Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang

(1)

i

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

TSTS (Two Stay

Two Stray)

dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan

Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII

MTs Muhammadiyah 1 Malang

SKRIPSI

Di susun oleh:

ANDI PRAYITNO (07330062)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2012


(2)

(3)

(4)

(5)

v

MOTO DAN PERSEMBAHAN











































”Hai orang

-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar (Q.S

Al-Baqarah: 153)

Man Jadda Wajada, Man Shabara Zhafira

Man Sara Ala Darbi Washala

Siapa yang bersungguh-sungguh akan sukses,

Siapa yang bersabar akan beruntung

Siapa yang berjalan dijalannnya akan sampai

tujuan.(Qowa’idul Fiqhih)

Beranilah Bermimpi Besar, Karena Mimpi Itu Adalah Harapan

Harapan Selalu Ada Menjadi Kenyataan

Dengan segala hormat, kupersembahkan skripsi ini kepada:

(Alm)Ibunda Hatimah dan (Alm) Ayahanda Abd. Karim

Dan Keluarga besarku Terima kasih untuk kasih sayang, doa,

dan semangat.

Orang yang terkasih, dan para sahabatku biologi angkatan

2007 terima kasih untuk dukungan dan bantuannya

Almamaterku Universitas Muhammadiyah Malang tempatku


(6)

vi

KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan berkah, rahmat, taufik, hidayah dan juga inayahnya sehingga penulis mampu menyelesaikan tugas akhir skripsi sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan biologi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang dengan Judul “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang”.

Penulisan skripsi ini tidak akan terselesaikan dengan baik tanpa adanya bantuan tenaga, informasi, bimbingan dan juga bantuan do’a dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ucapkan banyak terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan, terutama pada:

1. Bunda (Alm.) Hatimah dan ayah (Alm.) Abdul Karim dan beserta semua keluargaku tercinta yang selama ini memberi kasih sayang, dukungan, dan doa hingga terselesainya skripsi ini.

2. Bapak Dr. Muhadjir Effendy, M.Ap., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, yang telah menerima dan memberi kesempatan untuk belajar dan menambah ilmu pengetahuan di lembaga yang dipimpinnya.

3. Bapak DR. M. Syaifuddin, MM selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Malang.

4. Ibu Dra. Sri Wahyuni M.Kes selaku Ketua Jurusan Pendidikan Biologi.

5. Ibu Dra. Lise Chamisijatin M.Pd selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan, petunjuk beserta saran yang sangat berharga dalam penyusunan skripsi ini.

6. Ibu Dra. Elly Purwanti. MP selaku pembimbing II yang dengan penuh kesabaran memberikan bimbingan, saran, dan petunjuk kepada penulis sampai skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.


(7)

vii

7. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Biologi Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah.

8. Bapak Achmad Romli. Spd selaku Kepala Sekolah MTs Muhammadiyah 01 Malang, yang telah memberi kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di MTs Muhammadiyah 01 Malang.

9. Bapak Mashuri. Spd selaku guru biologi kelas VIII B MTs Muhammadiyah 01 Malang yang telah membantu penelitian ini hingga selesai.

10. Buat Cius Gumbs, Andre WA, Antok Brud, terima kasih atas motivasi yang kalian berikan kebersamaan kalian akan kukenang selalu.

Semoga Allah senantiasa membalas amal baik yang telah diberikan, Amin. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya.

Malang, 03 November 2012


(8)

viii DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

LEMBAR PENGESAHAN ... iii

LEMBAR PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

ABSTRACT ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xv

BAB I : PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Definisi Istilah ... 7

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Belajar dan Pembelajaran Biologi ... 9

2.1.1 Belajar dan Pembelajaran ... 11

2.1.2 Pembelajaran Biologi ... 15

2.2 Pembelajaran Kooperatif 2.2.1 Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.2.2 Tahapan Pembelajaran Kooperatif ... 19 2.3 Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS


(9)

ix

2.3.1 Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran

Kooperatif Tipe TSTS ... 22

2.3.2 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS ... 24

2.4 Kartu Bergambar 2.4.1 Pengertian Kartu Bergambar ... 25

2.4.2 Kelebihan Kartu Bergambar ... 27

2.4.3 Teknik Pembuatan Kartu Bergambar ... 28

2.5 Keaktifan Belajar ... 28

2.6 Hasil Belajar 2.6.1 Pengertian Hasil Belajar ... 32

2.6.2 Faktor-Faktor Hasil Belajar ... 34

2.7 Sintaks Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS dengan Kartu Bergambar ... 35

2.8 Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar ... 36

2.9 Kerangka konsep ... 40

BAB III : METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis penelitian ... 41

3.2 Peran peneliti ... 42

3.3 Tempat dan Subyek Penelitian ... 42

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 43

3.4.1 Sumber Data ... 43

3.4.2 Teknik Pengumpulan data ... 43

3.4.3 Instrument ... 45

3.5 Prosedur Penelitian 3.5.1 Rencana Siklus I ... 47


(10)

x

3.6 Analisis Data ... 51

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian Siklus 1 ... 54

4.1.1 Siklus 1 ... 54

4.1.1.1 Pertemuan Pertama ... 55

4.1.1.2 Pertemuan Kedua ... 57

4.1.2 Obeservasi Siklus I 4.1.2.1 Aktivitas Siswa ... 57

4.1.2.2 Aktivitas Guru ... 58

4.1.2.3 Karakter/Sikap Siswa ... 60

4.1.2.4 Keaktifan Belajar Siswa ... 61

4.1.3 Hasil Belajar Siklus I ... 62

4.1.4 Refleksi Siklus 1 ... 62

4.2 Hasil Penelitian Siklus 2 ... 64

4.2.1 Siklus 2 ... 65

4.2.1.1 Pertemuan Pertama ... 65

4.2.1.2 Pertemuan Kedua ... 68

4.2.2 Observasi Siklus II ... 67

4.2.2.1 Aktivitas Siswa ... 67

4.2.2.2 Aktivitas Guru ... 69

4.2.2.3 Karakter/Sikap Siswa ... 70

4.2.2.4 Keaktifan Belajar Siswa ... 71

4.2.3 Hasil Belajar Siklus II ... 72

4.2.4 Refleksi Siklus II ... 73

4.3 Perbandingan Peningkatan Hasil Penelitian Tindakan Siklus I dan Siklus II 4.3.1Perbandiangan Presentase Penilaian Karakter Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 74 4.3.2 Perbandingan Presentase Peningkatan Keaktifan


(11)

xi

Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II ... 75

4.3.3 Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Proses Pembelajaran Siklus I dan Siklus II ... 77

4.4 Pembahasan ... 77

4.4.1 Karakater/Sikap Belajar Siswa ... 78

4.4.2 Keaktifan Belajar ... 79

4.4.3 Hasil Belajar ... 80

BAB V : PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 83

5.2 Saran ... 84

DAFTAR PUSTAKA ... 85 LAMPIRAN


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 45

Tabel 3.2 Presentase Taraf Keberhasilan Belajar Siswa ... 52

Tabel 3.3 Keaktifan Belajar Siswa ... 52

Tabel 3.5 Karakter Belajar Siswa ... 53

Tabel 4.1 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Pembelajaran TSTS Siklus I ... 57

Tabel 4.2 Observasi Kegiatan Belajar Guru Pembelajaran TSTS Siklus I ... 59

Tabel 4.3 Hasil Karakter Belajar Siklus I ... 60

Tabel 4.4 Hasil Keaktifan BelajarSiklus I... 62

Tabel 4.5 Hasil Belajar Siklus I ... 62

Tabel 4.6 Refleksi Siklus I ... 63

Tabel 4.7 Observasi Kegiatan Belajar Siswa Pembelajaran TSTS Siklus II .. 68

Tabel 4.8 Observasi Kegiatan Belajar Guru Pembelajaran TSTS Siklus II ... 69

Tabel 4.9 Hasil Karakter Belajar Siswa Siklus II ... 70

Tabel 4.10 Hasil Keaktifan Belajar Siklus II ... 72

Tabel 4.11 Hasil Belajar Siklus II ... 73

Tabel 4.12 Hasil Refleksi Siklus I dan Siklus II ... 73

Tabel 4.13 Perbandingan Presentase Karakter Belajar Siklus I dan Siklus II ... 75

Tabel 4.14 Perbandingan Presentase Keaktifan Belajar Siklus I dan Siklus II ... 76


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ... 41 Gambar 4.1 Grafik Perbandingan Karakter Siswa Siklus I dan

Siklus II ... 76 Gambar 4.2 Grafik Perbandingan Keaktifan Belajar Siswa Siklus I dan

Siklus II ... 77 Gambar 4.3 Grafik Hasil belajar siswa siklus I dan siklus II ... 78 Gambar 4.4 Grafik Karakter Siswa

Siklus I dan Siklus II Klasikal ... 79 Gambar 4.5 Grafik Keaktifan Belajar Siswa

Siklus I dan Siklus II Klasikal ... 80 Gambar 4.6 Grafik Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II ... 82


(14)

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Format Wawancara dan Hasil Wawancara ... 85

Lampiran 2 : RPP Siklus I ... 86

Lampiran 3 : Bahan Ajar Siklus I ... 90

Lampiran 4 : Kartu Bergambar Siklus I ... 97

Lampiran 5 : Kisi-kisi Soal Ulangan Siklus I ... 99

Lampiran 6 : Soal Posttes Siklus I ... 100

Lampiran 7 : Rambu-Rambu Jawaban Siklus I ... 102

Lampiran 8 : Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 104

Lampiran 9 : Lembar Observasi Guru Siklus I ... 105

Lampiran 10 : Lembar Observasi Karakter ... 106

Lampiran 11 : Lembar Observasi Keaktifan ... 107

Lampiran 12 : Catatan Lapang ... 108

Lampiran 13 : Jawaban Lembar Observasi Siswa Siklus I ... 111

Lampiran 14 : Jawaban Lembar Obsevasi Guru Siklus I ... 116

Lampiran 15 : Jawaban Lembar Karakter Siswa Siklus I ... 121

Lampiran 16 : Jawaban Lembar Keaktifan Belajar Siklus I ... 134

Lampiran 17 : Hasil Ulangan Siklus I ... 136

Lampiran 18 : RPP Siklus II ... 137

Lampiran 19 : Bahan Ajar Siklus II ... 141

Lampiran 20 : Kartu BergambarSiklus II ... 149

Lampiran 21 : Rambu-Rambu Kartu Bergambar Siklus II ... 151

Lampiran 22 : Kisi-Kisi Soal Postest Siklus II ... 153

Lampiran 23 : Soal PosttesSiklus II ... 154

Lampiran 24 : Rambu-Rambu Soal PosttestSiklus II ... 156

Lampiran 25 : Lembar Observasi SiswaSiklus II ... 159

Lampiran 26 : Lembar Observasi Siklus II ... 160

Lampiran 27 : Lembar Observasi Karakter Siklus II ... 161


(15)

xv

Lampiran 29 : Jawaban Lembar Observasi Siswa Siklus II ... 163

Lampiran 30 : Jawaban Lembar Observasi Guru Siklus II ... 168

Lampiran 31 : Jawaban Lembar Karakter Siswa Siklus II ... 173

Lampiran 32 : Jawaban Lembar Keaktifan Siswa Siklus II ... 186

Lampiran 33 : Hasil Posttest Siklus II ... 188

Lampiran 34 : Surat Pengantar Penelitian ... 189

Lampiran 35 : Dokumentasi ... 190


(16)

xvi

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Suhardijono, Supardi. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Tindakan. Jakarta: Bina Aksara.

Akbar, Sa’dun. 2009. Penelitian Tindakan Kelas: Filosofi, Metodologi & Implementasi. Yogyakarta: Cipta Media Aksara.(25)

Budiyono. 2008. Pengaruh Kemandirian Belajar dan Intensitas Pemanfaatan Perpustakaan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar PKN pada Siswa Kelas XI SMA Negeri Jatisrono Kabupaten Wonogiri. Skripsi Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan. Program Studi Pendidikan Civik Hukum Universitas

Surakarta, Surakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Depdiknas. 2002. Pedoman Pembelajaran Tuntas (Mastery Learning). Jakarta. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama. 2011. Panduan Pendidikan

Karakter di Sekolah Menengah Pertama. Jakarta: Kemdiknas, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama.

Direktorat Pembinaan SMP. Buku Saku Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas, 2006.

Fatirul, 2008. Pembelajaran Kooperatif Two Stray Two Stay. (Online) Http//: Wikpedia.com

Ibrahim, M. Et., All. 2000. Pembelajaran Kooperatif. Surabaya: Universitas Negeri Surabaya Press.

Isjoni. 2009. Cooperative learning Mengembangkan Kemampuan Belajar Berkelompok. Bandung: Alfabeta.

Isjoni. 2010. Cooperative Learning Efektifitas Pembelajaran Kelompok. Bandung: Alfabeta.

Karim, Saeful, 2008. Belajar IPA: membuka cakrawala alam sekitar 2 untuk kelas VIII/ SMP/MTs. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta Mulyasa. 2009. Praktik Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: PT. Remaja Rosda

Karya.

Mulyasa. 2008. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2003. Implementasi Kurikulum 2004 Panduan Pembelajaran KBK. Bandung:Remaja Rosdakarya.

Nur yani. 2005. Pembelajaran IPA tingkat Sekolah menengah Pertama. (Online).Http://Nuryani.wordpress.com.diakses 12 februari 2011

Pusat Kurikulum. 2010. Pengembangan Pendidikan dan Karakter Bangsa. Jakarta: Kemdiknas, Badan Penelitian dan Pengembangan, Puskur.

Pusat Kurikulum. 2008. Model PengembanganSilabus Mata Pelajaran dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran IPA Terpadu Sekolah Menengah


(17)

xvii

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22.2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.Pusat Kurikulum. 2006.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rahardi, W. 2005. Media Kartu Bergambar. Http:// Wordpress.com Ratmi. 2004. Keaktifan Belajar Siswa.

http://Ratmi.wordpress.com/2010/01/04/jurnal-pembelajaran. Diakses Tanggal 20 September 2011.

Rinie Pratiwi P, 2008. Contextual Teaching and Learning Ilmu Pengetahuan Alam: Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII Edisi 4/ Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional,. Jakarta: Pusat

Rianto, M. 2004. Dasar Proses Pembelajaran Biologi 2. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Rianto, M. 2010. Dasar Proses Pembelajaran Biologi. Semarang: FMIPA Universitas Negeri Semarang.

Slavin. 2010. Cooperative learning. Theory, Research and Practice. (cetakan ke III) Boston: Allyn and Bacon.

Slameto. 2003. Proses Pembelajaran dan Keaktifan Belajar. Bandung: Rosdakarya Sudjana, Nana. 1999. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung:

Rosdakarya.

Sudjana. 2006. Penilaian Hasil dan Proses Belajar Mengajar. Bandung: Rosdakarya. Sunarto. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Suprijono, A. 2009. Cooperative Learning Teori Aplikasi & Aplikasi Paikem. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Suyatno.2009. Pembelajaran Kooperatif TSTS. (Online) http://Suyatn.co.cc/2010/02/04/Jurna. Diakses Tanggal 22 februari 2011. Tim MKPBM. 2001. Pembelajaran Kooperatif. Jakarta: Kemdiknas

Tim Pendidikan Karakter. 2010. Grand Desain Pendidikan Karakter. Jakarta: Kemdiknas.

Wasis, Sugeng Yuli Irianto, 2008. Ilmu Pengetahuan Alam 2: SMP/MTs Kelas VIII/. Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta

Widyantini. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Kooperatif. Disajikan dalam PPPG Matematika di Jogjakarta.

Wijaya, dkk. 1988. Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Winkel, W.S., 2004. Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar. Gramedia, Jakarta.


(18)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan dan membina potensi sumber daya manusia melalui berbagai kegiatan belajar mengajar yang diselenggarakan pada semua instansi pendidikan mulai dari sekolah dasar, menengah, sampai perguruan tinggi. Slameto (2003), menyatakan bahwa dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Kegiatan belajar di sekolah diarahkan agar siswa mampu menerima dan memahami materi yang diberikan guru di dalam proses belajar mengajar, sehingga siswa dapat berperan aktif, kreatif dan inovatif dalam menanggapi setiap materi yang diberikan pada proses pembelajaran.

Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan peserta didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat mencapai tujuan belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan individual anak, karena proses pembelajaran akan mengubah kondisi anak dari yang tidak tahu menjadi tahu, tidak paham menjadi paham. Menurut UU No. 36 Tahun 2010 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik atau sumber belajar pada suatu lingkungan belajar, sehingga terbentuk sebuah perubahan yang dikenal dengan keaktifan.

Slameto (2003) menyatakan bahwa keaktifan belajar merupakan suatu usaha atau kerja yang dilakukan dengan giat dalam belajar atau merupakan sebuah


(19)

2

proses perubahan yaitu tingkah laku sebagai hasil dari interaksi aktif dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, proses belajar mengajar MTs Muhammadiyah 1 Malang masih mengarah pada penyampaian informasi dari guru kepada peserta didik, sehingga pemahaman materi yang mereka dapatkan belum maksimal, bahkan siswa terkadang merasa jenuh dalam proses pembelajaran. Selain itu hasil observasi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang, menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa kurang dalam menerima pembelajaran biologi hal ini terlihat dari sikap siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, berbicara sendiri, serta siswa terlihat kesulitan dalam menangkap dan memahami materi pelajaran biologi.

Hal ini yang akan mempengaruhi pada hasil belajar siswa yang dicapai saat ulangan harian maupun ujian tengah semester (UTS) rendah, ini terlihat dari nilai hasil belajar siswa yang masih jauh dari KKM yang telah ditetapkan yaitu 60. Jumlah persentase keaktifan belajar yang yang diperoleh dari tanya jawab serta tugas yang diberikan kepada siswa kelas VIII menunjukkan bahwa rata-rata di bawah 50%, sedangkan berdasarkan daftar nilai ulangan tengah semester siswa tahun 2011 menunjukkan bahwa rata- rata hasil belajar siswa kelas VIII yaitu 58,5, dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar biologi siswa kelas VIII masih kurang dan perlu adanya peningkatan.

Menurut (Sharan dalam Isjoni, 2009) siswa yang belajar menggunakan cooperative learning memiliki motivasi yang tinggi karena didorong dan didukung dari rekan sebaya. Cooperative learning juga menghasilkan peningkatan


(20)

3

kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membentuk hubungan persahabatan menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan-santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain (Johnson dalam Isjoni, 2009).

Selain itu, dalam kegiatan belajar siswa dituntut untuk memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa untuk melakukan usaha belajar. Belajar merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan diri siswa dan bukan semata-mata tekanan guru maupun pihak lain. Adanya sikap mandiri dalam diri siswa maka tujuan belajar akan berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan. Kemandirian merupakan salah satu unsur yang penting dimiliki siswa dalam proses pembelajaran (Budiyono, 2008).

Karakter adalah seperangkat trait yang menentukan sosok seseorang sebagai individu (Kurtus, 2010). Karakter merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya dalam hal ini pada proses pembelajaran dalam kelas.

Proses pembelajaran yang baik dapat menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik. Selain itu, proses belajar mengajar tidak hanya menekan pada apa yang dipelajari tetapi menekan bagaimana ia harus belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling


(21)

4

membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi serta melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik. Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS).

Menurut (Suyatno, 2009), pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah dengan siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok.

Kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu, siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan kartu bergambar memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil diskusi dan informasi dengan kelompok lain. Penggunaan kartu bergambar akan mempermudah dalam pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, kartu ini berisi gambar serta latihan soal yang diberikan pada siswa.

Kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat atau media belajar yang dirancang oleh peneliti untuk membantu mempermudah dalam pembelajaran bidang studi biologi. Kartu bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 12 × 9 cm yang terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran, sehingga dapat mengatasi


(22)

5

keterbatasan belajar dan menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Kartu bergambar sangat mendukung siswa dalam proses pembelajaran, karena kartu bergambar memberikan pengetahuan pada materi biologi.

Penggunaan kartu bergambar mempermudah dalam pembelajaran, kartu ini berisi gambar serta latihan soal yang diberikan pada siswa, pemberian umpan balik dan penguatan bagi siswa mempermudah materi yang disampaikan. Kartu bergambar dapat memberikan informasi tentang materi dan juga memberikan latihan soal untuk menambah pengetahuan dalam materi serta dapat memotivasi siswa agar memperhatikan materi yang akan disampaikan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul: ’’ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan

Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang ?

1.2.2 Bagaimanakah peningkatan keaktifan dan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two

Stray) dengan kartu bergambar pada siswa kelas VIII MTs


(23)

6

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1.3.1 Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang

1.3.2 Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi b. Menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran

c. Menambah keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat, ide, dan melatih kemandirian belajar siswa

1.4.2 Bagi Guru

Memperoleh pengalaman yang bervariasi dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar dalam pembelajaran biologi sebagai salah satu model pembelajaran selain ceramah


(24)

7

1.4.3 Bagi peneliti

Memberikan pengalaman secara langsung bagaimana memecahkan permasalahan siswa dan cara memilih strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

1.5 Definisi Istilah

1.5.1 Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok yang beranggota 4-6 siswa yang dibentuk secara heterogen yang dimana siswa dituntut saling bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi selama pelajaran berlangsung (Isjoni, 2010). 1.5.2 Model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS) adalah

model pembelajaran kooperatif dimana siswa bekerjasama dalam kelompok secara heterogen. Siswa saling berkunjung, baik sebagai tamu maupun tuan rumah untuk bertukar informasi kemudian mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.

1.5.3 Kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kartu yang digunakan sebagai sumber belajar terdapat gambar materi sebagai bahan belajar siswa serta tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, pemberian umpan balik dan penguatan bagi siswa.

1.5.4 Keaktifan belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap (Winkel, 2004). Aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang


(25)

8

dimaksud adalah Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan kartu bergambar dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikap peserta didik.

1.5.5 Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar mengajar. Perubahan ini berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang biasanya meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002). 1.5.6 Karakter adalah seperangkat sikap yang menentukan sosok seseorang

sebagai individu (Kurtus, 2010). Karakter merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya yang berkaitan dengan personalitas walaupun ada perbedaannya.


(1)

kemampuan akademik, meningkatkan kemampuan berfikir kritis, membentuk hubungan persahabatan menimba berbagai informasi, belajar menggunakan sopan-santun, meningkatkan motivasi siswa, memperbaiki sikap terhadap sekolah dan belajar mengurangi tingkah laku yang kurang baik, serta membantu siswa dalam menghargai pokok pikiran orang lain (Johnson dalam Isjoni, 2009).

Selain itu, dalam kegiatan belajar siswa dituntut untuk memiliki sikap mandiri, artinya siswa perlu memiliki kesadaran, kemauan dan motivasi dari dalam diri siswa untuk melakukan usaha belajar. Belajar merupakan usaha untuk memenuhi kebutuhan diri siswa dan bukan semata-mata tekanan guru maupun pihak lain. Adanya sikap mandiri dalam diri siswa maka tujuan belajar akan berhasil dicapai sebagaimana yang diharapkan. Kemandirian merupakan salah satu unsur yang penting dimiliki siswa dalam proses pembelajaran (Budiyono, 2008).

Karakter adalah seperangkat trait yang menentukan sosok seseorang sebagai individu (Kurtus, 2010). Karakter merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya dalam hal ini pada proses pembelajaran dalam kelas.

Proses pembelajaran yang baik dapat menciptakan proses belajar mengajar yang efektif dengan adanya komunikasi dua arah antara guru dengan peserta didik. Selain itu, proses belajar mengajar tidak hanya menekan pada apa yang dipelajari tetapi menekan bagaimana ia harus belajar. Model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two Stray merupakan sistem pembelajaran kelompok dengan tujuan agar siswa dapat saling bekerjasama, bertanggung jawab, saling


(2)

membantu memecahkan masalah dan saling mendorong untuk berprestasi serta melatih siswa untuk bersosialisasi dengan baik. Salah satu alternatif untuk pengajaran tersebut adalah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS).

Menurut (Suyatno, 2009), pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah dengan siswa berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan kelompok lain. Sintaknya adalah kerja kelompok dua siswa bertamu ke kelompok lain dan dua siswa lainnya tetap dikelompoknya untuk menerima dua orang dari kelompok lain, kerja kelompok, kembali ke kelompok asal, kerja kelompok, dan laporan kelompok.

Kegiatan belajar mengajar yang diwarnai dengan kegiatan individu, siswa bekerja sendiri dan tidak diperbolehkan melihat pekerjaan siswa yang lain. Pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray dengan kartu bergambar memberikan kesempatan kepada kelompok untuk membagikan hasil diskusi dan informasi dengan kelompok lain. Penggunaan kartu bergambar akan mempermudah dalam pembelajaran kooperatif tipe two stay two stray, kartu ini berisi gambar serta latihan soal yang diberikan pada siswa.

Kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah alat atau media belajar yang dirancang oleh peneliti untuk membantu mempermudah dalam pembelajaran bidang studi biologi. Kartu bergambar ini terbuat dari kertas tebal atau karton berukuran 12 × 9 cm yang terdapat gambar materi yang sesuai dengan pokok bahasan. Penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran dapat mempengaruhi terhadap efektivitas pembelajaran, sehingga dapat mengatasi


(3)

keterbatasan belajar dan menumbuhkan keaktifan belajar siswa. Kartu bergambar sangat mendukung siswa dalam proses pembelajaran, karena kartu bergambar memberikan pengetahuan pada materi biologi.

Penggunaan kartu bergambar mempermudah dalam pembelajaran, kartu ini berisi gambar serta latihan soal yang diberikan pada siswa, pemberian umpan balik dan penguatan bagi siswa mempermudah materi yang disampaikan. Kartu bergambar dapat memberikan informasi tentang materi dan juga memberikan latihan soal untuk menambah pengetahuan dalam materi serta dapat memotivasi siswa agar memperhatikan materi yang akan disampaikan. Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti akan melakukan penelitian tindakan kelas dengan mengambil judul: ’’ Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan Kartu Bergambar untuk Meningkatkan Keaktifan Belajar dan Hasil Belajar Biologi pada Siswa Kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang ?

1.2.2 Bagaimanakah peningkatan keaktifan dan hasil belajar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar pada siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang?


(4)

1.3Tujuan Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan:

1.3.1 Untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar untuk meningkatkan keaktifan dan hasil belajar biologi siswa VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang

1.3.2 Untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar biologi siswa kelas VIII MTs Muhammadiyah 1 Malang melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.4.1 Bagi Siswa

a. Meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran biologi b. Menumbuhkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran

c. Menambah keberanian siswa untuk mengeluarkan pendapat, ide, dan melatih kemandirian belajar siswa

1.4.2 Bagi Guru

Memperoleh pengalaman yang bervariasi dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS (Two Stay Two Stray) dengan kartu bergambar dalam pembelajaran biologi sebagai salah satu model pembelajaran selain ceramah


(5)

1.4.3 Bagi peneliti

Memberikan pengalaman secara langsung bagaimana memecahkan permasalahan siswa dan cara memilih strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan.

1.5 Definisi Istilah

1.5.1 Model pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran secara kelompok yang beranggota 4-6 siswa yang dibentuk secara heterogen yang dimana siswa dituntut saling bekerja sama dalam menyelesaikan persoalan yang dihadapi selama pelajaran berlangsung (Isjoni, 2010). 1.5.2 Model pembelajaran kooperatif tipe Two stay two stray (TSTS) adalah

model pembelajaran kooperatif dimana siswa bekerjasama dalam kelompok secara heterogen. Siswa saling berkunjung, baik sebagai tamu maupun tuan rumah untuk bertukar informasi kemudian mempresentasikan hasil diskusinya ke depan kelas.

1.5.3 Kartu bergambar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah sebuah kartu yang digunakan sebagai sumber belajar terdapat gambar materi sebagai bahan belajar siswa serta tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh siswa, pemberian umpan balik dan penguatan bagi siswa.

1.5.4 Keaktifan belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, sehingga menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap (Winkel, 2004). Aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang


(6)

dimaksud adalah Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS dengan kartu bergambar dapat menghasilkan perubahan pengetahuan, pemahaman, dan sikap peserta didik.

1.5.5 Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku sebagai hasil dari proses belajar mengajar. Perubahan ini berupa pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap yang biasanya meliputi ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik (Dimyati dan Mudjiono, 2002). 1.5.6 Karakter adalah seperangkat sikap yang menentukan sosok seseorang

sebagai individu (Kurtus, 2010). Karakter merupakan sifat atau watak seseorang yang bisa baik dan bisa tidak baik berdasarkan penilaian lingkungannya yang berkaitan dengan personalitas walaupun ada perbedaannya.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X-2 DI SMA MUHAMMADIYAH 1 MALANG

0 4 22

perbedaan hasil belajar biologi siswa yang diajarkan melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsay dengan teknik two stay two stray (kuasi eksperimen di MTs PUI Bogor)

0 5 185

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray(Dua Tinggal Dua Tamu) Dengan Pendekatan Nilai Untuk meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Cahaya

0 6 192

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Perbedaan hasil belajar ips siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik inside outside circle dan two stay two stray

0 12 0

Perbedaan Hasil Belajar Antara Siswa yang Menggunakan Metode Pembelajaran Two Stay Two Stray dan Jigsaw Pada Konsep Pencernaan

2 14 198

Pengaruh teknik kooperatif Two Stay Two Stray (TSTS) dengan Guided Note Taking (GNT) terhadap hasil belajar siswa pada konsep archaebacteria dan eubacteria: kuasi eksperimen di SMA Negeri 1 Kota Tangerang Selatan.

0 9 243

perbedaan hasil belajar peserta didik menggunakan pendekatan sts, sets, dan stem pada pembelajaran konsep virus

3 22 77

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Two Stay Two Stray (TSTS) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Sosiologi Pada Siswa Kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Mojolaban.

0 0 18

PenGARUH MOdel PeMBelAJARAn kOOPeRATIF TIPe TWO STAY TWO STRAY (TSTS) TeRHAdAP HASIl BelAJAR IPA

0 0 5