IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TAI (TEAM Implementasi Pembelajaran Aktif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII G Topik “Sistem Peredaran Darah Pada Manusia” SMP Negeri 1 Takeran Magetan

(1)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII G TOPIK

“SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA”

SMP NEGERI 1 TAKERAN MAGETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

ANDITA RIRTIYANINGRUM A420050128

Dibawah Bimbingan: Dra. Hj. Suparti, M.Si

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan guna mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi

Pendidikan Biologi

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA


(2)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Jl. A. Yani Tromol Pos 1 – Pabelan, Kartasura Telp (0271) 717417 Fax: 715448 Surakarta 57102

Surat Persetujuan Artikel Publikasi Ilmiah

Yang bertanda tangan ini pembimbing skripsi/tugas akhir: Nama : Dra. Hj. Suparti, M.Si.

NIP/NIK : 19570611987032001

Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi/tugas akhir dari mahasiswa:

Nama : Andita Rirtiyaningrum

NIM : A420050128

Program Studi : Pendidikan Biologi

Judul Skripsi :IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE

TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION)

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

BIOLOGI SISWA KELAS VIII G TOPIK “SISTEM

PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA” SMP

NEGERI 1 TAKERAN MAGETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan . Demikian persetujuan imi dibuat, semoga dapat digunakan seperlunya.

Surakarta, 28 Februari 2014 Pembimbing

Dra. Hj. Suparti, M.Si. NIP. 19570611987032001


(3)

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN AKRIF TIPE TAI (TEAM ASSITED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIII G TOPIK

“SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA”

SMP NEGERI 1TAKERAN MAGETAN TAHUN AJARAN 2012/2013

Andita Ristiyaningrum, A 420 050 128.Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2014, 10 Halaman

ABSTRAK

Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar. Dalam proses belajar mengajar pasti terdapat beberapa kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa, dari observasi yang dilakukan terdapat masalah yang dialami siswa yaitu, kurangnya perhatian siswa terhadap penjelasan guru, konsentrasi yang kurang dan kurangnya kesadaran siswa dalam pembelajaran biologi.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hasil belajar biologi siswa dengan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan. Bentuk penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode pengumpulan data adalah observasi, wawancara, tes dan dokumentasi. Data kualitatif dianalisis dengan menggunakan metode alur yang terdiri dari tiga komponen yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan. Hasil tindakan kelas ini melalui tiga siklus: I dari 16 siswa yang masuk terdapat 7 siswa (44%) yang mendapatkan nilai ≥7, sesuai KKM. Pada II dari 16 siswa yang masuk terdapat 9 siswa (56%) yang mendapatkan nilai ≥7, sesuai KKM. Dan pada siklus ke III siswa yang masuk 16, terdapat 14 siswa (88%) yang mendapat nilai ≥7 sesuai KKM dari data tersebut ada kenaikan 38% dari siklus II. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Implementasi pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan Tahun Ajaran 2012/2013.


(4)

1

I. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua jenjang pendidikan dari tingkat dasar, menengah, dan perguruan tinggi. Pendidikan di sekolah mempunyai tujuan untuk mengubah siswa agar dapat memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan sikap belajar sebagai bentukperubahan perilaku belajar, sehingga tujuan pendidikan tercapai(Margono, 2004). Pendidikan di sekolah tidak dapat dilepaskan dari proses pembelajaran dan interaksi antara guru dan siswa

Berdasarkan observasi yang dilakukan di kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetanbahwa kegiatan pembelajaran biologi belum berlangsung dengan baik.Keadaan itu ditunjukkan dengan rendahnya hasil belajar siswa.Selama kegiatan penbelajaran hanya 38% (6 siswa) yang mendapatkan nilai sesuai KKM.Sedangkan nilai aspek afektif hanya 63% (10 siswa) yang tuntas.Rendahnya hasil belajar siswa di atas mengakibatkan tidak tercapainya tujuan pembelajaran sehingga perlu dilakukan tindakan untuk memperbaiki permasalahan siswa pada saat proses pembelajaran siswa di kelas. Salah satu upaya untuk memperbaiki permasalahan ini dengan melakukan Penelitian Tidakan Kelas(PTK).

Dari masalah yang ada di atas, masalah yang paling mendasar adalah siswa kurang memperhatikan penjelasan dari guru dan kurangnya konsentrasi siswa saat pembelajaran berlangsung.Faktor penyebab permasalahan yang terjadi adalah metode pembelajaran yang digunakan oleh guru saat mengajar di kelas kurang bervariasi.Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan di atas adalah pemilihan metode pembelajaran harus disesuaikan dengan materi pembelajaran dan yang belajar.


(5)

2

Pembelajarantipe TAI (Team Assisted Individualization) mengkombinasikan keunggulan pembelajaran aktif dan pembelajaran individual.Oleh karena itu, kegiatan pembelajarannya lebih banyak digunakan untuk pemecahan masalah, ciri khas tipe TAI ini adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Hasil belajar individual dibawa kekelompok-kelompok untuk didiskusikan dansaling dibahas oleh anggota kelompok (Yusti, Arini: 2009).

Dengan menerapkan pengajaran yang menggunakan metode seperti diatas telah diciptakan suatu kegiatan atau suasana yang aktif dan komunikatif, dimana dalam proses pembelajaran siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya. Artinya siswa harus dilibatkan secara aktif dalam kegiatan belajar serta berkontribusi dalam membangun pengetahuan, serta bertanggung jawab terhadap apa yang ia konstruksikan. guru tidak lagi mendominasi proses pembelajaran dengan menyajikan pengetahuan dalam bentuk yang “siap” kepada siswa yang akan menerimanya secara pasif.

Berdasarkan latar belakang masalah di atas perlu dilakukan penelitian tindakan kelas dengan judul “Implementasi Pembelajaran Aktif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII G “Topik Sistem Peredaran Darah Pada

Manusia” SMP Negeri 1Takeran Magetan Tahun Ajaran 2012/2013”.

II. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Takeran Magetan dan yang menjadi subjek adalah kelas VIII G tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 16 siswa.Pelaksanaan tindakan kelas dilaksanakan pada 29 November sampai 06 Desember 2012.

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas, sehingga dalam pelaksanaannya penelitian ini melakukan kerjasama dengan guru bidang studi biologi yang selalu berupaya untuk memperoleh hasil yang optimal melalui cara dan prosedur yang paling efektif, sehingga dimungkinkan adanya tindakan yang berulang dengan revisi untuk meningkatkan hasil belajar siswa


(6)

3

dan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran biologi. Peneliti selalu bekerja sama dengan guru bidang studi biologi mulai dari: 1. Dialog awal; 2. Perencanaan tindakan; 3. Pelaksanaan tindakan; 4. Pemantauan (observasi); 5. Perenungan (refleksi) pada setiap tindakan yang dilakukan; 6. Evaluasi.

Penelitian ini mengarah pada model penelitian tindakan kelas (PTK) yang dapat didefinisikan sebagai salah satu bentuk penelitian yang bersifat reflektif dengan alasan melakukan tindakan tertentu agar dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di dalam kelas. Pengumpulan data merupakan salah satu kegiatan utama yang harus diperhatikan dalam suatu penelitian. Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah dialog awal, observasi, tes, dokumentasi.

Penelitian tindakan kelas ini menggunakan analisis data model alur,langkah-langkah teknik analisis data model alur antara lain pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan. Diharapkan dengan penerapan strategi pembelajaran TAI (Team Assisted

Individualization)pada siswa kelas VIIIGSMP Negeri 1 Takeran Magetan

Tahun Ajaran 2012/2013dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil penelitian

Berdasarkan kesepakatan antara guru dan peneliti, masalah yang ada di dalam kelas, seperti siswa yang cenderung pasif dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas, sehingga siswa hanya mendengarkan apa saja yang disampaikan oleh guru, siswa cenderung melakukan kegiatan atau mengerjakan tugas setelah mendapat perintah dari guru dan tidak bertanya untuk tugas yang berikutnya. Hal tersebut merupakan kekurangan dari kelas yang ada di sekolah ini dan kekurangan ini harus segera diatasi. Sebelum dilakukan tindakan terlebih dahulu dilakukan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Hasil penelitian tindakan siklus I sampai siklus III dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:


(7)

4

Tabel Rekapitulasi Data Hasil Penelitian Dengan Metode TAI(Team Assited Individuallyzation) pada Topik Sistem Peredaran Darah Pada Manusiadi Kelas VIII G SMPN 1 Takeran Magetan

Langkah Awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Observasi 1. Kurangnya perhatian siswa terhadap penjelas-an guru.

2.Kurangnya kemampuan siswa beradaptasi dalam berdiskusi/presentasi. 3. Siswa tidak menghargai

teman yang berbicara. 4. Siswa tidak bisa bekerja

sama dengan anggota kelompok.

5. Kurangnya kemampuan siswa untuk bertanya. 6. Minat terhadap pelajaran

berkurang, karena meto-de belajar yang mono-ton.

1. Masih ada 8 siswa yang kurang baik atau tidak serius dalam mendengarkan penjelasan guru.

2.Kemampuan siswa beradaptasi dalam berdiskusi masih kurang, ada 12 siswa yang tidak bisa beradaptasi dalam berdiskusi.

3. Masih ada 12 siswa yang belum meng-hargai temannya yang sedang berbicara. 4. Masih banyak siswa yang tidak bisa

be-kerja sama dengan kelompoknya. 5. Hanya ada 2 siswa yang berani

ber-tanya.

6. Belum ada peningkatan hasil belajar, bahkan cnderung menurun dari nilai awal.

7. Hasil belajar siswa kurang dari KKM sebanyak 9 siswa (56%)

8. Guru menggunakan metode TAI(Team Assisted Individualization).

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 1:

1. Siswa mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 7 siswa (44%) 2. Siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM sebanyak 9 siswa (56%). b). Prosentase Penilaian Afektif Siklus 1:

1. Siswa mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 10 siswa (63%) 2. Siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM sebanyak 6 siswa (37%)

1. Masih ada 3 siswa yang tidak men-dengarkan penjelasan guru.

2. Siswa yang kurang bisa beradaptasi dalam berdiskusi ada 5 siswa.

3. Masih ada 5 siswa yang tidak meng-hargai temannya yang sedang berbicara. 4. Masih ada 5 siswa yang belum bisa

bekerja sama dengan kelompoknya. 5. Siswa sudah mulai berani bertanya,

walaupun masih ada rasa takut dan malu.

6. Hasil belajar siswa kurang dari KKM sebanyak 7 siswa (44%)

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 2:

1. Siswa mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 9 siswa (56%) 2. Siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM sebanyak 7 siswa (44%). b). Prosentase Penilaian Afektif Siklus 2:

1. Siswa mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 13 siswa (81%) 2. Siswa mendapatkan nilai di bawah

KKM sebanyak 3 siswa (19%)

1. Siswa sudah mendengarkan pen-jelasan guru dengan baik.

2. Kemampuan siswa beradaptasi da-lam diskusi sangat baik.

3. Siswa sudah bisa menghargai te-mannya yang sedang berbicara dengan sangat baik.

4. Ada peningkatan yang sangat baik, hanya ada 3 siswa yang belum bisa bekerja sama dengan kelompoknya. 5. Siswa sudah aktif bertanya. 6. Masih ada 2 siswa yang belum

tun-tas target KKM (70.00).

7. Hasil belajar siswa mengalami pe-ningkatan yang sangat berarti.

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 3:

1. Siswa mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 14 siswa (88%) 2. Siswa mendapatkan nilai di bawah KKM sebanyak 2 siswa (12%).

b). Prosentase Penilaian Afektif Siklus 3:

1. Siswa mendapatkan nilai diatas KKM sebanyak 15 siswa (94%) 2. Siswa mendapatkan nilai di

bawah KKM sebanyak 1 siswa (6%)


(8)

5

Perencanaan Menyusun Rencana pem-belajaran (RPP) siklus 1 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal.

Menyusun Rencana pembelajaran (RPP) siklus 1 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal, siklus 1 terdiri satu pertemuan

Menyusun Rencana pembelajaran (RPP) siklus 2 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal.

Menyusun Rencana pembelajaran (RPP) siklus 3 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal.

Tindakan Tindakan penelitian siklus 1 sesuai dengan

RPP dilaksanakan pada hari Kamis, 29 November 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 07.00-08.20

Tindakan penelitian siklus 2 sesuai dengan RPP dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Desember 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 07.00-08.20

Tindakan penelitian siklus 3 sesuai dengan RPP dilaksanakan pada hari Senin,6 Desember 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 07.00-08.20

Refleksi 1.Kurangnya keseriusan siswa dalam

mendengarkan penjelasan guru. 2.Kurangnya kemampuan beradaptasi

dalam berdiskusi.

3. Masih ada siswa yang belum bisa menghargai teman yang sedang berbicara.

4.Siswa tidak bisa bekerja sama dengan kelompoknya.

5. Masih ada siswa yang belum berani bertanya.

6.Terus memotivasi siswa agar hasil belajar meningkat.

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 1:

1. Dengan metode TAI(Team Assisted Individualization) masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (7) siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa (56%) dari 16 siswa dengan nilai terendah 4. 2. Dengan metode TAI(Team Assisted

Individualization) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (7) sebanyak 7 siswa (44%) dengan rata-rata tertinggi 8.

1.Masih ada siswa yang belum serius mendengarkan penjelasan guru. 2.Sudah ada peningkatan kemampuan

siswa dalam berdiskusi.

3.Sudah mengalami peningkatan untuk saling menghargai diantara teman yang sedang berbicara.

4.Siswa mulai bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Tingkat pemahaman siswa terhadap materi sudah meningkat, siswa sudah mulai berani bertanya.

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 2:

1. Dengan metode TAI(Team Assited Individualization) masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (7) siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (44%) dari 16 siswa dengan nilai terendah 5. 2. Dengan metode TAI(Team Assisted

Individualization) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70.00) sebanyak 9 siswa (56%) dengan rata-rata tertinggi 8.

1.Proses belajar mengajar pada siklus 3 sudah mulai kondusif, siswa sudah mulai terfokus pada pembelajaran memperhatikan penjelasan guru.

2.Siswa sudah aktif berdiskusi. 3.Siswa sudah menghargai teman

yang sedang berbicara.

4.Siswa bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Kemampuan dan keaktifan siswa sudah mulai meningkat, siswa sudah aktif berani bertanya. 6.Guru bertindak sebagai fasilitator. a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 3:

1. Dengan metode TAI(Team Assited Individualization) masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (7) siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (12%) dari 30 siswa dengan nilai terendah 5.

2. Dengan metode TAI(Team Assited Individualization) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70.00) sebanyak 14 siswa (88%) dengan rata-rata tertinggi 9.


(9)

6

b). Prosentase penilaian Afektif dengan

metode TAI(Team Assisted

Individualization) Siklus 1:

1. Ada 8 siswa yang sudah serius mendengarkan penjelasan guru. 2. Ada 4 siswa sudah bisa beradaptasi

dalam berdiskusi.

3. Ada 4 siswa yang sudah bisa menghargai temannya yang sedang berbicara.

4. Ada 8 siswa yang sudah bisa bekerja sama dengan kelompoknya.

5. Kemampuan bertanya ada 2 siswa yang sudah berani bertanya.

b). Prosentase penilaian Afektif dengan

metode TAI(Team Assisted

Individualization) Siklus 2:

1. Ada 11 siswa sudah serius mendengarkan penjelasan guru. 2. Ada 11 siswa sudah bisa beradaptasi

dalam berdiskusi.

3. Ada 11 siswa mulai menghargai teman yang sedang berbicara. 4. Ada 11 siswa sudah mulai aktif

bekerja sama dengan kelompoknya. 5. Kemampuan bertanya ada 10 siswa

yang sudah berani bertanya.

b). Prosentase penilaian Afektif dengan metode TAI(Team Assisted Individualization)

Siklus 3:

1. Ada 13 siswa yang serius mendengarkan penjelasan guru. 2. Ada 13 siswa sudah bisa

beradaptasi dalam berdiskusi. 3. Ada 15 siswa yang sudah

menghargai temannya yang sedang berbicara.

4. Ada 13 siswa yang mulai aktif

bekerja sama dengan

kelompoknya.

5. Ada 15 siswa yang sudahberani bertanya.

Evaluasi 1.Perlu ada motivasi dan variasi mengajar

agar siswa lebih memperhatikan pada waktu guru menjelaskan.

2.Memberikan motivasi agar siswa bisa beradaptasi dalam berdiskusi.

3.Memberikan pengertian agar siswa lebih bisa menghargai temannya yang sedang berbicara.

4.Memberi motivasi agar siswa saling bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Memberikan contoh untuk siswa berupa pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka berani bertanya.

1.Meningkatkan motivasi dan bimbingan agar siswa serius mendengarkan penjelasan guru.

2.Mendampingi siswa dalam berdiskusi. 3.Menegur siswa yang ramai agar

menghargai atau memberi kesempatan kepada siswa atau temennya yang sedang berbicara.

4. Memberi dorongan dan kesempatan untuk aktif bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Terus memberikan dorongan kepada siswa untuk aktif bertanya agar hasil belajar meningkat. Terlihat pada hasil belajar yang terus meningkat.

1. Dorongan serta bimbingan kepada siswa perlu ditingkatkan karena masih ada siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.

2.Memberikan motivasi kepada siswa untuk terus berani mengemukakan pendapatnya.

3.Siswa sudah tidak takut menjawab atau menjelaskan jawaban secara lisan.

4.Dengan usaha dan kerja keras, hasil pembelajaran pada siklus 3 lebih baik dari siklus sebelumnya.

Awal Siklus 1 Siklus 2 Siklus 3

Rata-rata Kognitif

5.25 6.00

Siswa yang belum tuntas mencapai KKM (7.00) sebanyak 9 siswa.

7.00

Siswa yang belum tuntas mencapai KKM (7.00) sebanyak 7 siswa.

8.5

Siswa yang belum tuntas mencapai KKM (7.00) sebanyak 2 siswa. Rata-rata

Afektif >3,01

Siswa yang mencapai nilai rata-rata >3,01 sebesar 63% (10 siswa)

Siswa yang mencapai nilai rata-rata >3,01 sebesar 81% (13 siswa)

Siswa yang mencapai nilai rata-rata >3,01 sebesar 94% (15 siswa)


(10)

7

B. Pembahasan

Tindakan yang dilakukan peneliti yang dibantu guru kelas VIII adalah untuk meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan.Adapun permasalahannya adalah Bagaimana hasil belajar Biologi menggunakan pembalajaran aktif TAI (Team Assisted Individualization)dapat meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan tahun pelajaran 2012/2013?

Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization).Dalam menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ada penghargaan atau pujian bagi kelompok yang telah berhasil mendiskusikan materi dengan baik, diberikan pada siswa untuk memberikan motivasi belajar. Hal ini sama dengan kelebihan-kelebihan menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) yang salah satu kelebihannya adalah metode ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus, menumbuhkan kemampuan kerjasama dan diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan (discovery). Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan adanya aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) diharapkan siswa akan berlomba untuk mendapatkan penghargaan yang berupa pujian dari peneliti.

Dari penelitian yang dilakukan terlihat adanya motivasi siswa dalam berdiskusi kelompok untuk membahas materi yang sedang dipelajari.Setiap siklus ada perubahan tindakan yang dilakukan peneliti untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Arikunto, hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Maka hasil belajar yang didapat siswa merupakan proses yang dilalui dengan belajar serta penilaian untuk mengetahui sejauh mana materi dapat diterima siswa.

Dari siklus I sampai III terjadi peningkatan hasil belajar yang didapat siswa.Ini terlihat dari nilai tes formatif yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar siswa. Pada siklus I, dari 16 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 7 siswa (44%) yang mendapatkan nilai 7, sesuai KKM. Pada siklus II, dari 16 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 9 siswa (56%) yang mendapatkan nilai 7, sesuai KKM. Sedangkan pada siklus III ada peningkatan hasil belajar siswa sejumlah 38% dari siklus II. Dari nilai hasil


(11)

8

belajar 16 siswa yang masuk saat itu ada 14 siswa (88%) yang mendapat nilai 7, sesuai KKM.Dari data itu ada kenaikan 38% dari sklus II.Dari data di atas dapat dikatakan bahwa hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan meningkat.

Hasil penelitian mengenai menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan dari kondisi awal sampai siklus III dapat dilihat dari tabelhasil belajar.

Tabel Hasil Belajar

Nomor

Nama Siswa Nilai

Urut Induk Awal Siklus I Siklus II Siklus III

1 4825 Ananda Afriska Aditiyani 7 7 8 10

2 4826 Andhika nur kholis 2 5 6 7

3 4827 Anggi Duwi Lestari 7 8 8 10

4 4828 Anggi Puspita Dewi 4 6 6 8

5 4829 Aris Jujur Prasetyo 7 7 8 9

6 4830 Asri Nurul Dwi Wijayanti 3 4 5 5

7 4813 Novrizal Zahri Prasetyo 4 5 6 8

8 4814 Panji dwi Saputro 7 7 8 10

9 4816 Ricky Nur Putra Kusuma w 4 5 6 6

10 4817 Riki setyo Budi 6 7 7 9

11 4818 Rohmat Hidayat 4 4 6 8

12 4819 Shinta Ardha Viana P 7 6 7 9

13 4820 Titis Handayani 5 6 6 8

14 4821 Tito Andiantoko 7 7 8 10

15 4822 Yuni Nur Rohani 6 6 8 10

16 4855 Yunita 4 7 8 9

Jumlah 84 97 111 136

Rata-rata 5,25 6 7 8,5

Siswa dengan nilai ≥ 7 6 7 9 14


(12)

9

Gambar Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar Biologi

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dijabarkan bahwa nilai rata-rata siswa meningkat dari kondisi awal, siklus I, siklus II dan siklus III.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan tahun ajaran 2012/2013 hasil belajar biologi akan meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka terbukti bahwa hipotesis penelitian yang diajukan pada BAB II yaitu Terdapat peningkatan hasil belajar menggunakan strategi TAI (Team Assisted Individualization) terhadap hasil belajar siswa pada topic “Sistem Peredaran Darah Pada Manusia” pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1Takeran Magetan tahun ajaran 2012/2013, diterima.

IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Pembelajaran Aktif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) dapat memperbaiki proses belajar mengajar, hal ini didukung dengan peningkatan hasil Belajar Biologi Siswa Kelas VIII G SMP Negeri 1Takeran Magetan Tahun Ajaran 2012/2013 sebesar 88%.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kondisi Awal

Siklus 1 Siklus 2 siklus 3

Persentase Hasil Belajar Biologi

Persentase Hasil Belajar Biologi


(13)

10

B. Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan beberapa saran yang diharapakan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan hasil belajar. Saran yang peneliti sampaikan sebagai berikut:

1. Bagi Guruhendaknya lebih terampil dalam memilih strategi yang tepat serta disesuaikan dengan materi untuk memudahkan pemahaman siswa.

2. Bagi peneliti agar bisa melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization)untuk diterapkan pada sekolah lain dengan materi yang berbeda.

3. Bagi siswa hendaknya meningkatkan konsentrasi dalam memperhatikan penjelasan guru, keaktifan dalam proses pembelajaran.

V. DAFTAR PUSTAKA

Margono. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta

Yusti Arini. 2009. Model pembelajaran Kooperatif Learning Dan Aplikasinya Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran. http://yusti-arini. blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html. (14 Oktober 2012)


(1)

5

Perencanaan Menyusun Rencana

pem-belajaran (RPP) siklus 1 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal.

Menyusun Rencana pembelajaran (RPP) siklus 1 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal, siklus 1 terdiri satu pertemuan

Menyusun Rencana pembelajaran (RPP) siklus 2 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal.

Menyusun Rencana pembelajaran (RPP) siklus 3 yang disesuaikan dengan hasil evaluasi dan refleksi pada observasi awal.

Tindakan Tindakan penelitian siklus 1 sesuai dengan RPP dilaksanakan pada hari Kamis, 29 November 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 07.00-08.20

Tindakan penelitian siklus 2 sesuai dengan RPP dilaksanakan pada hari Selasa, 4 Desember 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 07.00-08.20

Tindakan penelitian siklus 3 sesuai dengan RPP dilaksanakan pada hari Senin,6 Desember 2012 pada jam pelajaran ke 1-2 pukul 07.00-08.20 Refleksi 1.Kurangnya keseriusan siswa dalam

mendengarkan penjelasan guru. 2.Kurangnya kemampuan beradaptasi

dalam berdiskusi.

3. Masih ada siswa yang belum bisa menghargai teman yang sedang berbicara.

4.Siswa tidak bisa bekerja sama dengan kelompoknya.

5. Masih ada siswa yang belum berani bertanya.

6.Terus memotivasi siswa agar hasil belajar meningkat.

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 1:

1. Dengan metode TAI(Team Assisted Individualization) masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (7) siswa yang belum tuntas sebanyak 9 siswa (56%) dari 16 siswa dengan nilai terendah 4. 2. Dengan metode TAI(Team Assisted

Individualization) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (7) sebanyak 7 siswa (44%) dengan rata-rata tertinggi 8.

1.Masih ada siswa yang belum serius mendengarkan penjelasan guru. 2.Sudah ada peningkatan kemampuan

siswa dalam berdiskusi.

3.Sudah mengalami peningkatan untuk saling menghargai diantara teman yang sedang berbicara.

4.Siswa mulai bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Tingkat pemahaman siswa terhadap materi sudah meningkat, siswa sudah mulai berani bertanya.

a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 2:

1. Dengan metode TAI(Team Assited Individualization) masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (7) siswa yang belum tuntas sebanyak 7 siswa (44%) dari 16 siswa dengan nilai terendah 5. 2. Dengan metode TAI(Team Assisted

Individualization) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70.00) sebanyak 9 siswa (56%) dengan rata-rata tertinggi 8.

1.Proses belajar mengajar pada siklus 3 sudah mulai kondusif, siswa sudah mulai terfokus pada pembelajaran memperhatikan penjelasan guru.

2.Siswa sudah aktif berdiskusi. 3.Siswa sudah menghargai teman

yang sedang berbicara.

4.Siswa bisa bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Kemampuan dan keaktifan siswa sudah mulai meningkat, siswa sudah aktif berani bertanya. 6.Guru bertindak sebagai fasilitator. a). Prosentase Penilaian Kognitif Siklus 3:

1. Dengan metode TAI(Team Assited Individualization) masih ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah KKM (7) siswa yang belum tuntas sebanyak 2 siswa (12%) dari 30 siswa dengan nilai terendah 5.

2. Dengan metode TAI(Team Assited Individualization) siswa yang mendapatkan nilai di atas KKM (70.00) sebanyak 14 siswa (88%) dengan rata-rata tertinggi 9.


(2)

6

b). Prosentase penilaian Afektif dengan

metode TAI(Team Assisted Individualization)

Siklus 1:

1. Ada 8 siswa yang sudah serius mendengarkan penjelasan guru. 2. Ada 4 siswa sudah bisa beradaptasi

dalam berdiskusi.

3. Ada 4 siswa yang sudah bisa menghargai temannya yang sedang berbicara.

4. Ada 8 siswa yang sudah bisa bekerja sama dengan kelompoknya.

5. Kemampuan bertanya ada 2 siswa yang sudah berani bertanya.

b). Prosentase penilaian Afektif dengan metode TAI(Team Assisted Individualization)

Siklus 2:

1. Ada 11 siswa sudah serius mendengarkan penjelasan guru. 2. Ada 11 siswa sudah bisa beradaptasi

dalam berdiskusi.

3. Ada 11 siswa mulai menghargai teman yang sedang berbicara. 4. Ada 11 siswa sudah mulai aktif

bekerja sama dengan kelompoknya. 5. Kemampuan bertanya ada 10 siswa

yang sudah berani bertanya.

b). Prosentase penilaian Afektif dengan metode TAI(Team Assisted Individualization)

Siklus 3:

1. Ada 13 siswa yang serius mendengarkan penjelasan guru. 2. Ada 13 siswa sudah bisa

beradaptasi dalam berdiskusi. 3. Ada 15 siswa yang sudah

menghargai temannya yang sedang berbicara.

4. Ada 13 siswa yang mulai aktif bekerja sama dengan kelompoknya.

5. Ada 15 siswa yang sudahberani bertanya.

Evaluasi 1.Perlu ada motivasi dan variasi mengajar agar siswa lebih memperhatikan pada waktu guru menjelaskan.

2.Memberikan motivasi agar siswa bisa beradaptasi dalam berdiskusi.

3.Memberikan pengertian agar siswa lebih bisa menghargai temannya yang sedang berbicara.

4.Memberi motivasi agar siswa saling bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Memberikan contoh untuk siswa berupa pertanyaan-pertanyaan yang membuat mereka berani bertanya.

1.Meningkatkan motivasi dan bimbingan agar siswa serius mendengarkan penjelasan guru.

2.Mendampingi siswa dalam berdiskusi. 3.Menegur siswa yang ramai agar

menghargai atau memberi kesempatan kepada siswa atau temennya yang sedang berbicara.

4. Memberi dorongan dan kesempatan untuk aktif bekerja sama dengan anggota kelompoknya.

5.Terus memberikan dorongan kepada siswa untuk aktif bertanya agar hasil belajar meningkat. Terlihat pada hasil belajar yang terus meningkat.

1. Dorongan serta bimbingan kepada siswa perlu ditingkatkan karena masih ada siswa yang kurang aktif dalam mengikuti pelajaran.

2.Memberikan motivasi kepada siswa untuk terus berani mengemukakan pendapatnya.

3.Siswa sudah tidak takut menjawab atau menjelaskan jawaban secara lisan.

4.Dengan usaha dan kerja keras, hasil pembelajaran pada siklus 3 lebih baik dari siklus sebelumnya.

Awal

Siklus 1

Siklus 2

Siklus 3

Rata-rata Kognitif

5.25 6.00

Siswa yang belum tuntas mencapai KKM (7.00) sebanyak 9 siswa.

7.00

Siswa yang belum tuntas mencapai KKM (7.00) sebanyak 7 siswa.

8.5

Siswa yang belum tuntas mencapai KKM (7.00) sebanyak 2 siswa. Rata-rata

Afektif >3,01

Siswa yang mencapai nilai rata-rata >3,01 sebesar 63% (10 siswa)

Siswa yang mencapai nilai rata-rata >3,01 sebesar 81% (13 siswa)

Siswa yang mencapai nilai rata-rata >3,01 sebesar 94% (15 siswa)


(3)

7

B.

Pembahasan

Tindakan yang dilakukan peneliti yang dibantu guru kelas VIII adalah untuk

meningkatkan hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran

Magetan.Adapun permasalahannya adalah Bagaimana hasil belajar Biologi menggunakan

pembalajaran aktif TAI (Team Assisted Individualization)dapat meningkatkan hasil belajar

biologi pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan tahun pelajaran

2012/2013?

Tindakan yang dilakukan selama penelitian adalah dengan menggunakan

pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization).Dalam menggunakan

pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) ada penghargaan atau

pujian bagi kelompok yang telah berhasil mendiskusikan materi dengan baik, diberikan

pada siswa untuk memberikan motivasi belajar. Hal ini sama dengan kelebihan-kelebihan

menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) yang salah

satu kelebihannya adalah metode ini memungkinkan siswa belajar lebih aktif, karena

memberikan kesempatan mengembangkan diri, fokus, menumbuhkan kemampuan

kerjasama dan diharapkan mampu memecahkan masalah sendiri dengan menemukan

(discovery). Untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Dengan adanya aktif tipe TAI

(Team Assisted Individualization) diharapkan siswa akan berlomba untuk mendapatkan

penghargaan yang berupa pujian dari peneliti.

Dari penelitian yang dilakukan terlihat adanya motivasi siswa dalam berdiskusi

kelompok untuk membahas materi yang sedang dipelajari.Setiap siklus ada perubahan

tindakan yang dilakukan peneliti untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut

Arikunto, hasil belajar adalah hasil yang dicapai seseorang setelah melakukan kegiatan

belajar dan merupakan penilaian yang dicapai seorang siswa untuk mengetahui sejauh

mana bahan pelajaran atau materi yang diajarkan sudah diterima siswa. Maka hasil belajar

yang didapat siswa merupakan proses yang dilalui dengan belajar serta penilaian untuk

mengetahui sejauh mana materi dapat diterima siswa.

Dari siklus I sampai III terjadi peningkatan hasil belajar yang didapat siswa.Ini

terlihat dari nilai tes formatif yang digunakan peneliti untuk mengetahui hasil belajar

siswa. Pada siklus I, dari 16 siswa yang masuk pada hari itu terdapat 7 siswa (44%) yang

mendapatkan nilai 7, sesuai KKM. Pada siklus II, dari 16 siswa yang masuk pada hari

itu terdapat 9 siswa (56%) yang mendapatkan nilai 7, sesuai KKM. Sedangkan pada

siklus III ada peningkatan hasil belajar siswa sejumlah 38% dari siklus II. Dari nilai hasil


(4)

belajar 16 siswa yang masuk saat itu ada 14 siswa (88%) yang mendapat nilai 7, sesuai

KKM.Dari data itu ada kenaikan 38% dari sklus II.Dari data di atas dapat dikatakan bahwa

hasil belajar biologi pada siswa kelas VIII G SMP Negeri 1 Takeran Magetan meningkat.

Hasil penelitian mengenai menggunakan pembelajaran aktif tipe TAI (Team

Assisted Individualization) untuk meningkatkan hasil belajar biologi siswa kelas VIII G

SMP Negeri 1 Takeran Magetan dari kondisi awal sampai siklus III dapat dilihat dari

tabelhasil belajar.

Tabel Hasil Belajar

Nomor

Nama Siswa

Nilai

Urut

Induk

Awal

Siklus I

Siklus II

Siklus III

1

4825

Ananda Afriska Aditiyani

7

7

8

10

2

4826

Andhika nur kholis

2

5

6

7

3

4827

Anggi Duwi Lestari

7

8

8

10

4

4828

Anggi Puspita Dewi

4

6

6

8

5

4829

Aris Jujur Prasetyo

7

7

8

9

6

4830

Asri Nurul Dwi Wijayanti

3

4

5

5

7

4813

Novrizal Zahri Prasetyo

4

5

6

8

8

4814

Panji dwi Saputro

7

7

8

10

9

4816

Ricky Nur Putra Kusuma w

4

5

6

6

10

4817

Riki setyo Budi

6

7

7

9

11

4818

Rohmat Hidayat

4

4

6

8

12

4819

Shinta Ardha Viana P

7

6

7

9

13

4820

Titis Handayani

5

6

6

8

14

4821

Tito Andiantoko

7

7

8

10

15

4822

Yuni Nur Rohani

6

6

8

10

16

4855

Yunita

4

7

8

9

Jumlah

84

97

111

136

Rata-rata

5,25

6

7

8,5

Siswa dengan nilai ≥ 7

6

7

9

14


(5)

9

Gambar Grafik Persentase Peningkatan Hasil Belajar Biologi

Berdasarkan tabel dan grafik di atas dapat dijabarkan bahwa nilai rata-rata

siswa meningkat dari kondisi awal, siklus I, siklus II dan siklus III.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran

aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization) pada siswa kelas VIII G SMP Negeri

1 Takeran Magetan tahun ajaran 2012/2013 hasil belajar biologi akan meningkat.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, maka terbukti bahwa hipotesis penelitian

yang diajukan pada BAB II yaitu Terdapat peningkatan hasil belajar menggunakan

strategi TAI (Team Assisted Individualization) terhadap hasil belajar siswa pada topic

“Sistem Peredaran Darah Pada Manusia” pada siswa kelas VIII

G SMP Negeri

1Takeran Magetan tahun ajaran 2012/2013, diterima.

IV.

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa Pembelajaran Aktif Tipe

TAI (Team Assisted Individualization) dapat memperbaiki proses belajar

mengajar, hal ini didukung dengan peningkatan hasil Belajar Biologi Siswa Kelas

VIII G SMP Negeri 1Takeran Magetan Tahun Ajaran 2012/2013 sebesar 88%.

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100%

Kondisi Awal

Siklus 1 Siklus 2 siklus 3

Persentase Hasil Belajar Biologi

Persentase Hasil Belajar Biologi


(6)

B.

Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti menyampaikan

beberapa saran yang diharapakan dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan

hasil belajar. Saran yang peneliti sampaikan sebagai berikut:

1.

Bagi Guruhendaknya lebih terampil dalam memilih strategi yang tepat serta

disesuaikan dengan materi untuk memudahkan pemahaman siswa.

2.

Bagi peneliti agar bisa melakukan penelitian lebih lanjut mengenai strategi

pembelajaran aktif tipe TAI (Team Assisted Individualization)untuk diterapkan

pada sekolah lain dengan materi yang berbeda.

3.

Bagi siswa hendaknya meningkatkan konsentrasi dalam memperhatikan

penjelasan guru, keaktifan dalam proses pembelajaran.

V.

DAFTAR PUSTAKA

Margono. 2004. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rhineka Cipta

Yusti Arini. 2009. Model pembelajaran Kooperatif Learning Dan Aplikasinya

Sebagai Upaya Peningkatan Kualitas Pembelajaran. http://yusti-arini.

blogspot.com/2009/08/model-pembelajaran-kooperatif.html. (14 Oktober

2012)


Dokumen yang terkait

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang

0 4 25

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TAI (Team Assisted Individualization) DENGAN MEDIA TIRUAN UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS VIII-B SMP NEGERI 1 KLAMPIS BANGKALAN

1 4 1

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA

1 1 14

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital Library IAIN Palangka Raya

1 1 28

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran 2013/2014. - Digital L

0 0 8

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajar

0 0 18

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian - Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Materi Zat dan Wujudnya Siswa Kelas VII MTsN 2 Palangka Raya Tahun Ajaran

0 0 61

Penerapan Strategi Pembelajaran Aktif Tipe ICM Untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar

0 1 12

Penerapan Pembelajaran Cooperative Learning Tipe TAI Bermediakan Permianan Aktif Untuk Meningkatkan Keaktifan Dan Hasil Belajar Siswa

0 0 14