TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES PRODUKSI ACARA TALK SHOW “KATA-KITA” DI KOMPAS TV.

(1)

commit to user

LAPORAN KULIAH KERJA MEDIA

TUGAS PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROSES

PRODUKSI ACARA TALK SHOW

“KATA

-

KITA” DI

KOMPAS TV

Disusun Oleh :

ZAINI ABDUL HAKIM AVIYANTO D1410061

D3 PENYIARAN 2010

Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya (A.Md) di bidang penyiaran.

PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA


(2)

commit to user


(3)

commit to user


(4)

commit to user

iv

MOTTO

“Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang”

“Do the best, don’t be the best”

(Unknown)

“What man believe, man can achieve”


(5)

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini penulis persembahkan teruntuk

1. Allah SWT, Dzat maha baik dan Nabi Muhamad SAW sebagai tuntunan penulis.

2. Bapak Drs. Wuryanto dan Ibu Dra. Syukriah sebagai oraang tua kandung penulis yang senantiasa member semangat pada penulis.

3. Seluruh Keluarga dan teman – teman yang menjadi inspirasi bagi

penulis.


(6)

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan syukur kepada Allah SWT, atas karunia sehat dan semangat yang telah Ia berikan sehingga penulis sanggup untuk menyelesaikan lapora Kuliah Kerja Media (KKM) ini dengan maksimal. Tugas Akhir ini pasti bukanlah hasil yang sempurna tetapi semoga laporan bisa bermanfaat untuk siapa saja yang membutuhkan.

Terimakasih kepada berbagai pihak yang membantu dan berkontribusi dalam setiap proses pembuatan Laporan KKM dengan judul ”Tugas Assistant

Production dalam Proses Produksi Acara Talk Show Kata-Kita di Kompas

TV :

1. Dekan FISIP UNS Prof. Pawito, Ph. D.

2. Drs. Aryanto Budhy S.,M.Si. selaku Pembimbing Tugas Akhir dan Pembibing akademik

3. Bundo Elly Husin selaku mentor sewaktu magang di Kompas TV

4. Seluruh Staf dan karyawan Kompas TV yang turut membantu memberi pengalaman yang sangat berharga.


(7)

commit to user

vii

5. Seluruh teman – teman D3 Penyiaran 2010 tidak bisa saya

sebutkan satu per satu,terima kasih atas dukungannya sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

Sekali lagi penulis ucapkan terima kasih.

Surakarta,


(8)

commit to user

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Tujuan Kuliah Kerja Media ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Media Televisi ... 6

B. Program Siaran Televisi ... 8

C. Jenis-jenis Program Siaran Televisi ... 9

D. Program Talk Show ... 11

E. Tahap Pelaksanaan Acara ... 13

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA A. Data Umum Kompas TV ... 19

B. Sejarah Kompas TV ... 20

C. Visi dan Misi ... 22

D. Logo Kompas TV ... 23


(9)

commit to user

ix

BAB IV PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Deskripsi Acara ... 26

B. Focus Of Interest ... 28

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media ... 35

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 46

DAFTAR PUSTAKA ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi


(10)

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang

Komunikasi adalah hal mendasar yang sangat dibutuhkan oleh manusia pada umumnya. Hal tersebut timbul dan berkembang karena besarnya peran komunikasi untuk membangun kontak sosial antar manusia di dalam suatu lingkungan sehingga terjadi sosialisasi.

Seiring perkembangan teknologi yang sangat pesat,proses komunikasi terus berkembang mengikuti perkembangan teknologi. Kebutuhan manusia untuk mengetahui informasi secara cepat dan akurat menjadikan komunikasi semakin penting dan sangat di butuhkan oleh manusia.

Salah satu bagian dari komunikasi yang sedang berkembang pesat adalah komunikasi massa. Komunikasi massa adalah komunikasi dengan menggunakan media massa. Media massa dibagi menjadi dua yaitu media cetak dan media elektronik. Media massa cetak terdiri dari surat kabar, tabloid, dan lain-lain, sedangkan media massa elektronik terdiri dari radio, film, televisi, dan lain-lain.


(11)

commit to user

Dari tahun ke tahun, jumlah media yang bermunculan untuk menyuguhkan informasi kepada khalayak pun semakin banyak bermunculan.Menjamurnya media yang ada saat ini menyebabkan persaingan yang sangat ketat diantara media tersebut. Sehingga semakin cepat kemampuan media dalam menyiarkan berita, semakin

cepat pula sebuah media mampu “memuaskan” khalayak,maka media

itulah yang akan dapat bertahan di tengah persaingan ketat dari media yang lainnya.

Media televisi sebagai salah satu media komunikasi elektronik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peradaban kehidupan manusia, hampir dalam keseharian kita selalu berhubungan dengan media komunikasi massa yang paling berpengaruh ini. Ketika kita menginginkan informasi kita dapat menonton siaran berita di televisi, saat kita ingin memperoleh hiburan maka televisi selalu dapat menyajikan tayangan-tayangan hiburan yang menarik, dan dengan menonton televisi maka akan banyak hal-hal baru yang dapat diketahui oleh manusia.

Salah satu stasiun televisi yang baru-baru ini muncul meramaikan perindustrian televisi di Indonesia adalah KOMPAS TV. KOMPAS TV yang baru tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 cukup di perhitungkan keberadaanya di perindustrian televisi di


(12)

Indonesia. KOMPAS TV mengemas program tayangan news,

adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan kualitas.

Konten program tayangan KOMPAS TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.

Program acara talk show Kata Kita menjadi salah satu program di divisi News Magazine KOMPAS TV yang sangat informatif dan edukatif. Dialog yang mengangkat isu-isu utama yang ramai di perbincangkan di portal berita dan media sosial yang berorientasi menyaring opini untuk mencari solusi. Dalam pelaksanaan KKM, penulis di beri kesempatan untuk menjadi Asisten Produser di acara talk show Kata Kita di KOMPAS TV.

Talk Show Kata-Kita mengangkat isu-isu yang ramai di perbincangkan di masyarakat berdurasi 60 menit. Talk Show ini

tayang setiap Sabtu pukul 20.00–21.00 WIB. Ada 5 Segmen dalam 1

episode Kata-Kita. Segmen 1 terdiri dari Monolog Pembuka, Pemutaran VT topik, Interaksi Narasumber (Dialog), Teaser, Band Performace. Segmen 2 terdiri dari VT Vox Pop warga, Interaksi Media Sosial, Update Portal Media, Interaksi Narasumber (Dialog), Band Performance. Segmen 3 terdiri dari Dialog di Panggung dengan Narasumber khusus, Interaksi Media Sosial, Interaksi Narasumber


(13)

commit to user

(Dialog), Teaser, VT Grafis data. Segmen 4 terdiri dari Interaksi Audince, VT data baru di layar, Interaksi Narasumber (Dialog), Teaser, Band Performance. Segmen 5 terdiri dari Interaksi Audince dan Narasumber (Dialog), Closing Statement, Band Performance.

Banyak sekali pelajaran yang bisa di peroleh ketika penulis melaksanakan KKM selama 2 bulan, karena di bagian News Magazine penulis juga di beri kesempatan belajar dalam produksi acara lain seperti acara Kita Bisa,Jalan Keluar dan Klik Arbain. Namun penulis tetap mengutamakan pekerjaan dan tidak meninggalkan kewajiban di acara Kata Kita.

Maka dari itu dalam Tugas Akhir ini penulis ingin mejelaskan secara sederhana mengenai bagaimana tugas asisten produksi dalam proses produksi dari sebuah acara talk show Kata Kita di KOMPAS TV.


(14)

B. Tujuan Kuliah Kerja Media

Tujuan yang ingin di capai penulis selama melaksanakan Kuliah Kerja Media (KKM) di KOMPAS TV, adalah :

1. Mempelajari bagaimana kegiatan sebuah siaran televisi nasional 2. Mencoba mengimplementasikan ilmu yang sudah didapat saat di

bangku kuliah.

3. Untuk melengkapi ilmu-ilmu di bidang penyiaran yang belum diperoleh di masa perkuliahan.

4. Untuk mengetahui dan mempelajari langsung bagaimanaproses produksi sebuah acara televisi

5. Merasakan bagaimana cara kerja di sebuah televisi nasional agar kelak mudah beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya, juga belajar bekerja sama dalam sebuah tim untuk memajukan perusahaan yang diusung bersama.

6. Sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang Diploma III (D3) di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Penyiaran, Universitas Sebelas Maret Surakarta


(15)

commit to user

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Media Televisi

Televisi merupakan paduan audio dari segi penyiarannya dan video dari segi gambar bergeraknya. Sejak ditemukan televisi untuk pertama kalinya orang dapat mengetahui dari dekat sebuah tampilan gambar yang bergerak dengan disertai suara yang dibuat oleh orang lain disuatu tempat. Mulai saat itu manusiapun berlomba ingin menampilkan segala macam sesuatu dengan tujuan agar dilihat oleh orang lain melalui media televisi (Effendy, 1984 : 24)

Media televisi sebagai salah satu media komunikasi elektronik telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari peradaban kehidupan manusia, hampir dalam keseharian kita selalu berhubungan dengan media komunikasi massa yang paling berpengaruh ini. Ketika kita menginginkan informasi kita dapat menonton siaran berita di televisi, saat kita ingin memperoleh hiburan maka televisi selalu dapat menyajikan tayangan-tayangan hiburan yang menarik, dan dengan menonton televisi maka akan banyak hal-hal baru yang dapat diketahui oleh manusia.


(16)

Televisi merupakan sebuah media yang paling unggul diantara media komunikasi yang lain saat ini. Realitas dan informasi atas suatu peristiwa dapat dikemas sebegitu menariknya untuk disajikan kepada pemirsa. Pesan -pesan yang di sampaikan bukan hanya di dengar tapi juga dapat dilihat melalui layar kaca dengan penayanganya melalui gambar yang bergerak. Dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki televisi seperti mendekatkan pemirsa dengan informasi yang di butuhkannya. Dengan penayangannya yang hampir 24 jam tidak dapat di pungkiri televisi sangat berpengaruh dalam hidup manusia mulai dari cara befikir , gaya hidup , perlaku dan lain sebaginya.

Tidak terlepas dari peran televisi sebagai sarana komunikasi, informasi, hiburan, pendidikan dan lain-lain. Televisi hanyalah sebuah perangkat elektronik yang tidak berfungsi apa-apa tanpa adanya manusia yang menjadikannya sebagai sarana tersebut diatas, televisi tidak dapat menciptakan informasi, hiburan dan sebagainya. Sebagai contoh, untuk menjadikan televisi sebagai sarana hiburan, manusia harus menciptakan hiburan itu terlebih dahulu, dan televisilah yang bertugas menayangkannya. Dan salah satu tempat untuk menciptakan hiburan tersebut adalah stasiun televisi. Menurut J.B Wahyudi, “stasiun televisi adalah tempat berbagai kegiatan dari organisasi penyiaran,mulai dari kegiatan perencanaan, pembuatan program, proses produksi, administrasi dan proses penyiaran”. Studio televisi


(17)

commit to user

adalah tempat memproduksi paket siaran televisi dan tempat menyiarkan sekaligus. (Wahyudi, 1986:2)

B. Program Siaran Televisi

Acara televisi atau program televisi merupakan acara-acara yang ditayangkan oleh stasiun televisi. Sebelum membentuk sebuah program acara, harus menentukan sebuah format acara televisi terlebih dahulu. Agar dapat membentuk sebuah program acara yang berkualitas dan dapat diterima di hati pemirsa.

Menurut Naratama, penulis buku yang berjudul “Menjadi Sutradara Televisi”, definisi format acara televisi adalah sebuah perencanaan dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai criteria utama yang di sesuaikan dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. (Naratama, 2004 : 62)

Di dalam produksi sebuah program acara televisi dapat dibedakan menjadi dua bentuk hasil produksi, yaitu :

1. Program acara tidak langsung

Sebuah program acara yang disiarkan secara tidak langsung. Sehingga program acara tersebut kejadiannya sudah dilakukan terlebih dahulu, baru kemudian dilakukan proses penyempurnaan baik sistem audio melalui mixing atau dubbing dan sistem video melalui proses editing, tilting, chroma key, pemberian effect, colouring, dan


(18)

sebagainya. Di dalam produksi televisi hal ini dikenal dengan istilah Post Production. Karena semua hasil produksi sudah dalam bentuk jadi maka bila hendak menyiarkan atau menyajikannya kepada pemirsa, cukup dengan cara memutar rekaman dari kaset pita VHS, mini DV, Betacam, hardisk, DVD, ataupun media penyimpanan lainnya. Proses produksi acara tidak langsung lebih mudah karena bila ada kesalahan bisa diulang dan diralat. Sedangkan hasil produksi bisa di evaluasi dan diperbaiki melalui editing dan fixing terlebih dahulu sebelum ditayangkan di televisi.

2. Program acara siaran langsung

Sebuah program acara yang disiarkan secara langsung atau live kepada pemirsa. Siaran langsung dapat dibedakan dalam dua kategori besar yaitu siaran langsung dari studio atau di dalam stasiun televisi itu sendiri dan siaran langsung yang berasal dari luar stasiun televisi tersebut, baik di dalam maupun diluar kota. Siaran langsung juga bisa menghemat biaya editing, karena proses siarannya langsung dipancarkan ke udara saat itu juga.

C. Jenis-jenis Program Siaran Televisi

Di Indonesia kecenderungan televisi swasta sudah mulai mengarah kepada sistem di Amerika. Ini dimulai dari garapan-garapan sinetron, kuis dan beberapa acara hiburan lainnya. Cara seperti ini memang sangat menguntungkan bagi stasiun televisi tersebut, karena


(19)

commit to user

semuanya dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan bisnis, yaitu untung dan rugi.

Pada umumnya isi program siaran di televisi maupun radio

meliputi acara seperti diterangkan berikut dengan tentunya

penggunaan berbagai nama berbeda sesuai dengan keinginan stasiun televisi masing-masing.

1. News Reporting (Laporan Berita) 2. Talk Show

3. Call-in Show 4. Documentair 5. Magazine / Tabloid 6. Rural Program 7. Advertising

8. Education / Instructional 9. Art & Culture

10. Musik

11. Sinetron / Drama 12. TV Movies

13. Game Show / Kuis 14. Comedy

Berbagai jenis program siaran tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak harus ada semuanya. Acara-acara tersebut sangat tergantung


(20)

dari kepentingan masing-masing stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan. (Muda,2005 : 7 -9)

D. Program Talk Show

Program talk show atau perbincangan adalah program yang menampilkan satu atau beberapa orang untuk membahas suatu topik tertentu yang dipandu oleh seorang pembawa acara atau host. Mereka yang di undang adalah orang-orang yang berpengalaman langsung dengan peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka ahli dalam masalah yang sedang dibahas. (Morissan. 2008 : 222)

Program ini dapat menjadi membosankan apabila tidak dilakukan upaya yang membuat program talk show menjadi menarik. Daya tarik program talk show diskusi atau panel diskusi, terletak pada topik perbincangan atau permasalahan yang dibicarakan. Dalam hal ini, ada tiga kategori untuk mengetahui sejauh mana permasalahan yang di bicarakan itu menarik. Pertama, masalah itu merupakan masalah yang sedang menjadi pergunjingan di masyarakat atau masalah yang sedang hangat di masyarakat. Kedua, masalah itu mengandung kontroversial dan konflik di masyarakat. Ketiga, masalah

itu menyangkut atau bersangkut – paut dengan kepentingan

masyarakat banyak dan masyarakat membutuhkan informasi serta jawaban yang jelas mengenai permasalahan tersebut.


(21)

commit to user

Selain permasalahan yang menarik, program talk show diskusi panel juga harus menghadirkan tokoh yang menarik. Ada tiga kategori tokoh yang menarik. Pertama, dia adalah public figure atau idola (panutan) masyarakat. Kedua, salah satu tokoh yang paling ahli atau bisa dianggap paling mengusai bidang atau permasalahan yang menjadi topik bahasan. Ketiga, tokoh yang kontroversi, kritis dan vokal. Program talk show akan menjadi lebih hangat, menarik dan

penuh tantangan lewat tokoh–tokoh seperti itu. ( Wibowo, 2007 : 83)

Produksi acara talk show dilaksanakan dengan diawali seorang produser menentukan topik atau permasalahan diskusi dengan riset. Hasil riset yang memenuhi kriteria materi produksi yang baik dipakai sebagai topik. Dengan riset pula produser menetukan tokoh-tokoh yang akan diundang untuk produksi program talk show. Kemudian dipilih presenter yang menguasai permasalahan, presenter kemudian menyusun permasalahan pembicaraan berdasarkan bahan yang telah di pelajari dari bebagai sumber.

Pada hari penayangan atau rekaman produksi itu, seperti pada program talk show wawancara, tamu-tamu dibiasakan terlebih dahulu dengan suasana studio. Sesudah itu barulah produksi dimulai. Sesudah rekaman, transkripsi langsung dikerjakan oleh asisten pengarah acara dan langsung dicarikan bahan ilustrasi visual dari stock shot atau liputan, apabila program di rekam lebih dahulu. Didalam editing,


(22)

ilustrasi visual disisipkan program utama. Kemudian siaplah program itu untuk suatu preview sebelum ditayangkan. (Wibowo, 2007:85)

E. Tahap Pelaksanaan Acara

Dalam proses pembuatan produksi sebuah program acara televisi memerlukan tahapan pelaksanaan produksi yang jelas dan efisien dibandingkan tahapan sebelumnya. Untuk melaksanakan tahapan-tahapan produksi dilaksanakan sesuai Standart Operation

Procedure (SOP)

Namun tidak semua acara terkait dengan SOP tersebut, seperti untuk acara berita karena terkait dengan nilai aktualitas dan faktualitas sehingga tidak perlu melewati tahapan tersebut. Di dalam bukunya

Television Production, Alan Wurtzel menguraikan prosedur kerja

untuk memproduksi program siaran televisi, disebut sebagai Four

Stage of Television production. Keempat tahapannya adalah sebagai

berikut :

1. Pre Production Planning 2. Setup and Rehersal 3. Production


(23)

commit to user

Secara skematis keempat tahapan produksi ini dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Pre Production Planning

Pada tahapan ini merupakan proses awal dari seluruh kegiatan yang akan datang. Tahap pra-produksi meliputi tiga bagian seperti berikut ini:

a. Penemuan Ide

Tahapan ini dimulai ketika seorang produser menemukan ide atau gagasan, membuat riset dan menuliskan naskah atau meminta penulis naskah mengembangkan gagasan menjadi naskah sesudah riset.

b. Perencanaan

Tahap ini meliputi penetapan jangka waktu kerja (time

schedule), penyempurnaan naskah, pemilihan artis, lokasi

dan crew. Selain estimasi biaya, penyediaan biaya dan rencana alokasi merupakan bagian dari perencanaan yang perlu dibuat secara hati-hati dan teliti.

c. Persiapan

Tahap ini pemberesan semua kontrak, perizinan, dan surat-menyurat. Latihan para artis dan pembuatan setting, meneliti dan melengkapi peralatan yang diperlukan. Semua


(24)

persiapan ini paling baik diselesaikan menurut jangka waktu kerja (time schedule) yang sudah ditetapkan.

(Wibowo, 1997 : 20)

2. Setup and Rehersal

a. Setup merupakan tahapan persiapan-persiapan yang bersifat

teknis dan dilakukan oleh anggota inti bersama kerabat kerjanya, sejak dari mempersiapkan peralatan yang akan digunakan baik untuk keperluan di dalam maupun di luar studio, sampai mempersiapkan denah untuk setting lampu, microfon maupun tata dekorasi.

b. Rehersal (latihan) tidak saja berlaku bagi para artis

pendukungnya, tetapi sangat penting pula bagi anggota kerabat kerja, sejak dari switcher, penata lampu, penata suara, floor director, cameramen sampai ke pengarah acaranya sendiri.

3. Production

Yang dimaksud dengan production adalah upaya merubah bentuk naskah menjadi bentuk media audio visual untuk televisi. Di dalam pelaksanaan produksi, karakter produksi lebih ditentukan oleh


(25)

commit to user

karakter naskahnya. Sebab naskah merupakan hasil penuangan idea atau gagasan.

Karakter produksi menurut lokasinya di bagi menjadi tiga bagian, yaitu :

a. Produksi yang diselenggarakan sepenuhnya di dalam studio b. Produksi yang sepenuhnya diselenggarakan di luar studio c. Produksinya merupakan gabungan di dalam dan di luar

studio

4. Post / Pasca Production

Pada tahapan terakhir atau tahap post production, dimaksudkan merupakan tahap penyelesaian atau penyempurnaan, dari bahan baik yang berupa pita auditif maupun pita audio visual.

Tahap penyelesaian atau penyempurnaan meliputi :

a. Melakukan editing baik suara atau gambar video

b. Pengisian grafik pemangku gelar atau berupa insert visualisasinya

c. Pengisian narasi

d. Pengisian sound effect dan ilustrasi

e. Melakukan evaluasi terhadap hasil produksinya (Subroto, 1994 :158-159)


(26)

Di dalam bukunya Dasar-dasar Program Televisi, Fred Wibowo menguraikan bahwa pada tahap pasca produksi memiliki tiga langkah utama, yaitu:

1. Editing off line

Setelah shoting selesai, Script boy / girl membuat logging, yaitu mencatat kembali semua hasil shoting berdasarkan catatan shoting, gambar beserta time codenya. Kemudian berdasarkan catatan tersebut, sutradara akan membuat editing kasar yang di sebut editing off line sesuai dengan gagasan yang ada dalam synopsis dan treatment. Sesudah hasil editing off line itu dirasa pas dan memuaskan barulah dibuat editing script. Editing script ini sudah dilengkapi dengan uraian untuk narasi dan bagian-bagian yang perlu di isi dengan ilustrasi musik. Kemudian hasil shoting asli dan naskah editing diserahkan kepada editor untuk dibuat editing on line.

2. Editing on line

Berdasar naskah editing atau editing script, editor mengedit hasil shoting asli. Sambungan- sambungan setiap shot dan adegan (scene) di buat tepat berdasarkan catatan kode waktu dalam naskah editing. Demikian pula sound


(27)

commit to user

asli dimasukkan dengan level yang sempurna. Setelah editing on line ini siap, proses berlanjut dengan mixing. 3. Mixing

Narasi yang sudah direkam dan ilustrasi music yang juga sudah direkam, dimasukan ke dalam pita hasil editing on line sesuai dengan petunjuk atau ketentuan yang tertulis dalam neskah editing. Keseimbangan antara sound effect, suara asli, suara narasi dan musik harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak saling mengganggu dan terdengar jelas. Sesudah proses mixing ini boleh dikatakan bagian yang penting dalam post production sudah selesai. (Wibowo, 1997 : 23)


(28)

commit to user BAB III

DISKRIPSI PERUSAHAAN KOMPAS TV

A. Data Umum Kompas TV

Nama Perusahaan : KOMPAS GRAMEDIA

Nama Usaha : KOMPAS TV

Alamat : Kompastv Building, Palmerah Selatan No.1

Jakarta 10270

Telephone : (021) 5365 4898/5365 489

Fax : 021- 5365 4907

Website :www.kompas.tv

\


(29)

commit to user B. Sejarah Kompas TV

Kompas TV, sebuah perusahaan media yang menyajikan konten tayangan televisi inspiratif dan menghibur untuk keluarga Indonesia. Sesuai dengan visi misi yang diusung, Kompas TV mengemas program tayangannews, adventure & knowledge, entertainment yang mengedepankan kualitas. Konten program tayangan Kompas TV menekankan pada eksplorasi Indonesia baik kekayaan alam, khasanah budaya, Indonesia kini, hingga talenta berprestasi.Tidak hanya berhenti pada program tayangan televisi, tersedia pula produksi film layar lebar dengan jalan cerita menarik dan didukung talenta seni berbakat Indonesia. Beberapa film layar lebar yang diproduksi adalah Lima Elang dan Garuda DI Dadaku 2 karya Rudi Soedjarwo, serta sebuah film animasi berjudul Si Geboy.Sebagai content

provider, Kompas TV akan tayang perdana pada tanggal 9 September 2011 di

beberapa kota di Indonesia antara lain: Medan, Palembang, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, Banjarmasin, dan Makassar. Jumlah kota tersebut akan segera bertambah pada kuartal ketiga tahun 2011 dan sepanjang tahun 2012. Dengan kerjasama operasi dan manajemen, Kompas TV memasok program tayangan hiburan dan berita pada stasiun televisi lokal di berbagai kota di Indonesia yang telah terlibat dalam proses kerja sama. Stasiun televisi lokal akan menayangkan 70% program tayangan produksi Kompas TV dan 30% program tayangan lokal. Dengan demikian, stasiun televisi lokal memiliki kualitas yang tidak kalah dengan stasiun


(30)

televisi nasional, tentunya dengan keunggulan kearifan lokal daerah masing-masing.

Kompas TV juga menyediakan kanal televisi berbayar pertama di Indonesia yang memiliki kualitas High Definition (HD). Kualitas High

Definition menyajikan gambar dengan resolusi tinggi sehingga pemirsa dapat

menikmati detail gambar dengan kontur jelas dan warna yang lebih tajam. Kompas TV sebagai pionir kualitasHigh Definition juga tengah mengarah pada sistem televisi digital sesuai standar yang lazim digunakan secara internasional.Kompas TV tentu memperhatikan kualitas program tayangan yang ditampilkan. Tumbuh dalam indutri televisi komersial dengan persaingan yang sangat ketat, Kompas TV berusaha untuk tetap berada pada koridor visi misi sehingga dapat selalu menyajikan pogram tayangan inspiratif dan informatif dengan kemasan menarik bagi keluarga Indonesia. Karena merupakan tanggung jawab besar bagi sebuah stasiun televisi untuk turut membentuk moral bangsa.Menjawab tantangan dunia media di Indonesia,

sebagai bagian dari Kompas Gramedia Group yang memiliki

motto Enlightening People, Kompas TV didukung dengan komposisi karyawan berkualitas dan berdedikasi tinggi senantiasa berusaha menyalurkan informasi yang akan menjadi Inspirasi Indonesia.


(31)

commit to user C. Visi dan Misi

To be the most creative organization in southeast asia to enlight people's live with programmes and services that inform, education and entertaint and to engange our audiences with an independent, distinctive and appealing mix of programming and content, delivered via multiplatform service.

Atau bisa diartikan dalam bahasa Indonesia sebagai berikut :

Menjadi organisasi yang paling kreatif di Asia Tenggara dalam mencerahkan kehidupan manusia dengan menayangkan program-program dan jasa-jasa yang bersifat informatif, edukatif, dan menghibur; mengikat para penonton dengan paduan program dan layanan yang mandiri, berbeda, serta memikat; dan disuguhkan melalui layanan multiplatform


(32)

D. Logo K

Sumber: D

Bentuk & unsur-unsur dara indonesia. Unsu dalam unsur warn berada dalam keseimbangan, h berwarna ini teri melambangkan in

go Kompas TV Gambar 1

r: Data Internal Kompas TV

& warna logo menggambarkan indonesia ya arat, laut, udara, dan makhluk hidup yang sur-unsur indonesia yang bhinneka tunggal ika arna-warna yang diwakili oleh 9 warna. Masing

bentuk segitiga yang mengartikan ener , hukum. Ilmu pasti, agama, dan dinamis. B erintegrasi dalam bentuk mirip huruf k, inisial integrasi keragaman dan keutuhan sebagai inspi

yang terdiri dari ng ada di bumi ika itu dicitrakan sing-masing warna nergi, kekuatan, s. Bentuk segitiga sial dari kompas, spirasi indonesia.


(33)

commit to user E. Jaringan Siaran

Kompas TV mulai mengudara secara luas pada tanggal 9 September 2011 melalui jaringan televisi lokal di daerah. Siaran stasiun televisi lokal tersebut terdiri dari 70% siaran yang direlai dari Kompas TV dan sisa 30%-nya merupakan siaran yang dikelola sendiri. Stasiun televisi lokal yang termasuk ke dalam jaringan Kompas TV sejak tanggal 1 Maret 2012 adalah :

a. Ktv (Jabodetabek dan sebagian Serang)

b. Khatulistiwa TV (Pontianak)

c. ATV (Malang - Batu)

d. Makassar TV (Makassar)

e. RBTV Jogja (Yogyakarta)

f. TVB (TV Borneo) (Banjarmasin)

g. AFB TV (Kupang)

h. Bengkulu TV (Bengkulu)

Stasiun TV yang berada dalam Jaringan Kompas TV yang menyiarkan hampir 70% siarannya yaitu :

a. Kompas TV Surabaya

b. STV Bandung (Bandung)

c. Dewata TV (Denpasar)

d. TVB (TV Borobudur) (Semarang)


(34)

Sejak tanggal 9 September 2011, Kompas TV juga dapat disaksikan di televisi berlangganan sebagai berikut:

a. Indovision

b. aora

c. Centrin TV

d. First Media

e. Groovia TV

f. OrangeTV

g. Skynindo

h. TelkomVision

i. YesTV

j. Max3

Kompas TV dapat juga disaksikan secara siaran gratis melalui parabola di Satelit Palapa D dan via live streaming di kompas.tv/live.


(35)

commit to user BAB IV

PELAKSANAAN KULIAH KERJA MEDIA

A. Deskripsi Acara

1. Deskripsi program acara Talk Show Kata Kita

Talk Show Kata Kita adalah salah satu program Talk Show News Magazine di Kompas TV. Talk Show ini berformat Live/Tapping show dengan durasi 60 menit dan di bagi menjadi 5 segmen. Talk Show ini tayang

setiap hari Sabtu mulai dari pukul 20.00–21.00 WIB.

Talk Show Kata Kita memiliki gaya bahasan Talkshow dibawakan secara ringan namun berbobot, Seluruh narasumber diberi kesempatan beropini, Audience dan Pemirsa juga dapat beropini melalui media social, Tidak menggunakan kata-kata kasar / menyinggung SARA, Dialog yang berorientasi menyaring opini untuk mencari solusi.

Dipandu oleh Timothy Marbun yang sudah berpengalaman menangani acara talk show di Metro TV dan Kompas TV dengan pembawaan ringan atraktif namun berbobot. Narasumber yang di hadirkan adalah angkatan muda yang menonjol di bidang mereka, Generasi muda yang memiliki kesadaran sosial yang tinggi, tokoh yang menginspirasi generasi muda, Tokoh-tokoh muda yang berprestasi. Audience yang hadir adalah mereka dari


(36)

Komunitas Sosial / Hobi, Bloggers dan mereka yang aktif di social media, Komunitas Kompasiana, Komunitas Profesional Muda

2.Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari program acara talk show Kata Kita adalah Menampung opini publik terhadap suatu isu, Menyeleksi opini dari tokoh-tokoh masyarakat dan mereka yang menawarkan perspektif yang baru, Menyuarakan aspirasi generasi muda penerus bangsa, Membuka forum diskusi antar pihak yang terkait dengan para pemikir muda, Mengembangkan minat kaum muda pada penyelesaian permasalahan bangsa, dan tidak hanya mengeluh, Melatih publik mencari solusi bersama.


(37)

commit to user B. Focus Of Interest

Tugas Production Assistant dalam proses produksi Talkshow Kata-Kita di bagi menjadi 3 tahapan yaitu Pra Produksi, Produksi dan Pasca

Produksi. Berikut ini adalah tugas Production Assistant dalam alur kerja

proses produksi talkshow Kata-Kita : 1. Pra-Produksi:

a. Menentukan Tema, melalui meeting tema dan breakdown segmentasi dan list kebutuhan untuk tapping/live program KATA KITA

1) Menghubungi Executive produser dan produser untuk ikut dalam rapat tema.

2) Membuat notulensi dalam rapat 3) Memesan ruang rapat

4) Melakukan schedulling, baik tapping, survei dan sebagainya

b. Hunting Narasumber sesuai tema

1) Menghubungi narasumber-narasumber yang direncakan dan sesuai tema, baik via email maupun telfon.

2) Bila tidak memiliki kontak narasumber terkait, maka akan menghubungi produser dialog atau talent koordinator di lantai 3. Nilai tambahnya bisa sharing dan meminta pertimbangan narasumber mana yang cocok untuk tema kita


(38)

3) Menghubungi dengan memberi kepastian tanggal, tempat, tema yang akan dibahas.

4) Jika narasumber adalah artis, biasanya negosiasi harga agar lebih terjangkau. Biasanya menekan maksimal 2.500.000 untuk pembayaran cash dan dipotong pajak.

c. Survei Lokasi dan Menentukan Lokasi Shooting

1) Memesan mobil operasional untuk kebutuhan survei 2) Memastikan jadwal survei yang telah dibuat

3) Menghubungi pihak-pihak yang dilibatkan dalam survei

4) Yang sering dilibatkan untuk survei adalah, tim Set property, Tim Mekanik Enginering, Tim Tehnikal Director, Tim Lighting, Tim

Audioman, Tim Procurement untuk EFP. Masing-masing

menghubungi Koordinator atau Head nya untuk mendapatkan tim yang akan membantu saat survei dilakukan.

5) Mengadakan pertemuan antara pihak Operasional Lokasi Shooting dengan seluruh pihak Kompas TV yang berkaitan dengan penyelenggaraan kegiatan Shooting KATA KITA.

6) Survei juga melibatkan tim PMC untuk keperluan komunikasi marketing, seperti surat kerjasama yang nantinya akan berkaitan dengan barter profit antara pihak Kompas TV dengan Lokasi Shooting (Mall)


(39)

commit to user

d. Memesan Kebutuhan Shooting melalui sistem Insosys

1) Memesan kebutuhan set dan backdrop KATA KITA melalui Good Request

2) Memesan Kebutuhan Property. Seperti Sofa, Meja-meja besar, Coffe Table, Kursi audience, kain hitam, karpet hitam, property-property penghias, dan lain sebagainya. Melalui Good request dan juga berkonsultasi dengan tim property.

3) Memesan Meals melalui form, biasanya meals diperuntukkan crew dan audience. Berikut juga dengan kelengkapannya seperti aqua gelas dll

4) Memesan spek alat yang sudah di survei oleh tim teknis dan dikirim oleh tim Technical Director, kemudian diteruskan ke UPM untuk menginput data ke sistem insosys.

5) Memesan semua kendaraan operasional, dan membuat jadwal pemakaian kendaraan, mulai dari liputan VT, setup, hari H dan juga set down

6) Memastikan bahwa semua akomodasi untuk shooting telah aman e. Menyiapkan VT

1) Bersama editor menyiapkan VT-VT yang akan di putar di layar


(40)

f. Set Up KATA KITA

1) Mendampingi tim teknis melakukan setup di lokasi shooting. 2) Tim teknis biasanya terdiri dari TD, Lighting, Audio, Genset, Set

dan Property.

3) Menjadi Penanggung jawab dalam Set Up ketika terjadi kendala di lapangan ketika set up

4) Memastikan meals crew set up terjaga dengan aman

5) Membantu kelancaran set up di lokasi shooting dengan datang dan menemani set up di lokasi shooting.

6) Menge-set plasma yang ada di lokasi shooting

2. Produksi

a. Briefing Sebelum Shooting

1) Membuat rundown dan breakdown

2) Membantu produser menjelaskan kepada Floor Director dan Program Director yang bertugas di lapangan

b. LO untuk Narasumber

1) Memastikan kembali para Narasumber sudah berada di lokasi shooting sebelum jam tapping.


(41)

commit to user

2) Menemani dan mengajak ngobrol narasumber sekaligus

menunjukkan tempat transit sebelum shooting dilakukan (touch up).

3) Mendirect narasumber-narasumber dan memberi penjelasan rudown acara.

4) Memastikan host benar-benar siap untuk shooting.

c. Shooting

1) Mendampingi produser memastikan shooting berjalan dengan lancar dan sesuai rundown

2) Lebih sering memposisikan diri membantu produser yang tadinya sekaligus host

3) Memastikan semua kebutuhan d. Set Down

1) Ikut membantu mengemas alat dan sistem ketika shooting telah berakhir

2) Memastikan kebersihan dan melapor ke pihak lokasi shooting sesuai prosedur masing-masing lokasi.

3) Memastikan semua alat telah kembali dengan baik di warehouse. 4) Menemani set down hingga selesai.


(42)

3. Pasca Produksi a. Ingest Gambar

1) Menyimpan semua card hasil tapping 2) Mengcopy mentah semua bahan tappingan

3) Mengingest (capture) hasil tappingan dengan sistem ingest yang baik

b. Menemani Editing

1) Bersama editor menemani editing.

2) Melengkapi kebutuhan gambar yang kurang menurut editor dan produser.

3) Secara langsung memastikan proses editing berjalan lancar

c. LPJ (Laporan Pertanggungjawaban)

1) Membantu produser membuat laporan pertanggung jawaban

keuangan dengan menyusun semua nota dan kwitansi.

d. Mengantar Materi ke QC

1) Setelah editing materi siap, maka mengantarkan ke QC untuk dimasukkan sebelum tayang di layar


(43)

commit to user

e. Revisi Editing (bila ada)

1) Tidak semua materi yang di setor ke QC telah aman. Oleh sebab itu sangat penting adanya manajemen editing yang baik, sehingga dapat di masukkan ke QC 9 jam sebelum tayang.

2) Ketika ada revisi maka harus mengambil kembali materi dan kemudian mengedit ulang bagian yang perlu di revisi

f. Membantu Promo

1) Tidak wajib, namun sangat senang membantu promo tayangan


(44)

C. Kegiatan Kuliah Kerja Media

Kompas TV adalah stasiun televisi yang penulis pilih untuk menjalani Kuliah Kerja Media (KKM) terhitung per 1 Februari 2013 sampai 1 April 2013 atau selama tepat 2 bulan. Dalam pelaksanaan (KKM) penulis tergabung dalam divisi News Magazine dan diberi tanggung jawab sebagai assistant produksi untuk acara talk show Kata Kita. Penulis juga di beri kesempatan belajar dalam produksi acara lain seperti acara Kita Bisa,Jalan Keluar dan Klik Arbain. Dan dibawah ini adalah laporan lengkap laporan periodik penulis selama menjalani proses magang di Kompas TV.

I. Minggu Pertama, 1 Februari 2013 s/d 8 Januari 2013

Minggu pertama pelaksanaan KKM, penulis menemui Ibu Elly Husin selaku mentor untuk memberi pengarahan kepada penulis tentang apa saja tugas-tugas yang akan di kerjakan selama KKM 2 bulan di Kompas TV. Penulis di tempatkan oleh mentor untuk menjadi assistant produksi untuk acara Talk Show Kata Kita dan di perbolehkan untuk mengikuti program lain selama masih bisa bertanggung jawab di acara yang telah di amanahkan. Kegiatan pertama penulis adalah mencoba beradaptasi dengan lingkungan dan karyawan-karyawan Kompas TV. Sambutan ramah dari karyawan-karyawan Kompas TV sangat membantu penulis untuk beradaptasi dan di persilahkan untuk sering-sering bertanya apabila mengalami kesulitan dalam alur kerja maupun pengenalan alat-alat yang di gunakan untuk produksi serta hal-hal


(45)

commit to user

lain yang sekiranya penulis ingin tanyakan untuk memperlancar proses produksi.

Pada awal menjalani KKM penulis langsung di ajak liputan ke lapangan bersama Mas Dwi Ari Prasetyanto (Mas iddot) untuk mewawancarai Jokowi perihal banjir Jakarta. Pada saat di lapangan penulis bingung dan canggung karena masih awam dengan alat yang di gunakan serta alur kerja yang sangat cepat. Banyak pelajaran yang bisa di ambil penulis setelah liputan ini karena penulis bisa merasakan bagaimana suasana di lapangan dan penulis juga di beri banyak masukan dan nasehat-nasehat tentang bagaimana proses kerja di lapangan.

Pada hari selanjutnya penulis bertemu dengan tim Kata Kita. Mas Timothy Marbun selaku pembawa acara yang merangkap sebagai produser dan Mas Fathurrohman selaku assistant produksi memberi pengarahan dan perkenalan tentang acara Talk Show Kata Kita dan hal-hal apa saja yang harus di lakukan seorang assistant produksi. Di minggu pertama ini penulis mengikuti proses pra produksi sebelum acara Live Kata Kita episode Mitigasi Bencana di lakukan yaitu seperti liputan Vox Pop, Capture dan menyimpan data hasil liputan, mengumpulkan bahan-bahan di library untuk menambah kelengkapan sebelum acara live dilaksanakan. Di minggu pertama ini penulis juga langsung di beri kesempatan untuk terlibat langsung di acara live Talk Show Kata Kita. Dan di hari terakhir di minggu pertama ini penulis juga di beri kesempatan untuk terlibat di acara tapping Jalan Keluar di IPB.


(46)

Banyak pengalaman dan pelajaran yang di alami penulis di minggu pertama ini. Dengan sudah bertambahnya wawasan mengenai alur kerja dan peralatan-peralatan yang di gunakan serta mulai bisa beradaptasi menjadikan penulis bisa mengerjakan lebih banyak hal di minggu-minggu selanjutnya.

II. Minggu Kedua, 11 Februari 2013 s/d 17 Februari 2013

Karena di minggu kedua ini acara Kata Kita sedang tidak produksi di karenakan pematangan konsep baru maka penulis mencoba mencari pekerjaan lain agar dapat lebih berkembang. Di minggu ini penulis ikut dalam shoting acara Kita Bisa yang berkonsep menceritakan atlet-atlet Indonesia yang pernah berjaya. Di liputan membuat rekonstruksi pecatur Utut dan liputan di pelatnas catur, penulis di beri kesempatan untuk menjadi kameramen dan belajar menggunakan alat-alat baru.

Pada hari-hari selanjutnya penulis di ajak Mas Dwi Ary untuk belajar mengoperasikan Porta Jib dan belajar lebih dalam lagi dalam menggunakan kamera Sony XD Cam EX-1 dan Clip On Sennheiser 63. Di hari terakhir minggu kedua ini penulis ikut dalam acara live news Kompas Pagi dan Kompas Siang di lapangan.

Belum terbiasanya menggunakan alat-alat seperti porta jib, kamera XD Cam EX-1 dan Clip On sennheiser 63 menjadi kesulitan/kendala penulis di minggu ini. Sering bertanya dan terus mencoba belajar mengeksplorasi


(47)

commit to user

menjadikan penulis mendapatkan banyak pengalaman dan pelajaran di minggu kedua ini.

III.Minggu Ketiga, 18 Februari 2013 s/d 22 Februari 2013

Di minggu ketiga ini suasana mulai cair dan bisa dengan cepat menempatkan diri sesuai dengan tugas yang di kerjakan karena sudah mulai terbiasa dengan situasi dan pekerjaan yang di lakukan. Di karenakan sudah mulai produksinya kembali acara Kata Kita, penulis kembali ikut membantu proses produksi acara Kata Kita.

Shoting membuat VT untuk acara Kata Kita tentang hemat listrik mengawali pekerjaan di minggu ini. Sudah mulai paham bagaimana alur kerja tim membuat tidak terlalu kesulitan bagi penulis untuk ikut membantu produksi kali ini.

Di hari-hari selanjutanya penulis diberi tugas untuk mengawal dan mempersiapkan acara tapping Talk Show Kata Kita yang bertempat di Mall FX episode Traveling. Tugas-tugas yang di lakukan penulis antara lain: Mempersiapkan property untuk panggung yang akan digunakan, Set up semua alat-alat yang akan digunakan dan memastikan semua bisa di gunakan dengan baik, Checking alat dan mempersiapkan semua hal-hal yang di perlukan untuk kelanacaran acara tapping Kata Kita.


(48)

Pelajaran baru di dapatkan penulis di minggu ini. Karena baru pertama kalinya penulis merasakan shoting Talk Show di tempat umum maka ini adalah kesempatan yang sangat berharga bagi penulis untuk menambah pengalaman dan pelajaran. Mengerti peralatan apa saja yang di gunakan ketika tapping Talk Show di Mall, Menambah pengetahuan variasi shot dan pengaturan pencahayaan, Mengerti bagaimana proses penataan panggung untuk acara di luar studio.

IV. Minggu Keempat, 25 Februari 2013 s/d 28 Februari 2013

Dalam minggu keempat penulis mengerjakan tugas mengumpulkan semua data-data hasil tapping dan membantu editor untuk mengedit hasil tapping dengan menggunakan Final Cut Pro. Karena tugas di acara Kata Kita sudah berakhir untuk minggu ini maka hari-hari selanjutnya penulis belajar lebih dalam lagi dengan mengikuti liputan Kita Bisa dengan tokoh narasumber yang di angkat adalah Harianto Arby. Beberapa jenis shoting di ikuti penulis di minggu ke empat ini antara lain: Membuat rekonstruksi tentang sosok seorang Harianto Arby dengan menggunakan seorang talent untuk menggambarkan kisah dari narasumber, Shooting chit-chat tanya jawab narasumber dan atlet muda penggemar Harianto Arby, Wawancara narasumber utama Harianto Arby tentang perjalanan dan perjuangannya. Di minggu ini tidak ada kendala yang sulit bagi penulis karena sudah kompaknya koordinasi dan sudah cukup menyatu di dalam tim. Dalam minggu ini penulis


(49)

commit to user

mendapatkan ilmu tentang bagaimana pemilihan framing yang baik dan pemilihan background agar dapat memperkuat karakter tokoh/narasumber sehingga gambar yang di hasilkan lebih bermakna.

V. Minggu Kelima, 1 Maret 2013 s/d 8 Maret 2013

Di minggu kelima ini penulis di minta oleh produser acara Kita Bisa untuk ikut membantu produksi dan ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk bisa lebih dalam lagi mempelajari tentang bahasa gambar. Beberapa kegiatan yang penulis lakukan selama minggu ini antara lain: Mencari artikel tentang Harianto Arby di Litbang Kompas yang di muat di Koran harian Kompas, Wawancara Broto Happy (Jurnalis Senior Koran Bola) mengenai Harianto Arby, Shooting membuat rekonstruksi kekalahan Harianto Arby

dengan menggunakan talent dan membuat shoot-shoot sederhana

menggunakan symbol-simbol yang bermakna, Belajar mengeksplorasi Lighting dan penggunaan Clip On untuk shooting episode selanjutnya, Wawancara Ricky Subagja dan shooting membuat chit-chat tanya jawab Ricky Subagja dengan talent, Liputan mengambil gambar medali prestasi Ricky Subagja. Shooting di minggu ini berjalan lancer dan tanpa hambatan, penulis bisa memposisikan diri di dalam tim dan berkoordinasi dengan baik. Adapun kemajuan yang penulis rasakan dari hasil kegiatan di minggu kelima ini yaitu bisa menambah kemampuan dan pengalaman mempersiapkan shooting secara cepat, menambah wawasan perihal Lighting menggunakan


(50)

lampu LED 1x1 dan dedolight, bisa mengatur audio clip on pada kamera 5D dengan meminimalisir noise, belajar bahasa-bahasa visual dengan symbol-simbol dan ekspresi.

VI. Minggu Keenam, 11 Maret 2013 s/d 15 Maret 2013

Di minggu ke enam ini penulis sudah akrab dengan sebagian besar karyawan di Kompas TV. Hal ini memudahkan penulis untuk ikut liputan di beberapa acara yang berbeda dan ilmu yang di peroleh penulis semakin luas. Di karenakan Talk Show Kata Kita masih mematangkan konsep baru maka penulis ikut membantu produksi di berbagai acara yang berbeda di divisi News Magazine. Kegiatan penulis di minggu ini adalah liputan artikel Ricky Subagja di Litbang Kompas yang di muat di Koran harian Kompas, Wawancara pengamat kepolisian terkait bentrok anatara TNI vs POLRI untuk acara Berkas Kompas, Shooting acara Klik Arbain episode Papua di kantor News Magazine Kompas TV, Liputan Angelique Widjaya dan sekolah tenis yang di dirikannya, Shooting chit-chat tanya jawab Angelique Widjaya dengan beberapa muridnya sebagai talent. Pemilihan background menjadi pelajaran khusus yang di terima penulis di minggu ini, selain itu penulis juga semating matang dalam hal lighting dan audio Clip On.


(51)

commit to user

VII. Minggu Ketujuh, 18 Maret 2013 s/d 22 Maret 2013

Di minggu ketujuh ini acara Talk Show Kata Kita kembali akan melaksanakan tapping untuk 2 episode sekaligus. Persiapan dan pematang semua konsep untuk tapping di akhir minggu secara bertahap di lakukan semua tim. Tetapi adapun berbagai liputan acara lain yang penulis ikuti di minggu ini antara lain: Liputan Artikel Angelique Widjaya di Litbang Kompas, Shooting acara News Star di Hotel Mulia, Wawancara Angelique Widjaya, Pembuatan rekonstruksi Angelique Widjaya. Di hari-hari selanjutnya penulis sepenuhnya berkontribusi untuk membantu melancarkan produksi tapping 2 Episode Talk Show Kata Kita di Mall Gandaria City. Penulis di beri tugas untuk mengawal proses Set Up hingga semua peralatan di pastikan bisa berfungsi semuanya dan turut membantu proses tapping hingga selesai dan clear area setelah tapping selesai. Pelajaran baru tentang perijinan dan setting tempat untuk acara tapping di mall menjadi pengalaman berharga yang di dapat penulis di minggu ini. Selain itu, penulis juga mendapat pelajaran mengenai pemilihan lensa yang tepat dan penggunaan dolly track dengan porta jib mini. Faktor daya tahan tubuh menjadi sedikit penghalang bagi penulis di minggu ini dikarenakan proses yang panjang untuk acara tapping yang harus mempersiapkan set up hingga mengambil waktu istirahat untuk tetap bekerja.


(52)

VIII. Minggu kedelapan, 25 Maret 2013 s/d 29 Maret 2013

Di minggu terakhir Kuliah Kerja Media (KKM) penulis lebih santai dan mencoba ikut di berbagai liputan acara News Magazine yang berbeda-beda, mengingat produksi Kata Kita sudah selesai untuk 2 episode dan menunggu proses editing. Beberapa liputan seperti liputan wawancara Adi Bing Slamet terkait kasus santet yang akan di bahas acara Satu Meja yang akan membahas RUU santet, Liputan Sekjen PSSI untuk acara Kompas Sport, Liputan Artikel tentang Yayuk Basuki di Litbang Kompas, Wawancara Arbain Rambey (Jurnalis senior Koran Kompas) mengenai kiprah perjalanan Yayuk Basuki. Shooting Klik Arbain di kantor News Magazine episode Foto Berbicara. Di minggu terakhir ini penulis tanpa hambatan dalam menjalankan tugas-tugasnya dan sangat menikmati proses Kuliah Kerja Media (KKM) di Kompas TV.


(53)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Media merupakan salah satu tahapan pembelajaran mahasiswa dalam melatih kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dengan situasi dunia kerja profesionalis. Selain itu dengan diadakannya Kuliah Kerja

Media ini tentunya akan mengasah dan membentuk kemampuan serta

ketrampilan mahasiswa dalam hal dunia broadcasting. Setelah melaksanakan magang selama sekitar dua bulan di Stasiun Televisi Kompas TV, penulis mendapatkan banyak pengalaman baru yang sebelumnya tidak pernah penulis dapatkan selama perkuliahan teoritis. Ternyata memang menjadi seorang Production Assistant (PA) tidaklah semudah teori yang ada. Perlu banyak kesabaran serta giat berlatih dengan semangat yang tinggi.

Teori memang penting sebagai sebuah bekal untuk berbuat dan berkarya. Namun, hanya sekedar memiliki bekal ilmu teoritis tanpa pernah

mencoba mengaplikasikan ilmu atau teori yang telah didapat itu akan

percuma, hanya sekedar menjadi pengetahuan dan bukan keahlian. Terlebih jika bidang yang dipelajari adalah bidang yang banyak menuntut aplikasi atau praktek di lapangan seperti bidang ilmu Komunikasi dalam media massa. Dari


(54)

pengalaman selama kurang lebih 2 bulan menjalani proses Kuliah Kerja Media di Kompas TV, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Mengerti teori tanpa praktek hanya akan menjadi pengetahuan tanpa keahlian. Penulis dapat menerapkan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan di jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret ke dalam praktek profesi selama mengikuti proses produksi sebagai Production Assistant di program Talk Show Kata Kita

2. Tangung jawab dan mampu bekerja secara team menjadi hal penting ketika penulis menjalani Kuliah Kerja Media di Kompas TV


(55)

commit to user B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada instansi media Kompas TV dan instansi pendidikan D3 Komuniksai Terapan FISIP UNS,di antaranya:

1. Untuk Kompas TV agar dapat memperbaiki manajemen waktu terutama ketika akan melaksanakan shooting agar datang tepat waktu sesuai dengan crewcall

2. Untuk D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS agar dapat

memperbaharui peralatan yang di gunakan di karenakan alat dari kampus sudah sangat jauh tertinggal dari standart broadcasting nasional sehingga ketika penulis menjalani Kuliah Kerja Media harus banyak beradaptasi lagi dengan peralatan yang di gunakan.


(56)

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 1984. Televisi Siaran dan Praktek, Bandung : Alumni Morrisan, 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Muda, Dedy Iskandar, 2005. Jurnalistik Televisi. Jakarta: Rosida Naratama, 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Grasindo Sastro

Subroto, Darwanto, 1994. Produksi Acara Televisi, Yogyakarta : Duta Wacana Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi . Bandung

Wibowo, Fred. 1997. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta : Grasindo _____________ 2007. Tehnik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book


(1)

commit to user

VII. Minggu Ketujuh, 18 Maret 2013 s/d 22 Maret 2013

Di minggu ketujuh ini acara Talk Show Kata Kita kembali akan melaksanakan tapping untuk 2 episode sekaligus. Persiapan dan pematang semua konsep untuk tapping di akhir minggu secara bertahap di lakukan semua tim. Tetapi adapun berbagai liputan acara lain yang penulis ikuti di minggu ini antara lain: Liputan Artikel Angelique Widjaya di Litbang Kompas, Shooting acara News Star di Hotel Mulia, Wawancara Angelique Widjaya, Pembuatan rekonstruksi Angelique Widjaya. Di hari-hari selanjutnya penulis sepenuhnya berkontribusi untuk membantu melancarkan produksi tapping 2 Episode Talk Show Kata Kita di Mall Gandaria City. Penulis di beri tugas untuk mengawal proses Set Up hingga semua peralatan di pastikan bisa berfungsi semuanya dan turut membantu proses tapping hingga selesai dan clear area setelah tapping selesai. Pelajaran baru tentang perijinan dan setting tempat untuk acara tapping di mall menjadi pengalaman berharga yang di dapat penulis di minggu ini. Selain itu, penulis juga mendapat pelajaran mengenai pemilihan lensa yang tepat dan penggunaan dolly track dengan porta jib mini. Faktor daya tahan tubuh menjadi sedikit penghalang bagi penulis di minggu ini dikarenakan proses yang panjang untuk acara tapping yang harus mempersiapkan set up hingga mengambil waktu istirahat untuk tetap bekerja.


(2)

commit to user

VIII. Minggu kedelapan, 25 Maret 2013 s/d 29 Maret 2013

Di minggu terakhir Kuliah Kerja Media (KKM) penulis lebih santai dan mencoba ikut di berbagai liputan acara News Magazine yang berbeda-beda, mengingat produksi Kata Kita sudah selesai untuk 2 episode dan menunggu proses editing. Beberapa liputan seperti liputan wawancara Adi Bing Slamet terkait kasus santet yang akan di bahas acara Satu Meja yang akan membahas RUU santet, Liputan Sekjen PSSI untuk acara Kompas Sport, Liputan Artikel tentang Yayuk Basuki di Litbang Kompas, Wawancara Arbain Rambey (Jurnalis senior Koran Kompas) mengenai kiprah perjalanan Yayuk Basuki. Shooting Klik Arbain di kantor News Magazine episode Foto Berbicara. Di minggu terakhir ini penulis tanpa hambatan dalam menjalankan tugas-tugasnya dan sangat menikmati proses Kuliah Kerja Media (KKM) di Kompas TV.


(3)

commit to user

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kuliah Kerja Media merupakan salah satu tahapan pembelajaran mahasiswa dalam melatih kemampuan mahasiswa untuk beradaptasi dengan situasi dunia kerja profesionalis. Selain itu dengan diadakannya Kuliah Kerja

Media ini tentunya akan mengasah dan membentuk kemampuan serta

ketrampilan mahasiswa dalam hal dunia broadcasting. Setelah melaksanakan magang selama sekitar dua bulan di Stasiun Televisi Kompas TV, penulis mendapatkan banyak pengalaman baru yang sebelumnya tidak pernah penulis dapatkan selama perkuliahan teoritis. Ternyata memang menjadi seorang Production Assistant (PA) tidaklah semudah teori yang ada. Perlu banyak kesabaran serta giat berlatih dengan semangat yang tinggi.

Teori memang penting sebagai sebuah bekal untuk berbuat dan berkarya. Namun, hanya sekedar memiliki bekal ilmu teoritis tanpa pernah mencoba mengaplikasikan ilmu atau teori yang telah didapat itu akan percuma, hanya sekedar menjadi pengetahuan dan bukan keahlian. Terlebih jika bidang yang dipelajari adalah bidang yang banyak menuntut aplikasi atau praktek di lapangan seperti bidang ilmu Komunikasi dalam media massa. Dari


(4)

commit to user

pengalaman selama kurang lebih 2 bulan menjalani proses Kuliah Kerja Media di Kompas TV, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa:

1. Mengerti teori tanpa praktek hanya akan menjadi pengetahuan tanpa keahlian. Penulis dapat menerapkan seluruh pengetahuan dan kemampuan yang penulis dapatkan selama mengikuti perkuliahan di jurusan Penyiaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret ke dalam praktek profesi selama mengikuti proses produksi sebagai Production Assistant di program Talk Show Kata Kita

2. Tangung jawab dan mampu bekerja secara team menjadi hal penting ketika penulis menjalani Kuliah Kerja Media di Kompas TV


(5)

commit to user

B. Saran

Adapun saran yang ingin penulis sampaikan kepada instansi media Kompas TV dan instansi pendidikan D3 Komuniksai Terapan FISIP UNS,di antaranya:

1. Untuk Kompas TV agar dapat memperbaiki manajemen waktu terutama ketika akan melaksanakan shooting agar datang tepat waktu sesuai dengan crewcall

2. Untuk D3 Komunikasi Terapan FISIP UNS agar dapat

memperbaharui peralatan yang di gunakan di karenakan alat dari kampus sudah sangat jauh tertinggal dari standart broadcasting nasional sehingga ketika penulis menjalani Kuliah Kerja Media harus banyak beradaptasi lagi dengan peralatan yang di gunakan.


(6)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchjana. 1984. Televisi Siaran dan Praktek, Bandung : Alumni Morrisan, 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group

Muda, Dedy Iskandar, 2005. Jurnalistik Televisi. Jakarta: Rosida Naratama, 2004. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta : Grasindo Sastro

Subroto, Darwanto, 1994. Produksi Acara Televisi, Yogyakarta : Duta Wacana Wahyudi, JB. 1986. Media Komunikasi Massa Televisi . Bandung

Wibowo, Fred. 1997. Dasar-dasar Produksi Program Televisi. Jakarta : Grasindo _____________ 2007. Tehnik Produksi Program Televisi. Yogyakarta: Pinus Book