Fleksibilitas UKM Diyakini Masih Tinggi.

.
1

17

OJan

(D
18

[(OMPAS
o Selasa o Rabu

Sen;n
4

3
19

OPeb


6

5
20

.Mar

21
OApr

7
22
OMe;

o Kam;s 0 Jumat o Sabtu o M;nggu
8
23

9


10
;4

OJun

12

11
25

26

--

0 Jul 0 Ags

14

13
27


28

o Sep

0

15
29

16
30

ONov

Oht

31

ODes


Fleksibilitas UKM
Diyakini Masih Tinggi
Harus Memfokuskan Produknya untuk PasarDomestik
BANDUNG, KOMP AS - Fleksibilitas atau kekenyalan
usaha mikro, keeil, dan menengah dibandingkan dengan
industri besar dalam menghadapi krisis global pada 2009
diyakini masih tinggi. Sektor UMKM dianggap lebih mudah beradaptasi dengan dinamika perubahan kondisi.
Hal itu diungkapkan Ketua
Umum Dewan Koperasi IndonesiaAdi Sasono seusai DiskusiPublik "!(ekenyalan Koperasi dap
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Menghadapi Krisis Global"
kerja sarna Institut Manajemen
Koperasi Indonesia (Ikopin) dan
Kompas Jawa Barat di Grha Kompas-Gramedia Bandung, Sabtu
(28/2). Ia mengatakan, daya tahan
UMKM tinggi karena kandungan
bahan baku lokal pada produknya
lebih dominan.
Selain itu, perputaran uang
UMKM tidak menggunakan dollar ASdan pasarnya lokal.Indikasi

tleksibilitas UMKM ditunjukkan
dengan biaya investasi yarigrelatif
keeil sudah dapat menggerakkan
usaha. "Modal Rp 2 juta dapat digunakan untuk berjualan bakso,
rokok, jarnu, dan lain-lain. Jadi,
tleksibilitas UMKM jauh lebih
tinggi dibandingkan industri besar,"ujarnya.
Menurut Adi, investasi dengan
nilai Rp 10 miliar dalarn bentuk
pabrikbesarmenyerap tenagakerja
sekitar 100 orang atau lebih. Bila
biaya investasi sebesar Rp 20 jutaRp 25juta untuk UMKMyang sudah termasuk modern bisa menyerap tigaorangsaja,modalpabrikbesardapatdigunakan
- untukmempe--

kerjakan sekitar 1.200 orang atau
lebihdan 10kalilipatnya.
Kekenyalan UMKM membuat
JsQI!lP~sisili.ektor itu dengan industri besar pada 2009 diperkirakan sarna dengan tahun-tahun sebelum krisis, bahkan meningkat.
Saat ini sekitar 99,99 persen dari
harnpir 50 juta unit usaha adalah

UMKM.
"Pegawai yang diberhentikan
dari perusahaan besar lalu memperkuat UKM. Mereka tak punya
pilihan. Keeenderungannya, jumlah UKM malah meningkat," ujarnya.
Kategori industri besar adaIah
berornzet lebih dari Rp 50 miliar
per tahun, usaha menengah Rp 2,5
miliar-Rp 50 miliar, industri keeil
Rp 300 juta- Rp 2,5miliar,dan usaha mikro kurang dari Rp 300 juta.
Sektor UMKM didominasi usaha
mikro,yaitu pedagangbaju, penjual tahu, dan lain-lain.
"Menurut saya, pendapatan
bersih Rp 25.000 per hari bisa diperoleh pedagangkaki limaitu. Jadi,lebih tinggidaripada pendapatan buruh pabrik untuk daerah tertentu," katanya.
Pasar lokal
Deputi Menteri Bidang Pe-

- --- ngembangan
--- Sumber DayaManu-

--Kliping


Humos

Potensf UKMdi Jawa Barat

Total] .441.014
Unit Usaha

Pengangkutan
dan komunikasi
698.520

(9,39%)

Keuangan,
persewaan,
dan

Perdagangan,
hotel, dan restoran

2.458.211

..
~

(33,04%)

II

Bangunan
13.039 (0,18%)

~

Listrik,gas,
danairbersih
1.390

I


(0,02%)

Industri
pengolahan
421.057
Sumber:

Dinas

I

(5,66%)
Koperasi

dan UKM Proyins;

2009---

156.729 (2,~1%)


Jasa-Iasa

326.804 (4,39%)
Pertanian,
peternakan,
kehutanan,
dan perikanan

Pertambangan dan penggalian
16.134 (0,22%)
Jawa

Barat,

sia Kementerian Negara Urusan
Koperasi dan Usaha Keeil Menengah Neddy Rafinaldy Halim mengatakan, beberapa faktor yang
memengaruhikekenyalan UMKM
dalarn menghadapi krisisglobalialah permodalannya tidak menggunakan utang mata uang asing.Oleh
karena itu, kenaikan kurs mata
uang asing tidak memengaruhi

UMKM.
"Di UMKMtak ada pemutusan
hubungan kerja sehinggadapat tetap menjadi penampung tenaga
kerja,"katanya.
Rektor Ikopin Rully Indrawan
mengemukakan, tidak ada alternatifbagi UMKMuntuk menghadapi krisis tahun 2009 selain
memfokuskan penjualan produknya pada pasar lokal.Saat ini negara-negara
maju pun kesulitan
---...-.........-

Unpod

jasa perusahaan

3.349.130
(45,01%)
DICKY

2007

mengimporproduk.
"Negara-negara lain pun akan
melakukan langkah yang sarna,
menggunakan produk lokal. Kita
juga harus melakukannya untuk
meningkatkan daya beli masyarakat,"katanya.
Menurut pakar ekonomi dari
Universitas Padjadjaran, Yuyun
WJIaSasmita,strategi memperkuat kekenyalan UMKM menghadapi krisis harus meliputi strategi
pembangunan secara menyelurub. Strategi itu antara lain peningkatan keterkaitan sektor ekonomi, peran pasar domestik, dan
kualitas pelaku ekonomi kerakyatan. Strategi lain adalah pemanfaatan sumber daya lokal,pembangunan modal manusia, dan penguatan pelaku ekonomi dalarn
bisnis internasional. (BAY)

-

- - --