Ekspresi Perilaku Seksual Masa Pubertas Pada Remaja Penyandang Tunagrahita (Penelitian Pada Penerima Manfaat di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita “KARTINI” Temanggung).

7

ABSTRAK

Fery, Setiawan. 2011. Ekspresi Perilaku Seksual Masa Pubertas Pada Remaja
Penyandang Tunagrahita (Penelitian Pada Penerima Manfaat di Balai Besar
Rehabilitasi Sosial Bina Grahita “KARTINI” Temanggung) . Skripsi, Jurusan
Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang. Drs. Daniel
Purnomo.,M.Si dan Andromeda, S.Psi.,M.Si.
Kata kunci: Ekspresi Perilaku Seksual, Tunagrahita
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana ekspresi perilaku
seksual pada masa pubertas pada remaja tunagrahita.
Sebagian kelompok remaja pada fase pubertas mengalami kebingungan untuk
memahami tentang apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan
olehnya. Pemahaman seseorang yang berhubungan dengan seksualitas manusia
amat diperlukan khususnya dengan tunagrahita.
Pentingnya untuk mengetahui ekspresi perilaku seksual pada remaja
tunagrahita adalah untuk mengetahui bentuk-bentuk ekspresi seksual,
pengetahuan dan pengaruhnya terhadap remaja tunagrahita sehingga bisa
digunakan untuk cara penanganannya.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus.

Unit analisisnya yaitu ekspresi perilaku seksual. Narasumber dalam penelitian ini
berjumlah tiga remaja tunagrahita. Guna keperluan pelengkap data digunakan
informan (pembimbing, petugas asrama, dan petugas bimbingan konseling).
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara
dan observasi serta dokumentasi pendukung untuk memperkuat kebenaran data
yang diambil. Teknik keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
ketekunan pengamatan di lapangan dan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekspresi perilaku seksual pada remaja
tunagrahita berbeda dengan remaja normal. Perbedaan itu terletak pada
pengungkapannya. Remaja tunagrahita tidak dapat mengontrol ekspresi seksual
ketika dorongan itu muncul. Antara remaja tunagrahita dengan klasifikasi debil
atau imbisil juga berbeda. perbedaan dalam mengelola dorongan seksual yang
timbul sehingga berakibat pada ekspresi seksual yang dimunculkan. Remaja
tunagrahita klasifikasi debil lebih bisa mengontrol ekspresi yang ditimbulkan
ketika dorongan seksual itu muncul misalnya mudah marah, dan tidak mau
mengikuti pelajaran. Sedangkan remaja tunagrahita klasifikasi imbisil kesulitan
dalam mengontrol dorongan seksualnya yang berdampak pada ekspresi perilaku
seksualnya. Mereka bisa melakukan apapun untuk bertemu dengan pasangannya
atau melepaskan dorongan seksualnya.
Adapun implikasi dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam

memahami ekspresi perilaku seksual masa pubertas pada remaja tunagrahita
sehingga diperoleh jalan keluar terhadap permasalahan remaja tunagrahita dengan
menggunakan pendekatan psikologis.

vii

Dokumen yang terkait

Peningkatan keberfungsian sosial penyandang tunagrahita kajian terhadap pelaksanaan program rehabilitasi sosial di panti sosial Bina Grahita(PSBG) Ciungwanara, Cibinong Bogor

6 27 128

Status Kesehatan Gingiva Pada Penderita Sindroma Down di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) Temanggung

0 3 1

(ABSTRAK) TES KESEGARAN JASMANI KELAYAN DEBIL BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 1 2

(ABSTRAK) TES KESEGARAN JASMANI KELAYAN DEBIL BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 0 2

“Kebugaran Jasmani Kelayan Tingkat Ringan (Debil) di Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) “KARTINI” Temanggung”.

0 0 1

DINAMIKA PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS INTELEKTUAL DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA KARTINI TEMANGGUNG TAHUN 1975-2012.

2 3 1

PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BATIK ANAK TUNAGRAHITA PROGRAM BIMBINGAN A DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG JAWA TENGAH.

1 2 267

PENINGKATAN GERAK MOTORIK HALUS JARI-JARI TANGAN BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA RINGAN MELALUI KETERAMPILAN KOLASE DI BALAI BESAR REHABILITASI SOSIAL BINA GRAHITA “KARTINI” TEMANGGUNG.

0 3 232

Perancangan Sistem Pendukung Keputusan Penilaian Perilaku Kerja Pegawai Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) Pada Balai Besar Rehabilitasi Sosial Bina Grahita (BBRSBG) "Kartini" Temanggung. - UDiNus Repository

0 0 1

PERILAKU SEKSUAL ANAK TUNAGRAHITA PEREMPUAN PADA MASA PUBERTAS

0 0 13