KONTROL STRUKTUR GEOLOGI PADA ZONA ALTERASI SULFIDA TINGGI (HIGH SULFIDATION) DAERAH MEKARMUKTI DAN SEKITARNYA, KECAMATAN TALEGONG, KABUPATEN GARUT, PROVINSI JAWA BARAT.

BAB V
KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dan analisis data struktur geologi
pada penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Stratigrafi daerah penelitian tersusun atas tiga satuan litostratigrafi dari tua ke
muda, yaitu Satuan Tuf Kristal (Tmtk), Satuan Mikrodiorit (Tmmd), dan
Satuan Tuf Gelas (Qtv).
2. Struktur geologi yang berkembang di daerah penelitian dalam satu periode
tektonik Pliosen-Pleistosen. Patahan yang terdapat di daerah penelitian berupa
sesar mendatar sinistral yang semuanya berarah timurlaut – baratdaya dan
sesar normal yang berarah utara – selatan. Sesar – sesar tersebut antara lain
Sesar Cibuni, Sesar Citando, Sesar Cilangong dan Sesar Cikahuripan.
3. Zona alterasi yang terdapat di daerah penelitian antara lain zona silisifikasi,
zona argilik/advanced argilik dan zona propilitik. Zona alterasi tersebut
berpola konsentris dengan zona silisifikasi pada bagaian sentralnya. Zona
silisifikasi yang ditandai dengan kehadiran silika masif secara khas berpola
halo pada bukit Cisuru, Dangur, dan Limus.

4. Sesar – sesar yang terdapat di daerah penelitian diinterpretasi menjadi struktur
dilational yang mengontrol zona alterasi yang terdapat di daerah penelitian.

Sesar Cikahuripan mengontrol alterasi hingga berpola utara – selatan
sedangkan Sesar Citando dan Sesar Citando berperan sebagai struktur

99

100

dilational yang memfasilitasi sebaran zona alterasi berpola barat-timur di
bagian tengah dan utara daerah penelitian.
5. Hasil pengolahan intensitas kekar dengan menggunakan analisis geostatistik
dengan metode trend surface analysis mendukung interpretasi struktur
patahan yang berkembang di daerah penelitian. Anomali – anomali residual
positif mengindikasikan zona lemah yang memungkinkan sistem tegasan yang
bekerja secara regional pada daerah penelitian membentuk patahan – patahan.
Dengan kata lain anomali – anomali lokal intensitas kekar yang meninggi
sebagai daerah yang memiliki kecenderungan terbentuknya zona sesar.
6. Zona alterasi High Sulfidation yang terdapat di daerah penelitian merupakan
composite kontrol litologi dan kontrol struktur.