualitasnya
memadai,
insinyur
kalaulah
ada
dan
teknisi
yanq
mesti
berebut
sesama
industri yanq ada, apalaqi kalau ada industri baru
menambah
ramainya perebutan tersebut.
Kenyataan
Rencanan
di
atas diperkuat
Pembanqunan
oleh
Lima Tahun Ke-5
pernyataan
(Repelita
dalam
V),
yang
menqunqkapkan:
Masih dirasakan adanya
ketidaksesuaian
proqram atau
kurikulum pendidikan denqan kebutuhan pembanqunan,
kebutuhan masyarakat
maupun
kebutuhan
lulusan
itu
sendiri
Dalam
bidanq
pendidikan tinqqi (PT), ketidaksesuaian
antara
proqram
pendidikan
tinqqi
denqan kebutuhan
pembanqunan akan tenaqa ahli masih dirasakan,
(Repelita V,604)
Untuk
rencana
setara
menqatasi
di
keluhan-keluhan
atas, maka perlu adanya
serta
pendidikan
denqan pendidikan enqineer scientist,
titik berat proqramnya pada pelaksana product
processes
dan penqelolaannya.
merealisi
lain
namun
yanq
denqan
manufacturinq
Adapun ciri tenaqa ahli
ini
yaitu lebih menoniol dalam kemampuan praktek (practical know
how)
dan
teknik
mampu menerapkan
dan
sebaqai
ekonomi, serta
bagian
integral
kaidah-kaidah
mampu
dari
melaksanaan
keahliannya.
pendidikan ini betul-betul inqin memenuhi
yang
telah
diuraikan di atas.
adalah politeknik.
Jalur
ilmu-ilmu
penqelolaan
Jadi
jalur
tuntutan-tuntutan
pendidikan
tersebut
(Hadiwaratama, 1986:16)
Berdasarkan UU No.
adalah
dasar
2 tentang SPN pendidikan politeknik
perguruan tinqqi yanq
menyelenggarakan
pendidikan
terapan dalam seiumlah bidang pengetahuan khusus.
Pendidikan
ini
merupakan
pendidikan
profesional
yanq
diarahkan
lerutama
pada
kesiapan
penerapan
keahlian
tertentu.
Berdasarkan
politeknik
ke dua pernyataan di atas, maka ielaslah
merupakan ialur pendidikan yanq membina
didiknya untuk meniadi spesialis-spesialis dalam
di
mana
hal ini sesuai denqan
tuntutan
bahwa
peserta
bidanqnya,
pembanqunan
kita
sekaranq ini.
Denqan
spesialisasi-spesialisasi
pembaqian
pentinq
kemampuan
kaitannya
tersebut
maka
tenaqa
keria, di mana
denqan
industri
terdapat
hal
ini
menqinqat
amat
wawasan
teknoloqi semakin meninqkat.
Denqan
demikian, pendidikan politeknik
harus
berorientasi
kepada kebutuhan industri.
Sekaitan denqan di atas, Hadiwaratama menqatakan bahwa:
Pada
dasarnya
ada
lima unsur pokok
yanq
akan
menentukan keberhasilan pendidikan keiuruan (termasuk
politeknik),
yaitu
sebaqai
1. Proqram pendidikan
yanq
berikut:
diiabarkan dalam kurikulum
yanq dinamis, terutama iuga yanq mampu menanqqapi
perubahan masa, dan yanq relevan denqan keperluan
dunia usaha dan industri.
2. Fasilitas, termasuk qedunq, baik peralatan maupun
lahan
yanq
sesuai
denqan permintaan proqram,
termasuk biaya operasional.
3. Guru keiuruan yanq mampu menialankan proqram untuk
menqhasilkan tenaqa
yanq
mempunyai
efesiensi
profesional yanq tinqqi dan relevan.
4. Penqelolaan
dan
administrasi
pendidikan
yanq
efektif dan efesien.
5. Siswa
yanq memiliki potensi cukup baik sehinqqa
dapat dididik dan dilatih untuk keperluan layak
keria dan memiliki baik kemampuan efesiensi maupun
sikap profesional yanq baik.
Berdasarkan
pernyataan-pernyataan di atas maka
salah
unsur pokok dari keberhasilan pendidikan keiuruan itu
satu
yaitu
kurikulumnya yang dinamis dan yang relevan dengan keperluan
dunia usaha dan industri.
Untuk
pada
itu, kurikulum politeknik dibuat terutama
hasil
analisis kebutuhan-kebutuhan
didasarkan
dunia
usaha
dan
industri yaitu pada iabatan-iabatan yang ada yang setingkat
untuk
lulusan politeknik, hal ini dimaksudkan agar
politeknik
tersebut
dapat diserap dengan baik
lulusan
oleh
dunia
terdapat
dalam
usaha dan industri tersebut.
Pernyataan
di atas sesuai iuga dengan yang
GBBHN 1988,
yaitu:
Pendidikan
nasional perlu dilakukan secara
lebih
dan
terpadu dan serasi, baik antara sektor pendidikan
sektor-sektor pembangunan lainnya, antar daerah maupun
di luar sekolah, perlu disesuaikan denqan perkembanqan
tuntutan pembanqunan yanq memerlukan berbaqai jenis
ketrampilan dan keahlian di seqala bidang serta ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemaiuan ilmu pengetahuan
dan teknoloqi. Sehubungan denqan itu, berbaqai ienis
pendidikan keiuruan dan keahlian termasuk politeknik
perlu terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.
Disampinq itu perlu dikembanqkan keria sama antara du
nia pendidikan denqan dunia usaha dalam ranqka memenuhi
kebutuhan tenaqa-tenaqa
pembanqunan
yanq
cakap
di berbaqai bidanq
dan terampil baqi
terutama
industri dan
pertanian. (GBHN, 149-150)
Pernyataan
di
kurikulum
perlu dilakukan secara terpadu dan
iuga
atas menuniukan bahwa
pendidikan
disesuaikan dengan perkembanqan tuntutan
Politeknik
sebagai pendidikan keiuruan dan
khususnya
serasi,
dan
pembangunan.
keahlian
harus
paling peduli dengan tuntutan pembanqunan tersebut.
Hal
ini
selaras
dengan pendapat
Melvin
L.
Barlow
yang
menyatakan bahwa:
The
relationship
of vocational education to manpower
and employment is often misunderstood.
Vocational
education cannot create iob opportunities; this has
never a function of vocational
education.
All that
it possibly
for
iobs
do
that
is
to provide
exist,
appropriate
(Barlow, 1965:15)
training
Jadi
vocational education dalam hal ini
fungsinya
adalah
pekeriaan
yanq
mentraining
sudah
menciptakan
kesempatan
politeknik
benar-benar
ada
dari
kurikulum
orang-orang
di
keria.
harus
pekeriaan yang sudah ada.
adalah
tentang
suatu
keria,
bukan
masyarakat
Oleh
sebab
mengacu
politeknik
itu
kurikulum
kepada
lapanqan
Dan untuk itulah, salah satu ciri
pendidikan vokasional adalah
terdiri
dari
seiumlah kompetensi dari suatu pekeriaan tertentu.
Artinya,
mata
tersebut
kuliah-mata kuliah yang ada dalam
kurikulum
berupa kompetensi-kompetensi yang harus dipunyai oleh
suatu
pekeriaan tertentu yang ada di masyarakat.
Politeknik ITB didirikan pada tahun 1982 yang merupakan
salah
satu
telah
dihasilkan
menyebar
politeknik negeri di Indonesia.
sudah
cukup
banyak
memasuki dunia keria menurut
Lulusan
dan
yanq
mereka
bidanq
sudah
pekeriaannya
masinq-masinq.
Pada
iurusan-iurusan
dihasilkan
lebih
kelompok
banyak
rekayasa
dari iurusan
kelompok
output
Tata
Niaga
rekayasa
yang
karena
pendirian
iurusan-iurusan
lebih
dulu
dibanding
iurusan Tata Niaga yang pada saat penelitian
ini
dilakukan hanya baru dua angkatan.
Seperti
sudah
dikemukakan di
atas
bahwa
pendidikan
politeknik adalah pendidikan yang outputnya diharapkan mampu
memenuhi
ekonomi
meneliti
kebutuhan
sektor
pembanqunan
industri,
bagaimanakah
maka
khususnya
penulis
keselarasan
politeknik dengan kebutuhan industri.
dalam
tertarik
antara
bidang
untuk
pendidikan
2.
Rumusan Masalah
Telah
dikemukakan
tadi,
bahwa
masalah
yang
diiadikan topik adalah "Bagaimanakah keselarasan
akan
pendidikan
politeknik dengan kebutuhan industri.
Namun
karena terlalu luasnya permasalah tersebut
maka
di
atas,
penulis mempersempit permasalahan tersebut agar
lebih
mendalam.
Untuk itu,
pada penelitian ini, penulis hanya ingin meneliti
"Keselarasan
Kurikulum
Politeknik ITB
denqan
Tuqas-Tuqas
yanq Dibebankan pada Para Lulusannya di Lapanqan."
Kurikulum
yanq
dimaksud
adalah
kurikulum
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
Untuk lebih operasionalnya masalah tersebut, maka permasalah
itu
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan,
sebaqai
berikut:
a.
Apakah dan bagaimanakah kurikulum politeknik ITB program
Kesekretariatan
b.
dan
Administrasi Niaga?
Apakah dan bagaimanakah tugas-tugas yang dibebankan pada
para
lulusan
politeknik
ITB
program
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga
studi
di tempat mereka
bekeria?
c.
Bagaimanakah keselarasan antara kurikulum politeknik ITB
program
studi
Kesekretariatan dan
Administrasi
dengan tugas-tugas yang dibebankan pada para
di
tempat kerianya?
Niaqa
lulusannya
3.
Definisi Operasional
Aqar
ielas
dan
istilah-istilah
dalam
penelitian
tidak mengundang penafsiran yanq
ini
meniadi
berbeda,
maka
berikut ini penielasan dari setiap istilah tersebut:
Keselarasan
Penqertian
keselarasan
dalam Ramus Umum
Bahasa
Indonesia c
(Poerwadarminta,1982:567) adalah kesesuaian, kesamaan.
Penqertian
keselarasan yang dimaksud pada tesis inipun sama
dengan penqertian di atas yaitu kesesuaian antara
kurikulum
proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan
tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya di lapanqan.
Kesesuaian
Untuk
ini
lebih
teriadi
^
adanya kesamaan makna dan linqkup.
operasionalnya
keselarasan
kurikulum
denqan
tuqas-tuqas yanq diemban oleh para lulusan dapat dilihat dari:
1.
Kesesuaian
tuiuan
institusional proqram
studi
denqan
pelaiaran dan tuiuannya, ditambah dengan
proses
posisi dan ienianq iabatan para lulusan.
2.
Materi
belaiar menqajar di politeknik dengan uraian tugas-tugas
yang diemban para lulusan di tempat kerianya.
Kurikulum
Banyak
pendapat
mengenai pengertian
kurikulum
dari
dulu
sampai sekarang.
Salah satunya adalah pendapat Zais (Zais,1976:7),
kurikulum
adalah "a list of the subiects offered (or required) by
the
school".
Maksudnya,
bahwa
kurikulum adalah
seiumlah
yanq ditawarkan atau disyaratkan oleh sekolah.
matapelaiaran
Namun
penqertian
lebih
detail
kurikulum yanq dimaksud dalam
laqi yaitu silabus
tuiuannya,
beserta
yanq
tesis
berisi
ditambah proses belaiar
ini
topik-topik
menqaiar
yanq
menyanqkut metode menqaiar, fasilitas, dosen, evaluasi,
peraturan sekolah.
^
dan
„.._ —•-
Politeknik (UU No. 2 SPN tahun 1989) adalah perquruan tinqqi
yanq
menyelenqqarakan
pendidikan
terapan
dalam
seiumlah
bidanq penqetahuan khusus.
Yanq
dimaksud
tersebut
di
Politeknik
iurusan
politeknik di sini adalah sama
ITB
mempunyai seiumlah
Mesin (terdiri atas
Teknik
Enerii.
Teknik
sipil,
Teknik
Listrik/Arus
dan
proqram
iurusan
yanq
proqram
Teknik Refriqerasi
Kuat,
Teknik
iurusan
meliputi
studi
dan
AC),
Teknik Listrik (terdiri atas
Telekomunikasi),
Penqqunaan
yanq
atas.
teknik
Teknik
denqan
Mesin,
iurusan
proqram
Elektonika/Arus
Teknik
Kimia,
Komputer, dan iurusan Tata Niaqa
studi
Lemah,
Teknik
(terdiri
atas
studi Akutansi, Perbankan, dan Kesekretariatan
dan
Administrasi Niaqa).
Proqram studi yanq akan diteliti adalah khusus proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
Tugas-tugas yang dibebankan pada para lulusannya.
Tuqas-tuqas
dilakukan
berupa
para
yanq
dimaksud adalah uraian tuqas
sehubunqan
denqan
keqiatan-keqiatan
iabatannya.
sehari-hari yanq
yanq
harus
Tuqas-tuqas
ini
dilakukan
oleh
lulusan di tempat kerianya.
Sedanqkan
lulusan
adalah
output
politeknik
ITB
khusus
10
proqram
studi
Kesekretariatan
dan
Administrasi
Niaga
anqkatan
Tahun 1990/1991 (Anqkatan ke-1) yanq sudah bekeria.
Lapanqan. Lapanqan yanq dimaksud adalah tempat para lulusan
tersebut bekeria, yanq dalam hal ini adalah badan usaha-badan
usaha atau industri-industri.
4.
Tuiuan dan Kegunaan Penelitian
Tuiuan
penelitian
ini yaitu ingin mengunqkapkan secara
empiris tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB proqram
studi
Kesekretariatan
dan Administrasi Niaqa denqan tuqas-
tuqas yanq dibebankan pada para lulusannya di lapanqan, yanq
meliputi:
a.
Kurikulum
politeknik ITB proqram studi
Kesekretariatan
dan Administrasi Niaqa dan pelaksanaannya.
b.
Tugas-tugas yang dibebankan para para lulusan politeknik
ITB program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
tempat kerianya masinq-masinq.
c.
Keselarasan kurikulum proqram studi Kesekretariatan
Administrasi
Niaqa dengan tugas-tugas
yang
dan
dibebankan
pada para lulusannya di tempat mereka bekeria.
Dari
tuiuan
penelitian
tersebut,
dapat
diharapkan
tentang
tugas-tugas
berguna bagi:
a.
Memberikan
yanq
input
dibebankan
pada politeknik
kepada para lulusannya di
tempat
para
lulusan itu bekeria.
Hal
ini
dapat diiadikan
pertimbanqan
untuk
penataan
kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi
11
Niaqa
beserta
pelaksanaannya
yanq
dianqqap
kuranq
selaras.
b.
Memberikan
yanq
masukan
untuk badan usaha
memperkeriakan
Kesekretariatan
atau
lulusan politeknik
dan
Administrasi
perusahaan
proqram
Niaqa
studi
tentanq
penempatan iabatan yanq diberikan pada lulusan tersebut.
5.
Metode Penelitian
Penelitian
karena
ini
menurut
menqqunakan
Echols
dan
pendekatan
Sadili
studi
(Echols
&
kasus
Sadili,
1976:101):
Secara harfiah case study artinya penyelidikan menqenai
keadaan yanq sebenarnya.
Pernyataan
di
atas
dilenqkapi oleh
pendapat
Boqd*n
dan
Biklen (Tinus, 1993:37-38):
Pendekatan
kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan
makna
suatu peristiwa interaksi perilaku manusia dalam
situasi
tertentu.
Lebih
iauh
laqi
secara
teqas
dikemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif:
1. Qualitative research has the natural settinq as the
source of data and the researcher as the key
instrument.
2. Qualitative research is descriptive.
3. Qualitative researcher are concerned with process
rather than simply with outcome or products.
4. Qualitative researcher tend to analyse their
data
inductively.
5. "Meaninq" is
of essential
concern the
qualitative
approach.
Dalam
penelitian ini,
peneliti inqin menqunqkapkan
keadaan
yanq sebenarnya tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB
proqram
studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan
tuqas-tuqas yanq dibebankan para para lulusannya di lapanqan.
12
Menqanalisis
data
hasil
penelitian ini denqan menqqunakan
analisis kualitatif.
a.
Obiek Penelitian
Sesuai
adalah
denqan
para
pendekatan ini maka
lulusan
politeknik
sebaqai
ITB
obieknya
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga yang sudah bekeria.
Para lulusan tersebut beriumlah empat orang yang bekeria
Bank
Duta
Politeknik
dan
PT
Bandung,
PT
Bangun
Laiu
Industri
Manufaktur Bandung (Politeknik
Bumi
Putra
tersebut
cukup
lulusan
politeknik
diiadikan
Finance.
besar dan dianqqap
obiek
aktivitasnya
BOT
sehinqqa
penelitian.
berlainan
Garment,
Mekanik
Swiss),
Perusahaan-perusahaan
sesuai
cukup
untuk
menerima
representatif
Keempat
sehinqqa
di
lembaqa
diharapkan
untuk
tersebut
masukan
yanq
didapat banyak dan bervariasi.
b.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
Dokumentasi, dilakukan terhadap data lulusan yang
sudah
bekeria dan catatat lain yanq relevan denqan penelitian.
wawancara denqan para lulusan politeknik tentanq iabatan,
tuqas-tuqasnya,
Sebaqai
fasilitasnya,
dan Iain-lain.
bahan trianqulasi, penulis iuqa
mewawancarai
para
tuqas-tuqas
yanq
pemakai lulusan politeknik tentanq posisi,
diembankannya,
Diskusi,
Master
dan Iain-lain.
dilakukan denqan
Teacher
Pusat
dosen-dosen
Pengembangan
politeknik
Pendidikan
dan
Politeknik
program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
.•ftfc*.*v
..-.-,_ \ S% S ft*
/* ftj ;•
x:...>xK-.
Nk
m
* :• i
3&
^X
IP
x-y~
ft *:
^•w--
ft 3»
^ *If
ft?
*-...-?
•v.-
ft W-
#ftf
••
"SP. •?.
X'l' X
•J'»
v.
*/"v.v .£*'•>.
>..\:v ."-•-•••-•
•v *X'V*:•;«
•*•
v
£*?
x" **'
x $&
'X ^X
BAB
III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan denqan mengqunakan pendekatan
studi kasus (case study) karena inqin menqungkapkan hal yanq
sebenarnya
tentanq
Kesekretariatan
yanq
dibebankan
keselarasan
kurikulum
dan Administrasi Niaqa
pada para lulusannya
proqram
dengan
di
studi
tuqas-tuqas
lapanqan
tempat
mereka keria.
Hal ini selaras denqan pernyataan Echols dan Sadili
(Echols
&
bahwa:
"Secara
menqenai
keadaan
Sadili,
harfiah
1976:101)
case
yanq
menqunqkapkan
study artinya penyelidikan
yanq sebenarnya."
Di sampinq menqunqkapkan kedaan yanq sebenarnya,
denqan
menqqunakan
mendalam,
oleh
penelitian
studi
kasus
ini
dilakukan
karena itu
obiek
penelitiannya
secara
merupakan
seiumlah kecil saia dari sesuatu yanq besar seperti apa yanq
dikemukakan
oleh
Borq dan Gall dalam
bukunya
Educational
Reseach, an Introduction (1983: 488):
Most
case study are based on the premise that a
case
can be located that is typical of many other case, that
is viewed as an example of class of events or
a qroup
of individuals.
Sedanq menurut Whitherinqton dalam buku karanqan M.
Buchori
menqatakan bahwa:"... case study penyelidikan-penyelidikannya
hanya
dilakukan
terhadap seiumlah kecil
dilakukan secara mendalam."
Michael
(19882),
individu,
tetapi
Dan menurut pendapat Isach
studi kasus dapat dilakukan
pada
waktu-
waktu tertentu saia atau hanya merupakan suatu manipulasi
38
dan
39
dari keseluruhan unsur-unsur dan peristiwa yanq teriadi.
Denqan demikian data yanq diperoleh dari penelitian denqan
menqqunakan pendekatan studi kasus ini adalah terutama
kualitatif.
Namun
demikian pendekatan ini
tidak
data
menolak
adanya pemakaian data kuantitatif iika memanq diperlukan.
Seperti
telah dikemukakan, penelitian
ini
inqin menqunqkapkan hal yanq sebenarnya tentanq
kurikulum
proqram
studi Kesekretariatan
dan
bermaksud
keselarasan
Administrasi
Niaqa denqan tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya
lapanqan
tempat mereka bekeria, maka
terutama
pertanyaan-pertanyaan
peneliti
di
menqqunakan
dalam meniarinq
data
yanq
diperlukan.
1. Obiek penelitian
Sesuai denqan pendekatan yanq diqunakan, maka
sebaqai
obiek dari penelitian ini adalah para lulusan politeknik ITB
proqram
studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaqa
yanq
sudah bekeria.
Lulusan yanq diteliti sebanyak
perusahaan/badan
Banqun
Laiu
Putra
BOT
usaha
Industri
Finance,
empat yanq bekeria di
empat
yanq berbeda, yaitu Bank
Duta,
Garment (PT BaLI Garment),
PT
dan
Politeknik
Manufaktur
PT
Bumi
Bandunq
(Politeknik Mekanik Swiss).
Adapun
ke
alasan penqambilan obiek penelitian tersebut
empat
tersebut
politeknik
lulusan
dianqqap
bekeria
sesuai
pada
sebaqai
perusahaan/badan
tempat
proqram studi Kesekretariatan
keria
dan
karena
usaha
lulusan
Administrasi
40
Niaqa.
Di sampinq itu pula ke empat
mempunyai
bidanq
usaha
yanq
perusahaan
berbeda
tersebut
sehinqqa
dapat
dibandinqkan dan ini akan memperkaya data yanq dikumpulkan.
2.
Metode Penqumpulan Data
Penqumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menqqunakan
metode sebaqai berikut:
a.
Dokumentasi, dilakukan terhadap kurikulum proqram
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tahun 1986.
studi
Berarti
kurikulum tersebut sudah dilaksanakan.
Metode
ini
proqram
iuqa
studi
dilakukan
terhadap
tersebut yan*- svdah
lulusan
bekeria,
politeknik
dan
catatan-
catatan lain yanq relevan denqan penelitian.
b.
Observasi,
menqaiar,
dilakukan terhadap situasi
peralatan/fasilitas yanq ada di
proses
politeknik,
iuqa menqobservasi mesin-mesin kantor, dan peralatan
lainnya
belaiar
yanq diqunakan untuk melaksanakan keqiatan
dan
kantor
sehari-
hari oleh para lulusan politeknik di tempat kerianya itu.
c.
Wawancara,
dilakukan kepada para
lulusan
politeknik.
Wawancara tersebut untuk menqetahui posisi atau iabatan yanq
dipeqanq oleh para lulusan politeknik serta
kesesuaian
denqan
posisi
atau iabatan yanq
dipeqanqnya
bekal yanq didapat dari politeknik,
menqaiar
yanq
pernah
mereka
alami,
tuqas-tuqasnya,
sekaranq
proses
staf
belaiar
penqaiarnya,
peraturan sekolah, serta harapan-harapan terhadap pendidikan
politeknik.
Wawancara
iuqa dilakukan terhadap para penqaiar
politeknik
41
ITB
yanq
terlibat
dalam
kurikulum
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
d.
Sebaqai
wawancara
bahan trianqulasi,
terhadap
para
peneliti
pemakai
atau
iuqa
menqadakan
atasan
lanqsunq
lulusan politeknik yanq bekeria di empat perusahan
di
atas.
Adapun
pertanyaan-pertanyaan
yanq
tersebut
diaiukannya
sudah baranq tentunq mirip denqan pertanyaan-pertanyaan yanq
diaiukan kepada para lulusan.
3.
Instrumen penelitian
Sesuai
denqan
pendekatan
yanq
diqunakan
dalam
penelitian ini, maka peneliti sendirilah instrumennya.
ini
sesuai
denqan yanq dikatakan
1988:132),
Moleonq
(Moleonq,
bahwa baqi penelitian kualitatif manusia
instrumen
proses
oleh
utama, karena ia meniadi seqala baqi
penelitian.
pelaksanaan
Ia
sekaliqus
Hal
adalah
keseluruhan
merupakan
perencana,
penqumpulan data, penqanalisis, penafsir
data,
dan akhirnya ia meniadi pelopor hasil penelitian.
Namun
demikian, peneliti iuqa menqqunakan dokumentas
untuk
melenqkapi informasi yanq dibutuhkan penulis.
4.
Pencatatan Dsta
Data
yanq
diperoleh
wawancara, maupun observasi
lapanqan.
baik
melalui
dokumentasi,
dicatat dalam bentuk catatan
Selaniutnya, dideskripsikan serta dianalisis.
42
5.
Pembahasan
Data
yanq
sudah
dideskripsikan
tersebut
dibahas
sesuai denqan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Pembahasan
ini dilakukan terhadap kurikulum
Kesekretariatan
nnerupakan
dan
kurikulum
institusional
maupun
Administrasi
pertama,
Niaqa
yaitu
proqram
tahun
studi
1986
menqanalisis
isi kurikulumnya yanq dalam
yanq
tuiuan
hal
ini
adalah nama-nama mata kuliah serta qaris-qaris besar proqram
penqaiarannya
(GBPP), proses belaiar
sistem evaluasi,
staf penqaiar,
Selain itu,
membahas
Akhirnya,
dari
ke
fasilitas,
serta peraturan sekolah.
setiap hasil
hasil
menqaiar,
wawancara dan dokumen.
dua
pembahasan
data
yanq
tersebut
diselaraskan.
6.
Penqkonfirmasian Data
Untuk
peneliti
menqkonfirmasikan
menqadakan
trianqulasi.
diperoleh,
Trianqulasi
maka
tersebut
dilakukan terhadap para pemakai atau atasan lanqsunq lulusan
politeknik
tersebut,
yanq
bekeria
di empat
dosen-dosen
Kesekretariatan
lembaqa
politeknik
dan Administrasi Niaqa,
yanq
diteliti
proqram
studi
serta
para
master
teacher Pusat Penqembanqan Pendidikan Politeknik (PEDC).
Metode yanq diqunakan untuk meniarinq masuknya data tersebut
denqan menqadakan wawancara.
BAB
V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Politeknik adalah perguruan tinqqi yanq
tan
pendidikan
terapan dalam seiumlah
menyelenggara-
bidanq
penqetahuan
chusus.
Pendidikan
politeknik
nemecahkan permasalahan
ienqan
iai.
Indonesia
yanq
dihadapi
diharapkan
mampu
industri sehubunqan
sumber daya manusianya yanq selama ini kuranq
Tenaqa keria yanq dibutuhkan pada era
Lni tenaqa keria
cal
di
know how)
Llmu-ilmu
teknik
oenqelolaan
industrialisasi
yanq menoniol kemampuan praktek
dan
mampu menerapkan
dan ekonomi,
sebaqai
baqian
(practi
kaidah-kaidah
serta
mema-
mampu
dasar
melaksanakan
yanq inteqral dari
keahlian
nya .
Dengan
demikian, lulusan pendidikan
politeknik
diharapkan
nampu meniadi tenaga keria-tenaga keria yanq f?ia^ keria, dan
ooliteknik itu sendiri bukan pencipta
kesempatan-kesempatan
teria baru,tetapi hanya menyediakan traininq atau pelatihan
oelatihan yanq sesuai untuk pekeriaan-pekeriaan yanq
sudah
ada di masyarakat.
Penaqa
keria
yanq dihasilkannya itu
adalah
tenaqa
keria
studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaqa
tinqkat menenqah atau tenaqa ahli madya.
Proqaram
nenyediakan tenaqa ahli madya sebaqai iuru tik, resepsionis,
operator
komputer,
sekretaris
operator word
eksekutif,
processing,
supervisor
134
untuk
sekretaris,
pekeriaan
135
:esekretarisan,
staf
baqian
personalia,
staf
baqian
ieniualan, staf baqian produksi, staf baqian pemasaran, staf
>aqian
penqadaan,
ledanqkan
posisi
dan penyelia (supervisor)
iabatan para
lulusannya
kantor
adalah
umum.
sebaqai
>erikut:
Staf
Administrasi
yanq tuqasnya
menqelola administrasi
yanq komputerise.
Kepala Baqian Ekspor-impor yanq tuqasnya membuat dokumen-
dokumen
untuk ekspor dan impor, serta berhubunqan denqan
instansi-instansi
Merchant
terkait.
Marketer
yanq
terhadap kelancaran
merchant
di
Jawa
tuqasnya
penqembanqan
bertanqqunq
dan
atau penqelolaan
Barat.
Staf Giro dan Asuransi yanq tuqasnya menanqani
yanq ditolak
roda
L.
empat
iawab
dan menanqani
dan mesin-mesin
qiro-qiro
asuransi kendaraan
bermotor
besar.
Kesimpulan
Berdasarkan
kurikulum
hasil
penelitian
terhadap
keselarasan
politeknik ITB proqram studi Kesekretariatan
dan
\dministrasi Niaqa dan tuqas-tuqas yanq dibebankan pada para
lulusannya
di lapanqan, dapat disimpulkan
hal-hal
sebaqai
Derikut:
a.
Jenianq
iabatan
para
lulusan politeknik
di lapanqan
selaras
denqan
ienianq iabatan yanq meniadi
politeknik yaitu sebaqai tenaqa keria tinqkat
atau tenaqa ahli madya.
sasaran
menenqah
136
).
Sebaqian
cukup
besar tuqas-tuqas yanq diemban
selaras
denqan
apa
yanq
para
lulusan
dipersiapkan
dalam
kurikulum politeknik.
Ada
satu
iabatan
walaupun
dari empat
iabatan
yanq
diteliti
sebutan iabatannya tidak selaras tetapi
bila
dilihat dari tuqas-tuqasnya cukup selaras denqan
apa
yanq dipersiapkan dalam kurikulum politeknik.
;.
Fasilitas
yanq
menyanqkut peralatan
yanq
disediakan
politeknik kuranq selaras denqan peralatan kantor
diqunakan
para
walaupun
karena
lulusan
demikian
peralatan
di
tempat
kerianya.
tidak meniadi masalah
kantor
yanq
yanq
mereka
Namun
baqi
mereka
qunakan
mudah
dan peraturan
seko
dipelaiari untuk menqoperasikannya.
3.
Proses belaiar menqaiar,
evaluasi,
lah cukup selaras denqan tuqas-tuqas yanq diemban
para lulusan di
e.
Sasaran
lulusannya
pekeriaan
ini
tempat kerianya.
kurikulum
administrasi
oleh
Niaqa
dapat
proqram studi
linqkupnya
bekeria
Kesekretariatan
luas
pada
sehinqqa
seiumlah
ketrampilan,
para
lapanqan
dan tidak hanya pada satu bidanq saia.
menqakibatkan penqetahuan,
dan
dan
Hal
sikap
yanq dibawa lulusan politeknik ke tempat kerianya hanya
pas-pasan saia.
2.
Rekomendasi
Tenaqa keria yanq dihasilkan oleh politeknik diharapkan
mampu menqimbanqi perkembanqan dan perubahan teknoloqi
yanq
137
igitu
cepatnya.
irubahan
Bahkan
teknologi
serine
tersebut
kali
perkembangan
lebih
cepat
dan
daripada
irkembangan sumber daya manusia itu sendiri.
ituk
mengimbangi
cepatnya
perkembangan
dan
perubahan
iknologi tersebut diperlukan spesialisasi-spesialisasi pada
ipangan kegiatan yang lebih sempit.
;ngan
adanya
sngetahuan,
spesialisasi-spesialisasi
ketrampilan,
tersebut,
dan sikap yang
dipunyai
maka
tenaga
srja tersebut benar-benar seimbang dengan perkembangan
irubahan
teknologi sehingga azas produktivitas,
dan
kualitas,
in efesiensi dapat dicapai setinggi-tingginya.
Sehubungan
dengan uraian di atas, disarankan
hal-hal
ibagai berikut:
Berhubung program studi Kesekretariatan dan Administra
si
Niaga
mempunyai lingkup yang cukup
luas
sehingga
bekal kemampuan lulusannya hanya pas-pasan saja, untuk
program studi ini perlu diadakan
susan.
trasi
Nama program studi Kesekretariatan dan Adminis
Niaga disarankan diganti
Niaga.
pengkhususan-pengkhu-
menjadi
Admninistrasi
Dan program studi Administrasi Niaga
dikhusus-
khususkan lagi menjadi beberapa satuan keahlian,
satunya
misalnya
kurikulumnya
satuan
keahlian
memfokuskan
pelatihan-pelatihan
yang
Sekretari
diri
selaras
dengan
salah
dimana
pada
tugas-tugas
seorang sekretaris di dunia usaha dan industri.
Dengan kurang selarasnya
tan
praktek
fasilitas, khususnya
yang disediakan
oleh
perala
politeknik
dengan
peralatan kantor yang digunakan para lulusan di
tempat
138
kerjanya, maka fasilitas tersebut perlu diadakan karena
masalah fasilitas pada pendidikan politeknik
persyaratan
maka
merupakan
yang mesti dipenuhi. Kalau tidak
program
pendidikan tidak dapat
dipenuhi
berjalan
dengan
semestinya.
Selain mendapatkan training dari Pusat Pengembangan dan
Pendidikan
Politeknik
para
mempunyai
pengalaman
kerja
industri,
misalnya
dosen
di
politeknik
badan
dengan magang.
perlu
usaha
atau
Pengalaman
kerja
akan lebih meningkatkan kemampuan dosen dalam
melaksa
nakan program untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap
kerja karena dalam mengajar dosen lebih realistik.
Latihan
militer dan kedisiplinan
perlu
dipertahankan
karena merupakan bagian dari program untuk
menyediakan
tenaga kerja yang seimbang dengan cepatnya perkembangan
dan perubahan teknologi.
Hal
yang
ini
selaras dengan pendapat para
mengatakan
lulusan
bahwa pekerjanya
politeknik
ITB
mempunyai
yang
atasan
lulusan
berasal
dari
kedisiplinan
yang
cukup tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Badan
lulusan
usaha
atau
politeknik
pengetahuan,
industri
sebaiknya
sesuai dengan
memperkerjakan
bidangnya
sehingga
ketrampilan, dan sikap yang didapat
politeknik dapat dimanfaatkan secara maksimal.
dari
DAFTAR
PUSTAKA
Andrews,
R.C dan Ericson, E.E (1976),
Teaching
Industrial
Education: Principles and Practice,
Tidak ada,
Tidak
ada,
USA.
Jambang Triantoro,
Politeknik
Pertanian
Unila
Siap
Kurikulum Demi
Penqusaha,
Kompas
11
Desember
halaman
12.
3arlow,
M.L
(1965),
Vocational
Education,
The
Society for The Study of Education, Chicaqo.
banning,
Ubah
1991
B.W
(1986),
Teaching
Publishing Limited,
Office
National
Skills,
Pitman
London.
Diamond,
R.M
(1989), Desining and
Improving
Courses
and
Curricula
in
Higher
Education,
Jossey
Bass
Inc.
Publishers,
Enchols,
San Francisco.
J.M dan Hasan,
PT Gramedia,
S (1975), Ramus Inqqris
Indonesia,
Jakarta.
Finch,
C.R
dan
Crunkilton,
J.R
(1979),
Curriculum
in
Vocational and Technical Education, Planning,
Content,
and Implementation, Allyn and Bacon, Inc., Boston.
Habibi, Z.J (1992), Untuk Meningkatkan Produktivitas, Sistem
Pendidikan
Perlu Ditinjau, Seminar Keluarga
Mahasiswa
ITB-GAMAIS
TEKNO 92, tanggal 19 Pebruari 1992,
Kompas
20
Pebruari
1992 Halaman 12.
Hadiwaratama (1980), Pendidikan Kejuruan untuk
Meningkatkan
Produktivitas
dan
Efesiensi
Nasional,
Analisis
Pendidikan Tahun 1 No. 2, Dep. P dan K, Jakarta.
Hadiwaratama
Regional
(1981),
Technical
Seminar
in MARA
Education
INSTITUTE
in
OF
Indonesia,
TECHNOLOGY,
Malaysia.
Hadiwaratama
(1986),
Sistem Pendidikan Teknik
untuk Pembangunan Industri
Pendidikan Politeknik di
Hamid,
Indonesia,
Indonesia,
Masa
Depan
Seminar 10
Tahun
ITB Bandung.
S.H (1988), Evaluasi Kurikulum, Proyek
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan,
139
Pengembangan
Jakarta.
140
arry Sudrajat (1986), Study Relevansi Kurikulum 1984
SMKTA
Proqram
Study Listrik Instalasi denqan Tuntutan
Dunia
Kerja
(Suatu
Study Naturalistik
Kualitatif
terhadap
Instruktur
Listrik di
Linqkunqan
Asosiasi
Listrik Kotamadya dan Kabupaten Bandung),
Penqembanqan Kurikulum, IKIP Bandunq.
artanto (1992),
Tukanq
Di Dunia Industri,
Jahit,
Kompas
13
Kontraktor
Thesis S 2
Indonesia Masih Bercitra
Januari
1992 halaman 2.
skandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi (1988),
Dasar-dasar
Penqembanqan Kurikulum, PT Bina Aksara, Jakarta.
cNeil,
J.D (1990), Curriculum:
University of
California,
A Comprehensive Introduction,
Los Anqeles.
ana Syaodih
S (1988),
Prinsip
dan Landasan
Penqembanqan
Kurikulum,
Proyek
Penqembbanqan
Lembaqa
Pendidikan
Teanqa Kependidikan, Jakarta.
asution,
S (1982),
asution,
S (1982), Metoda Research,
asution,
S
Thesis,
Azas-azas Kurikulum,
dan Thomas, M
Disertasi,
S
(1989),
Kurikulum
Aksara,
Jakarta.
asution,
•emar
Hamalik
(1990),
Rosdakarya,
Jemmars,
(1985),
Skripsi,
Buku
Mak?.laii,
dan
Evaluasi
Jemmars,
Bandunq.
Bandunq.
Penuntun
Jemmars,
Penqaiaran,
Kurikulum,
PT
Membuat
Jakarta.
PT
Bina
Remaia
Bandunq.
'ratt,
David
(1980), Curriculum, Design
and
Development,
Harcourt Brace Jovanovich, Publishers, San Dieqo.
takimun
(1985), Kebi iakan Teknoloqi dan
Tuntutan
Lapangan
Kerja
di
Indonesia,
Makalah
Seminar
Pendidikan
Teknoloqi Menenqah Prospek dan Tuntutan Lapanqan
Keria
18 Oktober 1985, FPTK IKIP Bandunq.
>aran,
Y
(1982),
Education,
Education,
Curriculum
for
Technician
Colombo Plan Staff Colleqe
Aspects
of
for
Technician
Sinqapore.
3chein,
H.E
(1972),
Professional
Education
Direction,
The Carnieqe Fondation for The
of Teachinq,
California,
Some
New
Advancement
USA.
3oeharto
(1988),
Design Instructional:
Sebuah
Pendekatan
Praktis untuk Pendidikan Teknoloqi dan Keiuruan, Proyek
Penqembanqan
Lembaqa Pendidikan
Tenaqa
Kependidikan,
Jakarta.
141
oekarnto (1988),
Perencanaan dan
Pengembangan Kurikul urr.
Pendidikan Teknologi dan Keiuruan, Proyek
Penqembanqan
Lembaqa Pendidikan Tenaqa Kependidikan, Jakarta.
aba
, Hilda
Practice,
(1962), Curriculum
Development:
Theor y
and
San Prancisco State College, Harcourt,
Brace
and World
Inc.,
New York.
iles,
J dan Bondi, J (1989),
Curriculum Development:
A
Guide to Practice, Merrill Publishinq Company, Colombo,
Ohio.
ais,
Robert,
Foundations,
S
(1976),
Curriculum
Principles
Harper and Row, Publisher, Ner York.
ulfikar, S (1985), Studi Kasus Sektor Elektronika,
Seminar
Pendidikan
Teknoloqi
Prospek
dan
Lapanqan Keria 18 Oktober 1985,
'earn (1988),
Proposed
Diploma
Indonesian-Australian
and
Maka]ah
Tuntutan
FPTK IKIP Bandunq.
III Course in
Commerce
Secretarial,
Polytechnic
Proieot,
Bandung.
IN, Undang-undang
tentang
Republik
Sistem
Indonesia
No.
Pendidikan Nasional,
2_
Dep.
Tahun
P
dan
1989
K,
Jakarta.
IN (1990),
Tata
Tertib
Mahasiswa
Politeknik ITB, Bandunq.
Politeknik
ITB,
DENGAN TUGAS-TUGAS YANG DIBEBANKAN PADA LULUSANNYA
Dl LAPANGAN
(Studi Deskriptif Analitik Tentang Kurikulum Program Studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaga Tahun 1989 dan Lulusan Tahun 1990/1991)
Tesis
Diajukan kepada Panitia Ujian Tesis
Institut Keguruan dan llmu Pendidikan Bandung
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Magister llmu Pendidikan dalam Bidang Studi
Pengembangan Kurikulum
Oleh:
Dm. Maya Setyawardhani
8932173
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BANDUNG
1994
TELAH DISETUJUI DAN DISYAHKAN OLEH
Prof. Achamd Sanusi, SH., MPA,. Ph.D.
Pembimbing I
V7f
- ^ -/i
Prof. Dr. Rochman Natawijaya
Pembimbing II
PROGRAM PASCASARJANA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PEDIDIKAN
BANDUNG
1994
DAFTAR
ISI
Halaman
KATA PENGANTAR
i
UCAPAN TERIMA KASIH
iii
DAFTAR ISI
v
DAFTAR TABEL
BAB
I:
PENDAHULUAN
1.
2.
3.
4.
5.
BAB
II:
vi
Latar Belakanq Masalah
Rumusan Masalah
Definisi Operasional
Tuiuan dan Kequnaan Penelitian
Metode Penelitian
1
7
8
10
11
POLITEKNIK SEBAGAI PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN
VOKASIONAL
BAB
III:
1.
Peranan Politeknik dalam
Ketenaqakeriaan
2.
Sistem Penqembanqan Tuiuan
3.
Pendidikan
Sistem Penqembanqan Isi Kurikulum
BAB
IV:
V:
28
Obiek Penelitian
Metode Penqumpulan Data
Instrument Penelitian
Pencatatan Data
Pembahasan
Penqkonfirmasian Data
39
40
41
41
42
42
DESKRIPSI DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
1.
Kurikulum Politekp.i!:
43
2.
3.
Tuqas-tuqas Para Lulusan di Lapanqan ..
Keselarasan Kurikulum Politeknik denqan
53
Tuqas-tuqas Para Lulusannya di
79
Lapanqan
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
1.
Kesimpulan
135
2.
Rekomendasi
136
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
19
METODE PENELITIAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
BAB
13
139
DAFTAR
TABEL
Tabel
1.
Halaman
Keselarasan Kurikulum Politeknik IT$ Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
2.
3.
denqan Tuqas-tuqas Staf Administrasi
80
Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Kepala Baqian Ekpor-Impor
96
Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Merchant Marketer
4.
5.
106
Keselarasan Kurikulum Politeknik ITB Proqram
Studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan Tuqas-tuqas Staf Giro dan Asuransi...
121
Keselarasan Peralatan yanq Ada di Politeknik
denqan Peralatan yanq
Diqunakan
oleh
Para
Lulusan di Tempat Kerianya
130
VI
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakanq Masalah
Indonesia
berkembanq,
sektor.
merupakan
salah satu
pembanqunan-pembanqunan
Di
antara
negara
yanq
sedang
di
seqala
teriadi
pembanqunan-pembanqunan
tersebut,
berdasarkan pada tuiuan pembanqunan ekonomi nasional
panianq
sektor
industri
ekonomi
nasional
merupakan
pelopor
dan didukunq oleh sektor
janqka
pertumbuhan
pertanian
yanq
kuat.
Denqan adanya pembanqunan-pembanqunan dalam sektor
industri
maka diperlukan banyak tenaqa keria. Dan tenaqa keria-tenaqa
keria yanq diharapkan adalah tenaqa keria yanq kompeten.
sini
berarti
perlu
adanya
Di
penyempurnaan-penyempurnaan
terhadap pembanqunan sumber daya manusia.
Pada
serinq
daya
sektor industri, perkembanqan dan perubahan
kali beqitu cepatnya sedanqkan
manusia
teknoloqi
tidak secepat
teknoloqi
perkembanqan
perkembanqan
dan
sumber
pertumbuhan
tersebut.
Lanqkah yanq baik untuk menghadapi hal itu yaitu mengarahkan
pembanqunan
pembinaan
ilmiah
sumber
kemampuan
yanq
tercapainya
sadar
daya
manusia itu
pada pendidikan
dan
intelektual yanq mewuiudkan masyarakat
dan
mampu
melaksanakan
produktivitas, kualitas, dan
azas-azas
efesiensi
yanq
setinqqi-tinqqinya.
Untuk
mencapai
produktivitas,
kualitas,
dan
efesiensi
tersebut
maka perlu adanya
spesialisasi-spesialisasi
pada
lapanqan keqiatan yang lebih sempit.
Lembaqa
pendidikan
peranan
pentinq
keiuruan
dalam
dan
profesional
hal tersebut di
atas
mempunyai
karena
pada
pendidikan keiuruan dan profesional tersebut membina peserta
didiknya untuk mampu bekerja pada bidangnya.
Namun
keiuruan
pada kenyataan yanq ada, para
seperti STM,
SMEA belum mampu
lulusan
memenuhi
sekolah
tuntutan-
tuntutan tersebut.
Pendapat
di
atas
ditunianq
oleh
Umar
Hamalik
yanq
menqemukakan:
Lulusan
STM
banyak
yanq
menqanqqur
karena
ketidakcocokan
pemakaian dalam dunia
keria
serta
kurangnya
kemampuan
ketrampilan,
pengetahuan,
dan
sikap dalam pergaulan.
(Umar Hamalik, 1984:31)
Keluhan-keluhan lain tentang tenaga keria yang ada, misalnya
yanq datanq dari Depnaker.
Dikatakan ada semacam rumus umum
yanq dikenal denqan 10-2-1.
lowonqan
belum
pekeriaan,
Artinya 10 pelamar untuk
dan yanq terisi hanya 1 saia
benar-benar memenuhi syarat yang ditentukan
ini
di
2
pun
mana
yanq bersanqkutan tetap masih memerlukan training lagi untuk
dapat betul-betul memenuhi syarat minimal.
Ini
berarti
banyak,
secara
tetapi
potensial
secara
riel
iumlah
tenaga
tenaqa
keria
keria
cukup
industri
amat
ataupun
PMA.
lanqka.
Keluhan
lain
dari perusahaan ioint
Jepanq
menqatakan
bahwa
venture
produktivitas
pekeria-pekeria
Indonesia rendah, kuranq raiin yang memberikan kesan
kurang
sungquh-sunqquh dan loyalitas kecil, qemar berpindah-pindah.
Kuranqnya
tenaqa-tenaqa
kualitasnya
memadai,
insinyur
kalaulah
ada
dan
teknisi
yanq
mesti
berebut
sesama
industri yanq ada, apalaqi kalau ada industri baru
menambah
ramainya perebutan tersebut.
Kenyataan
Rencanan
di
atas diperkuat
Pembanqunan
oleh
Lima Tahun Ke-5
pernyataan
(Repelita
dalam
V),
yang
menqunqkapkan:
Masih dirasakan adanya
ketidaksesuaian
proqram atau
kurikulum pendidikan denqan kebutuhan pembanqunan,
kebutuhan masyarakat
maupun
kebutuhan
lulusan
itu
sendiri
Dalam
bidanq
pendidikan tinqqi (PT), ketidaksesuaian
antara
proqram
pendidikan
tinqqi
denqan kebutuhan
pembanqunan akan tenaqa ahli masih dirasakan,
(Repelita V,604)
Untuk
rencana
setara
menqatasi
di
keluhan-keluhan
atas, maka perlu adanya
serta
pendidikan
denqan pendidikan enqineer scientist,
titik berat proqramnya pada pelaksana product
processes
dan penqelolaannya.
merealisi
lain
namun
yanq
denqan
manufacturinq
Adapun ciri tenaqa ahli
ini
yaitu lebih menoniol dalam kemampuan praktek (practical know
how)
dan
teknik
mampu menerapkan
dan
sebaqai
ekonomi, serta
bagian
integral
kaidah-kaidah
mampu
dari
melaksanaan
keahliannya.
pendidikan ini betul-betul inqin memenuhi
yang
telah
diuraikan di atas.
adalah politeknik.
Jalur
ilmu-ilmu
penqelolaan
Jadi
jalur
tuntutan-tuntutan
pendidikan
tersebut
(Hadiwaratama, 1986:16)
Berdasarkan UU No.
adalah
dasar
2 tentang SPN pendidikan politeknik
perguruan tinqqi yanq
menyelenggarakan
pendidikan
terapan dalam seiumlah bidang pengetahuan khusus.
Pendidikan
ini
merupakan
pendidikan
profesional
yanq
diarahkan
lerutama
pada
kesiapan
penerapan
keahlian
tertentu.
Berdasarkan
politeknik
ke dua pernyataan di atas, maka ielaslah
merupakan ialur pendidikan yanq membina
didiknya untuk meniadi spesialis-spesialis dalam
di
mana
hal ini sesuai denqan
tuntutan
bahwa
peserta
bidanqnya,
pembanqunan
kita
sekaranq ini.
Denqan
spesialisasi-spesialisasi
pembaqian
pentinq
kemampuan
kaitannya
tersebut
maka
tenaqa
keria, di mana
denqan
industri
terdapat
hal
ini
menqinqat
amat
wawasan
teknoloqi semakin meninqkat.
Denqan
demikian, pendidikan politeknik
harus
berorientasi
kepada kebutuhan industri.
Sekaitan denqan di atas, Hadiwaratama menqatakan bahwa:
Pada
dasarnya
ada
lima unsur pokok
yanq
akan
menentukan keberhasilan pendidikan keiuruan (termasuk
politeknik),
yaitu
sebaqai
1. Proqram pendidikan
yanq
berikut:
diiabarkan dalam kurikulum
yanq dinamis, terutama iuga yanq mampu menanqqapi
perubahan masa, dan yanq relevan denqan keperluan
dunia usaha dan industri.
2. Fasilitas, termasuk qedunq, baik peralatan maupun
lahan
yanq
sesuai
denqan permintaan proqram,
termasuk biaya operasional.
3. Guru keiuruan yanq mampu menialankan proqram untuk
menqhasilkan tenaqa
yanq
mempunyai
efesiensi
profesional yanq tinqqi dan relevan.
4. Penqelolaan
dan
administrasi
pendidikan
yanq
efektif dan efesien.
5. Siswa
yanq memiliki potensi cukup baik sehinqqa
dapat dididik dan dilatih untuk keperluan layak
keria dan memiliki baik kemampuan efesiensi maupun
sikap profesional yanq baik.
Berdasarkan
pernyataan-pernyataan di atas maka
salah
unsur pokok dari keberhasilan pendidikan keiuruan itu
satu
yaitu
kurikulumnya yang dinamis dan yang relevan dengan keperluan
dunia usaha dan industri.
Untuk
pada
itu, kurikulum politeknik dibuat terutama
hasil
analisis kebutuhan-kebutuhan
didasarkan
dunia
usaha
dan
industri yaitu pada iabatan-iabatan yang ada yang setingkat
untuk
lulusan politeknik, hal ini dimaksudkan agar
politeknik
tersebut
dapat diserap dengan baik
lulusan
oleh
dunia
terdapat
dalam
usaha dan industri tersebut.
Pernyataan
di atas sesuai iuga dengan yang
GBBHN 1988,
yaitu:
Pendidikan
nasional perlu dilakukan secara
lebih
dan
terpadu dan serasi, baik antara sektor pendidikan
sektor-sektor pembangunan lainnya, antar daerah maupun
di luar sekolah, perlu disesuaikan denqan perkembanqan
tuntutan pembanqunan yanq memerlukan berbaqai jenis
ketrampilan dan keahlian di seqala bidang serta ditingkatkan mutunya sesuai dengan kemaiuan ilmu pengetahuan
dan teknoloqi. Sehubungan denqan itu, berbaqai ienis
pendidikan keiuruan dan keahlian termasuk politeknik
perlu terus diperluas dan ditingkatkan mutunya.
Disampinq itu perlu dikembanqkan keria sama antara du
nia pendidikan denqan dunia usaha dalam ranqka memenuhi
kebutuhan tenaqa-tenaqa
pembanqunan
yanq
cakap
di berbaqai bidanq
dan terampil baqi
terutama
industri dan
pertanian. (GBHN, 149-150)
Pernyataan
di
kurikulum
perlu dilakukan secara terpadu dan
iuga
atas menuniukan bahwa
pendidikan
disesuaikan dengan perkembanqan tuntutan
Politeknik
sebagai pendidikan keiuruan dan
khususnya
serasi,
dan
pembangunan.
keahlian
harus
paling peduli dengan tuntutan pembanqunan tersebut.
Hal
ini
selaras
dengan pendapat
Melvin
L.
Barlow
yang
menyatakan bahwa:
The
relationship
of vocational education to manpower
and employment is often misunderstood.
Vocational
education cannot create iob opportunities; this has
never a function of vocational
education.
All that
it possibly
for
iobs
do
that
is
to provide
exist,
appropriate
(Barlow, 1965:15)
training
Jadi
vocational education dalam hal ini
fungsinya
adalah
pekeriaan
yanq
mentraining
sudah
menciptakan
kesempatan
politeknik
benar-benar
ada
dari
kurikulum
orang-orang
di
keria.
harus
pekeriaan yang sudah ada.
adalah
tentang
suatu
keria,
bukan
masyarakat
Oleh
sebab
mengacu
politeknik
itu
kurikulum
kepada
lapanqan
Dan untuk itulah, salah satu ciri
pendidikan vokasional adalah
terdiri
dari
seiumlah kompetensi dari suatu pekeriaan tertentu.
Artinya,
mata
tersebut
kuliah-mata kuliah yang ada dalam
kurikulum
berupa kompetensi-kompetensi yang harus dipunyai oleh
suatu
pekeriaan tertentu yang ada di masyarakat.
Politeknik ITB didirikan pada tahun 1982 yang merupakan
salah
satu
telah
dihasilkan
menyebar
politeknik negeri di Indonesia.
sudah
cukup
banyak
memasuki dunia keria menurut
Lulusan
dan
yanq
mereka
bidanq
sudah
pekeriaannya
masinq-masinq.
Pada
iurusan-iurusan
dihasilkan
lebih
kelompok
banyak
rekayasa
dari iurusan
kelompok
output
Tata
Niaga
rekayasa
yang
karena
pendirian
iurusan-iurusan
lebih
dulu
dibanding
iurusan Tata Niaga yang pada saat penelitian
ini
dilakukan hanya baru dua angkatan.
Seperti
sudah
dikemukakan di
atas
bahwa
pendidikan
politeknik adalah pendidikan yang outputnya diharapkan mampu
memenuhi
ekonomi
meneliti
kebutuhan
sektor
pembanqunan
industri,
bagaimanakah
maka
khususnya
penulis
keselarasan
politeknik dengan kebutuhan industri.
dalam
tertarik
antara
bidang
untuk
pendidikan
2.
Rumusan Masalah
Telah
dikemukakan
tadi,
bahwa
masalah
yang
diiadikan topik adalah "Bagaimanakah keselarasan
akan
pendidikan
politeknik dengan kebutuhan industri.
Namun
karena terlalu luasnya permasalah tersebut
maka
di
atas,
penulis mempersempit permasalahan tersebut agar
lebih
mendalam.
Untuk itu,
pada penelitian ini, penulis hanya ingin meneliti
"Keselarasan
Kurikulum
Politeknik ITB
denqan
Tuqas-Tuqas
yanq Dibebankan pada Para Lulusannya di Lapanqan."
Kurikulum
yanq
dimaksud
adalah
kurikulum
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
Untuk lebih operasionalnya masalah tersebut, maka permasalah
itu
dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan,
sebaqai
berikut:
a.
Apakah dan bagaimanakah kurikulum politeknik ITB program
Kesekretariatan
b.
dan
Administrasi Niaga?
Apakah dan bagaimanakah tugas-tugas yang dibebankan pada
para
lulusan
politeknik
ITB
program
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga
studi
di tempat mereka
bekeria?
c.
Bagaimanakah keselarasan antara kurikulum politeknik ITB
program
studi
Kesekretariatan dan
Administrasi
dengan tugas-tugas yang dibebankan pada para
di
tempat kerianya?
Niaqa
lulusannya
3.
Definisi Operasional
Aqar
ielas
dan
istilah-istilah
dalam
penelitian
tidak mengundang penafsiran yanq
ini
meniadi
berbeda,
maka
berikut ini penielasan dari setiap istilah tersebut:
Keselarasan
Penqertian
keselarasan
dalam Ramus Umum
Bahasa
Indonesia c
(Poerwadarminta,1982:567) adalah kesesuaian, kesamaan.
Penqertian
keselarasan yang dimaksud pada tesis inipun sama
dengan penqertian di atas yaitu kesesuaian antara
kurikulum
proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
denqan
tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya di lapanqan.
Kesesuaian
Untuk
ini
lebih
teriadi
^
adanya kesamaan makna dan linqkup.
operasionalnya
keselarasan
kurikulum
denqan
tuqas-tuqas yanq diemban oleh para lulusan dapat dilihat dari:
1.
Kesesuaian
tuiuan
institusional proqram
studi
denqan
pelaiaran dan tuiuannya, ditambah dengan
proses
posisi dan ienianq iabatan para lulusan.
2.
Materi
belaiar menqajar di politeknik dengan uraian tugas-tugas
yang diemban para lulusan di tempat kerianya.
Kurikulum
Banyak
pendapat
mengenai pengertian
kurikulum
dari
dulu
sampai sekarang.
Salah satunya adalah pendapat Zais (Zais,1976:7),
kurikulum
adalah "a list of the subiects offered (or required) by
the
school".
Maksudnya,
bahwa
kurikulum adalah
seiumlah
yanq ditawarkan atau disyaratkan oleh sekolah.
matapelaiaran
Namun
penqertian
lebih
detail
kurikulum yanq dimaksud dalam
laqi yaitu silabus
tuiuannya,
beserta
yanq
tesis
berisi
ditambah proses belaiar
ini
topik-topik
menqaiar
yanq
menyanqkut metode menqaiar, fasilitas, dosen, evaluasi,
peraturan sekolah.
^
dan
„.._ —•-
Politeknik (UU No. 2 SPN tahun 1989) adalah perquruan tinqqi
yanq
menyelenqqarakan
pendidikan
terapan
dalam
seiumlah
bidanq penqetahuan khusus.
Yanq
dimaksud
tersebut
di
Politeknik
iurusan
politeknik di sini adalah sama
ITB
mempunyai seiumlah
Mesin (terdiri atas
Teknik
Enerii.
Teknik
sipil,
Teknik
Listrik/Arus
dan
proqram
iurusan
yanq
proqram
Teknik Refriqerasi
Kuat,
Teknik
iurusan
meliputi
studi
dan
AC),
Teknik Listrik (terdiri atas
Telekomunikasi),
Penqqunaan
yanq
atas.
teknik
Teknik
denqan
Mesin,
iurusan
proqram
Elektonika/Arus
Teknik
Kimia,
Komputer, dan iurusan Tata Niaqa
studi
Lemah,
Teknik
(terdiri
atas
studi Akutansi, Perbankan, dan Kesekretariatan
dan
Administrasi Niaqa).
Proqram studi yanq akan diteliti adalah khusus proqram studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
Tugas-tugas yang dibebankan pada para lulusannya.
Tuqas-tuqas
dilakukan
berupa
para
yanq
dimaksud adalah uraian tuqas
sehubunqan
denqan
keqiatan-keqiatan
iabatannya.
sehari-hari yanq
yanq
harus
Tuqas-tuqas
ini
dilakukan
oleh
lulusan di tempat kerianya.
Sedanqkan
lulusan
adalah
output
politeknik
ITB
khusus
10
proqram
studi
Kesekretariatan
dan
Administrasi
Niaga
anqkatan
Tahun 1990/1991 (Anqkatan ke-1) yanq sudah bekeria.
Lapanqan. Lapanqan yanq dimaksud adalah tempat para lulusan
tersebut bekeria, yanq dalam hal ini adalah badan usaha-badan
usaha atau industri-industri.
4.
Tuiuan dan Kegunaan Penelitian
Tuiuan
penelitian
ini yaitu ingin mengunqkapkan secara
empiris tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB proqram
studi
Kesekretariatan
dan Administrasi Niaqa denqan tuqas-
tuqas yanq dibebankan pada para lulusannya di lapanqan, yanq
meliputi:
a.
Kurikulum
politeknik ITB proqram studi
Kesekretariatan
dan Administrasi Niaqa dan pelaksanaannya.
b.
Tugas-tugas yang dibebankan para para lulusan politeknik
ITB program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa
tempat kerianya masinq-masinq.
c.
Keselarasan kurikulum proqram studi Kesekretariatan
Administrasi
Niaqa dengan tugas-tugas
yang
dan
dibebankan
pada para lulusannya di tempat mereka bekeria.
Dari
tuiuan
penelitian
tersebut,
dapat
diharapkan
tentang
tugas-tugas
berguna bagi:
a.
Memberikan
yanq
input
dibebankan
pada politeknik
kepada para lulusannya di
tempat
para
lulusan itu bekeria.
Hal
ini
dapat diiadikan
pertimbanqan
untuk
penataan
kurikulum proqram studi Kesekretariatan dan Administrasi
11
Niaqa
beserta
pelaksanaannya
yanq
dianqqap
kuranq
selaras.
b.
Memberikan
yanq
masukan
untuk badan usaha
memperkeriakan
Kesekretariatan
atau
lulusan politeknik
dan
Administrasi
perusahaan
proqram
Niaqa
studi
tentanq
penempatan iabatan yanq diberikan pada lulusan tersebut.
5.
Metode Penelitian
Penelitian
karena
ini
menurut
menqqunakan
Echols
dan
pendekatan
Sadili
studi
(Echols
&
kasus
Sadili,
1976:101):
Secara harfiah case study artinya penyelidikan menqenai
keadaan yanq sebenarnya.
Pernyataan
di
atas
dilenqkapi oleh
pendapat
Boqd*n
dan
Biklen (Tinus, 1993:37-38):
Pendekatan
kualitatif berusaha memahami dan menafsirkan
makna
suatu peristiwa interaksi perilaku manusia dalam
situasi
tertentu.
Lebih
iauh
laqi
secara
teqas
dikemukakan beberapa karakteristik penelitian kualitatif:
1. Qualitative research has the natural settinq as the
source of data and the researcher as the key
instrument.
2. Qualitative research is descriptive.
3. Qualitative researcher are concerned with process
rather than simply with outcome or products.
4. Qualitative researcher tend to analyse their
data
inductively.
5. "Meaninq" is
of essential
concern the
qualitative
approach.
Dalam
penelitian ini,
peneliti inqin menqunqkapkan
keadaan
yanq sebenarnya tentanq keselarasan kurikulum politeknik ITB
proqram
studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa denqan
tuqas-tuqas yanq dibebankan para para lulusannya di lapanqan.
12
Menqanalisis
data
hasil
penelitian ini denqan menqqunakan
analisis kualitatif.
a.
Obiek Penelitian
Sesuai
adalah
denqan
para
pendekatan ini maka
lulusan
politeknik
sebaqai
ITB
obieknya
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaga yang sudah bekeria.
Para lulusan tersebut beriumlah empat orang yang bekeria
Bank
Duta
Politeknik
dan
PT
Bandung,
PT
Bangun
Laiu
Industri
Manufaktur Bandung (Politeknik
Bumi
Putra
tersebut
cukup
lulusan
politeknik
diiadikan
Finance.
besar dan dianqqap
obiek
aktivitasnya
BOT
sehinqqa
penelitian.
berlainan
Garment,
Mekanik
Swiss),
Perusahaan-perusahaan
sesuai
cukup
untuk
menerima
representatif
Keempat
sehinqqa
di
lembaqa
diharapkan
untuk
tersebut
masukan
yanq
didapat banyak dan bervariasi.
b.
Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah:
Dokumentasi, dilakukan terhadap data lulusan yang
sudah
bekeria dan catatat lain yanq relevan denqan penelitian.
wawancara denqan para lulusan politeknik tentanq iabatan,
tuqas-tuqasnya,
Sebaqai
fasilitasnya,
dan Iain-lain.
bahan trianqulasi, penulis iuqa
mewawancarai
para
tuqas-tuqas
yanq
pemakai lulusan politeknik tentanq posisi,
diembankannya,
Diskusi,
Master
dan Iain-lain.
dilakukan denqan
Teacher
Pusat
dosen-dosen
Pengembangan
politeknik
Pendidikan
dan
Politeknik
program studi Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
.•ftfc*.*v
..-.-,_ \ S% S ft*
/* ftj ;•
x:...>xK-.
Nk
m
* :• i
3&
^X
IP
x-y~
ft *:
^•w--
ft 3»
^ *If
ft?
*-...-?
•v.-
ft W-
#ftf
••
"SP. •?.
X'l' X
•J'»
v.
*/"v.v .£*'•>.
>..\:v ."-•-•••-•
•v *X'V*:•;«
•*•
v
£*?
x" **'
x $&
'X ^X
BAB
III
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan denqan mengqunakan pendekatan
studi kasus (case study) karena inqin menqungkapkan hal yanq
sebenarnya
tentanq
Kesekretariatan
yanq
dibebankan
keselarasan
kurikulum
dan Administrasi Niaqa
pada para lulusannya
proqram
dengan
di
studi
tuqas-tuqas
lapanqan
tempat
mereka keria.
Hal ini selaras denqan pernyataan Echols dan Sadili
(Echols
&
bahwa:
"Secara
menqenai
keadaan
Sadili,
harfiah
1976:101)
case
yanq
menqunqkapkan
study artinya penyelidikan
yanq sebenarnya."
Di sampinq menqunqkapkan kedaan yanq sebenarnya,
denqan
menqqunakan
mendalam,
oleh
penelitian
studi
kasus
ini
dilakukan
karena itu
obiek
penelitiannya
secara
merupakan
seiumlah kecil saia dari sesuatu yanq besar seperti apa yanq
dikemukakan
oleh
Borq dan Gall dalam
bukunya
Educational
Reseach, an Introduction (1983: 488):
Most
case study are based on the premise that a
case
can be located that is typical of many other case, that
is viewed as an example of class of events or
a qroup
of individuals.
Sedanq menurut Whitherinqton dalam buku karanqan M.
Buchori
menqatakan bahwa:"... case study penyelidikan-penyelidikannya
hanya
dilakukan
terhadap seiumlah kecil
dilakukan secara mendalam."
Michael
(19882),
individu,
tetapi
Dan menurut pendapat Isach
studi kasus dapat dilakukan
pada
waktu-
waktu tertentu saia atau hanya merupakan suatu manipulasi
38
dan
39
dari keseluruhan unsur-unsur dan peristiwa yanq teriadi.
Denqan demikian data yanq diperoleh dari penelitian denqan
menqqunakan pendekatan studi kasus ini adalah terutama
kualitatif.
Namun
demikian pendekatan ini
tidak
data
menolak
adanya pemakaian data kuantitatif iika memanq diperlukan.
Seperti
telah dikemukakan, penelitian
ini
inqin menqunqkapkan hal yanq sebenarnya tentanq
kurikulum
proqram
studi Kesekretariatan
dan
bermaksud
keselarasan
Administrasi
Niaqa denqan tuqas-tuqas yanq dibebankan para lulusannya
lapanqan
tempat mereka bekeria, maka
terutama
pertanyaan-pertanyaan
peneliti
di
menqqunakan
dalam meniarinq
data
yanq
diperlukan.
1. Obiek penelitian
Sesuai denqan pendekatan yanq diqunakan, maka
sebaqai
obiek dari penelitian ini adalah para lulusan politeknik ITB
proqram
studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaqa
yanq
sudah bekeria.
Lulusan yanq diteliti sebanyak
perusahaan/badan
Banqun
Laiu
Putra
BOT
usaha
Industri
Finance,
empat yanq bekeria di
empat
yanq berbeda, yaitu Bank
Duta,
Garment (PT BaLI Garment),
PT
dan
Politeknik
Manufaktur
PT
Bumi
Bandunq
(Politeknik Mekanik Swiss).
Adapun
ke
alasan penqambilan obiek penelitian tersebut
empat
tersebut
politeknik
lulusan
dianqqap
bekeria
sesuai
pada
sebaqai
perusahaan/badan
tempat
proqram studi Kesekretariatan
keria
dan
karena
usaha
lulusan
Administrasi
40
Niaqa.
Di sampinq itu pula ke empat
mempunyai
bidanq
usaha
yanq
perusahaan
berbeda
tersebut
sehinqqa
dapat
dibandinqkan dan ini akan memperkaya data yanq dikumpulkan.
2.
Metode Penqumpulan Data
Penqumpulan
data
dalam
penelitian
ini
menqqunakan
metode sebaqai berikut:
a.
Dokumentasi, dilakukan terhadap kurikulum proqram
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa tahun 1986.
studi
Berarti
kurikulum tersebut sudah dilaksanakan.
Metode
ini
proqram
iuqa
studi
dilakukan
terhadap
tersebut yan*- svdah
lulusan
bekeria,
politeknik
dan
catatan-
catatan lain yanq relevan denqan penelitian.
b.
Observasi,
menqaiar,
dilakukan terhadap situasi
peralatan/fasilitas yanq ada di
proses
politeknik,
iuqa menqobservasi mesin-mesin kantor, dan peralatan
lainnya
belaiar
yanq diqunakan untuk melaksanakan keqiatan
dan
kantor
sehari-
hari oleh para lulusan politeknik di tempat kerianya itu.
c.
Wawancara,
dilakukan kepada para
lulusan
politeknik.
Wawancara tersebut untuk menqetahui posisi atau iabatan yanq
dipeqanq oleh para lulusan politeknik serta
kesesuaian
denqan
posisi
atau iabatan yanq
dipeqanqnya
bekal yanq didapat dari politeknik,
menqaiar
yanq
pernah
mereka
alami,
tuqas-tuqasnya,
sekaranq
proses
staf
belaiar
penqaiarnya,
peraturan sekolah, serta harapan-harapan terhadap pendidikan
politeknik.
Wawancara
iuqa dilakukan terhadap para penqaiar
politeknik
41
ITB
yanq
terlibat
dalam
kurikulum
proqram
studi
Kesekretariatan dan Administrasi Niaqa.
d.
Sebaqai
wawancara
bahan trianqulasi,
terhadap
para
peneliti
pemakai
atau
iuqa
menqadakan
atasan
lanqsunq
lulusan politeknik yanq bekeria di empat perusahan
di
atas.
Adapun
pertanyaan-pertanyaan
yanq
tersebut
diaiukannya
sudah baranq tentunq mirip denqan pertanyaan-pertanyaan yanq
diaiukan kepada para lulusan.
3.
Instrumen penelitian
Sesuai
denqan
pendekatan
yanq
diqunakan
dalam
penelitian ini, maka peneliti sendirilah instrumennya.
ini
sesuai
denqan yanq dikatakan
1988:132),
Moleonq
(Moleonq,
bahwa baqi penelitian kualitatif manusia
instrumen
proses
oleh
utama, karena ia meniadi seqala baqi
penelitian.
pelaksanaan
Ia
sekaliqus
Hal
adalah
keseluruhan
merupakan
perencana,
penqumpulan data, penqanalisis, penafsir
data,
dan akhirnya ia meniadi pelopor hasil penelitian.
Namun
demikian, peneliti iuqa menqqunakan dokumentas
untuk
melenqkapi informasi yanq dibutuhkan penulis.
4.
Pencatatan Dsta
Data
yanq
diperoleh
wawancara, maupun observasi
lapanqan.
baik
melalui
dokumentasi,
dicatat dalam bentuk catatan
Selaniutnya, dideskripsikan serta dianalisis.
42
5.
Pembahasan
Data
yanq
sudah
dideskripsikan
tersebut
dibahas
sesuai denqan pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Pembahasan
ini dilakukan terhadap kurikulum
Kesekretariatan
nnerupakan
dan
kurikulum
institusional
maupun
Administrasi
pertama,
Niaqa
yaitu
proqram
tahun
studi
1986
menqanalisis
isi kurikulumnya yanq dalam
yanq
tuiuan
hal
ini
adalah nama-nama mata kuliah serta qaris-qaris besar proqram
penqaiarannya
(GBPP), proses belaiar
sistem evaluasi,
staf penqaiar,
Selain itu,
membahas
Akhirnya,
dari
ke
fasilitas,
serta peraturan sekolah.
setiap hasil
hasil
menqaiar,
wawancara dan dokumen.
dua
pembahasan
data
yanq
tersebut
diselaraskan.
6.
Penqkonfirmasian Data
Untuk
peneliti
menqkonfirmasikan
menqadakan
trianqulasi.
diperoleh,
Trianqulasi
maka
tersebut
dilakukan terhadap para pemakai atau atasan lanqsunq lulusan
politeknik
tersebut,
yanq
bekeria
di empat
dosen-dosen
Kesekretariatan
lembaqa
politeknik
dan Administrasi Niaqa,
yanq
diteliti
proqram
studi
serta
para
master
teacher Pusat Penqembanqan Pendidikan Politeknik (PEDC).
Metode yanq diqunakan untuk meniarinq masuknya data tersebut
denqan menqadakan wawancara.
BAB
V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Politeknik adalah perguruan tinqqi yanq
tan
pendidikan
terapan dalam seiumlah
menyelenggara-
bidanq
penqetahuan
chusus.
Pendidikan
politeknik
nemecahkan permasalahan
ienqan
iai.
Indonesia
yanq
dihadapi
diharapkan
mampu
industri sehubunqan
sumber daya manusianya yanq selama ini kuranq
Tenaqa keria yanq dibutuhkan pada era
Lni tenaqa keria
cal
di
know how)
Llmu-ilmu
teknik
oenqelolaan
industrialisasi
yanq menoniol kemampuan praktek
dan
mampu menerapkan
dan ekonomi,
sebaqai
baqian
(practi
kaidah-kaidah
serta
mema-
mampu
dasar
melaksanakan
yanq inteqral dari
keahlian
nya .
Dengan
demikian, lulusan pendidikan
politeknik
diharapkan
nampu meniadi tenaga keria-tenaga keria yanq f?ia^ keria, dan
ooliteknik itu sendiri bukan pencipta
kesempatan-kesempatan
teria baru,tetapi hanya menyediakan traininq atau pelatihan
oelatihan yanq sesuai untuk pekeriaan-pekeriaan yanq
sudah
ada di masyarakat.
Penaqa
keria
yanq dihasilkannya itu
adalah
tenaqa
keria
studi Kesekretariatan dan Administrasi
Niaqa
tinqkat menenqah atau tenaqa ahli madya.
Proqaram
nenyediakan tenaqa ahli madya sebaqai iuru tik, resepsionis,
operator
komputer,
sekretaris
operator word
eksekutif,
processing,
supervisor
134
untuk
sekretaris,
pekeriaan
135
:esekretarisan,
staf
baqian
personalia,
staf
baqian
ieniualan, staf baqian produksi, staf baqian pemasaran, staf
>aqian
penqadaan,
ledanqkan
posisi
dan penyelia (supervisor)
iabatan para
lulusannya
kantor
adalah
umum.
sebaqai
>erikut:
Staf
Administrasi
yanq tuqasnya
menqelola administrasi
yanq komputerise.
Kepala Baqian Ekspor-impor yanq tuqasnya membuat dokumen-
dokumen
untuk ekspor dan impor, serta berhubunqan denqan
instansi-instansi
Merchant
terkait.
Marketer
yanq
terhadap kelancaran
merchant
di
Jawa
tuqasnya
penqembanqan
bertanqqunq
dan
atau penqelolaan
Barat.
Staf Giro dan Asuransi yanq tuqasnya menanqani
yanq ditolak
roda
L.
empat
iawab
dan menanqani
dan mesin-mesin
qiro-qiro
asuransi kendaraan
bermotor
besar.
Kesimpulan
Berdasarkan
kurikulum
hasil
penelitian
terhadap
keselarasan
politeknik ITB proqram studi Kesekretariatan
dan
\dministrasi Niaqa dan tuqas-tuqas yanq dibebankan pada para
lulusannya
di lapanqan, dapat disimpulkan
hal-hal
sebaqai
Derikut:
a.
Jenianq
iabatan
para
lulusan politeknik
di lapanqan
selaras
denqan
ienianq iabatan yanq meniadi
politeknik yaitu sebaqai tenaqa keria tinqkat
atau tenaqa ahli madya.
sasaran
menenqah
136
).
Sebaqian
cukup
besar tuqas-tuqas yanq diemban
selaras
denqan
apa
yanq
para
lulusan
dipersiapkan
dalam
kurikulum politeknik.
Ada
satu
iabatan
walaupun
dari empat
iabatan
yanq
diteliti
sebutan iabatannya tidak selaras tetapi
bila
dilihat dari tuqas-tuqasnya cukup selaras denqan
apa
yanq dipersiapkan dalam kurikulum politeknik.
;.
Fasilitas
yanq
menyanqkut peralatan
yanq
disediakan
politeknik kuranq selaras denqan peralatan kantor
diqunakan
para
walaupun
karena
lulusan
demikian
peralatan
di
tempat
kerianya.
tidak meniadi masalah
kantor
yanq
yanq
mereka
Namun
baqi
mereka
qunakan
mudah
dan peraturan
seko
dipelaiari untuk menqoperasikannya.
3.
Proses belaiar menqaiar,
evaluasi,
lah cukup selaras denqan tuqas-tuqas yanq diemban
para lulusan di
e.
Sasaran
lulusannya
pekeriaan
ini
tempat kerianya.
kurikulum
administrasi
oleh
Niaqa
dapat
proqram studi
linqkupnya
bekeria
Kesekretariatan
luas
pada
sehinqqa
seiumlah
ketrampilan,
para
lapanqan
dan tidak hanya pada satu bidanq saia.
menqakibatkan penqetahuan,
dan
dan
Hal
sikap
yanq dibawa lulusan politeknik ke tempat kerianya hanya
pas-pasan saia.
2.
Rekomendasi
Tenaqa keria yanq dihasilkan oleh politeknik diharapkan
mampu menqimbanqi perkembanqan dan perubahan teknoloqi
yanq
137
igitu
cepatnya.
irubahan
Bahkan
teknologi
serine
tersebut
kali
perkembangan
lebih
cepat
dan
daripada
irkembangan sumber daya manusia itu sendiri.
ituk
mengimbangi
cepatnya
perkembangan
dan
perubahan
iknologi tersebut diperlukan spesialisasi-spesialisasi pada
ipangan kegiatan yang lebih sempit.
;ngan
adanya
sngetahuan,
spesialisasi-spesialisasi
ketrampilan,
tersebut,
dan sikap yang
dipunyai
maka
tenaga
srja tersebut benar-benar seimbang dengan perkembangan
irubahan
teknologi sehingga azas produktivitas,
dan
kualitas,
in efesiensi dapat dicapai setinggi-tingginya.
Sehubungan
dengan uraian di atas, disarankan
hal-hal
ibagai berikut:
Berhubung program studi Kesekretariatan dan Administra
si
Niaga
mempunyai lingkup yang cukup
luas
sehingga
bekal kemampuan lulusannya hanya pas-pasan saja, untuk
program studi ini perlu diadakan
susan.
trasi
Nama program studi Kesekretariatan dan Adminis
Niaga disarankan diganti
Niaga.
pengkhususan-pengkhu-
menjadi
Admninistrasi
Dan program studi Administrasi Niaga
dikhusus-
khususkan lagi menjadi beberapa satuan keahlian,
satunya
misalnya
kurikulumnya
satuan
keahlian
memfokuskan
pelatihan-pelatihan
yang
Sekretari
diri
selaras
dengan
salah
dimana
pada
tugas-tugas
seorang sekretaris di dunia usaha dan industri.
Dengan kurang selarasnya
tan
praktek
fasilitas, khususnya
yang disediakan
oleh
perala
politeknik
dengan
peralatan kantor yang digunakan para lulusan di
tempat
138
kerjanya, maka fasilitas tersebut perlu diadakan karena
masalah fasilitas pada pendidikan politeknik
persyaratan
maka
merupakan
yang mesti dipenuhi. Kalau tidak
program
pendidikan tidak dapat
dipenuhi
berjalan
dengan
semestinya.
Selain mendapatkan training dari Pusat Pengembangan dan
Pendidikan
Politeknik
para
mempunyai
pengalaman
kerja
industri,
misalnya
dosen
di
politeknik
badan
dengan magang.
perlu
usaha
atau
Pengalaman
kerja
akan lebih meningkatkan kemampuan dosen dalam
melaksa
nakan program untuk menghasilkan tenaga kerja yang siap
kerja karena dalam mengajar dosen lebih realistik.
Latihan
militer dan kedisiplinan
perlu
dipertahankan
karena merupakan bagian dari program untuk
menyediakan
tenaga kerja yang seimbang dengan cepatnya perkembangan
dan perubahan teknologi.
Hal
yang
ini
selaras dengan pendapat para
mengatakan
lulusan
bahwa pekerjanya
politeknik
ITB
mempunyai
yang
atasan
lulusan
berasal
dari
kedisiplinan
yang
cukup tinggi dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
Badan
lulusan
usaha
atau
politeknik
pengetahuan,
industri
sebaiknya
sesuai dengan
memperkerjakan
bidangnya
sehingga
ketrampilan, dan sikap yang didapat
politeknik dapat dimanfaatkan secara maksimal.
dari
DAFTAR
PUSTAKA
Andrews,
R.C dan Ericson, E.E (1976),
Teaching
Industrial
Education: Principles and Practice,
Tidak ada,
Tidak
ada,
USA.
Jambang Triantoro,
Politeknik
Pertanian
Unila
Siap
Kurikulum Demi
Penqusaha,
Kompas
11
Desember
halaman
12.
3arlow,
M.L
(1965),
Vocational
Education,
The
Society for The Study of Education, Chicaqo.
banning,
Ubah
1991
B.W
(1986),
Teaching
Publishing Limited,
Office
National
Skills,
Pitman
London.
Diamond,
R.M
(1989), Desining and
Improving
Courses
and
Curricula
in
Higher
Education,
Jossey
Bass
Inc.
Publishers,
Enchols,
San Francisco.
J.M dan Hasan,
PT Gramedia,
S (1975), Ramus Inqqris
Indonesia,
Jakarta.
Finch,
C.R
dan
Crunkilton,
J.R
(1979),
Curriculum
in
Vocational and Technical Education, Planning,
Content,
and Implementation, Allyn and Bacon, Inc., Boston.
Habibi, Z.J (1992), Untuk Meningkatkan Produktivitas, Sistem
Pendidikan
Perlu Ditinjau, Seminar Keluarga
Mahasiswa
ITB-GAMAIS
TEKNO 92, tanggal 19 Pebruari 1992,
Kompas
20
Pebruari
1992 Halaman 12.
Hadiwaratama (1980), Pendidikan Kejuruan untuk
Meningkatkan
Produktivitas
dan
Efesiensi
Nasional,
Analisis
Pendidikan Tahun 1 No. 2, Dep. P dan K, Jakarta.
Hadiwaratama
Regional
(1981),
Technical
Seminar
in MARA
Education
INSTITUTE
in
OF
Indonesia,
TECHNOLOGY,
Malaysia.
Hadiwaratama
(1986),
Sistem Pendidikan Teknik
untuk Pembangunan Industri
Pendidikan Politeknik di
Hamid,
Indonesia,
Indonesia,
Masa
Depan
Seminar 10
Tahun
ITB Bandung.
S.H (1988), Evaluasi Kurikulum, Proyek
Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan,
139
Pengembangan
Jakarta.
140
arry Sudrajat (1986), Study Relevansi Kurikulum 1984
SMKTA
Proqram
Study Listrik Instalasi denqan Tuntutan
Dunia
Kerja
(Suatu
Study Naturalistik
Kualitatif
terhadap
Instruktur
Listrik di
Linqkunqan
Asosiasi
Listrik Kotamadya dan Kabupaten Bandung),
Penqembanqan Kurikulum, IKIP Bandunq.
artanto (1992),
Tukanq
Di Dunia Industri,
Jahit,
Kompas
13
Kontraktor
Thesis S 2
Indonesia Masih Bercitra
Januari
1992 halaman 2.
skandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi (1988),
Dasar-dasar
Penqembanqan Kurikulum, PT Bina Aksara, Jakarta.
cNeil,
J.D (1990), Curriculum:
University of
California,
A Comprehensive Introduction,
Los Anqeles.
ana Syaodih
S (1988),
Prinsip
dan Landasan
Penqembanqan
Kurikulum,
Proyek
Penqembbanqan
Lembaqa
Pendidikan
Teanqa Kependidikan, Jakarta.
asution,
S (1982),
asution,
S (1982), Metoda Research,
asution,
S
Thesis,
Azas-azas Kurikulum,
dan Thomas, M
Disertasi,
S
(1989),
Kurikulum
Aksara,
Jakarta.
asution,
•emar
Hamalik
(1990),
Rosdakarya,
Jemmars,
(1985),
Skripsi,
Buku
Mak?.laii,
dan
Evaluasi
Jemmars,
Bandunq.
Bandunq.
Penuntun
Jemmars,
Penqaiaran,
Kurikulum,
PT
Membuat
Jakarta.
PT
Bina
Remaia
Bandunq.
'ratt,
David
(1980), Curriculum, Design
and
Development,
Harcourt Brace Jovanovich, Publishers, San Dieqo.
takimun
(1985), Kebi iakan Teknoloqi dan
Tuntutan
Lapangan
Kerja
di
Indonesia,
Makalah
Seminar
Pendidikan
Teknoloqi Menenqah Prospek dan Tuntutan Lapanqan
Keria
18 Oktober 1985, FPTK IKIP Bandunq.
>aran,
Y
(1982),
Education,
Education,
Curriculum
for
Technician
Colombo Plan Staff Colleqe
Aspects
of
for
Technician
Sinqapore.
3chein,
H.E
(1972),
Professional
Education
Direction,
The Carnieqe Fondation for The
of Teachinq,
California,
Some
New
Advancement
USA.
3oeharto
(1988),
Design Instructional:
Sebuah
Pendekatan
Praktis untuk Pendidikan Teknoloqi dan Keiuruan, Proyek
Penqembanqan
Lembaqa Pendidikan
Tenaqa
Kependidikan,
Jakarta.
141
oekarnto (1988),
Perencanaan dan
Pengembangan Kurikul urr.
Pendidikan Teknologi dan Keiuruan, Proyek
Penqembanqan
Lembaqa Pendidikan Tenaqa Kependidikan, Jakarta.
aba
, Hilda
Practice,
(1962), Curriculum
Development:
Theor y
and
San Prancisco State College, Harcourt,
Brace
and World
Inc.,
New York.
iles,
J dan Bondi, J (1989),
Curriculum Development:
A
Guide to Practice, Merrill Publishinq Company, Colombo,
Ohio.
ais,
Robert,
Foundations,
S
(1976),
Curriculum
Principles
Harper and Row, Publisher, Ner York.
ulfikar, S (1985), Studi Kasus Sektor Elektronika,
Seminar
Pendidikan
Teknoloqi
Prospek
dan
Lapanqan Keria 18 Oktober 1985,
'earn (1988),
Proposed
Diploma
Indonesian-Australian
and
Maka]ah
Tuntutan
FPTK IKIP Bandunq.
III Course in
Commerce
Secretarial,
Polytechnic
Proieot,
Bandung.
IN, Undang-undang
tentang
Republik
Sistem
Indonesia
No.
Pendidikan Nasional,
2_
Dep.
Tahun
P
dan
1989
K,
Jakarta.
IN (1990),
Tata
Tertib
Mahasiswa
Politeknik ITB, Bandunq.
Politeknik
ITB,