PENDAHULUAN Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Strategi Pembelajaran CTL dalam Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Multimedia SMK Negeri 1 Kabupaten Karanganyar.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Mengajarkan matematika merupakan suatu kegiatan pengajaran
sedemikian sehingga siswa belajar untuk mendapatkan kemampuan dan
ketrampilan tentang matematika. Kemampuan dan ketrampilan tersebut
ditandai dengan adanya interaksi yang positif antara guru dengan siswa,
siswa dengan siswa, yang sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah
ditetapkan. Namun dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran khususnya
yang berhubungan dengan matematika, ternyata masih banyak mengalami
hambatan-hambatan baik yang dialami siswa maupun guru. Salah satu
hambatan yang terjadi adalah kesulitan dalam memahami konsep-konsep
matematika (Massofa, 2008: 2).
Matematika merupakan salah satu dari bidang studi yang menduduki
peranan penting dalam pendidikan, karena dapat dilihat dari waktu jam
pelajaran di sekolah lebih banyak dibandingkan mata pelajaran lainnya.
Pelajaran matematika dalam pelaksanaan pendidikan diberikan disemua
jenjang pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Matematika
di sekolah masih dianggap sebagai sesuatu yang menakutkan bagisebagian
besar siswa. Mereka beranggapan bahwa pelajaran matematika adalah

pelajaran yang sulit, sehingga banyak siswa yang kurang termotivasi untuk
mempelajari topik-topik matematika dan menyelesaikan soal-soal yang
tugaskan oleh guru. Dari permasalahan-permasalahan di atas jelaslah bahwa
1

2

matematika dalam pandangan orang merupakan sesuatu pengetahuan atau
ilmu yang sukar dikalangan anak-anak, sehingga anak-anak harus memiliki
motivasi yang kuat untuk belajar matematika. Selain itu, siswa juga harus
mempertimbangkan cara belajar yang baik dan efisien.
Memotivasi belajar penting artinya dalam proses belajar siswa karena
fungsi mendorong, menggerakkan, dan mengarahkan kegiatan belajar.
Motivasi adalah prasyarat utama dalam pembelajaran, tanpa itu hasil belajar
yang dicapai tidak akan optimal dan motivasi sendiri merupakan dorongan
yang timbul dari dalam diri sendiri atau ditimbulkan oleh lingkungan sekitar.
Ada faktor-faktor psikologi dalam belajar yang menyebabkan pembelajaran
akan berhasil baik kalau didukung oleh faktor-faktor psikologi dari si pelajar,
salah satu faktor psikologi itu adalah motivasi.
Motivasi yang ada pada seseorang akan mewujudkan suatu perilaku

yang diarahkan pada tujuan untuk mencapai sasaran atau kepuasan.
Keberhasilan belajar seseorang tidak lepas dari motivasi orang yang
bersangkutan, oleh karena itu pada dasarnya motivasi belajar merupakan
faktor yang sangat menentukan keberhasilan belajar seseorang. Motivasi
dapat timbul tanpa adanya rangsangan dari luar (instrinsik) maupun adanya
rangsangan dari dalam (ekstrinsik). Motivasi instrinsik dan motivasi
ekstrinsik sangat diperlukan bagi siswa dalam proses belajar. Banyak cara
yang dapat diupayakan untuk meningkatkan motivasi belajar matematika
salah satu upaya untuk meningkatkan motivasi tersebut adalah strategi
pembelajaran yang digunakan oleh guru.

3

Selain itu, belajar matematika siswa belum bermakna, sehingga
pengertian siswa tentang konsep sangat lemah. Kebanyakan siswa mengalami
kesulitan dalam mengaplikasikan matematika ke dalam situasi kehidupan
real. Hal lain yang menyebabkan sulitnya matematika bagi siswa adalah
karena

pembelajaran


matematika

kurang

bermakna.

Guru

dalam

pembelajarannya di kelas tidak mengaitkan dengan skema yang telah dimiliki
oleh siswa dan siswa kurang diberikan kesempatan untuk menemukan
kembali dan mengkonstruksi sendiri ide-ide matematika. Selain itu guru
kurang melatih siswa untuk memecahkan berbagai persoalan matematika,
sehingga siswa cenderung mengikuti pola pikir guru, dengan kata lain siswa
tidak aktif untuk memecahkan permasalahan matematika.
Pembelajaran matematika akan menjadi bermakna manakala siswa
dapat terlibat langsung untuk memecahkan permasalahan. Salah satu metode
tersebut adalah metode pemecahan masalah. Metode ini merupakan cara

menyajikan bahan pelajaran dengan menghadapkan siswa pada persoalan
yang harus dipecahkan atau diselesaikan dalam rangka pencapaian tujuan
pengajaran.

Dalam

metode

pemecahan

masalah,

siswa

dituntut

mengembangkan ketrampilan proses sains untuk melakukan analisis masalah
serta generalisasi untuk mencari hubungan antara data yang ada dengan
konsep yang dimiliki sehingga dapat menemukan pemecahan dari masalah
yang dihadapi. Kemampuan pemecahan masalah akan mencerminkan

seberapa jauh siswa menguasai materi pelajaran, serta kemampuan siswa
dalam menyelesaikan permasalahan sebab siswa dituntut untuk mampu

4

menganalisis penyebab suatu masalah dan menemukan cara pemecahannya.
Dengan demikian penggunaan metode pemecahan masalah memungkinkan
hasil belajar siswa akan lebih baik.
Selain metode pemecahan masalah, metode kontekstual (Contextual
Teaching and learning/CTL) dimungkinkan siswa dapat mamaknai
pembelajaran matematika, karena dengan metode ini siswa dapat melakukan
pengamatan terhadap benda nyata, sehingga dengan menggunakan CTL
memungkinkan siswa akan memperoleh gambaran nyata dari apa yang
dipelajari. Namun dalam metode ini siswa tidak langsung dihadapkan pada
pemecahan masalah.
Siswa SMK Negeri 1 Karanganyar, khususnya pada program keahlian
multimedia, pembelajaran matematika merupakan salah satu mate pelajaran
yang dianggap sulit, sehingga tanpa adanya metode dan strategi yang tepat,
maka motivasi belajar siswa tidak akan maksimal.


Penerapan berbagai

metode digunakan oleh guru, demikian pula dengan metode pemecahan
masalah dan CTL.
Walaupun Guru telah menggunakan berbagai metode, namun jika
penerapan metode tersebut tidak sesuai dengan bahan ajar, dan kondisi
lingkungan siswa, tentunya tidak akan membuahkan hasil yang maksimal.
Penggunaan metode pemecahan masalah maupun metode CTL dan metodemetode lainnya tentunya memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing,
sehingga pengaruhnya terhadap motivasi belajar siswa perlu dikaji lebih
lanjut. Untuk itu dalam penelitian ini akan dikaji “motivasi belajar

5

matematika ditinjau dari perbedaan penggunaan strategi pembelajaran
problem solving dengan strategi pembelajaran CTL Pada Siswa Kelas XI
Program Keahlian Multimedia SMK Negeri 1 Kabupaten Karanganyar.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah adakah perbedaan penggunaan strategi

pembelajaran problem solving dengan CTL terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI program keahlian multimedia di SMK Negeri 1 Kabupaten
Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian
ini adalah untuk menguji perbedaan penggunaan strategi pembelajaran
problem solving dengan CTL terhadap motivasi belajar siswa kelas XI
program keahlian multimedia di SMK Negeri 1 Kabupaten Karanganyar.

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan untuk bahan
pertimbangan kepala sekolah dalam meningkatkan motivasi belajar
matematika siswa terkait dengan penggunaan strategi pembelajaran yang
digunakan baik dengan strategi pembelajaran problem solving dan CTL.

6

2. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini nantinya dapat digunakan sebagai tambahan
literatur

pada

program

pascasarjana

Universitas

khususnya program Magister Manajemen Pendidikan.

Muhammadiyah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGAMBAR TEKNIK SISWA KELAS XI TEKNIK PERMESINAN SMK NEGERI 2 PADANGSIDIMPUAN.

0 3 27

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Posing dan Problem Solving Terhadap Hasil Belajar Ditinjau dari Gaya Belajar Siswa Kelas VIII Semester Gasal MTs Negeri Surakarta 1 Tahun Ajaran

0 4 19

EKSPERIMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN STRATEGI Eksperimen Pembelajaran Matematika dengan Strategi Problem Based Learning dan Problem Posing Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Ditinjau dari Motivasi Belajar Siswa Kelas X Semester Genap di SMK Negeri

0 5 17

PENGARUH PENGGUNAAN MULTIMEDIA DAN MOTIVASI DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI ALAT GERAK SMA NEGERI 1 KUALUH HULU AEK KANOPAN.

0 2 33

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Problem Solving ( PTK Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Surakarta Tahun 2012/20

0 1 16

PENDAHULUAN Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Problem Solving ( PTK Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Surakarta Tahun 2012/2013 ).

0 1 7

PENINGKATAN PENALARAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING Peningkatan Penalaran Dan Hasil Belajar Matematika Dengan Strategi Pembelajaran Problem Solving ( PTK Pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 4 Surakarta Tahun 2012/20

0 1 14

PERBEDAAN PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN Perbedaan Penggunaan Strategi Pembelajaran Problem Solving dan Strategi Pembelajaran CTL dalam Motivasi Belajar Matematika Pada Siswa Kelas XI Program Keahlian Multimedia SMK Negeri 1 Kabupaten Karanganyar.

0 1 15

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Snowball Throwing (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VI

0 0 16

PENINGKATAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN STRATEGI Peningkatan Motivasi Dan Prestasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan Strategi Snowball Throwing (PTK Pembelajaran Matematika Kelas V

0 0 14