Efisiensi pompa spiral dengan diameter pipa 1,5 inchi dan panjang pipa 10 meter.

(1)

Air merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dengan makluk hidup. Air digunakan dalam sektor pertanian, perikanan, peternakan dan lain – lain. Masyarakat pada umumnya menggunakan pompa dengan tenaga motor listrik atau motor bakar. Pompa spiral adalah, pompa bekerja dengan energi air.

Penelitian ini menggunakan pompa spiral dengan diameter dalam pompa sebesar 0,5 meter dan diameter selang 1,5 inci dengan panjang selang 10 meter. Parameter yang divariasikan adalah volume corong input , putaran pompa dan ketinggian keluaran.

Hasil penelitian ini adalah efisiensi terbaik di hasilkan pada ketinggian keluaran 2,5 meter menggunakan volume corong 1300 ml dengan efisiensi sebesar 30,4%. efisiensi pompa cenderung turun pada setiap kenaikan putaran . efisiensi tertinggi terjadi pada ketinggian keluaran 2,5 meter dengan kecenderungan semakin tinggi keluaran semakin turun.


(2)

Water is a component that can not be separated with living creatures. Water is used in agriculture, fisheries, livestock and others. People generally use pumps with electric motor power or motor fuel. The spiral pump is, the pump works with water energy .

This study uses a spiral pump with a pump inner diameter of 0.5 meters and a diameter of 1.5 inch hose with a length of 10 meters hose. Parameters varied are input funnel volume, pump rotation and output height.

The result of this research is the best efficiency to produce at the height of 2.5 meter output using 1300 ml funnel volume with efficiency of 30,4%. Pump efficiency tends to decrease at every lap increase. Highest efficiency occurs at a height of 2.5 meters output with the tendency of higher output decreases .


(3)

i

EFISIENSI POMPA SPIRAL DENGAN DIAMETER PIPA 1,5 INCI DAN PANJANG PIPA 10 METER

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Mesin

Program Studi Teknik Mesin

Disusun :

AGUSTINUS ISKANDAR 125214068

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

ii

EFFICIENCY OF SPIRAL PUMP WITH 1,5 INCH OF HOSE DIAMETER AND 10 METER LENGTH OF HOSE

THESIS

Presented as Partial Fulfillment of the Requirements To Obtain Sarjana Teknik Degree

In Mechanical Engineering Study Program

By :

AGUSTINUS ISKANDAR 125214068

MECHANICAL ENGINEERING STUDY PROGRAM MECHANICAL ENGINEERING DEPARTEMENT

FACULTY OF SCIENCE AND TECHNOLOGY SANATA DHARMA UNIVERSITY

YOGYAKARTA 2017


(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

vii

INTISARI

Air merupakan komponen yang tidak bisa dipisahkan dengan makluk hidup. Air digunakan dalam sektor pertanian, perikanan, peternakan dan lain – lain. Masyarakat pada umumnya menggunakan pompa dengan tenaga motor listrik atau motor bakar. Pompa spiral adalah, pompa bekerja dengan energi air.

Penelitian ini menggunakan pompa spiral dengan diameter dalam pompa sebesar 0,5 meter dan diameter selang 1,5 inci dengan panjang selang 10 meter. Parameter yang divariasikan adalah volume corong input , putaran pompa dan ketinggian keluaran.

Hasil penelitian ini adalah efisiensi terbaik di hasilkan pada ketinggian keluaran 2,5 meter menggunakan volume corong 1300 ml dengan efisiensi sebesar 30,4%. efisiensi pompa cenderung turun pada setiap kenaikan putaran . efisiensi tertinggi terjadi pada ketinggian keluaran 2,5 meter dengan kecenderungan semakin tinggi keluaran semakin turun.


(10)

viii

ABSTRACT

Water is a component that can not be separated with living creatures. Water is used in agriculture, fisheries, livestock and others. People generally use pumps with electric motor power or motor fuel. The spiral pump is, the pump works with water energy .

This study uses a spiral pump with a pump inner diameter of 0.5 meters and a diameter of 1.5 inch hose with a length of 10 meters hose. Parameters varied are input funnel volume, pump rotation and output height.

The result of this research is the best efficiency to produce at the height of 2.5 meter output using 1300 ml funnel volume with efficiency of 30,4%. Pump efficiency tends to decrease at every lap increase. Highest efficiency occurs at a height of 2.5 meters output with the tendency of higher output decreases .


(11)

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkankepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmatnya dan kasihNya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “ EFISIENSI POMPA SPIRAL DENGAN DIAMETER

PIPA 1,5 INCI DAN PANJANG PIPA 10 METER”

Skripsi ini di susun guna memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik, Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan pengarahan dari berbagai pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini. Oleh oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Sudi Mungkasi ,S.Si.,M.Math.Sc,Ph.D Sebagai Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. 2. Ir. PK Purwadi , M,T. Sebagai Ketua Program Studi Teknik Mesin

Universita SanataDharma.

3. RB. Dwiseno Wihadi, S,T, M,Si,selaku dosen pembimbing Skripsi. 4. Seluruh dosen, staf dan karyawan Fakultas Sains dan Teknologi Uiversita Sanata Dharma Yogyakarta atas kuliah, bimbingan, serta fasilitas yang diberikan selama kuliah.

5. Agapitus Lasono dan Barbara Tukini selaku orang tua yang telah memberikan dukungan baik secara moral maupun material.

6. Seluruh teman – teman Teknik Mesin yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan keterbatasan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik


(12)

(13)

xi

DAFTAR ISI

RINGKASAN ...vi

DAFTAR ISI ...xi

DAFTAR GAMBAR ...xiii

DAFTAR TABEL ...xiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ...1

1.2Rumusan Masalah ...3

1.3Tujuan Penelitian ...3

1.4Batasan Masalah ...3

1.5Originalitas Penelitian ...3

1.6Manfaat Penelitian ...4

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka ...6

2.2 Dasar Teori ...7

2.2.1 Pergerakan Kolom Air dan Udara ...8

2.2.2 Tumpahan (spill back) ...8

2.3 Persamaan Perhitungan ...9

2.3.1 Persamaan Debit ...9

2.3.2 Persamaan Daya Input ...9

2.3.3 Torsi ...10

2.3.4 Tekanan Udara dalam Selang ...10

2.3.5 Persamaan Daya Output ...11

2.3.6 Persamaan Efisiensi ...11

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ...12

3.2 Komponen Utama Pompa Spriral ...14

3.3 Prinsip Kerja Pompa Spiral ...17

3.4 Diagram Alir Penelitian ...19


(14)

xii

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Penelitian ...22 4.2 Hasil Perhitungan...24 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ...34 5.2 Saran ...34 DAFTAR PUSTAKA ...35 LAMPIRAN-LAMPIRAN


(15)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Skema pemasangan pompa spiral 2

Gambar 2.1 Sejarah Wirtz Pump 7

Gambar 2.2 Gambar gelas ukur 9

Gambar 2.3 Gambar sambungan star 10

Gambar 3.1 Susunan alat yang digunakan 13

Gambar 3.2 Susunan mampu putar 14

Gambar 3.3 Gambar potongan B - B 15

Gambar 3.4 Gambar corong pertama 16

Gambar 3.5 Gambar corong kedua 16

Gambar 3.6 Gambar corong ketiga 16

Gambar 3.7 Gambar diagram alir penelitian 19

Gambar 4.1 Grafik hubungan efisiensi dan ketinggian output pompa

menggunakan volume corong 700 ml 27

Gambar 4.2 Grafik hubungan efisiensi dan ketinggian output pompa

menggunakan volume corong 1200 ml 28

Gambar 4.3 Grafik hubungan efisiensi dan ketinggian output pompa

menggunakan volume corong 1300 ml 28

Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi dan putaran pompa

menggunakan volume corong 700 ml 29

Gambar 4.5 Grafik hubungan efisiensi dan putaran pompa

menggunakan volume corong 1200 ml 30

Gambar 4.6 Grafik hubungan efisiensi dan putaran pompa

menggunakan volume corong 1300 ml 31

Gambar 4.7 Grafik hubungan efisiensi dan volume corong

menggunakan ketinggian output 2 meter 32

Gambar 4.8 Grafik hubungan efisiensi dan volume corong

menggunakan ketinggian output 2,5 meter 32

Gambar 4.9 Grafik hubungan efisiensi dan volume corong


(16)

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

3 meter dengan volume corong 700 ml 20

Tabel 4.2 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

3 meter dengan volume corong 1200 ml 21

Tabel 4.3 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

3 meter dengan volume corong 1300 ml 21

Tabel 4.4 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

2,5 meter dengan volume corong 700 ml 21

Tabel 4.5 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

2,5 meter dengan volume corong 1200 ml 22

Tabel 4.6 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

2,5 meter dengan volume corong 1300 ml 22

Tabel 4.7 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

2 meter dengan volume corong 700 ml 22

Tabel 4.8 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

2 meter dengan volume corong 1200 ml 23

Tabel 4.9 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output

2 meter dengan volume corong 1300 ml 23

Tabel 4.10 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 3 meter dengan volume corong 700 ml 25 Tabel 4.11 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 3 meter dengan volume corong 1200 ml 25 Tabel 4.12 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 3 meter dengan volume corong 1300 ml 25 Tabel 4.13 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 2,5 meter dengan volume corong 700 ml 25 Tabel 4.14 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 2,5 meter dengan volume corong 1200 ml 26 Tabel 4.15 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada


(17)

xv

Tabel 4.16 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 2 meter dengan volume corong 700 ml 26 Tabel 4.17 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada

ketinggian output 2 meter dengan volume corong 1200 ml 26 Tabel 4.18 Hasil perhitungan Q1, Pout, Torsi, dan efisiensi pada


(18)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki sungai – sungai yang berarus deras, tetapi pemanfaatan air sebagai sumber energi masih minim, sementara itu pada daerah pegunungan, air sungai dimanfaatkan untuk mengaliri sawah. Sebagian besar masih menggunakan mesin pompa untuk menghisap air dari sungai yang berlokasi lebih rendah dari persawahan dan penggunaan mesin pompa untuk mengaliri sawah masih kurang efisien dikarenakan pompa tersebut menggunakan bahan bakar minyak.

Pompa adalah suatu peralatan mekanis yang digunakan untuk mengalirkan fluida. Pompa dapat digunakan untuk mengalirkan fluida ke tempat yang lebih tinggi atau dari suatu tempat ke tempat lain dengan jarak tertentu dan dengan ketinggian tertentu. Jenis pompa yang umum digunakan di pedesaan yaitu pompa sentrifugal yang menggunakan motor listrik atau motor bakar sebagai penggerak pompa. Namun kemampuan ekonomi masyarakat yang minim untuk membeli bahan bakar menyebabkan produktivitas masyarakat pengguna pompa menjadi terhambat oleh sebab itu dibutuhkan pompa yang tidak memerlukan bahan bakar untuk bekerja memompa air.

Pompa spiral adalah sebuah pompa yang tidak memerlukan bahan bakar minyak atau listrik sebagai sumber tenaga penggerak, karena pompa spiral digerakan oleh arus sungai. Pompa spiral memiliki beberapa kelebihan, yaitu: dapat bekerja secara kontinyu, mudah dalam operasionalnya dan relatif mudah untuk pembuatannya.

Ram pump adalah pompa air yang memindahan air dari tempat rendah ke tempat yang lebih tinggi dengan menggunakan energi aliran air atau menggunakan energi dari air dengan jumlah besar yang tidak terlalu tinggi tempatnya ke tempat yang lebih tinggi dengan jumlah air yang lebih sedikit ( energi gravitasi ), banyaknya air yang di pindahkan keatas tergantung dari


(19)

2

perbedaan tinggi antara pipa masuk dengan pipa keluar, antara 1% – 20 % dari air yang di terima (bambang erbata kalingga, 2010). Diaphragm type Bahan utama pompa ini terbuat dari kayu dan karet, ditambah pengikat dari metal, ring, dan bantalan pada dua titik yang mudah aus. Ia terdiri dari ruang pemompaan yaitu kotak kayu yang kedap air yang dilapisi dengan dua katup karet. Diaphragm terbuat dari karet ban-dalam membentuk bagian atas ruang pemompaan yang lebih rendah.Sebuah engkol vertikal terikat ditengah diaphragm (tonytoufik,2009).

Gambar 1.1 Skema pemasangan pompa spiral (http://www.earthgarden.com.au/waterwheel.html)

Pompa spiral terdiri atas badan pompa lilitan selang, poros penggerak, sambungan mampu putar, poros penopang,bering,selang saluran output. Badan pompa berfungsi untuk melilitkan selang yang digunakan untuk menggambil air masuk. Poros penggerak berfungsi untuk menggerakan pompa sehingga pompa dapat berputar. Poros penopang berfungsi untuk menopang pompa agar pompa tidak bergerak atau bergeser. Sambungan mampu putar dan bering sebagai penyangga poros yang berputar agar tetap berputar stabil.

` Pompa spiral berupa lilitan sehingga pada setiap pompa berputar menggayung setengah dari volume luar lilitan. Disetiap aliran air dalam pipa terdapat udara yang terhisap dan menekan air, dengan cara ini air dalam lilitan


(20)

3

pipa memberikan tekanan pada udara yang terjebak dalam lilitan sehingga memberi tekanan air pada pompa.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah putaran pompa spiral berpengaruh terhadap efisiensi pompa spiral?

2. Apakah tinggi output pompa spiral berpengaruh terhadap efisiensi pompa spiral?

3. Apakah volume corong berpengaruh terhadap efisiensi pompa spiral? 1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengetahui pengaruh variasi putaran terhadap efisiensi.

2. Mengetahui pengaruh variasi tinggi output pompa terhadap efisiensi. 3. Mengetahui pengaruh variasi volume corong terhadap efisiensi.

1.4 Batasan Masalah

Untuk membatasi penelitian ini penulis membatasi spesifikasi pompa sesuai berikut :

1. Diameter dalam badan pompa spiral sebesar 0,48 meter. 2. Diameter luar badan pompa spiral sebesar 0,85 meter.

3. Diameter selang yang dililitkan pada pompa spiral yaitu 1,5 inci dengan panjang selang 10 meter.

4. Rugi – rugi gesekan pada pipa diabaikan.

1.5 Originalitas Penelitian

Penelitian serupa telah dilakukan sebelumnya oleh candra wicaksono (2015), Haryanto Poedji (2015), Kassab dkk (2005) mengenai pengaruh kecepan putar,benaman, ketinggian output,panjang selang, diameter selang input dan volume corong.penelitian ini memiliki originalitas penelitian bila di bandingkan dengan penelitian terdahulu. Pada penelitian – penelitian sebelumnya diameter selang yang digunakan adalah ¾ inci sedangkan dalam penelitian ini diameter selang yang digunakan 1,5 inci, kecepatan putar 3,5,7,9,dan 11 rpm sedangkan


(21)

4

dalam penelitian ini kecepatan yang di gunakan 4,5,6 rpm, panjang selang terdahulu yang digunakan adalah 27 meter sedangkan pada penelitian ini panjang selang yang digunakan adalah 10 meter, ketinggian output terdahulu yang digunakan 4.18, 5.18, 6.18 meter sedangkan penelitian ini ketinggian output yang digunakan 2, 2.5, 3 meter.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat :

1. Dapat menambah ilmu pengetahuan tentang tentang pompa spiral. 2. Menambah kajian ilmu yang yang mempelajari tentang pemanfaatan air.

3. Mengetahui nilai efisiensi penggunaan pompa spiral yang baik dengan mengacu perbandingan ketinggian output, kecepatan dan volume corong.

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sarana dalam mendukung pencapaian visi dan misi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, antara lain : a. Menjadi penggali kebenaran yang unggul dan humanis demi terwujudnya

masyarakat yang semakin bermartabat.

b. Menciptakan masyarakat akademik Universitas yang mampu menghargai kebebasan akademik serta otonomi keilmuan,mampu bekerja sama lintas ilmu, dan mampu mengedepankan kedalaman daripada keluasan wawasan keilmuan dalam usaha menggali kebenaran lewat kegiatan pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

c. Menghadirkan pencerahan yang mencerdaskan bagi masyarakat melalui publikasi hasil kegiatan pengajaran, penelitian, pengabdian pada masyarakat, pengembangan kerja sama sebagai mitra yang memiliki visi serta kepedulian sama dan pemberdayaan para alumni dalam pengembangan keterlibatan nyata dalam masyarakat.

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan dapat:

a.Penelitiana ini dapat memperluas wawasan mengenai pemanfaatan energi tebarukan terhadap efisiensi penggunaan untuk menjaga kelestarian lingkungan.


(22)

5

b.Menambah wawasan tentang efisiensi energi sehingga dalam penggunaan ketika di industri dapat mengimplementasikan ilmu pengetahuan tentang efisiensi energi untuk mengurangi biaya maupun bahan.

c.Memperoleh gelar sarjana setelah melakukan penelitian ini.

Pembaca atau peneliti selanjutnya Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi untuk dapat di teliti lebih lanjutsehingga hasil dari penelitiannya lebih baik dari peneliti terdahulu dan diharapkan penelitian ini dapat menjadi wawasan dan pengetahuan mengenai pompa spiral.


(23)

6

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Tinjauan Pustaka

Penelitian pompa spiral pada tahun 1997 dilakukan oleh Bambang Suharto, B. Rahadi dan A.M. Ahmad, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya Malang. Bagian penting dari pompa spiral berupa kumparan pipa plastik pada suatu silinder. Besarnya head dan debit yang dihasilkan dapat diatur sesuai dengan lilitan selang, diameter pipa plastik serta tenaga aliran sungai yang tersedia. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada 17 RPM air mencapai ketinggian maksimal 15 m dengan debit hanya 0,226 liter/menit, pada 52 RPM pompa spiral mampu menaikkan air setinggi 27,07 m dengan debit 12,973 liter/menit, dan pada 70 RPM pompa spiral mampu menaikkan air hingga 43,80 m dengan debit 13,735 liter/menit. jadi penelitian ini disimpulkan bahwa semakin tinggi putaran pompa maka debit air yang dialirkan semakin banyak dan pompa semakin efisien.

Penelitian selanjutnya oleh Kassab menunjukkan bahwa meningkatnya kecepatan rotasi pompa akan meningkatkan laju aliran air sampai mencapai ketinggian maksimum tergantung akan tetapi pada rasio terendam pompa . Jika rasio terendam pompa meningkat maka laju aliran pompa akan mencapai maksimum tergantung pada kecepatan putar pompa, kemudian menurun sampai nol ketika pompa sepenuhnya tenggelam. Rasio terendam pompa memiliki efek kecil terhadap ketinggian hasil pemompaan, debit hampir konstan tetapi menurun drastis, bahkan menjadi nol ketika rasio terendam pompa mencapai 100%. Peningkatan jumlah kumparan akan meningkatkan head pompa, sedangkan debit pemompaan yang dihasikan hampir konstan. (Kassab dkk, 2010)

Pengujian pompa sepiral yang telah di lakukan oleh Hariyanto yang menggunakan selang berukuran ¾ inchi menunjukkan efisiensi maksimum diperoleh pada head statis 4 meter adalah 5,205 % dengan debit keluaran 1,25 x 10 m/s pada putaran 1 rpm. Efisiensi optimum pada head statis 5 meter adalah 7,601% dengan dengan debit keluaran 2,16x10 m/s pada putaran 2 rpm (Haryanto Poedji. 2015).


(24)

7

Pengujian pompa spiral yang dilakukan oleh Candra Wicaksono menggunakan selang 1 inchi dengan panjang selang 22 meter dengan diameter pompa sebesar 0,5 meter. Putaran pompa dengan variasi 3,5,7,9 dan 11 rpm, dengan ketinggian 4,18,5,18 dan 6,18 meter. Di peroleh efisiensi terbaik pompa sepiral yang dihasilkan yaitu sebesar 55,55 % pada putaran 3 rpm dan ketinggian output 6,18 meter. Debit paling besar diperoleh pada ketinggian output 4,18 meter pada putaran 11 rpm, debit yang diperoleh yaitu 4,86 liter/menit.(Candra Wicaksono.2015).

2.2 Dasar Teori

Pompa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk memindahkan fluida ke tempat yang diinginkan. Fluida yang dimaksud diantaranya adalah air, minyak pelumas dan fluida yang lainnya.

Pompa spiral pertama kali ditemukan pada tahun 1746 oleh H.A. Wirtz. Zurich, Swiss. Pompa spiral Wirtz dibuat dengan melilitkan pipa. Dalam lilitan pipa tersebut terdapat rangka yang dihubungkan pada poros rotasi dengan mesin. Pada gambar 2.1 menunjukkan gambaran pompa yang diambil dari buku A Descriptive and Historical Account of Hydraulic and Other Machines for Raising Water, Thomas Ewbank, 1849, New York.

Gambar 2.1 Sejarah Wirtz Pump1842

(http://www.lurkertech.com/water/pump/tailer/.com/2015/09/There are other interesting documents about water-powered water pumps)


(25)

8

Pompa Wirtz dirancang berupa lilitan sehingga pada setiap pompa berputar menggayung setengah dari volume luar lilitan. Disetiap aliran air dalam pipa terdapat udara yang terhisap dan menekan air, dengan cara ini air dalam lilitan pipa memberikan tekanan pada udara yang terjebak dalam lilitan sehingga memberi tekanan air pada pompa.

Prinsip pompa spiral adalah berdasarkan tekanan udara dan air saat pompa berputar. Ketika pompa berputar maka air akan masuk kedalam pipa, seiring pompa berputar timbul kolom air (water slug), karena pada saat ujung pipa pompa tidak menyentuh air,udara akan masuk kedalam pipa.Selama pompa berputar, air menekan udara dan menghasilkan tekanan dalam lilitan. Tekanan ini terbentuk dalam inti lilitan dan air terdesak keluar melalui pipa penghantar (delivery pipe). Selang seharusnya dapat menggayung air setengah dari volume lilitan pipa. Selama air dalam proses pemompaan, tekanan dari selang output akan mendesak kebawah.Semakin air naik keatas maka tekanan akan semakin berkurang dan kolom udara akan semakin besar karena air yang berada dia atas sudah keluar dari selang.

2.2.1 Pergerakan Kolom Air dan Udara

Pada saat pompa berputar lilitan selang akan terdapat kolom air dan udara yang bergerak di sepanjang lilitan selang. Selama pompa berputar kolom air dan udara bergerak melalui selang melingakar dari ujung selang input menuju output. Ketika mendekati output udara akan terkompresi karena adanya perbedaan antara massa jenis air dan udara. Oleh karena itu setiap titik pada pada pipa memiliki panjang kolom udara yang berbeda. Demikian juga pada kolom air kecuali perubahan pada panjang kolom ini disebabkan oleh air yang bergerak dari satu kolom menuju pada kolom yang berada didepannya. Dalam satu revolusi badan pompa susunan kolom akan sama. (Mortimer, G.H., & Annable, R., 1984)

2.2.2 Tumpahan (spill back)

Kolom air yang bergerak sepanjang kumparan mendapat tekanan dari air yang masuk kedalam kumparan. Kolom udara tersebut menyebabkan tekanan


(26)

9

berlebih pada kolom air. Tekanan udara yang dihasilkan oleh air dan kemudian udara yang terkompresi ini mengembang dan menekan air yang berada dibelakangnya kemudian tumpah melalui output. (Mortimer & Annable 1984)

2.3 Persamaan yang digunakan untuk perhitungan 2.3.1 Debit

Debit diartikan sebagai volume air yang mengalir per satuan waktu melewati suatu penampang (Soemarto, 1987).

Gambar 2.2 Gambar Gelas Ukur

Dalam persamaan:

Q = = m3/s (2.1)

Dengan

Q adalah debit air

adalah volume air yang ditampung, t persatuan waktu.

2.3.2 Daya Input

Dipergunakan motor listrik untuk memutar pompa spiral. Motor listrik yang digunakan adalah motor listrik 3 fasa dengan sambungan star. Sambungan STAR disusun dengan menyambungkan terminal X, Y, Z (atau U2, V2, W2) menjadi satu titik.


(27)

10

Gambar 2.3 Gambar Sambungan Star

Daya input pompa spiral diperoleh dari daya motor penggerak pompa spiral yang dapat diperoleh dengan persamaan:

(2.3) Dengan :

Pi adalah daya input pompa , V adalah tegangan listrik I adalah arus listrik

2.3.3 Torsi

Dengan mengetahui daya pada motor listrik maka torsi yang di ketahui. Torsi yang bekerja dapat di rumuskan sebagai berikut (julius debby kristiyanto, 2015) :

T = 9,55. Pin / n (2.4)

Dengan

T adalah torsi yang bekerja,

P adalah daya yang bekerja pada motor listrik, n adalah putaran.

2.3.4 Tekanan Udara dalam Selang

Apabila suhu dalam suatu gas dengan massa tertentu di konstankan, sedangkan volumenya berubah, maka tekanan gas tersbut juga berubah. Sehingga hasil kali tekanan dan volumenya tetap konstan. Secara matematis di tuliskan dengan persamaan (sears, 1962):


(28)

11

PV = Konstan (2.5)

Jika terdapat 2 macam gas yang berbeda dalam suhu yang sama hukum boile dapat pula di tuliskan:

P1.V1 = P2.V2 (2.6)

Dengan :

P1 adalah tekanan awal, V1 adalah volume awal, P2 adalah tekanan akhir, V2 adalah volume akhir .

2.3.5 Daya Output

Daya output pompa spiral dapat dirumuskan sebagai berikut:

Po = ρ .g .h . Q (2.7)

Dengan,

Po adalah daya yang keluar dari pompa spiral,

ρ adalah massa jenis air, g adalah percepatan gravitasi, h adalah tinggi pemompaan,

Q adalah debit yang dihasilkan oleh pompa spiral.

2.3.6 Efisiensi Pompa Spiral

Untuk mengetahui efisiensi pompa spiral menggunakan rumus sebagai berikut:

(2.8)

Dengan,

adalah daya yang dikeluarkan oleh pompa spiral

Pin adalah daya yang masuk ke motor yang digunakan untuk menggerakan pompa spiral.


(29)

12

BAB III

METODE PENELITIAN

Pembuatan alat akan dibuat di laboratorium Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Lamanya penelitian ini dilakukan empat bulan.

3.1 Alat dan Bahan Penelitian

Selain pompa spiral, alat-alat lain yang digunakan sebagai penunjang dalam pengujian pompa spiral secara umum meliputi:

1. Kerangka Pompa Spiral

Penelitian ini menggunakan rangkaian pompa spiral dengan diameter pompa sebesar 85 cm dan diameter selang spiral sebesar 3,81 cm.

2. Motor listrik

Digunakan untuk menggerakkan pompa spiral. Motor listrik yang digunakan untuk menggerakkan pompa adalah motor listrik berdaya 3 fase berdaya 4 HP dengan putaran maksimum 1430 rpm.

3. Inverter

Alat yang digunakan untuk mengatur frekuensi listrik yang masuk ke dalam motor listrikagar mencapai putaran tertentu. Inverter yang digunakan adalah model danfoss VLT Micro Drive FC 51- 2,2 kW 400 V- AC Inverter drive speed controller.

4. Transmisi Roda Gigi Cacing

Digunakan untuk mentransmisikan daya motor listrik dan untuk menurunkan putaran motor listrik. Transmisi ini mempunyai perbandingan roda gigi sebesar 1 : 40 apa bila poros input berputar 40 kali maka poros output berputar 1 kali putaran. 5. Selang sebagai saluran output

Digunakan untuk menyalurkan air keluaran pompa, menuju bak penampungan sesuai ketinggian yang diinginkan.

6. Tachometer


(30)

13

7. Voltmeter

Digunakan untuk mengukur tegangan listrik yang terjadi pada motor listrik pada putaran tertentu.

8. Clamp Meter

Digunakan untuk mengukur arus listrik yang terjadi pada motor listrik. 9. Gelas ukur

Digunakan untuk menampung air dan mengukur berapa banyak hasil pompaan yang dihasilkan oleh pompa spiral tersebut.

10.Transmisi rantai

Digunakan untuk menghubungkan motor listrik dengan transmisi roda gigi cacing dan menghubungkan transmisi ke pompa dengan rantai.

Gambar skema susunan alat yang digunakan dalam penelitian pompa spiral dapat

Gambar 3.1. Susunan alat yang di gunakan pada pompa spiral

Gambar susunan alat yang digunakan untuk menggerakkan pompa spiral dan saluran keluaran di tunjukkan pada gambar diatas.

Keterangan gambar susunan pompa spiral : 1. Motor listrik

2. Gearbox

3. Transmisi rantai 4. Saluran keluar 5. Bak penampung


(31)

14

3.2 Komponen Utama Pompa Spiral 1. Kerangka badan pompa

Kerangka badan pompa berfungsi sebagai tempat untuk melilitkan selang. Kerangka yang digunakan terbuat dari besi plat dan besi strip dengan tebal 3,3 mm diameter dalam yang digunakan adalah 0,5 m.

2. Poros penggerak

Poros penggerak yang diguanakan terbuat dari besi mild steel dengan diameter 38,5 mm, dengan panjang 400 mm yang berfungsi sebagai poros penggerak pompa sekaligus saluran keluar ( output) yang terhubung dengan rotary joint. 3. Bantalan (Bearing)

Bantalan berfungsi sebagai penahan antara poros pompa dengan dudukan pompa ataupun dalam rotary joint, menggunakan bearing ukuran 208-24 dengan diameter luar bearing sebesar 63 mm.

4. Sambungan Mampu Putar

Sambungan mampu putar ini terbuat dari bahan besi st 60 dan aluminium berdiameter 95 mm. Pada komponen ini kebocoran tidak boleh terjadi karena akan menghilangkan tekanan yang dihasilkan untuk menaikan air.pada ujung rotary joint akan terhubung dengan selang output yang menuju ke bak V-notch.


(32)

15

Gambar 3.3 gambar potongan B - B Keterangan gambar potongan B-B :

1. Badan sambungan mampu putar 2. Nipel

3. Sil perapat

4. Bearing / bantalan

5. Sil Perapat

Sil digunakan untuk mencegah kebocoran pada rotary joint, maka digunakan sil pada bagian dalam rotary joint.pada sisi bagian dalam rotary joint ditambah dua sil putar untuk mencegah kebocoran.

6. Selang

Selang berfungsi sebagai pemompa air yang di lilitkan pada kerangka badan pompa. Pada pompa ini menggunakan selang berdiameter 1,5 inci dengan panjang selang10 meter.

7. Corong pompa spiral

Corong pompa spiral berfungsi untuk mengambil air yang akan di pompakan oleh pompa spiral.corongini terbuat dari plat besi dengan tebal 1 mm dengan diameter 9 cm. Panjang corong divariasikan menjadi tiga, yaitu :

a. Corong pertama

Corong panjang dengan badan corong adalah 180 mm dengan kapasita 1300 ml

1 2

3


(33)

16

Gambar 3.4 Gambar corong pertama b. Corong kedua

Corong kedua dengan badan corong adalah 90 mm dengan kapasita 1200 ml

Gambar 3.5 Gambar corong kedua c. Corong ketiga

Corong ketiga dengan badan corong adalah 70 mm dengan kapasita 700 ml


(34)

17

3.3 Prinsip Kerja Pompa Spiral

Pompa spiral adalah pompa yang terbuat dari lilitan selang yang di lilitkan pada kerangka silinder ( badan pompa). Pada salah satu ujung selang digunakan sebagai saluran masuk kedalam selang, sedang ujung selang yang lain terhubung dengan saluran output yang kemudian di teruskan ke rotary joint dan kemudian diteruskan ke selang output. Pada saat pompa berputar maka ujung selang pada saluran masuk akan mengambil air dan masuk kedalam selang. Seiring pompa berputar akan ada udara yang masuk ke selang pada saat pompa tidak dalam posisi menggayung air, hal ini menimbulkan kolom – kolom air dalam selang. Kolom – kolom ini bergerak di sepanjang lilitan selang kemudian mengalir menuju saluran output melalui rotary joint dan menuju ke bak v-noth. Bersamaan dengan air, udara yang masuk kedalam selang tertekan oleh air semakin mendekati saluran keluaran, tekanan yang dihasilkan akan semakin besar setelah air keluar melalui saluran keluar, maka tekanan akan semakin besar setelah air keluar melalui saluran keluar maka udara yang tertekan akan mengembang dan mendorong air yang berada di atasnya. Tekanan dalam saluran semakin mendekati bak v-noth maka tekanan akan semakin berkurang, karena udara telah keluar bersama dengan air.

3.4 Diagram Alir Penelitian

Pada penelitian ini akan divariasikan corong pertama, corong kedua dan corong ketiga. Kecepatan putaran pompa divariasaikan oleh dari 4 rpm, 5 rpm dan 6 rpm. Pengukuran debit keluaran pompa dilakukan pada ketinggian bak penampung yang bervariasi mulai 3 meter, 2,5 meter, 2 meter.


(35)

18

Gambar 3.7 Diagram Alir Penelitian Pompa Spiral

Penjelasan diagram alir penelitian pompa spiral:

Setelah pemasangan pompa spiral dengan ketinggian bak penampung 3 meter, dengan corong ketiga dari permukaan air selesai, dilakukan pengecekan apakah pompa spiral berfungsi sesuai dengan yang diharapkan. Apabila pompa spiral berfungsi sesuai dengan yang diharapkan.kemudian diambil data-data penelitian yang meliputi data tegangan, debit dan arus. Apabilapada variasi pertama dengan 3 meter, corong ketiga, putaran 4 rpm selesai diambil, maka langkah selanjutnya yaitu mengganti putaran pompa menjadi 5 rpm. Jika data pada variasi tersebut sudah didapatkan, selanjutnya melakukan penggantian terhadap putarannya menjadi 6 rpm. Jika data pada variasi ketiga sudah didapatkan, selanjutnya mengubah corong pompa spiral menggunakan corong, namun putarannya dikembalikan mulai dari putaran 4 rpm. Langkah tersebut dilakukan terus - menerus hingga semua variasi dilakukan, selanjutnya mengubah corong pertama dan putaran nya dikembalikan mulai dari putaran 4 rpm. Langkah tersebut dilakukan terus menerus hingga semua variasi di lakukan. Jika semua

SELESAI

PENGAMBILAN DATA

PENGOLAHAN DATA

UJI COBA CORONG (ketiga,kedua,Pertama) RPM (4rpm, 5rpm,6rpm) PEMASANGAN POMPA SPIRAL


(36)

19

data sudah didapatkan, maka data kemudian diolah untuk memperoleh efisiensi pemompaan dan dilakukan pembahasan.

3.5 Menentukan Daya Input

Pompa spiral memerlukan daya input yang berasal dari motor listrik kemudian akan digunakan untuk memutar pompakarena tidak mungkin pengambilan data dilakukan di sungai.motor listrik yang digunakan adalah motor listrik induksi 3 fase, dimana tegangan dan kuat arus masing – masing berbeda penulis menggunakan tang ampere meter (clamp meter)untuk mengukur arus pada setiap kabel, dan tegangan dengan menggunakan multimeter. Data dari pengukuran kuat arus dan tegangan kemudian diolah dengan menggunakan persamaan 2.3.

Berikutnya karena daya input di ketahui maka torsi dapat diketahui. Perhitungan torsi dapat menggunakan persamaan 2.4.


(37)

20

Bab IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data hasil penelitian

Hasil pengambilan data pompa spiral yang dilakukan oleh peneliti pada hari selasa 27 september 2016 sampai dengan selasa 4 oktober 2016 di laboratorium teknik mesin fakultas sains dan teknologi, universitas sanata dharma. Didapat data ketinggian hasil pemompaan dengan permukaan air (h),tegangan listrik di setiap fase motor listrik (volt), arusyang terjadi pada motor listrik (I), dan putaran pada pompa spiral (n), debit yang dihasilkan (Q).

Data yang didapatkan diolah untuk mendapatkan daya input, dan efisiensi pada setiap variasi yang dilakukan. Data yang diambil dari alat ukur debit kemudian diambil rata – rata dan dimasukan kedalam tabel untuk mengurangi banyaknya data yang ada. Tabel yang tersedia dibagi menjadi dua yaitu tabel hasil penelitian meliputi debit hasil (Q), serta tabel hasil data tegangan motor listrik (V) , arus listrik (I), putaran pompa spiral (n), serta perhitungan daya motor, dan efisiensi pompa spiral.

Dari hasil penelitian didapatkan data di bawah ini :

Tabel 4.1 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 3 meter menggunakan volume corong 700 ml

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 3 0,7 0,9 0,9 1,0 220 220 220

2 5 3 0,5 0,9 1,2 1,1 255 255 255


(38)

21

Tabel 4.2 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 3 meter menggunakan volume corong 1200 ml

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 3 0,8 0,9 1,0 1,0 220 220 220

2 5 3 0,9 1,0 1,1 1,1 255 255 255

3 6 3 0,4 1,2 1,5 1,4 275 275 275

Tabel 4.3 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 3 meter menggunakan volume corong 1300 ml

Tabel 4.4 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 2,5 meter menggunakan volume corong 700 ml

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 3 0,9 0,9 0,9 0,9 220 220 220

2 5 3 1,0 1,1 1,1 1,1 255 255 255

3 6 3 0,7 1,3 1,3 1,3 275 275 275

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2,5 2,4 0,8 0,8 0,8 240 240 240

2 5 2,5 2,2 0,9 0,8 0,8 250 250 250


(39)

22

Tabel 4.5 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 2,5 meter menggunakan volume corong 1200 ml

Tabel 4.6 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 2,5 meter menggunakan volume corong 1300 ml

Tabel 4.7 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 2 meter menggunakan corovolume corong 700 ml

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2 2,4 0,8 0,8 0,8 240 240 240

2 5 2 3,0 1,1 1,1 0,9 255 255 255

3 6 2 3,6 1,2 1,2 1,2 270 270 270

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2,5 3,2 0,8 0,9 1,0 235 235 235

2 5 2,5 0,4 0,8 0,8 0,8 255 255 255

3 6 2,5 3,0 1,0 0,8 0,8 275 275 275

No Putaran Ketinggian (rpm) output(m) (liter/menit) Debit (A) Ir (A) Is (A) It (V) (V) (V) Vr Vs Vt

1 4 2,5 3,2 0,6 0,8 0,7 220 220 220

2 5 2,5 3,9 1,1 1,2 1,2 250 250 250


(40)

23

Tabel 4.8 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 2 meter menggunakan volume corong 1200 ml

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2 3,3 0,9 0,7 1,0 220 220 220

2 5 2 4,3 1,0 1,2 1,2 260 260 260

3 6 2 5,8 1,3 1,3 1,3 270 270 270

Tabel 4.9 Data hasil penelitian pompa spiral dengan ketinggian output 2 meter menggunakan volume corong 1300

No Putaran Ketinggian Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(rpm) output(m) (liter/menit) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2 3,4 0,8 1,1 0,8 235 235 235

2 5 2 4,6 0,9 1,2 1,2 245 245 245

3 6 2 5,7 1,3 1,2 1,3 270 270 270

4.2 Hasil perhitungan

Perhitungan daya input (Pin), debit (Q), daya output (Pout), dan efisiensi pompa spiral dilakukan dengan menggunakan tabel 4.10 sampai dengan tabel 4.18.

1. Perhitungan Daya input (Pin)

Perhitungan daya input pompa (Pin), menggunakan corong ketiga pada putaran 4 rpm dengan ketinggian output 2 meter, yaitu Ir = 0,76 A, Is = 1,09 A, It = 0,845 A,dan Vr = 235 V, Vs = 235 V, Vt = 235 V

Watt

Hasil perhitungan untuk daya input pompa spiral pada corong pertama, kedua maupun ketiga pada variasi putaran dan ketinggian output di tunjukkan pada tabel. 4.7 sampai tabel 4.9.


(41)

24

2. Perhitungan Daya Output

Perhitungan berikutnya adalah perhitungan daya output (Pout),menggunakan data pada corong ketiga dengan ketinggian 2 meter dengan putaran 4 rpm.

0,1

Hasil perhitungan daya output pompa spiral corong pertama,kedua dan ketiga pada setiap variasi putaran dan ketinggian output di tunjukkan pada tabel 4.7 Sampai dengan tabel 4.9.

3. Perhitungan Torsi Pompa (T)

Perhitungan selanjutnya adalah perhitungan besarnya torsi (T), menggunakan data pompa dengan menggunakan corong ketiga pada putaran 4 rpm dengan ketinggian output 2 meter.

T = 9,55.Pin/n T = 9,55.330,485/4 T = 789,1N/M

Hasil perhitungan torsi pompa spiral corong pertama, kedua dan ketiga pada setiap variasi putaran dan ketinggian output di tunjukkan pada tabel 4.7 Sampai dengan tabel 4.9

4. Perhitungan Efisiensi Pompa (η)

Perhitungan besarnya efisiensi (η) pompa spiral menggunakan corong ketiga dengan putaran 4 rpm, dan ketinggian 2 meter

Hasil perhitungan efisiensi pompa spiral menggunakan corong pertama,kedua dan ketiga di tunjukkan pada tabel 4.7 sampai dengan tabel 4.9.


(42)

25

Tabel 4.10 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 3 meter dengan volume corong 700 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 0,7 19,4 365,2 871,9 5,3

2 5 0,5 14,2 477,0 911,1 3,0

3 6 0,1 2,9 575,6 916,1 0,5

Tabel 4.11 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 3 meter dengan volume corong 1200 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 0,8 24,8 356,3 850,7 7,0

2 5 0,9 27,8 463,0 884,4 6,0

3 6 0,4 12,6 660,5 1051,3 1,9

Tabel 4.12 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 3 meter dengan volume corong 1300 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 0,9 26,9 325,8 777,9 8,2

2 5 1,0 28,3 493,2 942,0 5,7

3 6 0,7 19,1 618,4 984,3 3,1

Tabel 4.13 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 2,5 meter dengan volume corong 700 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 2,4 58,4 336,7 803,9 17,3

2 5 2,2 53,1 358,0 683,7 14,8


(43)

26

Tabel 4.14 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 2,5 meter dengan volume corong 1200 mL

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 3,2 78,0 355,5 848,7 21,9

2 5 0,4 8,6 366,6 700,2 2,3

3 6 3,0 73,0 413,6 658,3 17,7

Tabel 4.15 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 2,5 meter dengan volume corong 1300 ml.

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 3,2 79,5 261,0 623,2 30,5

2 5 3,9 96,5 493,6 942,9 19,6

3 6 3,4 83,6 543,9 865,7 15,4

Tabel 4.16 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 2 meter dengan volume corong 700 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 2,4 47,5 330,5 789,0 14,4

2 5 3,0 58,9 438,0 836,6 13,4

3 6 3,6 70,7 575,2 915,6 12,3

Tabel 4.17 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 2 meter dengan volume corong 1200 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 3,3 65,1 320,1 764,2 20,3

2 5 4,3 83,8 500,6 956,2 16,7


(44)

27

Tabel 4.18 hasil perhitungan Q, Pout, Pin, Torsi, dan efisiensi pada ketinggian output 2 meter dengan volume corong 1300 ml

no putaran Q Pout Pin Torsi Efisiensi

(rpm) (liter/menit) (Watt) (Watt) (N.m) (%)

1 4 3,4 67,2 365,7 873,0 18,4

2 5 4,6 90,4 469,6 897,0 19,3

3 6 5,7 112,6 594,7 946,6 18,9

4.3.Grafik Pembahasan

Data yang dihasilkan dan diolah di sajikan dalam bentuk grafik untuk mengetahui efisiensi pompa spiral dalam penelitian ini, maka dari data yang diperoleh di ssusun menjadibeberapa grafik, antara lain :

Gambar 4.1 Grafik hubungan efisiensi dan putaran pompa dengan menggunakan volume corong 700 ml.

Efisiensi tertinggi pada ketinggian output 2,5 meter dengan putaran 4 rpm, dengan besar efisiensi 17,3%. Efisiensi pada ketinggian output 2 meter dengan putaran 4 dengan efisiensi rpm 14,3 %. Efisiensi pada ketinggian output 3 meter dengan putaran 4 rpm , dengan besar efisiensi 5,3%.

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

0 2 4 6 8

E fisi en si (% )

putaran (rpm

)

Ketinggian output(m) 2 Ketinggian output(m) 2,5 Ketinggian output(m) 3


(45)

28

Gambar 4.2 Grafik hubungan efisiensi dan putaran pompa dengan menggunakan volume corong 1200 ml.

Efisiensi tertinggi pada ketinggian output 2,5 meter dengan putaran 4 rpm, dengan besar efisiensi 21,9%. Efisiensi pada ketinggian output 2 meter dengan putaran 4 rpm dengan efisiensi 20,3%. Efisiensi pada ketinggian output 3 meter dengan putaran 4 rpm , dengan besar efisiensi 6,9%.

Gambar 4.3 Grafik hubungan efisiensi dan putaran pompa dengan menggunakan volume corong 1300 ml.

0 5 10 15 20 25

0 2 4 6 8

E fisi en si (% ) putaran (rpm) Ketinggian output(m) 2 Ketinggian output(m) 2,5 Ketinggian output(m) 3 0 5 10 15 20 25 30 35

0 2 4 6 8

E fisi en si (% ) putaran (rpm) Ketinggian output(m) 2 Ketinggian output(m) 2,5 Ketinggian output(m) 3


(46)

29

Efisiensi tertinggi pada ketinggian output 2,5 meter dengan putaran 4 rpm, dengan besar efisiensi 30,4%. Efisiensi pada ketinggian output 2 meter dengan putaran 4 dengan efisiensi rpm 19,2 %. Efisiensi pada ketinggian output 3 meter dengan putaran 4 rpm , dengan besar efisiensi 8,2%.

Besar efisiensi yang dihasilkan pompa spiral dengan menggunakan corong pertama lebih baik di bandingkan dengan corong kedua ataupun corong ketiga. Akan tetapi besar efisiensi yang di hasilkan pompa cenderung menurun dari masing – masing ketinggian dan putaran. Hal ini disebabkan karena putaran pompa yang tinggi daya yang di butuhkan semakin besar sehingga menyebabkan efisiensi turun.

Selain grafik pengaruh efisiensi dengan ketinggian di tunjukkan pula grafik pengaruh efisiensi dengan putaran pompa, dan grafik pengaruh efisiensivolume corong yang mendukung penelitian ini sebagai berikut :

Gambar 4.4 Grafik hubungan efisiensi dan ketinggian output pompa dengan menggunakan volume corong 700 ml.

Efisiensi tertinggi pada putaran 4 rpm pada ketinggian output 2,5 meter, dengan besar efisiensi 17,3%. Efisiensi pada putaran 5 rpm dengan ketinggian

0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20

0 1 2 3 4

E

fisi

en

si

(%

)

ketinggian output (m)

putaran (rpm) 4 Putaran (rpm) 5 Putaran (rpm) 6


(47)

30

output 2 meter dengan efisiensi 14,8%. Efisiensi pada putaran 6 rpm dengan ketinggian output 2,5 meter , dengan besar efisiensi 13,5%.

Gambar 4.5 Grafik hubungan efisiensi dan ketinggian output pompa dengan menggunakan volume corong 1200 ml.

Efisiensi tertinggi pada putaran 4 rpm pada ketinggian output 2,5 meter, dengan besar efisiensi 21,9389%. Efisiensi pada putaran 5 rpm dengan ketinggian output 2 meter dengan efisiensi 16,7342%. Efisiensi pada putaran 6 rpm dengan ketinggian output 2 meter , dengan besar efisiensi 19,0855%.

0 5 10 15 20 25

0 1 2 3 4

E

fisi

en

si

(%

)

ketinggian output (m)

Putaran (rpm) 4 Putaran (rpm) 5 Putaran (rpm) 6


(48)

31

Gambar 4.6 Grafik hubungan efisiensi dan ketinggian output pompa dengan menggunakan volume corong 1300 ml.

Efisiensi tertinggi pada putaran 4 rpm pada ketinggian output 2,5 meter, dengan besar efisiensi 30,4%. Efisiensi pada putaran 5 rpm dengan ketinggian output 2,5 meter dengan efisiensi 19,5%. Efisiensi pada putaran 6 rpm dengan ketinggian output 2 meter , dengan besar efisiensi 18,9%.

Besar efisiensi yang dihasilkan pompa spiral dengan menggunakan corong pertama lebih baik di bandingkan dengan corong kedua ataupun corong ketiga. Akan tetapi besar efisiensi yang di hasilkan pompa cenderung menurun dari masing – masing ketinggian dan putaran. Hal ini disebabkan karena putaran pompa yang tinggi daya yang di butuhkan semakin besar sehingga menyebabkan efisiensi turun.

0 5 10 15 20 25 30 35

0 1 2 3 4

Ef

isi

ens

i

(%

)

ketinggian output (m)

Putaran (rpm) 4 putaran (rpm) 5 Putaran (rpm) 6


(49)

32

Gambar 4.7 Grafik hubungan efisiensi dan volume corong dengan menggunakan ketinggian output 2 meter.

Efisiensi tertinggi pada volume corong 1300 ml pada putaran pompa 5 rpm, dengan besar efisiensi 19,2%. Efisiensi pada volume corong 1200 ml pada putaran pompa 4 rpm dengan efisiensi 20,3%. Efisiensi pada volume 700 ml pada putaran pompa 4 rpm, dengan besar efisiensi 14,3%.

Gambar 4.8 Grafik hubungan efisiensi dan volume corong dengan menggunakan ketinggian output 2,5 meter.

0 5 10 15 20 25

0 2 4 6 8

E fi si e n si ( %) Putaran (rpm)

volume corong 1300 ml

volume corong 1200 ml

volume corong 700 ml

0 5 10 15 20 25 30 35

0 2 4 6 8

E fisi en si (% ) Putaran (rpm)

volume corong 1300 ml

volume corong 1200 ml


(50)

33

Efisiensi tertinggi pada volume corong 1300 ml, dengan besar efisiensi 30,4%. Efisiensi tertinggi pada volume corong 1200 ml dengan efisiensi 21,9%. Efisiensi tertinggi pada volume 700 ml dengan besar efisiensi 17,3%.

Gambar 4.9 Grafik hubungan efisiensi dan volume corong dengan menggunakan ketinggian output 3 meter.

Efisiensi tertinggi pada volume corong 1300 ml pada putaran pompa 6 rpm, dengan besar efisiensi 8,2%. Efisiensi pada volume corong 1200ml pada putaran pompa 4 rpm dengan efisiensi 6,9%. Efisiensi pada volume 700 ml pada putaran pompa 4 rpm, dengan besar efisiensi 5,3%.

Besar efisiensi yang dihasilkan pompa spiral dengan menggunakan corong pertama dengan volume corong 1300 ml lebih baik di bandingkan dengan corong kedua dengan volume corong 1200 ml ataupun corong ketiga dengan volume 700 ml.Akan tetapi besar efisiensi yang di hasilkan pompa cenderung menurun dari masing – masing ketinggian dan putaran. Hal ini disebabkan karena putaran pompa yang tinggi, daya yang di butuhkan semakin besar sehingga menyebabkan efisiensi turun.

0 5 10 15 20 25

0 2 4 6 8

E

fisi

en

si

(%

)

Putaran (rpm)

volume corong 1300 ml

volume corong 1200 ml


(51)

34

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan oleh peneliti pompa spiral dengan diameter selang 1,5 inci dengan variasi tinggi output, variasi panjang corong input dan variasi putaran pompa pada putaran 4,5,6 rpm dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Efisiensi terbaik dihasilkan pada putaran 4 rpm dengan ketinggian 2,5 meter dengan efisiensi sebesar 30,4%. Efisiensi pompa cenderung turun pada putaran 5,6 baik menggunakan corong pertama, kedua, ketiga.

2. Efisiensi terbaik di hasilkan pada ketinggian output 2,5 meter menggunakan corong pertama dengan efisiensi sebesar 30,4%. efisiensi pompa cenderung turun pada setiap kenaikan putaran .Semakin tinggi output keluaran maka semakin menurun efisiensi akan tetapi terjadi kenaikan pada ketinggian 2,5 meter.

3. Efisiensi terbaik di hasilkan pada corong panjang dengan volume corong 1300 ml dengan efisiensi sebesar 30,4%, pada tinggi output 2,5 meter, pada putaran 4 rpm. Semakin pendek panjang corong atau semakin sedikit volume air yang dihasilkan oleh corong maka efisiensi cenderung menurun.

5.2 Saran

1. Menambah variasi panjang selang, diameter selang dan variasi diameter badan pompa spiral.

2. Untuk penelitian berikutnya pompa spiral dapat di aplikasikan dengan menggunakan kincir air dan pengambilan data bisa dilakukan di sungai.


(52)

35

DAFTAR PUSTAKA

Haryanto Poedji, 2015, Rekondisi Pompa Air Spiral Mekanik Dengan Penggerak Aliran Arus Sungai. Semarang : Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Semarang

Kassab, S.Z., Abdel Naby, A.A., Abdel Basier, E.S.I, (2005), Coil Pump Performance Under Variable Operating Conditions, Ninth International Water Technology Conference, Sharm El-Sheikh, Egypt. 655-672 Khurmi, R.S dan J.K. Gupta, 1980,A Textbook Of Machine Design.Eurasia

Publishing House

Sigley, Joseph E dan Dmitchell, Lary,1983,Perancangan Teknik mesin.Erlangga :Jakarta

Sularso, K. S, 1997,Dasar Perencanaandan Pemilihan Elemen Mesin.Jakarta: PT.Pradnya Paramita

Tailer, Peter, (2005),The Spiral Pump, a High Lift, Slow Turning

Pump.http://lurkertech.com/water/pump/tailer/, Download pada 12 Februari 2014

Thompson, P.L., Milonova, S., Reha, M., Mased, F., Tromble, I, (2011) , Coil Pump Design for a Community Fountain in Zambia, International Journal for Service Learning in Engineering, 1, 33-45

Triatmodjo, B., 1993, Hidraulika I, Beta Offset, Yogyakarta Triatmodjo, B., 1993, Hidraulika II, Beta Offset, Yogyakarta

http://www.mediaproyek.com/2013/06/mengenal-jenis-jenis-pompa-berdasarkan.html, 4 April 2014

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/34411/4/Chapter%20II.pdf. Download pada 4 April 2014.


(53)

36 Lampiran

Hasil data vaiasi corong dengan volume corong 700 ml pada ketinggian 3 meter corong ketiga

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 3 15,1 0,2 0,7 1,0 1,0 1,0 220 220 220

2 4 3 15,1 0,3 1,3 0,8 1,1 0,9 220 220 220

3 4 3 15,1 0 2,1 0,9 0,9 1,0 220 220 220

4 4 3 15,1 0,2 2,7 1,1 1,0 1,0 220 220 220

5 4 3 15,1 0 3,2 1,1 0,9 1,0 220 220 220

6 4 3 15,1 0,1 4,1 1,0 0,8 1,0 220 220 220

7 4 3 15,1 0 4,6 0,0 0,8 1,0 220 220 220

8 4 3 15,1 0,3 5,3 1,0 0,8 1,1 220 220 220

9 4 3 15,1 0,1 6,0 0,9 0,8 1,0 220 220 220

10 4 3 15,1 0 6,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

11 4 3 15,1 0 7,3 0,9 0,8 1,1 220 220 220

12 4 3 15,1 0 8,0 0,9 0,8 1,0 220 220 220

13 4 3 15,1 0 8,5 1,0 0,8 1,1 220 220 220

14 4 3 15,1 0,1 9,3 0,9 0,8 1,1 220 220 220

15 4 3 15,1 0,1 9,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

16 4 3 15,1 0,3 10,5 0,9 0,8 1,1 220 220 220

17 4 3 15,1 0,3 11,3 0,9 0,8 1,1 220 220 220

18 4 3 15,1 0 11,9 0,9 0,8 1,1 220 220 220

19 4 3 15,1 0 12,5 0,9 0,7 1,1 220 220 220

20 4 3 15,1 0 13,0 1,0 0,8 1,1 220 220 220

21 4 3 15,1 0,2 13,9 0,9 0,8 1,1 220 220 220

22 4 3 15,1 0 14,6 0,9 0,8 1,1 220 220 220

23 4 3 15,1 0 15,3 0,9 0,8 1,1 220 220 220

24 4 3 15,1 0 16,0 0,9 0,8 1,1 220 220 220

25 4 3 15,1 0,1 16,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

26 4 3 15,1 0 17,6 0,9 0,8 1,1 220 220 220

27 4 3 15,1 0 18,0 0,9 0,8 1,1 220 220 220

28 4 3 15,1 0,25 18,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

29 4 3 15,1 0,05 19,5 0,9 0,8 1,0 220 220 220

30 4 3 15,1 0,25 19,9 0,9 0,8 1,1 220 220 220


(54)

37

corong ketiga

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 5 3 19,1 0,5 0,6 1,0 1,1 1,1 255 255 255

2 5 3 19,1 0,8 0,9 1,1 1,1 1,1 255 255 255

3 5 3 19,1 0,7 1,5 1,0 1,1 1,1 255 255 255

4 5 3 19,1 0,4 1,7 1,0 1,1 1,0 255 255 255

5 5 3 19,1 0,6 2,2 1,1 1,1 1,2 255 255 255

6 5 3 19,1 0,9 2,6 1,1 1,1 1,1 255 255 255

7 5 3 19,1 0,7 3,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

8 5 3 19,1 0,6 3,6 1,1 1,1 1,1 255 255 255

9 5 3 19,1 0,8 4,1 0,9 1,1 1,1 255 255 255

10 5 3 19,1 0,6 4,5 0,9 1,3 1,1 255 255 255

11 5 3 19,1 1 4,8 0,9 1,2 1,2 255 255 255

12 5 3 19,1 0,4 5,4 0,8 1,1 1,1 255 255 255

13 5 3 19,1 0,7 5,9 0,9 1,3 1,1 255 255 255

14 5 3 19,1 0,8 6,4 0,8 1,3 1,1 255 255 255

15 5 3 19,1 0,7 6,9 0,8 1,3 1,1 255 255 255

16 5 3 19,1 0,6 7,4 0,8 1,3 1,1 255 255 255

17 5 3 19,1 0,7 7,9 0,8 1,3 1,1 255 255 255

18 5 3 19,1 0,7 8,3 0,8 1,3 1,1 255 255 255

19 5 3 19,1 0,9 8,8 0,8 1,3 1,1 255 255 255

20 5 3 19,1 0,8 9,2 0,8 1,3 1,1 255 255 255

21 5 3 19,1 0,8 9,9 0,8 1,3 1,1 255 255 255

22 5 3 19,1 0,6 10,4 0,8 1,3 1,1 255 255 255

23 5 3 19,1 0,6 10,9 0,8 1,3 1,1 255 255 255

24 5 3 19,1 0,5 11,4 0,8 1,3 1,1 255 255 255

25 5 3 19,1 0,6 12,0 0,8 1,3 1,1 255 255 255

26 5 3 19,1 0,7 12,4 0,8 1,3 1,1 255 255 255

27 5 3 19,1 0,8 13,0 0,8 1,3 1,1 255 255 255

28 5 3 19,1 0,7 13,4 0,8 1,3 1,1 255 255 255

29 5 3 19,1 0,8 13,9 0,8 1,3 1,1 255 255 255

30 5 3 19,1 0,7 14,5 0,8 1,3 1,1 255 255 255


(55)

38

corong ketiga

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 6 3 23,3 1,8 0,2 1,2 1,0 1,3 275 275 275

2 6 3 23,3 0,5 0,3 1,3 1,2 1,2 275 275 275

3 6 3 23,3 0,5 0,3 1,3 1,3 1,2 275 275 275

4 6 3 23,3 0,8 0,4 1,2 1,3 1,2 275 275 275

5 6 3 23,3 2,4 0,5 1,3 1,3 1,2 275 275 275

6 6 3 23,3 1,4 0,5 1,2 1,2 1,2 275 275 275

7 6 3 23,3 0,9 0,6 0,8 0,8 0,8 275 275 275

8 6 3 23,3 0,9 0,7 0,8 0,8 0,8 275 275 275

9 6 3 23,3 1,2 0,8 1,2 1,2 1,2 275 275 275

10 6 3 23,3 0,7 1,2 1,2 0,9 1,2 275 275 275

11 6 3 23,3 1,4 1,3 1,2 1,2 1,2 275 275 275

12 6 3 23,3 0,5 1,4 1,2 1,3 1,2 275 275 275

13 6 3 23,3 0,6 1,4 1,2 1,2 1,3 275 275 275

14 6 3 23,3 1,3 1,6 1,2 1,2 1,2 275 275 275

15 6 3 23,3 0,6 1,7 1,2 1,2 1,2 275 275 275

16 6 3 23,3 0 1,8 1,1 1,2 1,2 275 275 275

17 6 3 23,3 1,3 1,9 1,2 1,2 1,2 275 275 275

18 6 3 23,3 0,9 2,0 1,2 1,2 1,2 275 275 275

19 6 3 23,3 2 2,0 1,1 1,2 1,2 275 275 275

20 6 3 23,3 1 2,1 1,1 1,2 1,3 275 275 275

21 6 3 23,3 1,5 2,2 1,2 1,2 1,2 275 275 275

22 6 3 23,3 1,4 2,3 1,2 1,2 1,3 275 275 275

23 6 3 23,3 1,9 2,3 1,2 1,2 1,2 275 275 275

24 6 3 23,3 1,3 2,5 1,2 1,3 1,3 275 275 275

25 6 3 23,3 1,6 2,5 1,2 1,2 1,2 275 275 275

26 6 3 23,3 0,9 2,6 1,3 1,3 1,3 275 275 275

27 6 3 23,3 0,8 2,7 1,3 1,2 1,2 275 275 275

28 6 3 23,3 1,2 2,8 1,2 1,3 1,3 275 275 275

29 6 3 23,3 1 2,9 1,1 1,2 1,2 275 275 275

30 6 3 23,3 1,9 3,0 1,3 1,3 1,2 275 275 275


(56)

39

Hasil data vaiasi corong dengan volume corong 1200 ml pada ketinggian 3 meter corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 3 15,1 0,8 0,8 0,8 1,1 0,9 220 220 220

2 4 3 15,1 1,7 1,5 0,9 1,1 1,0 220 220 220

3 4 3 15,1 2,7 2,4 1,0 1,1 0,9 220 220 220

4 4 3 15,1 3,8 3,2 0,9 1,0 1,0 220 220 220

5 4 3 15,1 4,5 0,4 0,8 1,0 1,0 220 220 220

6 4 3 15,1 5,6 4,7 0,9 1,0 1,1 220 220 220

7 4 3 15,1 6,3 5,8 0,9 0,9 1,1 220 220 220

8 4 3 15,1 7,2 6,4 0,9 1,0 1,0 220 220 220

9 4 3 15,1 7,8 7,2 0,9 0,9 1,0 220 220 220

10 4 3 15,1 8,5 8,2 0,9 0,8 1,1 220 220 220

11 4 3 15,1 9,5 9,0 0,9 0,8 1,1 220 220 220

12 4 3 15,1 10,3 9,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

13 4 3 15,1 11,3 10,8 0,9 0,8 1,1 220 220 220

14 4 3 15,1 12,1 11,5 0,9 0,8 1,1 220 220 220

15 4 3 15,1 13,1 12,4 0,9 0,8 1,1 220 220 220

16 4 3 15,1 14,1 13,2 0,9 0,8 1,1 220 220 220

17 4 3 15,1 15 13,9 0,9 0,8 1,1 220 220 220

18 4 3 15,1 15,8 14,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

19 4 3 15,1 16,5 15,7 0,9 0,8 1,1 220 220 220

20 4 3 15,1 17,4 16,3 0,9 0,8 1,1 220 220 220

21 4 3 15,1 18,3 17,3 0,9 0,8 1,1 220 220 220

22 4 3 15,1 19,1 18,1 0,9 0,8 1,0 220 220 220

23 4 3 15,1 20 19,0 0,9 0,7 1,1 220 220 220

24 4 3 15,1 21 19,9 0,9 0,7 1,1 220 220 220

25 4 3 15,1 22,2 20,6 0,9 0,8 1,1 220 220 220

26 4 3 15,1 23 21,7 0,9 0,7 1,1 220 220 220

27 4 3 15,1 24,4 22,6 0,9 0,8 1,1 220 220 220

28 4 3 15,1 25,3 23,2 0,9 0,8 1,1 220 220 220

29 4 3 15,1 25,9 24,0 0,9 0,7 1,1 220 220 220

30 4 3 15,1 25,9 25,3 0,9 0,8 1,0 220 220 220


(57)

40

corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 5 3 19,1 2,5 1,7 1,0 1,1 1,1 255 255 255

2 5 3 19,1 2,3 2,2 1,0 1,1 1,1 255 255 255

3 5 3 19,1 2,2 2,8 1,0 1,1 1,1 255 255 255

4 5 3 19,1 1,6 3,6 1,0 1,1 1,1 255 255 255

5 5 3 19,1 1,1 5,4 1,1 1,1 0,1 255 255 255

6 5 3 19,1 1,3 6,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

7 5 3 19,1 1,6 7,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

8 5 3 19,1 1,1 7,4 1,1 1,1 1,1 255 255 255

9 5 3 19,1 1,8 8,8 1,0 1,1 1,1 255 255 255

10 5 3 19,1 2,6 9,3 1,1 1,1 1,1 255 255 255

11 5 3 19,1 1,1 9,9 1,0 1,1 1,1 255 255 255

12 5 3 19,1 1,3 11,2 1,0 1,1 1,1 255 255 255

13 5 3 19,1 1,8 11,9 1,0 1,1 1,1 255 255 255

14 5 3 19,1 1,7 12,5 1,0 1,1 1,1 255 255 255

15 5 3 19,1 2,6 13,1 1,0 1,1 1,1 255 255 255

16 5 3 19,1 1,9 14,8 1,0 1,1 1,1 255 255 255

17 5 3 19,1 1,3 16,0 1,1 1,1 1,1 255 255 255

18 5 3 19,1 1,4 17,4 1,0 1,1 1,1 255 255 255

19 5 3 19,1 2,2 17,8 1,0 1,0 1,1 255 255 255

20 5 3 19,1 2 18,6 1,1 1,1 1,0 255 255 255

21 5 3 19,1 1,6 20,0 1,0 1,1 1,0 255 255 255

22 5 3 19,1 2 21,1 1,0 1,1 1,1 255 255 255

23 5 3 19,1 2 21,7 1,0 1,1 1,1 255 255 255

24 5 3 19,1 2 22,4 1,1 1,1 1,1 255 255 255

25 5 3 19,1 1,7 23,6 1,1 1,1 1,1 255 255 255

26 5 3 19,1 1,8 25,7 1,0 1,1 1,0 255 255 255

27 5 3 19,1 1,5 26,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

28 5 3 19,1 1,6 26,7 1,0 1,1 1,1 255 255 255

29 5 3 19,1 1,4 27,6 1,0 1,0 1,1 255 255 255

30 5 3 19,1 2,2 28,3 1,0 1,1 1,1 255 255 255


(58)

41

corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 5 3 19,1 2,5 1,7 1,0 1,1 1,1 255 255 255

2 5 3 19,1 2,3 2,2 1,0 1,1 1,1 255 255 255

3 5 3 19,1 2,2 2,8 1,0 1,1 1,1 255 255 255

4 5 3 19,1 1,6 3,6 1,0 1,1 1,1 255 255 255

5 5 3 19,1 1,1 5,4 1,1 1,1 0,1 255 255 255

6 5 3 19,1 1,3 6,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

7 5 3 19,1 1,6 7,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

8 5 3 19,1 1,1 7,4 1,1 1,1 1,1 255 255 255

9 5 3 19,1 1,8 8,8 1,0 1,1 1,1 255 255 255

10 5 3 19,1 2,6 9,3 1,1 1,1 1,1 255 255 255

11 5 3 19,1 1,1 9,9 1,0 1,1 1,1 255 255 255

12 5 3 19,1 1,3 11,2 1,0 1,1 1,1 255 255 255

13 5 3 19,1 1,8 11,9 1,0 1,1 1,1 255 255 255

14 5 3 19,1 1,7 12,5 1,0 1,1 1,1 255 255 255

15 5 3 19,1 2,6 13,1 1,0 1,1 1,1 255 255 255

16 5 3 19,1 1,9 14,8 1,0 1,1 1,1 255 255 255

17 5 3 19,1 1,3 16,0 1,1 1,1 1,1 255 255 255

18 5 3 19,1 1,4 17,4 1,0 1,1 1,1 255 255 255

19 5 3 19,1 2,2 17,8 1,0 1,0 1,1 255 255 255

20 5 3 19,1 2 18,6 1,1 1,1 1,0 255 255 255

21 5 3 19,1 1,6 20,0 1,0 1,1 1,0 255 255 255

22 5 3 19,1 2 21,1 1,0 1,1 1,1 255 255 255

23 5 3 19,1 2 21,7 1,0 1,1 1,1 255 255 255

24 5 3 19,1 2 22,4 1,1 1,1 1,1 255 255 255

25 5 3 19,1 1,7 23,6 1,1 1,1 1,1 255 255 255

26 5 3 19,1 1,8 25,7 1,0 1,1 1,0 255 255 255

27 5 3 19,1 1,5 26,0 1,0 1,1 1,1 255 255 255

28 5 3 19,1 1,6 26,7 1,0 1,1 1,1 255 255 255

29 5 3 19,1 1,4 27,6 1,0 1,0 1,1 255 255 255

30 5 3 19,1 2,2 28,3 1,0 1,1 1,1 255 255 255


(59)

42

corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 6 3 23,3 1,8 1,1 1,0 1,8 1,4 275 275 275

2 6 3 23,3 0,5 1,2 1,0 1,7 1,4 275 275 275

3 6 3 23,3 0,5 1,6 1,1 1,7 1,4 275 275 275

4 6 3 23,3 0,8 2,1 1,1 1,7 1,3 275 275 275

5 6 3 23,3 2,4 2,5 1,1 1,5 1,4 275 275 275

6 6 3 23,3 1,4 2,6 1,1 1,5 1,4 275 275 275

7 6 3 23,3 0,9 2,9 1,3 1,5 1,3 275 275 275

8 6 3 23,3 0,9 3,4 1,3 1,5 1,4 275 275 275

9 6 3 23,3 1,2 3,8 1,4 1,4 1,3 275 275 275

10 6 3 23,3 0,7 4,2 1,4 1,4 1,3 275 275 275

11 6 3 23,3 1,4 4,5 1,4 1,4 1,3 275 275 275

12 6 3 23,3 0,5 4,8 1,4 1,4 1,3 275 275 275

13 6 3 23,3 0,6 5,4 1,4 1,4 1,3 275 275 275

14 6 3 23,3 1,3 5,6 1,4 1,3 1,4 275 275 275

15 6 3 23,3 0,6 6,0 1,4 1,3 1,4 275 275 275

16 6 3 23,3 0 6,5 1,4 1,3 1,4 275 275 275

17 6 3 23,3 1,3 7,1 1,4 1,3 1,3 275 275 275

18 6 3 23,3 0,9 7,5 1,4 1,3 1,3 275 275 275

19 6 3 23,3 2 7,8 1,4 1,3 1,3 275 275 275

20 6 3 23,3 1 8,3 1,4 1,3 1,4 275 275 275

21 6 3 23,3 1,5 8,8 1,4 1,3 1,4 275 275 275

22 6 3 23,3 1,4 8,9 1,4 1,3 1,4 275 275 275

23 6 3 23,3 1,9 9,3 1,3 1,3 1,4 275 275 275

24 6 3 23,3 1,3 10,5 1,4 1,2 1,4 275 275 275

25 6 3 23,3 1,6 11,0 1,4 1,3 1,4 275 275 275

26 6 3 23,3 0,9 11,3 1,4 1,3 1,5 275 275 275

27 6 3 23,3 0,8 11,8 1,4 1,3 1,5 275 275 275

28 6 3 23,3 1,2 12,1 1,3 1,2 1,5 275 275 275

29 6 3 23,3 1 12,6 1,4 1,3 1,5 275 275 275

30 6 3 23,3 1,9 12,8 1,4 1,3 1,5 275 275 275


(60)

43 Lampiran

Hasil data vaiasi corong dengan volume corong 1300 ml pada ketinggian 3 meter corong pertama

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 3 15,1 1,1 0,7 0,8 0,9 0,9 220 220 220

2 4 3 15,1 0,9 1,7 0,8 0,9 0,8 220 220 220

3 4 3 15,1 0,9 2,4 0,8 0,8 0,8 220 220 220

4 4 3 15,1 1,3 3,1 0,9 0,9 0,9 220 220 220

5 4 3 15,1 1 4,0 0,8 0,6 0,8 220 220 220

6 4 3 15,1 1 5,6 0,8 0,8 0,8 220 220 220

7 4 3 15,1 1,1 6,0 0,8 0,8 0,8 220 220 220

8 4 3 15,1 1,4 6,9 0,7 0,8 0,8 220 220 220

9 4 3 15,1 1,5 7,8 0,7 0,8 0,7 220 220 220

10 4 3 15,1 1,3 8,6 0,5 0,5 0,5 220 220 220

11 4 3 15,1 1,1 9,5 0,7 0,8 0,7 220 220 220

12 4 3 15,1 0,9 10,4 0,5 0,5 0,8 220 220 220

13 4 3 15,1 1,8 11,3 0,8 0,8 0,8 220 220 220

14 4 3 15,1 1,6 12,2 0,8 0,8 0,9 220 220 220

15 4 3 15,1 1,3 13,0 0,8 0,9 0,8 220 220 220

16 4 3 15,1 1,3 14,0 0,8 0,8 0,8 220 220 220

17 4 3 15,1 1,3 14,7 0,8 0,8 0,8 220 220 220

18 4 3 15,1 0,9 16,0 0,8 0,9 0,9 220 220 220

19 4 3 15,1 1,1 17,2 0,8 0,8 0,8 220 220 220

20 4 3 15,1 1,4 18,0 0,8 0,8 0,8 220 220 220

21 4 3 15,1 0,9 18,9 0,9 0,9 0,8 220 220 220

22 4 3 15,1 0,7 19,7 0,7 0,9 0,8 220 220 220

23 4 3 15,1 1,7 20,6 0,8 0,8 0,9 220 220 220

24 4 3 15,1 0,9 21,5 0,8 0,8 0,8 220 220 220

25 4 3 15,1 1,4 22,3 0,8 0,8 0,8 220 220 220

26 4 3 15,1 1,1 23,0 0,8 0,8 0,8 220 220 220

27 4 3 15,1 1,1 23,9 0,8 0,8 0,8 220 220 220

28 4 3 15,1 0,8 24,7 0,8 0,8 0,9 220 220 220

29 4 3 15,1 1,6 26,0 0,8 0,8 0,8 220 220 220

30 4 3 15,1 1,1 27,4 0,9 0,9 0,9 220 220 220


(61)

44

corong pertama

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 5 3 19,1 2,3 1,4 1,1 1,2 1,1 255 255 255

2 5 3 19,1 2 1,8 1,1 1,1 1,1 255 255 255

3 5 3 19,1 2,1 2,5 1,0 1,1 1,1 255 255 255

4 5 3 19,1 1,3 5,2 1,1 1,1 1,1 255 255 255

5 5 3 19,1 2 5,9 1,1 1,0 1,1 255 255 255

6 5 3 19,1 3 6,8 1,1 1,1 1,1 255 255 255

7 5 3 19,1 2,7 7,5 1,1 1,1 1,1 255 255 255

8 5 3 19,1 2,8 8,1 1,1 1,1 1,1 255 255 255

9 5 3 19,1 2,6 8,8 1,1 1,1 1,0 255 255 255

10 5 3 19,1 2,4 9,6 1,1 1,1 1,1 255 255 255

11 5 3 19,1 4,4 10,5 1,1 1,1 1,1 255 255 255

12 5 3 19,1 1,7 12,0 1,1 1,1 1,1 255 255 255

13 5 3 19,1 1,2 13,1 1,1 1,2 1,1 255 255 255

14 5 3 19,1 2,1 13,8 1,1 1,2 1,1 255 255 255

15 5 3 19,1 2,2 15,1 1,1 1,1 1,1 255 255 255

16 5 3 19,1 2,5 15,8 1,1 1,1 1,1 255 255 255

17 5 3 19,1 2,2 16,5 1,1 1,1 1,1 255 255 255

18 5 3 19,1 2,1 18,0 1,2 1,1 1,1 255 255 255

19 5 3 19,1 2,2 18,8 1,1 1,1 1,2 255 255 255

20 5 3 19,1 2,2 19,6 1,1 1,1 1,1 255 255 255

21 5 3 19,1 2,5 20,4 1,1 1,2 1,1 255 255 255

22 5 3 19,1 2,8 21,8 1,1 1,1 1,1 255 255 255

23 5 3 19,1 2,4 22,5 1,1 1,1 1,1 255 255 255

24 5 3 19,1 1,9 23,5 1,1 1,1 1,1 255 255 255

25 5 3 19,1 1,7 24,9 1,1 1,1 1,1 255 255 255

26 5 3 19,1 2 25,8 1,1 1,1 1,1 255 255 255

27 5 3 19,1 2,6 26,6 1,1 1,2 1,1 255 255 255

28 5 3 19,1 2,1 27,3 1,1 1,1 1,1 255 255 255

29 5 3 19,1 1,7 28,1 1,1 1,1 1,1 255 255 255

30 5 3 19,1 2,1 28,8 1,1 1,1 1,1 255 255 255


(62)

45

corong pertama

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt

(menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 6 3 23,3 2,8 0,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275

2 6 3 23,3 1,8 1,1 1,3 1,7 1,3 275 275 275

3 6 3 23,3 2,5 1,8 1,3 1,3 1,4 275 275 275

4 6 3 23,3 2,3 2,4 1,3 1,4 1,3 275 275 275

5 6 3 23,3 3,1 3,0 1,3 1,3 1,3 275 275 275

6 6 3 23,3 2,4 3,7 1,3 1,3 1,3 275 275 275

7 6 3 23,3 2,5 4,1 1,2 1,3 1,3 275 275 275

8 6 3 23,3 2,4 4,8 1,3 1,3 1,3 275 275 275

9 6 3 23,3 2,4 5,2 1,2 1,3 1,3 275 275 275

10 6 3 23,3 2,1 5,9 1,3 1,3 1,3 275 275 275

11 6 3 23,3 2,6 6,4 1,3 1,3 1,3 275 275 275

12 6 3 23,3 2 7,0 1,3 1,3 1,3 275 275 275

13 6 3 23,3 2 7,4 1,3 1,3 1,3 275 275 275

14 6 3 23,3 2 7,8 1,3 1,3 1,3 275 275 275

15 6 3 23,3 2 8,1 1,3 1,3 1,3 275 275 275

16 6 3 23,3 2,7 8,6 1,3 1,3 1,3 275 275 275

17 6 3 23,3 2,6 9,3 1,3 1,3 1,3 275 275 275

18 6 3 23,3 2 10,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275

19 6 3 23,3 2,2 11,0 1,3 1,3 1,3 275 275 275

20 6 3 23,3 2,4 11,9 1,3 1,3 1,3 275 275 275

21 6 3 23,3 2,4 12,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275

22 6 3 23,3 2,1 13,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275

23 6 3 23,3 2,4 14,6 1,3 1,3 1,3 275 275 275

24 6 3 23,3 2,8 15,4 1,3 1,3 1,3 275 275 275

25 6 3 23,3 1,6 16,9 1,3 1,3 1,3 275 275 275

26 6 3 23,3 2,6 17,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275

27 6 3 23,3 2,3 18,1 1,3 1,3 1,3 275 275 275

28 6 3 23,3 2,1 18,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275

29 6 3 23,3 2,5 19,1 1,3 1,3 1,3 275 275 275

30 6 3 23,3 2 19,5 1,3 1,3 1,3 275 275 275


(1)

58

Hasil data vaiasi corong dengan volume corong 1200 ml pada ketinggian 2 meter corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt (menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2 15,1 0 4,2 0,9 0,7 1,0 220 220 220 2 4 2 15,1 0 8,2 0,8 0,7 0,9 220 220 220 3 4 2 15,1 0 10,9 0,8 0,7 1,0 220 220 220 4 4 2 15,1 0 14,7 0,9 0,7 1,0 220 220 220 5 4 2 15,1 0 18,2 0,8 0,8 1,1 220 220 220 6 4 2 15,1 0 21,9 0,5 0,7 1,0 220 220 220 7 4 2 15,1 0 24,5 0,9 0,5 1,0 220 220 220 8 4 2 15,1 0 27 0,8 0,5 1,0 220 220 220 9 4 2 15,1 0 30,9 0,9 0,6 1,0 220 220 220 10 4 2 15,1 0 34,5 0,8 0,7 1,1 220 220 220 11 4 2 15,1 0 38 0,6 0,7 1,1 220 220 220 12 4 2 15,1 0 41 0,7 0,7 1,0 220 220 220 13 4 2 15,1 0 44,2 0,9 0,7 1,1 220 220 220 14 4 2 15,1 0 48 0,9 0,7 1,0 220 220 220 15 4 2 15,1 0 51,8 0,8 0,7 1,0 220 220 220 16 4 2 15,1 0 54,4 0,9 0,7 0,8 220 220 220 17 4 2 15,1 0 57,8 0,9 0,7 0,9 220 220 220 18 4 2 15,1 0 61,2 0,9 0,7 1,0 220 220 220 19 4 2 15,1 0 64,7 0,9 0,7 1,0 220 220 220 20 4 2 15,1 0 67,5 0,9 0,7 1,1 220 220 220 21 4 2 15,1 0 70,8 0,9 0,7 1,0 220 220 220 22 4 2 15,1 0 72 0,8 0,7 1,0 220 220 220 23 4 2 15,1 0 75,9 0,9 0,7 1,0 220 220 220 24 4 2 15,1 0 79,2 0,9 0,7 1,0 220 220 220 25 4 2 15,1 0 82,1 0,9 0,7 1,1 220 220 220 26 4 2 15,1 0 85,8 0,8 0,7 1,1 220 220 220 27 4 2 15,1 0 89,4 0,9 0,7 1,1 220 220 220 28 4 2 15,1 0 93 0,9 0,7 1,1 220 220 220 29 4 2 15,1 0 96 0,9 0,7 1,0 220 220 220 30 4 2 15,1 0 99,5 0,9 0,7 0,9 220 220 220 Rata - rata 3,3 0,9 0,7 1,0 220 220 220


(2)

59

corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt (menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V) 1 5 2 19,1 0 6 0,8 1,4 1,1 260 260 260 2 5 2 19,1 0 10 0,8 1,1 1,1 260 260 260 3 5 2 19,1 0 14 0,9 0,9 0,7 260 260 260 4 5 2 19,1 0 18 0,7 0,8 0,8 260 260 260 5 5 2 19,1 0 22,6 0,6 0,8 0,8 260 260 260 6 5 2 19,1 0 27 1,0 1,3 0,7 260 260 260 7 5 2 19,1 0 32 0,6 1,1 0,8 260 260 260 8 5 2 19,1 0 36,5 0,7 0,7 0,8 260 260 260 9 5 2 19,1 0 41 0,7 0,7 0,8 260 260 260 10 5 2 19,1 0 45,4 0,7 0,6 0,8 260 260 260 11 5 2 19,1 0 50 0,7 0,6 0,7 260 260 260 12 5 2 19,1 0 52 0,8 0,9 0,8 260 260 260 13 5 2 19,1 0 54,2 0,7 0,6 1,2 260 260 260 14 5 2 19,1 0 59 1,0 0,9 1,3 260 260 260 15 5 2 19,1 0 64 1,1 1,0 1,3 260 260 260 16 5 2 19,1 0 68,6 1,0 0,9 1,3 260 260 260 17 5 2 19,1 0 72,5 1,0 0,9 0,9 260 260 260 18 5 2 19,1 0 77,7 1,0 0,9 1,3 260 260 260 19 5 2 19,1 0 81,8 1,1 0,9 1,3 260 260 260 20 5 2 19,1 0 84,8 1,1 0,9 1,3 260 260 260 21 5 2 19,1 0 89 1,0 0,9 1,3 260 260 260 22 5 2 19,1 0 93 1,0 0,9 1,3 260 260 260 23 5 2 19,1 0 97,6 1,1 0,8 0,8 260 260 260 24 5 2 19,1 0 102 0,6 0,6 0,8 260 260 260 25 5 2 19,1 0 106 0,7 0,6 0,8 260 260 260 26 5 2 19,1 0 111 0,7 0,6 0,9 260 260 260 27 5 2 19,1 0 115 1,0 0,9 1,3 260 260 260 28 5 2 19,1 0 120 1,0 0,9 1,3 260 260 260 29 5 2 19,1 0 124 0,7 0,9 1,2 260 260 260 30 5 2 19,1 0 128 1,1 0,9 1,3 260 260 260 Rata - rata 4,3 1,0 1,2 1,2 260 260 260


(3)

60

corong kedua

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt (menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V) 1 6 2 23,3 0 5,1 1,3 1,3 1,3 270 270 270 2 6 2 23,3 0 10 1,3 1,3 1,3 270 270 270 3 6 2 23,3 0 16 1,3 1,3 1,3 270 270 270 4 6 2 23,3 0 20 1,2 1,2 1,2 270 270 270 5 6 2 23,3 0 26 1,2 1,3 1,2 270 270 270 6 6 2 23,3 0 32 1,1 1,2 1,2 270 270 270 7 6 2 23,3 0 38 0,8 1,1 0,8 270 270 270 8 6 2 23,3 0 43,5 1,2 1,0 0,8 270 270 270 9 6 2 23,3 0 49 1,1 1,1 1,1 270 270 270 10 6 2 23,3 0 55 0,8 1,1 1,1 270 270 270 11 6 2 23,3 0 61 1,1 1,1 1,1 270 270 270 12 6 2 23,3 0 67 1,2 1,1 1,1 270 270 270 13 6 2 23,3 0 73 0,8 1,2 1,3 270 270 270 14 6 2 23,3 0 79 0,8 1,2 1,2 270 270 270 15 6 2 23,3 0 85 1,2 1,2 1,1 270 270 270 16 6 2 23,3 0 90,5 1,2 1,2 1,1 270 270 270 17 6 2 23,3 0 96,5 0,8 1,1 1,1 270 270 270 18 6 2 23,3 0 103 0,8 1,2 1,1 270 270 270 19 6 2 23,3 0 108 1,2 1,2 1,2 270 270 270 20 6 2 23,3 0 115 1,2 1,3 1,3 270 270 270 21 6 2 23,3 0 120 1,3 1,3 1,2 270 270 270 22 6 2 23,3 0 126 1,2 1,2 1,3 270 270 270 23 6 2 23,3 0 132 1,2 1,3 1,1 270 270 270 24 6 2 23,3 0 138 1,3 1,4 1,3 270 270 270 25 6 2 23,3 0 144 1,2 1,3 1,3 270 270 270 26 6 2 23,3 0 150 1,3 1,3 1,3 270 270 270 27 6 2 23,3 0 156 1,2 1,3 1,2 270 270 270 28 6 2 23,3 0 161 1,3 1,3 1,3 270 270 270 29 6 2 23,3 0 167 1,3 1,3 1,3 270 270 270 30 6 2 23,3 0 173 1,2 1,3 1,3 270 270 270 Rata rata 5,8 1,3 1,3 1,3 270 270 270


(4)

61

corong pertama

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt (menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 4 2 15,1 0 3,5 0,7 1,1 0,8 235 235 235 2 4 2 15,1 0 7,4 0,7 1,1 0,9 235 235 235 3 4 2 15,1 0 10,5 0,8 1,0 0,9 235 235 235 4 4 2 15,1 0 13,3 0,8 1,0 0,9 235 235 235 5 4 2 15,1 0 16,6 0,7 1,1 0,9 235 235 235 6 4 2 15,1 0 20,1 0,7 1,1 0,9 235 235 235 7 4 2 15,1 0 23,6 0,8 1,0 0,9 235 235 235 8 4 2 15,1 0 27 0,9 1,0 0,9 235 235 235 9 4 2 15,1 0 30,5 0,8 1,1 0,9 235 235 235 10 4 2 15,1 0 33,5 0,8 1,1 1,0 235 235 235 11 4 2 15,1 0 37,1 0,8 1,1 1,0 235 235 235 12 4 2 15,1 0 40,5 0,9 1,0 1,0 235 235 235 13 4 2 15,1 0 43,8 0,8 1,1 1,0 235 235 235 14 4 2 15,1 0 47,1 0,8 1,1 0,9 235 235 235 15 4 2 15,1 0 50,3 0,8 1,1 0,9 235 235 235 16 4 2 15,1 0 53,7 0,8 1,1 0,9 235 235 235 17 4 2 15,1 0 57,1 0,8 1,0 0,9 235 235 235 18 4 2 15,1 0 60,6 0,8 1,1 0,9 235 235 235 19 4 2 15,1 0 64,1 0,8 1,1 1,0 235 235 235 20 4 2 15,1 0 67,7 0,8 1,0 0,9 235 235 235 21 4 2 15,1 0 71,2 0,8 1,1 1,0 235 235 235 22 4 2 15,1 0 74,7 0,9 1,1 0,9 235 235 235 23 4 2 15,1 0 78,4 0,9 1,1 0,9 235 235 235 24 4 2 15,1 0 81,7 0,8 1,1 1,0 235 235 235 25 4 2 15,1 0 85,3 0,8 1,0 1,0 235 235 235 26 4 2 15,1 0 89 0,9 1,0 0,8 235 235 235 27 4 2 15,1 0 92,2 0,8 1,0 1,0 235 235 235 28 4 2 15,1 0 95,8 0,8 1,1 0,9 235 235 235 29 4 2 15,1 0 99,4 0,9 1,0 1,0 235 235 235 30 4 2 15,1 0 102,7 0,8 1,1 0,9 235 235 235 Rata - rata 3,4 0,8 1,1 0,8 235 235 235


(5)

62

corong pertama

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt (menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 5 2 19,1 0 4,8 1,0 1,2 1,2 245 245 245 2 5 2 19,1 0 9,3 1,0 1,2 1,2 245 245 245 3 5 2 19,1 0 13 0,9 1,2 1,3 245 245 245 4 5 2 19,1 0 17,7 1,0 1,2 1,2 245 245 245 5 5 2 19,1 0 22,4 0,6 1,1 1,2 245 245 245 6 5 2 19,1 0 27 1,0 1,2 1,3 245 245 245 7 5 2 19,1 0 31,1 0,9 1,1 1,3 245 245 245 8 5 2 19,1 0 35,9 1,0 1,2 1,2 245 245 245 9 5 2 19,1 0 40,4 0,9 1,2 1,2 245 245 245 10 5 2 19,1 0 44,5 0,9 1,2 1,3 245 245 245 11 5 2 19,1 0 49 1,0 1,2 1,3 245 245 245 12 5 2 19,1 0 53,3 1,0 1,2 1,3 245 245 245 13 5 2 19,1 0 58 1,0 1,2 1,2 245 245 245 14 5 2 19,1 0 62,9 1,0 1,2 1,2 245 245 245 15 5 2 19,1 0 67,2 1,0 1,2 1,2 245 245 245 16 5 2 19,1 0 71,6 1,0 1,2 1,2 245 245 245 17 5 2 19,1 0 76 1,0 1,2 1,2 245 245 245 18 5 2 19,1 0 81,1 1,0 1,2 1,2 245 245 245 19 5 2 19,1 0 86 1,0 1,2 1,3 245 245 245 20 5 2 19,1 0 90,3 1,0 1,2 1,3 245 245 245 21 5 2 19,1 0 95,6 1,0 1,2 1,2 245 245 245 22 5 2 19,1 0 100 1,0 1,2 1,2 245 245 245 23 5 2 19,1 0 105 1,0 1,3 1,2 245 245 245 24 5 2 19,1 0 110 0,9 1,1 1,2 245 245 245 25 5 2 19,1 0 116 0,9 1,2 1,2 245 245 245 26 5 2 19,1 0 119 1,0 1,2 1,2 245 245 245 27 5 2 19,1 0 124 1,0 1,3 1,3 245 245 245 28 5 2 19,1 0 129 0,9 1,2 1,2 245 245 245 29 5 2 19,1 0 134 1,0 1,2 1,2 245 245 245 30 5 2 19,1 0 138 0,9 1,2 1,2 245 245 245 Rata - rata 4,6 0,9 1,2 1,2 245 245 245


(6)

63

corong pertama

Menit Putaran Ketinggian Frekuensi Sentoran Debit Ir Is It Vr Vs Vt (menit) (rpm) (m) (hz) (L) (L) (A) (A) (A) (V) (V) (V)

1 6 2 23,3 0 5,9 1,4 1,3 1,3 270 270 270 2 6 2 23,3 0 11,2 1,2 1,3 1,3 270 270 270 3 6 2 23,3 0 17,2 126,0 1,3 1,3 270 270 270 4 6 2 23,3 0 23 127,0 1,3 1,1 270 270 270 5 6 2 23,3 0 28,9 1,1 1,2 1,2 270 270 270 6 6 2 23,3 0 34,9 0,8 0,8 1,3 270 270 270 7 6 2 23,3 0 40 1,3 1,3 1,1 270 270 270 8 6 2 23,3 0 46 0,9 1,2 1,3 270 270 270 9 6 2 23,3 0 52 1,3 1,3 1,3 270 270 270 10 6 2 23,3 0 58 1,3 1,3 1,3 270 270 270 11 6 2 23,3 0 62,8 1,2 0,8 0,8 270 270 270 12 6 2 23,3 0 68,2 1,0 1,1 1,1 270 270 270 13 6 2 23,3 0 73,7 0,8 1,1 1,1 270 270 270 14 6 2 23,3 0 79,3 1,2 1,3 1,3 270 270 270 15 6 2 23,3 0 85 1,3 1,3 1,3 270 270 270 16 6 2 23,3 0 91 1,2 1,2 1,2 270 270 270 17 6 2 23,3 0 97,4 1,2 1,3 1,3 270 270 270 18 6 2 23,3 0 102 1,3 1,3 1,3 270 270 270 19 6 2 23,3 0 107,2 1,3 1,3 1,3 270 270 270 20 6 2 23,3 0 113,4 1,2 1,3 1,2 270 270 270 21 6 2 23,3 0 119 1,3 1,3 1,3 270 270 270 22 6 2 23,3 0 125 1,3 1,3 1,3 270 270 270 23 6 2 23,3 0 131 1,2 1,1 1,2 270 270 270 24 6 2 23,3 0 137 1,1 1,2 1,1 270 270 270 25 6 2 23,3 0 142,6 1,2 1,2 1,2 270 270 270 26 6 2 23,3 0 148,3 1,2 1,2 1,2 270 270 270 27 6 2 23,3 0 154,2 1,2 1,2 1,2 270 270 270 28 6 2 23,3 0 160,2 1,2 1,2 1,3 270 270 270 29 6 2 23,3 0 166,7 1,3 1,2 1,3 270 270 270 30 6 2 23,3 0 172,1 1,3 1,2 1,2 270 270 270 Rata - rata 5,7 1,3 1,2 1,3 270 270 270