Hubungan Antara Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi Belajar Siswa

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANGTUA
TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DI SEKOLAH
DASAR NEGERI JATIRAHAYU I

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:
SITI MASITOH
208011000015

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI
Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap Prestasi Belajar Siswa di SD Negeri


Jatirahavu

1

Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk memenuhi persyaratan
memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.l)

Oleh:

Siti Masitoh

NIM: 208011000015
Dibawah bimbingan
Pembimbing

Dr.Jeien Musfah. MA
NIP. 19770602 200501 1 A22


JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KBGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA
2014

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI
Skripsi berjudul Hubungan Antara Perhatian Orangtua terhadap prestasi
Belajar siswa disusun oleh siti Masitoh, NIM. 209011000015, Jurusan
Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan
dinyatakar sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk dii,jik.i,
1ro.ia sida,,g
munaqasah sesuai ketentuan yang ditentukan oleh fakultas.

Jakarta, 26 Maret2014


Yang mengesahkan,

Pembimbing

Dr.Jejen Musfah. MA
NrP. 197706022005At | 022

J
.I

j

LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi berjudul Hubungan Perhatian Orangtua Terhadap Prestasi
Belajar Sisrva Di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I disusun oleh SITI

MASITOH. Nomor Induk Mahasiswa 208011000015, diajukan kepada Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah
dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 30 September 2ot4 di

hadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S1

(S.Pd.I) dalam bidang Pendidikan Agama Islam.
JakarlaJP Septernber 20 I 4
Panitia Ujian Munaqasah
Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program

Dr, Muhbib Abdul Wahab, M.Ag
N{P: 19681023 199303 I OO2

Studi)

Tanggal

t-lO-ltl

Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi)
Marhamah Saleh, Lc,. MA
NIP:l972031i 200801 2 010


i

t0-

t{

Penguji I

Drs. Rusdi Jamil, MA
NIP: 19621231 199503

1 005

Penguji II

ot
Dr. Dimyati, M.Ag
NIP:19640704 199303

I


ft (*q

003

020 198603 2 001

rruL:W1
lwffiw wi

KEMENTERIAN AGAMA
UIN JAKARTA
FITK

:
Terbit :
No. Revisi: :

00


Hal

1t1

No.

FORM (FR)

Jl. lr. H. Juanda No 95 Ciputat 1 5412 lndonesia

Dokumen

FITK-FR-AKD-098
1 Maret 2010

Tgl.

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI
Saya yang bertanda tangan di bawah


ini,

Nama

Siti Masitoh

Tempat/Tgl.Lahir

Bekasi, 29 Januari 1990

NIM

20801 100001s

Jurusan

/

Prodi


Judul Skripsi

Pendidikan Agama Islam (PAD

Hubungan Antara Perhatian Orangtua

Terhadap

Prestasi Belajar Siswa
Dosen Pembimbing

dengan

ini

Dr. Jejen Musfah, MA.

menyatakan bahwa skripsi yang saya buat benar-benar hasil karya

sendiri dan saya bertanggung jawab secara akademis atas apa yang saya tulis.

Pernyataan

ini dibuat sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Munaqasah.

Jakarta,26Maret2014
Mahasiswa Ybs.

M

4ffi3Mffi
Siti Masitoh

NIM : 208011000015

ABSTRAK

Siti Masitoh, NIM 208011000015, Hubungan Antara Perhatian Orangtua
Terhadap Prestasi Belajar Siswa (Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I)
Perhatian Orangtua adalah upaya orangtua mencurahkan waktu dan ruang
seiring dengan perkembangan anak, baik secara fisik maupun mental spiritual di

samping memfokuskan pembinaan terhadap pengembangan jasmani serta
intelektualnya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan
antara perhatian orangtua terhadap prestasi belajar. Penelitian ini dilakukan pada
bulan november-desember 2013 di Sekolah Dasar Negeri Jatirahayu I. Metode
penelitian yang digunakan adalah metode ekspo fakto. Instrumen yang digunakan
adalah angket berbentuk pilihan berganda. Sedangkan teknik korelasi yang
digunakan adalah product moment.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa r. Hitung sebesar 0,383 termasuk
lemah atau rendah (nilai rhitung pada rentang 0,20 – 0,40). Dengan demikian
terdapat korelasi antara perhatian orangtua dengan prestasi belajar .
Kata kunci : Perhatian Orangtua

iii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahiim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirobil „alamiin, Segala puji dan syukur kita panjatkan atas
kehadirat Allah SWT yang selalu melimpahkan rahmatnya dan nikmatnya kepada
seluruh hambanya. Shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi
Muhammad SAW, junjungan dan pemberi tauladan yang telah membawa cahaya
kehidupan bagi ummatnya beserta kepada keluarganya, para sahabat dan para
tabi‟ tabi‟in.
Skripsi ini bertemakan “Pentingnya Interaksi Edukatif Pendidik (Guru)
Dalam Upaya Pembentukan Akhlak Peserta Didik Di Sekolah (Mts Miftahul
Amal)”. Penulis menyadari bahwa muatan skripsi ini masih jauh dari sempurna,
baik penyusunan, penulisan maupun isinya. Hal tersebut dikarenakan keterbatasan
pengetahuan, pengalaman dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu,
saran dan kritik untuk menuju perbaikan sangat penulis harapkan.
Dalam proses pembuatan skripsi ini, berbagai hambatan dan kesulitan
penulis hadapi, namun berkat Rahmat, taufik, dan hidayah Allah SWT. Dan
berbagai dorongan, saran dan bimbingan dari semua pihak, akhirnya penulisan
skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu,
diantaranya :
1. Nurlena Rifai, Ph.D Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Dr. Abdul Majid Khon, MAg. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama
Islam UIN Syarif Hidayatullah.
3. Marhamah Saleh, Lc,. MA. Selaku Wakil Ketua Jurusan Pendidikan
Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah.
4. Drs. H. Masan Af, M.pd . Selaku dosen Pembimbing dalam penyusunan
skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan karyawan akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membimbing dan

iv

membekali dengan Ilmu pengetahuan serta membantu proses perkuliahan
penulis.
6. Seluruh Staf Perpustakaan Umum dan Tarbiyah UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta. Serta perpustakaan yang diluar kampus UIN Syarif Hidayatullah
atas semua bantuan untuk penulis dalam melengkapi literaturnya.
7. Kedua orang tuaku yang tercinta Bapak Ramdhan dan Ibu siti khotimah,
juga mas andi, mba al bang hanafi dan adeku syarifa nadia salasa dan izul
yang tulus memberikan segalanya, baik cinta, kasih, sayang, perhatian,
pikiran, do‟a, motivasi, kritik dan saran, arahan, senyum dan usaha untuk
mencukupi segala kebutuhan penulis.
8. Saudara-saudaraku, bibi, paman, kakek dan nenek yang selalu memberikan
do‟a, motivasi dan dukungan hingga skripsi ini selesai ditulis.
9. Anisatul Hikmah, bangun Parlindungan, Siti Masitoh, Fahru, Jumar, Hurul
Terimakasih atas dukungan moral dan do‟a yang kalian berikan dalam
penyusunan skripsi ini.
10. Rekan-rekan seperjuangan di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
khususnya di jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2008-2009, yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, terimakasih untuk semangat
persaudaraan dan kekeluargaannya. Semoga tali silaturrahmi kita tetap
terjalin.
11. Guru besar yayasan perguruan Al-Hikmah, Ustd. Syahrul Arif dan guru
besar PPS lekap bang Budi Joesak Kurniawan yang telah memberikan
motifasi, dan semangat.
Tidak ada yang dapat membalas kebaikan kalian semua, tidak juga
penulis. Kepada mereka semuanya hanya seuntai do‟a dari lubuk hati yang dapat
penulis sampaikan “Jazakumullah Khairon Kastiroo wabarokallah fi hayatikum
wasalamatu fi hayatikum”, semoga Allah Ta‟ala membalas kebaikan mereka
semua dengan kebaikan yang lebih baik di dunia ini dan kelak di akhirat nanti.
Amiin
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 23 September 2014

v

Penulis

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................

i

SURAT PERNYATAAN KARYA SENDIRI ................................................ iv
ABSTRAK .........................................................................................................

v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................ xi

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang ...........................................................................

1

B. Identifikasi Masalah ...................................................................

4

C. Pembatasan Masalah ...................................................................

5

D. Perumusan Masalah ...................................................................

5

E. Tujuan penelitian ........................................................................

5

F. Manfaat penelitian ......................................................................

5

KAJIAN TEORI .............................................................................

7

A. Perhatian Orang Tua ...................................................................

7

1. Pengertian Perhatian ............................................................

7

2. Pengertian Orang Tua ..........................................................

9

3. Tanggung Jawab Orang Tua ................................................. 10
4. Bentuk-Bentuk Perhatian Orang Tua ................................... 13
B. Prestasi Belajar ...................................................................... ..... 19
1. Pengertian Prestasi belajar ................................................... 19
2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ........... 20
3. Pengukur prestasi Belajar ..................................................... 28

vi

C. Kerangka Berfikir........................................................................ 30
D. Hipotesis...................................................................................... 31

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 32
A. Tempat dan waktu Penelitian ..................................................... 32
B. Metodologi Penelitian ................................................................ 32
C. Variabel Penelitian ..................................................................... 33
D. Populasi dan Sampel .................................................................. 33
E. Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 34
F. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
G. Tehnik Pengolahan dan Analisa Data ........................................ 37
1. Teknik Pengolahan Data ...................................................... 37
2. Prosentasi .............................................................................. 38
3. Teknik Analisa Data ............................................................. 38

BAB IV

HASIL PENELITIAN .................................................................... 41
A. Gambaran Umum SD Negeri Jatirahayu I ................................. 41
1. Letak Geografis ..................................................................... 41
2. Visi dan Misi ......................................................................... 42
3. Sarana dan Prasaran .............................................................. 42
4. Keadaan siswa dan Tenaga Pengajar .................................... 43
B. Deskripsi data ............................................................................. 46
C. Analisis Data ............................................................................... 61
D. Interpretasi Data .......................................................................... 65

BAB V

PENUTUP ........................................................................................ 67
A. Kesimpulan ................................................................................ 67
B. Implikasi ..................................................................................... 67
C. Saran ........................................................................................... 68

vii

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1. Kisi-kisi angket variabel perhatian orangtua................................................. 35
2. Daftar Nilai Raport kelas V........................................................................... 36
3. Skor Angket penelitian untuk Jawaban Positif ............................................. 37
4. Skor Angket penelitian untuk Jawaban negative .......................................... 38
5. Sarana dan prasarana SD Negeri Jatirahayu I .............................................. 42
6. Keadaan siswa SD Negeri Jatirahayu I ......................................................... 43
7. Keadaan tenaga pengajar SD Negeri Jatirahayu I ......................................... 44
8. Orangtua anda mengingatkan jam belajar dirumah ...................................... 46
9. Orang tua anda menyediakan perlengkapan belajar dirumah seperti meja
belajar, lampu belajar dan alat-alat tulis yang diperlukan............................. 47
10. Orangtua menemani anda ketika belajar dirumah ......................................... 47
11. Orangtua anda memberikan waktu khusus untuk belajar dirumah ............... 48
12. Orangtua menanyakan hasil tes atau ulangan ............................................... 48
13. Orangtua anda memeriksa pekerjaan rumah anda ........................................ 49
14. Orangtua membantu/membimbing anda dalam mengerjakan pekerjaan
rumah............................................................................................................. 49
15. Orangtua ikut mengatasi kesulitan belajar anda............................................ 50
16. Orangtua memberikan bimbingan ketika anda belajar.................................. 50
17. Orangtua menegur ketika anda malas belajar .............................................. 51
18. Orangtua menanyakan kesulitan belajar anda kepada guru .......................... 51
19. Orangtua anda menanyakan kepada guru tentang perkembangan belajar
anda di sekolah .............................................................................................. 52
20. Orangtua anda melarang membeli buku pelajaran di sekolah ...................... 52
21. Orangtua membiarkan anda tidur larut malam.............................................. 53

viii

22. Orangtua menganjurkan anda untuk mengikuti bimbingan belajar di
sekolah........................................................................................................... 53
23. Orangtua membiarkan anda mengerjakan pekerjaan rumah sendiri ............. 54
24. Ketika anda belajar, orang tua anda memberikan jawaban yang baik atas
pertanyaan anda ............................................................................................. 54
25. Orang tua anda menyediakan buku/pengetahuan lain di rumah yang
berhubungan dengan pelajaran di sekolah .................................................... 55
26. Orangtua anda menegur/ memarahi ketika nilai anda jelek .......................... 55
27. Orangtua anda membaca majalah, koran/ buku lain yang berhubungan
dengan pelajaran di sekolah .......................................................................... 56
28. Orangtua membantu membersihkan/membereskan perlengkapan sekolah .. 56
29. Orangtua memberi hadiah saat nilai belajar anda baik ................................. 57
30. Orangtua memberi uang untuk keperluan belajar di sekolah ........................ 57
31. Ketika anda belajar, orangtua asik menonton televise .................................. 58
32. Orangtua menanyakan kesehatan anda ......................................................... 58
33. Orangtua memberi tahu bagaimana harusnya anda bergaul dengan teman
anda ............................................................................................................... 59
34. Ketika anda menyaksikan acara televisi, orangtua anda memberikan
bimbingan tentang acara tersebut .................................................................. 59
35. Ketika

akan

tes/ulangan,

orangtua

anda

memberi

semangat

...................................... ................................................................................. 60
36. Ketika anda bermain, kemudian lupa waktu belajar, orangtua anda
memarahi/menasihati anda ............................................................................ 60
37. Orangtua menanyakan tentang teman-teman anda di sekolah ...................... 61
38. Skor jawaban variabel x ................................................................................ 63
39. Perhitungan ................................................................................................... 64

ix

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Dalam upaya mencapai prestasi belajar di sekolah, anak perlu
mendapat perhatian dari orangtuanya. Makin tinggi perhatian dari orangtua
makin tinggi pula prestasi belajar anak, begitu juga sebaliknya. Namun dalam
kenyataan, banyak orangtua beranggapan bahwa memenuhi kebutuhan
jasmani saja sudah cukup untuk mendukung prestasi belajar di sekolah,
banyak orangtua yang tidak mau tahu dan acuh terhadap urusan sekolah dan
tambah kenyataan yang penulis dapatkan di lapangan, mengenai prestasi
belajar siswa di SD Negeri Jatirahayu I kelas V masih kurang memuaskan.
Setiap manusia membutuhkan perhatian dan kasih sayang. Demikian
pula seorang anak membutuhkan perhatian dan kasih sayang dari orang-orang
disekitarnya, terutama orangtua. Orangtua diharapkan dapat menciptakan
suasana rumah yang menyenangkan. Perhatian dan kasih sayang yang
dicurahkan orangtua kepada anaknya akan meberikan suatu rasa tersendiri
yang diterimanya. Anak bisa lebih memahami dan merasakan bahwa kedua
orangtua memang sungguh-sungguh sayang kepadanya.
Pengajaran orangtua kepada anak-anak akan lebih lengkap dan
bermakna bila didasari kasih sayang, saling menghargai dan saling
membutuhkan. Mengajar anak dengan dilandasi perasaan kasih sayang yang
tulus akan berdampak terciptanya suasana batin yang dekat dan akrab.
Membuat anak menjadi tidak canggung bertanya masalah pelajaran, bahkan

1

2

tidak sungkan untuk mengungkapkan masalah pribadi atau hubungan
sosialnya. Suasana yang penuh kasih sayang dari orangtua ini pun akan
menimbulkan semangat belajar pada diri anak-anak.
Tidak diragukan bahwa pendidikan anak merupakan tanggung jawab
bersama kedua orangtua. Orangtua selalu berusaha dengan baik dalam
mendidik anaknya, yaitu membimbing mereka menuju kebaikan dengan tidak
menggunakan cara yang salah.
Mendidik anak adalah tugas yang paling mulia yang pernah
diamanatkan Tuhan kepada orangtua. Oleh karena itu maka tanggung jawab
terletak di atas bahu mereka. Orangtua tidaklah cukup hanya memenuhi
kebutuhan sehari-hari demi kelangsungan hidup anaknya. Anak membutuhkan
perhatian yang lebih mendalam serta pengelolaan yang lebih insentif, baik
melalui pendidikan formal (sekolah) maupun pendidikan non formal
(keluarga). Melalui sarana pendidikan ini orangtua dapat memberikan
pengaruh dalam pembentukan pribadi anak dan watak yang akan dibawanya
hingga dewasa nanti.1
Pengalaman pergaulan dalam keluarga akan memberikan pengaruh
yang besar bagi pertumbuhan dan perkembangan anak pada masa yang akan
datang. Keluargalah yang akan memberikan wacana seorang anak, baik
perilaku, budi perkerti, watak maupun adat kebiasaan sehari-hari. Dengan
memberikan pendidikan yang baik kepada anak-anak dalam lingkungan
keluarga, maka anak akan tumbuh dan berkembang dengan baik serta
memperoleh prestasi yang baik pula, karena tujuan pendidikan yang
dilaksanakan di dalam keluarga adalah untuk membina, membimbing,
mendidik dan mengarahkan anak untuk mencapai tujuan yang baik.
Dalam lingkungan keluarga, pendidikan yang berlangsung di dalamnya
adalah pendidikan informal, dengan orangtua sebagai pendidik. Orangtua
adalah pendidik kodrati.2 Mereka pendidik bagi anak-anaknya karena secara
kodrati ibu dan bapak diberikan anugerah oleh Allah SWT berupa naluri
1
2

Hassan Syamsyi Basya, Cara Jitu Mendidik Anak, (Jakarta: Dzikrul, 2000), h. 20
Jalaluddin, Psikologi Agama, (Jakarta: PT. Grafindo Persada, 2001), cet. 5, h. 215

3

orangtua. Kasih sayang dan pengertian keluarga, khusunya orangtua akan
meninggalkan bekas positif dalam perkembangan jiwa anak.
Memang setiap orang dapat menjadi orangtua, namun tidak semua
orangtua berhasil memegang jabatannya sebagai orangtua, apalagi tanpa
persiapan-persiapan matang. Dengan demikian hal-hal seperti ini pantas
menjadi pemikiran serta bahan renungan setiap orangtua. Apakah kita sebagai
orangtua akan mampu mengarahkan perkembangan anak, sehingga terdapat
interaksi optimal antara faktor-faktor yang dibawa anak pada waktu
kelahirannya dan pengaruh-pengaruh dari luar yang menghujani dirinya.
Karena tidak dapat disangkal lagi bahwa pada permulaan hidupnya seorang
anak sangat tergantung kepada orangtua yang mengasuhnya.
Oleh karena itu setiap anak memiliki fase-fase pada dirinya. Seperti
yang telah di sebutkan di atas bahwa pada permulaan hidupnya seorang anak
sangat tergantung kepada orangtua yang telah mengasuhnya.
Orangtua bertanggung jawab terhadap keberhasilan pendidikan anak,
karena:
1. Anak adalah anugerah Tuhan kepada orangtuanya.
2. Anak mendapat pendidikan pertama kali dari orangtuanya.
3. Orangtua adalah yang paling mengetahui karakter anaknya.3
Pendidikan dilingkungan keluarga diakui sangat penting peranannya
dalam upaya pendidikan pada umumnya, sehingga berarti tanpa adanya
pendidikan keluarga yang terlaksana dengan baik maka pembentukan
kepribadian yang diharapkan oleh pendidikan nasional akan sulit dapat
diwujudkan oleh lembaga-lembaga pendidikan selanjutnya karena dasar-dasar
kepribadiannya kurang terbentuk dengan baik waktu di lingkungan pendidikan
keluarga.4
Orangtua selalu memperhatikan kehidupan anaknya sejak kecil maka
orangtua-lah yang paling mengetahui bagaimana sebenarnya bakat dan potensi
yang dimiliki anaknya. Dan lingkungan keluarga merupakan salah satu faktor
3
4

Mohammd Ali, Psikologi Remaja, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2008), cet. 4, h. 9
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 16-17

4

yang mempengaruhi proses dan hasil pendidikan dan dianggap ikut
berpengaruh terhadap rendahnya hasil belajar anak. Namun seringkali prestasi
belajar yang diperoleh anak tidak sesuai dengan potensinya karena:
1. Anak itu sendiri, misalnya anak mempunyai masalah pribadi sehingga ia
mengalami hambatan dalam perkembangan diri dan prestasi.
2. Lingkungan, misalnya orangtua kurang mampu menyediakan kesempatan
atau waktu dan sarana pendidikan yang ia butuhkan atau orangtua yang
ekonominya cukup tetapi kurang dapat memberi perhatian terhadap
pendidikan anaknya.
Untuk mencapai prestasi belajar di sekolah anak perlu mendapat
perhatian dari orangtuanya. Makin tinggi perhatian dari orangtua makin tinggi
pula prestasi belajar anak, begitu juga sebaliknya. Dan perhatian orangtua
yang dapat mendukung prestasi belajar anak berupa bimbingan belajar,
monitoring, penyediaan fasilitas belajar dan kerjasama orangtua dengan pihak
sekolah itu sendiri.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, penulis merasa
tertarik untuk mengangkat masalah yang berkenaan dengan HUBUNGAN
ANTARA

PERHATIAN

ORANGTUA

TERHADAP

PRESTASI

BELAJAR SISWA DI SD NEGERI JATIRAHAYU I.

B. Identifikasi Masalah, Pembatasan Masalah, dan Perumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasikan masalahmasalah yang akan muncul antara lain sebagai berikut:
a. Kurangnya orangtua yang peduli terhadap tanggung jawab kepada
anaknya.
b. Orangtua menyerahkan masalah anaknya kepada pihak sekolah.
c. Banyak orangtua tidak peduli dengan perkembangan anaknya di
sekolah.
d. Tidak adanya perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa.

5

2. Pembatasan Masalah
Dari

identifikasi

masalah

di

atas,

maka

penulis

membatasi

permasalahannya kedalam hal-hal sebagai berikut:
a. Perhatian orangtua terhadap prestasi belajar siswa, yang dilihat dari
intensitasnya.
b. Siswa yang dimaksud adalah siswa kelas V(lima) SD Negeri
Jatirahayu I Kota Bekasi.
c. Prestasi belajar siswa terbatas hanya pada nilai rata-rata raport
semester ganjil tahun ajaran 2013/2014.
3. Perumusan Masalah
a. Tingkat perhatian orangtua siswa terhadap prestasi belajar siswa kelas
V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi.
b. Tingkat prestasi belajar siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I
Kota Bekasi.
c. Adakah hubungan yang signifikan antara Perhatian Orangtua terhadap
Prestasi Belajar Siswa kelas V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota
Bekasi?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini yaitu:
1. Tujuan Penelitian:
a. Untuk mengetahui perhatian orangtua terhadap anaknya.
b. Untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
c. Untuk mengetahui hubungan antara perhatian orangtua terhadap
prestasi belajar siswa.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Praktis:
Memberikan masukan kepada guru atau orangtua dari siswa
V(lima) SD Negeri Jatirahayu I Kota Bekasi, agar prestasi belajar anak
menjadi lebih baik.

6

b. Manfaat Teoritis
Memberikan sumbangan terhadap hazanah ilmu pengetahuan
terutama yang berkaitan dengan perhatian orangtua terhadap prestasi
belajar siswa.

BAB II
KAJIAN TEORI

A. Perhatian Orangtua
1. Pengertian Perhatian
Perhatian secara bahasa dapat diartikan dengan minat, apa yang
disukai atau disenangi. Perhatian adalah upaya mencurahkan waktu dan
ruang seiring dengan perkembangan anak, baik secara fisik maupun
mental

spiritual

di

samping

memfokuskan

pembinaan

terhadap

pengembangan jasmani serta intelektualnya.
Sedangkan secara istilah perhatian berarti kecenderungan dan
kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Ada
pula yang mendefinisiikan dengan pemusatan tenaga psikis yang tertuju
pada suatu objek terentu

dan juga merupakan banyak sedikitnya

kesadaran yang menyertai suatu aktifitas yang dilakukan.
Kata perhatian, tidaklah digunakan dalam arti yang sama. Beberapa
contoh yang dapat dijelaskan hal ini:
a. Dia sedang memperhatikan contoh yang sedang diberikan oleh
gurunya.
b. Dengan penuh perhatian dia mengikuti kuliah yang di berikan oleh
dosen yang baru itu.
Kedua contoh di atas itu menggunakan kata perhatian. Arti kata
tersebut, baik dalam masyarakat dalam hidup sehari-hari, maupun dalam
bidang psikologi kira-kira sama. Karena itulah maka definisi mengenai

7

8

perhatian itu diberikan oleh para ahli psikologi juga dua macam yaitu
kalau diambil intinya saja dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Perhatian adalah pemusatan tenaga psikis tertuju pada suatu objek.
b. Perhatian adalah banyak sedikitnya kesadaran yang menyertai suatu
aktifitas yang dilakukan.5
Perhatian adalah kegiatan yang dilakukan seseorang dalam
hubungannya
lingkungannya.

dengan

pemilihan

rangsangan

yang

datang

dari

6

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa perhatian
berhubungan erat dengan keberadaan jiwa yang direalisasikan dalam suatu
aktifitas terhadap suatu objek yang direaksi pada suatu waktu, objek yang
menjadi sasaran yaitu hal-hal yang ada dalam dirinya. Sebagai contoh halhal yang dalam dirinya adalah tanggapan, pengertian dan perasaan,
sedangkan hal-hal yang berada diluar dirinya adalah keadaan alam,
keadaan masyarakat, ataupun keadaan sosial ekonomi.
Peranan perhatian sangat penting dalam cara manusia bertingkah
laku terhadap lingkungannya. Rangsangan-rangsangan yang sampai atau
mengenai diri kita tidak sedikit jumlahnya, dan tentunya tidak semuanya
mempunyai instensitas dan mengandung maksud atau kegunaan yang
sama bagi diri kita. Untuk menghindari terjadinya pembaruan dari
rangsangan-rangsangan

yang

mengenai

diri

kita,

maka

dengan

perhatianlah kita dapat memilih rangsangan-rangsangan yang berguna atau
kita perlukan.7

5

Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali, 1990 ), h. 13
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi, ( Jakarta: Rineka Cipta,
2010), h. 105
7
Alisuf Sabri, Pengantar Psikologi Umum dan Perkembangan, (Jakarta: Pedoman Ilmu
Jaya, 1993), cet-1, h. 42
6

9

2. Pengertian Orangtua
Orangtua dalam kamus Bahasa Indonesia diartikan dengan: 1) Ayah dan
Ibu kandung, 2) Orang yang dianggap tua (cerdik, pandai, ahli dan
sebagainya), 3) Orang yang disegani atau dihormati.8
Orangtua adalah perantara bagi kehadiran anak di muka bumi ini.
Yang pertama kali mengasuh, mengajar dan mendidik anak. Ditengah malam
yang diselimuti udara nan dingin, seorang ibu dengan ikhlas mengganti
pakaian yang basah, membelai ketika menangis dan memberikan kehangatan.
Dengan penuh keikhlasan pula ibu merawat, membimbing, mengajar dan
mendidik. Sementara ayah dengan bermandikan keringat bersusah payah
mencari nafkah demi kelangsungan hidup sang anak, tanpa merasa sedikitpun
merasa derita. 9
Dari beberapa pengertian diatas dapat dilihat bahwa orangtua adalah
Ibu Bapak yaitu, orang yang melahirkan (Ibu), merawat, mendidik, dan
bertanggung jawab terhadap anak-anaknya dalam semua aspek kehidupan
yang dapat membentuk anak menjadi pribadi-pribadi yang mampu
mensosialisasikan semua itu dalam kehidupan beragama, berbangsa dan
bernegara.
Orangtua mempunyai posisi sebagai kepala keluarga atau pemimpin
rumah tangga. Keluarga adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orangtua
atau lebih yang memiliki ikatan darah perkawinan atau adopsi. Dalam
keeluarga, orangtua adalah pendidik utama dan pertama bagi anak-anak
mereka, karena dari merekalah anak pertama kali menerima pendidikan.
Setiap anak merupakan anugerah sekaligus tugas yang diberikan
Tuhan kepada orangtua, oleh sebab itu orangtua harus melayani dan merawat
anak dengan penuh kasih sayang dan tanggung jawab terhadap Tuhan.
Orangtua sebagai pendidik dan memikul tanggung jawab, membimbing,

8

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1999), h. 709
9
Mudjad Mahali, Hubungan Timbal Balik Orangtua dan Anak, (Solo: Ramadhani, 1994),
cet-III, h. 19

10

membantu dan mengarahkan perkembangan anak agar mencapai kedewasaan
sebagaimana yang dicita-citakan.
Orangtua harus berusaha supaya anak-anaknya tumbuh wajar dan baik,
lepas dari berbagai ikatan, lepas dari tekanan batin atau jiwa, supaya mereka
merasakan kesenangan, ketenangan dan kesejukan serta kebahagiaan hidup
bersama mereka.
Satu persiapan yang besar yang harus dilakukan oleh ibu dan bapak
untuk mencegah kecenderungan anak kepada hal-hal yang negatif seperti
merosotnya akhlak atau rendahnya martabat kemanusiaan. Maka kedua
orangtua itu harus memperbaiki diri serta menyibukan dirinya untuk
menghadapi pendidikan dan pembinaan anaknya.10

3. Tanggung Jawab Orangtua
Anak-anak sejak masa bayi hingga usia sekolah memilki lingkungan
tunggal yaitu keluarga. Kebiasaan yang dimiliki anak-anak sebagian besar
terbentuk oleh pendidikan keluarga. Saat bangun tidur hingga saat tidur
kembali anak-anak menerima pengaruh dan pendidikan dari keluarga.
Karena naluri ini, timbulah rasa kasih sayang orangtua kepada anakanaknya, sehingga secara moral keduanya merasa terbebani tanggung jawab
untuk memelihara, mengawasi, melindungi serta membimbing keturunan
mereka.
Tanggung jawab orangtua tidak hanya terletak pada bidang material
saja, akan tetapi pada pendidikan dirumah. Beberapa hal yang termasuk
tanggung jawab orangtua, antara lain:
a. Mencintai
Ini adalah kebutuhan manusia yang paling mendasar, yang berarti
secara kongkrit bahwa orangtua harus terbuka kepada anak-anaknya. Yang
tidak dikenal mustahil di cintai. Jadi perhatian sejati bukan perhatian
buatan, perhatian berarti juga orangtua dapat dan harus tegas dan keras.
Sifat tidak tega bukan berarti cinta kasih melainkan egoisme orangtua.
10

Salwa Sahab, Membina Muslim Sejati, (Gresik: Karya Indonesia, 1989), h. 19

11

Mereka ingin dinilai sebagai orangtua yang baik, ramah dan
sebagainya tidak senang kalau disebut streng dan keras, padahal kedua
macam sikap itu harus mendapat tempat yang wajar.
b. Memberikan Perlindungan
Anak-anak sangat mengharapkan perlindungan dari kedua orangtua
nya hingga mereka merasa aman dari kekerasan. Percaya mempercaiyai
adalah syarat mutlak untuk menciptakan suasana aman dan tentram.
Suasana keterbukaan yang memberikan kesempatan kepada anak-anak
untuk ikut berbagi kebahagiaan, keberhasilan namun juga kegagalan dan
keprihatinan.
c. Memberikan Bimbingan
Ini berarti orangtua harus menerima bakat dan kemampuan yang
ada pada anak, tetapi tetap bertumpu pada asas pokok yaitu menerima
anak apa adanya. Supaya kemampuannya berkembang, orangtua harus
menciptakan ruang lingkup yang menyenangkan dan menghindari segala
hal yang menekan anak. Jadi bimbingan harus didasarkan atas
kepercayaan kepada anak dan bimbingan orangtua harus selalu
menyesuaikan diri dengan keadaan nyata si anak.
d. Memberikan Pengakuan
Artinya orangtua harus menghargai pribadi seorang anak. Anak
berhak didekati dengan penuh respek. Anak pun mempunyai hak-hak
dirumah, di keluarga dan di sekolah. Walaupun masih amat bergantung
kepada orang lain dan masih amat lemah, ia hendak di perlakukan sebagai
pribadi.
e. Kebutuhan Akan Disiplin
Anak adalah manusia yang harus didewasakan. Jadi sedikit demi
sedikit sesuai dengan umurnya ia harus diajari dan dibiasakan bahwa ia
adalah makhluk sosial yang harus bergaul dengan orang lain atau
sesamanya. Ia harus belajar bahwa pergaulan berarti ada aturan, ada batasbatas pada perilakunya.

12

Orangtua hendaknya menjadi contoh kedisiplinan ini, apabila anak
melihat bahwa ayah dan ibu mereka adalah orang yang tahu akan disiplin,
maka ia akan menerima bahwa kepadanya dituntut disiplin juga. Disiplin pula
adalah salah satu syarat untuk dapat mencintai dan menghargai orang lain.11
Telah dijelaskan di atas bahwa tanggung jawab pendidikan anak
terletak di tangan ke dua orangtua dan tidak bisa di pikulkan kepada orang
lain, kecuali ada berbagai keterbatasan orangtua, maka sebagian orangtua
dilimpahkan kepada orang lain (sekolah). Tanggung jawab pendidikan yang
perlu disadarkan dan dibina oleh orangtua terhadap anak antara lain :
a. Memelihara dan membesarkannya, tanggung jawab ini merupakan
dorongan alami untuk dilaksanakan karena si anak memerlukan makan,
minum dan perawatan agar ia dapat hidup secara berkelanjutan.
b. Memelihara dan menjamin kesehatannya, baik secara jasmani maupun
rohani dari gangguan berbagai penyakit atau bahaya lingkungan yang
dapat membahayakan dirinya.
c. Mendidiknya, dengan membekali berbagai ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang berguna bagi kehidupan kelak, sehingga bila ia telah
dewasa mampu berdiri sendiri serta dapat membantu orang lain.
d. Membahagiakan anak dunia dan akhirat, yaitu dengan membekalinya
pendidikan agama sesuai dengan ketentuan dari Allah SWT sebagai tujuan
akhir seorang muslim. Dengan adanya kesadaran akan tanggung jawab
mendidik dan membina anak secara berkelanjutan atau kontinyu perlu
dikembangkan kepada setiap orangtua, sehingga pendidikan yang
dilakukan tidak hanya berdasarkan pada kebiasaan-kebiasaan yang dilihat
dari orangtua tetapi juga didasari oleh teori-teori pendidikan modern sesuai
dengan perkembangan zaman.12

11

Jdrots SJ, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendidikan, (Jakarta: Gramedia, 1999),

12

Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2006), h.

h. 22-24
88-89

13

4. Bentuk-bentuk Perhatian Orangtua
Sejak berada dalam kandungan sampai dilahirkan anak sudah
mendapatkan perhatian dari orangtuanya. Yang mula-mula diberikan orangtua
kepada anaknya adalah rasa kasih sayang. Ketika bayi orangtua memberikan
kasih sayang yang tak ternilai harganya dan tidak dapat diukur dengan apapun.
Ketika anaknya sakit, orangtua rela tidak tidur untuk menjaga anaknya, tengah
malam ketika orangtuanya sedang lelap tidur mereka bangun karena
mendengar anaknya menangis, semua itu dilakukan untuk buah hati yang
sangat disayangi. Selain kasih sayang, rasa aman juga diberikan orangtua
untuk anaknya, orangtua juga memperhatikan kesehatan anaknya. Ia tidak
membiarkan anaknya bermain ditempat yang kotor dan selalu menjaga
keseimbangan makan nya.
Ketika telah memasuki usia sekolah, perhatian orangtua semakin
bertambah. Orangtua mulai memperhatikan kebutuhan-kebutuhan sekolah
anaknya. Bentuk –bentuk perhatian orangtua ini dapat dilihat dari bimbingan
belajar, monitoring, penyediaan fasilitas belajar dan kerja sama orangtua
dengan pihak sekolah.
a. Bimbingan Belajar
Kata bimbingan belajar terdiri dari dua kata yaitu kata bimbingan
dan belajar. Untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang pengertian
bimbingan belajar, dibawah ini akan dikemukakan beberapa pendapat para
ahli mengenai pengertian bimbingan dan belajar.
Menurut crow and crow yang di kutip oleh Jumhur dah Moh. Surya
bahwa yang dimaksud dengan bimbingan adalah bantuan yang diberikan
oleh seseorang baik pria maupun wanita yang memiliki pribadi yang baik
dan pendidikan yang memadai, kepada seorang individu dari setiap usia
untuk

menolongnya

mengemudikan

kegiatan-kegiatan

hidupnya,

mengembangkan arah pandangannya, membuat pilihannya dan memikul
bebannya sendiri.
Miller menjelaskan bahwa bimbingan adalah proses bantuan
terhadap individu untuk mencapai pemahaman dan pengamalan diri yang

14

dibutuhkan untuk melakukan penyesuaian diri secara maksimal kepada
sekolah, keluarga dan masyarakat.13
Sedangkan menurut Bimo Walgito bimbingan adalah bantuan atau
pertolongan yang diberikan oleh individu atau sekumpulan individu dalam
menghindari dan mengatasi kesulitan hidupnya, agar individu atau
sekumpulan individu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya.
Dari beberapa definisi yang dikemukakan diatas dapat diambil
suatu kesimpulan bahwa bimbingan suatu proses pemberian bantuan
secara terus menerus dan sistematis pada individu dalam memecahkan
masalah yang dihadapinya.
Sedangkan belajar menurut beberapa para ahli adalah:
1) Menurut James O Withaker belajar dapat di definisikan sebagai proses
dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan
pengalaman.
2) Menurut Howard L. Kingsley belajar adalah proses diamana tingkah
laku (dalam arti luas) ditimbulkan atau diubah melaui praktek atau
latihan.
Dari pengertian yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan
bahwa belajar merupakan proses perubahan-perubahan dalam tingkah laku
dengan serangkaian kegiatan seperti membaca, mengamati, mendengar,
meniru, dan sebagainya.
Setelah dijelaskan pengertian bimbingan dan belajar maka dapat
dipahami bahwa bimbingan belajar adalah bantuan tuntutan yang
diberikan kepada anak didik dalam menghadapi

masalah

yang

berhubungan dengan aktifitas belajar, baik di sekolah maupun di rumah.
Seorang anak dalam kegiatan belajarnya memerlukan bimbingan
dari orangtua dan guru. Guru memberikan bimbingan di sekolah
sedangkan orangtua memberikan bimbingan belajar di rumah. Tujuan
bimbingan belajar diantaranya adalah membantu anak agar mendapat
13

Jumhur dan Muhammad Surya, Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, (Bandung: CV.
Ilmu, 1975), h. 25-26

15

penyesuaian yang baik dalam situasi belajar, sehingga anak dapat belajar
sesuai dengan kemampuannya atau potensi yang dimilikinya dan dapat
mencapai perkembangan yang optimal.
b. Monitoring
Pengertian monitoring dalam buku Manajemen menyebutkan
bahwa monitoring atau pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara
dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai
dengan apa yang telah di tetapkan.
Sedangkan

menurut

Robert

J.

Mockler

monitoring

atau

pengawasan adalah menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan
perencanaan, merancang sitem informasi umpan balik, membandingkan
kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.14
Monitoring itu penting sekali dalam mendidik anak-anak. Tanpa
monitoring

atau

pengawasan

berarti

membiarkan

anak

berbuat

sekehendaknya, anak tidak akan dapat membedakan mana yang baik dan
yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak
seronoh, dan mana yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang
membahayakan dan tidak.15
Dengan melihat teori diatas yang telah dikemukakan oleh para
ilmuwan maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
monitoring adalah serangkaian aktifitas yang saling menunjang satu sama
lainnya dalam melihat setiap kegiatan itu berjalan dengan baik atau tidak.
Dalam hal ini monitoring yang dilakukan orangtua adalah mengenai
pengawasan penggunaan waktu belajar anak apakah anak mengalami
kesulitan dalam belajarnya.
c. Penyediaan Fasilitas Belajar
Sebagian orang beranggapan bahwa penyediaan fasilitas belajar
adalah sangat penting untuk keberhasilan pendidikan tanpa adanya
penyediaan fasilitas belajar anak akan merasa kurang diperhatikan dan
14

T. Hani Handoko, Manajemen, ( Jakarta: BPFE, 2009), h. 359-360
M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, (Bandung: PT.Remaja
Rosdakarya: 2007), h. 178
15

16

semangat untuk belajar akan berkurang. Oleh karena itu banyak para ahli
yang mengemukakan bahwa betapa sangat pentingnya penyediaan fasilitas
bagi anak. Menurut Suharsimi Arikunto fasilitas adalah “Segala sesuatu
yang dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha.”
Orangtua perlu menyediakan fasilitas belajar bagi anaknya.
Fasilitas belajar disini antara lain alat tulis, buku tulis, buku-buku
pelajaran, tempat untuk belajar, penerangan ruang belajar, dan kesmpatan
belajar dengan tenang.
Ary H. Gunawan mengatakan bahwa fasilitas belajar dapat berupa
kesempatan belajar dengan tenang. Orangtua perlu menciptakan suasana
yang harmonis dalam keluarga. Suasana rumah yang damai dan rukun
antara sesama anggota keluarga dapat membuat anak belajar dengan
tenang sehingga hal itu dapat berpengaruh terhadap keberhasilah belajar
anak di sekolah.
Penyediaan fasilitas belajar oleh orangtua dapat menunjang
keberhasilan anak disekolah, adanya kesediaan orangtua untuk memenuhi
fasilitas belajar anaknya dapat mendorong anak untuk lebih giat belajar
sehingga anak dapat meningkatkan prestasi belajar anaknya.16
Dari kesimpulan diatas dapat disimpulkan bahwa penyediaan
fasilitas belajar sangat besar manfaatnya bagi keberhasilan belajar anak.
d. Kerjasama Orangtua Dengan Pihak di Sekolah
Untuk mencapai keberhasilan didalam belajar di sekolah M.
Ngalim Purwanto mengatakan dengan adanya kerjasama orangtua dapat
memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam mendidik
anaknya. Sebaliknya para guru dapat pula memperoleh keterangan dari
orangtua nya tentang kehidupan dan sifat anaknya. Keterangan orangtua
itu sungguh besar gunanya bagi guru dalam memberikan pelajaran dan
pendidikan terhadap muridnya. 17
16

Ary H Gunawan, Peranan Keluarga Memandu Anak, (Jakarta CV. Rajawali, 1986), h.

50
17

M.Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis, (Semarang: Effhar
Publishing, 1990), cet ke-1, h. 76

17

Dari beberapa definisi yang dikemukankan diatas dapat di ambil
suatu kesimpulan bahwa kerjasama orangtua dengan pihak sekolah
merupakan faktor terpenting untuk tercapainya keberhasilan belajar anak.
Pada dasarnya banyak cara yang ditempuh untuk menjalin
kerjasama antara keluarga dengan pihak sekolah antara lain, seperti:
1) Mengadakan kunjungan ke rumah anak didik
Tujuannya untuk menimbulkan perasaan pada anak didik bahwa
sekolah selalu memperhatikan dan mengawasinya. Pendidik dapat
melihat dan mengetahui langsung permasalahan-permasalahan yang
dihadapi anak dalam keluarganya. Memberikan dorongan kepada
orangtua anak agar lebih terbuka dan dapat kerjasama guna
mempebaiki/memajukan pendidikan anaknya.
2) Mengundang orangtua ke sekolah
Memberikan informasi tentang kebijaksanaan yang baru dalam
pelaksanaan pendidikan, membicarakan cara kerjasama orangtua dan
guru guna kemajuan pendidikan anak dan kemajuan sekolah, juga
dapat digunakan secara khusus untuk membicarakan kasus-kasus anak
didik yang serius yang harus segera diatasi oleh orangtua dan sekolah.
Dalam hal ini orangtua juga bisa melihat hasil karya dan prestasi anakanak sekolah misalnya dalam mengarang, membaca puisi, demonstrasi
ketangkasan dan keterampilan anak didik lainnya.
3) Mengadakan rapat mengenai kasus-kasus anak didik yang biasa
digunakan dalam bimbingan penyuluhan. Peserta rapat terdiri dari
orangtua anak didik, guru-guru, petugas bimbingan penyuluhan yang
ada kaitannya dengan mengatasi kasus permasalahan anak didik.
4) Mengaktifkan badan pembantu sekolah atau POMG (Persatuan
Orangtua Murid dan Guru) yang bertujuan untuk membantu,
memelihara sekolah supaya sekolah itu hidup subur sehingga lebih
sanggup melaksanakan tugasnya, ini dilakukan dengan jalan
memelihara hubungan yang erat antara orangtua/wali murid dan para

18

guru dan menyelenggarakan segala sesuatu yang diperlukan oleh
sekolah dengan tidak mencampuri urusan pimpinan sekolah.18
5) Mengadakan surat menyurat antara sekolah dengan keluarga.
Surat menyurat itu perlu diadakan, terutama pada waktu-waktu yang
sangat diperlukan bagi perbaikan pendidikan anak-anak. Seperti surat
peringatan dari guru kepada orangtua jika anaknya perlu lebih giat,
sering mangkir atau membolos, dan lain-lain. Alangkah baiknya pula
jika surat menyurat timbul dari orangtua sendiri kepada guru atau
kepala sekolah, maupun ketika orangtua memerlukan keteranganketerangan bagaimana tingkahlaku anaknya di sekolah, adakah
anaknya itu tidak menyusahkan guru dan sebagainya. Sebab ternyata
banyak anak-anak yang menunjukan tingkah laku yang berlawanan
dirumah dengan sekolah.
6) Adanya daftar nilai atau raport yang setiap caturwulan atau semester
dibagikan

kepada

murid-murid

pun

dapat

dilakukan

sebagai

penghubung antara sekolah dan orangtua murid. Sekolah dapat
memberi surat peringatan atau meminta bantuan orangtua yang hasil
raport anaknya kurang baik, atau sebaliknya jika anaknya mempunyai
keistimewaan dalam suatu mata pelajaran, agar dapat lebih giat
mengembangkan bakatnya.19
Demikianlah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menjalin
kerjasama antara sekolah dengan keluarga. Semua kerjasama tersebut
sangat besar manfaatnya dalam memajukan pendidikan sekolah anak.

B. Prestasi Balajar Siswa
1. Pengartian Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi
Supaya lebih jelas dalam membahas istilah prestasi belajar,
maka terlebih dahulu penulis akan menguraikan satu persatu dari
18
19

Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1999), h. 24
M.Ngalim Purwanto, Ilmu pendidikan Teoritis dan Praktis.....h. 128

19

kedua istilah tersebut. Kata prestasi dalam bahasa inggris adalah “
Achievement “ yang berarti hasil belajar yang dapat dilihat dari
penguasaan siswa akan mata pelajaran yang ditempuhnya.
Dalam keterangan lain prestasi bisa juga diartikan sebagai “
pemanfaatan secara optimal kemampuan kita untuk melebihi rata-rata,
atau prestasi adalah hasil yang telah dicapai”.

20

sedangkan dalam

Kamus Besar Bahasa Indonesia prestasi diartikan sebagai “ sebuah
hasil yang dicapai dari suatu pekerjaan atau usaha yang telah
dilakukan, yang menandai dan memberi penilaian terhadap baik atau
tidaknya hasil usaha tersebut”. 21
Dari definisi-definisi diatas penulis menyimpulkan bahwa
prestasi adalah hasil yang telah dicapai oleh anak atau siswa setelah
melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan belajar dalam jangka atau
kurun waktu tertentu.
b. Pengertian Belajar
“ Belajar adalah proses perubahan tingkahlaku sebagai akibat
pengalaman dan latihan, perubahan tingkah laku akibat belajar itu
dapat berupa memperoleh perilaku yang baru atau memperbaiki dan
meningkatkan perilaku yang sudah ada “.
Belajar juga dapat diartikan sebagai “tahapan seluruh tingkahlaku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi
dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif“.22
Dari keterangan lain disebutkan bahwa belajar adalah aktifitas
yang menghasilkan perubahan pada diri individu si pelajar dalam arti
behavioral change (perubahan sikap / tingkahlaku) baik aktual maupun
potensial, yang mana dari perubahan tersebut didapatkan kemampuan baru

20

Baban Sabana dan Dina Diana, AMPUH Menjadi Cerdas Tanpa Batas, (Jakarta:
Gramedia, 2001) Cet ke-2, h. 26-27
21
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:
Balai Pustaka, 1995), h. 787
22
Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, ( Jakarta: PT Logos, 1999), Cet ke-1, h. 64

20

yang dilalui dalam waktu relative lama dan juga karena usaha yang
dilakukan.23
Dari definisi-definisi diatas dapat di ambil kesimpulan bahwa
terdapat dua hal besar yang dibedakan dalam pemakaian istilah belajar
yaitu:
Pertama

: pemakaian itu menunjukan tingkahlaku.

Kedua

: pemakaian tersebut menunjukan pada berbagai macam
keadaan baik yang berasal dari suasana kehidupan dalam
keluarga maupun dari lingkungan luar yang diperkirakan
menjadi dasar dari proses perubahan tingkahlaku.
Dari keterangan yang telah dikemukakan di atas penulis

menyimpulkan bahwa belajar adalah penguasaan pengetahuan atau
keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran yang biasanya
ditunjukan dalam bentuk nilai atau skor yang diberikan guru mata
pelajaran yang bersangkutan.

2. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi prestsi belajar siswa di
sekolah, yaitu:
a. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan siswa ini dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu,
pertama, faktor lingkungan alam atau non sosial seperti keadaan sushu,
kelembaban udara, waktu (pagi, siang, malam), letak gedung sekolah dan
lain-lainnya. Kedua, faktor lingkungan sosial, baik yang berwujud
manusia dan representasinya termasuk budayanya, akan mempengaruhi
proses dan hasil be

Dokumen yang terkait

Hubungan Antara Adversity Quotient (AQ) Dengan Prestasi Belajar Mahasiswa S1 Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Tahun 2014

3 66 97

Hubungan antara komunikasi orang tua dan siswa dengan prestasi belajar siswa : studi penelitian pada siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Pamulang

0 5 94

Hubungan Antara Perhatian Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa

1 6 100

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar Program Fullday.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH DEMOKRATIS ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH Hubungan Antara Pola Asuh Demokratis Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar Program Fullday.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA POLA ASUH OTORITER ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS SATU SEKOLAH DASAR Hubungan Antara Pola Asuh Otoriter Orangtua Dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas Satu Sekolah Dasar.

0 2 13

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV SD NEGERI GOLO YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2015/2106.

0 1 147

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL ORANGTUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA SEKOLAH DASAR - Unika Repository

0 0 14

PENGARUH PERHATIAN ORANGTUA, MINAT BELAJAR SISWA, DAN LINGKUNGAN BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

0 1 170