Luput dari Perhatian Pemda.
.- ._. .-------
123
17
OJan
. Sen;n
.0 Selasa
18
4
19
8Peb
5
20
.0 Mar
~
8
23
.0 Kam;s
.0 Jumat
9
10
11
24
25
26
.0 Me; QJun
QJul
.0 Ags
.0 Sabtu
.0 M;nggu
12
13
14
15
27
28
29
30
.oSep
.oOkt
ONov
16
31
.oDes
Peringatan
BahasaIbuSepi
Luputdari PerhatianPemda
- ~--
--
- - -
DIPATI UKUR, (GM).Peringatan Bahasa Ibu Tnternasional tahun
20 I0, gLUnpad Bandung, Minggu (21/2) terbilang sepi dari tahun-tahun sebelurnnya.
TIdak ada keterlibatan Pemprov Jabar rnaupun
Pemkot Bandung. Sementara BEM Hirna Pendidikan Bahasa dan Sastt'a Sunda (Pensatrada) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia, mengadakan
kampanye ke sejurnlah ternpat di Kota Bandung.
Setidaknya hal itu diakui oleh Ketua
Panglayungan
Pangarang Sastra Sunda
(PPSS), Etty R.S. "Tidak biasanya, peringatan
Hari Bahasa Ibu kali ini sangat sepi. Tidak ada
dukungan pemerintah maupun sponsor,"
ujarnya.
Walaupun demikian, terang Etty, bahasa
Sunda sebagai bahasa indung di sebagaian besar wilayah Jabar tidak akan hilang. Asalkan
jumlah penuturnya, tidak rnengalami penurunan.
"Jumlah penutur bahasa Sunda di Jabar
diprediksi lebih dari 2juta orang,jadi saya percaya bahasa Sunda tidak akan karam dalam
100 tahun ke depan," paparnya.
Sedangkan para mahasiswa Sastra Sunda
melak..ukan kampanye tersebut, dimulai dari
bala ikota, sekitarpukul 09.00lalu ke BlPdan
berakhir di Cikapayang, padahal rencananya
berakhir di Gedung Sate.
"Karena ada pasar kaget dan acara lain di
sekitar Gedung Sate, rute karnpanye kita akhiri
di Cikapayang," kata penanggungjawab acara,
sekaligus Ketua BEM Hima Pasatrada,
Dadang Nasuha.
Kampanye diikuti sekitar 300 orang, diisi
dengan acara pembagian stiker dan bunga
kepada orang-orang yang lewat di sekitar
lokasi. Juga penampilan beberapa kesenian
Sunda, seperti bangkong reang. ngarajah,
kakawihan barudak, orasi, dan aksi teatrikaI.
Dadang menambahkan, maksud dan tujuan
acara ini, karena bahasa Sunda sebagai salah
satu bahasa ibu yangjumlah penggunanya kedua terbanyak di Indonesia, eksistensinya
apalagi dikalangan anak-anak muda mulai
mengkhawatirkan.
"Anak-anak muda saat ini khususnya di Kota Bandung sepertinya malu untuk menggunakan bahasa Sunda, apalagi di era globalisasi
sekarang ini," katanya.
Karena pertimbangan tersebut, BEM Hima
Pensatrada merninta realisasi dan implementasi yang lebih jelas sesuai dengan amanat
rekornendasi UNESCO tahun 1999,UUD pasaI
32 ayat 2, dan Perda Jabar No.5 dan 6/2003.
Yaitu memperkenalkan bahasa Sunda kepada
orang Sunda, pendidikan dan budaya Sunda di
tingkat SMA sederajatjuga harus ditambah,
---
--
---
dan bahasa nasional jangan sampai menggeser
peran dan fungsi bahasa lokal.
Cukup baik
Sementara itu, peneliti bahasa daerah asal
Jepang, Mikihiro Moriyama berpendapat,
perkembangan bahasa daerah pada masa
demokrasi seperti sekarang ini, terbilang baik.
Setiap daerah, mau mengembangkan bahasa
daerahnya masing-masing tanpa takut ditekan.
"Keadaan ini jauhberbeda ketika zaman
Orde Baru. Pada masa itu, bahasa daerah tidak
bisa berkembang secara baik karena mendapat tekanan dari pemerintah," ungkapnya kepada wartawan, di sela-sela peringatan Hari Bahasa Ibu Intemasional, di Unpad Bandung,
Minggu (21/2).
Disebutkan ~ikihiro, pada zaman Orde
Baru, bahasa daerah ditekan sehingga tidak
bisa berkembang. Selain itu, setiap daerah
harus menggunakan bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional (persatuan).
"Bahasa daerah mendapat tekanan yang
cukup hebat, kala itu. Bahkan bahasa daerah
tidak boleh dipergunakan di kantor-kantor.
Namun, sekarang ini tidak lagi, bahasa daerah bisa digunakan di mana-mana," paparnya.
Menurut Mikihiro, bahasa Sunda yang
merupakan bahasaetnis suku Sunda, tidak bisa
dipaksakan oleh pemerintah untuk diajarkan
kepada suku di luar suku Sunda, melalui pelajaran muatan lokaI.
"Biarkan bahasa Sunda berkembang delJgan sendirinya dengan otoritas daerah masing-masing," ujarnya.
Dikatakan Mikihiro, bila bapasa daerah dibiarkan berkembang secara bebas, maka
perkembangan bahasajauh lebih inovasi dan
kreatif. Mikihiro pun yakin, bahasa daerah
akan lebih eksis dari bahasa Indonesia.
"Namun hal itu sangat bergantung kepada
jumlah penutumya. Bagaimanapun perkembangan bahasa daerah sangat bergantung padajumlah penutumya," ujarnya lagi.
Tarucing cakra
Pada kesempatan itu, digelar pula lomba
tarucing cakra (teka teki silangfITS) bagi
pelajar dan mahasiswa, di Kota Bandung, yang
diikuti 50 orang dari 80 pendaftar.
"Hal ini disesuaikan denganjumlah komputer yang disediakan," ungkap salah seorang
panitia, Dadang Sutisna.
Menurut Dadang, dari tahun ke tahunjumlah peserta tarucing cakra selalu meningkat.
Banyak pelajar dan mahasiswa yang merasa
tertantang untuk menyelesaikan setiap pertanyaan yang disusun ke bawah dan mendatar.
"Mudah-mudahan dengan tarucing cakra
ini, rninat masyarakat terhadap bahasa Sunda
terus meningkat," kat a Dadang. (B.81/dms.job)**
Kliping Humas Unpad 2010
- - -
- - --
=-=
- - - - --- - ---
123
17
OJan
. Sen;n
.0 Selasa
18
4
19
8Peb
5
20
.0 Mar
~
8
23
.0 Kam;s
.0 Jumat
9
10
11
24
25
26
.0 Me; QJun
QJul
.0 Ags
.0 Sabtu
.0 M;nggu
12
13
14
15
27
28
29
30
.oSep
.oOkt
ONov
16
31
.oDes
Peringatan
BahasaIbuSepi
Luputdari PerhatianPemda
- ~--
--
- - -
DIPATI UKUR, (GM).Peringatan Bahasa Ibu Tnternasional tahun
20 I0, gLUnpad Bandung, Minggu (21/2) terbilang sepi dari tahun-tahun sebelurnnya.
TIdak ada keterlibatan Pemprov Jabar rnaupun
Pemkot Bandung. Sementara BEM Hirna Pendidikan Bahasa dan Sastt'a Sunda (Pensatrada) Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni Universitas Pendidikan Indonesia, mengadakan
kampanye ke sejurnlah ternpat di Kota Bandung.
Setidaknya hal itu diakui oleh Ketua
Panglayungan
Pangarang Sastra Sunda
(PPSS), Etty R.S. "Tidak biasanya, peringatan
Hari Bahasa Ibu kali ini sangat sepi. Tidak ada
dukungan pemerintah maupun sponsor,"
ujarnya.
Walaupun demikian, terang Etty, bahasa
Sunda sebagai bahasa indung di sebagaian besar wilayah Jabar tidak akan hilang. Asalkan
jumlah penuturnya, tidak rnengalami penurunan.
"Jumlah penutur bahasa Sunda di Jabar
diprediksi lebih dari 2juta orang,jadi saya percaya bahasa Sunda tidak akan karam dalam
100 tahun ke depan," paparnya.
Sedangkan para mahasiswa Sastra Sunda
melak..ukan kampanye tersebut, dimulai dari
bala ikota, sekitarpukul 09.00lalu ke BlPdan
berakhir di Cikapayang, padahal rencananya
berakhir di Gedung Sate.
"Karena ada pasar kaget dan acara lain di
sekitar Gedung Sate, rute karnpanye kita akhiri
di Cikapayang," kata penanggungjawab acara,
sekaligus Ketua BEM Hima Pasatrada,
Dadang Nasuha.
Kampanye diikuti sekitar 300 orang, diisi
dengan acara pembagian stiker dan bunga
kepada orang-orang yang lewat di sekitar
lokasi. Juga penampilan beberapa kesenian
Sunda, seperti bangkong reang. ngarajah,
kakawihan barudak, orasi, dan aksi teatrikaI.
Dadang menambahkan, maksud dan tujuan
acara ini, karena bahasa Sunda sebagai salah
satu bahasa ibu yangjumlah penggunanya kedua terbanyak di Indonesia, eksistensinya
apalagi dikalangan anak-anak muda mulai
mengkhawatirkan.
"Anak-anak muda saat ini khususnya di Kota Bandung sepertinya malu untuk menggunakan bahasa Sunda, apalagi di era globalisasi
sekarang ini," katanya.
Karena pertimbangan tersebut, BEM Hima
Pensatrada merninta realisasi dan implementasi yang lebih jelas sesuai dengan amanat
rekornendasi UNESCO tahun 1999,UUD pasaI
32 ayat 2, dan Perda Jabar No.5 dan 6/2003.
Yaitu memperkenalkan bahasa Sunda kepada
orang Sunda, pendidikan dan budaya Sunda di
tingkat SMA sederajatjuga harus ditambah,
---
--
---
dan bahasa nasional jangan sampai menggeser
peran dan fungsi bahasa lokal.
Cukup baik
Sementara itu, peneliti bahasa daerah asal
Jepang, Mikihiro Moriyama berpendapat,
perkembangan bahasa daerah pada masa
demokrasi seperti sekarang ini, terbilang baik.
Setiap daerah, mau mengembangkan bahasa
daerahnya masing-masing tanpa takut ditekan.
"Keadaan ini jauhberbeda ketika zaman
Orde Baru. Pada masa itu, bahasa daerah tidak
bisa berkembang secara baik karena mendapat tekanan dari pemerintah," ungkapnya kepada wartawan, di sela-sela peringatan Hari Bahasa Ibu Intemasional, di Unpad Bandung,
Minggu (21/2).
Disebutkan ~ikihiro, pada zaman Orde
Baru, bahasa daerah ditekan sehingga tidak
bisa berkembang. Selain itu, setiap daerah
harus menggunakan bahasa Indonesia, sebagai bahasa nasional (persatuan).
"Bahasa daerah mendapat tekanan yang
cukup hebat, kala itu. Bahkan bahasa daerah
tidak boleh dipergunakan di kantor-kantor.
Namun, sekarang ini tidak lagi, bahasa daerah bisa digunakan di mana-mana," paparnya.
Menurut Mikihiro, bahasa Sunda yang
merupakan bahasaetnis suku Sunda, tidak bisa
dipaksakan oleh pemerintah untuk diajarkan
kepada suku di luar suku Sunda, melalui pelajaran muatan lokaI.
"Biarkan bahasa Sunda berkembang delJgan sendirinya dengan otoritas daerah masing-masing," ujarnya.
Dikatakan Mikihiro, bila bapasa daerah dibiarkan berkembang secara bebas, maka
perkembangan bahasajauh lebih inovasi dan
kreatif. Mikihiro pun yakin, bahasa daerah
akan lebih eksis dari bahasa Indonesia.
"Namun hal itu sangat bergantung kepada
jumlah penutumya. Bagaimanapun perkembangan bahasa daerah sangat bergantung padajumlah penutumya," ujarnya lagi.
Tarucing cakra
Pada kesempatan itu, digelar pula lomba
tarucing cakra (teka teki silangfITS) bagi
pelajar dan mahasiswa, di Kota Bandung, yang
diikuti 50 orang dari 80 pendaftar.
"Hal ini disesuaikan denganjumlah komputer yang disediakan," ungkap salah seorang
panitia, Dadang Sutisna.
Menurut Dadang, dari tahun ke tahunjumlah peserta tarucing cakra selalu meningkat.
Banyak pelajar dan mahasiswa yang merasa
tertantang untuk menyelesaikan setiap pertanyaan yang disusun ke bawah dan mendatar.
"Mudah-mudahan dengan tarucing cakra
ini, rninat masyarakat terhadap bahasa Sunda
terus meningkat," kat a Dadang. (B.81/dms.job)**
Kliping Humas Unpad 2010
- - -
- - --
=-=
- - - - --- - ---