PENGARUH PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI BERBASIS KELUARGA TERHADAP PERILAKU PERAWATAN KAKI PADA PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIRKALIKI KOTA BANDUNG.
SIDANG KOMPREHENSIF
PENGARUH PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI BERBASIS KELUARGA
TERHADAP PERILAKU PERAWATAN KAKI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIRKALIKI KOTA BANDUNG
Citra Windani Mambang Sari
NPM. 220120100038
TIM PEMBIMBING
Hartiah Haroen, S.Kp.,M.Ng.,M.Kes.,AIFO
Nursiswati, S.Kep., Ners., M. Kep., Sp. KMB.
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
KONSENTRASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
Latar Belakang
Peningkatan prevalensi penyakit DM di dunia, Indonesia (Depkes RI,
2010) dan di kota Bandung (Dinkes kota Bandung)
1. Salah satu komplikasi Diabetes Melitus adalah terjadinya kaki diabetik
yang telah terjadi pada 15 – 25 % dari pasien DM (Singh, Amstrong, Lipsky,
2005)
2. Resiko amputasi 15-40 kali lebih sering pada pasien DM (Singh et al,
2005)
3. RSCM 25 % mengalami amputasi, 16 % meninggal dunia
4. RSHS selama periode Desember 2011 – pertengahan Januari 2012
sebanyak 21 orang menjalani rawat jalan di poli bedah plastik
Indonesia, Bandung
1. Responden dan keluarga belum pernah mendapat edukasi
perawatan kaki
2. Pada pasien DM yang telah terjadi kaki diabetes dikarenakan tidak
mengetahui dan menjalankan tentang perawatan kaki dengan baik
Penelitian sebelumnya
Vatankhah
et al
(2009)
• Pemberian edukasi 20 menit
dengan tatap muka, hasil perilaku
dan pengetahuannya signifikan
Kurniawan
et al
(2011)
• Pemberian edukasi tentang
perawatan kak, hasil pengetahuan,
perilaku dan pencapaian tujuan
signifikan pada kelompok intervensi
Penelitian sebelumnya
Corbett
(2003)
Lincoln et
al (2008)
• Pemberian edukasi di rumah,
hasilnya pengetahuan,
kepercayaan diri dan perilaku
perawatan kaki meningkat
dibanding sebelumnya
• Pemberian edukasi selama 1
jam dan diilihat selama 4
minggu menghasilkan perilaku
perawatan kaki yang signifikan
PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI
SELAMA INI
• edukasi rutin pada Obat-obatan, perencanaan
makan dan olah raga
• Hanya pesan singkat tentang perawatan kaki,
jika mengeluhkan baal dan kesemutan
• Tidak terstruktur
• Tidak didampingi keluarga mudah lupa,
social support kurang, tidak ada
kesinambungan perilaku perawatan kaki
kurang bisa diharapkan
PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI
BERBASIS KELUARGA
EDUKASI
SELF EFFICACY
(KEPERCAYAAN
DIRI)
Perilaku
Perawatan Kaki
Program edukasi perawatan kaki
berbasis keluarga
Sebagai upaya prevensi dan pengelolaan kaki diabetik
Meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga dengan Diabetes Melitus
Diharapkan adanya social support dan pengawasan dari keluarga sehingga ada
kesinambungan perilaku perawatan kaki pasien DM
Penting untuk meneliti pengaruh dari program edukasi perawatan kaki berbasis
keluarga
Rumusan Masalah
• Bagaimanakah pengaruh program edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga
terhadap perilaku perawatan kaki pada
pasien Diabetes melitus di wilayah kerja
Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung?
Tujuan Penelitian
• mengidentifikasi pengaruh dari program
edukasi perawatan kaki berbasis keluarga
terhadap perilaku perawatan kaki pada
pasien Diabetes Mellitus di wilayah kerja
Puskesmas Pasirkaliki kota Bandung
Tujuan Penelitian
• Mengidentifikasi perbedaan rata-rata nilai
pengetahuan, kepercayaan diri (self-efficacy)
perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah
pada kelompok kontrol
• Mengidentifikasi perbedaan rata-rata nilai
pengetahuan, kepercayaan diri (self-efficacy)
perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah
pada kelompok intervensi
• Mengidentifikasi perbedaan rata-rata
peningkatan pada pengetahuan, kepercayaan
diri (self-efficacy) perilaku perawatan kaki
pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol
Hipotesis Alternatif
• Terdapat
pengaruh
program
edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap
pengetahuan pada pasien DM
• Terdapat
pengaruh
program
edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap
kepercayaan diri (self-efficacy) pada pasien
DM
• Terdapat
pengaruh
program
edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap
perilaku perawatan kaki pada pasien DM
Rancangan Penelitian
Metode quasi experiment dengan rancangan Purposive
Control Group Pretest and Posttest Design
Matching Pair tehcnique
Kelompok
Intervensi
Pasien DM
dan keluarga
Q1
Program edukasi
perawatan kaki
berbasis
keluarga
Q2
Tanpa program
edukasi perawatan
kaki berbasis
keluarga
Q4
Matching
dan koin
Kelompok
Kontrol
Q3
Tempat Penelitian
• Di wilayah kerja Puskemas Pasirkaliki Kota
Bandung
• Wilayah kecamatan Cicendo dengan 6
wilayah Kelurahan
• Kelurahan Pasirkaliki
• Kelurahan Pamoyanan
• Kelurahan Arjuna
• Kelurahan Pajajaran
• Kelurahan Husein Sastranegara
• Kelurahan Sukaraja
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Variabel
Intervensi
(n=36)
Kontrol
(n=36)
Nilai p
N
%
N
%
40 - 59 tahun
24
66.7
24
66.7
59 – 69 tahun
12
33.3
12
33.3
Laki-laki
10
27.8
9
25
Perempuan
26
72.2
27
75
Menikah
30
83.3
27
75
Janda/duda
6
16.7
9
25
Sunda
31
86.1
33
97.1
Jawa
5
13.9
2
5.6
Minang
0
0
1
2.8
Usia
1.000
Jenis Kelamin
0.789
Status
0.384
Suku
1.000
Karakteristik Responden (lanjutan)
Pekerjaan
Tidak bekerja
22
61.1
26
72.2
Wiraswasta
11
30.6
7
19.4
Lain-lain
3
8.3
3
8.3
Tidak tamat SD
3
8.3
1
2.8
SD
16
44.5
14
38.9
SMP
9
25
11
30.6
SMA
8
22.2
9
25
Perguruan Tinggi
0
0
1
2.8
0.979
Tingkat pendidikan
0.979
Karakteristik Klinis Responden
Variabel
Intervensi
(n = 36)
Kontrol
(n = 36)
f
%
f
%
≤ 3 tahun
16
44.4
15
41.7
≥ 3 tahun
20
55.6
21
58.3
Tidak pernah
7
19.4
6
16.7
Berjalan
22
61.1
25
69.4
Lari
1
2.8
0
0
Senam
5
13.9
4
11.1
Bersepeda
1
2.8
1
2.8
X2
Nilai p
0.057a
0.812
0.236b
1.000
Lama Diabetes
Olahraga
Karakteristik Klinis Responden
Variabel
Intervensi
(n = 36)
Kontrol
(n = 36)
f
%
f
%
Ada
25
69.4
25
69.4
Tidak ada
11
30.6
11
30.6
Penyakit
penyerta
Ada
27
75
24
66.7
Tidak ada
9
25
12
33.3
Denyut nadi kaki
kanan
Kedua teraba
29
80.6
26
72.2
Satu teraba
6
16.7
9
25
tidak
semua
1
2.8
1
2.8
X2
Nilai p
0.000a
1.000
0.605a
0.437
0.354b
1.000
Keluhan kaki
teraba
Karakteristik Klinis Responden
(lanjutan)
Denyut
nadi
kaki kiri
Kedua teraba
30
83.3
30
83.3
Satu teraba
5
13.9
6
16.7
Tidak
teraba
semua
Monofilamen
pada kaki kanan
Sensasi baik
1
2.8
0
0
26
72.2
29
80.6
Sensasi
tidak
baik
Monofilamen
pada kaki kiri
Sensasi baik
10
27.8
7
19.4
26
72.2
29
80.6
Sensasi
baik
10
27.8
7
19.4
tidak
0.118b
1.000
0.693a
0.405
0.693a
0.405
Karakteristik Keluarga Responden
No
1.
2.
3.
Variabel
Intervensi
Kontrol
N
%
N
%
Hubungan
dengan
responden
Suami/Istri
14
38.9
19
52.8
Anak kandung
20
55.6
14
38.9
Lain-lain
2
5.6
3
8.3
Laki-laki
18
50
10
27.8
Perempuan
18
50
26
72.2
Usia anggota
keluarga
18-36 tahun
15
41.7
15
41.7
36-54 tahun
15
41.7
8
22.2
54-70 tahun
6
16.7
13
36.1
X2
Nilai p
0.589a
0.878
3.740b
0.053
4.202b
0.122
Jenis Kelamin
Karakteristik Keluarga Responden
(LANJUTAN )
No
4.
5.
Variabel
Intervensi
Kontrol
f
%
F
%
SD
6
16.7
13
36.1
SMP
10
27.8
5
13.9
SMA
16
44.4
13
36.1
Perguruan
Tinggi
Tipe keluarga
4
11.1
5
13.9
Keluarga inti
14
38.9
14
38.9
Keluarga
besar
22
61.1
22
61.1
X2
Nilai p
4.667b
0.198
0.000b
1.000
Perbedaan Rata-rata pada
kelompok kontrol
sebelum dan sesudah
Variabel
Kelompok Kontrol
t
Nilai p
Sebelum Mean (SD)
Sesudah
Mean (SD)
Pengetahuan
perawatan kaki
10.97 (2.10)
11.22 (2.47)
-0.8.43
0.405
Kepercayaan diri (Selfefficacy)
43.39 (4.88)
42.56 (3.71)
1.327
0.193
Perilaku perawatan Kaki
51.33 (8.58)
49.50 (9.40)
1.251
0.219
Perbedaan Rata-rata pada
kelompok Intervensi
Sebelum dan sesudah
Variabel
Kelompok Kontrol
t
Nilai p
Sebelum Mean (SD)
Sesudah
Mean (SD)
Pengetahuan
perawatan kaki
11.19 (2.68)
16.69 (0.79)
-12.790
0.000
Kepercayaan diri (Selfefficacy)
44.83 (10.77)
73.64 (1.53)
-16.575
0.000
Perilaku perawatan Kaki
48.31 (10.36)
84.69 (4.49)
-25.407
0.000
Perbedaan Rata-rata pengetahuan
pada kelompok kontrol dan intervensi
Variabel Pengetahuan
Kelompok Intervensi
Mean (SD)
Kelompok Kontrol
T
Nilai p
Mean (SD)
Sebelum
11.19 (2.68)
10.97 (2.10)
-0.391
0.697
Sesudah
16.69 (0.77)
11.22 (2.47)
-12.65
0.000
Perbedaan Rata-rata perilaku
perawatan kaki pada kelompok kontrol
dan intervensi
Variabel Perawatan
Kaki
Kelompok Intervensi
Mean (SD)
Kelompok Kontrol
T
P
Mean (SD)
Sebelum
48.31 (10.36)
51.33 (8.58)
1.350
0.181
Sesudah
84.69 (4.49)
49.50 (9.40)
-20.264
0.000
Perbedaan Rata-rata Kepercayaan diri
(self-efficacy) pada kelompok kontrol
dan intervensi
Variabel
Self-efficacy
Kelompok Intervensi
Mean (SD)
Kelompok Kontrol
t
Nilai p
Mean (SD)
Sebelum
44.83 (10.77)
43.39 (4.88)
-0.733
0.467
Sesudah
73.64 (1.53)
41.72 (4.68)
-46.493
0.000
Pembahasan
Pengaruh Program pada Pengetahuan
• sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya yang
melaporkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
perawatan kaki pada responden setelah diadakan
program edukasi (Corbett, 2003; Vatankhah et al,
2009; Kurniawan et al, 2011).
• Hasil dari pengetahuan responden ini akan sesuai
dengan perilaku perawatan kaki dari responden,
karena menurut Khamseh et al, (2007). pasien
Diabetes Melitus yang kurang dalam pengetahuan
perawatan kaki biasanya juga kurang dalam perilaku
perawatan kaki.
Pembahasan (Lanjutan)
• Penelitian ini diperkuat dengan hasil
penelitian Jack et al (2004) yang menemukan
bahwa intervensi Diabetes Self-Management
Education (DSME) dengan menggunakan
metode, pedoman, konseling dan intervensi
perilaku dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai Diabetes Melitus dan meningkatkan
keterampilan individu dan keluarga dalam
mengelola penyakit Diabetes Melitus.
Pembahasan
Pengaruh program terhadap
kepercayaan diri (self-efficacy)
• sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Corbett (2003) dan Perrin et al
(2009). Kepercayaan diri (Self-efficacy) juga
mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan
perilaku perawatan kaki pada responden. Hal ini
sesuai dengan teori self-efficacy dari Bandura,
dengan adanya keyakinan terhadap kemampuan
dirinya, responden dapat mengatur atau
menunjukkan perilaku yang dianggap sebagai
tujuan (Passer dan Smith, 2004).
Pembahasan (lanjutan)
• perencanaan aktivitas yang ditentukan
responden dan keluarga adalah meningkatkan
kepercayaan diri (self-efficacy) dari responden
agar responden dapat mencapai perilaku yang
sehat (Bodenheimer et al, 2007).
Pembahasan
Pengaruh program terhadap Perilaku
perawatan kaki
• sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa
program edukasi perawatan kaki dapat
meningkatkan perilaku perawatan kaki pasien
Diabetes Melitus (Corbett, 2003; Deakin et al,
2006; Lincoln et al, 2008; Vatankhah et al, 2009;
Kurniawan et al, 2011).
• Pendidikan kesehatan pada pasien Diabetes
Melitus secara terus-menerus sangat efektif pada
akhirnya akan terjadi perubahan perilaku pasien
(Dorresteijn et al, 2010)
Pembahasan (lanjutan)
• 1) dasar dari program edukasi perawatan kaki
berbasis keluarga,
• 2) metode edukasi,
• 3) dukungan keluarga dan partnership,
• 4) keterlibatan aktif dari responden,
• 5) tindak lanjut program.
Pembahasan (lanjutan)
• sesuai dengan teori yang mendasari penelitian
ini bahwa Diabetes-Self Management
Education (DSME) yang merupakan dasar dari
program edukasi berbasis keluarga merupakan
proses pendidikan kesehatan yang dilakukan
secara terus-menerus untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang
diperlukan untuk perawatan mandiri diabetes
(Funnel et al, 2004).
Keterbatasan Penelitian
• Setting penelitian == > Single setting
Simpulan
• Terdapat perbedaan yang bermakna rata – rata
peningkatan nilai pengetahuan perawatan kaki
sesudah intervensi pada kelompok kontrol dan
intervensi (ρ = 0.000)
Simpulan
• Terdapat perbedaan yang bermakna rata – rata
peningkatan nilai kepercayaan diri (selfefficacy) perawatan kaki sesudah intervensi
pada kelompok kontrol dan intervensi (ρ =
0.000)
Simpulan
• Terdapat perbedaan yang bermakna rata –
rata peningkatan perilaku perawatan kaki
sesudah intervensi pada kelompok kontrol
dan intervensi (ρ = 0.000)
BAB V
SARAN
•
•
•
•
•
Dinas Kesehatan kota Bandung
Puskesmas Kota Bandung
Institusi pendidikan
Responden
Penelitian selanjutnya
TERIMA KASIH KEPADA
TIM SIDANG HASIL PENELITIAN
• Ibu Hartiah Haroen, S.Kp.,M.Ng.,M.Kes.,AIFO
Ibu Nursiswati, S.Kep., Ners., M. Kep., Sp. KMB
Ibu Lia Meilianingsih, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom
Bpk Ridwan Setiawan, S.Kp., M.Kes.
Bpk Titis Kurniawan, S.Kep., Ners., MNS.
PENGARUH PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI BERBASIS KELUARGA
TERHADAP PERILAKU PERAWATAN KAKI PASIEN DIABETES MELITUS TIPE 2 DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS PASIRKALIKI KOTA BANDUNG
Citra Windani Mambang Sari
NPM. 220120100038
TIM PEMBIMBING
Hartiah Haroen, S.Kp.,M.Ng.,M.Kes.,AIFO
Nursiswati, S.Kep., Ners., M. Kep., Sp. KMB.
PROGRAM MAGISTER KEPERAWATAN
KONSENTRASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS PADJADJARAN
2012
Latar Belakang
Peningkatan prevalensi penyakit DM di dunia, Indonesia (Depkes RI,
2010) dan di kota Bandung (Dinkes kota Bandung)
1. Salah satu komplikasi Diabetes Melitus adalah terjadinya kaki diabetik
yang telah terjadi pada 15 – 25 % dari pasien DM (Singh, Amstrong, Lipsky,
2005)
2. Resiko amputasi 15-40 kali lebih sering pada pasien DM (Singh et al,
2005)
3. RSCM 25 % mengalami amputasi, 16 % meninggal dunia
4. RSHS selama periode Desember 2011 – pertengahan Januari 2012
sebanyak 21 orang menjalani rawat jalan di poli bedah plastik
Indonesia, Bandung
1. Responden dan keluarga belum pernah mendapat edukasi
perawatan kaki
2. Pada pasien DM yang telah terjadi kaki diabetes dikarenakan tidak
mengetahui dan menjalankan tentang perawatan kaki dengan baik
Penelitian sebelumnya
Vatankhah
et al
(2009)
• Pemberian edukasi 20 menit
dengan tatap muka, hasil perilaku
dan pengetahuannya signifikan
Kurniawan
et al
(2011)
• Pemberian edukasi tentang
perawatan kak, hasil pengetahuan,
perilaku dan pencapaian tujuan
signifikan pada kelompok intervensi
Penelitian sebelumnya
Corbett
(2003)
Lincoln et
al (2008)
• Pemberian edukasi di rumah,
hasilnya pengetahuan,
kepercayaan diri dan perilaku
perawatan kaki meningkat
dibanding sebelumnya
• Pemberian edukasi selama 1
jam dan diilihat selama 4
minggu menghasilkan perilaku
perawatan kaki yang signifikan
PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI
SELAMA INI
• edukasi rutin pada Obat-obatan, perencanaan
makan dan olah raga
• Hanya pesan singkat tentang perawatan kaki,
jika mengeluhkan baal dan kesemutan
• Tidak terstruktur
• Tidak didampingi keluarga mudah lupa,
social support kurang, tidak ada
kesinambungan perilaku perawatan kaki
kurang bisa diharapkan
PROGRAM EDUKASI PERAWATAN KAKI
BERBASIS KELUARGA
EDUKASI
SELF EFFICACY
(KEPERCAYAAN
DIRI)
Perilaku
Perawatan Kaki
Program edukasi perawatan kaki
berbasis keluarga
Sebagai upaya prevensi dan pengelolaan kaki diabetik
Meningkatkan kemampuan dan kemandirian keluarga dengan Diabetes Melitus
Diharapkan adanya social support dan pengawasan dari keluarga sehingga ada
kesinambungan perilaku perawatan kaki pasien DM
Penting untuk meneliti pengaruh dari program edukasi perawatan kaki berbasis
keluarga
Rumusan Masalah
• Bagaimanakah pengaruh program edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga
terhadap perilaku perawatan kaki pada
pasien Diabetes melitus di wilayah kerja
Puskesmas Pasirkaliki Kota Bandung?
Tujuan Penelitian
• mengidentifikasi pengaruh dari program
edukasi perawatan kaki berbasis keluarga
terhadap perilaku perawatan kaki pada
pasien Diabetes Mellitus di wilayah kerja
Puskesmas Pasirkaliki kota Bandung
Tujuan Penelitian
• Mengidentifikasi perbedaan rata-rata nilai
pengetahuan, kepercayaan diri (self-efficacy)
perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah
pada kelompok kontrol
• Mengidentifikasi perbedaan rata-rata nilai
pengetahuan, kepercayaan diri (self-efficacy)
perilaku perawatan kaki sebelum dan sesudah
pada kelompok intervensi
• Mengidentifikasi perbedaan rata-rata
peningkatan pada pengetahuan, kepercayaan
diri (self-efficacy) perilaku perawatan kaki
pada kelompok intervensi dan kelompok
kontrol
Hipotesis Alternatif
• Terdapat
pengaruh
program
edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap
pengetahuan pada pasien DM
• Terdapat
pengaruh
program
edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap
kepercayaan diri (self-efficacy) pada pasien
DM
• Terdapat
pengaruh
program
edukasi
perawatan kaki berbasis keluarga terhadap
perilaku perawatan kaki pada pasien DM
Rancangan Penelitian
Metode quasi experiment dengan rancangan Purposive
Control Group Pretest and Posttest Design
Matching Pair tehcnique
Kelompok
Intervensi
Pasien DM
dan keluarga
Q1
Program edukasi
perawatan kaki
berbasis
keluarga
Q2
Tanpa program
edukasi perawatan
kaki berbasis
keluarga
Q4
Matching
dan koin
Kelompok
Kontrol
Q3
Tempat Penelitian
• Di wilayah kerja Puskemas Pasirkaliki Kota
Bandung
• Wilayah kecamatan Cicendo dengan 6
wilayah Kelurahan
• Kelurahan Pasirkaliki
• Kelurahan Pamoyanan
• Kelurahan Arjuna
• Kelurahan Pajajaran
• Kelurahan Husein Sastranegara
• Kelurahan Sukaraja
HASIL PENELITIAN
Karakteristik Responden
Variabel
Intervensi
(n=36)
Kontrol
(n=36)
Nilai p
N
%
N
%
40 - 59 tahun
24
66.7
24
66.7
59 – 69 tahun
12
33.3
12
33.3
Laki-laki
10
27.8
9
25
Perempuan
26
72.2
27
75
Menikah
30
83.3
27
75
Janda/duda
6
16.7
9
25
Sunda
31
86.1
33
97.1
Jawa
5
13.9
2
5.6
Minang
0
0
1
2.8
Usia
1.000
Jenis Kelamin
0.789
Status
0.384
Suku
1.000
Karakteristik Responden (lanjutan)
Pekerjaan
Tidak bekerja
22
61.1
26
72.2
Wiraswasta
11
30.6
7
19.4
Lain-lain
3
8.3
3
8.3
Tidak tamat SD
3
8.3
1
2.8
SD
16
44.5
14
38.9
SMP
9
25
11
30.6
SMA
8
22.2
9
25
Perguruan Tinggi
0
0
1
2.8
0.979
Tingkat pendidikan
0.979
Karakteristik Klinis Responden
Variabel
Intervensi
(n = 36)
Kontrol
(n = 36)
f
%
f
%
≤ 3 tahun
16
44.4
15
41.7
≥ 3 tahun
20
55.6
21
58.3
Tidak pernah
7
19.4
6
16.7
Berjalan
22
61.1
25
69.4
Lari
1
2.8
0
0
Senam
5
13.9
4
11.1
Bersepeda
1
2.8
1
2.8
X2
Nilai p
0.057a
0.812
0.236b
1.000
Lama Diabetes
Olahraga
Karakteristik Klinis Responden
Variabel
Intervensi
(n = 36)
Kontrol
(n = 36)
f
%
f
%
Ada
25
69.4
25
69.4
Tidak ada
11
30.6
11
30.6
Penyakit
penyerta
Ada
27
75
24
66.7
Tidak ada
9
25
12
33.3
Denyut nadi kaki
kanan
Kedua teraba
29
80.6
26
72.2
Satu teraba
6
16.7
9
25
tidak
semua
1
2.8
1
2.8
X2
Nilai p
0.000a
1.000
0.605a
0.437
0.354b
1.000
Keluhan kaki
teraba
Karakteristik Klinis Responden
(lanjutan)
Denyut
nadi
kaki kiri
Kedua teraba
30
83.3
30
83.3
Satu teraba
5
13.9
6
16.7
Tidak
teraba
semua
Monofilamen
pada kaki kanan
Sensasi baik
1
2.8
0
0
26
72.2
29
80.6
Sensasi
tidak
baik
Monofilamen
pada kaki kiri
Sensasi baik
10
27.8
7
19.4
26
72.2
29
80.6
Sensasi
baik
10
27.8
7
19.4
tidak
0.118b
1.000
0.693a
0.405
0.693a
0.405
Karakteristik Keluarga Responden
No
1.
2.
3.
Variabel
Intervensi
Kontrol
N
%
N
%
Hubungan
dengan
responden
Suami/Istri
14
38.9
19
52.8
Anak kandung
20
55.6
14
38.9
Lain-lain
2
5.6
3
8.3
Laki-laki
18
50
10
27.8
Perempuan
18
50
26
72.2
Usia anggota
keluarga
18-36 tahun
15
41.7
15
41.7
36-54 tahun
15
41.7
8
22.2
54-70 tahun
6
16.7
13
36.1
X2
Nilai p
0.589a
0.878
3.740b
0.053
4.202b
0.122
Jenis Kelamin
Karakteristik Keluarga Responden
(LANJUTAN )
No
4.
5.
Variabel
Intervensi
Kontrol
f
%
F
%
SD
6
16.7
13
36.1
SMP
10
27.8
5
13.9
SMA
16
44.4
13
36.1
Perguruan
Tinggi
Tipe keluarga
4
11.1
5
13.9
Keluarga inti
14
38.9
14
38.9
Keluarga
besar
22
61.1
22
61.1
X2
Nilai p
4.667b
0.198
0.000b
1.000
Perbedaan Rata-rata pada
kelompok kontrol
sebelum dan sesudah
Variabel
Kelompok Kontrol
t
Nilai p
Sebelum Mean (SD)
Sesudah
Mean (SD)
Pengetahuan
perawatan kaki
10.97 (2.10)
11.22 (2.47)
-0.8.43
0.405
Kepercayaan diri (Selfefficacy)
43.39 (4.88)
42.56 (3.71)
1.327
0.193
Perilaku perawatan Kaki
51.33 (8.58)
49.50 (9.40)
1.251
0.219
Perbedaan Rata-rata pada
kelompok Intervensi
Sebelum dan sesudah
Variabel
Kelompok Kontrol
t
Nilai p
Sebelum Mean (SD)
Sesudah
Mean (SD)
Pengetahuan
perawatan kaki
11.19 (2.68)
16.69 (0.79)
-12.790
0.000
Kepercayaan diri (Selfefficacy)
44.83 (10.77)
73.64 (1.53)
-16.575
0.000
Perilaku perawatan Kaki
48.31 (10.36)
84.69 (4.49)
-25.407
0.000
Perbedaan Rata-rata pengetahuan
pada kelompok kontrol dan intervensi
Variabel Pengetahuan
Kelompok Intervensi
Mean (SD)
Kelompok Kontrol
T
Nilai p
Mean (SD)
Sebelum
11.19 (2.68)
10.97 (2.10)
-0.391
0.697
Sesudah
16.69 (0.77)
11.22 (2.47)
-12.65
0.000
Perbedaan Rata-rata perilaku
perawatan kaki pada kelompok kontrol
dan intervensi
Variabel Perawatan
Kaki
Kelompok Intervensi
Mean (SD)
Kelompok Kontrol
T
P
Mean (SD)
Sebelum
48.31 (10.36)
51.33 (8.58)
1.350
0.181
Sesudah
84.69 (4.49)
49.50 (9.40)
-20.264
0.000
Perbedaan Rata-rata Kepercayaan diri
(self-efficacy) pada kelompok kontrol
dan intervensi
Variabel
Self-efficacy
Kelompok Intervensi
Mean (SD)
Kelompok Kontrol
t
Nilai p
Mean (SD)
Sebelum
44.83 (10.77)
43.39 (4.88)
-0.733
0.467
Sesudah
73.64 (1.53)
41.72 (4.68)
-46.493
0.000
Pembahasan
Pengaruh Program pada Pengetahuan
• sesuai dengan beberapa penelitian sebelumnya yang
melaporkan bahwa ada peningkatan pengetahuan
perawatan kaki pada responden setelah diadakan
program edukasi (Corbett, 2003; Vatankhah et al,
2009; Kurniawan et al, 2011).
• Hasil dari pengetahuan responden ini akan sesuai
dengan perilaku perawatan kaki dari responden,
karena menurut Khamseh et al, (2007). pasien
Diabetes Melitus yang kurang dalam pengetahuan
perawatan kaki biasanya juga kurang dalam perilaku
perawatan kaki.
Pembahasan (Lanjutan)
• Penelitian ini diperkuat dengan hasil
penelitian Jack et al (2004) yang menemukan
bahwa intervensi Diabetes Self-Management
Education (DSME) dengan menggunakan
metode, pedoman, konseling dan intervensi
perilaku dapat meningkatkan pengetahuan
mengenai Diabetes Melitus dan meningkatkan
keterampilan individu dan keluarga dalam
mengelola penyakit Diabetes Melitus.
Pembahasan
Pengaruh program terhadap
kepercayaan diri (self-efficacy)
• sesuai dengan penelitian sebelumnya yang telah
dilakukan oleh Corbett (2003) dan Perrin et al
(2009). Kepercayaan diri (Self-efficacy) juga
mempunyai kontribusi penting dalam meningkatkan
perilaku perawatan kaki pada responden. Hal ini
sesuai dengan teori self-efficacy dari Bandura,
dengan adanya keyakinan terhadap kemampuan
dirinya, responden dapat mengatur atau
menunjukkan perilaku yang dianggap sebagai
tujuan (Passer dan Smith, 2004).
Pembahasan (lanjutan)
• perencanaan aktivitas yang ditentukan
responden dan keluarga adalah meningkatkan
kepercayaan diri (self-efficacy) dari responden
agar responden dapat mencapai perilaku yang
sehat (Bodenheimer et al, 2007).
Pembahasan
Pengaruh program terhadap Perilaku
perawatan kaki
• sesuai dengan penelitian sebelumnya bahwa
program edukasi perawatan kaki dapat
meningkatkan perilaku perawatan kaki pasien
Diabetes Melitus (Corbett, 2003; Deakin et al,
2006; Lincoln et al, 2008; Vatankhah et al, 2009;
Kurniawan et al, 2011).
• Pendidikan kesehatan pada pasien Diabetes
Melitus secara terus-menerus sangat efektif pada
akhirnya akan terjadi perubahan perilaku pasien
(Dorresteijn et al, 2010)
Pembahasan (lanjutan)
• 1) dasar dari program edukasi perawatan kaki
berbasis keluarga,
• 2) metode edukasi,
• 3) dukungan keluarga dan partnership,
• 4) keterlibatan aktif dari responden,
• 5) tindak lanjut program.
Pembahasan (lanjutan)
• sesuai dengan teori yang mendasari penelitian
ini bahwa Diabetes-Self Management
Education (DSME) yang merupakan dasar dari
program edukasi berbasis keluarga merupakan
proses pendidikan kesehatan yang dilakukan
secara terus-menerus untuk mendapatkan
pengetahuan, keterampilan, kemampuan yang
diperlukan untuk perawatan mandiri diabetes
(Funnel et al, 2004).
Keterbatasan Penelitian
• Setting penelitian == > Single setting
Simpulan
• Terdapat perbedaan yang bermakna rata – rata
peningkatan nilai pengetahuan perawatan kaki
sesudah intervensi pada kelompok kontrol dan
intervensi (ρ = 0.000)
Simpulan
• Terdapat perbedaan yang bermakna rata – rata
peningkatan nilai kepercayaan diri (selfefficacy) perawatan kaki sesudah intervensi
pada kelompok kontrol dan intervensi (ρ =
0.000)
Simpulan
• Terdapat perbedaan yang bermakna rata –
rata peningkatan perilaku perawatan kaki
sesudah intervensi pada kelompok kontrol
dan intervensi (ρ = 0.000)
BAB V
SARAN
•
•
•
•
•
Dinas Kesehatan kota Bandung
Puskesmas Kota Bandung
Institusi pendidikan
Responden
Penelitian selanjutnya
TERIMA KASIH KEPADA
TIM SIDANG HASIL PENELITIAN
• Ibu Hartiah Haroen, S.Kp.,M.Ng.,M.Kes.,AIFO
Ibu Nursiswati, S.Kep., Ners., M. Kep., Sp. KMB
Ibu Lia Meilianingsih, S.Kp., M.Kep., Sp.Kom
Bpk Ridwan Setiawan, S.Kp., M.Kes.
Bpk Titis Kurniawan, S.Kep., Ners., MNS.