Perbandingan Penurunan Motilitas Spermatozoa pada Perokok yang Dikelompokkan Berdasarkan Indeks Brinkman.

(1)

iii ABSTRAK

PERBANDINGAN PENURUNAN MOTILITAS SPERMATOZOA PADA PEROKOK YANG DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN INDEKS

BRINKMAN

Alifah Dania Subrata, 2016

Pembimbing Utama : Fenny, dr., SpPK., M.Kes. Pembimbing Pendamping : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.

Infertilitas adalah suatu ketidakmampuan dari sepasang suami istri untuk memiliki keturunan. Kualitas spermatozoa yang buruk dapat mengakibatkan kesulitan untuk memiliki keturunan. Salah satu faktor yang dapat merusak kualitas spermatozoa adalah rokok.

Merokok adalah hal yang lumrah di Indonesia, bukan hanya dilakukan oleh laki-laki dewasa, tetapi juga oleh remaja bahkan anak-anak. Rokok mengandung radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh. Kadar radikal bebas yang tinggi dalam tubuh dapat merusak mitokondria dari spermatozoa dan dapat berakibat keabnormalitasan pada motilitas spermatozoa.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan persentase dari penurunan motilitas spermatozoa pada beberapa kelompok perokok yang dikelompokan berdasarkan indeks Brinkman.

Desain penelitian bersifat observasional dan komparatif, dengan subjek penelitian berjumlah 24 orang pria yang terbagi dalam 4 kelompok (n = 6). Data yang diukur adalah persentase motilitas spermatozoa. Analisis data persentase motilitas spermatozoa menggunakan Kruskal-Wallis Test dan dilanjutkan dengan Mann-Whitney U Test.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan persentase motilitas spermatozoa pada beberapa kelompok perokok. Uji Mann-Whitney U ditemukan perbedaan yang sangat bermakna (p < 0,01) pada kelompok perokok sedang, perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pada kelompok perokok berat dan perbedaan yang tidak bermakna (p > 0,05) pada kelompok perokok ringan dibandingkan dengan kelompok bukan perokok.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan penurunan motilitas spermatozoa pada perokok sedang dan berat.

Kata kunci : Motilitas spermatozoa, rokok, indeks Brinkman


(2)

iv ABSTRACT

REDUCTION COMPARISON OF SPERMATOZOON’S MOTILITY IN SMOKERS THAT WAS DIVIDED BY BRINKMAN INDEX

Alifah Dania Subrata, 2016.

1st Tutor : Fenny, dr., SpPK., M.Kes. 2nd Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.

Infertility the inability for a couple to have children. Poor quality of spermatozoon can lead to diffculties to have children. One of the many factors that could pose such problem is the consumption of cigarette.

Smoking is a common habit in Indonesia, not only by adults but teenagers and kids are doing it. Cigarette contains free radicals that’s harmful for our body. High levels of free radicals inside human body can damage the mitochondria of spermatozoon and resulting in abnormality of spermatozoon’s motility.

The purpose of this research is to find the comparison of spermatozoon’s motility percentage in groups that was divided by Brinkman Index.

This research designs are observational and comparative with research’s subjects of 24 males that were divided into 4 groups (n = 6). The data that being tested was the spermatozoon’s motility percentage. Kruskal-Wallis test and Mann-Whitney U test are the tests that being used for the data’s analysis.

The results of this research prove that there are different percentages in spermatozoon’s motility in some smoker groups. In Mann-Whitney U Test was found a highly significant difference (p < 0,01) in medium smokers group, a significant difference (p < 0,05) in heavy smoker group and non significant difference (p > 0,05) in light smokers group compared to the non-smokers group. Based on the results of this research we can conclude that there are reduction differences in spermatozoon’s motility in medium and heavy smokers group. Key words : Spermatozoon’s motility, cigarette, Brinkman index


(3)

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

SURAT PERNYATAAN ... ii

ABSTRAK ... iii

ABSTRACT ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Anatomi dan Fisiologi Organ Reproduksi Pria ... 5

2.2 Spermatogenesis ... 8


(4)

viii

2.2.1 Meiosis ... 8

2.2.2 Pematangan Spermatogenesis di Epididymis ... 8

2.2.3 Faktor Hormonal yang Merangsang Spermatogenesis ... 10

2.3 Semen ... 10

2.3.1 Struktur Spermatozoa ... 11

2.3.1.1 Mitokondria ... 11

2.3.1.1.1 Biokimia Pembentukan ATP ... 12

2.3.1.2 Flagel ... 14

2.4 Rokok ... 15

2.4.1 Jenis Rokok ... 17

2.5 Perokok ... 17

2.6 Pengaruh Rokok Terhadap Semen ... 18

2.6.1 Pengaruh Terhadap Parameter Semen ... 18

2.6.2 Pengaruh Terhadap Struktur Spermatozoa dan Protein .... 19

2.6.3 Pengaruh Terhadap Plasma Seminalis ... 19

2.7 ROS dan OS ... 20

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat, Bahan dan Subyek Penelitian ... 22

3.1.1 Alat dan Bahan ... 22

3.1.2 Subyek Penelitian ... 22

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 23

3.3 Metode Penelitian... 23

3.3.1 Desain Penelitian ... 23

3.3.2 Data yang Diukur ... 24

3.3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

3.3.3.1 Variabel Penelitian ... 24


(5)

ix

3.3.3.2 Definisi Operasional... 24

3.3.4 Perhitungan Besar Sampel ... 25

3.4 Persiapan dan Prosedur Penelitian ... 26

3.4.1 Persiapan Penelitian ... 26

3.4.2 Prosedur Penelitian... 26

3.5 Analisis Data ... 26

3.6 Aspek Etik Penelitian ... 28

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil ... 29

4.2 Pembahasan ... 32

4.3 Pengujian Hipotesis ... 34

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 35

5.1.1 Simpulan Tambahan... 35

5.2 Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

RIWAYAT HIDUP ... 46


(6)

x

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Persentase Motilitas Spermatozoa ... 29

Tabel 4.2 Hasil Uji Saphiro-Wilk dan Uji Levene... 30

Tabel 4.3 Hasil Uji Kruskal Wallis ... 31

Tabel 4.4 Hasil Uji Mann-Whitney U ... 31


(7)

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Organ Reproduksi Pria ... 7

Gambar 2.2 Spermatogenesis ... 9

Gambar 2.3 Spermatozoa ... 14

Gambar 2.4 Pengaruh Rokok Terhadap Spermatozoa ... 21


(8)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I. SURAT KEPUTUSAN ETIK PENELITIAN... 39

Lampiran II. CONTOH SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN ... 40

Lampiran III. ANALISIS STATISTIK ... 41

Lampiran IV. CUPLIKAN DATA MENTAH ... 44

Lampiran V. DOKUMENTASI PENELITIAN ... 45


(9)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Infertilitas adalah suatu kondisi dimana pasangan suami istri belum mampu memiliki keturunan setelah melakukan hubungan seksual sebanyak 2 sampai 3 kali seminggu dalam 1 tahun tanpa menggunakan alat kontrasepsi jenis apapun. Secara medis, infertilitas dibagi menjadi 2 jenis, yaitu infertilitas primer dan sekunder. Infertilitas primer adalah sepasang suami istri yang belum mampu dan belum pernah memiliki keturunan setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2 sampai 3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun. Infertilitas sekunder adalah sepasang suami istri yang telah atau pernah memiliki keturunan sebelumnya, tetapi saat ini belum mampu memiliki keturunan lagi setelah 1 tahun berhubungan seksual sebanyak 2 sampai 3 kali per minggu tanpa menggunakan alat kontrasepsi dalam bentuk apapun (Djuwantono, 2008). Masyarakat masih memiliki pemikiran bahwa infertilitas disebabkan oleh kelainan pada perempuan, namun menurut McClure tidak seperti itu. Pada kasus infertilitas, 40% masalah yang membuat sulit memiliki anak terletak pada perempuan; 35% pada laki-laki; 10% pada keduanya dan 10 sampai 15% idiopatik (McClure, 1995).

Faktor-faktor yang mempengaruhi infertilitas antara lain usia, stres, lingkungan, dan juga aktivitas seksual (frekuensi, posisi, waktu, dan lain-lain). Faktor lingkungan yang dimaksud disini adalah alkohol, ganja dan juga rokok.

Merokok sendiri sudah menjadi hal yang lumrah di Indonesia, bukan hanya dilakukan oleh lelaki dewasa, tetapi juga oleh remaja bahkan anak-anak. Data Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 menyebutkan prevalensi merokok di Indonesia mencapai 34,7%, dengan umur rata-rata mulai merokok 17,6 tahun (Riskesdas, 2010).


(10)

2

Terdapat studi yang menyatakan bahwa rokok menurunkan antioksidan dan meningkatkan Reactive Oxygen Species (ROS) di dalam cairan semen. Sehingga perokok lebih berisiko mengalami infertilitas karena tingginya radikal bebas dalam sperma dapat mengganggu DNA mitokondria dan apoptosis spermatozoa. Hal ini dapat mengakibatkan kelainan pada sperma, termasuk berkurangnya motilitas spermatozoa (Saleh et al, 2003; Nakada et al,2006).

Berdasarkan penelitian dari Joice Marlina pada tahun 2010, dibuktikan bahwa terdapat penurunan motilitas spermatozoa pada pasien infertil perokok bila dibandingkan dengan pasien infertil yang tidak merokok.

Perokok sendiri dapat dibagi menjadi beberapa kelompok yaitu, perokok ringan, sedang dan berat menurut indeks Brinkman (PDPI, 2003).

Perokok aktif memiliki prevalensi lebih tinggi untuk mengalami gejala respiratorik, abnormalitas fungsi paru, dan mortalitas yang lebih tinggi dari pada orang yang tidak merokok. Resiko untuk menderita PPOK bergantung pada usia orang tersebut mulai merokok, jumlah rokok yang dihisap per hari dan berapa lama orang tersebut merokok. Hal ini telah dibuktikan oleh sebuah penelitian, bahwa perokok berat dan sedang memiliki resiko untuk menderita PPOK derajat berat atau lebih, 8 kali lebih besar dari perokok ringan (Nugraha, 2011).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas diperoleh :

- Apakah terdapat perbedaan penurunan motilitas spermatozoa pada perokok ringan, sedang dan berat.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh merokok pada motilitas spermatozoa.


(11)

3

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan penurunan motilitas spermatozoa pada beberapa kelompok perokok yang dikelompokan berdasarkan indeks Brinkman.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan referensi dalam bidang andrologi mengenai pengaruh banyaknya konsumsi rokok pada motilitas spermatozoa.

1.4.2 Manfaat Praktis

Karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada masyarakat dan praktisi kesehatan mengenai efek banyaknya konsumsi rokok terhadap motilitas spermatozoa. Informasi dapat diberikan melalui penyuluhan dan juga kampanye anti rokok.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Rokok dapat menghasilkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul yang memiliki atom dengan elektron yang tidak berpasangan, bersifat tidak stabil, dan reaktivitasnya dapat merusak seluruh tipe makromolekul seluler termasuk karbohidrat, protein, lipid, dan asam nukleat (Langseth, 1995).

Radikal bebas yang berasal dari gas rokok menyebabkan penurunan motilitas spermatozoa dengan cara merusak membran sel dan merusak mitokondria dari spermatozoa yang kemudian mengganggu fungsi dari mitokondria. Mitokondria sendiri adalah suatu organel yang berada pada midpiece dari spermatozoa,


(12)

4

mitokondria berfungsi sebagai pembentuk ATP untuk menggerakkan flagel. Radikal bebas merusak mitokondria dengan cara mengganggu respirasi mitokondria untuk pembentukan ATP, oleh sebab itu ATP yang dihasilkan berkurang sehingga terdapat abnormalitas pada motilitas spermatozoa (Lodish et al, 2000; Agarwal et al, 2003).

Penelitian Nugraha pada tahun 2011 membuktikan bahwa perokok berat dan sedang memiliki resiko untuk menderita PPOK derajat berat atau lebih, 8 kali lebih besar dari perokok ringan (Nugraha, 2011).

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas penulis melakukan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan motilitas spermatozoa pada perokok yang dikelompokan ke dalam beberapa kelompok berdasarkan indeks Brinkman.

1.5.2 Hipotesis

Terdapat perbedaan penurunan motilitas spermatozoa pada perokok ringan, sedang dan berat.


(13)

35 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Terdapat perbedaan penurunan motilitas spermatozoa pada perokok sedang dan berat.

5.1.1 Simpulan Tambahan

Hasil penurunan motilitas spermatozoa pada perokok ringan didapatkan tidak bermakna.

5.2 Saran

Sebagai akhir penelitian dan penulisan dari Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyarankan hal-hal sebagai berikut :

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap perbandingan pengaruh rokok pada perokok yang bekerja di tempat dengan risiko terpapar radikal bebas yang tinggi terhadap motilitas spermatozoa

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh konsumsi makanan yang mengandung antioksidan terhadap motilitas spermatozoa perokok

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap perbandingan pengaruh dari jenis-jenis rokok tertentu terhadap motilitas spermatozoa

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap pengaruh rokok terhadap motilitas spermatozoa pada atlet yang merokok

 Perlu dilakukan peneltian lebih lanjut terhadap pengaruh beberapa faktor terhadap motilitas spermatozoa

 Saran untuk masyarakat luas juga agar tidak atau berhenti merokok.


(14)

PERBANDINGAN PENURUNAN MOTILITAS

SPERMATOZOA PADA PEROKOK YANG

DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN INDEKS

BRINKMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ALIFAH DANIA SUBRATA

1310153

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(15)

v

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dari Allah SWT, telah tersusun Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Perbandingan Penurunan Motilitas Spermatozoa Pada Perokok yang

Dikelompokkan Berdasarkan Indeks Brinkman” dengan baik dan tepat waktu.

Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan bantuan dari berbagai pihak yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian ini. Bantuan baik materiil, maupun moril berupa doa, dukungan dan semangat yang penulis terima selama proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Fenny, dr., SpPK., M.Kes. selaku dosen pembimbing utama dan dosen wali yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan juga memberikan arahan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Heddy Herdiman, dr., M.Kes. selaku dosen pembimbing pendamping atas

waktu, dukungan, bimbingan, saran dan bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Subjek Penelitian yang telah bersedia untuk membantu penulis dalam penelitian ini.

4. Sahabat-sahabat, Ardeliana Rizkita, Dila Fadila, Dwinan Rahmandi, Firsty Tasya, Kristian Pasgha, Mohammad Iqbal, Muhammad Khoirul, Regina Amalia, Raden Alvin Kurnia dan Yunan Pangestu Yuzar terimakasih karena selalu mendukung, memotivasi, menyemangati dan mendampingi penulis selama mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Aristia Ayu dan Degitha Agtiani yang telah turut membantu penulis dalam melakukan penelitian dan mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini.


(16)

vi

6. Teman seperjuangan dalam penelitian, Arien Rianti, Navinda dan Jessica Angelina.

7. Teman seperjuangan dalam bimbingan, Andi, Agnia, Ayunda , Emanuella,

Nurul dan Yosep.

8. Keluarga tercinta, orangtua penulis Irwan Gatot Subrata dan Ratu Zuharningsih, saudara kembar Alifah Vania Subrata, serta adik-adik Sofia Karina Subrata dan Sofia Alma Subrata terimakasih atas doa, motivasi, semangat dan dukungannya kepada penulis agar dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan pahala dan limpahan rahmat-Nya yang tidak terhingga.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak sempurna, namun penulis percaya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca dalam menambah wawasan yang berguna bagi perkembangan ilmu kedokteran secara umum terutama di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Bandung, Desember 2016


(17)

36

Daftar Pustaka

Agarwal A, Saleh RA, Bedaiwy MA. 2003. Role of reactive oxygen species in the pathophysiology in human reproduction. Fertil Steril.

Agarwal A, Plessis S, Sabanegh E. 2014. Male Infertility, A Complete Guide to Lifestyle and Environtmental Factors.

Aiman Husaini. 2006. Tobat Merokok : Rahasia & Cara Empatik Berhenti Merokok.

Amarudin. 2012. Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Sperma Pada Pria Dengan Masalah Infertilitas Studi Kasus Kontrol Di Jakarta 2011. Thesis.

Artika, IM. 2003. Struktur, fungsi dan biogenesis mitokondria. Eijkman Lecture Series I: Mitochondrial medicine. Lembaga Biologi Molekul Eijkman Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Colagar A.H. , Jorsarae, G.A dan Marzony, E.T. 2007. Merokok dan Risiko dari infertilitas pria.

Daniel S. Wibowo. 2004. Anatomi Klinis Esensial.8:123-126.

Fox EL, and Bower WR. 1993. The Phisiological Basic for Exercise and Sport 5th Ed. WBC. Brown & Bencmark Publisher.

Ganong WF. 1999. Review of Medical Physiology, New Jersey: PrinticHall

Guyton A.C dan J.E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta; ECG. 80:1048-1053.

Guyton A.C dan J.E Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta; ECG.


(18)

37

Holstein AF, Schulze W, Davidoff M. 2003. Understanding spermatogenesis is a prerequisite for treatment. Reprod Biol Endocrinol 1:107.

I. Harijadi Widjaja, PA., dr. 2002. Anatomi Pelvis. 3:95-122.

J. Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Edisi Keenam. Jakarta. Erlangga

Jeanne Mandagi. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif.

Joice Marlina B. 2010. Studi Banding Motilitas Spermatozoa Perokok Dengan Bukan Perokok Pada Pasien Infertil di RS Widodo Ngawi, Jawa Timur. Skripsi

Langseth, L. 1995. Oxidants, Antioksidants and Disease Prevention. Belgium: ILSI Europe.

Lodish H, Berk AS, Zipursky L, Matsudaira P, Baltimore D, Darnell J. 2000. Molecular Cell Biology. W. H. Freeman and Company.

Mangku Sitepoe. 2000. Kekhususan Rokok Di Indonesia. Cetakan I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Maryunani, A. dan Nurhayanti. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit pada Neonatus. CV. Trans Info Media, Jakarta.

McClure RD. 1995. Male Infertility. In: Tanagho EA, McAninch JW, eds. Smith’s

General Urology, 14th ed. Connecticut: Appleton & Lange.

Mortimer. D. 2005. Essentials of Sperms Biology. Oregon.

Nakada K., Sato A., Yoshida K., Morita T.,et al. 2006. Mitochondria – Related Male Infertility. PNAS.

Novartis Foundation. 2006. Understanding Nicotine and Tobacco Addiction.

Nugraha I. 2012. Hubungan Derajat Berat Merokok Berdasarkan Indeks Brinkman Dengan Derajat Berat PPOK.


(19)

38

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2003. Pedoman Diagnostik & Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Indonesia . Jakarta: Indonesia.

Saleh RA, Agarwal A, Nada EA, El-Tonsy MH, Sharma RK, Meyer A, et al. 2003. Negative effects of increased sperm DNA damage in relation to seminal oxidative stress in men with idiopathic and male factor infertility.Fertil Steril 2003

Sherwood L. 2007. Human Physiology.

Susmiarsih T. 2010. Peran Genetik DNA Mitokondria (mtDNA) Pada Motilitas Spermatozoa.Majalah Kesehatan PharmaMedika Vol.2, No.2

Strasinger, Susan King & Marjorie Schaub Di Lorenzo. 2001. Urinalysis and body fluids. 4th edition. Philadelphia: F. A. Davis Co.

Tono Djuwantono, dkk. 2008. Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas. Bandung : PT Refika Aditama.

World Health Organization. 2000. Manual for standard investigation and diagnostic of the infertil couple. Cambridge University press. Cambridge.

World Health Organization. 2010. Eximination and processing of human semen. World Health, Edition, V(10), p.286. Available at: http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241547789_eng.pdf.

Zamboni L. 1991. Physiology and pathophysiology of the human spermatozoon: the role of electron microscopy. J Electron Microscopy Technique 17:412-436.


(1)

PERBANDINGAN PENURUNAN MOTILITAS

SPERMATOZOA PADA PEROKOK YANG

DIKELOMPOKKAN BERDASARKAN INDEKS

BRINKMAN

KARYA TULIS ILMIAH

Karya Tulis ini Dibuat Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Kedokteran

ALIFAH DANIA SUBRATA

1310153

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA

BANDUNG


(2)

v

KATA PENGANTAR

Dengan rahmat dari Allah SWT, telah tersusun Karya Tulis Ilmiah yang

berjudul “Perbandingan Penurunan Motilitas Spermatozoa Pada Perokok yang Dikelompokkan Berdasarkan Indeks Brinkman” dengan baik dan tepat waktu. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan akademik untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked) di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

Penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini selesai dengan bantuan dari berbagai pihak yang bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian ini. Bantuan baik materiil, maupun moril berupa doa, dukungan dan semangat yang penulis terima selama proses pengerjaan Karya Tulis Ilmiah. Penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada :

1. Fenny, dr., SpPK., M.Kes. selaku dosen pembimbing utama dan dosen wali yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam membimbing dan juga memberikan arahan dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

2. Heddy Herdiman, dr., M.Kes. selaku dosen pembimbing pendamping atas waktu, dukungan, bimbingan, saran dan bantuannya kepada penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

3. Subjek Penelitian yang telah bersedia untuk membantu penulis dalam penelitian ini.

4. Sahabat-sahabat, Ardeliana Rizkita, Dila Fadila, Dwinan Rahmandi, Firsty Tasya, Kristian Pasgha, Mohammad Iqbal, Muhammad Khoirul, Regina Amalia, Raden Alvin Kurnia dan Yunan Pangestu Yuzar terimakasih karena selalu mendukung, memotivasi, menyemangati dan mendampingi penulis selama mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Aristia Ayu dan Degitha Agtiani yang telah turut membantu penulis dalam melakukan penelitian dan mengerjakan Karya Tulis Ilmiah ini.


(3)

vi

6. Teman seperjuangan dalam penelitian, Arien Rianti, Navinda dan Jessica Angelina.

7. Teman seperjuangan dalam bimbingan, Andi, Agnia, Ayunda , Emanuella, Nurul dan Yosep.

8. Keluarga tercinta, orangtua penulis Irwan Gatot Subrata dan Ratu Zuharningsih, saudara kembar Alifah Vania Subrata, serta adik-adik Sofia Karina Subrata dan Sofia Alma Subrata terimakasih atas doa, motivasi, semangat dan dukungannya kepada penulis agar dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

9. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan pahala dan limpahan rahmat-Nya yang tidak terhingga.

Karya Tulis Ilmiah ini tidak sempurna, namun penulis percaya bahwa Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat dan membantu pembaca dalam menambah wawasan yang berguna bagi perkembangan ilmu kedokteran secara umum terutama di Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha.

Bandung, Desember 2016


(4)

36

Daftar Pustaka

Agarwal A, Saleh RA, Bedaiwy MA. 2003. Role of reactive oxygen species in the pathophysiology in human reproduction. Fertil Steril.

Agarwal A, Plessis S, Sabanegh E. 2014. Male Infertility, A Complete Guide to Lifestyle and Environtmental Factors.

Aiman Husaini. 2006. Tobat Merokok : Rahasia & Cara Empatik Berhenti Merokok.

Amarudin. 2012. Pengaruh Merokok Terhadap Kualitas Sperma Pada Pria Dengan Masalah Infertilitas Studi Kasus Kontrol Di Jakarta 2011. Thesis. Artika, IM. 2003. Struktur, fungsi dan biogenesis mitokondria. Eijkman Lecture

Series I: Mitochondrial medicine. Lembaga Biologi Molekul Eijkman Jakarta.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI. 2010. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas 2010), Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta.

Colagar A.H. , Jorsarae, G.A dan Marzony, E.T. 2007. Merokok dan Risiko dari infertilitas pria.

Daniel S. Wibowo. 2004. Anatomi Klinis Esensial.8:123-126.

Fox EL, and Bower WR. 1993. The Phisiological Basic for Exercise and Sport 5th Ed. WBC. Brown & Bencmark Publisher.

Ganong WF. 1999. Review of Medical Physiology, New Jersey: PrinticHall

Guyton A.C dan J.E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Jakarta; ECG. 80:1048-1053.

Guyton A.C dan J.E Hall. 2012. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta; ECG.


(5)

37

Holstein AF, Schulze W, Davidoff M. 2003. Understanding spermatogenesis is a prerequisite for treatment. Reprod Biol Endocrinol 1:107.

I. Harijadi Widjaja, PA., dr. 2002. Anatomi Pelvis. 3:95-122.

J. Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi). Edisi Keenam. Jakarta. Erlangga

Jeanne Mandagi. 1996. Masalah Narkotika dan Zat Adiktif.

Joice Marlina B. 2010. Studi Banding Motilitas Spermatozoa Perokok Dengan Bukan Perokok Pada Pasien Infertil di RS Widodo Ngawi, Jawa Timur. Skripsi

Langseth, L. 1995. Oxidants, Antioksidants and Disease Prevention. Belgium: ILSI Europe.

Lodish H, Berk AS, Zipursky L, Matsudaira P, Baltimore D, Darnell J. 2000. Molecular Cell Biology. W. H. Freeman and Company.

Mangku Sitepoe. 2000. Kekhususan Rokok Di Indonesia. Cetakan I. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia.

Maryunani, A. dan Nurhayanti. 2009. Asuhan Kegawatdaruratan dan Penyulit pada Neonatus. CV. Trans Info Media, Jakarta.

McClure RD. 1995. Male Infertility. In: Tanagho EA, McAninch JW, eds. Smith’s General Urology, 14th ed. Connecticut: Appleton & Lange.

Mortimer. D. 2005. Essentials of Sperms Biology. Oregon.

Nakada K., Sato A., Yoshida K., Morita T.,et al. 2006. Mitochondria – Related Male Infertility. PNAS.

Novartis Foundation. 2006. Understanding Nicotine and Tobacco Addiction.

Nugraha I. 2012. Hubungan Derajat Berat Merokok Berdasarkan Indeks Brinkman Dengan Derajat Berat PPOK.


(6)

38

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). 2003. Pedoman Diagnostik & Penatalaksanaan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK) di Indonesia . Jakarta: Indonesia.

Saleh RA, Agarwal A, Nada EA, El-Tonsy MH, Sharma RK, Meyer A, et al. 2003. Negative effects of increased sperm DNA damage in relation to seminal oxidative stress in men with idiopathic and male factor infertility.Fertil Steril 2003

Sherwood L. 2007. Human Physiology.

Susmiarsih T. 2010. Peran Genetik DNA Mitokondria (mtDNA) Pada Motilitas Spermatozoa.Majalah Kesehatan PharmaMedika Vol.2, No.2

Strasinger, Susan King & Marjorie Schaub Di Lorenzo. 2001. Urinalysis and body fluids. 4th edition. Philadelphia: F. A. Davis Co.

Tono Djuwantono, dkk. 2008. Hanya 7 Hari Memahami Infertilitas. Bandung : PT Refika Aditama.

World Health Organization. 2000. Manual for standard investigation and diagnostic of the infertil couple. Cambridge University press. Cambridge. World Health Organization. 2010. Eximination and processing of human semen.

World Health, Edition, V(10), p.286. Available at: http://whqlibdoc.who.int/publications/2010/9789241547789_eng.pdf. Zamboni L. 1991. Physiology and pathophysiology of the human spermatozoon:

the role of electron microscopy. J Electron Microscopy Technique 17:412-436.