PENDAHULUAN Pengaruh Pemberian Home Program Terhadap Peningkatan Fungsional Duduk Pada Anak Cerebral Palsy Spstik Diplegi.

BAB I
PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Tumbuh kembang merupakan proses berkesinambungan yang terjadi sejak

dalam kandungan dan terus berlangsung sampai akhir hayat. Semua proses
pertumbuhan dan perkembangan yang terjadi tidak luput dari proses integrasi di
dalam otak. Pada anak dengan gangguan otak akan terdapat permasalahan yang
menghambat anak untuk mengikuti proses pertumbuhan seperti anak normal.
Banyak jenis gangguan pada otak salah satunya adalah cerebral palsy.
Menurut Hinchcliffe (2007), di negara maju terdapat > 1/1.000 kelahiran dengan
cerebral palsy dan di negara dengan pelayan medis yang kurang terdapat > 1/300
kelahiran dengan cerebral palsy. Anak dengan cerebral palsy akan mengalami
gangguan fungsional salah satunya adalah gangguan keseimbangan duduk.
Menurut Soetjiningsih (2014), semakin cepat anak dengan cerebral palsy mampu
untuk duduk maka akan semakin bagus untuk perkembangan motoriknya.
Sebagian besar orang tua masih belum terlalu memahami apa itu cerebral palsy
dan bagaimana cara menanganinya.

Peran fisioterapi sangat penting dalam meningkatkan fungsional anak
dengan memberikan latihan-latihan sesuai dengan kebutuhan anak, namun peran
serta orang tua juga sangat penting karena waktu bersama orang tua lebih banyak
daripada waktu saat bersama fisioterapi. Selain dengan latihan di tempat terapi
fisioterapi juga memberikan home program dimana diharapkan dapat membantu

1

2

meningkatkan fungsional anak. Orang tua harus berperan aktif ketika berada
dirumah dalam melaksanakan home program yang berupa latihan dan harus terus
mengulanginya. Pemberian latihan dipengaruhi oleh perilaku orang tua yang
terbentuk oleh 3 faktor yaitu pengetahuan, sikap dan tindakan sehingga apa yang
orang tua berikan menjadi optimal (Notoatmodjo, 2014). Penelitian Misdalia dkk
(2012), hasilnya menunjukkan bahwa dalam waktu 7 minggu dan frekuensi
seminggu 3 kali dengan melakukan pengulangan latihan secara terus menerus
akan meningkatkan fungsional anak dengan cerebral palsy spastik diplegi.
Dari survei pendahuluan yang telah dilakukan peneliti di Sekolah Luar
Biasa Yayasan Pembinaan Anak Cacat Surakarta di dapatkan bahwa ada 10 anak

yang dengan kasus cerebral palsy spastik diplegi. Mereka datang dengan di
dampingi oleh orang tuanya. Selain bersekolah mereka juga memiliki jadwal
terapi 2 kali dalam seminggu, selain terapi di sekolah mereka juga mendapatkan
home program sesuai dengan kebutuhan masing-masing dari anak dengan durasi
30 menit dan frekuensi sehari dua kali guna menunjang perkembangan fungsional
yang terhambat. Namun banyak dari orangtua yang masih belum melaksanakan
home program sesuai dengan apa yang telah disampaikan oleh fisioterapi.
Berdasarkan latar belakang diatas dan pentingnya tindakan orangtua dalam
menunjang perkembangan anak, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul
penelitian “Pengaruh

Pemberian Home Program Terhadap Peningkatan

Fungsional Duduk Pada Anak Cerebral Palsy Spastic Diplegi”.

3

B.

Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah

penelitian yaitu apakah ada pengaruh pemberian home program terhadap
peningkatan fungsional duduk pada anak cerebral palsy spastic Diplegi?

C.

Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum :
a. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh home program pada
penderita cerebral palsy.
b. Untuk mengetahui gambaran kemampuan duduk.
2. Tujuan Khusus :
Untuk mengetahui pengaruh home program terhadap peningkatan
fungsional duduk pada anak cerebral palsy spastik diplegi.

D.

Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk :

1.

Bagi Penulis
Melatih kreatifitas penulis dalam menuangkan gagasan pemikiran dari
semua ilmu-ilmu dan topik yang sudah dipelajari dan dapat digunakan
sebagai kajian lanjutan untuk penelitian lanjutan.

4

2.

Bagi Pembaca
a. Profesi fisioterapi, sebagai bahan masukan dan memperbanyak
referensi untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak khususnya
anak cerebral palsy dalam pelayanan fisioterapi pediatri.
b. Orang tua anak, sebagai tambahan pengetahuan agar orang tua dapat
lebih optimal dalam menjalankan perannya
memberikan yang terbaik untuk anaknya.

sehingga bisa


Dokumen yang terkait

PENGARUH NEURO DEVELOPMENTAL TREATMENT TERHADAP KEMAMPUAN GROSS MOTOR BERDIRI ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 4 12

PENDAHULUAN Pengaruh Neuro Developmental Treatment Terhadap Kemampuan Gross Motor Berdiri Anak Cerebral Palsy Spastik Diplegi.

0 2 6

PENDAHULUAN Pengaruh Myofacial Release Dan Stretching Terhadap Penurunan Spastisitas Otot Gastrocnemius Pada Cerebral Palsy Diplegi.

0 4 6

PENGARUH PEMBERIAN HOME PROGRAM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL DUDUK PADA ANAK Pengaruh Pemberian Home Program Terhadap Peningkatan Fungsional Duduk Pada Anak Cerebral Palsy Spstik Diplegi.

0 2 15

PENGARUH PEMBERIAN HOME PROGRAM TERHADAP PENINGKATAN FUNGSIONAL DUDUK PADA ANAK CEREBRAL Pengaruh Pemberian Home Program Terhadap Peningkatan Fungsional Duduk Pada Anak Cerebral Palsy Spstik Diplegi.

0 4 15

PENGARUH TERAPI MUSIK RELAKSASI TERHADAP TINGKAT SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN Pengaruh Terapi Musik Relaksasi Terhadap Tingkat Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Panti 2 Yogyakarta.

0 3 15

PENGARUH TERAPI MUSIK RELAKSASI TERHADAP TINGKAT SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY DIPLEGI DI YAYASAN Pengaruh Terapi Musik Relaksasi Terhadap Tingkat Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Panti 2 Yogyakarta.

1 5 13

PENGARUH AROMATERAPI DALAM RUANG SNOEZELEN TERHADAP KONTROL SPASTISITAS ANAK CEREBRAL PALSY Pengaruh Aromaterapi Dalam Ruang Snoezelen Terhadap Kontrol Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 1 18

PENDAHULUAN Pengaruh Aromaterapi Dalam Ruang Snoezelen Terhadap Kontrol Spastisitas Anak Cerebral Palsy Diplegi Di Yayasan Sayap Ibu Yogyakarta.

0 1 5

PENGARUH MOBILISASI TRUNK TERHADAP PENURUNAN SPASTISITAS PADA CEREBRAL PALSY SPASTIK DIPLEGI.

0 1 9