Mengemas Cerita Rakyat dalam Bentuk Bedtimestory sebagai Pengenalan Dini terhadap Anak-Anak.
ABSTRAK Kelyn Kharina
Mengemas Cerita Rakyat Dalam Bentuk Bedtime Story Sebagai Pengenalan Dini Terhadap Anak-Anak
Ilustrasi pada sebuah buku merupakan komponenn terpenting, oleh sebab itu ilustrasi dalam buku cerita anak haruslah menarik dan sesuai dengan konteks anak-anak. Buku cerita rakyat jarang yang berwarna sehingga anak-anak kurang tetarik untuk membelinya, apalagi untuk membacanya. Karena itu penulis menggunakan buku cerita berwarna agar lebih menarik. Penulis juga menempatkan buku cerita ini untuk dibaca ketika sebelum ditur. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan relasi antara orang tua dengan anak dan juga memupuk kegiatan membaca sejak dini.
Dengan adanya buku ini diharapkan agar anak-anak menyukai cerita rakyat dan lokal disbanding cerita dari luar. Buku ini juga menghimbau dan mengingatkan orang tua pentingnya kegiatan membaca dan mendongeng bersama sebelum tidur.
(2)
DAFTAR ISI
Lembar pengesahan……….………..i
Pernyataan orisinalitas laporan penelitian……….ii
Abstrak……….…iii
Kata pengantar ………....………….iv
Daftar isi ……….……….………….v
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah………...…………...1
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup………..………...…6
1.3Tujuan Perancangan……….……..………….6
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data……….………..…..……7
1.5Skema Perancangan………...….…8
BAB II LANDASAN TEORI 2.1Buku dan Ilustrasi………9
2.1.1 Definisi Buku………..……….…………9
2.1.2 Ilustrasi Buku Anak………10
2.1.3 Jenis Ilustrasi………...…11
2.2 Keanekaragaman Budaya Di Indonesia……….………13
2.2.1 Budaya Dan Kesenian Di Kalimantan………...14
2.2.2 Budaya Dan Kesenian Di Bali……….……16
2.2.3 Budaya Dan Kesenian Di Jawa Tengah………...…………19
2.3 Kegiatan Mendongeng Sebagai Warisan Budaya Setempat………..21
2.3.1 Arti dongeng………....21
2.3.2 Kegiatan Mendongeng Sebagai Penanaman Nilai Sejak Dini……….22
2.3.3 Minimnya Ketersediaan Buku Di Indonesia………....25
2.3.4 Keuntungan Mendongeng………27
2.4 Penggunaan Warna Untuk Anak-Anak Dari Segi Psikologis…………..….…28
2.4.1 Kemampuan Anak Berdasarkan Tahapan Perkembangan Usia…….29
2.4.2 Efek Psikologis Warna………...……31
(3)
BAB III DATA DAN ANALISIS MASALAH
3.1 Data Dan Fakta………35
3.1.1 Data Perusahaan / Lembaga Terkait………35
3.1.2 Data Tentang Permasalahan yang Dihadapi………36
3.1.3 Tinjauan terhadap proyek / persoalan sejenis………..……41
3.2 Analisis Terhadap Permasalahan Berdasarkan Data dan Fakta…………..46
BAB IV PEMECAHAN MASALAH 4.1 Kosep Komunikasi……….…53
4.2 Konsep Kreatif………...………55
4.3 Konsep Media………57
4.4 Hasil Karya………58
4.4.1 Cover depan buku cerita rakyat……….………58
4.4.2 Cover belakang………..………59
4.4.3 Sub bab………..…………60
4.4.4 Cerita Timun Emas dari Jawa Tengah: ………61
4.4.4.1 Mbok Sirni……….…………61
4.4.4.2 Timun Emas………..……61
4.4.4.3 Raksasa……….………61
4.4.4.4 Petapa………...……61
4.4.5 Cerita Batu Menangis dari Kalimantan Barat: ………63
4.4.5.1 Darmi ……….……..……63
4.4.5.2 Ibu Darmi……….…….…………64
4.4.5.3 Teman-teman……….………...…64
4.4.6 Cerita Terjadinya Selat Bali dari Bali: ………....………66
4.4.6.1 Sidi Mantra………..……….……66
4.4.6.2 Manik Angkeran………..…………66
4.4.6.3 Naga Besukih………..………66
4.4.6.4 Teman-teman……….………..………67
(4)
4.4.8 Merchandise………68
1 Peta dan Sticker……….……….……68
2 Boneka………69
3 Pin………..………69
4 Hiasan pensil ……….………70
5 Pembatas Buku……….……….………70
4.5Budgeting……….………71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan……….………72
5.2 Kritik dan Saran……….……….…73
5.2.1 Saran bagi pihak Maranatha……….…….…………73
5.2.1 Saran bagi Masyarakat umum……….…..…………73
Daftar Gambar……….……….….…vi
(5)
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar belakangDi jaman sekarang sudah banyak sumber-sumber ilmu pengetahuan yang ditawarkan oleh berbagai macam perusahaan. Mulai dari internet, televisi, radio, majalah, dan lain-lain. Semua sarana tersebut adalah salah satu dari sekian banyak media yang digunakan orang-orang dalam mencari informasi, pengetahuan, pelajaran, hiburan, bahkan barang konsumtif. Dari sarana-sarana tersebut, ada satu media yang telah masyarakat ketahui sebagai sumber awal dan utama dalam menambah informasi, yaitu media buku. Buku seperti yang kita ketahui adalah media yang pertama-tama kita kenal sebagai sumber pengetahuan yang berharga sejak jaman dahulu. Buku menyediakan berbagai macam informasi dan ilmu yang dibutuhkan oleh setiap orang yang membacanya.
Sekarang ini sudah banyak toko-toko buku yang menawarkan berbagai macam buku bagi para pembaca setianya. Buku-buku tersebut dibagi dalam banyak kategori, ada buku pelajaran, buku memasak, buku elektronik, ensiklopedi, buku menggambar, buku desain, komik , novel, dan majalah. Berbagai macam buku tersebut dapat dikategorikan lagi menurut sasaran pembacanya, ada buku anak-anak, buku untuk remaja, buku bagi orang tua, buku manula, dan lainnya. Dan untuk satu buku pengetahuan anak saja ada berbagai macam jenis yang ditawarkan, misalnya buku membaca, mewarna, berhitung, pelajaran, dan majalah anak. Untuk remaja dan orang tua juga memiliki banyak pilihan dan jenis yang ditawarkan. Hal ini dikarenakan kegunaan dan manfaat yang didapat dari membaca buku sangat besar sehingga setiap manusia akan berusaha mencari informasi atau pengetahuan dari berbagai macam buku.
Buku-buku yang ditawarkan di toko-toko tersebut banyak yang berasal dari luar dan dalam negeri. Negara – negara besar seperti Jepang dan Amerika banyak memasukan buku-buku ke berbagai negeri, bahkan tidaklah sedikit yang disumbangkan untuk memajukan edukasi Bangsa Indonesia. Mulai dari buku yang
(6)
dibaca anak-anak hingga pengetahuan umum bagi orang dewasa. Semuanya adalah buku pengetahuan yang dibutuhkan oleh setiap orang dalam perkembangannya.
Ada ungkapan yang sangat bagus, buku adalah jendela dunia (Book is Windows of The Soul by Ken Gire). Ungkapan ini hampir sesuai dengan kata-katanya. Jendela dunia yang dimaksud adalah informasi dan pengetahuan tentang berbagai macam keadaan yang tengah berlangsung di sekitar kita. Dengan membaca buku dan mempelajarinya kita dapat mengetahui segala sesuatu yang terjadi di masyarakat baik itu dekat maupun jauh.
Kita sering melihat dalam buku mengenai perkembangan sejarah suatu kerajaan, pembuatan Tembok China, pembuatan Piramid, sejarah suku Amazon, dan banyak lainnya. Semuanya itu adalah pengetahuan umum dan asal usul sejarah negara-negara lain yang dibukukan dan dikemas dengan menarik agar menarik minat pembaca. Ada yang menampilkan judul menarik, ada yang membuat gambar kartun yang lucu dan imut, ada yang berkertas tebal dan bisa dibuka tiap lipatannya. Bahkan ada beberapa buku yang berseri sehingga orang-orang akan membeli beberapa serinya dan mengumpulkannya menjadi koleksi pribadi. Kumpulan dongeng dari suatu tempat bisa dikemas sedemikian rupa sehingga kita bisa mengetahui sejarah dan berbagai kebudayaan dari suatu tempat.
Indonesia adalah Negara yang kaya akan pulau, suku, budaya, dan bahasa. Sejarah dan kebudayaan Indonesia termasuk yang paling banyak dan beragam karena bangsa Indonesia terdiri dari beberapa suku dan bangsa. Bahasa, adat, rumah, pakaian dan kesenian yang berada dari satu daerah dengan daerah lain bisa sangat berbeda maksud dan ceritanya. Kekayaan yang bermacam-macam itu merupakan harta intelektual bangsa Indonesia. Hal ini bahkan diakui dan diminati oleh beberapa Negara dan orang yang berasal dari luar Indonesia. Mereka menyukai berbagai kesenian dan bermacam-macam adat yang berada di Indonesia. Karena itu apabila dibukukan dan dikumpulkan, keanekaragaman budaya yang dimiliki Bangsa Indonesia dapat diberitakan kepada orang-orang yang berasal dari luar dan bahkan seluruh dunia.
(7)
Kita lebih sering melihat anak-anak membaca buku-buku seperti komik, buku cerita bergambar dan novel. Bahkan tidak jarang beberapa anak membelanjakan uang jajannya demi membeli komik serian yang dikumpulkannya. Anak-anak lebih menyukai buku komik karena selain cerita yang menarik, gambar yang penuh action dan karakternya memang digambar dengan bagus. Mereka menyukai dan bahkan meniru karakter maupun cerita di dalam komik dan mempraktekannya di dunia nyata. Sayangnya hamper sebagian besar buku komik dan cerita action tersebut berasal dari luar negeri. Sedangkan untuk buku-buku terbitan Indonesia sendiri tidak gencar dicari oleh anak-anak. Baik buku tentang pengetahuan daerah, kesenian daerah, dan cerita rakyat hampir tidak diminati anak-anak dan kebanyakan orang.
Sepertinya cerita rakyat saat ini kurang diminati anak-anak generasi sekarang karena berbagai macam faktor. Banyaknya jenis buku cerita dari luar negeri, membuat anak-anak lebih beralih membaca jenis-jenis buku tersebut. Memang, buku-buku yang ditawarkan itu mempunyai cerita dan penampilan yang dapat menarik perhatian anak-anak. Sementara itu, buku cerita rakyat kurang diminati karena cerita dan penampilannya yang kurang menarik. Selain itu, bagi anak-anak zaman sekarang, cerita rakyat dianggap tidak cocok dengan perkembangan zaman yang sudah modern ini. Tokohnya pun dianggap sudah ketinggalan zaman. Dan bagi anak-anak, gambar tokoh yang disajikan masih terlalu dewasa. Dewasa disini berarti gambar yang ada masih dianggap terlalu berat dalam konteks anak-anak dalam bentuk penokohannya. Seharusnya gambar yang disajikan bisa dibuat lebih kekanakan, menarik, dan lebih mudah diterima anak kecil. Hal itulah yang membuat cerita rakyat makin dilupakan.
Sebagai warga Negara yang tinggal di Indonesia, kita juga diharapkan untuk memperkenalkan budaya kita sendiri kepada generasi muda. Sejarah dan budaya bangsa Indonesia banyak mengandung makna dan norma yang bagus bagi pendidikan anak-anak. Cerita rakyat banyak yang memberikan nasihat dan faedah bagi anak-anak yang masih belajar mengenal baik dan buruk. Mendongeng pada anak-anak memang sulit karena orang tua kurang menguasai dongeng dan cerita. Orang tua juga terlalu sibuk bekerja dan menyerahkan urusan hiburan lewat media
(8)
televisi, bioskop, internet, dan media lainnya. Padahal yang disajikan oleh media-media tersebut tidak semuanya mengandung nilai dan norma yang baik. Kadang hiburan yang diberikan ada yang mengandung kekerasan, kekuasaan, fantasi berlebih, dan menutup anak-anak terhadap pergaulan luar sehingga mereka lebih senang bermain di rumahnya saja. Bagi anak kecil yang belum mengerti akan mengikuti tokoh-tokoh yang ditontonnya meskipun tokoh tersebut jahat. Sudah banyak anak-anak yang mengikuti adegan di televisi dan menjadi berperangai buruk kerena mengukuti tokoh yang tidak benar. Anak-anak ini biasanya menggangu teman-temannya dan sering berbuat ulah. Apabila tetap dibiarkan, anak tersebut akan menganggap perbuatannya benar dan menjadi pengganggu di lingkungan masyarakat. Karena itu penting bagi orang tua untuk mengarahkan dan mendekatkan diri pada anak-anak sejak dini untuk memberikan pengarahan dan mengajarkan norma dan sopan santun.
Ada beberapa cara bagi orang tua untuk menanamkan nilai yang baik sedini mungkin. Salah satunya dengan membacakan dongeng kepada anak-anak sebelum tidur. Dongeng sangat baik bagi anak-anak. Dongeng membantu mengembangkan imajinasi, berkhayal dan bermimpi. Bagi anak-anak yang suka berimajinasi akan tumbuh menjadi lebih pintar dibandingkan anak-anak yang hanya duduk diam dan bermain game. Imajinasi membantu anak-anak berkhayal, membuat cerita, memiliki keinginan dan gambaran dalam otaknya.
Dongeng mengajarkan komunikasi dua arah antara anak dan orang tua. Saat sebelum tidur adalah saat ternyaman bagi orang tua untuk berkomunikasi dengan anak-anak, apalagi bagi orang tua yang sibuk bekerja seharian dan hanya bisa membimbing anaknya di malam hari. Suatu komunikasi sangat penting bagi hubungan orang tua dan anaknya. Orang tua yang memberikan nasihat dengan dongeng akan jauh lebih efektif daripada nasihat yang diberikan dengan marah-marah. Dalam mendongeng orang tua harus dapat membawakan cerita dengan menarik, bukannya datar saja. Anak-anak suka menghayati cerita, sehingga anak-anak akan belajar bagaimana memahami emosi sedih, marah, bahagia dari suara seseorang. Mereka akan belajar membedakan suara seorang putri yang menangis
(9)
dengan suara raksasa yang berniat jahat. Anak-anak yang menghayati dan melihat orang tuanya berekspresi dapat membuka diri ‘express yourself’ dan dapat mengenali emosi sejak dini.
Dongeng mengajarkan anak untuk merangkai kata dan menggunakan bahasa yang baik. Yang paling utama dalam suatu dongeng adalah pengajaran karakter. Dalam dongeng akan diceritakan ‘Bawang Merah yang jahat’, ‘Klenting Kuning yang pintar’, ‘Sangkuriang yang durharka’, dan lain-lain. Dengan penokohan tersebut akan membantu anak-anak mengenal yang mana tindakan baik dan yang buruk. Bagi orang tuan yang tidak sempat membacakan dongeng kepada anaknya dapat memberikan kepada saudaranya atau anak terbesar atau pembantunya untuk membacakan dongeng bagi anak-anak. Jika tidak memiliki bantuan dari luar, maka orang tua harus tetap membelikan buku-buku cerita kepada anaknya sebagai bahan bacaan dan pengetahuan yang sesuai dengan usia sang anak. Disini pembuat buku berperan penting untuk dapat membuat dan menyesuaikan buku-buku anak yang dibuat.
Bagi anak-anak yang membaca tanpa bimbingan orang tua diharapkan untuk bisa menyimpulkan sendiri cerita yang dibacanya. Karena itu penulis biasanya membuat gambar yang menarik dan lucu bagi anak-anak sehingga membuat mereka menyukai buku tersebut. Begitu pula dengan teks yang dipersingkat dan ditulis dengan huruf yang cukup besar agar mudah dibaca anak-anak. Cerita yang dikumpulkan juga harus cerita yang memberikan nilai positif dan mudah dipetik maknanya bagi sang anak. Misalnya cerita dongeng Kancil Mencuri Ketimun sebaiknya tidak dibacakan kepada anak yang tanpa bimbingan orang tua. Karena anak-anak masih berada dalam tahap awal berpikir sehingga setiap perbuatan yang dilakukan masih polos, mereka belum mengenal tindakan baik dan buruk. Dengan memasukan kata-kata mencuri dan membunuh dikhawatirkan sang anak akan belajar lebih dini mengenai perbuatan ini. Sebaliknya jika penulis cerita membuat dongeng Kelinci Dan Kura-Kura Berlomba Lari akan memberikan masukan yang baik bagi sang anak. Disini anak-anak akan belajar untuk tidak sombong seperti tingkah kelinci yang menyombongkan dirinya dan akhirnya kalah di perlombaan. Anak-anak akan
(10)
belajar bahwa bekerja keras seperti tingkah kura-kura itu tindakan yang baik dan dapat memberikan hasil yang memuaskan.
Bagi orang tua yang mengerti pentingnya mendongeng dan menyisihkan waktu bersama anaknya akan berusaha untuk mendongeng sebaik mungkin. Karena itu buku- buku yang memiliki gambar yang menarik dan memiliki hikmah yang baik akan sangat membantu orang tua dalam proses mendongeng.
1.2Permasalahan dan Ruang Lingkup
- Bagaimana membuat buku cerita yang menarik bagi anak-anak ?
- Bagaimana cara membuat buku cerita yang menampilkan berbagai macam budaya daerah Indonesia?
- Bagaimana membuat penokohan cerita rakyat yang bisa diterima dalam konteks anak-anak ?
- Bagaimana mengemas cerita rakyat dan menghadirkannya dalam bentuk dongeng sebelum tidur yang menarik dan ringkas ?
1.3Tujuan Perancangan
- Menyajikan buku cerita rakyat yang lebih menarik bagi anak-anak - Menyajikan buku cerita yang dapat menampilkan berbagai budaya daerah
Indonesia
- Membuat penokohan tentang cerita rakyat yang bisa diterima dalam konteks anak-anak
- Mengemas cerita rakyat dan menghadirkannya dalam bentuk dongeng sebelum tidur yang menarik dan ringkas
(11)
1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data Sumber data berasal dari:
Buku dongeng anak-anak
Buku cerita rakyat yang sudah ada Internet
Pengumpulan data dilakukan dengan: Observasi ( non aktif )
Studi pustaka ( Buku, Internet ) Wawancara
(12)
(13)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari keseluruhan pengerjaan karya tugas akhir ini adalah dalam membuat sebuah buku cerita bergambar diperlukan waktu yang cukup panjang dan proses pembuatan yang sulit. Untuk pembuatan ilustasinya saja dibutuhkan waktu yagn lama apalagi jika karya yang dihasilkan ingin lebih detail dan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk hasil buku cerita rakyat itu sendri telah memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan di Indonesia. Mulai dari ilustrasi tiap tokoh karakter yang berbeda-beda, sifat penokohan karakter, pakaian adat, rumah adat, setting yang diadaptasi dari tiap daerah setempat, tanaman lokal, hingga ornamen yang terdapat pada setiap gambar dan cerita tiap daerah tersebut. Dengan memberikan gambaran bermacam-macam budaya yang telah dirangkum dan dihias menjadi suatu buku cerita, anak-anak akan dengan mudah membaca dan mengamati keanekaragaman budaya dan lingkungan yang berbeda pada tiap cerita.
Selain itu dengan meneliti dan menganalisa target pasar yaitu anak-anak dan orang tua, maka dapat diketahui bahwa dimasa sekarang ini banyak sekali anak-anak yang tidak mendapatkan bacaan cerita lokal dari orang tuanya. Padahal kita hidup di sebuah negara yang kaya akan budaya dan kekayaan intelektual bangsa Indonesia. Para orang tua juga lebih menyerahkan urusan pendidikan kepada media internet, dan pambantu di rumah. Karena itu sebaiknya dengan memberi himbauan dan masukan, diharapkan para orang tua berupaya untuk menyisihkan sedikit dari waktu mereka untuk menemani anaknya bermain dan berajar. Jikalau tidak sempat menyisihkan waktu di siang hari, maka pada malam hari para orang tua masih bisa membacakan dongeng dan cerita kepada anak-anak sebagai bentuk pendekatan di dalam keluarga sekaligus sebagai pengenalan anak-anak pada bacaan
(14)
5.2 Kritik dan Saran
5.2.1 Saran bagi pihak Maranatha
Saran yang ingin saya berikan bagi Maranatha adalah untuk memperpanjang masa pengerjaan tugas akhir ini sehingga hasilnya bisa lebih bagus, rapih, dan maksimal. Karena pengerjaan ilustrasi secara manual lebih membutuhkan waktu sehingga hasil karya tidak banyak yang terburu-buru. Untuk pengumpulan makalah sebaiknya tidak harus dicetak sebanyak mungkin apalagi ketika preview sehingga bisa lebih menghemat biaya percetakan makalah.
5.2.1 Saran bagi Masyarakat umum
Saran bagi masyasakat umum terutama orang tua yang masih memiliki anak kecil adalah untuk tidak melupakan kebersamaan keluarga. Karena anak-anak di masa kecil sangat membutuhkan orang tua yang bisa menemaninya dan mengajari hal-hal baru. Salah satunya adalah dengan membacakan cerita kepada sang anak. Untuk membacakan cerita juga diperlukan waktu yang tepat agar anak-anak bisa menyerap manfaat yang ingin disampaikan oleh cerita tersebut. Dengan mengajarkan membaca sejak kecil, maka anak-anak akan terbiasa dan membawa kebiasaanya membaca hingga dewasa.
(15)
Daftar Pustaka
B.Hurlock, Elisabeth ( 1956). Pengantar Psikolongi Perkembangan Anak, Erlangga. Ching, Francis D.K. Menggambar sebuah proses kreatif. Jakarta: Penerbit
Erlangga ,2002
Danandjaja, James. Folkor Indonesia. Jakarta: PT.Temprint, 1984
Graves,Maitland (1951) The Art of Color And Design. McGraw-Hill Book Company
http://www.duniasastra.com http://id.wikipedia.org http://www.antara.co.id http://books.scoop.co.nz http://www.budpar.go.id http://www.semipalar.net http://oase.kompas.com
http://article.melayuonline.com http://suarapembaca.detik.com
(16)
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Betang
Gambar 2.2 pakaian suku dayak Gambar 2.3 tari barong keket
Gambar 2.4 ornamen pada barong dan pura-pura di Bali Gambar 2.6 Naga Banda
Gambar 2.7 ornamen pintu dan mahkota Bali Gambar 2.8 wayang kulit
Gambar 3.1 kumpulan cerita rakyat yang dijual di toko buku Gambar 3.2 cover depan cerita terbitan lama
Gambar 3.3 gambar ilusrasi dari buku cerita rakyat lama Gambar 3.4 cover buku cerita rakyat terbitan baru Gambar 3.5 contoh buku bedtime story
Gambar 4.1 cover depan Gambar 4.2 cover belakang Gambar 4.3 sub bab
Gambar 4.4 ilustrasi timun emas Gambar 4.5 ilustrasi batu menangis Gambar 4.6 ilustrasi terjadinya selat bali Gambar 4.7 peta dan sticker
Gambar 4.8 boneka
Gambar 4.9 pembatas buku
(1)
7
Universitas Kristen Maranatha 1.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
Sumber data berasal dari:
Buku dongeng anak-anak
Buku cerita rakyat yang sudah ada
Internet
Pengumpulan data dilakukan dengan:
Observasi ( non aktif )
Studi pustaka ( Buku, Internet )
Wawancara
(2)
8
Universitas Kristen Maranatha 1.5Skema Perancangan
(3)
72 Universitas Kristen Maranatha
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat dari keseluruhan pengerjaan karya tugas akhir ini adalah dalam membuat sebuah buku cerita bergambar diperlukan waktu yang cukup panjang dan proses pembuatan yang sulit. Untuk pembuatan ilustasinya saja dibutuhkan waktu yagn lama apalagi jika karya yang dihasilkan ingin lebih detail dan memperoleh hasil yang maksimal. Untuk hasil buku cerita rakyat itu sendri telah memberikan pengetahuan mengenai kebudayaan di Indonesia. Mulai dari ilustrasi tiap tokoh karakter yang berbeda-beda, sifat penokohan karakter, pakaian adat, rumah adat, setting yang diadaptasi dari tiap daerah setempat, tanaman lokal, hingga ornamen yang terdapat pada setiap gambar dan cerita tiap daerah tersebut. Dengan memberikan gambaran bermacam-macam budaya yang telah dirangkum dan dihias menjadi suatu buku cerita, anak-anak akan dengan mudah membaca dan mengamati keanekaragaman budaya dan lingkungan yang berbeda pada tiap cerita.
Selain itu dengan meneliti dan menganalisa target pasar yaitu anak-anak dan orang tua, maka dapat diketahui bahwa dimasa sekarang ini banyak sekali anak-anak yang tidak mendapatkan bacaan cerita lokal dari orang tuanya. Padahal kita hidup di sebuah negara yang kaya akan budaya dan kekayaan intelektual bangsa Indonesia. Para orang tua juga lebih menyerahkan urusan pendidikan kepada media internet, dan pambantu di rumah. Karena itu sebaiknya dengan memberi himbauan dan masukan, diharapkan para orang tua berupaya untuk menyisihkan sedikit dari waktu mereka untuk menemani anaknya bermain dan berajar. Jikalau tidak sempat menyisihkan waktu di siang hari, maka pada malam hari para orang tua masih bisa membacakan dongeng dan cerita kepada anak-anak sebagai bentuk pendekatan di dalam keluarga sekaligus sebagai pengenalan anak-anak pada bacaan
(4)
73 Universitas Kristen Maranatha 5.2 Kritik dan Saran
5.2.1 Saran bagi pihak Maranatha
Saran yang ingin saya berikan bagi Maranatha adalah untuk memperpanjang masa pengerjaan tugas akhir ini sehingga hasilnya bisa lebih bagus, rapih, dan maksimal. Karena pengerjaan ilustrasi secara manual lebih membutuhkan waktu sehingga hasil karya tidak banyak yang terburu-buru. Untuk pengumpulan makalah sebaiknya tidak harus dicetak sebanyak mungkin apalagi ketika preview sehingga bisa lebih menghemat biaya percetakan makalah.
5.2.1 Saran bagi Masyarakat umum
Saran bagi masyasakat umum terutama orang tua yang masih memiliki anak kecil adalah untuk tidak melupakan kebersamaan keluarga. Karena anak-anak di masa kecil sangat membutuhkan orang tua yang bisa menemaninya dan mengajari hal-hal baru. Salah satunya adalah dengan membacakan cerita kepada sang anak. Untuk membacakan cerita juga diperlukan waktu yang tepat agar anak-anak bisa menyerap manfaat yang ingin disampaikan oleh cerita tersebut. Dengan mengajarkan membaca sejak kecil, maka anak-anak akan terbiasa dan membawa kebiasaanya membaca hingga dewasa.
(5)
Daftar Pustaka
B.Hurlock, Elisabeth ( 1956). Pengantar Psikolongi Perkembangan Anak, Erlangga. Ching, Francis D.K. Menggambar sebuah proses kreatif. Jakarta: Penerbit
Erlangga ,2002
Danandjaja, James. Folkor Indonesia. Jakarta: PT.Temprint, 1984
Graves,Maitland (1951) The Art of Color And Design. McGraw-Hill Book Company
http://www.duniasastra.com http://id.wikipedia.org http://www.antara.co.id http://books.scoop.co.nz http://www.budpar.go.id http://www.semipalar.net http://oase.kompas.com
http://article.melayuonline.com http://suarapembaca.detik.com
(6)
Daftar Gambar
Gambar 2.1 Betang
Gambar 2.2 pakaian suku dayak Gambar 2.3 tari barong keket
Gambar 2.4 ornamen pada barong dan pura-pura di Bali Gambar 2.6 Naga Banda
Gambar 2.7 ornamen pintu dan mahkota Bali Gambar 2.8 wayang kulit
Gambar 3.1 kumpulan cerita rakyat yang dijual di toko buku Gambar 3.2 cover depan cerita terbitan lama
Gambar 3.3 gambar ilusrasi dari buku cerita rakyat lama Gambar 3.4 cover buku cerita rakyat terbitan baru Gambar 3.5 contoh buku bedtime story
Gambar 4.1 cover depan Gambar 4.2 cover belakang Gambar 4.3 sub bab
Gambar 4.4 ilustrasi timun emas Gambar 4.5 ilustrasi batu menangis Gambar 4.6 ilustrasi terjadinya selat bali Gambar 4.7 peta dan sticker
Gambar 4.8 boneka
Gambar 4.9 pembatas buku