ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI Tahun 2011-2013).

(1)

NASKAH PUBLIKASI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Menejemen Pada Fakultas Ekonomi

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun oleh :

FITRIA YULIATI

B 100 110 250

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2015


(2)

(3)

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan perekonomian yang didukung oleh peningkatan komunikasi maka akan semakin meningkat pula upaya berbagai perusahaan untuk mengembangkan usahanya dan melakukan kegiatan dalam rangka meraih dana untuk ekspansi bisnis dengan berbagai cara agar investor mendapatkan keuntungan yang lebih.

Industri Otomotif merupakan salah satu jenis bisnis yang berkembang pesat di Indonesia. Makin banyak kuantitas perusahaan otomotif merupakan salah satu bukti, bahwa industri otomotif telah menarik banyak pihak. Hal ini didasari oleh fakta bahwa kekuatan ekonomi Indonesia selama ini sesungguhnya ditopang oleh sisi domestik kita memiliki daya beli tinggi dan untuk menghadapi peningkatan permintaan masyarakat akan alat transportasi, para pabrik mobil di Indonesia berlomba-lomba untuk meningkatkan produksi dan kualitas barang yang dihasilkannya. Kemudian dengan terus bertambahnya jumlah kendaraan (mobil dan motor) sebagai bukti dari meningkatnya angka penjualan kendaraan di Indonesia.

Kebutuhan dunia usaha terhadap permodalan, setiap saat cenderung menunjukkan jumlah semakin bertambah. Terjadinya pertambahan permintaan permodalan ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya kebutuhan untuk aktivitas produksi. Oleh karena itu untuk memudahkan masyarakat dan para produsen mendapatkan permodalan maka pemerintah bersama lembaga-lembaga ekonomi menyelenggarakan pasar modal.


(4)

Berdasarkan alat analisis rasio keuangan, para pemegang saham cenderung menjual sahamnya jika rasio keuangan perusahaan tersebut buruk. Sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan tersebut baik, maka pemengang saham akan mempertahankannya. Demikian juga dengan calon investor jika rasio keuangan perusahaan buruk, maka mereka cenderung untuk tidak menginvestasikan modalnya, begitu juga sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan baik, maka para calon investor akan menginvestasikan. Besar kecilnya rasio dapat dijadikan indikator seberapa besar laba yang diperoleh perusahaan (Hanafi dan Halim, 2005).

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peranan rasio keuangan sangat penting terhadap harga saham untuk menarik investor menanamkan modalnya pada perusahaan yang bersangkutan. Maka penulis tertarik untuk menulis skripsi dengan judul, “ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2013.”

B. Tujuan Penelitian

Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Return On Asset (ROA) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. 2. Untuk menganalisi seberapa besar pengaruh Return On Equity (ROE)

terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. 3. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Net Profit Margin (NPM)


(5)

4. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Earning per Share (EPS) terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI. 5. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh Return On Asset (ROA),

Return On Equity (ROE), Net Profit Margin (NPM), dan Earning per Share (EPS), secara simultan Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di BEI.

C. Landasan Teori 1. Pasar Modal

Menurut Samsul (2006), pasar modal adalah tempat atau sarana bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang, umumnya lebih dari satu tahun. Sedangkan menurut Fahmi dan Hadi (2011), pasar modal adalah tempat dimana berbagai pihak khususnya perusahaan menjual saham (Stock) dan obligasi (Bond) dengan tujuan dari hasil penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau untuk memperkuat dana perusahaan. Dari dua definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah tempat bertemunya antara permintaan dan penawaran atas instrumen keuangan jangka panjang yang biasanya diperjualbelikan umumnya lebih dari satu tahun yang dipergunakan sebagai tambahan dana atau memperkuat dana perusahaan. 2. Jenis-jenis Pasar Modal

Jenis pasar modal menurut Tandelilin (2001: 14-17) adalah sebagai berikut:


(6)

a. Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya kepada investor umum untuk pertama kalinya.

b. Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual dipasar perdana, selanjutnya sekuritas emiten tersebut kemudian bisa diperjual belikan oleh dan antara investor dipasar sekunder.

3. Saham

a. Pengertian Saham

Menurut Sutrisno (2008: 330) saham adalah bukti kepemilikan bagian modal atau tanda penyertaan modal pada perseroan terbatas, yang memberikan hak menurut besar-kecilnya modal yang disetor.

b. Jenis-jenis saham

Menurut Fahmi (2009) ada dua jenis saham yaitu sebagai berikut: 1) Saham biasa (cammon stock)

Saham biasa (cammon stock) adalah suatu surat berharga yang dijual oleh sutu perusahhan yang menjelaskan nilai nominal dimana pemegangnya diberi hak untuk mengikuti RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) dan RUPSLB (Rapat Umum Pemengan Saham Luar Biasa) serta berhak untuk menentukan membeli right issue (penjualan saham terbatas) atau tidaknya, yang selanjutnya diakhiri tahun akan memperoleh keuntungan dalam memperoleh deviden. 2) Saham istimewa (Preferred Stock)


(7)

Saham istimewa (Preferred Stock) adalah surat berharga yang dijual oleh perusahaan yang menjelaskan nilai nominal dimana pemengangnya akan memperoleh pendapatan tetap dalam bentuk deviden yang akan diterima setiap tiga bulanan (kuartal).

4. Laporan Keuangan

Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan (Prastowo dan Julianty, 2005).

Laporan keuangan adalah hasil akhir proses akuntansi (Rosyadi, 2005. Menurut Standar Akuntansi Keuangan, tujuan laporan keuangan adalah (i) menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi, (ii) untuk memenuhi kebutuhan bersama oleh sebagian besar pemakainya, yang secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian masa lalu, (iii) menunjukkan apa yang dilakukan manajemen atau pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya.

Menurut Hanafi dan Halim (2009) Laporan Keuangan terdiri dari: a. Neraca (Balance Sheet)

Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan perusahaan. Ada tiga unsur dalam neraca yaitu: (i) aktiva (ii) hutang, (iii) modal.


(8)

Laporan Rugi-Laba merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu tertentu.

c. Laporan Aliran Kas (Cash Flow Statement)

Laporan ini menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode, hasil dari tiga kegiatan pokok perusahaan yaitu operasi, investasi, dan pendanaan.

d. Laporan Perubahan Modal (Statement of owner’s Statement)

Laporan perubahan modal memberikan informasi tentang penyebab bertambah atau berkurangnya modal selama periode tertentu.

e. Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan merupakan catatan tambahan dan menyajikan informasi aliran kas masuk atau keluar bersih pada suatu periode.

5. Analisis Rasio Keuangan

Analisis rasio keuangan bisa dilakukan dengan cara melakukan perhitungan rasio-rasio yang sumbernya diperoleh dari angka-angka yang tercantum pada neraca keuangan dan laporan laba-rugi suatu perusahaan, selanjutnya rasio-rasio itu disebut sebagai rasio keuangan (Rosyadi, 2005). a. Pengertian Rasio Keuangan

Menurut Harahap (2006: 297) rasio keuangan merupakan angka yang diperoleh dari hasil dari perbandingan satu satu pos laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan dan signifikan.


(9)

b. Jenis-jenis Rasio Keuangan

1) Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Menurut (Harahap, 2006) Rasio Likuiditas yaitu rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk menyelesaikan kewajiban jangka pendeknya.

Rasio yang termasuk dalam Rasio Likuiditas yaitu: a) Rasio Lancar (Current Ratio)

Current Ratio yaitu membandingkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar.

b) Rasio Cepat (Quick Ratio)

Quick Ratio yaitu menunjukkan kemampuan aktiva lancar yang paling likuid mampu menutupi utang lancarnya.

2) Rasio Aktivitas (Activity Ratio)

Menurut Harahap (2006) Rasio aktivitas yaitu rasio yang menggambarkan aktivitas yang dilakukan perusahaan dalam menjalankan operasinya baik dalam kegiatan penjualan, pembelian dan kegiatan lainnya.

a) Perputaran Piutang (Receivable Turnover)

Receivable Turnover yaitu rasio yang menunjukkan seberapa cepat penagihan piutang. Semakin besar besar semakin baik karena penagihan piutang dilakukan dengan cepat. Receivable Turnover dihitung dengan rumus sebagai berikut:


(10)

b) Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Inventory Turnover yaitu rasio yang menunjukkan berapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal.

c) Perputaran Aktiva (Total Assets Turnover)

Total Assets Turnover (TATO) yaitu perputaran total aktiva yang diukur dari volume penjualan dengan kata lain seberapa jauh kemampuan semua aktiva menciptakan penjualan. Total Assets Turnover dihitung dengan rumus sebagai berikut:

d) Perputaran Total Aktiva (Fixed Asset Turnover) Fixed Asset Turnover yaitu menunjukkan berapa

3) Rasio Solvabilitas (Financial Leverage)

Rasio Solvabilitas mengukur seberapa besar perusahaan dibiayai dengan hutang. Yang termasuk dalam rasio solvabilitas yaitu:


(11)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara total kewajiban (hutang) dengan seluruh aset (Aktiva).

b) Rasio Hutang terhadap Ekuitas (Debt to Equity Ratio)

Rasio ini menunjukkan perbandinghan antara total kewajiban (hutang) dengan seluruh ekuitas (modal sendiri).

c) Rasio Laba terhadap Beban Bunga (Time Interest Earned Ratio)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga.

4) Rasio Keuntungan/Rentabilitas (Profitability Ratio)

Profitability Ratio yaitu rasio yang menujukkan

kemampuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari penggunaan modalnya (Martono, 2005). Yang termasuk dalam rasio ini yaitu:

a) Gross Profit Margin merupakan perbandingan penjualan bersih

dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan bersih atau rasio antara laba kotor dengan penjualan bersih.


(12)

b) Return On Equity (ROE)

Return On Equity (ROE) atau sering disebut Rentabilitas Modal Sendiri dimaksudkan untuk mengukur seberapa banyak keuntungan yang menjadi hak pemilik modal sendiri.

c) Net Profit Margin (NPM)

Net Profit Margin (NPM) atau Margin Laba Bersih merupakan keuntungan penjualan setelah menghitung seluruh biaya dan pajak penghasilan.

d) Earning Per Share (EPS)

Rasio ini menunjukkan kemampuan per lembar saham menghasilkan laba.

e) Return on Asset (ROA)

Return On Asset mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan. ROA juga sering disebut dengan ROI (Return On Investmen).


(13)

5) Rasio Pasar (Market Ratio)

Rasio Pasar menurut Rosyadi (2005), adalah rasio yang menghubungkan harga saham perusahaan dengan laba dan nilai buku per saham. Rasio-rasio pasar yang sering digunakan meliputi:

a) Price Earning Ratio (PER)

Rasio ini menunjukkan perbandingan antara harga saham dipasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima.

b) Price to Book Value Ratio (PBV)

Price to Book Value Ratio membandingkan antara harga Saham (yang diperoleh dari pasar modal) dengan nilai buku per-saham.

6. Harga Saham

Menurut Sunariyah (2006, 128), harga saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek.

Harga saham dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor intern maupun faktor ekstern perusahaan yang menyebabkan harga ini dapat mengalami kenaikan ataupun penurunan.

Menurut Widiatmojo (2005; 91) menyatakan harga saham dibedakan menjadi tiga, yaitu:


(14)

1) Nilai Nominal (Par Value)

Nilai nominal merupakan nilai yang tercantum pada saham yang bersangkutan yang berfungsi untuk tujuan akuntansi. Nilai nominal ini tidak dapat digunakan untuk mengkur sesuatu. Jumlah saham yang dikeluarkan perseroan dikali nilai nominalnya merupakan modal disetor penuh bagi operseroan, dan dalam pencatatan akuntansi nilai nominal dicatat sebagai modal ekuitas perseroan di dalam Neraca. Untuk satu jenis saham yang sama ahrus mempunyai satu jenis nilai nominal. 2) Harga Dasar (Base Price)

Harga saham baru merupakan harga perdananya. Harga perdana ini digunakan untuk menentukan nilai dasar didalam perhitungan indeks harga saham.

3) Harga Pasar (Market Price)

Merupakan harga pada pasar riil dan merupakan harga yang paling mudah ditentukan karena merupakan harga dari suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung atau jika pasar sudah tutup, maka harga pasar merupakan harga penutupannya (closing price).

a. Tujuan memahami Harga Saham

Tujuan untuk mengetahui harga saham tersebut adalah untuk mengetahui saham mana yang sedang tumbuh (growth), yang murah (undervalued) dan mahal (overvelued). Pertumbuhan perusahaan (growth) menunjukkan Invesment Opportunity Set (IOS) atau set kesempatan investasi dimasa datang. Undervalued dapat diketahui dengan cara melihat


(15)

nilai pasar yang lebih kecil dari nilai intristiknya, sebaliknya untuk mengetahui overvalued apabila nilai pasar lebih besar dari intristiknya. b. Penilaian Harga Saham

Pendekatan yang paling banyak digunakan untuk menilai harga suatu saham adalah pendekatan tradisional. Pendekatan tradisional menggunakan dua analisis yaitu:

1) Analisis Teknikal

Menurut Tandelilin (2010: 392) analisis teknikal adalah suatu teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya.

2) Analisis Fundamental

Analisis fundamental mencoba memperkirakan harga saham dimasa yang akan datang dengan mengestimasi nilai faktor-faktor fundamental yang mempengaruhi harga saham dimasa yang akan datang dan menerapkan hubungan variabel tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Ada dua jenis pendekatan fundamental yaitu:

a) Pendekatan nilai sekarang/pendekatan dividen, perhitungan nilai saham dilakukan dengan mendiskontokan aliran kas yang diharapkan dimasa depan dengan tingkat diskonto sebesar tingkat return yang disyaratkan.. Model diskonto dividen merupakan estimasi harga saham dengan mendiskontokan semua aliran dividen yang akan diterima dimasa depan. Model


(16)

tersebut dapat dirumuskan sebagai beikut (Tandelilin, 2008: 184-186):

Keterangan:

Po = nilai intristik saham dengan model diskonto dividen. D1, D2,...D3 = dividen yang akan diterima di masa depan. k = return yang diisyaratkan

b) Pendekatan Price Earning Ratio (PER), pendekatan ini yang paling populer untuk mengestimasi nilai intristik saham adalah dengan menggunkan pendekatan Price Earning Ratio (PER). Rumus untuk menghitung PER addalah sebagai berikut:

D. Metodelogi Penelitian 1. Kerangka Pemikiran

Sugiyono (2009) Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan. Gambar tersebut mengemukakan tentang pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham.


(17)

Gambar 1 Kerangka pemikiran Keterangan:

ROA berpengaruh terhadap Harga Saham. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, sehingga menarik investor untuk menanam modalnya pada perusahaan tersebut yang akan berdampak pada Harga Saham.

ROE berpengaruh terhadap Harga Saham. ROE digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang tersedia untuk menghasilkan laba bersih pada perusahaan. Jika ROE tinggi, maka Harga Saham juga cenderung akan tinggi.

NPM berpengaruh terhadap Harga Saham. Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Semakin besar NPM menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena dapat

Return On Asset (ROA) (X1)

Return In Equity (ROE) (X2)

Net Profit Margin (NPM) (X3)

Earning per Share (EPS) (X4)


(18)

menghasilkan laba bersih yang besar melalui aktivitas penjualannya sehingga saham tersebut banyak diminati investor dan akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut.

EPS berpengaruh terhadap Harga Saham. EPS suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan dan dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan. Semakin besar laba yang disediakan pemegang saham dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang diterima pemegang saham.

E. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Berdasarkan hipotesis yang disampaikan “diduga bahwa ROA, ROE, NPM dan EPS berpengaruh positif terhadap Harga Saham” terbukti, ditunjukkan dengan hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 1379,199 + 669,422X1 + 621,638X2 + 13,024X3 + 3,284X4 + e

Dari hasil Uji dapat diperoleh variabel ROA nilai thitung = 2,664 >

ttabel = 2,015, maka Ho diterima sehingga ada pengaruh signifikan

terhadap Harga Saham. Variabel ROE nilai thitung = 2,173 > ttabel = 2,015, maka Ho diterima sehingga ada pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Variabel NPM nilai thitung = 0,035 < ttabel = 2,015, maka Ho tidak diterima sehingga tidak ada pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan variabel EPS nilai thitung = 2,492, maka Ho diterima sehingga ada pengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Begitu juga dari hasil Uji F dapat diperoleh nilai Fhitung = 10,949 >


(19)

EPS secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham.

Begitu juga adanya kesamaan dengan penelitian Sianturi (2012), Fahmi (2012) dan Onibala (2014), menunjukkan bahwa Rasio Keuangan mempunyai Pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. Implikasi dari hasil penelitian ini agar investor mempertimbangkan keempat variabel tersebut sebagai tolak ukur dalam peningkatan Harga Saham.

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, Moh. Benny. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Devi, Putu Laksmi Savitri dan Ida Bagus Badjra. 2011. Pengaruh ROE, NPM,

Laverage dan Nilai Pasar Terhadap Harga Saham. Skripsi. Universitas Udayana Bali.

Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Julham. 2012. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi Ke Empat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hadianto, Bram. 2008. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel. Maranatha Bandung. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.7 No.2 162-173, November.

Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(20)

Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis investasi. Yogtakarta: BPFE UGM.

Kabajeh dan AL Nu’aimat. 2012. “The Relationship betweenthe ROA, ROE and ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Stock Price”. International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 2 No. 11; June 2012.

Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.

Martono, Agus dan Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Erlangga.

Nasehudin, Toto Syatori dan Gozhali, Nanag. 2012. Metode penelitian Kuantitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Onibala. R. Indra, P. Tommy, P. V. Rate. 2014. Analisis Rasio Profitabilitas dan Risiko Keuangan Terhadap Harga Saham XL Axiata Tbk yang terdaftar di BEI 2007-2012. Jurnal EMBA. Vol. 2 No. 1; Maret 2014.

Prastowo, Dwidan Juliaty, Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Rahmandia, Febian. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2 No.1; 2013. Rosyadi, Imron. 2005. Ringkasan Teori Manajemen Keuangan I dan Soal Untuk

Latihan. Surakarta: UMS.

Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal dan Portofolio. Surabaya: Gelora Aksara Pratama.

Saputra, Fisko Risky. 2014. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Harga Saham. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.7 No.2; Januari 2014.

Sarwono, Jonathan. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawan Dan Kusrini Dwi Endah. 2010. Ekonometrika. Yogyakarta: ANDI. Sianturi, Yosafat. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Perusahaan manufaktur di BEI. Skripsi. UNIMED.

Subagiyo, Pangestu dan Djarwanto. 2005. Statistik Induktif. Edisi Kelima. Yogyakarta: Penerbit BPFE.


(21)

Subiyantoro, Edi dan Andraeni Fransisca. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham. Jurnal Ekonomi Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 5 No. 2. September 2003.

Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Keempat Belas. Bandung: Alfabeta.

Sunariyah. 2006. Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Kesatu. Yogyakarta: EKONESIA UII.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius. Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta:

Jurnalindo Aksana Grafika.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN


(1)

tersebut dapat dirumuskan sebagai beikut (Tandelilin, 2008: 184-186):

Keterangan:

Po = nilai intristik saham dengan model diskonto dividen. D1, D2,...D3 = dividen yang akan diterima di masa depan.

k = return yang diisyaratkan

b) Pendekatan Price Earning Ratio (PER), pendekatan ini yang paling populer untuk mengestimasi nilai intristik saham adalah dengan menggunkan pendekatan Price Earning Ratio (PER). Rumus untuk menghitung PER addalah sebagai berikut:

D. Metodelogi Penelitian

1. Kerangka Pemikiran

Sugiyono (2009) Kerangka berfikir merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah di deskripsikan. Gambar tersebut mengemukakan tentang pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham.


(2)

Gambar 1 Kerangka pemikiran Keterangan:

ROA berpengaruh terhadap Harga Saham. ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, sehingga menarik investor untuk menanam modalnya pada perusahaan tersebut yang akan berdampak pada Harga Saham.

ROE berpengaruh terhadap Harga Saham. ROE digunakan untuk mengukur kemampuan modal sendiri yang tersedia untuk menghasilkan laba bersih pada perusahaan. Jika ROE tinggi, maka Harga Saham juga cenderung akan tinggi.

NPM berpengaruh terhadap Harga Saham. Rasio ini digunakan untuk menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah dipotong pajak. Semakin besar NPM menunjukkan kinerja perusahaan semakin baik, karena dapat

Return On Asset (ROA) (X1)

Return In Equity (ROE) (X2)

Net Profit Margin (NPM) (X3)

Earning per Share (EPS) (X4)


(3)

menghasilkan laba bersih yang besar melalui aktivitas penjualannya sehingga saham tersebut banyak diminati investor dan akan menaikkan harga saham perusahaan tersebut.

EPS berpengaruh terhadap Harga Saham. EPS suatu perusahaan dapat diketahui dari laporan keuangan perusahaan dan dipengaruhi oleh pendapatan perusahaan. Semakin besar laba yang disediakan pemegang saham dan kemungkinan peningkatan jumlah deviden yang diterima pemegang saham.

E. Pembahasan dan Hasil Penelitian

Berdasarkan hipotesis yang disampaikan “diduga bahwa ROA, ROE,

NPM dan EPS berpengaruh positif terhadap Harga Saham” terbukti, ditunjukkan dengan hasil analisis regresi linier berganda sebagai berikut: Y = 1379,199 + 669,422X1 + 621,638X2 + 13,024X3 + 3,284X4 + e

Dari hasil Uji dapat diperoleh variabel ROA nilai thitung = 2,664 >

ttabel = 2,015, maka Ho diterima sehingga ada pengaruh signifikan

terhadap Harga Saham. Variabel ROE nilai thitung = 2,173 > ttabel = 2,015,

maka Ho diterima sehingga ada pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Variabel NPM nilai thitung = 0,035 < ttabel = 2,015, maka Ho tidak

diterima sehingga tidak ada pengaruh signifikan terhadap Harga Saham. Sedangkan variabel EPS nilai thitung = 2,492, maka Ho diterima sehingga

ada pengaruh signifikan terhadap Harga Saham.

Begitu juga dari hasil Uji F dapat diperoleh nilai Fhitung = 10,949 >


(4)

EPS secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham.

Begitu juga adanya kesamaan dengan penelitian Sianturi (2012), Fahmi (2012) dan Onibala (2014), menunjukkan bahwa Rasio Keuangan mempunyai Pengaruh yang signifikan terhadap Harga Saham. Implikasi dari hasil penelitian ini agar investor mempertimbangkan keempat variabel tersebut sebagai tolak ukur dalam peningkatan Harga Saham.

DAFTAR PUSTAKA

Alexandri, Moh. Benny. 2008. Manajemen Keuangan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Devi, Putu Laksmi Savitri dan Ida Bagus Badjra. 2011. Pengaruh ROE, NPM,

Laverage dan Nilai Pasar Terhadap Harga Saham. Skripsi. Universitas Udayana Bali.

Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti. 2011. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Bandung: Alfabeta.

Fahmi, Julham. 2012. Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Ghozali, Imam. 2012. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS 20. Edisi Ke Empat. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hadianto, Bram. 2008. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) Terhadap Harga Saham Sektor Perdagangan Besar dan Ritel. Maranatha Bandung. Jurnal Ilmiah Akuntansi. Vol.7 No.2 162-173, November.

Hanafi, M. Mamduh dan Halim, Abdul. 2009. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN

Harahap, Sofyan Syafri. 2006. Analisis kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.


(5)

Jogiyanto. 2009. Teori Portofolio dan Analisis investasi. Yogtakarta: BPFE UGM.

Kabajeh dan AL Nu’aimat. 2012. “The Relationship betweenthe ROA, ROE and

ROI Ratios with Jordanian Insurance Public Companies Market Stock Price”. International Journal of Humanities and Social Science. Vol. 2 No. 11; June 2012.

Mardiyanto, Handoyo. 2009. Intisari Manajemen Keuangan. Jakarta: PT. Grasindo.

Martono, Agus dan Harjito. 2005. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Jakarta: Erlangga.

Nasehudin, Toto Syatori dan Gozhali, Nanag. 2012. Metode penelitian Kuantitatif. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Onibala. R. Indra, P. Tommy, P. V. Rate. 2014. Analisis Rasio Profitabilitas dan Risiko Keuangan Terhadap Harga Saham XL Axiata Tbk yang terdaftar di BEI 2007-2012. Jurnal EMBA. Vol. 2 No. 1; Maret 2014.

Prastowo, Dwidan Juliaty, Rifka. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Rahmandia, Febian. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Harga Saham Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2011. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya. Vol.2 No.1; 2013. Rosyadi, Imron. 2005. Ringkasan Teori Manajemen Keuangan I dan Soal Untuk

Latihan. Surakarta: UMS.

Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal dan Portofolio. Surabaya: Gelora Aksara Pratama.

Saputra, Fisko Risky. 2014. Pengaruh Profitabilitas dan Leverage terhadap Harga Saham. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB). Vol.7 No.2; Januari 2014.

Sarwono, Jonathan. 2007. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Setiawan Dan Kusrini Dwi Endah. 2010. Ekonometrika. Yogyakarta: ANDI. Sianturi, Yosafat. 2012. Pengaruh Rasio Profitabilitas Terhadap Harga Saham

Perusahaan manufaktur di BEI. Skripsi. UNIMED.

Subagiyo, Pangestu dan Djarwanto. 2005. Statistik Induktif. Edisi Kelima. Yogyakarta: Penerbit BPFE.


(6)

Subiyantoro, Edi dan Andraeni Fransisca. 2003. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Harga Saham. Jurnal Ekonomi Manajemen & Kewirausahaan. Vol. 5 No. 2. September 2003.

Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Cetakan Ketujuh. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Cetakan Keempat Belas. Bandung: Alfabeta.

Sunariyah. 2006. Pengetahuan Pasar Modal. Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP STIM YKPN.

Sutrisno. 2008. Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi. Edisi Kesatu. Yogyakarta: EKONESIA UII.

Tandelilin, Eduardus. 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE UGM.

Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi. Yogyakarta: Kanisius. Widoatmojo, Sawidji. 2005. Cara Sehat Investasi di Pasar Modal. Jakarta:

Jurnalindo Aksana Grafika.

Winarno, Wing Wahyu. 2009. Analisis Ekonometrika dan Statistik dengan Eviews. Edisi Kedua. Yogyakarta: UPP STIM YKPN


Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2013.

0 3 16

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Return Saham Pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Pada Tahun 2009-2013.

0 3 14

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI Tahun 2011-2013).

0 2 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI Tahun 2011-2013).

0 2 8

“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI Th 2010 – 2012).

0 2 16

“ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI Th 2010 – 2012).

0 1 13

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR OTOMOTIF Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 1 15

PENDAHULUAN Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 2 12

TINJAUAN PUSTAKA Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

0 1 33

ANALISIS PENGARUH RASIO KEUANGAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR SEKTOR OTOMOTIF Analisis Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Harga Saham Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Otomotif Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI).

3 17 17