SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Sentilan Sentilun di METRO TV).

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA
SENTILAN SENTILUN DI METRO TV
(Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Acara
Sentilan Sentilun di METRO TV)

SKRIPSI

Disusun Oleh :
Putr a Bayu Wicaksono
0743010172

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP
ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV
(Studi Deskr iptif Masyar akat Sur abaya Ter hadap
Acar a Sentilan Sentilun di METRO TV)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Per syaratan Memperoleh Gelar Sarjana
Pada FISIP UPN ”Veteran” J awa Timur

Disusun Oleh :
Putr a Bayu Wicaksono
0743010172

YAYASAN KESEJ AHTERAAN, PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” J AWA TIMUR
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
SURABAYA
2012


Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

: SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA

Judul

SENTILAN SENTILUN DI METRO TV (Studi Deskriptif
Masyarakat Surabaya Terhadap Acar a Sentilan Sentilun di
Metro TV)

Nama

: Putra Bayu Wicaksono

NPM

: 0743010172


Program Studi

: Ilmu Komunikasi

Telah Disetujui untuk Mengikuti Seminar Proposal :

Pembimbing Utama

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed
NPT. 3730 5990 1701

Mengetahui
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.


ii

Judul

: SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA
SENTILAN SENTILUN DI METRO TV (Studi Deskriptif
Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Sentilan Sentilun di
Metro TV)

Nama

: Putra Bayu Wicaksono

NPM

: 0743010172

Program Studi

: Ilmu Komunikasi


Fakultas

: Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik

Telah Disetujui untuk Mengikuti Ujian Skripsi :

Mengetahui
Pembimbing Utama

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed
NPT. 3730 5990 1701

Menyetujui
Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NPT. 1955 0718198302 2001

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

J udul

: SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA
SENTILAN SENTILUN DI METRO TV (Studi Deskriptif
Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Sentilan Sentilun di
Metro TV)

Nama

: Putra Bayu Wicaksono

NPM

: 0743010172

Progdi


: Ilmu Komunikasi

Fakultas

: Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Menyetujui

Pembimbing Utama

Tim Penguji
1.

J uwito, S. Sos. MSi
NPT. 367049500361

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed
NPT. 3730 5990 1701
2.


Ir. H. Didek Tranggono, Msi
NIP. 1958 1225199001 1001
3.

Dr a. Sumar djijati, Msi
NIP. 196203231993092001

Mengetahui
Ketua Program Studi

J uwito, S. Sos. MSi
NPT. 367049500361

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA SENTILAN
SENTILUN DI METRO TV (Studi Deskriptif Masyarakat Surabaya Terhadap

Acara Sentilan Sentilun di Metro TV)
Oleh
Putra Bayu Wicaksono
0743010172
Telah Dipertahankan Dihadapan dan Diterima oleh Tim Penguji Skripsi
Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Univer sitas Pembangunan Nasional “Veteran” J awa Timur
Pada Tanggal 14 Desember 2012
Menyetujui
Pembimbing Utama

Tim Penguji
1. Ketua

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed
NPT. 3730 5990 1701

J uwito, S. Sos, Msi
NPT. 367049500361
2. Sekretaris


Dr s. Kusnarto, Msi
NIP. 195808011984021001
3. Anggota

Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed
NPT. 3730 5990 1701

Mengetahui
Dekan

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi
NIP. 1955 0718198302 2001
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ii

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME, yang telah

melimpahkan karunianya-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini atas bantuan dari beberapa
pihak. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan menyampikan
ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telah membantu guna mendukung
kelancaran penyusunan skripsi ini.
Penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan terimakasih
kepada :
1.

Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., selaku Rektor Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timur.

2.

Dra. Ec. Hj. Suparwati, MSi., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3.

Juwito, S. Sos., MSi., Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa
Timur.

4.

Dra. Herlina Suksmawati, Msi, selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan waktu guna membantu, memberi masukan dan saran kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.

i

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5.

Semua dosen dan staff dosen Universitas Pembangunan Nasioanal ”Veteran”
Jawa Timur.

6.

Orang tuaku tercinta, yang telah memberikan bantuan baik materiil maupun
moril, serta do’a.

7.

Dewi Safitri tercinta yang telah banyak memberikan semangat dan dorongan
buat menyelasaikan skripsi ini.

8.

Teman-teman BRUTAL GANG YANG SETIA DENGAN BASE KAMP
(KANTIN FISIP) I LOVE YOU ALL.

9.

Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa penulis sebutkan
satu persatu, penulis ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya..
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan guna meningkatkan mutu dari
penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat
dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa
yang akan datang.

Surabaya, Desember 2012

Penulis

ii

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN ..........................................................................

i

LEMBAR PENGESAHAN ...........................................................................

ii

KATA PENGANTAR ..................................................................................

iii

DAFTAR ISI ................................................................................................

v

DAFTAR TABEL ........................................................................................

viii

DAFTAR GAMBAR ....................................................................................

x

ABSTRAKSI ................................................................................................

xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................

xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..............................................................................

1

1.2. Perumusan Masalah ......................................................................

9

1.3. Tujuan Penelitian ..........................................................................

9

1.4. Manfaat Penelitian ........................................................................

9

BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1. Landasan Teori .............................................................................

10

2.1.1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa ........................

10

2.1.2. Format Acara televisi .........................................................

12

2.1.3. Pemirsa Sebagai Khalayak Media .......................................

16

2.1.4. Sikap ..................................................................................

18

2.1.4.1. Pengertian Sikap ..................................................

18

2.1.4.2. Fungsi Sikap ........................................................

19

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

v

2.1.4.3. Komponen Sikap .................................................

20

2.1.5. Teori SOR ..........................................................................

23

2.1.6. Tayangan Talk Show “Sentilan Sentilun” ..........................

26

2.2. Kerangka Berfikir .........................................................................

27

BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1. Metode Penelitian ......................................................................... 28
3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel .............................

28

3.2.1. Definisi Operasional ...........................................................

28

3.2.2. Pengukuran Variabel .........................................................

30

3.3. Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ...........................

31

3.3.1. Populasi..............................................................................

31

3.3.2. Sampel dan Teknik Penarikan Sampel ................................

32

3.4. Teknik Pengumpulan Data ............................................................

33

3.5. Teknik Analisis Data .....................................................................

33

BAB IV ANALISIS DATA
4.1. Gambaran Umum Obyek Penelitian .............................................

36

4.1.1. Geografi Kota Surabaya...................................................

36

4.1.2. Demografi Kota Surabaya................................................

37

4.1.3. Tayangan Sentilan Sentilun di Metro TV .........................

38

4.2. Penyajian Data .............................................................................

36

4.2.1. Karakteristik Responden ..................................................

39

4.2.2. Pertanyaan Tentang Media ..............................................

41

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vi

4.2.3. Penyajian Data.................................................................

42

4.2.3.1. Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Acara
Sentilan Sentilun Di Metro TV ...........................
4.2.3.2. Pengelompokkan

Responden

42

Berdasarkan

Keseluruhan Aspek .............................................

62

BAB V KESIMPULAN DAN PEMBAHASAN
5.1. Kesimpulan ..................................................................................

63

5.2. Saran ............................................................................................

64

DAFTAR PUSTAKA
KUESIONER

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

vii

DAFTAR TABEL
Tabel 4.1.

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................

39

Tabel 4.2.

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia................................

39

Tabel 4.3.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......

40

Tabel 4.4.

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan .......................

40

Tabel 4.5.

Menonton Tayangan Sentilan Sentilun Di Televisi ....................

41

Tabel 4.6.

Frekuensi Menonton Program Acara Sentilan Sentilun di Metro
TV .............................................................................................

Tabel 4.7.

Menonton Program Acara Sentilan Sentilun Untuk Mengetahui
Curahan Hati Masyarakat ..........................................................

Tabel 4.8.

43

Menonton Program Acara Sentilan Sentilun Mengetahui
Permasalahan Yang Sedang Marak Terjadi Di Masyarakat ........

Tabel 4.9.

41

44

Menonton Program Acara Sentilan Sentilun Mengetahui Cara
Mengeritik Dengan Baik ............................................................

Tabel 4.10. Menonton

Program

Acara

MendapatkanPengetahuan

Seputar

Sentilan

46

Sentilun

Permasalahan

Yang

Dihadapi Pemerintahan..............................................................

47

Tabel 4.11. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Aspek Kognitif ........

48

Tabel 4.12. Merasa Suka Dengan Cara Mengeritik Yang Dibawakan Oleh
Pembawa Acara Sentilan Sentilun .............................................

50

Tabel 4.13. Merasa Suka Dengan Nara Sumber Yang Dihadirkan Oleh
Program Acara Sentilan Sentilun ...............................................

51

Tabel 4.14. Merasakan Senang Dapat Menggungkapkan Keluh Kesah
Terhadap Kinerja Penguasa Negara ...........................................
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

viii

52

Tabel 4.15. Merasakan Kesedian Mengenai Permasalahan Yang Dihadapi
Oleh Oknum Pemerintahan ........................................................

54

Tabel 4.16. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Aspek Afektif ..........

55

Tabel 4.17. Mempunyai Keinginan Untuk Selalu Untuk Selalu Menonton
Program Acara Sentilan Sentilun di Metro TV...........................

56

Tabel 4.18. Ingin Mengambil Sisi Positif Atau Pelajaran Dari Kritikan
Yang Disampaikan Oleh Pembawa Acara Dan Narasumber .......
Tabel 4.19. Mempunyai
Menyampaikan

Keinginan
Kritik

Untuk
Kepada

Memberikan
Pemerintah

57

Dan

Mengenai

Kinerjanya .................................................................................

58

Tabel 4.20. Keinginan Untuk Memberikan Masukan Terhadap Kinerja
Pemerintah Melalui Program Acara Sentilan Sentilun ................

60

Tabel 4.21. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Aspek Konatif .........

61

Tabel 4.22. Pengelompokkan Responden Berdasarkan Keseluruhan Aspek ..

62

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1.: Model Teori S-O-R .................................................................

25

Gambar 2.1. Kerangka Berpikir ....................................................................

37

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1

Kuesioner

Lampiran

2

Rekapitulasi Jawaban Responden

Lampiran

3

Tabel Frekuensi Jawaban Responden

Lampiran

4

Frekuensi Kategori Sikap

Lampiran

5

Gambar Cuplikan Tayangan Sentilan Sentilun

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xi

ABSTRAKS
Putra Bayu Wicaksono, 0743010172, Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap
Acara Sentilan Sentilun Di Metro TV (Studi Deskriptif Masyarakat
Surabaya Terhadap Acara Sentilan Sentilun di Metro TV).
Metro TV menghadirkan acara talk show “Sentilan Sentilun”, sebagai
program acara talk show tentang politik yang dikemas secara komedi. Dipilihnya
program acara ”Sentilan Sentilun” dikarenakan merupakan personifikasi dari
rakyat jelata yang sadar akan politik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui sikap mayarakat Surabaya terhadap acara “Sentilan Sentilun di
METRO TV.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berusia 17
tahun, dengan teknik penarikan sampel purposif sampling. Sampel dalam
penelitian ini berjumlah 100 orang. Teknik analisis data dalam penelitian ini
dengan menggunakan tabel frekuensi.
Dari hasil keseluruhan sikap respondan terhadap acara talk show sentilan
sentilun menunjukkan sikap yang positif, baik ditinjau dari aspek kognitif, afektif
dan konatif. Hal ini dikarenakan acara tersebut disamping memberikan hiburan,
juga memberikan pelajaran dan pengetahuan.
Kata Kunci : kognitif, afektif, konatif

ABSTRACT
Public Attitudes of Surabaya respect to event Sentilan Sentilun On Metro TV
(Descriptive Study of Surabaya Society respect to Events Sentilan Sentilun on
Metro TV)
Metro TV presents talk show "Sentilan Sentilun", as the program of
political in comedy. The choice of program "Sentilan Sentilun" because of the
personification people who are aware of politics. The purpose of this study was to
determine attitude of society Surabaya to the event Sentilan Sentilun on METRO
TV.
The population in this study is society of Surabaya 17-year-old, with
purposive sampling as technique sampling. The sample in this study amounted
100 people. Techniques of data analysis in this study using a frequency table.
From the results of the overall attitude toward the talk show respondan
scolding sentilun demonstrate a positive attitude, both in terms of cognitive,
affective and conative. This is because the event in addition to providing
entertainment, also giving lessons and knowledge
Keywords: cognitive, affective, conative

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

xi

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Salah satu kebutuhan yang cukup penting dan esensial bagi manusia
adalah kebutuhan akan informasi. Untuk mengetahui dengan jelas segala hal yang
terjadi di dunia atau di sekelilingnya, manusia sangat membutuhkan kehadiran
media untuk memenuhi kebutuhannya. Maka hadirlah sarana komunikasi yang
lebih dikenal sebagai media massa. Perkembangan media massa akhir ini sangat
pesat. Media massa menyajikan berbagai realitas kehidupan dalam bentuk
informasi kepada masyarakat. Munculnya kesadaran tentang arti dan nilai dari
informasi membuat masyarakat tidak dapat melepaskan diri dari informasi yang
disajikan oleh media massa (Sobur, 2006:162).
Secara garis besar media massa dapat dibedakan menjadi dua, yakni media
massa cetak dan media massa elektronik. Masing-masing media massa
mempunyai tampilan isi yang berbeda - beda, hal ini dimaksudkan untuk menarik
minat masyarakat untuk mengkonsumsi. Pada dasarnya masyarakat tentu
menginginkan informasi yang lebih mudah, lebih cepat, faktual, aktual, dan sesuai
kebutuhan. Hal ini mengakibatkan media massa berlomba-lomba dalam
menyajikan informasi yang dapat memenuhi kebutuhan pemirsanya. Salah satu
media massa yang paling banyak digunakan masyarakat saat ini adalah televisi.
Televisi yang dalam penyiarkan pesanya yang bersifat audio visual, dapat
dilihat dan didengar. Dengan segala kemudahanya penonton tidak harus pergi dari
rumah dan dapat menikmati hiburan beraneka ragam, informasi yang serba cepat
dan memuaskan, pendidikan yang jelas dan berjenis-jenis. Oleh karena itu televisi
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

1

2

mempunyai kelebihan tersendiri dibandingkan dengan media lainya, dimana
kelebihan televisi memiliki kemampuan menyajikan berbagai kebutuhan manusia
baik hiburan, informasi, maupun pendidikan dengan sangat memuaskan (Effendy,
2004:60).
Televisi juga sebagai bagian dari kebudayaan audio visual, yang
merupakan medium paling berpengaruh dalam membentuk sikap dan kepribadian
masyarakat secara luas. Hal ini disebabkan oleh satelit dan pesatnya
perkembangan jaringan televisi yang menjangkau masyarakat hingga ke wilayah
terpencil. Kultur yang dibawa oleh televisi dengan sendirinya mulai bertumbuh di
masyarakat. Unsur esensial dari kebudayaan televisi berupa penggunaan bahasa
verbal dan visual, sekaligus dalam rangka menyampaikan sesuatu seperti pesan,
informasi, pengajaran, ilmu dan hiburan. Kebudayaan televisi disebut juga
kebudayaan lisan sebab interaksi sangat mungkin dimanipulasi dengan
kemungkinan-kemungkinan teknis dan trik yang sempurna. Karakter lain yang
merupakan keunggulan televisi adalah televisi mampu memberi penekanan secara
efektif terhadap pesan atau maksud yang ditinjau dengan meng close-up objeknya,
atau memberi pemusatan pandangan. Televisi memberi banyak kemungkinan
ilustrasi visual, kaya akan tata gerak, tata warna dan berbagai bunyi suara. Tidak
mengherankan televisi memiliki daya tarik yang luar biasa apabila sajian program
dapat menyesuaikan dengan karakter televisi dan manusia yang sudah terpengaruh
oleh televisi. Selain itu program televisi juga menyesuaikan dengan karakter
penonton (Wibowo, 2007:17-19).
Media massa, khususnya televisi saat ini telah mengalami perkembangan
pesat di berbagai negara. Berdasarkan data dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
saat ini di Indonesia telah beroperasi 11 stasiun televisi nasional (TVRI, RCTI,
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

3

TPI, SCTV, ANTV, Indosiar, Metro TV, Trans 7, Trans TV, TV One dan Global
TV). Selain televisi nasional, melalui Undang-Undang No. 32 tahun 2002 yang
mengatur tentang penyiaran, pemerintah secara resmi menginjinkan berdirinya
stasiun televisi lokal di Indonesia. Saat ini diperkirakan lebih dari 100 stasiun
televisi lokal yang beroperasi di seluruh wilayah Nusantara. Perkembangan
tersebut

sangat

membantu

masuknya

arus

informasi

bagi

masyarakat

(Ayuningtyas dan Alif, 2009).
Persaingan antar setasiun televisi sendiri di indonesia semakin ketat.
Dimana berbagai stasiun televisi di Indonesia seperti berlomba-lomba untuk
membuat sebuah tayangan yang menarik bagi para pemirsanya, acara seperti
musik, film, informasi khusus, acara kuis, talkshow, atau sinetron yang
memberikan suguhan hiburan yang menarik untuk ditonton.
Menjamurnya program talkshow sebagai hiburan di beberapa stasiun
televisi belakangan ini tidak membuat Metro TV sebagai satu-satunya stasiun
televisi swasta yang mengambil segmen berita menjadi gentar. Justru Metro
TV mendahului dengan mengedepankan talkshow yang dibawakan oleh Slamet
Raharjo serta Butet yaitu program acara “Sentilan Sentilun”. Sentilan Sentilun
merupakan salah satu acara di MetroTV dalam spesial program yang ditayangkan
di malam hari. Acara ini merupakan perbincangan 2 orang tokoh utama yaitu Pak
Sentilan dan pembantunya (batur) Mas Sentilun. 2 tokoh yang membincangkan
dengan gaya yang renyah dan bersahaja dan umumnya berlogat Jawa. Logat Jawa
dipakai mungkin karena tokoh utamanya lebih banyak bergaul dengan orang Jawa
di seputarannya. Pak Sentilan yang diperankan Slamet Rahardjo juga kadang
dipanggil oleh mas Sentilun dengan "ndoro" alias tuan yang lebih tahu banyak
tentang berbagai hal. Sedangkan mas Sentilun diperankan oleh Butet Kertaradjasa
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4

yang memainkan peran batur atau pembantu yang sedikit ceriwis dan kritis serta
selalu ingin tahu. Perbincangan kedua tokoh ini merupakan seketsa-seketsa
pendek yang ingin disampaikan oleh pemirsa untuk mengeritik dengan kata lain
menyentil fenomena yang sedang terjadi di masyarakat, pemerintah, panggung politik
(http://www.attayaya.net/2010/06/sentilan-sentilun-metrotv-news.html).
Menurut Dahlan Iskan, banyaknya kritikan dalam parodi banyolan pada program
acara Sentilan Sentilun tidak menjadi permasalahan. Sebab masyarakat sudah
pintar dalam menyaring informasi. Selain itu Mahfud menilai acara Sentilan
Sentilun tersebut dapat mewakili masyarakat yang tidak dapat menyuarakan
pendapat mereka ketika melihat persoalan yang terjadi di tingkat atas. Mahfud
juga berpendapat bahwa program acara Sentilan Sentilun dapat mewakili keluhankeluhan masyarakat selama ini. Selain itu program acara “Sentilan Sentilun”
merupakan sebuah program dengan cara mengeritik yang bagus dan tidak
menggurui secara gambar (http://www.kapanlagi.com/showbiz/televisi/sentilansentilun-mampu-wakili-grundelan-masyarakat.html).
Program acara “Sentilan Sentilun” sebagai program acara talk show yang
dikemas secara komedi namun topik yang disajikan berbobot seperti mengenai
pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang semakin memanas antara Jokowi dan Foke
sebagai rivalnya. Selain itu diskusi menarik yang terjadi antara Sentilan dan
Sentilun dengan Direktur utama PLN Dahlan Iskan. Sang majikan (Sentilan)
menyentil PLN dengan sebutan Perusahaan Lilin Negara. Alasannya karena PLN
sering mematikan listrik sehingga lilin yang menyala. Hal ini sebagai sentilan
untuk menggambarkan kondisi PLN yang sesungguhnya. PLN digambarkan
seperti lilin yang membakar dirinya agar orang lain bisa mendapat terang. PLN
kurang didukung oleh pemerintah. PLN tidak diijinkan menggunakan Gas Alam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

5

sebagai tenaga pembangkit dan bahkan ketika harus menggunakan Batu Bara PLN
dikenai harga Internasional. Dengan kondisi yang seperti itu PLN tetap
diharapkan mampu menghidupkan listrik di Indonesia. Oleh karena itulah PLN
akhirnya membakar diri sendiri atau dengan istilah lain merugi. Kerugian PLN
makin besar karena banyak instansi pemerintah yang tidak membayar tunggakan
listrik. Mulai dari target pemedaman yang semakin dikurangi, bahkan
pemanfaatan tenaga dalam (gas alam) yang semakin besar melebihi negara lain.
(http://media.kompasiana.com/mainstream-media/2011/03/15/sentilan-sentilundengan-dahlan-iskan-pln-perusahaan-lilin-negara/).
Wakil Sekretaris DPP Partai Demokrat mengadukan MetroTV dan TVOne kepada Komisi Penyiaran Indonesia sebab kedua TV swasta tersebut selama
8 bulan sejak munculnya kasus Nazaruddin yang dirasakan Sekretaris DPP Partai
Demokrat terus memojokkan Partai Demokrat. Pembahasan serta kritik yang
disampaikan oleh narasumber kedua TV swasta tersebut memberikan pencerahan
politik kepada masyarakat luas. Hal ini dibuktikan dengan hasil survei dari LSI
dan CSIS, dimana masyarakat semakin tidak percaya dengan para politikus dan
partai politik yang ada di Indonesia. Pada acara yang disajikan oleh stasiun Metro
TV dan TV One sering terjadi kritikan atau sindiran yang berlebihan pada partai
lain yang sedang bermasalah, yang berdampak pada tersinggunggya partai
tersebut. Salah satu acara yang disenangi oleh masyarakat mengenai hukum dan
politik adalah “Indonesia Lawyer’s Club” TV-One, acara ini memiliki rating
tertinggi dalam hal pencerahan hukum dan politik kepada masyarakat luas. Metro
TV tak kalah dalam menyajikan acara yang memberi pendidikan politik dan
hukum kepada masyarakat luas, yaitu acara komedi “Sentilan sentilun”, sebagian
orang berpendapat bahwa acara Sentilan Sentilun tidak berlebihan dalam
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

6

mengeritik dan memberikan sindiran bila ada yang mengatakan bahwa kedua TV
swasta tersebut adalah pahlawan media bagi pendidikan politik dan hukum kepada masyarakat
luas (http://politik.kompasiana.com/2012/02/23/metro-tv-dan-tv-one-pahlawan-media/).
Berdasarkan penuturan beberapa tokoh di atas, dapat disimpulkan bahwa
program acara Sentilan Sentilun acara yang banyak disenangi oleh masyarakat
sebab dapat mencurahkan kritikan yang masyarakat tidak dapat menyampaikannya dan
dapat memberikan hal yang positif. Acara talk show yang bagus dan layak untuk ditonton
oleh masyarakat, antara lain Sentilan Sentilun, Provocative Proactive, Democrazy
(http://www.slamsr.com/2010/10/sinetron-reality-show-dan-rating.html).
Dipilihnya program acara ”Sentilan Sentilun” pada penelitian ini sebab program
acara ”Sentilan Sentilun” di Metro TV personifikasi rakyat jelata yang sadar akan politik.
Selain itu dalam acara ”Sentilan Sentilun” semua dibawakan dengan gaya khas Butet yang
menyentil namun tetap menghibur. Dengan kekuatan ada pada Butet dan kemasan yang
menarik. Acara parodi politik di Televisi ini merupakan pelepasan atau ungkapan dari
kejenuhan hidup. Acara ”Sentilan Sentilun” banyak digemari pemirsa karena pemirsa
menemukan teman bicara mengenai kondisi sosial politik melalui personifikasi tokohtokohnya. Acara semacam itu juga bisa dijadikan gambaran bagaimana perjalanan sebuah
bangsa(http://hiburan.kompasiana.com/gosip/2010/04/17/sentilan-sentilun-yangmenggelitik/).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan sebuah
studi deskriptif untuk mengetahui bagaimanakah sikap masyarakat mengenai
program acara ”Sentilan Sentilun” di Metro TV. Dimana masyarakat akan
menyikapi acara ”Sentilan Sentilun” di Metro TV berdasarkan respon yang akan
timbul bila individu dihadapkan pada suatu stimulus yaitu acara ”Sentilan
Sentilun” yang berarti bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu didasari
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

7

oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan nilai terhadap
stimulus dalam bentuk baik buruk, positif atau negatif.
Menurut Onong, sikap adalah suatu kesiapan kegiatan (preparatory
activity) suatu kecenderungan pada diri seseorang untuk melakukan suatu kegiatan
menuju atau menjauhi nilai-nilai sosial (Sutisna, 2003:99)". Dengan banyaknya
tayangan talk show seperti program acara sentilan-sentilun yang mengeritik atau
memberikan sentilan baik untuk pemerintah maupun permasalahan yang sedang
hangat terjadi di masyarakat, yang secara langsung disiarkan melalui stasiun
televisi. Sikap adalah suatu kecenderungan bertindak, berpikir, berpersepsi, dan
merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi, ataupun nilai. Sikap disini bukan
perilaku tetapi lebih merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan cara
tertentu terhadap objek sikap. Objek sikap bisa berupa orang, situasi informasi,
maupun kelompok. (Sobur, 2003: 361). Dapat dipahami bahwa manusia
dilingkupi dengan masalah-masalah yang mengharuskan untuk memiliki sikap.
Sikap dikatakan sebagai respon yang akan timbul bila individu dihadapkan pada
suatu stimulus yang menghendaki timbulnya reaksi individu. Respon yang timbul
terjadi sangat evaluatif berarti bentuk respon yang dinyatakan sebagai sikap itu
didasari oleh proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan nilai
terhadap stimulus dalam bentuk baik buruk, positif atau negatif, menyenangkan
atau tidak menyenangkan, suka atau tidak suka, yang kemudian mengkristal
sebagai potensi reaksi terhadap objek sikap. (Rakhmat, 2001: 40).
Teori yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini adalah teori S-OR (Stimuli-Organism-Respons), Teori S-O-R merupakan singkatan dari StimulusOrganism-Respons. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus
terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

8

memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Selain itu
Komunikan (Organism), merupakan keadaan komunikan disaat menerima pesan.
Pesan yang disampaikan oleh komunikator diterima sebagai informasi, dan
komunikan akan memperhatikan informasi yang disampaikan komunikator.
bahwa stimulus atau pesan yang disampaikan yakni program acara "Sentilan
Sentilun" kepada para audiens mungkin dapat diterima atau mungkin ditolak.
Komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses
berikutnya komunikan mengerti. Komunikan inilah yang akan melanjutkan proses
berikutnya setelah komunikan mengolah dan menerimanya, maka terjadilah
kesediaan untuk mengubah perilaku yaitu sikap masyarakat untuk lebih bersikap
obyektif dengan berbagai tayangan yang ada di televisi.
Pemirsa yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah masyarakat
Surabaya yang berusia 17 tahun. Dipilihnya masyarakat dengan katagori usia 17
tahun karena pada masa tersebut, seseorang memasuki Remaja awal. Menurut
Kartono (2007:154), perkembangan awal remaja ini diikuti dengan pertumbuhan
intelektual yang insentif, perkembangan intelektual membangun macam-macam
fungsi baik psikis dan rasa ingin tahu secara bercorak sosial.
Berdasarkan uraian di atas maka judul dalam penelitian ini adalah “SIKAP
MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA SENTILAN SENTILUN
DI METRO TV (Studi Deskriptif Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Sentilan
Sentilun di METRO TV)

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

9

1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka
perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana sikap masyarakat
Surabaya terhadap acara sentilan sentilun di METRO TV (studi deskriptif
masyarakat Surabaya terhadap acara Sentilan Sentilun di METRO TV) ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui
bagaimana sikap mayarakat Surabaya terhadap acara sentilan sentilun di METRO
TV (studi deskriptif masyarakat Surabaya terhadap acara Sentilan Sentilun di
METRO TV).
1.4. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memiliki beberapa kegunaan diantaranya :
1. Kegunaan Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk menambah referensi
kepustakaan bagi Universitas Pembangunan Nasional terutama mengenai
penelitian yang berkaitan dengan komunikasi massa khususnya pengaruh
media massa terhadap khalayak.
2. Kegunaan Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pemirsa untuk lebih
membuka wawasan tentang program acara Talk show yang dikemas secar
prodi dan lucu untuk mengeritik suatu permasalahan yang sedang gencar
baik dikalangan masyarakat, pemerintah, maupun kalangan artis, dengan
cara menyampaikan yang hati-hati dan lembut sehingga tidak lagi
menimbulkan sikap positif atau negatif terhadap lingkungan sekitar.
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB II
KAJ IAN PUSTAKA

2.1. Landasan Teori
2.1.1. Televisi Sebagai Media Komunikasi Massa
Televisi adalah salah satu media massa yang merupakan paduan radio
(broadcast) dan film (moving picture). Televisi terdiri dari istilah “tele” yang
berarti jauh dan “vision” yang berarti penglihatan. Segi “jauh” dihasilkan dengan
prinsip radio, sedangkan segi “penglihatan“ oleh gambar. (Effendi, 2000:174).
Televisi merupakan hasil temuan dari riset ilmiah dan teknik, dan
berkembang sebagai suatu media hiburan atau berita. Hal tersebut televisi
memiliki konsekuensi-konsekuensi yang tak terduka sebelumnya, bukan hanya
terhadap media hiburan dan berita lainya dengan meredusir daya hidupnya dan
peran pentingnya, namun juga berbagai proses penting dalam kehidupan keluarga
budaya dan sosial (Williams, 2009:4).
Televisi saat ini telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupan
manusia. Banyak orang yang menghabiskan waktunya lebih lama di depan
pesawat televisi dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk ngobrol
dengan keluarga atau pasangan mereka. Bagi banyak orang televisi adalah teman,
televisi menjadi cermin perilaku masyarakat dan televisi dapat menjadi candu.
(Morrisan, 2004:1).
Televisi memiliki daya tarik yang sangat kuat melebihi media massa
lainnya. Kalau radio memiliki daya tarik yang kuat karena unsur-unsur vokal,
musik dan efek suara, maka televisi selain memiliki ketiga unsur-unsur itu juga
10
Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

11

memiliki unsur visual berupa gambar hidup yang menimbulkan kesan mendalam
bagi penonton. Daya tarik ini melebihi bioskop karena dapat dinikmati di rumah
dengan santai, aman dan nyaman.
Menurut Sastro (1992:23) menyatakan bahwa dari beberapa media massa
yang ada, televisi merupakan media massa elektronik yang paling akhir
kehadirannya. Meskipun demikian televisi dinilai sebagai media massa yang
paling efektif saat ini dan banyak menarik simpatik kalangan masyarakat luas
karena perkembangan teknologinya begitu cepat. Hal ini disebabkan oleh sifat
audio visualnya yang tidak lain penayangannya mempunyai jangkauan yang
relatif tidak berbatas dengan modal audio visual yang dimiliki siaran televisi
sangat komunikatif dalam memberikan pesannya karena itulah televisi sangat
bermanfaat sebagai upaya pembentukan sikap, perilaku dan sekaligus perubahan
pola berpikir, pengaruh televisi lebih kuat debandingkan dengan radio dan surat
kabar. Hal ini terjadi karena kekuatan audio visual televisi yang menyentuh segisegi kejiwaan.
Televisi sebagai media massa dapat dikonsumsi secara luas dan serempak
oleh masyarakat di berbagai tempat, sehingga keberadaan program acara yang
ditayangkan di televisi juga akan memberikan pengaruh terhadap khalayaknya
juga secara serempak. Munculnya media televisi dalam kehidupan manusia
memang menghadirkan suatu peradaban, khususnya dalam proses komunikasi dan
informasi yang bersifat massa. Televisi sebagai media yang muncul belakangan
dibanding media cetak dan radio ternyata memberikan nilai yang sangat
spektakuler dalam sisi-sisi pergaulan hidup manusia saat ini. Daya tarik media

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

12

televisi sedemikian besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas manusia
sebelum muncul televisi, berubah total sama sekali.
Televisi sebagai salah satu media mempunyai karakteristik yang dimiliki
oleh media massa, yaitu (Cangara, 2003:134):
1. Bersifat melembaga, yaitu pihak yang mengelola media terdiri dari banyak
orang mulai dari pengumpulan, pengelolaan, sampai pada penyajian informasi.
2. Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang memungkinkan
terjadinya dialog antara pengirim dan penerima. Reaksi atau umpan balik tidak
bisa dilakukan secara langsung.
3. Meluas dan serempak artinya dapat mengatasi rintangan waktu dan jarak,
karena memiliki kecepatan. Bergerak secara luas dan simultan dimana
informasi yang disampaikan diterima oleh banyak orang pada saat yang sama.
4. Memakai peralatan teknis atau mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan
semacamnya.
5. Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa saja dan dimana
saja tanpa mengenal usia, jenis kelamin dan suku bangsa.
2.1.2. Format Acara Televisi
Setiap hari masyarakat Indonesia dapat melihat berbagai macam program
acara yang ditawarkan oleh stasiun televisi. Program acara yang bagus dapat
menaikkan rating dari televisi tersebut. Program acara yang bagus dapat terlihat
dari format acaranya. Menurut Jonathan Bignel (2004 : 307), format acara adalah
”the blue print for a programme, including it’s setting main character, genre,
form and main themes” artinya format acara adalah gambaran dari sebuah

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

13

program yang meliputi latar belakang program, karakter utama, tipe program,
bentuk dan tema utama program. Definisi lainnya menyebutkan bahwa format
acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi
yang akan menjadi landasan kreativitas dan desain produksi yang akan terbagi
dalam berbagai kreteria utama yang disesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa
acara tersebut.
Format acara televisi menurut Naratama (2004:64) dibagi menjadi tiga
bagian seperti yang tampak pada gambar dibawa ini:

Gambar di atas menunjukkan bahwa format acara televisi dibagi
berdasarkan drama fiksi, non drama dan berita.
1. Fiksi (Drama)
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses imajinasi
kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan dikreasi ulang.
Format yang digunakan merupakan intepretasi kisah kehidupan yang
diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah adegan. Adegaadegan tersebut akan menggabungkan antara realitas kenyataan hidup dengan
fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

14

2. Nonfiksi (Nondrama)
Format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui proses pengolahan
imajinasi kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus menjadi dunia
khayalan. Nondrama bukanlah suatu runtutan certita fiksi dari setiap
pelakunya. Untuk itu format-format program acara nondrama merupakan
sebuah runtutan pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang
dipenuhi dengan aksi, gaya dan music.
3. Berita dan Olahraga
Format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi dan fakta atau
kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan masyrakat seharihari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual yang disajikan dengan
ketepatan dan kecepatan waktu dimana dibutuhkan sifat liputan yang
independent.
Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa program acara yang bagus
dilihat dari format acaranya. Beberapa unsur dalam format acara adalah :
1. Settimg atau latar belakang program yaitu dasar atau titik tolak untuk
memberikan pemahaman mengenai apa yang ingin disampaikan.
2. Main character atau karakter utama yaitu simbol karakter yang menjadi faktor
utama sebuah alur cerita, dan berinteraksi, mempunyai peranan penting dalam
sebuah plot cerita.
3. Genre atau tipe program yaitu jenis program tayangan yang menjadi acuan.
4. Form atau bentuk program televisi.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

15

5. Main themes atau tema utama program, yaitu gagasan pokok atau sesuatu yang
menjadi pokok masalah dalam cerita yang diangkat dalam sebuah program
acara.
Sedangkan menurut Wibowo (2007:132) Jenis tayangan televisi antara
lain :
a. Program Berita
Program berita merupakan suatu sajian laporan berupa fakta dan kejadian
yang memiliki nilai berita (unusual, factual, esensial) dan disiarkan melalui
media secara periodik.
b. Dokumenter
Program yang menyajikan suatu kenyataan yang berdasarkan pada fakta
objektif yang memiliki nilai esensial dan eksensial, artinya menyangkut
kehidupan, lingkungan hidup dan situasi nyata.
c. Feature
Adalah suatu program yang membahas suatu pikok bahasan, satu terra,
diungkapkan lewat satu pandangan yang saling melengkapi, mengurai,
menyoroti secara kritis, dengan disajikan dari berbagai format. Dalam satu
feature, satu pokok bahasan boleh disajikan dengan merangkai beberapa
program sekaligus, misalnya wawancara, show, puisi, nyanyian dan lain
sebagainya.
d. Magazine
Program magazine dikenal di Indonesia sebagai program majalah mengudara.
Sebagimana majalah cetak program magazine mempunyai jangka waktu terbit,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

16

mingguan, bulanan, tergantung dari kemampuan produser program magazine
bukan hanya menyoroti satu pokok permasalahan tapi membahas suatu bidang
kehidupan seperti film, pendidikan, musik dan lain lain.
e. Spot
Suatu program yang ingin mempengaruhi dan mendorong penonton televesi
untuk tujuan-tujuan tertentu dan juga merupakan program yang sangat pendek.
Keunggulan program ini salah satunya adalah dapat mencapai penonton yang
banyak karena tidak membutuhkan jangka waktu yang luas, dan dapat
diulang-ulang beberapa kali sehingga mudah diingat, dan mudah diletakkan
diantara program atau digunakan sebagai selingan jika tersedia waktu yang
singkat.
e. Doku-Drama
Doku-Drama kependekan dari dokumenter drama maksudnya dokumenter
yang didramakan. Satu kejadian yang pernah terjadi sungguh-sungguh,
terdapat peninggalan dan bekas-bekasnya secara faktual, beberapa tokohnya
masih hidup tetapi kejadiannya sudah lampau misalnya anak seribu pulau.
f. Sinetron
Sinetron, kependekan dari sinema elektronik. Bermakna dari kata sinema
penggarapannya tidak jauh dari film layar putih.
2.1.3. Pemirsa Sebagai Khalayak Media
Secara universal dan sederhana khalayak media dapat diartikan sebagai
sekumpulan orang yang menjadi pembaca, pendengar, penonton, dan pemirsa
sebagai media massa atau komponen isinya. Dalam arti yang lebih ditekankan,

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

17

khalayak media ini memiliki beberapa karakteristik yaitu memiliki jumlah yang
besar, bersifat heterogen, menyebar dan anonym, serta mempunyai kelemahan
dalam ikatan organisasi sosial sehingga tidak konsisten dan komposisinya dapat
berubah dengan cepat (Mc. Quail, 1994:201).
Pemirsa merupakan sasaran komunikasi massa melalui media televisi.
Komunikasi dapat efektif, apabila pemirsa terpikat perhatiannya, tertarik
minatnya, mengerti dan melakukan kegiatan yang diinginkan komunikator. Pada
dasarnya pemirsa televisi dapat dibedakan dalam 4 hal yaitu:
1. Heterogen (aneka ragam) yakni pemirsa televisi adalah massa, sejumlah orang
sangat banyak, yang sifatnya heterogen terpencar-pencar diberbagai tempat.
Selain itu pemirsa televisi dapat di bedakan pula menurut janis kelamin, umur,
tingkat pendidikan, dan taraf kehidupan, dan kebudayaan.
2. Pribadi yakni untuk dapat diterima dan di mengerti oleh pemirsa, maka isi
pesan yang disampaikan melalui televisi bersifat pribadi dalam arti sesuai
dengan situasi pemirsa saat itu.
3. Aktif yakni pemirsa bersifat aktif, mereka aktif, seperti apabila mereka
menjumpai sesuatu yang menarik dari sebuah stasiun televisi mereka berpikir
aktif, aktif melakukan interprestasi.Mereka bertanya-tanya pada dirinya apakah
yang diucapkan oleh seorang penyiar televisi benar atau tidak.
4. Selektif yakni pemirsa sifatnya selektif. la memilih program televisi yang
disukai (Effendy, 1990:84).

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

18

2.1.4. Sikap
2.1.4.1. Pengertian Sikap
Dalam ilmu psikologi sosial, sikap banyak sekali diteliti, mulai dari teori,
konstruksi, konsep hingga pengukurannya. Berikut ini adalah beberapa definisi
mengenai sikap :
a. Menurut Sutisna, Sikap adalah mempelajari kecenderungan memberikan
tanggapan pada suatu obyek atau kelompok obyek baik disenangi atau tidak
disenangi secara konsisten (Sutisna, 2003:99).
b. Menurut Sheriff, Sikap mempunyai daya pendorong atau motivasi. Sikap
bukan sekedar rekanan masa lalu, tetapi menentukan apakah orang harus setuju
atau tidak setuju terhadap sesuatu, menentukan apa yang disukai, diharapkan
dan diinginkan mengesampingkan apa yang tidak diinginkan, apa yang harus
dihindari (Rakhmat, 1999:40).
c. Menurut Berkowitz, Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan.
Sikap seseorang terhadap suatu obyek adalah perasaan mendukung (favorable)
maupun perasaan tidak mendukung atau memihak (unfavorable) pada obyek
tersebut (Azwar, 2007:4).
d. Menurut Rakhmat, Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi.
Berpikir, dan merasa dalam menghadapi objek, ide, situasi atau nilai. Sikap
bukan perilaku tetapi merupakan kecenderungan untuk berperilaku dengan
cara-cara tertentu terhadap objek sikap (Rakhmat, 1999:39-40).
Sikap dan perilaku adalah suatu hal yang berbeda. Perilaku (behavior)
adalah berbagai tanggapan atau reaksi suatu individu yang tidak hanya meliputi

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

19

reaksi dan gerakan tubuh saja, melainkan juga pernyataan-pernyataan verbal dan
pengalaman subjektif (Bungin, 2005:27-27). Dengan demikian perilaku tersebut
dapat diketahui dengan tindakan-tindakan yang nyata dan juga ucapan atau
pikiran-pikiran.
2.1.4.2. Fungsi Sikap
Kazt (1960) dalam buku Severin dan Tankard (2005:196) berpendapat
bahwa pembentukan sikap dan perubahan sikap harus dipahami dalam istilah
fungsi-fungsi sikap bagi kepribadian. Karena fungsi-fungsi ini berbeda, demikian
pula kondisi dan teknik perubahan sikap. Katz mengidentifikasi empat fungsi
utama sikap berikut ini yang dapat bermanfaat bagi kepribadian:
1. Fungsi Instrumental, penyelarasan atau kebermanfaatan
Sejumlah sikap dipegang kuat karena manusia berjuang keras untuk
memaksimalkan penghargaan dalam lingkungan eksternal mereka dan
meminimalkan sanksi. Misalnya, seorang pemegang hak pilih yang
beranggapan bahwa pajak terlalu tinggi mungkin akan memilih seorang
kandidat politik mereka karena kandidat itu berjanji untuk menurunkan pajak.
2. Fungsi pertahanan diri
Sejumlah sikap kuat dipegang karena manusia melindungi ego mereka dari
hasrat mereka sendiri yang tidak dapat diterima atau dari pengetahuan tentang
kekuatan-kekuatan yang mengancam dari luar. Perasaan rendah diri sering
diproyeksikan pada anggota-anggota sebuah kelompok minoritas sebagai alat
memperkuat ego. Ini merupakan sebuah contoh sikap berprasangka yang
memiliki fungsi pertahanan diri.

Hak Cipta © milik UPN "Veteran" Jatim :
Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

20

3. Fungsi ekpresi nilai
Beberpa sikap dipegang kuat karena memungkinkan seseorang memberikan
ekspresi positif pada nilai-nilai sentral dan pada jati diri. Misalnya, seorang
remaja yang menyukai sebuah grup musik rock n roll mengekspresikan
kepribadiannya melalui sikap ini.
4. Fungsi pengetahuan
Beberpa sikap dipegang kuat karena memuaskan kebutuhan akan pengetahuan
atau memberikan struktur dan makna pada sesuatu yang jika tanpanya dunia
akan kacau. Banyak key

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYIMPANGAN PRINSIP KERJA SAMA DAN PRINSIP KESOPANAN DALAM ACARA “SENTILAN SENTILUN” DI METRO TV

0 3 14

TINDAK TUTUR DALAM PROGRAM TV METRO TV SENTILAN SENTILUN EDISI 16 JANUARI 2015 DENGAN JUDUL “ADA GULA ADA MAFIA” Tindak Tutur Dalam Program TV Metro TV Sentilan Sentilun Edisi 16 Januari 2015 Dengan Judul “Ada Gula Ada Mafia”.

1 6 14

TINDAK TUTUR DALAM PROGRAM TV METRO TV SENTILAN SENTILUN EDISI 16 JANUARI 2015 DENGAN JUDUL “ADA GULA ADA Tindak Tutur Dalam Program TV Metro TV Sentilan Sentilun Edisi 16 Januari 2015 Dengan Judul “Ada Gula Ada Mafia”.

0 2 12

PENDAHULUAN Tindak Tutur Dalam Program TV Metro TV Sentilan Sentilun Edisi 16 Januari 2015 Dengan Judul “Ada Gula Ada Mafia”.

0 2 5

Strategi Tindak Tutur Ilokusi Dalam Acara Talk Show “Sentilan-Sentilun” Metro TV.

6 23 21

Penggunaan unsur intralingual dan ekstralingual dalam daya bahasa dan nilai rasa bahasa pada acara Sentilan Sentilun Metro TV periode Agustus dan September 2014 sebagai penanda kesantunan berkomunikasi.

0 1 391

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PROGRAM ACARA KICK ANDY DI METRO TV (Studi deskriptif kuantitatif tentang sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara Kick Andy di Metro TV episode Mari Berbisnis Di Usia Muda).

0 0 102

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP ACARA SENTILAN SENTILUN DI METRO TV (Studi Deskriptif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Acara Sentilan Sentilun di METRO TV)

0 0 25

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PROGRAM ACARA KICK ANDY DI METRO TV (Studi deskriptif kuantitatif tentang sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara Kick Andy di Metro TV episode Mari Berbisnis Di Usia Muda)

0 0 28

GAYA BAHASA SINDIRAN DALAM ACARA “SENTILAN SENTILUN” DI METRO TV EPISODE SEPTEMBER 2015 - repository perpustakaan

0 0 14