this file 5585 12916 1 PB

p-ISSN 2355-5343
e-ISSN 2502-4795
http://ejournal.upi.edu/index.php/mimbar

Article Received: 03/03/2017; Accepted: 25/04/2017
Mimbar Sekolah Dasar, Vol 4(1) 2017, 56-66
DOI: 10.23819/mimbar-sd.v4i1.5585

ANALISIS ASPEK LITERASI SAINS PADA BUKU TEKS PELAJARAN IPA
KELAS V SD
Siti Sholiha Nurfaidah
PGSD Universitas Pasundan
Jl. Tamansari No. 6-8, Bandung 40116
Email: [email protected]
ABSTRACT

ABSTRAK

The ability of scientific literacy important to have
learners in understanding the environment,
economy and problems in modern society. One

effort to improve science literacy through the
analysis of textbooks. This research analyzes
aspects of scientific literacy in the fifth grade
elementary science textbooks. Aspects of
scientific literacy are analyzed include science as
a way of thinking and the interaction of science,
technology & society. This type of research is
descriptive, to collect data in the form of
documentation. One book as a whole has been
analyzed and generate different presentation of
scientific literacy, namely:
5.8% (aspects of
science as a way of thinking) and 1.2% (aspects
of the interaction of science, technology and
society). The second aspect is still slightly
presented in each chapter. Even aspects of the
interaction of science, technology and society
only appears in Chapter 7 (7.4%) and Chapter 4
(0.5%). The following findings indicate that this
book does not emphasize material support on

the acquisition process and context.

Kemampuan literasi sains penting untuk dimiliki
peserta didik dalam memahami lingkungan
hidup, ekonomi serta permasalahan pada
masyarakat modern. Salah satu upaya untuk
meningkatkan kemampuan literasi sains adalah
melalui analisis buku teks pelajaran. Penelitian ini
menganalisis aspek literasi sains pada buku IPA
kelas V SD. Aspek literasi sains yang dianalisis
meliputi sains sebagai cara berpikir dan interaksi
sains, teknologi & masyarakat. Jenis penelitian
yang digunakan adalah deskriptif, dengan
mengumpulkan data berupa studi dokumentasi.
Satu buah buku secara utuh dianalisis dan
menghasilkan penyajian literasi sains yang
berbeda, yaitu: 5,8% (aspek sains sebagai cara
berpikir) dan 1,2% (aspek interaksi sains, teknologi
dan masyarakat). Adapun kedua aspek ini masih
sedikit disajikan di setiap babnya. Bahkan aspek

interaksi sains, teknologi & masyarakat hanya
muncul pada Bab 7 (7,4%) dan Bab 4 (0,5%).
Temuan berikut menunjukkan bahwa Buku ini
tidak menekankan materi yang menunjang
pada penguasaan proses dan konteks.

Keywords: science literacy; way of thinking; the
interaction of science, technology and society;
analysis of textbooks.

Kata Kunci: literasi sains; cara berpikir; interaksi
sains, teknologi dan masyarakat; analisis buku
teks pelajaran.

How to Cite: Nurfaidah, S. S. (2017). ANALISIS ASPEK LITERASI SAINS PADA BUKU TEKS PELAJARAN IPA KELAS V SD.
Mimbar Sekolah Dasar, 4(1), 56–66. http://doi.org/10.23819/mimbar-sd.v4i1.5585.

PENDAHULUAN ~ Kehidupan masyarakat

dan


modern tidak bisa terlepas dari 'budaya'

keseharian masyarakat. Berkaitan dengan

sains dan teknologi. Miller (Yuenyong &

kondisi

Narjaikaew, 2009) menuturkan kehidupan

National

sehari-hari masyarakat secara signifikan

disingkat ONEC (Yuenyong & Narjaikaew,

dipengaruhi oleh ilmu pengetahuan salah

2009), menuturkan bahwa


satunya

semakin

persaingan ekonomi internasional yang

cepat peningkatan jumlah produk sains

ketat, para produsen (pengguna lulusan)

ditunjukkan

dengan

[56]

teknologi

yang


masyarakat
Education

ini,

erat

Office

dengan

of

Commission

the
atau

dalam era


Siti Sholiha Nurfaidah, Analisis Aspek Literasi Sains pada Buku Teks…

memerlukan staf yang cakap ilmiah, yaitu

lingkungan

orang yang memiliki pemahaman dan

masalah-masalah

kemampuan

ilmu

manusia saat ini yang sangat bergantung

memenuhi

pada kemajuan ilmu pengetahuan dan


yang

pengetahuan

baik

agar

tentang

dapat

tuntutan perkembangan zaman. Karena

hidup,

ekonomi,

yang


serta

dihadapi

oleh

teknologi (Amalia, 2009).

itu, pembelajaran ilmu pengetahuan dan
teknologi sangat penting bagi semua

Penguasaan

orang di dunia

dapat

literasi


sains

mempermudah

beradaptasi

dengan

diharapkan
siswa

untuk

kemajuan

ilmu

Adapun kemampuan yang berhubungan

pengetahuan


dengan penggunaan ilmu pengetahuan

mendatang. Maka dari itu, faktor yang

dan teknologi dimunculkan dengan istilah

mempengaruhi

literasi sains. Literasi sains (scientific literacy)

menjadi menarik untuk dipelajari. Salah

merupakan salah satu ranah studi PISA.

satunya adalah buku teks pelajaran yang

Menurut Rustaman (Sains Edutainment,

merupakan

2012) dalam konteks PISA, literasi sains

berkaitan secara langsung dengan siswa.

didefinisikan

untuk

Buku teks menurut beberapa ahli adalah

dan

buku acuan wajib terstandar bagi guru

mengidentifikasi

dan peserta didik dalam bidang studi

sebagai

menggunakan
kemampuan

kapasitas

pengetahuan
ilmiah,

pertanyaan-pertanyaan

teknologi

tingkat

di

literasi

bagian

terdekat

masa

sains

dan

menarik

tertentu, yang disusun oleh para pakar

kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan

dalam bidang tersebut untuk maksud dan

data-data

dapat

tujuan

instruksional,

memahami dan membantu peneliti untuk

proses

pembelajaran

membuat keputusan tentang dunia alami

sebagai sarana pembelajaran di sekolah

dan interaksi manusia dengan alamnya.

maupun perguruan tinggi (Bacon, 1935;

yang

ada

dan

dan

agar

yang

menunjang

yang

digunakan

Buckingham, 1965; Quest, 1915; Lange,
Penilaian literasi sains dalam PISA tidak

1940

hanya

Depdiknas, 2008; Razak, 2012).

mengukur

tingkat

pemahaman

dalam

Tarigan

&

Tarigan

2009;

terhadap pengetahuan sains, tetapi juga
pemahaman terhadap berbagai aspek

Buku teks pelajaran

proses

penting dalam pembelajaran. Sekalipun

sains,

serta

kemampuan

memiliki peranan

mengaplikasikan pengetahuan dan proses

perkembangan

sains dalam situasi nyata yang dihadapi

pesat, namun buku teks pelajaran masih

peserta

individu,

menjadi pegangan guru yang sangat

anggota masyarakat, serta warga dunia.

kuat. Namun disayangkan bahwa banyak

Literasi sains sangat penting untuk dikuasai

ditemukan

oleh

pembelajaran

didik,

siswa.

Hal

baik

ini

sebagai

merupakan

suatu

kompetensi dasar siswa dalam memahami

buku

dalam
yang

digital

semakin

pelaksanaannya,
berlangsung

berorientasi penuh kepada buku teks,
[57]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

tanpa
sejalan

melihat

kurilulum.

Hal

Yager

yang

dengan

tersebut

pelajaran IPA,terutama di SD. Hal ini

dikutip

sebagaimana

yang

dinyatakan

oleh

Chiappetta et al (Amalia, 2009) bahwa

Atmojo (2015) bahwa Ilmu Pengetahuan

banyak guru sains yang sangat percaya

Alam (IPA) atau sekarang yang lebih

pada buku teks pelajaran, hal ini mungkin

dikenal dengan “sains” merupakan salah

dapat menyebabkan kesalahan konsep

satu mata pelajaran wajib yang ada di

pada sains, selain itu banyak buku teks

sekolah dasar yang mempunyai peranan

pelajaran sains yang lebih menekankan

penting dalam kehidupan sehari-hari.

pada istilah dan kosakata.
Penelitian ini dilakukan di jenjang Sekolah
Buku

teks

pelajaran

perwujudan

dari

merupakan

kurikulum

Dasar

dan

(SD),

sebagaimana

penelitian

terdahulu telah dilakukan di

jenjang

kompetensi yang ingin dicapai oleh siswa,

pendidikan SMA dan SMP. Kelas V dipilih

Selain itu buku teks pelajaran berkontribusi

karena pada jenjang ini siswa harus sudah

pada pengembangan kompetensi siswa

mempersiapkan diri menempuh ujian akhir

dalam

yang akan dilakukan di kelas berikutnya,

mengaplikasikan

pengetahuan

sains yang dimilikinya. Makadari itu, buku

yang

teks pelajaran yang memuat aspek literasi

pemahaman dan kematangan terhadap

sains

materi tersebut.

akan

berpengaruh

pengembangan

terhadap

kompetensi

berarti

siswa

harus

memiliki

dan

peningkatan literasi sains siswa (Riadiyani,

Hasil

2009). Menurut Yusuf (Amalia, 2009) buku

memberikan

teks pelajaran merupakan salah satu alat

pihak, diantaranya sebagai berikut: (1)

untuk dapat meningkatkan literasi sains.

Bagi penulis buku teks IPA: hasil penelitian

Berdasarkan hal itu, penelitian terhadap

ini

buku teks pelajaran diperlukan sebagai

pertimbangan untuk penulisan buku teks

salah

pelajaran

satu

cara

untuk

meningkatkan

kualitas pendidikan di Indonesia.

penelitian

dapat

diharapkan

manfaat

untuk

dijadikan

yang

berbagai

sebagai

bermutu

dapat

bahan

berdasarkan

literasi sains; (2) Bagi peneliti lain: hasil
penelitian

ini

Tujuan dalam penelitian kali ini yaitu untuk

pertimbangan

mendapatkan

penelitian

informasi

ini

mengenai

dapat

dijadikan

untuk

selanjutnya,

bahan

pelaksanaan
baik

sebagai

penyajian literasi sains pada setiap bab

rujukan, dukungan, maupun pembanding

buku

pada

mengenai konsep literasi sains; ( 3) Bagi

keseluruhan buku teks pelajaran tersebut

pemerintah: hasil penelitian ini dapat

yang mencakup aspek sains sebagai cara

dijadikan sebagai bahan pertimbangan

berpikir dan interaksi sains, teknologi dan

dalam

masyarakat. Pemilihan buku teks IPA dipilih

tentang pedoman ketentuan membuat

karena

teks

pelajaran

dikaitkan

IPA

dengan

dan

pentingnya
[58]

menetapkan

suatu

kebijakan

Siti Sholiha Nurfaidah, Analisis Aspek Literasi Sains pada Buku Teks…

buku

teks

pelajaran

IPA

yang

layak

2009; Sandi, 2013). Namun pada penelitian

digunakan di sekolah.

kali ini hanya mengungkap dua aspek
literasi sains, yaitu sains sebagai cara

METODE

berpikir dan interaksi sains, teknologi &

Subjek yang digunakan dalam penelitian

masyarakat.

ini adalah seluruh halaman materi pada
buku teks pelajaran IPA SD kelas V yang

HASIL

digunakan di sekolah. Buku teks pelajaran

Buku yang dianalisis adalah satu buku teks

yang

ini

pelajaran IPA kelas V SD yang banyak

adalah satu buah buku teks pelajaran IPA

digunakan di sekolah. Buku ini terdiri dari

SD kelas V yang paling banyak digunakan

tujuh bab, yaitu: (1) Fungsi Alat-alat Tubuh;

di sekolah. Pemilihan satu buah buku

(2) Tumbuhan; (3) Cara Makhluk Hidup

bermaksud

Menyesuaikan

digunakan

dalam

untuk

penelitian

mendapatkan

data

Diri

dengan

secara utuh mengingat setiap materi dari

Lingkungannya; (4) Sifat Bahan Penyusun

buku teks pelajaran yang dipilih memiliki

Benda; (5) Gaya dan Pesawat Sederhana;

karakteristik

(6) Cahaya dan Alat Optik; dan (7) Tanah,

tersendiri

dan

memiliki

keterkaitan satu sama lainnya.

Air & Alam Semesta. Setiap bab memiliki
jumlah halaman yang berbeda. Jumlah

Jenis penelitian yang digunakan dalam

seluruh halaman pada buku ini adalah 162

penelitian ini adalah penelitian deskriptif

halaman. Setiap halaman pada buku ini

dengan

metode

dianalisis, kecuali halaman yang hanya

metode

analisis

menggunakan
peneliti

dokumentasi
dokumen.

metode

memegang

atau
Dalam

mengandung

dokumentasi,

check-list

pertanyaan

ulasan

dan

kosakata, serta pencantuman tujuan dan

untuk

sasaran

pembelajaran.

Sehingga

total

mencari variabel yang sudah ditentukan.

halaman yang dianalisis berjumlah 135

Data yang diperoleh kemudian diolah

halaman.

dengan

menghitung

jumlah

dan

persentase penyajian indikator literasi sains

Hasil temuan menunjukkan kemunculan

pada dua aspek literasi sains untuk setiap

yang berbeda pada setiap aspek literasi

bab pada buku ajar yang digunakan.

sains pada setiap babnya. Berikut ini,
pembahasan dipaparkan lebih rinci untuk

Instrumen yang digunakan sebagai alat
untuk

mengumpulkan

data

masing-masing aspek literasi sains.

yang

diperlukan yaitu lembar analisis yang berisi

Sains sebagai Cara Berpikir

indikator literasi sains yang diadopsi dari

Gambar

Chiappetta et al (Amelia, 2009; Cansiz &

penyajian

Turker, 2011; Chabalengula et al., 2008;

berpikir pada setiap bab dalam buku

Lahiriah, 2008; Riadiyani, 2009 ; Rusyati,

yang dianalisis.
[59]

1

menunjukkan

aspek

sains

persentase

sebagai

cara

Persen Kemunculan

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

19.5%

6.6%

6.5%
3.2%

1.6%
1

2.7%

0.8%

2

3

4
5
BAB pada Buku X

6

7

Aspek Sains sebagai Cara Berpikir
Gambar 1. Persentase Penyajian Aspek Sains sebagai Cara Berpikir pada Setiap BAB Buku X

Berdasarkan

gambar

1

dapat

dilihat

besar yaitu 19,5%. Adapun aspek sains

bahwa pada setiap bab dari buku yang

sebagai cara berpikir terdiri dari delapan

diteliti masih jarang menyajikan aspek

indikator literasi sains. Berikut ini data yang

sains sebagai cara berpikir. Adapun nilai

menunjukkan penyajian indikator literasi

persentase pada setiap babnya berkisar

sains aspek sains sebagai cara berpikir

antara

pada Buku X.

0,8% sampai 6,6%, kecuali pada

Bab 3 ditunjukkan persentase yang lebih

Tabel 1. Penyajian Indikator Literasi Sains Aspek Sains sebagai Cara Berpikir
Indikator Literasi Sains Aspek Sains sebagai
Cara Berpikir
Menggambarkan bagaimana seorang
ilmuwan melakukan eksperimen.
Menunjukkan perkembangan historis dari
sebuah ide.
Menekankan sifat empiris dan objektivitas
ilmu sains.
Mengilustrasikan penggunaan asumsiasumsi.
Menunjukkan bagaimana ilmu sains
berjalan dengan pertimbangan induktif
dan deduktif.
Memberikan hubungan sebab dan akibat.
Mendiskusikan fakta dan bukti.
Menyajikan
metode
ilmiah
dan
pemecahan masalah.


BAB



%

0

0

0

0

2

4

5

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

4

0

2

4

6

25

30

0
1

28
1

0
0

2
2

1
0

8
0

47
8

56
9

0

0

0

0

0

0

0

0

0

21

2

33

1

6

5

16

84

100

1

2

3

4

5

6

7

0

0

0

0

0

0

1

0

0

1

0

0

0

0

0

0

0

0

8

1

8
4

[60]

Siti Sholiha Nurfaidah, Analisis Aspek Literasi Sains pada Buku Teks…

Penyajian indikator literasi sains aspek sains

memberikan hubungan sebab dan akibat

sebagai cara berpikir menunjukkan jumlah

merupakan indikator yang sering disajikan

yang kecil. Bahkan empat dari delapan

dalam materi pada buku X yaitu sebesar

indikator literasi sainsnya sama sekali tidak

56%.

muncul

pada

Buku

X.

Indikator

Interaksi Sains, Teknologi dan Masyarakat

dan masyarakat pada setiap bab dalam

Gambar

buku yang diteliti, sebagai berikut.

2

menunjukkan

persentase

penyajian aspek interaksi sains, teknologi

Persen Kemunculan

7.4%

0%

0%

0%

1

2

3

0.5%

0%

0%

4
5
BAB pada Buku X

6

7

Aspek Interaksi Sains Teknologi dan Masyarakat
Gambar 2. Persentase Penyajian Aspek Interaksi Sains, Teknologi dan Masyarakat pada
Setiap BAB Buku X
Berdasarkan gambar 2, hampir seluruh

7,4%. Kesesuaian materi terhadap kelima

bab pada Buku X sama sekali tidak

indikator aspek interaksi sains, teknologi

menyajikan aspek interaksi sains, teknologi

dan

dan masyarakat. Hanya pada Bab 7

penyajiannya dalam tabel 2.

masyarakat

dipaparkan

aspek ini sedikit disajikan, yaitu sebesar
Tabel 2. Penyajian Indikator Literasi Sains Aspek Interaksi Sains, Teknologi dan Masyarakat
Indikator Literasi Sains Aspek Interaksi
Sains, Teknologi dan Masyarakat
Menggambarkan kegunaan ilmu sains
dan teknologi bagi masyarakat.
Menggambarkan fenomena alam terkait
ilmu sains, teknologi dan masyarakat.
Menunjukkan efek negatif dari ilmu sains
dan teknologi bagi masyarakat.
Mendiskusikan masalah-masalah sosial
yang berkaitan dengan ilmu sains atau
teknologi.
Menyebutkan karir-karir dan pekerjaanpekerjaan di bidang ilmu sains dan

BAB



%

4

5

27

0

1

1

5

0

0

1

1

5

0

0

0

12

12

63

0

0

0

0

0

0

1

2

3

4

5

6

7

0

0

0

0

1

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

[61]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

BAB

Indikator Literasi Sains Aspek Interaksi
Sains, Teknologi dan Masyarakat
teknologi.



1

2

3

4

5

6

7

0

0

0

0

1

0

18



%

19

100

Sebagaimana table 2, ditunjukkan bahwa

literasi

indikator aspek ini paling sedikit disajikan

menghadapi

dibandingkan aspek-aspek lainnya pada

teknologi dan pengetahuan sains di masa

Buku

mendatang.

X

yang

pernyataan

diteliti.

yang

Jumlah

tersaji

seluruh

pada

sains,

sehingga

mereka

tuntutan

siap

perubahan

buku

tersebut adalah sebesar 19 pernyataan.

Penelitian sebelumnya melaporkan bahwa

Hampir seluruh pernyataan yang tersaji

sebagian besar guru sains menggunakan

ditemukan

18

buku teks pelajaran IPA untuk sebagian

pernyataan. Adapun materi yang dibahas

besar waktu pembelajaran mereka. Ini

pada Bab 7 adalah Tanah, Air & Alam

menjadi suatu masalah besar karena

Semesta.

hampir sebagian mereka percaya penuh

pada

Pada

Bab

7

materi

ini

yaitu

beberapa

pembahasan dikaitkan dengan interaksi

bahwa

sains, teknologi dan masyarakat. Indikator

utama dalam pembelajaran (Lumpe dan

mendiskusikan

sosial

Beck dalam Kirk et all, 2001). Hal inilah

yang berkaitan dengan ilmu sains atau

yang melatarbelakangi analisis terhadap

teknologi merupakan indikator yang sering

buku teks pelajaran IPA penting untuk

disajikan dibandingkan indikator lain dari

dilakukan. Fokus dari analisis buku ini

aspek ini, yaitu sebesar 63%.

adalah

masalah-masalah

aspek

buku

teks

memainkan

menganalisis
literasi

sains

penyajian
pada

peran

aspek-

buku

teks

PEMBAHASAN

pelajaran IPA di tingkat sekolah dasar

Literasi sains memiliki peran penting di

dengan

dunia

Sebagaimana

gambaran penyajian literasi sains pada

peneliti,

buku tersebut.

pendidikan

menurut

para

sains.

pendidik,

dan

tujuan

untuk

memperoleh

pemerintah (BouJaoude, 2002; Zembylas,
2002; Departemen Pendidikan Nasional

Analisis pada buku teks pelajaran tersebut

Turki, 2006 dalam Canzis & Turker, 2011)

dijaring

bahwa literasi sains dianggap sebagai

yang dikembangkan oleh Chiappetta et

salah

al. (Amelia, 2009; Cansiz

satu

tujuan

utama

dalam

dengan

menggunakan

kriteria

& Turker, 2011;

pendidikan sains. Oleh karena itu, segala

Chabalengula et al., 2008; Lahiriah, 2008;

sesuatu yang berkaitan dengan proses

Riadiyani, 2009) untuk mengungkapkan

pembelajaran IPA harus memuat nilai-nilai

kontribusi buku teks pelajaran tersebut

literasi sains. Hal ini bermaksud agar setiap

terhadap

siswa

memperoleh

menunjukkan penyajian yang berbeda

pembelajaran IPA memiliki kemampuan

pada setiap aspek literasi sains. Berikut ini,

yang

telah

[62]

literasi

sains.

Hasil

temuan

Siti Sholiha Nurfaidah, Analisis Aspek Literasi Sains pada Buku Teks…

pembahasan dipaparkan lebih rinci untuk

pertimbangan

masing-masing aspek literasi sains.

memberikan hubungan sebab dan akibat;

induktif

mendiskusikan

fakta

dan

deduktif;

bukti;

Sains sebagai Cara Berpikir

pernyataan

Sains merupakan aktifitas manusia yang

ilmiah dan pemecahan masalah.

ditandai

dengan

yang

dan

menyajikan

dan

metode

proses berpkir yang

berlangsung di dalam pikiran orang-orang

Hasil yang ditemukan pada penelitian ini

yang berkecimpung dalam bidang itu.

menunjukkan persentase yang kecil yaitu

Kegiatan

ilmuwan

5,8%. Dengan kata lain, Buku X jarang

memberikan gambaran tentang rasa ingin

menyajiakn aspek sains sebagai cara

tahu

berpikir

mental

dan

para

hasrat

memahami

manusia

fenomena

untuk

alam.

di

dalamnya.

Hal

ini

sejalan

Para

dengan hasil penelitian terdahulu yang

ilmuwan didorong oleh rasa ingin tahu,

dituangkan oleh Chiappetta et al (Amalia,

imajinasi dan alasan yang kuat berusaha

2009; Chabalengula et al., 2008; Amalia,

menggambarkan

menjelaskan

2009, Lahiriah, 2008). Adapun penyajian

fenomena alam. Pekerjaan mereka itu,

aspek ini, banyak ditemukan pada Bab 3

oleh para ahli filsafat sains dan para ahli

yaitu pada materi cara makhluk hidup

psikologi

menyesuaikan diri dengan lingkungannya

dan

kognitif,

dianggap

sebagai

kegiatan yang kreatif, dimana ide-ide dan

sebesar

penjelasan dari suatu gejala alam disusun

indikator memberikan hubungan sebab

di

akibat

dalam

pikiran.

Oleh

karena

itu,

19,5%.

Berdasarkan

adalah

indikator

tabel

yang

1

paling

argumentasi para ilmuwan dalam bekerja

banyak disajikan pada bab tersebut dan

memberikan rambu-rambu penting yang

diantara bab-bab lainnya. Hal ini erat

berhubungan

kaitannya dengan materi yang disajikan,

dengan

hakikat

sains

(Prasetyo, 2013).

karena pada bab ini banyak materi yang
mengungkapkan

penyesuaian

makhluk

mengakibatkan

mereka

Berdasarkan kriteria yang terdapat dalam

hidup

lembar

mampu bertahan hidup.

analisis

indikator

literasi

sains,

yang

pernyataan dari materi pada buku teks
pelajaran yang termasuk ke dalam aspek

Interaksi Sains, Teknologi dan Masyarakat

sains

sebagai

menggambarkan
ilmuwan

cara

berpikir

meliputi

Pendekatan Sains Teknologi Masyarakat

bagaimana

seorang

merupakan

melakukan

eksperimen;

yang

pendekatan

pada

pembelajaran

dasarnya

membahas

menunjukkan perkembangan historis dari

penerapan

sebuah ide; menekankan sifat empiris dan

kehidupan

objektivitas

karena itu, pendekatan Sains Teknologi

ilmu

sains;

mengilustrasikan

sains
manusia

dalam
sehari

konteks
hari.

Oleh

penggunaan asumsi-asumsi; menunjukkan

Masyarakat

bagaimana ilmu sains berjalan dengan

pendekatan terpadu antara sains dan isu
[63]

(STM)

disebut

sebagai

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

teknologi

yang

ada

di

masyarakat

ini.

Hasil

serupa

ditunjukkan

dalam

(Nisbah, 2013). Dengan pendekatan STM

penelitian (Lahiriah, 2008; Riadiyani, 2009;

ini siswa dibawa pada kondisi agar mau

Utami, 2008) yang hanya menyajikan

dan mampu menerapkan prinsip-prinsip

sedikit aspek ini. Bahkan pada penelitian

sains untuk menghasilkan karya teknologi

sebelumnya

sederhana atau menemukan solusi dari

Chiappetta et al. (Amalia, 2009), aspek ini

dampak negatif yang mungkin timbul

tidak disajikan sama sekali pada seluruh

akibat munculnya produk teknologi serta

buku

mampu

gambar 2 penyajian aspek interaksi sains,

bertindak

menghadapinya.

bijak

Inilah

sisi

dalam
lain

dari

yang

teknologi

yang

mereka

dan

diungkap

oleh

teliti. Berdasarkan

masyarakat

hanya

pembelajaran IPA, yaitu untuk membentuk

ditemukan pada Bab 5 dan Bab 7, yaitu

karakter

yang

pada materi gaya & pesawat sederhana

bahwa

serta materi tanah, air & alam semesta

“Belajar melalui IPA diharapkan dapat

dengan masing-masing persentase 0,5%

membentuk karakter yang positif pada diri

dan 7,4%. Pada Bab 7 khususnya, terdapat

peserta didik sehingga kelak akan menjadi

beberapa

individu

mendiskusikan

siswa, senada

dinyatakan

oleh

yang

menyikapi

Putri

lebih

dengan
(2014)

bijaksana

dalam

permasalahan-permasalahan

lingkungan maupun social”.

pernyataan
masalah-masalah

yang
sosial

yang berkaitan dengan ilmu sains atau

Untuk itu

teknologi. Sedangkan pada materi di bab-

teknologi harus dimasukkan sebagai salah

bab lainnya aspek ini tidak disajikan sama

satu unsur dalam pembelajaran karena

sekali, walaupun pada faktanya kemajuan

pada dasarnya antara sains dan teknologi

sains dan teknologi selalu berkembang

memiliki keterkaitan dalam hal hubungan

dan mempengaruhi masyarakat.

timbal balik artinya pengembangan sains
akan menghasilkan pengetahuan dasar

Sekalipun seluruh aspek literasi sains telah

yang dibutuhkan untuk pengembangan

disajikan pada Buku X, namun hasil analisis

teknologi

belum

sementara

pengembangan

menunjukkan

keseimbangan

teknologi dapat menghasilkan cara atau

proporsi setiap aspek literasi sains buku

sarana

tersebut. Buku X lebih menekankan pada

bagaimana

memecahkan

masalah sains yang ada.

penyajian materi yang bersifat produk,
sehingga

kemampuan

yang

dituntut

Pentingnya interaksi sains, teknologi dan

kepada siswa adalah kemampuan berpikir

masyarakat di dalam pembelajaran tidak

rendah, seperti hapalan yang mungkin

sejalan

pada

menjadi salah satu penyebab rendahnya

penelitian ini. Pada Buku X aspek ini jarang

skor literasi sains yang dimiliki oleh siswa di

disajikan, yaitu 1,2%. Hal ini menunjukkan

Indonesia pada PISA.

dengan

hasil

temuan

bahwa aspek interaksi sains, teknologi dan
masyarakat tidak ditekankan pada buku
[64]

Siti Sholiha Nurfaidah, Analisis Aspek Literasi Sains pada Buku Teks…

Berdasarkan hal terbut, buku ini masih

lingkungan, pengembangan kecakapan

membutuhkan

dalam

hidup, pembelajaran yang melibatkan

menyajikan keempat aspek literasi sains.

hands on dan minds on, pengembangan

Hal ini sejalan dengan Cansiz & Turker

kreativitas dan lain-lain (Firman & Widodo,

(2011) yang menyatakan bahwa dengan

2008).

penekanan

menekankan semua aspek literasi sains,
akan mempersiapkan potensi warga yang

SIMPULAN

melek sains untuk kemajuan bangsa dan

Penyajian aspek literasi sains pada Buku X

pemerintahan yang lebih lebih cocok

memiliki

terhadap perubahan global yang sangat

sebagai

cepat. Bahkan menurut Amalia (2009)

berpikir dan interaksi sains, teknologi dan

buku teks pelajaran yang memuat literasi

masyarakat

sains akan mampu meningkatkan rata-

menunjukkan

rata

menekankan

kemampuan

literasi

sains

siswa

perbandingan
berikut,

=

sains

5,8:
bahwa

materi

persentase
sebagai

1,2.

Temuan

Buku
yang

cara

X

ini

tidak

menunjang

Indonesia.

pada penguasaan proses dan konteks.

Buku teks pelajaran sangat berkontribusi

REFERENSI

terhadap

Amalia, Suci. (2009). Analisis Buku Ajar
Biologi SMP Kelas VIII di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Tidak
diterbitkan.

pengembangan

kompetensi

siswa melalui pemerolehan, penyelidikan,
proses

berpikir

pengetahuan
membentuk
yang

dan
yang

siswa

berkualitas

buku

akhirnya

memiliki

diharapkan.

pemilihan

pengaplikasian

Oleh

teks

akan

karena

pelajaran

menjadi

Atmojo,
I.
(2015).
PENGARUH
PENGGUNAAN METODE DISCOVERY
BERBASIS MEDIA REALITA TERHADAP
HASIL BELAJAR MATAKULIAH KONSEP
DASAR IPA 1. Mimbar Sekolah Dasar,
2(2),
130-139.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v2i2.1324.

kompetensi

suatu

itu,
yang

keharusan

dalam menunjang pembelajaran. Untuk
saat ini, diperlukan buku teks pelajaran IPA
yang
aspek

menekankan
literasi

keempat

sains

seperti

Cansiz & Turker. (2011). Scientific Literacy
Investigation in Science Curricula: The
Case of Turkey. Journal of Educational
Science. ISSN 130-8971.

proporsi
aspek

pengetahuan sains, sains sebagai cara
Chabalengula, Lorsbach, Mumba, Moore.
(2008). Curriculum and Instructional
Validity of Scientific Literacy Themes
Covered in Zambian High School Biologi
Curriculum. International Journal of
Environmental & Science Education. 3,
(4), 207-220.

menyelidiki, sains sebagai cara berpikir,
dan interaksi sains, teknologi masyarakat.
Karena sains bukan merupakan kumpulan
fakta, konsep, prinsip, hukum dan hal-hal
yang

terkait

konten

pengembangan
pengembangan
sains,

saja,

rasa

melainkan

ingin

tahu,

keterampilan

proses

menumbuhkan

Departemen Pendidikan Nasional. (2008).
Permendiknas Nomor 2 Tahun 2008
Tentang Buku. Jakarta: Departemen
Pendidikan Nasional.

kesadaran
[65]

Mimbar Sekolah Dasar, Volume 4 Nomor 1 April 2017

2012/12/definisi-literasi-sains_23.html. (28
Juni 2013).

Firman, H. & Widodo, A. (2008). Panduan
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam
SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Tarigan dan Tarigan. (2009). Telaah Buku
Teks Bahasa Indonesia. Bandung:
Angkasa.

Kirk, M., Matthews, C. & Kurtts, S. (2001).
The Trouble with Textbooks. The Science
Teacher, 68 (9), 42 –45.

Utami, A. A. (2008). Analisis Buku Ajar
Biologi SMA Kelas XII di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Tidak
diterbitkan.

Lahiriah, R.S. (2008). Analisis Buku Ajar
Biologi SMA Kelas X di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Tidak
diterbitkan.

Yuenyong & Narjaikaew. (2009). Scientific
Literacy
and
Thailand
Science
Education. International Journal of
Environmental & Science Education. 4
(3), 335-349.

Nisbah, F. (2013). Pendekatan Sains
Teknologi Masyarakat (STM). [online].
Tersedia:
http://faizalnizbah.blogspot.com/2013/
08/pendekatan-sains-teknologimasyarakat.html (20 Januari 2014).

Yusuf, S. (2008). Perbandingan Gender
dalam Prestasi Literasi Siswa Indonesia.
[online].
Tersedia:
http://www.uninus.ac.id/data/data_ilmi
ah/Suhendra%20Yusuf%20%20Makalah%20untuk%20Jurnal%20Unin
us.pdf. (20 Agustus 2013).

Prasetyo, Z. (2013). Pembelajaran Sains
Berbasis
Kearifan
Lokal.
Seminar
Nasional Fisika dan Pendidikan Fisika
2013.
[online]:
Tersedia:
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/
pengabdian/zuhdan-kun-prasetyomed-dr-prof/pembelajaran-sainsberbasis-kearifan-lokal.pdf (20 Januari
2014).
Putri, S. (2014). PENGEMBANGAN DESAIN
BLENDED LEARNING UNTUK PROGRAM
PELATIHAN
PENDALAMAN
MATERI
IPA
BERBASIS
KEBUTUHAN
MAHASISWA
PGSD. Mimbar Sekolah Dasar, 1(2), 153-160.
doi:http://dx.doi.org/10.17509/mimbarsd.v1i2.877.

Riadiyani, E. (2009). Analisis Buku Ajar
Biologi SMA Kelas XI di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Tidak
diterbitkan.
Rusyati, L. (2009). Analisis Buku Ajar Biologi
SMP Kelas VII di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Tidak
diterbitkan.
Sandi, M. (2013). Analisis Buku Ajar Fisika
SMA Kelas X di Kota Bandung
Berdasarkan Literasi Sains. Skripsi: Tidak
diterbitkan.
Sains Edutainment. (2012). Definisi Literasi
Sains.
[online].
Tersedia:
http://sainsedutainment.blogspot.com/

[66]