Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja di PTPN 3 Medan Setelah Berlakunya UU No. 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang berhak untuk bekerja mendapatkan imbalan serta perlakuan
yang adil dan layak dalam hubungan kerja. Tenaga Kerja bisa saja mengalami
risiko-risiko saat menjalankan pekerjaan, sehingga kelangsungan hidup tenaga
kerja dan anggota keluarganya perlu mendapatkan perhatian. Di sisi lain, negara
berkewajiban menjamin kehidupan yang layak bagi tenaga kerja beserta anggota
keluarganya. Oleh karena itu, negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi
seluruh rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat kemanusiaan berupa sistem jaminan sosial nasional yang
salah satu tujuannya adalah memberikan perlindungan kepada tenaga kerja.
Sebelumnya, jaminan sosial tenaga kerja diselenggarakan oleh PT
Jamsostek (Persero) yang memberikan perlindungan dasar untuk memenuhi
kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan
kepastian berlangsungnya arus penerimaan penghasilan keluarga sebagai
pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang,akibat risiko sosial.
Namun, sesuai dengan amanat undang-undang, PT Jamsostek berubah menjadi
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial Ketenagakerjaan mulai tanggal 1 Januari
2014.
Jaminan sosial merupakan hak asasi setiap warga negara sebagaimana

tercantum dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 2 yang berbunyi “Tiap-tiap warga
negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan” dan

1
Universitas Sumatera Utara

2

pasal 28H ayat 3 yaitu “Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang
memungkinkan pengembangan dirinya secara utuh sebagai manusia yang
bermatabat. Kesadaran tentang pentingnya jaminan perlindungan sosial terus
berkembang, seperti terbaca pada Perubahan UUD 1945 tahun 2002, Pasal 34 ayat
2, yaitu “Negara mengembangkan Sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat dan
memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan martabat
kemanusiaan.1
Tujuan sebuah negara adalah menciptakan kesejahteraan kepada seluruh
rakyatnya. Siapapun dan apapun statusnya, berhak mendapatkan kesejahteraan
dalam hidupnya. Jadi keberadaan institusi bernama Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (selanjutnya disebut BPJS) adalah salah satu cara untuk dapat memenuhi
kebutuhan dasar hidup yang layak dan meningkatkan martabatnya menuju

terwujudnya masyarakat Indonesia yang sejahtera, adil dan makmur. Tujuan
Sistem Jaminan Sosial Nasional memberikan jaminan terpenuhinya kebutuhan
dasar hidup yang layak bagi setiap peserta dan/atau anggota keluarganya. Dalam
hal ini BPJS mendistribusikan kesejahteraan sekaligus perlindungan bagi seluruh
rakyat Indonesia.2
Undang-Undang No.24 Tahun 2011 menetapkan, Jaminan Sosial Nasional
akan diselenggarakan oleh BPJS, yang terdiri atas BPJS Kesehatan dan BPJS
Ketenagakerjaan. Khusus untuk Jaminan Kesehatan Nasional (selanjutnya disebut
JKN) akan diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan yang implementasinya dimulai

1

Agusmidah, Dinamika Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, USU Press, Medan, 2010,

Hal.116

Mustakim Muhammad, “BPJS”, http://www.mustaqimjnet.com/bpjs.html diakses 10
Januari 2016
2


2
Universitas Sumatera Utara

3

1 Januari 2014. Secara operasional, pelaksanaan JKN dituangkan dalam Peraturan
Pemerintah dan Peraturan Presiden, antara lain, Peraturan Pemerintah No. 101
Tahun 2012 tentang Penerima Bantuan Iuran (selanjutnya disebut PBI); Peraturan
Presiden No.12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan dan Peta Jalan JKN
(Roadmap Jaminan Kesehatan Nasional).3 Untuk jaminan ketenagakerjaan sendiri
,awalnya adalah PT Jamsostek yang dialihkan menjadi BPJS Ketenagakerjaan
pada tanggal 1 Januri 2014 dan pada tanggal 1 Juli 2015 BPJS Ketenagakerjaan
mulai beroperasi dimana program nya adalah jaminan hari tua, jaminan
kecelakaan kerja, jaminan kematian, dan jaminan pensiun.
Program Jaminan Sosial merupakan program perlindungan yang bersifat
dasar bagi tenaga kerja yang bertujuan untuk menjamin adanya keamanan dan
kepastian terhadap risiko-risiko sosial ekonomi, dan merupakan sarana penjamin
arus penerimaan penghasilan bagi tenaga kerja dan keluarganya akibat dari
terjadinya risiko-risiko sosial dengan pembiayaan yang terjangkau oleh
perusahaan dan tenaga kerja.4

Dimana risiko sosial ekonomi program jaminan sosial yang ditanggulangi
oleh PTPN 3 Medan adalah saat terjadi peristiwa kecelakaan kerja, santunan hari
tua, perawatan kesehatan dan meninggal dunia yang mengakibatkan berkurangnya
penghasilan tenaga kerja atau membutuhkan peraawatan medis.
Undang-Undang BPJS memberi arti kata ‘transformasi’ sebagai perubahaan
bentuk BUMN Persero yang menyelenggarakan program jaminan sosial, menjadi
3
Ridwan Max Sijabat, “Askes, Jamsostek asked to prepare transformation”, The Jakarta
Post, diakses 10 Januari 2016
4
Agusmidah, Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, GHALIA INDONESIA, Bogor, 2010,
Hal.127

3
Universitas Sumatera Utara

4

BPJS.


Perubahan

bentuk

bermakna

perubahan

karakteristik

Badan

Penyelenggaraan Jaminan Sosial sebagai penyesuaian atas perubahan filosofi
penyelenggaraan program jaminan sosial. Perubahan karakteristik berarti
perubahan bentuk badan hukum yang mencakup pendirian, ruang lingkup kerja
dan kewenangan badan yang selanjutnya diikuti dengan perubahan struktur
organisasi, prosedur kerja dan budaya organisasi.
PTPN 3 (Persero) memperkerjakan pekerja/buruh sebanyak kurang lebih
29.000 orang. Keseluruhan buruh tersebut terdapat di seluruh wilayah kerja
perusahaan, terdiri atas 61(enam puluh satu) unit yang terdapat di seluruh wilayah

Sumatera Utara. Pekerja / buruh yang bekerja di PTPN III disebut sebagai
Karyawan

pimpinan

(karyawan

yang

merencanakan,

mengorganisasi,

menjalankan serta mengawasi) dan karyawan pelaksana(karyawan yang
melaksanakan proses operasional perusahaan sehari-hari) dan kesemuanya
merupakan karyawan tetap atau permanen.5
Dalam perjanjian kerja terdapat hak dan kewajiban masing-masing yaitu
karyawan dan perusahaan. Adapun kewajiban dari pihak perusahaan adalah
membayar upah/gaji secara tepat waktu. Perusahaan juga berkewajiban untuk
melindungi karyawan baik dalam kesehatan, keselamatan dan kesejahteraan.

Sebab hal ini adalah tanggung jawab perusahaan. Para pekerja/buruh di PTPN 3
wajib mengikuti program jaminan sosial sesuai ketentuan yang berlaku.
Dari uraian latar belakang masalah ini, maka penulisan skripsi ini akan
membahasnya dengan judul “Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial
5

Masitah Pohan, SH, M.Hum, Tanggung jawab sosial perusahaan terhadap buruh,
Pustaka Bangsa Press, Medan, 2008, Hal.121

4
Universitas Sumatera Utara

5

Tenaga Kerja Di PTPN 3 Medan Setelah Berlakunya UU No.24 Tahun 2011
Tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial”.
B. Perumusan Masalah
Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) dan penyelenggaraan Jaminan sosial di PTPN 3 perlu dan menarik
untuk diteliti. Oleh karena itu dapatlah dirumuskan permasalahan dalam penulisan

adalah sebagi berikut:
1. Bagaimana pengaturan sistem jaminan sosial dilihat dari Undang-Undang
Republik Indonesia No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial?
2. Bagaimana

penyelenggaraan

jaminan

sosial

ketenagakerjaan

bagi

parapekerja/buruh di PTPN 3 setelah adanya perubahan penyelenggara
dari PT Jamsostek menjadi BPJS ?
3. Bagaimanapelaksanaan jaminan sosial kesehatan bagi tenaga kerja di
PTPN 3 setelah berlakunya peraturan tentang BPJS?

C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang dibahas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam
penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaturan sistem jaminan sosial bagi paekerja/buruh
dilihat dari Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS).
2. Untukmengetahui

tentang

penyelenggaraan

jaminan

sosial

bagi

parapekerja di PTPN 3 setelah adanya perubahan Jamsostek menjadi BPJS


5
Universitas Sumatera Utara

6

3. Untuk mengetahui tentang pelaksanaan jaminan sosial kesehatan bagi
tenaga kerja di PTPN 3 setelah berlakunya peraturan tentang BPJS
D. Manfaat Penulisan
Adapun suatu penelitian, selain mempunyai tujuan yang jelas juga
diharapkan memberikan manfaat terutama bagi bidang ilmu yang diteliti, manfaat
yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a) Dapat memberikan sumbangan informasi kepada pendidikan ilmu
hukum, khususnya pada hukum perburuhan yang berkaitan dengan
penyelenggaraan jaminan sosial pada PTPN 3.
b) Dapat dijadikan bahan kajian ataupun masukan terhadap pelaksanaan
sistem jaminan sosial bagi pekerja/buruh setelah berlakunya UndangUndang No. 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan Jaminan
Sosial (BPJS).
2. Manfaat Praktis
a) Penulisan ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada

pengusaha atau perusahaan dalam rangka mengambil kebijakan
mengenai penyelenggaraan jaminan sosial untuk para pekerjaburuh.
b) Penulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan
bagi pembuat undang-undang dan pejabat yang berwenang dalam
membuat isi perjanjian ataupun sumbangan untuk kepentingan ilmu
pengetahuan, memberi manfaat bagi dunia perguruan tinggi dan
masyarakat pada umumnya. Selain itu diharapkan agar tulisan ini

6
Universitas Sumatera Utara

7

dapat digunakan sebagai bahan referensi bagi perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara (USU).
E. Keaslian Penulisan
Penulis telah menelusuri seluruh daftar skripsi di perpustakaan Fakultas
Hukum Universitas Sumatera Utara dan arsip yang ada di Departemen Hukum
Administrasi Negara, akan tetapi penulis tidak menemukan adanya kesamaan
judul ataupun permasalahan dengan judul dan permasalahan yang diangkat oleh
penulis yaitu tentang “Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Di PTPN 3 Medan Setelah Berlakunya UU No.24 Tahun 2011 Tentang
Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial”. Oleh karena itu, tulisan ini
merupakan buah karya asli penulis yang disusun berdasarkan dengan asas-asas
keilmuan yang jujur, rasional dan ilmiah.
Dengan demikian, dapat penulis simpulkan bahwa skripsi yang penulis
susun ini merupakan karya asli penulis dan tidak meniru dari kepunyaan orang
lain. Penulis berani bertanggung jawab apabila ditemukan adanya kesamaan
skripsi penulis dengan skripsi sebelumnya yang terdapat di perpustakaan
Departemen Hukum Administrasi Negara.
F. Tinjauan Kepustakaan
1. Jaminan Sosial
Menurut Undang-Undang No.24 Tahun 2011 tentang badan
penyelenggara jaminan sosial pada pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa
jaminan sosial adalah salah satu bentuk perlindungan sosial untuk

7
Universitas Sumatera Utara

8

menjamin seluruh rakyak agar dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya
yang layak .
Menurut Imam Soepomo, jaminan sosial adalah pembayaran yang di
terima oleh para pihak buruh diluar kesalahannya tidak melakukan
pekerjaan, jadi menjamin kepastian pendapatan (income security) dalam
hal buruh kehilangan upahnya karena alasan diluar kehendaknya.6
2. PT. Perkebunan Nusantara III (Persero)
PT. Perkebunan Nusantara III Medan berasal dari Perusahaan
perkebunan milik bangsa asing yang dirasionalisasikan Pemerintah RI
pada tahun 1957 menjadi Perusahaan Perkebunan Negara (PPN). Setelah
mengalami beberapa kali perubahan reorganisasi regrouping, maka pada
tahun 1968 di reorganisasi menjadi beberapa kesatuan Perusahaan Negara
Perkebunan (PNP) dan pada tahun 1974 ditetapkan pengalihan bentuk
menjadi PT. Perkebunan (Persero).
PTPN adalah sebuah perusahaan yang besar, yang dikelola dengan
baik dan secara profesional. Hal ini tidak terlepas dari dukungan para
pihak khususnya adalah karyawan. Pihak pengusaha mempunyai
keterlibatan secara langsung terhadap karyawan, yang disebut sebagai
hubungan kerja.
3. Pekerja/buruh
Menurut Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan pada pasal 1 ayat 2 menyebutkan bahwa tenaga kerja

6

Imam Soepomo, Pengantar Hukum Perburuhan, Djambatan, Jakarta, 1981, Hal. 136

8
Universitas Sumatera Utara

9

adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan
barang dan jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk
masyarakat. Dan pada ayat 3 menyebutkan bahwa Pekerja/buruh adalah
setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain.
Dalam pengertian tersebut, dapat dilihat beberapa unsur yang
melekat dari istilah pekerja/buruh, yaitu sebagai berikut :


Setiap orang yang bekerja (angkatan kerja
maupun bukan angkatan kerja tetapi harus bekerja).



Menerima upah atau imbalan sebagai balas
jasa atas pelaksanaan pekerjaan tersebut.

Dua unsur ini, penting untuk membedakan apakah seseorang masuk
dalam kategori pekerja/buruh yang diatur dalam UU Ketenagakerjaan atau
tidak dimana dalam UU Ketenagakerjaan diatur segala hal yang berkaitan
dengan hubungan kerja antara pekerja/buruh dengan pengusaha/majikan.7
G.

Metode Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang berkaitan dengan analisa

dan konstruksi, yang dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.
Sedangkan Penelitian hukum merupakan suatu kegiatan ilmiah, yang didasarkan
pada metode, sistematika dan pemikiran tertentu, yang bertujuan untuk

7

Agusmidah, Op.cit, Hal.7, 8

9
Universitas Sumatera Utara

10

mempelajari satu atau beberapa gejala hukum tertentu, dengan jalan
menganalisanya.8
1.

Jenis dan sifat Penelitian
Metode yang dipakai dalam penulisan ini adalah metode penelitian
hukum Normatif. Metode penelitian normatif ditujukan pada peraturanperaturan tertulis dan erat hubungannya dengan meneliti bahan-bahan
kepustakaan yang mengacu kepada norma-norma hukum dimana data
tersebut bersifat sekunder.

2.

Sumber Data
Penelitian hukum normatif menitikberatkan pada data sekunder yang
diperoleh melalui bahan kepustakaan yang digunakan dapat dibagi
kedalam beberapa kelompok meliputi:


Bahan Hukum Primer, yang meliputi bahan
peraturan peundang-undangan terkait hukum ketenagakerjaan dan
jaminan sosial.



Bahan Hukum Sekunder, yang meliputi
buku-buku tentang masalah jaminan sosial bagi pekerja/buruh.



Bahan Hukum Tersier, yang meliputi bahan
hukum yang memberikan petunjuk maupun penjelasan terhadap
bahan hukum primer dan bahan hukum sekunder dalam hal ini
kamus hukum dan ensiklopedia.

8

Soerjono Soekanto, Pengantar penelitian hukum, UI-PRESS, Jakarta, 2007, Hal. 43

10
Universitas Sumatera Utara

11

3.

Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik mengumpulan data yang digunakan penulis dalam
penulisan skripsi ini yaitu :
 Studi Pustaka yaitu data-data dan keterangan yang dikumpulkan
dari bahan-bahan tulisan seperti buku-buku bacaan dan undangundang yang berhubungan dengan rumusan masalah skripsi ini.
 Penelitian hukum ini menggunakan data pelengkap atau pendukung
yakni data yang diperoleh langsung dari wawancara ke PTPN 3
Medan.

4.

Analisis Data
Dalam kegiatan menganalisis data dimulai dengan dilakukannya
terhadap data yang telah terkumpul melalui pengamatan dan penelusuran
melalui media massa tentang BPJS. Selanjutnya dilakukan penelusuran
konsep hukum dan aturan-aturan terkait BPJS melalui kepustakaan yang
tersedia di perpustakaan maupun melalui media online. Selanjutnya akan
diklasifikasikan dan dicocokkan dengan kegiatan penelitian dengan
penelusuran nyata yang berkaitan dengan jaminan sosial pada PTPN 3
Medan.

H.

Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan penulis dalam skripsi ini, maka diperlukan adanya

sistematika penulisan yang teratur yang saling berkaitan satu sama lain. Adapun
sistematika penulisan skripsi ini adalah :

11
Universitas Sumatera Utara

12

BAB I

: Pendahuluan
Pendahuluan merupakan pengantar, dimana didalamnya dibahas
mengenai gambaran umum tentang latar belakang dari masalah
yang akan diteliti, adanya perumusan masalah, tujuan penulisan,
manfaat penulisan, keaslian penulisan, metode penulisan serta
sistematika penulisan.

BAB II

: Pengaturan Sistem Jaminan Sosial.
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengaturan sistem
jaminan sosial bagi pekerja/buruh. Penulis memulai dengan
membahas tentang sejarah pengaturan sistem jaminan sosial bagi
pekerja/buruh meliputi Pasca kemerdekaan Indonesia danUndangUndang Republik Indonesia nomor 40 Tahun 2004tentangSistem
Jaminan Sosial Nasional, juga tentang Undang-Undang Republik
Indonesia nomor 24 tahun 2011 tentang badan penyelenggaraan
jaminan sosial bagi para pekerja.

BAB III

: Penyelenggaraan jaminan sosial bagi para pekerja/buruh di
PTPN 3.
Dalam bab ini, penulis menguraikan tentang penyelenggaraan
jaminan sosial bagi para pekerja/buruh di PTPN 3 juga perubahan
yang terjadisetelah adanya perubahan Jamsostek menjadi BPJS
meliputi ruang lingkup BPJS Ketenagakerjaan serta prosedur dan
mekanisme kepersertaannya.

12
Universitas Sumatera Utara

13

BAB IV

: Pelaksanaan jaminan sosial kesehatan bagi tenaga kerja di PTPN
3 setelah berlakunya peraturan tentang BPJS.
Dalam

bab

ini,

penulis

menguraikan

tentang

prosedur

pelaksanaan jaminan sosial kesehatan bagi tenaga kerja di PTPN
3 setelah berlakunya peraturan tentang BPJS meliputi prosedur
dan mekanisme kepersertaan BPJS kesehatan, pelaksanaan sistem
jaminan sosial, jaminan pemeriksaan kesehatan pada pekerja.
BAB V

: Kesimpulan dan Saran
Bab ini merupakan bagian terakhir dari penulisan skripsi ini. Bab
ini berisi kesimpulan dari permasalahan pokok dari keseluruhan
isi. Dan saran yang merupakan upaya yang diusulkan agar hal-hal
yang dikemukakan dalam pembahasan permasalahan dapat lebih
berhasil guna berdaya guna.

13
Universitas Sumatera Utara