UU KIP tak Kembalikan ke Zaman Orde Baru.

Pikiran Rakyat
o

Senin

123
17
OJan

18

19
OPeb

o Se/asa

~

20

o Mar


5

21

0
6

OApr

o

Rabu
8
23

7

22


OMei

.

Kamis
9

OJun

10
24

Jumat

25
OJul

26

0


Ags.

L--

_

... .

7
'~~

L~'~

.~t

o Sabtu
12

11


0

13
27

28

~"
II

..~~
DlOIN. SJ/"PR'

DIRUT Pikiran Rakyat, H. Syafik Umar (tengah) menyampaikan
presentasi tentang "Peranan Pers Dalam Menyediakan Informasi
Publik" di HotelRoyal Corner.Rn.WastukancanaBandung,Kamis,
(3/12). Acara diikuti narasumber Dr. Nandang Alamsah Delliarnoor, S.H., M. Hum. (kanan) dan dan Bagian Hukum & HAM
Pemkot Bandung, Bagus Wahyudiono (moderator). *


UUKIPtak Kembalikan
keZamanOrdeBaru
BANDUNG, (PR).Undang-Undang No. 14/2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (KIP), tidak
akan mengembalikan Indonesia
pada era ketertutupan zaman
Orde Barn. 00 yang resmi mulai 1Mei 2010 tersebut, justru
membuka kemungkinan bagi
wartawan dan publik untuk bisa menerima informasi dari
lembaga pemerintahan, badan
publik,
partai
politik,
BUMN/BUMD maupun lembaga nonpemerintah lainnya.
Bahkan, ROO Rahasia Nega-.
ra yang dinilai banyak pihak
akan mengancam Indonesia
kembali ke era ketertutupan, tidak bisa disusun seenaknya dan
harns tetap berpegang pada UU
KIP sebagai koridor bukum. Pakar Hukum Dmu Tata Pemerintaban Universitas Padjadjaran
Dr. Nandang Alamsah mengungkapkan bal itu dalam forum

kajian UU No. 14/2008 di Hotel
Corner, Jln. Wastukancana,
Bandung, Kamis (3/12). Forum
tersebut diselenggarakan Bagian Hukum dan Hak Asasi Manusia Pemkot Bandung dalam
rangka sosialisasi UU KIP.
"Kalau saya sangat optimistis
melihat adanya UU KIP ini. Saya yakin, UU tersebut akan
menjamin bahwa rezim keterbukaan yang berlaku saat ini tidak akan tertutup lagi'seperti
zaman Orde
-- Barn,"
- - ungkapnya.
.....-

Kllplng
--------

Dalam UU KIP, menurut
Nandang, selain diatur informasi mana yang wajib dilaporkan
kepada publik, ju~a mengatur
informasi seperti apa saja yang

dikecualikan dan bisa dirahasiakan dari publik.
Tidak kebablasan
Pembicaraan lain, Pemimpin
Umum Pikiran Rakyat, Syafik
Umar mengatakan, dalam era
keterbukaan ini pers harns bisa
menempatkan posisinya di titik
yang benar dengan tetap berpegang pada kode etikjurnalistik.
Dengan demikian, keterbukaan
yang terjadi tidak akan kebablasan.
"Dari perspektif transparansi
dan keterbukaan informasi, kita
bisa melihat UU KIP memuat
cita-cita yang sarna. Hak atas
informasi disebutkan menjadi
hak mendasar atau bak asasi.
Maka, harus dijunjung tinggi
dan djakomodasi pemerintah
dengan payung hukum;" ujarnya.
Syafik menambahkan, hak

tersebut juga dijamin oleh konstitusi atau UUD 1945 Pasal 28
buruf f. Dengan demikian, 00
KIP ini menjadi wahana untuk
menguatkan pesan konstitusi.
Demikian pula, lembaga-Iembaga publik sebaiknya tidak lagi
berusaha menutup-nutupi segala informasi yang memang
menjadi hak dan patut diKetahui- masyarakat.
- (A-154)***

Humas Unpad

2009

15
29

16
30

31


o Sep OOkt 0 Nav . Des

.."",,,

..

Mlnggu
14