KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TPA ALISLAMIYAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Guru Dan Siswa TPA AL-Islamiyah Dalam Meningkatkan Kompetensi Membaca dan Menghafal juz-amma Di Surabaya).

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TPA ALISLAMIYAH SURABAYA
(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Guru Dan Siswa TPA AL-Islamiyah
Dalam Meningkatkan Kompetensi Membaca dan Menghafal juz-amma Di Surabaya)

SKRIPSI
Diajukan Untuk Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi
FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur

Disusun Oleh:
Ida Rizky Amilia
0943010276

YAYASAN KESEJ AHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBAGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA
TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2014

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TPA
AL-ISLAMIYAH SURABAYA
(Studi Deskr iptif Kualitatif Komunikasi inter per sonal Gur u dan
Siswa TPA AL-ISLAMIYAH dalam Meningkatkan Kompetensi
Membaca dan Menghafal J uz-Amma di Sur abaya)

Disusun Oleh :

IDA RIZKY AMILIA
0943010276
Telah disetujui untuk mengikuti Ujian Skripsi
Menyetujui,
Pembimbing Utama

Dra. Diana Amalia, M.Si
NPT. 19863009071991032001

Mengetahui,


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TPA ALISLAMIYAH SURABAYA
(Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Interper sonal Guru dan SiswaTPA ALIslamiyah dalam Meningkatkat Kompetensi Membaca dan Menghafal juz-amma di
Surabaya)
Oleh:
IDA RIZKY AMILIA
NPM 0943010276
Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi J urusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional
“Veteran” J awa Timur Pada Tanggal 10 J anuari 2014
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua

Dr a. Diana Amalia, MSi
NIP. 19863009071991032001


Dr a.Sumar djijati M.Si
NIP.196203231993091001
2. Sekretaris

Mengetahui,
DEKAN

Dr a. Ec. Hj. Supar wati, M.Si
NIP. 195507181983022001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat allah swt, atas berkat dan
rahmatnya sehingga penulis dapat menyelsaikan Skripsi yang berjudul
“KOMUNIKASI


INTERPERSONAL

GURU

DAN

SISWA

TPA

AL-

ISLAMIYAH SURABAYA”. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan
proposal ini banyak terdapat kekurangan-kekurangan. Namun penulis tidak lepas
dari arahan dan bimbingan yang diberikan dengan perhatiandan kesabaran
meluangkan waktu untuk penulis.
Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan banyak terima kasih yang
sebanyak-banyaknya pada semuah pihak yang telah membantu penulis dalam
menyelsaikan Skripsi ini diantaranya.
1. Dra.Hj. Suparwati, M.Si. Dekan Fakultas iImu Sosial dan ilmu politik

UPN “veteran” Jatim.
2. Dra. Diana Amalia. M.Si. Dosen pembimbing Skripsi serta memberikan
banyak ilmu untuk menyusun Skripsi ini.
3. Juwito, S.sos M.Si, ketua jurusan ilmu komunikasi UPN “Vetran” Jatim.
4. Dosen-dosen program studi ilmu komunikasi yang telah banyak
memberikan ilmu dan dorongan dalam menyelsaikan Skripsi ini.
5. Ayah, umik dan kakak, serta adik-adikku yang memberikan motivasi dan
doanya untuk menyelsaikan Skripsi ini.
6. Abaq tercinta terima kasih untuk semuanya.

i
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7. Kawan-kawanku Virgin, Ana, Debita, Enda, Cicil, Shinta Ardelina,
Windiono dan tidak bisa penulis sebutkan satu persatu terima kasih
semagatnya.
8. Keluarga kkn 29, terima kasih juga semagatnya.
9. Teman-teman semuah dikantor humas, terima kasih semagatnya.
10. Adik-adik di TPA, terima kasih doanya.

Dalam penyusunan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi

ini, untuk ini

dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran serta kritik yang
membangun demi perbaikan perkembangan di masa mendatang.

Surabaya, 05 januari 2014

Penulis
Ida Rizky Amilia

ii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR


i

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
ABSTRAKSI.............................................................................................

viii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1 Latar Belakang

1


1.2 Rumusan Masalah

8

1.3 Tujuan Penelitian

9

1.4 Kegunaan Penelitian

9
10

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Penelitian Terdahulu

10

2.2 Landasan Teori ............................................................................ 15
2.2.1 Pengertian Komunikasi Interpersonal


15

2.2.2 Tujuan Komunikasi Interpersonal

17

2.2.3 Ciri-Ciri Komunikasi Interpersonal

19

2.3 Pengertian Komunikasi................................................................ 21
2.4 Komunikasi Interpersonal Efektif

24

2.5 Bahasa Verbal dan Non Verbal

25


2.6 Pengertian Guru

29

iii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.7 Pengertian Siswa

30

2.8 Hubungan Guru dan Siswa

31

2.9 Kerangka Berpikir

32


BAB III METODE PENELITIAN

34

3.1 Definisi Operasional Konsep

34

3.2 Karakteristik Guru TPA............................................................... 37
3.2.1 Karakteristik Menghafal Al-Qur’an..............................37
3.2.2 Subyek dan Obyek Penelitian

37

3.3 Unit Analisis Penelitian

39

3.4 Teknik Pengumpulan Data

39

3.5 Teknik Analisis Data

41

BAB IV HASIL PEMBAHASAN................................................................ 42
4.1 Gambaran Obyek Penelitian........................................................ 42
4.1.1 Gambaran Kota Surabaya............................................ 42
4.2 Penyajian Data............................................................................ 45
4.2.1 Karakteristik Informan................................................ 45
4.3 Analisis Data.............................................................................. 46
4.4 Pembahasan................................................................................ 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................58
5.1 Kesimpulan..............................................................................................58
5.2 Saran........................................................................................................59

iv
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.2.1 saran akademis...........................................................................................59
5.2.2 saran praktis................................................................................................59
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................61
LAMPIRAN........................................................................................................62

v
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Interview guaide guru ................................................... 62
Lampiran interview guaide siswa................................................... 63
Informan 1 ...................................................................................... 64
Informan 2....................................................................................... 66
Imforman 3 ..................................................................................... 68
Informan 4 ...................................................................................... 69
Informan 5 ...................................................................................... 71
Informana 6 .................................................................................... 73

vi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Interview dengan informan 1 (fitria sari)................................

74

Gambar 2. Interview dengan informan 2 ( arif amrul...............................

74

Gambar 3. Interview dengan informan 3(M. wahid)................................

75

Gambar 4. Interview dengan informan 4(ibu yuli)...................................

75

Gambar 5. Interview dengan informan 5(pak kiki) ................................... 76
Gambar 6. Interview dengan informan 6 (umik ibah) ............................... 76
Gambar 7. Suasana TPA AL-ISLAMIYAH..............................................

vii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

77

ABSTRAKSI
IDA RIZKY AMILIA, KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TPA
AL-ISLAMIYAH SURABAYA( Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Guru Dan
Siswa TPA AL-ISLAMIYAH Dalam meningkatkan Kompetensi Menghafal Juz Amma Di
Surabaya)
Komunikasi guru dan siswa harus dibanguan secara efektif untuk menanamkan
pendidikan komunikasi interpersonal yang seimbang antara keduanya. Guru yang peduli dan yang
penuh perhatian terhadap siswanya akan membuat siswanya tak segan untuk mengajaknya
berdiskusi tentang berbagai hal, guru juga berperan sebagai teladan bagi siswanya. Tujuan
komunikasi interpersonal ada 6 yaitu: menemukan diri sendiri, menemukan dunia luar,
membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti, berubah sikap dan penuh arti, untuk bermain
dan kesenagan dan untuk membantu. Sikap penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif dengan jenis data kualitatif.
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan sumber data utama adalah wawancara
mendalam(indepht interview) yang menghasilkan data berupa kata-kata dan teknik pengambilan
data informan menggunakan teknik purposive sampling yaitu teknik pengambilan informan
berdasarkan karakteristik tertentu.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan hasil penelitian, maka dapat dikemukakan
bahwa secara dominan komunikasi interpersonal guru dan siswa cenderung mengarah pada
keakraban dan kedekatan antara komunikator dan komunikan berani membuka hati dan sikap
menerima keterusterangan antara keduanya.
Kata Kunci : Komunikai Interpersonal, Guru dan Siswa, TPA AL- Islamiyah

ABSTRACT
IDA RIZKY Amilia , INTERPERSONAL COMMUNICATION TEACHER AND
STUDENT TPA al-Islamiyah SURABAYA ( Qualitative Descriptive Study of Inter per sonal
Communication Teacher And Student TPA al-Islamiyah In Memor izing J uz Amma incr ease
competence in Sur abaya )
Communication teachers and students should dibanguan effectively to instill a balanced
education interpersonal communication between the two. Teachers are caring and attentive to their
students that will make the students do not hesitate to ask her to talk about various things , teachers
also serving as role models for their students . The purpose of interpersonal communication there 6
are: finding yourself , finding the outside world , forming and maintaining meaningful
relationships , changing attitudes and meaningful , to play and kesenagan and to help . Attitude
research used in this study was a descriptive study with qualitative data .
The technique used to collect the primary data source is the in-depth interviews ( indepht
interview) that produces data in the form of words and data capture techniques informants using
purposive sampling techniques informants retrieval techniques based on specific characteristics .
Based on the data analysis and discussion of the research results , it can be argued that
interpersonal communication is predominantly teachers and students tend to lead to intimacy and
closeness between the communicator and the communicant dare to open your heart and receive
candor attitude between the two.
Keywords : Interpersonal komunikai , Teachers and Students , TPA AL - Islamiya

viii
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Komunikasi adalah sesuatu yang tidak dapat terpisahkan dari kehidupan
manusia sejak pertama manusia itu dilahirkan sudah melakukan kegiatan
komunikasi dan sampai kapanpun manusia akan tetap melakukan kegiatan
komunikasi.
Sebagai mahluk sosial, manusia hidup dengan manusia lainnya yang satu
dengan yang lainya membutuhkan. Hubungan antara manusia akan tercipta melalui
komunikasi, baik komunikasi verbal maupun nonverbal (simbol, gambar,atau
media komunikasiyang lainnya).
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari
kata

communis

communicare

yang

yang

berarti

berarti



“sama”.
membuat

Comunico,
sama”

communication,

(to

make

atau

common)

(Mulyana,2002:41)
Judy C pearson dan paul E Nelson mengemukakan bahwa komunikasi
mempunyai dua fungsi umum pertama, untuk kelangsungan hidup diri sendiri yang
meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi. Kedua, untuk
kelangsungan hidup masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan sosial dan
mengembankan keberadaan suatu masyarakat.(Mulyana 2002:41-42)

1

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2

Liliweri (1997) juga menambahkan pada hakikatnya komunikasi antar
pribadi adalah komunikasi antara seseorang komunikator dengan komunikan yang
dianggap paling efektif untuk mengubah sikap atau pendapat serta perilaku
manusia. Dan suatu kesimpulan yang bisa terlihat dari berbagai peneliti terdahulu
menunjukan bahwa komunikasi antar pribadi mempunyai hubungan erat dengan
sikap dan perilaku manusia.
Komunikasi merupakan suatu kebutuhan pokok, karena setiap sendi
kehidupan manusia selalu membutuhkan komunikasi. Sebagai suatu

fenomena,

komunikasi selalu ada dimana saja dan kapan saja. Kualitas hidup dan hubungan
kita dengan sesama dapat membaik jika kita memahami dan memperbaiki
komunikasi yang kita lakukan.
Dalam komunikasi, setiap pesan yang disampaikan oleh komunikator
bertujuan untuk mempengrui komunikan kearah pemikiran yang diinginkan
komunikator. Sebagaimana tujuan universal dari komunikasi itu sendiri, yaitu
menciptakan saling pengertian (mutual understanding)

sehingga terdapat

perubahan terhadap pendapat yang berbeda dan memantapkan pendapat yang sama.
Komunikasi adalah faktor yang amat penting dalam kehidupan.
Komunikasi juga memberikan implikasi yang besar jika kita dapat menggunakan
dengan baik. Pada dasarnya komunikasi berarti penyampaian pesan dari
komunikator kepada komunikan melalui media yang dapat menimbulkan efek.
Tujuan komunikasi itu sendiri pada akhirnya adalah persamaan makna. Dengan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

persamaan makna tersebut, maka komunikasi dapat dikatakan efektif dan
lingkungan sekolah.
Komunikasi interpersonal adalah komunikasi antara orang-orang secara
tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain
secara langsung, baik secara verbal ataupun nonverbal.( mulyana, 2005:81).
Dalam lingkungan TPA AL-ISLAMIYAH komunikasi merupakan hal
yang sangat penting, karena dalam lingkungan ini siswa mulai menerima pelajaran
agama diluar lingkungan keluarga, yang diterima oleh siswa mulai dari pelajaran
agama, cara bergaul, dan hubungan interaksi dengan masyarakat serta
pembelajaran secara langgsung dari guru kepada siswa dalam mengajarkan ilmu
agama seperti mengaji/ membaca al – qur-an, hafalan doa-doa serta surat-surat
pendek pada juz-amma.
TPA AL-ISLAMIYAH merupakan lingkungan sosial yang pertama bagi
siswa. Pada masa sekarang masalah perhatian guru pada siswa dinilai baik dan
mampu untuk meberi pembelajaran tentang agama , karena siswa dinilai kurang
mampu menerima pembelajaran atau orang tua yang kurang faham dan fasih dalam
mengajarkan ilmu agama memicu orang tua untuk berkeinginan menitipkan
anaknya kelembaga TPA AL-ISLAMIYAH yang mengharapkan agar anaknya bisa
mengerti tentang cara membaca al – qur’an dengan baik serta memperhatikan
pentingnya pelajaran ilmu agama. Dengan kehadiran seorang siswa dalam
lingkungan TPA AL-ISLAMIYAH, komunikasi interpersonal dalam lingkungan
TPA AL-ISLAMIYAH menjadi lebih penting dan intensitanya harus semakin

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

meningkat, dalam arti sebuah lingkungan TPA AL-ISLAMIYAH perlu adanya
komunikasi yang efektif antara guru dan siswa untuk mencapai komunikasi
intrpersonal yang diinginkan. Sehingga guru

dinilai mampu dalam memberi

perhatian tentang pembelajaran agama, agar siswa mampu dan bisa mudah dalam
menerima pelajaran tentang agama dengan baik.
Pada TPA AL-ISLAMIYAH siswa diajarkan ilmu agama mulai dari cara
mengerjakan sholat, beserta doa-doa setelah sholat, dan surat-surat pendek pada
juz-amma tidak hanya itu TPA AL-ISLAMIYAH juga mengajarkan pada siswanya
menghafal doa-doa dan surat-surat pendek dalam al-qur’an serta mengajarkan
siswa untuk berahlakul karimah dan tidak hanya itu TPA AL-ISALMIYAH juga
sering menjuarai lomba membaca dan menghafal juz amma yang diadakan oleh
keluarahan

sutorejo

dan

masjid-

masjid

disekitar

kelurahan

dukuh

sutorejo.sedangkan pada TPA yang lain seperti 1. TPA al-HIDAYAH 2. TPA
BABUSALAM

3. AR-RIBATH siswanya hanya diajarkan cara mengaji dan

membaca al-qur’an dengan benar saja ( tidak di ajarkan kompetensi menghafal).
Dengan demikian maka fungsi komunikasi merupakan instrument untuk
membangun konsep diri kita, aktualisasi diri dan memupuk hubungan dengan
orang lain. Orang yang tidak perna berkomunikasi dengan orang lain bisa
dipastikan ia akan “tersesat” karena tidak berkesempatan menata dirinya dalam
suatu kerangka rujukan dan menggunakannya sebagai panduan untuk menafsirkan
situasi apapun yang ia hadapi. Komunikasi pula yang memungkinkan individu
mempelajari dan menerapkan strategi-strategi adaptif untuk mengatasi masalah
yang ada, sehingga tanpa melibatkan diri dalam komunikasi seseorang tidak akan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

tau bagaimana makan, minum, berbicara sebagai manusia dan memperlakukan
manusia lain secara baik karena cara-cara berperilaku harus dipelajari dengan
berkomunikasi. (mulyana2007:6)
Oleh karena itu komunikasi interpersonal guru dan siswa sangat penting
dalam menghadapi perkembangan siswa seiring jaman globalisasi sekarang. Peran
guru membentuk kepribadian siswa dengan cara mengembangkan komunikasi
interpersonal dan interaksi dengan sesamanya agar menjadi pribadi yang mantap
dan utuh serta mempunyai kemandirian. Kemandirian merupakan salah satu sifat
yang tidak bergantung pada diri orang lain. Ia akan berusaha menyelesaikan
masalah dalam hidupnya sendiri. Ia akan berusaha menggunakan segenap
kemampuan, inisiatif, daya kreasi, kecerdasannya dengan sebaik-baiknya. Dengan
kemampuan inilah justru merupakan tantangan dalam membuktikan kreatifitasnya.
Dengan demikian akan mendorong diri dalam mengaktualisasikan dirinya dengan
sebaik-baiknya (Dariyo, 2002:82).
Menurut

Devito (2007:5), definisi komunikasi interpersonal atau

komunikasi antar pribadi adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan-pesan
antara dua orang, atau lebih diantara sekelompok kecil orang-orang dengan
beberapa efek dan beberapa umpan balik seketika.
Komunikasi interpersonal diartikan sebagai komunikasi yang terjadi
dalam suasana pendidikan baik formal maupun non formal. Dengan demikian,
komunikasi intpersonal adalah proses perjalanan pesan atau informasi

yang

merambah bidang atau peristiwa-peristiwa komunikasi. Disini komunikasi tidak

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

lagi bebas atau netral, tetapi dikendalikan dan dikondisikan untuk tujuan-tujuan.
Proses pembelajaran adalah hakikatnya adalah proses komunikasi, penyampaian
pesan dari pengantar ke penerima pesan yang disampaikan berupa isi/ ajaran yang
dituangkan kedalam simbol-simbol komunikasi, baik verbal (kata-kata dan tulisan)
maupun non verbal.(Naim.2011:27-28)
Komunikasi yang digunakan oleh guru kepada siswa TPA-ALISLAMIYAH yaitu metode pembelajaran Iqra’ (artinya membaca), guru
mengajarkan kepada siswanya untuk membaca doa-doa atau surat-surat pendek
setiap akan pulang atau selesai mengaji. Dengan cara tersebut diharapkan agar
siswa didik TPA AL-ISLAMIYAH bisa cepat membaca dan menghafal apa yang
diajarkan oleh guru. Dari masalah yang timbul diatas serta gejala sosial peneliti
tertarik untuk melihat komunikasi yang seperti apa yang dilakukan guru TPA
dalam mendidik siswa pada TPA-AL-ISLAMIYAH, sehingga sering siswanya
mendapat juara lomba-lomba yang diadakan kelurahan sutorejo atau masjidmasjid disekitar TPA.
Baiknya relasi guru dan siswa menjadi prasyarat utama terciptanya proses
pembelajaran yang efektif. Disekolah, guru dan siswa merupakan pelaku utama
dalam proses pembelajaran. Kedua pelaku ini menjalankan peran penting dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang dilangsungkan disekolah. Oleh sebab itu,
diantara kedua pelaku utama ini sudah semestinya terjalin relasi edukasi yang
baik.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

Guru yang peduli, yang penuh perhatian terhadap siswanya akan membuat
siswa tak segan untuk mengajakanya berdiskusi tentang berbagai hal, guru juga
akan berperan sebagai pembimbing dan teladan bagi siswanya sehingga siswa
berkembang kemampuannya dalam menghadapi berbagai masalah pribadi dan
dalam menghadapi lingkungan yang mengalami perubahan cepat. Reaksi yang
baik antara guru dan siswa berpengaruh terhadap prestasi akademi siswa, juga
berpengaruh terhadap prestasi dan motivasi belajar serta mengembangkan
kemampuan siswa dalam melakukan penyesuaian sosial dan emosional.
(Syaripudin.2013:72)
Interaksi guru dan siswa dikelas adalah komunikasi pembelajaran
(insturcatianaol communication). Membelajarkan berarti membangun komunikasi
efektif dengan siswa. Oleh karena itu, penting untuk diinsyafi oleh para guru,
bahwa guru

yang baik adalah guru yang memahami bahwa komunikasi dan

pembelajaran adalah dua hal yang saling bergantung, yang lebih mementingkan
apa yang siswa sudah pelajari dari pada apa yang sudah diajarkannya, dan yang
terus menerus memilih dan menentukan apa yang harus dikomunikasikan dan
bagaimana cara mengkomunikasikannya . intinya guru yang baik adalah
komunikator yang baik atau guru yang efektif

adalah komunikator yang

efektif.(Syaripudin.2013:73-74)
Menurut Effendy (2008 :8), komunikasi yang efektif adalah komunikasi
yang menimbulkan suatu pengertian, kesenangan, pengaruh pada sikap, hubungan
yang makin baik dan tindakan, sehingga setiap nasehat-nasehat yang dilontar oleh
guru tersebut tidak dianggap angin lalu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

Penelitian ini dilakukan diwilayah Surabaya, di daerah Tempurejo, pada
TPA AL-ISLAMIYAH yang sering menjuarai lomba membaca dan menghafal
juz-amma atau doa-doa diwilayah kelurahan sutorejo sehingga peneliti tertarik
untuk meneliti permasalahan yang terjadi di TPA AL-ISLAMIYAH komunikasi
apa yang diajarkan kepada siswanya, sehingga dapat membaca dan menghafal
dengan baik meskipun siswa didiknya lebih dari 50 siswa yang ingin belajar dan
mengembangkan diri dalam hal menghafal juz-amma dan doa-doa.

1.2 Perumusan Masalah
Dari uraian ditatas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini yakni
mengenai bagaimana

komunikasi interpersonal guru dan siswa di TPA AL-

ISLAMIYAH Surabaya.
1.3 Manfaat penelitian
Manfaat penelitian untuk mengetahui seberapa besar kemampuan yang
dimiliki siswa dalam membaca dan menghafal juz amma, serta bacaan doa-doa
yang diajarkan oleh guru.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui komunikasi interpersonal
guru dan siswa di TPA AL-ISLAMIYAH Surabaya.

1. Kegunaan Teoritis
Sebagai bahan tambahan pemikiran untuk ilmu komunikasi terutama topik
bahasan yang berhubungan dengan sikap masyarakat terhadap
intrpersonal

guru

komunikasi

dan siswa dalam meningkatkan kompetensi membaca dan

menghafal juz-amma.
2. Kegunaan praktis
Diharapkan hasil penelitian bisa menambah pengetahuan masyarakat dan
memberi masukan kepada masyarakat luas khususnya guru di taman pendidikan alqur’an dalam membagun komunikasi interpersonal guru dan siswa di Surabaya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

10

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA
2.1 Penelitihan Terdahulu
Dari jurnal terdahulu dengan judul KOMUNIKASI INTERPERSONAL
ORANG TUA DAN ANAK DALAM PENDIDIKAN SEKSUAL
Masa remaja adalah merupakan masa transisi dari masa anak menuju
dewasa, yang ditandai adanya proses perubahan pada aspek fisik maupun
psikologis(Hurlock,1988:21). Hubungan seksual diluar pernikahan yang terjadi
dikalangan remaja begitu mencemaskan banyak kalangan. Fenomene ini semakin
diperparah ketika terbongkar kasus video porno yang melibatkan dua mahasiswa
sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Bandung. Diduga meningkatnya perilaku
seksual pada saat pacaranyang menyerempet bahaya dikarenakan remaja kurang
terbuka dalam mendapatkan informasi yang benar dan sehat tentang seks.
Kenyataaan yang menunjukan bahwa orang tua yang seharusnya menjadi sumber
informasi yang utama mengenai seksualitas pada anak-anaknya, namun dalam
memberikan informasi tentang seks sering kali tidak memadai, sepotong-potong
,bahkan tidak jarang remaja semakin bingung.
Permasalahan yang dihadapi remaja nampaknya kurang mampu ditanggapi
secara empati orang tua,hal ini yang kemudian menimbulkan adanya semacam
“gap”

antara remaja dan orang tua. Orang tua dipandang kurang mampu

memahami jiwa remaja, sebaliknya remaja dianggap oleh orang tua kurang bisa
mengerti keadaan oran tua. Hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan menciptakan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

komunikasi interpersonal yang efektik antara remaja dengan orang tua. Disinilah
peran orang tua dirasakan penting, karena orang tua wajibuntuk mengarahkan
secra bijaksana informasi yang benar dan tepat sesuai dengan kebutuhan remaja.
Sikap permisif remaja terhdap hubungan seksual disebabkanoleh banyak faktor
antara lain miniminya informasi tentang pacaran secra sehat sehingga tidak sedikit
ketika remaja berpacaran tidak mampu mengendalikan nafsunya sehingga mereka
terlibat hubungan seksual. Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui
bagaimana hubungan seks dilakukan oleh keluarga: (2) memperoleh gambaran
mengenai tanggung jawab orang tua dalam memberikan pendidikan seks pada
remaja:(3) mengetaui pola asuh terhadap tanggung jawab pendidikan seks pada
keluarga serta:(4) untuk mengetahui bagaimana komunikai interpersonal yang
terjadi antara orang tua dan anak terhadap kontribusi pengetahuan seksual remaja.
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberikan rekomendasi bagi pihakpihak yang terkait dalam upaya mengoptimalkan pendidikan seksual bagi remaja,
serta untuk memberikan rekomendasi bagi pengembangan pendidikan seksual
remaja dalam kurikulum pendidikan sekolah menengah, sehingga diharapkan
pendidikan seksual menjadi tanggung jawab bersama anatara orang tua dan guru
disekolah,

demi

menyiapkan

generasi

yang

lebih

baik

dimasa

mendatang.komunikasi interpersonal merupakan proses pengiriman pesan diantara
dua orang atau diantara sekelompok kecil orang(Devito,1995:56). Komunikasi
interpersonal dimengerti sebv bagai umpan balik yang bertujuan untuk membantu
seseorang meningkatkan efektifitas antar pribadi(Devito,1995:60). Komunikasi
interpersonal mengharuskan para pelaku komunikasi bertatap muka antara dua

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

orang atau lebih(Liliweri,1991:25), sehingga iharapkan ekspresi wajah, sikap
tubuh para pelakunya dapat terlihat sehingga efek yang muncul dapat terlihat
langsung.
Metode penelitian survai digunakan untuk mengumpulkan data-data yang
berkaian dengan ada tidakanya pendidikan seksual pada keluarga di perkotaan.
Sejauh diperlukan dan dimungkin kan, metode analisa data sekunder atas
dokumen-dokumen dan laporan-laporan penelitian yang sudah ada juga akan
dipergunakan. Penggunaan in-deph interview terutama akan dipakai untuk
mengungkapkan data –data tentang tangung jawab pendidikan seksual

yang

dilakukan orang tua terhadap anaknya yang berusia remaja, sejauh mana orang tua
menganggap penting pendidikan seksual diberikan kepada anak dan kendalakendala apa yang muncul dalam upaya menumbuhkan kemitra kesejajaran dalam
tanggung jawab pendidikan seksual pada remaja. Analisis interaktif yang
dilakukan pertama kali adalah pengumpulan datadengan in-depht interview,
penelitian melakukan wawancara kepada sejumlah remaja yang menjadi
responden dalam penelitian ini, serta melakukan dilapangan.
KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN ORANG TUA
DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJ A PADA SISWA (STUDI
DESKRIPTIF PADA SISWA KELAS XI SMA KOLOMBO SLEMAN)
Dalam kehidupan sehari-hari dapat dikatakan bahwa pada dasarnya
seseorang akan melakukan interaksi dengan orang lain, sebagai konsekuensi
keberadannya sebagai manusia yang hidup dalam lingkungan sosial. Interaksi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

yang dilakukannya itu membutuhkan media atau sarana sebagai alat yang dapat
membantu memperdalam interaksinya. Demikian pula yang terjadi dalam diri
remaja, kehadiran orang lain dalam rangkah mengembangkan kepribadiannya
sangat dibutuhkan oleh remaja. Kehadiran orang ain bukan semata-matasebagai
teman berdialog saja, tetapi lebih jauh dari pada itu orang lain tersebut dapat
memberikan saran, pendapat, masukan, nasehat kepada para remaja ketika mereka
sedang menghadapi masalah atau persoalan. Siswa SMAyang umumya berusia 1518 tahun merupakan remaja yang memiliki emosi labil dan sangat kritis
menanggapi apapun. Pada usia-usia tersebut remaja mulai mengahiri masa transisi,
yaitu perkenbagan antara masa kanak-kanak dan masa dewasa yang umumnya
dimulai pada usia 12-13 tahun dan berakhir data terhadapsajian data yang
diperoleh tersebut peneliti dapat mereduksi beberapa data sehingga dapat ditarik
kesimpulan dalam penelitian.
Menurut Devito , ada 5 karakteristik yang perlu dimiliki oleh individu agar
dapat menciptakan efektivitas komunikasi interpersonal, yaitu (a) empati (
Empahty) yaitu empati perlu dimiliki oleh orang-oramg yang terlibat dalam
komunikasi interpersonal.(b) keterbukaan (oppeness)yaitu keterbukaan merupakan
kemampuan dalam membuka diri pada orang lain,(c) dukungan (supportiveness)
yaitu dukungan dari seseorang dalam menghadapi suatu masalah tidak bersikap
bertahan(defensif), (d) kesamaan (Equality) ksamaan juga merupakan ciri dalam
komunikasi interpersonal, seperti kesamaan dalam berpikir atau pandangan tang
sama.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

Metode penelitian deskriptif kualitatif yang mengarahkan kajianya pada
perilaku manusia sehari-hari dalam keadannya yang rutin secara apa adanya
(Sutopo,2002:34). Penelitian kualitatif merupakan proedur penelitian yang
menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang
dan perilaku yang diamati. Sumber data yang digunakan penulis adalah data
primer yaitu data yang diperoleh langgsung dari penelitian melalui observasi
(pengamatan) secara langsung dilokasi serta wawancara dengan subjek penelitian.
Penulis mengunakan analisis data model analisis interaktif, 3 komponen
analisisnya yaitu reduksi data, sajian data dan penarikan kesimpulan,aktivitas
dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai siklus.
Teknik analisis data dilakukan dengan pertama-tama melakukan pengumpulan
data yang dilakukan dengan wawancara, observasi dan studi pustaka. Dalam
proses wawancara digabung dengan hasil observasi dan studi pustaka. Dalam
proses wawancara, penulis melakukan wawancara dengan kepala sekolah,
kordinator bimbingan konseling, guru yang mengajar, orang tua siswa serta siswa
kelas XI. Hasil wawancara digabung dengan hasil observai yang ada dilapangan
kemudian dianalisis dengan data yang diperoleh dari studi pustaka baik itu berasal
dari SMA Kolombo, sepert data guru, data murid dan lain sebagainya.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

2.2 Landasan Teori
2.2.1 Komunikasi Interper sonal
Ada beberapa definisi komunikasi interpersonal, diantaranya:
a. Menurut Devito (1989), komunikasi interpersonal adalah proses pengiriman
dan peneriman pesan-pesan antra dua orang, atau diantranya sekelompok kecil
orang-orang

dengan

beberapa

efek

dan

beberapa

umpan

balik

seketika.(Effendy,2003:60).
b. Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara
seseorang dengan paling kurang seseorang lainnya atau biasanya diantara dua
orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Komunikasi interpersonal
adalah membentuk hubungan dengan orang lain.( Muhammad 2005:159).
c. Komunikasi interpersonal adalah komunikasi satu lawan satu,dan beberapa ahli
komunikasi menganggap sama dengan hubungan interpersonal. Komunikasi
dapat berupa pertemuan face to face atau secara online. (Shedletsky &
Aiteken,2004:143).
Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication) adalah komunikasi
antara orang-orang secara langsung, baik verbal maupun non verbal
(Mulyana,2004:73).
Komunikasi interpersonal atau komunikasi antar pribadi adalah proses
pengiriman dan penerimaan pesan-pean antara dua orang diantara sekelompok
kecil orang-orang merupakan komunikasi didalam diri sendiri, didalam diri
manusia terdapat komponen-komponen komunikasi seperti sumber, pesan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

saluran penerima dan balikan dalam komuniasi interpersonal hanya seseorang
yang terlibat. Pesan mulai dan berakhir dalam diri individu masing-masing.
Komunikasi interpersonal mempengarui komunikasi dan hubungan dengan
orang lain. Suatu pesan yang dikomunikasikan, bermula dari seseorang
(Muhammad, 1995:158).
Setelah memulai komunikasi interpersoanal tersebut, maka pesan-pesan
disampaikan kepada orang lain. Komunikasi interpersonal merupakan proses
pertukaran informasi antara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasanya
diantara dua orang yang dapat langsung balikannya. Dengan bertambahnya orang
yang terlibat dalam komunikasi menjadi bertambah kompelekslah komunikasi
tersebut (Munammad,1995,159).
Komunikasi

natar pribadi juga di definisikan sebagai komunikasi yang

terjadi dalam dua orang yang mempunyai hubungan yang terlihat jelas diantara
mereka, misalanya percakapan orang tua dengan anaknya atau guru dengan
muridnya dan sebagainnya. Dalam definisi ini setiap komunikasi baru dipandagan
dan dijelaskan sebagai bahan-bahan yang berintegerasi dalam tindakan
komunikasi antar pribadi (Devito, 1997:231).
Pentingnya suatu komunikasi interpersonal ialah karena prosesnya
memungkinkan berlangsung secara dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi
antar pribadi yang menunjukan terjadinya interaksi. Mereka yang terlibat dalam
komunikasi bentuk ini berfungsi ganda masing-masing menjadi pembicara dan
pendegar secara bergantian. Dalam

proses komunikasi dialogis nampaknya

adanya upaya dari perilaku komunikasi untuk terjadinya pergantian bersama

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

(mutual understanding) dan empati. Dari proses ini terjadi saling menghormati
bukan disebabkan status sosial melainkan di dasarkan pada anggapan bahwa
masing-masing adalah manusia yang berhak dan wajib, pantas dan wajar dihargai
dan dihormati sebagai manusia.
Komunikasi interpersonal dibandingkan dengan komunikasi lainnya dinilai
paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku
komunikasi itulah maka bentuk komunikasi interpersonal sering kali dipergunakan
untuk melantarkan komunikasi persuasif (persuasif communication) yakni suatu
teknik komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus, luwes berupa
ajakan, bujukan atau rayuan. Dengan demikian maka setiap pelaku komunikasi
akan melakukan tempat tindakan yaitu membentuk, menyampaikan, dan menerima
mengelolah pesan dan keempat tindakan tersebut lazimnyz berlangsung secara
beruntun, dimanamembentuk pesan diartikan sebagai menciptakan ide atau
gagasan dengan tujuan tertentu.
2.2.2 Tujuan komunikasi interpersonal
Ada beberapa tujuan komunikasi interpersonal, antara lain (Muhammad,
2005:165):
1. Menemukan diri sendiri
Salah satu tujuan komunikasi inerpersonal adalah menemukan personal
atau pribadi. Bila terlihat dalam pertemuan intrerpersonal dengan orang
lain. Komunikasi interpersonal memberikan kesempatan kepada kita
untuk berbicara tentang apa yang kita sukai, atau mengenai diri kita.
Adalah sangat menarik dan mengasikan bila berdiskusi mengenai

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

perasaan, pikiran, dan tingkah laku kita sendiri. Dengan membicarakan
diri kita dengan orang lain, kita memberikan sumber balikan yang luar
biasa perasaan, pikiran dan tingkah laku kita.
2. Menemukan dunia luar
Hanya komunikasi interpersonal menjadi kita dapat memahami lebih
banyak informasi yang kita ketahui yang datang dari komunikasi
interpersonal, meskipun lebih banyak jumlah komunikasi yang datang
pada kita dari media massa hal ini di diskusikan

dan akhirnya

dipelajari atau didalam melalui interaksi interpersonal.
3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti
Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan
memelihara hubungan dengan orang lain. Banyaknya dari waktu kita
pergunakan

dalam

komunikasi

interpersonal

diabadikan

untuk

membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain.
4. Berubah sikap dan penuh arti
Banyaknya waktu kita pergunakan untuk mengubah sikap dan tingkah
laku orang lain dengan pertemuan interpersonal. Kita boleh
menginginkan mereka memilih cara tertentu, misalnya berpikir dalam
cara tertentu, misalnya berpikir dalam cara tertentu dan percaya bahwa
sesuatu itu benar atau salah. Kita banyak menggunakan waktu terlihat
dalam posisi interpersonal.
5. Untuk bermain dan kesenangan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

Bermain mencakup semuah aktivitas yang mempunyai tujuan utama
adalah mencari kesenagan. Berbicara dengan teman mengenai aktivitas
kita pada umumnya hal ini merupakan pembicaraan yang untuk
menghabiskan waktu. Dengan melakukan komunikasi interpersonal
semacam itu dapat memberikan rileks dari semuah keseriusan
dilingkungan kita.
6. Untuk membantu
Ahli-ahli kejiwaan, ahli psikologi klinis dan terapi menggunakan
komunikasi interpersonal dalam kegiatan profesional mereka untuk
mengarahkan kliennya. Kita semuah juga berfungsi membantu orang
lain dalam interaksi interpersonal kita sehari-hari. Kita berkonsultai
dengan seorang teman yang putus cinta, berkonsultasi dengan
mahasiswa tentang mata kulia yang sebaiknya diambil dan lain
sebagainya.

2.2.3 ciri-ciri komunikasi interper sonal
Ada lima aspek yang merupakan ciri-ciri dari komunikasi interpersonal
(Sunarto,2003:13) antara lain:
1. Komunikasi interpersonal biasanya terjadi secara spontan dan tanpa
tujuan terlebih dahulu. Maksudnya, bahwa biasanya komunikasi
interpersonal terjadi secara kebetulan tanpa terencana sehingga
pembicaraan terjadi secara spontan.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

2. Komunikasi interpersonal mempunyai akibata yang direncanakan
maupun tidak terencana.
3. Komunikasi interpersonal biasanya berlangsung berbalasan. Salah
satu ciri khas komunikasi interpersonal adalah adanya timbal balik
bergantian dan saling memberi maupum menerima informasi antara
komunikator dan komunikan secara bergantian sehingga tercipta
suasana dialogis.
4. Komunikasi

interpersonal

biasanya

dalam

kedekatan

atau

cenderung menghendaki keakraban. Untuk mengarah kepada
suasana kedekatan atau keakraban tentunya kedua belah pihak yaitu
komunikator dan komunikan harus berani membuka hati, siap
menerima keterusteragan pihak lain.
5. Komunikasi interpersonal dalam pelaksanannya lebih menonjol
dalam pendekatan psikologis dari pada unsur sosiologisnya.
Hal ini karena adanya unsur kedekatan atau keakraban yang
terbatas pada dua atau dengan paling banyak tiga individu saja yang
terlibat. Sehingga faktor-faktor yang mempengaruhi kejiwaan
eseorang lebih muda terungkap dalam interaksi komunikasi
tersebut.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

21

2.3 Pengertian Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penerimaan pesan atau berita antara dua
orang atau lebih dengan cara yang tepat secara timbal balik sehingga pesan yang
dimaksudkan dapat dipahami oleh kedua belah pihak (Djamarah,2004:2)
Komunikasi adalah peristiwa sosial yaitu peristiwa yang terjadi ketika
manusia berinteraksi dengan manusia yang lain. Ilmu komunikasi apabila
dipublikasikan secara benar akan mampu mencegah dengan menghilangnya konflik
antar pribadi, antar kelompok, antar suku, antar bangsa dan antar ras membina
kesatuan dan persatuan umat manusia penghuni bumi (Effendy,2002:27)
Komunikasi terjadi antara satu orang dengan lainnya, mempunyai tujuan
untuk mengubah atau membentuk perilaku orang menjadi sasaran komunikasi.
Disamping itu komunikasi merupakan proses yang penyampainnya mengunakan
simbol-simbol dalam kata-kata, gambar-gambar dan angka-angka.
Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa komunikasi memiliki pengertian
yang luas beragam walaupun secara singkat komunikasi memiliki pengertian yang
luas dan beragam walaupun secara singkat komunikasi merupakan suatu proses
pembentukan, penyampaian, penerimaan, dan pengolahan pesan yang terjadi dalam
diri seseorang atau dantara dua orang atau lebih dengan tujuan tertentu. Dengan
demikian dapat diketahui bahwa komunikasilah yang berhubungan dengan manusia
itu,dimana tidak mungkin manusia bisa hidup tanpa berkomunikasi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

22

2.4 Pengertian Komunikasi Interpersonal
Komunikasi

antar

pribadi

(interpersonal

communication)

adalah

komunikasi antar orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap
pesertanya menagkap reaksi orang lain secara langgsung, baik verbal maupun non
verbal. (Mulyana, 2004:73)
Menurut Joseph A. Devito dalam buku “ The interpersonal communication
Book” (Devito 1989:4) sebagai proses pengiriman pesan antara dua orang atau
diantara sekelompok kecil orang-orang, dengan beberapa efek dan umpan balik
seketika.
Berdasarkan definisi Devito itu, komunikasi interpersonal dapat berlangsung
antara dua orang

yang sedang berdua-dua seperti suami istri yang sedang

bercakap-cakap, atau antara dua orang dalam satu pertemuan, misalnya antara
penyaji makalah dengan peserta seminar dan ketika seseorang memberikan nasehat
kepada anaknya yang nakal, seseorang instruktur yang memberikan petunjuk
tentang cara mengoperasikan sebuah mesin dan sebagainya. Pentingnya suatu
komunikasi intrpersonal ialah karena prosesnya memungkinkan berlangsung secara
dialogis. Dialog adalah bentuk komunikasi antar pribadi yang menunjukan adanya
interaksi. Mereka yang terlihat dalam komunikasi dalam bentuk ini

berfungsi

ganda, masing-masing menjadi pembicara dan pendegar secara bergantian. Dalam
proses dialogis nampak adanya upaya dari para pelaku komunikasi untuk terjadinya
pergantian bersama (mutual understanding) dan empati. Disitu terjadi rasa saling
menghormati bukan disebabkan status sosial, melainkan didasarkan pada anggapan

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

23

bahwa masing-masing adalah manusia yang wajib, berhak, pantas, dan wajar
dihargai dan dihormati sebagai manusia.
Dibandingkan dengan bentuk komunikasi lainya, komunikasi antar pribadi
dinilai paling ampuh dalam kegiatan mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan
pelaku komunikan. Alasanya karena komunikasi ini berlangsung tatap muka, oleh
karena itu terjadi kontak pribadi (personal contact) yaitu pribadi komunikator
menyetir pribadi komunikan. Ketika menyampaian pesan, umpan balik
berlangsung seketika (immediate feedback) pada saat itu tanggapan komunikan
terhadap pesan yang dilontarkan, pada eksperesi wajah, dan gaya bicara. Apabila
umpan balik positif, artinya tangapan itu menyenangkan, kita akan terus
mempertahankan gaya komunikasi, sebaliknya jika tanggapan komunikasi
negative, maka harus mengubah gaya komunikasi berhasil.
Oleh karena itu dalam mengubah sikap, kepercayaan, opini, dan perilaku
komunikan itulah, maka bentuk komunikasi antar pribadi acap kali dipergunakan
untuk melontarkan komunikasi persuasive communication yakni satu teknik
komunikasi secara psikologis manusiawi yang sifatnya halus luwes berupa ajakan,
bujukan dan rayuan. Dengan demikian maka setiap pelaku komunikasi akan
melakukan empat tindakan, yaitu membentuk, menyampaikan, menerima, dan
mengolah pesan dan keempat tindakan tersebut lazimnya berlangsung secara
berurutan, oleh karena itu membentuk pesan yang diartikan sebagai menciptakan
ide atau gagasan dengan tujuan tertentu.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

24

2.4.1 Komunikasi interpersonal Yang Efektif
Pada dasarnya seorang guru adalah seorang komunikator, proses
pembelajaran yang berlangsung didalam kelas merupakan proses komunikasi.
Dalam konteks komunikasi interpersonal, guru seyoginya memenuhi segala
persyaratan komunikasi yang efektif dalam menyampaikan pelajaran. Jika tidak,
proses pembelajaran akan sulit mendapatkan hasil maksimal. Berbagai persoalan
akan muncul manakala hubungan komunikatif antara guru dan siswa tidak berjalan
dengan optimal. Aspek yang penting untuk diperhatikan oleh guru, yaitu
bagaimana ia menjadi sosok yang disukai oleh para siswanya. Memang, aspek ini
tidak secara langsung berkaitan dengan pembelajaran, tetapi aspek ini cukup
menentukan. Satu syarat yang tidak bisa ditawar dalam proses komuniksai guru
dan siswa adalah keterbukaan pikiran dan perasaan. Sangat mungkin seorang guru
telah memenuhi syarat komunikasi yang efektif, tetapi tetap saja komunikasi tidak
berjalan dengan optimal karena antara keduanya terdapat persoalan dan hubungan.
Misalnya, guru menyukai para siswanya, atau siswanya secara pribadi tidak
menyukai para gurunya. Hal ini berarti menutup kemungkinan bagi pikiran dan
perasaan masing-masing untuk menerima apa yang disampaikan. Dalam kondisi
semacam ini, teramat sulit untuk dipastikan terciptanya makna yang sama yang
menjadi tujuan komunikasi.
Menurut Joshep A. Devito dalam bukunya “The Interpersonal
communication Book” (Devito 1989:4), yang dikutip oleh soemiati ada beberapa
hal yang mendukung terciptanya efektivitas dalam komunikasi interpersonal yaitu:

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

25

1. Keterbukaan, yaitu adanya kemauan untuk membuka diri, menyatakan
tentang keadaan dirinya sendiri yang tadinya tetep disembuyikan yang
berhubungan dengan komunikasi pada saat itu serta keterbukaan dalam
memberikan tanggapan secara spontan dan tanpa dalih terhadap
komunikasi dan umpan balik orang lain.
2. Empati, sebagai suatu perasaan individu yang dirasakan orang lain
(menempatkan diri pada posisi orang lain).
3. Dukungan, suatu dukungan situasi terhadap kritik maupun caci maki.
4. Rasa positif, dimana komunikasi akan positif bila dirasakan situasi
yang positif sehingga mau aktif dan membuka diri.
5. Kesamaan, kesamaan dalam bidang pengalaman, seperti sikap,
perilaku, nilai dan sebagainya serta kesamaan dalam hal mengirim dan
menerima pesan.
2.5 Bahasa Verbal dan Nonverbal
Pada dasarnya komunikasi adalah pertukaran pesan (baik secara verbal
maupun nonverbal) dari komunikator ke komunikan yang dilakukan melalui suatu
media tertentu, yang pada akhirnya menimbulkan umpan balik kepada
komunikatornya. Ketika pesan ini disampaikan dari satu orang keorang lai

Dokumen yang terkait

Peran Facebook dalam Komunikasi Interpersonal Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran Facebook sebagai Media dalam Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Murid di SMP Maria Immaculata.

0 3 8

PERAN FACEBOOK DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL PERAN FACEBOOK DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran Facebook sebagai Media dalam Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Murid di SMP Maria Immaculata).

0 4 9

BAB 1 PENDAHULUAN PERAN FACEBOOK DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran Facebook sebagai Media dalam Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Murid di SMP Maria Immaculata).

2 4 18

PENUTUP PERAN FACEBOOK DALAM KOMUNIKASI INTERPERSONAL (Studi Deskriptif Kualitatif tentang Peran Facebook sebagai Media dalam Komunikasi Interpersonal antara Guru dan Murid di SMP Maria Immaculata).

0 2 16

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU BK DENGAN SISWA BERPERILAKU MENYIMPANG Komunikasi Interpersonal Guru BK Dengan Siswa Berperilaku Menyimpang (Studi Kasus di MTS N Boyolali 2016).

0 4 27

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara Pimpinan KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal

4 34 11

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA PIMPINAN DAN STAF (Studi Deskriptif Kualitatif Pola Interaksi Komunikasi Interpersonal Antara P

0 4 14

KOMUNIKASI INTERPERSONAL ANTARA GURU DAN

0 0 9

PERAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN

0 0 11

KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU DAN SISWA TPA ALISLAMIYAH SURABAYA (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Interpersonal Guru Dan Siswa TPA AL-Islamiyah Dalam Meningkatkan Kompetensi Membaca dan Menghafal juz-amma Di Surabaya)

0 0 20