PENYELENGGARAAN JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT PERTAMINA PRABUMULIH DIHUBUNGKAN DENGAN UNDANG UNDANG NO. 24 TAHUN 2011 TENTANG BADAN PENYELENGGARAAN JAMINAN SOSIAL.
ABSTRAK
Penyelenggaraan BPJS dianggap banyak menuai permasalahan
dalam teknis pelaksanaannya. Peralihan dari peserta JPK Jamsostek dan
Askes ketika beralih ke BPJS Kesehatan dianggap menjadi lebih buruk
khususnya yang terjadi dalam Rumah Sakit milik Swasta dalam hal ini
Rumah Sakit Pertamina Prabumulih (RSPPbm). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
di RSPPbm setelah berlakunya Undang - Undang BPJS dan mengetahui
kendala – kendala (permasalahan) apa saja yang dihadapi oleh rumah
sakit swata dalam hal ini RSPPbm dengan diberlakukannya kebijakan
baru mengenai Undang - Undang BPJS tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan
menggunakan data berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier
seperti peraturan perundang-undangan, buku literature, maupun surat
kabar dan dengan memaparkan data-data yang diperoleh dan dianalisis
lebih lanjut. Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif
analitis dengan tahap penelitian yang terdiri atas dua tahap yaitu studi
kepustakaan dan wawancara. Adapun metode analisis yang digunakan
adalah yuridis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan yang
diberikan RSPPbm berupa layanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjutan
(RJTL), rawat inap tingkat lanjutan (RITL), dan instalasi gawat darurat
terdapat kendala – kendala dalam penyenlenggaraannya. Adapaun
kendala yang dihadapi RSPPBM adalah perbedaan tarif yang telah
ditentukan oleh BPJS Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan
No. 60 Tahun 2013 dengan tarif yang ditentukan oleh RSPPbm.
Rendahnya tarif yang telah ditentukan BPJS kesehatan menimbulkan
kerugian bagi rumah sakit.
iv
Penyelenggaraan BPJS dianggap banyak menuai permasalahan
dalam teknis pelaksanaannya. Peralihan dari peserta JPK Jamsostek dan
Askes ketika beralih ke BPJS Kesehatan dianggap menjadi lebih buruk
khususnya yang terjadi dalam Rumah Sakit milik Swasta dalam hal ini
Rumah Sakit Pertamina Prabumulih (RSPPbm). Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
di RSPPbm setelah berlakunya Undang - Undang BPJS dan mengetahui
kendala – kendala (permasalahan) apa saja yang dihadapi oleh rumah
sakit swata dalam hal ini RSPPbm dengan diberlakukannya kebijakan
baru mengenai Undang - Undang BPJS tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode
pendekatan yuridis normatif dengan melakukan penelitian kepustakaan
menggunakan data berupa bahan hukum primer, sekunder, dan tersier
seperti peraturan perundang-undangan, buku literature, maupun surat
kabar dan dengan memaparkan data-data yang diperoleh dan dianalisis
lebih lanjut. Spesifikasi penelitian yang digunakan bersifat deskriptif
analitis dengan tahap penelitian yang terdiri atas dua tahap yaitu studi
kepustakaan dan wawancara. Adapun metode analisis yang digunakan
adalah yuridis kualitatif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa fasilitas kesehatan yang
diberikan RSPPbm berupa layanan kesehatan rawat jalan tingkat lanjutan
(RJTL), rawat inap tingkat lanjutan (RITL), dan instalasi gawat darurat
terdapat kendala – kendala dalam penyenlenggaraannya. Adapaun
kendala yang dihadapi RSPPBM adalah perbedaan tarif yang telah
ditentukan oleh BPJS Kesehatan melalui Peraturan Menteri Kesehatan
No. 60 Tahun 2013 dengan tarif yang ditentukan oleh RSPPbm.
Rendahnya tarif yang telah ditentukan BPJS kesehatan menimbulkan
kerugian bagi rumah sakit.
iv