Penyelenggaraan SNMPTN Perlu Dievaluasi.

MEDIA 1\D9~\ESIA

.

o Selasa o Rabu o Kamis o Jumat

4

5
20

OPeb

6
21

o Mar OApr

7
22


OMei

8
23

9

OJun

10
24

11
25

OJul

Sabtu

12

26

8Ags

27

OSep

o

13

Minggu

14
28

OOkt

15

29

16
30

ONov

31

ODes

Penyelenggaraan
SNMPTN Perlu Dievaluasi
- ---

-

Minat peserta seleksi nasional masuk perguruan
tinggi negeri (SNMPTN) tahun. ini, yang meningkat
hingga 9,04%,belum menjadi tolok ukur

keberhasilan SNMPfN.
Sidik Pramono

--

ltu bisa dilakukan pemerintah dengan
menyediakan lapangan pekerjaan kepada
lulusan-lulusan prodi yang kurang populer
tersebut. Ini dilakukan agar ada minat peserta SNMPTN untuk memilih prodi-prodi
yang kurang populer.
Sedangkan untuk mengantisipasi
kecurangan, Djoko berpendapat apa yang
dilakukan panitia SNMPTN sudah cukup
baik. Buktinya, banyak kecurangan yang terungkap pada pelaksanaan SNMPfN tahun
ini. "Tmggal sekarang, bagaimana panitia.
menyosialisasikan kepada calon peserta
untuk bertindak jujur, karena berbu~t curang
pun akan tertangkap," ujar Djoko.
.


UKTINYA, masih ada bangku kosong
yang tersedia, terutama untuk sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN)
yang berada di Indonesia bagian timur.
Alasannya, kualitas seleksi menjadi hal utama
Kualitas soal
dalam SNMPTN ini.
Belum lagi, kasus kecurangan yang jumlahMengenai fakta masih adanya bangku
kosong pada SNMPTN tahun ini, pengamat
nya mencapai 3.713 kasusdengan 6tingkat
kecurangan. Mulai dari kecurangan yang
pendidikan dari Universitas Paramadina
ditemukan langsung di lapangan, kecurangan
Utomo Dananjaya berpandangan lain.
MenurutUtomo, kualitas soal yang
pada formulir pendaftaran dan lembar jawaban
disajikan pada SNMPTN dipertanyakan.
ujian, hingga praktik perjokian.
--.Artinya, soal-soal yang ditampilkan untuk
Apa yang terjadi pada pelaksanaan SNcalon mahasiswa khusu~ang
berada di

MPTN tahun ini tetap memberikan catatan
Indonesia bagian timur relatif lebih sulit.
untuk evaluasi SNMPTN mendatang.
"Ini yang harus menjadi catatan tersendiri,
Sebagaimana diungkapkan Rektor Institut
bagi panitia pelaksana SNMPTN, seharusTeknologi Bandung (ITB)Djoko Santoso, jumnya tingkat kesulitan soal-soal yang diujikan
lah peserta SNMPTN yang meningkat tahun
mampu ditelaah dan dinalar calon-calon
ini menunjukkan PTN tetap menjadi pilihan
mahasiswa, khususnya di Indonesia bagian
utama bagi calon mahasiswa usai menyelesai-.
timur, yang tingkat pendidikan dan pengetakan bangku SMA dan sederajat. Namtin, hal
huannya relatif rendah,." ujar Utomo.
itu tidak menjadi tolok ukur keberhasilan pada
Selain itu, kata Utomo, PTN-PTN yang
pelaksanaan SNMPTN.
memang
kurang diminati program studinya
Menurut Djoko, hal-hal yang perlu dieva\ua- I
sebaiknya perlu mengevaluasi biaya kuliah

si pada pelaksanaan SNMPTN ke depan adalah
di PTN tersebut. "Jangan menyam~
permasalahan bangku kosong yang masih
biaya-biaya yang berlaku di PTN favorit.
tersedia untuk sejumlah'program studi (prodi)
di sejumlah 'PTN di Indonesia bagian timur. Ini' Jika biaya kOOahmahal, soot sekali untuk
menjaring mahasiswa," katanya.
menjadi perhatian utama, agar ada koordinasi
Artinya, tambah Utomo, para rektor mesti
antara pihak panitia SNMPTN mendatang
melakukan subsidi silang bagi program studengan rektor-rektor terkait.
di yang favorit terhadap prodi yang kurang
Salah satusolusi yang ditawarkan menurut
populer di PTN tersebut. Dengan cara itu,
pandangan Djoko adalah perlunya affirmative
minat calon mahasiswa khususnya yang
action atau sebuah tindakan ny~ta yang mendekat dengan PTN tersebut akan memper. stimulasi calon peserta SNMPTN.
timbangkan biaya kuHah yang Iebih murah.
Caranya, dengan Jnemberikan program
Ini bisa mendorong, calon mahasiswa

beasiswa bagi calon peserta SNMPTN yang
mengalihkan prodi yang kurang populer
mau memilih.prodi-prodi yang kurang
sebagai alternatif.
.
populer. "Misalnya; fakultassastra yang
Utomo juga memberikan catatan kepada
memberikan beasiswa pada salah satu atau
pemerintah agar melakukan pembinaan
sejumlah prodi yang selama ini kurang popu-'"" terhadap prodi-prodi yang kurang populer.
ler," ungkap Djoko kepada Media Indonesia.
Caranya dengan melakukan sosialisasi,
Bisa juga dengan meningkatkan mutu
memberikan citra yang bail