MUI tak Bermaksud Terlibat Dalam Politik Praktis.
Pikiran
n
123
17
18
19
456
20
o Jan . Peb OMar
SelaS.l
(-)
Rakyat
R.lbu
(')
7
21
8
23
22
OApr
KJlllis
(!)
24
OJun
OMei
( ) Jlllllat
10
25
0 Jul
11
( ') S.lbtll
12
13
26
27
0 Ags
OSep
14
28
15
29
OOkt
ONov
16
30
31
ODes
MUI tak BerTnaksud Terlibat
DaiaTn P olitik Praktis
-
--
-
-
-
._-
--
--
FSfA demokrasi Pemilihan Dmum 2009
tinggal hanya menunggu waktusekitar dua bolan.
P
Sejumlah partai politikdan.
.:/
)
FANNY
calon legislatif tak henti-hentinya mempromosikan diri dengan berbagai cara. Tujuannya, tak lain untuk meraih
soara pemilih sebanyak-banyaknya agar dapat duduk di
kursi yang diincar.
Seiring dengan pemilu, pemerintah dan berbagai pihak
melakukananeka cara untuk
mengajak masyarakat ikut
berpartisipasi dalam pemilu.
Komisi Pemilihan Dmum
(KPU) senantiasa menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu di setiap daerah kepada
masyarakat tidak terkecuali,
para olama pun memiliki pendapat. Pendapat olama yang
difatwakanMajelis Ulama Indonesia (Mill) yaitu haram
untuk tidak memilih (golput)
yang merupakan hasil sidang
Komisi Fatwa Mill pada Ijtima Ulama ill se-Indonesia di
OCTAVIANUS/ANTARA
ANGGOTA Front PeTjuangan Pemuda Indonesia berunjuk
rasa di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (27/1). Mereka menyerukan agar golput dalum Pemilu 2009 karena bagi mereka
parpol, caleg, dan capres masih tidak dapat dipercaya.
----_.
Kliping
*
Humos
Un pod
2009
,
Padang Panjang, Sumatra Ba~
rat, 24 s.d. 26 Januan.
Dalam ijtima olama te~
but, Mill yang salah satunya
yang membahas masalah stra-.
tegis kebangsaan memfatwakan lima hal yang berkaitan
dengan memilih dan tidak
memilih dalam pemilu.
1. Pemilu dalam Islam adalah sebagai upaya memilih pemimpin atau wakil yang nie:.
menuhi syarat ideal untuk .
menjadi pemimpinbangsa.
2. Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban
untuk menegakkan imamah
dan imarah dalam kehidupan
berbangsadanbernegara.
.
3. Imamah dan imarah dalam Islam mep.ghadapkan beberapa syarat sesuai ketentuan agama agar telWUjud kemaslahatan dalam masyarakat.
.
4. Memilih pemimpin yang
beriman dan bertakwa jujur
(shidiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tab-
Ugh),me~
kemamJ>uan
,
(fathnah) dan yang memperjuangkan kepentingan umat
Islam hukumnya adalah Wajib.
5. Memilih pemimpin yang
tidak memenuhi syarat sebagaimana disebutkan di atas
atau tidak memilih sarna sekaIi, pad~al ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram.
Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI, KH. Ma'ruf Amin,
pembahasan masalah golput
yang melahirkan fatwa tersebut merupakanjawaban diui
permintaan masyarakat yang
didera banyaknya isu golput,
bahkan ajakan kampanye untuk golput. "Untuk itu, MUI
membahas masalah golput
tersebut sebagaijawaban bahwa MUI juga memperhatikan
masalah yang merebak dimasyarakat," katanya.
"MUI bukan ingin melibatkan diri atau teIjebak dalam
poIitik praktis, tapi melihat
bahwa wawasan politik itu
perIu diberikan kepada umat.
,
Maka, MUI memberikan penfatwa itu, masyarakat khususdapatnya terhadap berbagai
nya umat Islam, tentunya
pertanyaan yarig muncul di
akan menghonhati fatwa termasyarakat," ungkapnya.
sebut," katanya.
Dikatakan, MUI tidak bisa
Ferry menambahkan berdatinggal diam terhadap permasarkan data Pemilu 2004 di
salahan atau tidak punya penJawa Barat, tingkat partisipasi
dapat sarna sekali terhadap
mencapai 80 dari sekitar 29
berbagai masalah di masyarajuta pemilihi ''Tahun ini partikat.
sipasi pemilihjuga diperkiraMenurut Ketua Komisi Pekan tetap di angka yang sama,
milihan Umum (KPU) Jawa
tanpa melihat pengaruh adaBarat, Ferry Kurnia Rizkiyan,
nya fatwa MUI," ujarnya.
syah, ada atau tidaknya fatwa
Farika (21), mahasiswa semester akhir Fakultas KomuMUI, sebetulnya tidak terIalu
memengaruhi kineIja KPU.
nikasi UniversitaS Padjadjaran
Karena; KPU tetap senantiasa
Yangjuga pemilih barn bermengoptimalkan sosialisasi
pendapat, fatwa MUI memikepadamasyarakat. Namun
liki tujuan yang baik untuk
begitu, fatwa MUI secara tekmencari kepemimpinan yang
nis, di lapangan memang dabaik pula. Akan tetapi, sebaikpat menguntungkan KPU danya MUI tidak perIu memfatwakan haram karena tidak selam hal meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemi- , mua orang tabu calon pemimlu.
pin yang ideal sesuai kriteria
amanah.
Menurut dia, fatwa MUI bisa saja menjadi( stimulan unMenurut dia, banyaknya catuk menurunkan angka kuIon yang tidak dikenal, memrangnya partisipasi masyarabuat bingung apalagi untuk
kat (golput). "Dengan melihat
pemilih barn. ''TerIalu banyak
partai dan caleg yang mencalonkan diri dan mengobral
.janji yang membuat masyarakat bosan. Apalagi setelah terpilih beluriJ.tentu mereka bisa
jujur dan amanah," ujarnya.
'Wajar jugajika sekarang
banyak yang memilih golput
dan apatis terhadap pemilu,"
ungkapnya.
Pro dan kontra terhadap
golput memang terns teIjadi,
namun bagaimariapun, pemilu merupakan momen di mana semua orang (pemilih) memiliki kesempatan untuk
mengubah Wajah negeri ini.
Kesempatan yang menentu'- '.
kan, bagaimana kebijakan dan
suara negeri ini disumbangkan kepentingan rakyat. Apakah pemerintab itu nantinya
akan berkualitas (amanah)
atau tidak, bergantung pada
rakyatnya sendiri yang memilih pemerintah dan siapa yang
nantinya berhasil mendapatkan julukan penierintab.
(Krishna AhadiyatfMu.~jaJJ/,'PR")
***
n
123
17
18
19
456
20
o Jan . Peb OMar
SelaS.l
(-)
Rakyat
R.lbu
(')
7
21
8
23
22
OApr
KJlllis
(!)
24
OJun
OMei
( ) Jlllllat
10
25
0 Jul
11
( ') S.lbtll
12
13
26
27
0 Ags
OSep
14
28
15
29
OOkt
ONov
16
30
31
ODes
MUI tak BerTnaksud Terlibat
DaiaTn P olitik Praktis
-
--
-
-
-
._-
--
--
FSfA demokrasi Pemilihan Dmum 2009
tinggal hanya menunggu waktusekitar dua bolan.
P
Sejumlah partai politikdan.
.:/
)
FANNY
calon legislatif tak henti-hentinya mempromosikan diri dengan berbagai cara. Tujuannya, tak lain untuk meraih
soara pemilih sebanyak-banyaknya agar dapat duduk di
kursi yang diincar.
Seiring dengan pemilu, pemerintah dan berbagai pihak
melakukananeka cara untuk
mengajak masyarakat ikut
berpartisipasi dalam pemilu.
Komisi Pemilihan Dmum
(KPU) senantiasa menyosialisasikan penyelenggaraan pemilu di setiap daerah kepada
masyarakat tidak terkecuali,
para olama pun memiliki pendapat. Pendapat olama yang
difatwakanMajelis Ulama Indonesia (Mill) yaitu haram
untuk tidak memilih (golput)
yang merupakan hasil sidang
Komisi Fatwa Mill pada Ijtima Ulama ill se-Indonesia di
OCTAVIANUS/ANTARA
ANGGOTA Front PeTjuangan Pemuda Indonesia berunjuk
rasa di Bundaran HI, Jakarta, Selasa (27/1). Mereka menyerukan agar golput dalum Pemilu 2009 karena bagi mereka
parpol, caleg, dan capres masih tidak dapat dipercaya.
----_.
Kliping
*
Humos
Un pod
2009
,
Padang Panjang, Sumatra Ba~
rat, 24 s.d. 26 Januan.
Dalam ijtima olama te~
but, Mill yang salah satunya
yang membahas masalah stra-.
tegis kebangsaan memfatwakan lima hal yang berkaitan
dengan memilih dan tidak
memilih dalam pemilu.
1. Pemilu dalam Islam adalah sebagai upaya memilih pemimpin atau wakil yang nie:.
menuhi syarat ideal untuk .
menjadi pemimpinbangsa.
2. Memilih pemimpin dalam Islam adalah kewajiban
untuk menegakkan imamah
dan imarah dalam kehidupan
berbangsadanbernegara.
.
3. Imamah dan imarah dalam Islam mep.ghadapkan beberapa syarat sesuai ketentuan agama agar telWUjud kemaslahatan dalam masyarakat.
.
4. Memilih pemimpin yang
beriman dan bertakwa jujur
(shidiq), terpercaya (amanah), aktif dan aspiratif (tab-
Ugh),me~
kemamJ>uan
,
(fathnah) dan yang memperjuangkan kepentingan umat
Islam hukumnya adalah Wajib.
5. Memilih pemimpin yang
tidak memenuhi syarat sebagaimana disebutkan di atas
atau tidak memilih sarna sekaIi, pad~al ada calon yang memenuhi syarat hukumnya adalah haram.
Menurut Ketua Komisi Fatwa MUI, KH. Ma'ruf Amin,
pembahasan masalah golput
yang melahirkan fatwa tersebut merupakanjawaban diui
permintaan masyarakat yang
didera banyaknya isu golput,
bahkan ajakan kampanye untuk golput. "Untuk itu, MUI
membahas masalah golput
tersebut sebagaijawaban bahwa MUI juga memperhatikan
masalah yang merebak dimasyarakat," katanya.
"MUI bukan ingin melibatkan diri atau teIjebak dalam
poIitik praktis, tapi melihat
bahwa wawasan politik itu
perIu diberikan kepada umat.
,
Maka, MUI memberikan penfatwa itu, masyarakat khususdapatnya terhadap berbagai
nya umat Islam, tentunya
pertanyaan yarig muncul di
akan menghonhati fatwa termasyarakat," ungkapnya.
sebut," katanya.
Dikatakan, MUI tidak bisa
Ferry menambahkan berdatinggal diam terhadap permasarkan data Pemilu 2004 di
salahan atau tidak punya penJawa Barat, tingkat partisipasi
dapat sarna sekali terhadap
mencapai 80 dari sekitar 29
berbagai masalah di masyarajuta pemilihi ''Tahun ini partikat.
sipasi pemilihjuga diperkiraMenurut Ketua Komisi Pekan tetap di angka yang sama,
milihan Umum (KPU) Jawa
tanpa melihat pengaruh adaBarat, Ferry Kurnia Rizkiyan,
nya fatwa MUI," ujarnya.
syah, ada atau tidaknya fatwa
Farika (21), mahasiswa semester akhir Fakultas KomuMUI, sebetulnya tidak terIalu
memengaruhi kineIja KPU.
nikasi UniversitaS Padjadjaran
Karena; KPU tetap senantiasa
Yangjuga pemilih barn bermengoptimalkan sosialisasi
pendapat, fatwa MUI memikepadamasyarakat. Namun
liki tujuan yang baik untuk
begitu, fatwa MUI secara tekmencari kepemimpinan yang
nis, di lapangan memang dabaik pula. Akan tetapi, sebaikpat menguntungkan KPU danya MUI tidak perIu memfatwakan haram karena tidak selam hal meningkatnya partisipasi masyarakat dalam pemi- , mua orang tabu calon pemimlu.
pin yang ideal sesuai kriteria
amanah.
Menurut dia, fatwa MUI bisa saja menjadi( stimulan unMenurut dia, banyaknya catuk menurunkan angka kuIon yang tidak dikenal, memrangnya partisipasi masyarabuat bingung apalagi untuk
kat (golput). "Dengan melihat
pemilih barn. ''TerIalu banyak
partai dan caleg yang mencalonkan diri dan mengobral
.janji yang membuat masyarakat bosan. Apalagi setelah terpilih beluriJ.tentu mereka bisa
jujur dan amanah," ujarnya.
'Wajar jugajika sekarang
banyak yang memilih golput
dan apatis terhadap pemilu,"
ungkapnya.
Pro dan kontra terhadap
golput memang terns teIjadi,
namun bagaimariapun, pemilu merupakan momen di mana semua orang (pemilih) memiliki kesempatan untuk
mengubah Wajah negeri ini.
Kesempatan yang menentu'- '.
kan, bagaimana kebijakan dan
suara negeri ini disumbangkan kepentingan rakyat. Apakah pemerintab itu nantinya
akan berkualitas (amanah)
atau tidak, bergantung pada
rakyatnya sendiri yang memilih pemerintah dan siapa yang
nantinya berhasil mendapatkan julukan penierintab.
(Krishna AhadiyatfMu.~jaJJ/,'PR")
***