LAPORAN INDIVIDU PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) DI SMK MUHAMMADIYAH PAKEM.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Analisis Situasi
Sebelum pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem seluruh mahasiswa tim PPL telah melaksanakan observasi lokasi PPL di SMK Muhammdiyah Pakem, yang beralamat di Jalan Pakem-Turi km 0.5, Pakem, Sleman , Yogyakarta. Observasi yang dilakukan bertujuan agar mahasiswa peserta PPL mendapatkan gambaran fisik serta kondisi psikis yang menyangkut aturan dan tata tertib yang berlaku di SMK Muhammadiyah Pakem. Informasi yang diperoleh dalam observasi ini selengkapnya akan dibahas kemudian.
SMK Muhammadiyah Pakem adalah Sekolah Menengah Kejuruan dengan beberapa program keahlian yang telah disiapkan untuk menyongsong terbaik.
SMK yang berdiri pada tanggal 9 Januari 1973 berdiri diatas lahan seluas 67,49 m² ini memiliki 4 (empat) kompetensi, yaitu :
1. Teknik Gambar Bangunan 2. Teknik Kendaraan Ringan 3. Teknik Sepeda Motor 4. Perbankan Syariah
SMK Muhammadiyah Pakem memiliki sumber daya 50 orang guru dan 21 orang pegawai. Begitu besarnya harapan masyarakat terhadap peningkatan kualitas SMK Muhammadiyah Pakem. Hal ini terwujud dengan besarnya dukungan dan antusiasme masyarakat untuk menyekolahkan putra-putri mereka di SMK Muhammadiyah Pakem khususnya di tahun ajaran baru 2016/2017.
SMK Muhammadiyah Pakem selalu berusaha menciptakan kondisi link and match dengan dunia usaha dan dunia industri, karena itu merupakan ciri khusus lembaga pendidikan kejuruan.
Berdasarkan hasil observasi tanggal 22-29 April 2016, kami bermaksud untuk melakukan berbagai pengembangan baik dari segi pembelajaran maupun peningkatan optimalisasi prasarana dan sarana yang ada. Dengan berbagai keterbatasan baik waktu tenaga dan dana yang ada kami tetap berusaha semaksimal mungkin agar seluruh program yang akan kami laksanakan dapat terlaksana dengan baik, tentunya dengan berbagai bantuan dan kerjasama dari pihak sekolah, donatur maupun instansi yang terkait.
Besar harapan kami dalam kebersamaan yang singkat di SMK Muhammadiyah Pakem ini memberikan berbagai stimulus positif, pengalaman yang berharga dan bermanfaat bagi semua pihak.
(2)
2
1. Kegiatan Akademis
Sebagai penunjang kegiatan intrakurikuler, maka SMK Muhammadiyah Pakem juga diadakan kegiatan ekstrakulikuler yang pelaksanaannya wajib bagi kelas X, kegiatan ekstrakulikuler di SMK Muhammadiyah Pakem antara lain :
a. Kepramukaan
b. Karya Ilmiah Remaja (KIR) c. Palang Merah Remaja (PMR) d. Tapak Suci
e. Musik Band
Dalam kegiatan ekstrakulikuler tersebut yang wajib bagi kelas X adalah kepramukaan. Sedangkan ekstrakulikuler yang lain merupakan pilihan.
Kondisi secara umum SMK Muhammadiyah Pakem untuk pelaksanakan belajar dan mengajar sangat kondusif, memiliki fasilitas yang cukup lengkap, diantaranya : perpustakaan, laboratorium komputer, dan unit produksi dan jasa. Visi dari SMK Muhammadiyah Pakem adalah mewujudkan SMK terbaik dengan misi yang dikembangkan :
a. Unggul dalam penampilan b. Profesional dalam bidangnya c. Prima dalam pelayanan
d. Optimal dalam pemanfaatan sumber daya
2. Potensi Siswa, Guru dan Karyawan
Sesuai dengan tujuan dari Sekolah Menengah Kejuruan yaitu menghasilkan tenaga kerja yang handal dan profesional, siap kerja dengan memiliki ketrampilan dan kemampuan intelektual yang tinggi, sehingga mampu menjawab tantangan perkembangan teknologi yang ada. Untuk mendukung tercapainya tujuan tersebut, maka di SMK Muhammadiyah Pakem membuka 4 program keahlian seperti yang telah dijelaskan dimuka. Untuk memperlancar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), maka SMK Muhammadiyah Pakem memperbanyak guru berkompetensi dibidangnya baik itu bidang Produktif maupun Normatif dan Adaptif. 3. Kondisi Media dan Sarana Pendidikan
Sarana pembelajaran digunakan di SMK Muhammadiyah Pakem cukup mendukung tercapainya proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM). Kondisi ruangan efektif karena ruang teori dan praktek terpisah, sehingga siswa yang belajar di ruang teori tidak terganggu dengan siswa yang ada di bengkel.
(3)
3
Media dan Sarana yang ada di SMK Muhammadiyah Pakem adalah :
a. Media Pembelajaran 1) Whiteboard 2) Spidol 3) Komputer
4) Alat-alat penunjang kegiatan praktek di lab/bengkel b. Laboratorium/Bengkel
1) Bengkel Kerja Mesin
2) Bengkel Kerja Bangku dan Las 3) Bengkel Unit Produksi Jasa (UPJ) 4) Bengkel Chasis
5) Bengkel Kelistrikan Otomotif 6) Bengkel Otomotif
7) Lab Autocad 4. Perpustakaan
Koleksi buku di perpustakaan sudah cukup lengkap, baik itu buku pelajaran maupun buku-buku penunjang yang lain. Di perpustakaan juga disediakan buku cerita, novel, majalah, dan sebagainya sehingga siswadatang ke perpustakaan tidak hanya mencari buku pelajaran namun juga dapat menambah wawasan melalui buku yang lainnya.
B. Perumusan Program dan Rencana Kegiatan PPL
Dalam pelaksanaan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem terdiri dari beberapa tahapan anatara lain :
1. Pra PPL
a. Sosialisasi dan Koordinasi
b. Observasi proses pembelajaran dan kegiatan manajerial c. Observasi potensi
d. Identifikasi dan interventarisasi permasalahan
e. Diskusi dengan guru, Kepala Sekolah, dan staff-nya, serta dosen pembimbing
f. Meminta persetujuan coordinaor PPL sekolah tentang rancangan program yang akan dilaksanakan.
Kegiatan PPL UNY dilaksanakan selama kurang lebih 2 bulan terhitung mulai tanggal 15 juli sampai dengan 15 September 2016.
2. Penjabaran Program Kerja PPL
Berdasarkan hasil observasi kelas yang dilakukan oleh peserta PPL 22-29 April 2016, maka untuk program yang direncanakan pada program PPL UNY adalah sebagai berikut :
(4)
4
a. Pembuatan Renacana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) b. Persiapan Materi Pembelajaran
c. Persiapan Tugas
d. Praktek Mengajar Mata Pelajaran e. Evaluasi Pembelajaran
Perumusan rancangan kegiatan PPL disusun agar dalam pelaksanaan PPL dapat terarah dan siap melaksanakan KBM, baik untuk kegiatan belajar teori maupun kegiatan belajar praktek. Mata pelajaran yang diampu yaitu mata pelajaran PMO. Mata pelajaran PMO diajarakan pada hari rabu dan kamis untuk kelas XII TKR A, XII TKR B, XII TKR C dengan alokasi waktu 4x45 menit (180 menit). Kegiatan belajar mengajar (KBM) PMO untuk kelas XII TKR direncanakan 6 kali pertemuan. 3. Kelas XII TKR A PMO (Motor Diesel)
a. Pertemuan 1 direncanakan pada tanggal 28 Juli 2016
Pada pertemuan pertama ini diisi dengan perkenalan antara siswa kelas XII TKR A, dengan Mahasiswa PPL UNY. Pada pertemuan pertama ini, diisi juga pengantar pembelajaran PMO tentang Motor Diesel, materi yang akan dipelajari, menyangkutkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, menunjukkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dari fungsi pelajaran Motor Diesel ,deskripsi dan ruang lingkup dari Motor Diesel.
b. Pertemuan 2 direncanakan pada tanggal 4 Agustus 2016
Pada pertemuan kedua ini direncanakan akan menjelaskan tentang teori prinsip dasar Motor Diesel dan motor diesel yang digunakan di kehidupan sehari-hari.
c. Pertemuan 3 direncanakan pada tanggal 11 Agustus 2016
Pada pertemuan ketiga direncanakan akan menjelaskan teori tentang cara kerja dan fungsi komponen-komponen yang ada dalam Motor Diesel.
d. Pertemuan 4 direncanakan pada tanggal 18 Agustus 2016
Pada pertemuan keempat direncanakan akan menjelaskan teori tentang cara kerja dan fungsi pompa injeksi type In-line dan Distributor.
e. Pertemuan 5 direncanakan pada tanggal 25 Agustus 2016
Pada pertemuan ke lima direncanakan akan menjelaskan teori tentang servis dan pemeliharaan komponen pada Motor Diesel. f. Pertemuan 6 direncanakan pada tanggal 1 September 2016
Pada pertemuan ke enam direncanakan akan menjelaskan job yang harus dilakukan pada saat praktek di bengkel sesuai dengan SOP dan mewujudkan K3 dengan benar, siswa melakukan praktik
(5)
5
dengan job over houl pompa injeksi, overhoul injektor, dan cara kerja skema sistem aliran bahan bakar.
4. Kelas XII TKR B PMO (Motor Diesel)
a. Pertemuan 1 direncanakan pada tanggal 28 Juli 2016
Pada pertemuan pertama ini diisi dengan perkenalan antara siswa kelas XII TKR A, dengan Mahasiswa PPL UNY. Pada pertemuan pertama ini, diisi juga pengantar pembelajaran PMO tentang Motor Diesel, materi yang akan dipelajari, menyangkutkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, menunjukkan kebesaran Tuhan Yang Maha Esa dari fungsi pelajaran Motor Diesel ,deskripsi dan ruang lingkup dari Motor Diesel
b. Pertemuan 2 direncanakan pada tanggal 4 Agustus 2016
Pada pertemuan kedua ini direncanakan akan menjelaskan tentang teori prinsip dasar Motor Diesel dan motor diesel yang digunakan di kehidupan sehari-hari.
c. Pertemuan 3 direncanakan pada tanggal 11 Agustus 2016
Pada pertemuan ketiga direncanakan akan menjelaskan teori tentang cara kerja dan fungsi komponen-komponen yang ada dalam Motor Diesel.
d. Pertemuan 4 direncanakan pada tanggal 18 Agustus 2016
Pada pertemuan keempat direncanakan akan menjelaskan teori tentang cara kerja dan fungsi pompa injeksi type In-line dan Distributor.
e. Pertemuan 5 direncanakan pada tanggal 25 Agustus 2016
Pada pertemuan ke lima direncanakan akan menjelaskan teori tentang servis dan pemeliharaan komponen pada Motor Diesel. f. Pertemuan 6 direncanakan pada tanggal 1 September 2016
Pada pertemuan ke enam direncanakan akan menjelaskan job yang harus dilakukan pada saat praktek di bengkel sesuai dengan SOP dan mewujudkan K3 dengan benar, siswa melakukan praktik dengan job ovehoul pompa injeksi, overhoul injektor, dan cara kerja skema sistem aliran bahan bakar.
5. Kelas XII TKR C PMO (Motor Diesel)
a. Pertemuan 1 direncanakan pada tanggal 27 Juli 2016
Pada pertemuan pertama ini diisi dengan perkenalan antara siswa kelas XII TKR A, dengan Mahasiswa PPL UNY. Pada pertemuan pertama ini, diisi juga pengantar pembelajaran PMO tentang Motor Diesel, materi yang akan dipelajari, menyangkutkan pelajaran dengan kehidupan sehari-hari, menunjukkan kebesaran
(6)
6
Tuhan Yang Maha Esa dari fungsi pelajaran Motor Diesel ,deskripsi dan ruang lingkup dari Motor Diesel.
b. Pertemuan 2 direncanakan pada tanggal 3 Agustus 2016
Pada pertemuan kedua ini direncanakan akan menjelaskan tentang teori prinsip dasar Motor Diesel dan motor diesel yang digunakan di kehidupan sehari-hari.
c. Pertemuan 3 direncanakan pada tanggal 10 Agustus 2016
Pada pertemuan ketiga direncanakan akan menjelaskan teori tentang cara kerja dan fungsi komponen-komponen yang ada dalam Motor Diesel.
d. Pertemuan 4 direncanakan pada tanggal 17 Agustus 2016
Pada pertemuan keempat direncanakan akan menjelaskan teori tentang cara kerja dan fungsi pompa injeksi type In-line dan Distributor.
e. Pertemuan 5 direncanakan pada tanggal 24 Agustus 2016
Pada pertemuan ke lima direncanakan akan menjelaskan teori tentang servis dan pemeliharaan komponen pada Motor Diesel. f. Pertemuan 6 direncanakan pada tanggal 31 Agustus 2016
Pada pertemuan ke enam direncanakan akan menjelaskan job yang harus dilakukan pada saat praktek di bengkel sesuai dengan SOP dan mewujudkan K3 dengan benar, siswa melakukan praktik dengan job over houl pompa injeksi, overhoul injektor, dan cara kerja skema sistem aliran bahan bakar.
(7)
9
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN, DAN ANALISIS HASIL A. Persiapan PPL
Untuk kelancaran pelaksanaan program yang telah direncanakan, sebelum melaksanakan kegiatan PPL mahasiswa diwajibkan mengikuti persiapan, diantaranya :
1. Pembekalan PPL
Pembekalan PPL adalah kegiatan yang diadakan oleh pihak universitas yang bertujuan untuk memberikan bekal bagi mahasiswa agar dapat melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai peserta PPL dengan baik. Berkat diadakannya pembekalan ini mahasiswa mendapatkan informasi mengenai kemungkinan-kemungkinan yang akan dihadapi disekolah, sehingga program akan disesuaikan dengan pengalaman pada bidang yang ditekuni. Pelaksanaan pembeklan PPL dilaksanakan oleh DPL PPL masing-masing kelompok PPL.
2. Pengajaran Mikro
Pengajaran mikro dilaksanakan bertujuan untuk memberikan bekal kepada mahasiswa, terutama yang berkaitan dengan kegiatan mengajar sebelum mahasiswa diterjunkan ke lapangan. Dengan kata lain, pengajaran mikro ini digunakan sebagai media latihan profesi guru untuk para mahasiswa agar saat diterjunkan ke lokasi PPL mahasiswa sudah harus menguasai dalam materi, membuat interaksi pembelajaran, penyampaian materi, menggunakan bahasa yang baik, membuat gerak, memotivasi siswa,mengatur waktu, bertanya, menguasai kelas, menggunakan media yang sesuai, menutup pembelajaran, dan membuat rencana pembelajaran.
Guru sebagai tenaga profesional bertugas merenacanakan dan melaksanakan pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan, melakukan penelitian, membantu pengembangan dan pengelolaan program sekolah serta mengembangkan profesionalitasnya (Depdiknas, 2004 :8). Guru adalah sebagai pendidik, pegajar, pembimbing, pelatih, pengembangan program, pengelolaan program, dan tenaga profesional. Tugas dan fungsi guru tersebut menggambarkan kompetensi yang harus dimiliki oleh guru yang profesional. Oleh karena itu, para guru harus mendapatkan bekal yang memadai agar dapat menguasai sejumlah kompetensi yang diharapkan tersebut, baik melalui preservice maupun inservice training. Salah satu
(8)
10
bentuk preservice training bagi guru tersebut adalah dengan melalui pembentukan kemampuan mengajar (teaching skill) baik secara teoritis maupun praktis. Secara praktis, kemampuan mengajar dapat dilatih melalui kegiatan microteaching atau pengajaran mikro.
Program pengajaran mikro merupakan mata kuliah yang wajib ditempuh bagi mahasiswa yang akan mengambil mata kuliah PPL pada semester berikutnya. Prasyaratan yang dibutuhkan untuk mengikuti mata kuliah Pengajaran mikro adalah mahasiswa yang telah menempuh minimal semester VI. Dalam pelaksanaan perkuliahan, mahasiswa diberikan materi tentang bagaimana mengajar yang baik dengan disertai praktek untuk mengajar dengan peserta yang diajar adalh teman sekelompok atau peerteaching. Ketrampilan yang diajarakan dan dituntut untuk dimiliki oleh mahasiswa dalam pelaksanaan mata kuliah ini adalah berupa ketrampilan-ketrampilan yang berhubungan dengan persiapan menjadi seorang calon guru atau pendidik.
3. Observasi Pembelajaran di Kelas
Dalam pengadaan observasi pembelajaran dikelas diharapkan mahasiswa memperoleh gambaran pegetahuan dan pengalaman pendahuluan mengenai tugas-tugas seorang guru di sekolah. Observasi tentang aspek-aspek karakteristik komponen kependidikan dan norma-norma yag berlaku dilokasi PPL. Hal-hal yang diobservasi adalah:
a. Perangkat Pembelajaran
Perangkat pembelajaran yang diobservasi adalah Kurikulum KTSP, silabus, dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
b. Proses pembelajaran
Proses pembelajaran meliputi : membuka pelajaran, penyajia materi, metode pembelajaran, penggunaan bahasa, penggunaan waktu, gerak, cara memotivasi siswa, teknik bertanya, teknik penguasaan kelas, penggunaan media, betuk dan cara evaluasi, menutup pelajaran.
c. Perilaku siswa
Perilaku siswa yang dievaluasi adalah perilaku siswa di dalam kelas dan di luar kelas
Dari observasi di atas didapatkan suatu kesimpulan bahwa kegiatan belajar mengajar sudah berlangsung sebagaimana mestinya. Sehingga peserta PPL tinggal melanjutkan saja, dengan membuar persiapan mengajar seperti : satuan pelajaran, rencana pembelajaran, kisi-kisi soal,analisis butir soal, rekapitulasi nilai, alokasi waktu, daftar buku pegangan, dan soal tes.
(9)
11
Dalam pelaksanaan KBM , terbagi atas dua bagian yaitu praktek mengajar terbimbing dan praktek mengajar mandiri. Dalam praktek mengajar terbimbing mahasiswa dibimbing dalam persiapan dan pembuatan materi , sedangkan praktek mengajar mandirimahasiswa diberikan kesempatan untuk mengelola proses belajar secara penuh, namun bimbingan dan pemantauan dari guru tetap dilakukan.
4. Pembuatan Persiapan Mengajar
Dari format observasi didapatkan sebuah kesimpulan bahwa kegiatan mengajar sudah berlangsung sebagaimana mestinya. Sehingga peserta PPL hanya tinggal melanjutkan saja, dengan membuat persipan mengajar seperti :
a. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran b. Materi pembelajaran
c. Jobsheet
d. Rekapitulasi nilai e. Buku pegangan
B. Pelaksanaan Program PPL
Perangkat program PPL, meiputi : 1. Praktek Mengajar
Praktek mengajar yang dilakukan selama pelaksanaan PPL antara lain :
a. Pelaksanaan Praktek Mengajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang digunakan dalam pelaksanaan mengajar ini adalah rencana pembelajaran dan satuan untuk teori dan praktek. Secara umum mahasiswa melakukan kegiatan praktek sampai tanggal 15 September 2016 sebagai berikut.
(10)
12
Tabel 1 jadwal mengajar PPL.
b. Metode
Metode adalah suatu prosedur untuk mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Metode mengajar adalah cara untuk mempermudah siswa mencapai tujuan belajar atau prestasi belajar.
No Hari/Tanggal Jam
Ke- Kelas Materi
1 Rabu 27 Juli 2016 1 sd 4 XII TKR C
Perkenalan dan Gambaran tentang pelajaran Motor Diesel
2 Kamis 28 Juli 2016
1 sd 4 XII TKR B Perkenalan dan Gambaran tentang pelajaran Motor Diesel
8 sd 10 XII TKR A
3 Rabu 3 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR C Prinsip dasar Motor Diesel
4 Kamis 4 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR B Prinsip dasar Motor Diesel 8 sd 10 XII TKR A
5 Rabu 10 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR C
Teori tentang cara kerja dan fungsi komponen-komponen Motor Diesel
6 Kamis 11 Agustus 2016
1 sd 4 XII TKR B Teori tentang cara kerja dan fungsi komponen-komponen Motor Diesel
8 sd 10 XII TKR A
7 Rabu 17 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR C
Cara kerja dan fungsi pompa injeksi type In-line dan Distributor
8 Kamis 18 Agustus 2016
1 sd 4 XII TKR B Cara kerja dan fungsi pompa injeksi type In-line dan Distributor
8 sd 10 XII TKR A
9 Rabu 24 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR C Servis dan pemeliharaan komponen pada Motor Diesel
10 Kamis 25 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR B Servis dan pemeliharaan komponen pada Motor Diesel 8 sd 10 XII TKR A
11 Rabu 31 Agustus 2016 1 sd 4 XII TKR C Siswa melakukan praktik
12 Kamis 1 September 2016 1 sd 4 XII TKR B Siswa melakukan praktik 8 sd 10 XII TKR A
(11)
13
Metode mengajar bersifat procedural dan merupakan rencana menyeluruh yang berhubungan dengan penyajian materi pembelajaran. Masing-masing metode mengajar memiliki kebaikan dan keburukan, sehingga metode mengaja yang dipilih memainkan peranan utama dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Metode mengajar yang dipilih disesuaikan dengan tujuan belajar dan materi pelajaran yang akan diajarakan. Jadi metode mengajar bukanlah tujuan yang telah ditetapkan.
Metode yang digunakan selama kegiatan praktek mengajar adalah penyampaian materi dengan menggunakan metode ceramah atau menerangkan, demonstrasi, simulasi, tanya jawab, diskusi kelompok, dan latihan praktek.
c. Media Pembelajaran
Prasarana dan sarana pendukug proses belajar mengajar di SMK Muhammadiyah Pakem cukup lengkap. Dengan kondisi ini, paktikan dapat menggunakan prasarana dan sarana tersebut untuk menjelaskan materi kepada peserta didik agar dapat memahami materi yang disampaikan. Media yang digunakan praktikan untuk memperlancar kegiatan pembelajaran yaitu dengan menggunakan papan tulis (whiteboard) dan menuliskan langkah-langkah kerja dalam melaksanakan praktek.
d. Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi adalah proses penimbangan yang diberikan kepada nilai materi atapun metode tertentu untuk tujuan atau maksud tertentu pula. Sedangkan penilaian adalah proses pengumpulan dan pengelolaan informasi untuk mengukur pencpaian hasil belajar peserta didik (PP 19 Tahun 2005, Pasal 1). Penimbangan tersebut dapat bersifat kualitatif maupun kuantitatif dengan maksud untuk memeriksa berapa jauh materi atau metode tersebut dapat memenuhi tolak ukur yang telah ditetapkan. Materi penilaian terlampir pada masing-masing materi (evaluasi). Kriteria penilaian juga dilihat dari beberapa aspek sikap, pengetahuan, dan keaktifan siswa
C. Analisis Hasil
Dalam melaksanakan kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem banyak hasil yang dicapai yang merupakan wujud dari upaya pelaksanaan praktek pembelajaran yang dimulai tanggal 15 juli 2016 sampai
(12)
14
dengan 15 September 2016 dengan rincian kegiatan dibuat jadwal seperti dalam lampiran, adapun hasil yang dicapai yaitu :
1. Hasil Praktek Mengajar
Hasil yang dicapai yaitu tidak lain merupakan hasil yang diperankan oleh seiap pendidik yang bisa menciptakan dan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yaitu seorang pendidik sebagai palatih konselor, manajer pembelajaran, partisipan, pemimpin, dan pembelajar.
Peran seorang pelatih berarti pendidik memberikan peluang bagi peserta didik untuk mengembangkan cara pembelajarannya sesuai dengan kondisinya, sebagai konselor berarti seorang mahasiswa PPL sebagai tenaga pendidik menciptakan satu situasi interaksi belajar-mengajar yang tercipta dalam suasana psikologis yang kondusif dan tidak ada jarak antara mahasiswa PPL dengan peserta didi, lalu sebagai manajer pembelajaran berarti memiliki kemandirian dalam mengelola kegiatan belajar-mengajar, sebagai partisipan berarti tidak hanya mengajar tetapi juga berperilaku belajar dari interaksinya dengan murid yang artinya bahwa pendidik bukanlah satu-satunya sumber belajar tetapi juga sebagai fasilitator pembelajaran bagi peserta didik, sebagai pemimpin berarti bahwa kita mampu menjadi seorang yang dapat menggerakkan peserta didik dalam pembelajaran, kemudian sebagai pembelajar berarti menuntut seorang calon pendidik agar secara terus-menerus belajar dalam rangka peningkatan kualitasnya. Semua hasil tersebut dapat tercapai dengan adanya komitmen dalam diri seorang calon pendidik.
Analisisnya :
Menghadapi fenomena yang terjadi pada saat pelaksanaan pembelajaran tidak lepas dari berbagai masalah, khususnya dalam bidang pendidikan, calon pendidik dihadapakan pada masalah sumber daya manusia yang belum baik kualitasnya, selain itu kita dihadapakan pada masalah masih kurangnya perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan, sehingga hal tersebut menjadi suatu masalah yang bila tidak mendapatkan perhatian penuh dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bisa meyebabkan menurunnya mutu pendidikan.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut maka sangat berperan penting dalam hal ini adalah pendidik, Kepala Sekolah, pengawas, teknisi,pustakawan yang harus dapat menciptakan situasi dan kondisi
(13)
15
yang baik, sehingga setiap peserta didik nantinya bisa belajar dan memahami sesuatu secara lebih bermakna.
2. Hambatan-Hambatan Pelaksanaan PPL
Selama melaksanakan PPL mulai dari persiapan sampai pembuatan laporan, praktikan menemukan beberapa hambatan yang berkaitan dengan aspek-aspek dari dalam maupun dari luar proses belajar mengajar, antara lain :
a. Minat, bakat, dan tingkat kecerdasan peserta diklat yang tidak sama b. Kesungguhan peserta diklat dalam mengikuti pelajaran masih
kurang
c. Ruangan kurang kondusif untuk kegiatan belajar mengajar. 3. Usaha Mengatasi Hambatan
a. Melakukan monitoring terhadap peningkatan belajar kepada peserta diklat sekaligus memberikan bimbingan secara intensif. b. Memberikan motivasi dan rangsangan kepada peserta diklat dengan
menyampaikan hal-hal yang berkaitan denganpelajaran yang bersifat praktis.
c. Mahasiswa berkonsultasi kepada guru yang mengampu mata pelajaran yang mahasiswa ajarkan untuk mencari solusi tersebut.
(14)
(15)
(16)
16 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian pelaksanaan program individu PPL Universitas Negeri Yogyakarta yag dilaksanakan mulai tanggal 15 juli 2016 sampai dengan tanggal 15 September 2016 yang berlokasi di SMK Muhammadiyah Pakem Sleman, praktikan mendapatkan gambaran tentang situasi dan kondisi kegiatan belajar mengajar mata pelajaran PMO Motor Diesel XII TKR. Setelah melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah Pakem, banyak pengalaman yang praktikan dapatkan mengenai situasi dan permasalahan pendidikan di suatu sekolah.
Program kerja PPL yang berhasil dilakukan adalah penyusunan rencana pembelajaran, penyusunan pelaksanaan pembelajaran, praktek mengajar dan evaluasi pembelajaran. Berdasarkan pengalaman tersebut praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan antara lain :
1. Mahasiswa belajar berinteraksi dan beradapatasi dengan seluruh keluarga besar SMK Muhammadiyah Pakem yang pastinya sangat bermanfaat bagi mahasiswa dikemudian hari.
2. Membantu praktikan untuk belajar bagaimana berinteraksi dengan siswa baik di kelas (dalam proses pembelajaran) maupun di luar kelas (luar jam pelajaran) sehingga mahasiswa sadar akan perannya sebagai pengajar dan pendidik yang wajib memberikan teladan dan sebagai pengayom siswa disekolah.
3. Memberikan kesempatan praktikan untuk dapat berperan sebagai motivator, dinamisator, dan membantu pemikiran sebagai problem solver,
4. Memperoleh gambaran yang nyata mengenai kehidupan di dunia pendidikan (terutama lingkungan SMK) karena telah terlibat langsung didalamnya, yaitu selama melaksanakan praktek PPL.
5. Mendapatkan kesempatan langsung untuk menerapkan dan mempraktekkan ilmu yang telah diperolehnya dibangku kuliah dalam pelaksanaan praktek mengajar di sekolah.
6. Kegiatan PPL dapat mendewasakan cara berpikir dan meningkatkan daya penalaran mahasiswa dalam melakukan penelaahan, perumusan, dan pemecahan masalah yang ditemukan selama kegiatan PPL
B. Saran
Program PPL merupakan ajang pembelajaran dalam proses menjadi pendidik sekaligus perangkat pendidikan yang baik. Oleh karena itu, hasil dari pengalaman
(17)
17
selama PPL perlu dijadikan refleksi serta referensi dalam menjadi sebuah kesatuan perangkat pendidikan. Selama kegiatan PPL berlangsung penyusunan menyarankan agar kelak dalam melaksanakan PPL harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Bagi Sekolah
a. Pendampingan terhadap mahasiswa PPL lebih ditingkatkan lagi, karena mahasiswa belum cukup berpengalaman dalam mengajar, sehingga kebutuhan terhadap pendampingan oleh guru pembimbing sangat dibutuhkan.
b. Perlu adanya peningkatan dalam penyediaan media pembelajaran berupa LCD.
2. Bagi Mahasiswa
a. Komunikasi antara mahasiswa dan guru pembimbing agar lebih diintensifkan lagi sehingga proses PPL dapat berjalan dengan lancar dan maksimal.
b. Diharapkan mampu memnafaatkan program ini dengan semaksimal mungkin sebagai sarana untuk menggali, meningkatkan bakat dan keahlian yang pada akhirnya akan meningkatkan kemampuan dan kualitas calon pendidik dalam mengajar dapat meningkat.
c. Lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang bersifat mendadak.
3. Bagi Universitas
a. Lebih eningkatkan lagi pelayanan terhadap proses pelaksanaan PPL itu sendiri.
b. Dalam memberikan infoormasi sebaiknya tidak mendadak dan berubah-ubah agar mahasiswa dapat menyiapkan segala hal yang berhubungan dengan PPL secara maksimal.
c. Saat pelaksanaan PPL seharusnya tidak bersamaan dengan KKN karena fokus mahasiswa jadi bercabang sehingga hasil yang dicapai tidak maksimal.
(18)
18
DAFTAR PUSTAKA
Dr. Amat Jaedun, 2011, Kumpulan Materi Kuliah EvaluasiPembelajaran, :Yogyakarta
TIM LPPMP, 2016, Panduan PPL Universitas Negeri Yogyakarta 2016, UNY
:, Yogyakarta
TIM LPPMP, Panduan Pengajaran Mikro Universitas Negeri Yogyakarta 2016,
UNY : YOGYAKARTA
TIM LPPMP, 2104, Materi Pembekalan PPL 2016, UNY : Yogyakarta
TIMP LPPMP, 2104, Materi Pembekalan pengajaran Mikro/PPL 1, UNY : YOGYAKARTA
(19)
LAPORAN INDIVIDU
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)
DI SMK MUHAMMADIYAH PAKEM
Jl. Pakem – Turi Km 0,5, Pakembinangun, Pakem, Sleman, Yogyakarta
Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017 15 Juli 2016 – 15 September 2016
Disusun oleh: Danang Beni Pratama
NIM 13504244007
FAKULTAS TEKNIK
PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2016
(20)
HALAMAN PENGESAHAN
Menerangkan dengan sesungguhnya bahwa mahasiswa di bawah ini: Nama : Danang Beni Pratama
No. Mahasiswa : 13504244007
Program Studi : Pendidikan Teknik Otomotif
Fakultas : Fakultas Teknik
Menyatakan bahwa mulai tanggal 15 Juli 2016 sampai dengan 15 September 2016 telah melaksanakan kegiatan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem.
Sebagai pertanggungjawaban telah disusun laporan PPL di SMK Muhammadiyah Pakem, Sleman.
Yogyakarta, 15 September 2016
Mengesahkan,
Koordinator PPL Sekolah Guru Pembimbing
Rachmad Danang W, S.Pd Romadlon, S.Pd
NBM. 1203580810294 NBM. 12029491
Mengetahui,
Dosen Pembimbing Lapangan Kepala Sekolah
SMK Muhammadiyah Pakem
Dr. Tawardjono Us., M.Pd. Sigit Rohmadiantoro,S.Pd.T
NIP. 19530312 197803 1 00 NBM. 961967
(21)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT penulis ucapkan karena berkat rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) di SMK Muhammadiyah Pakem Sleman tahun 2016 ini dapat diselesaikan tepat waktu.
Penulisan laporan ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran program kerja yang telah penulis lakukan selama 2,5 bulan di SMK Muhammadiyah Pakem terhitung mulai 15 juli 2016 sampai 15 september 2016. Penulis menyadari sepenuhnya keberhasilan pelaksanaan program KKN PPL ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis menyampaikan terimaksih kepada :
1. Lembaga Pengabdian Pada masyarakat – Pendidikan (LPPM-P) dan Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL), yang telah meyelenggarakan PPL 2016 di SMK Muhammadiyah Pakem Sleman.
2. Romadlon, S.Pd., selaku guru pembimbing mata pelajaran PMO di SMK Muhammadiyah Pakem yang telah memberikan bimbingan pada saat pelaksanaan PPL sampai terselesaikannya laporan ini.
3. Rachmad Danang W, S.Pd., selaku koordinator PPL SMK Muhammadiyah Pakem Sleman.
4. Sigit Rohmadiantoro,S.Pd.T selaku Kepala Sekolah SMK Muhammadiyah Pakem Sleman yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan KKN PPL.
5. Dr. Tawardjono Us., M.Pd. selaku dosen pembimbing lapangan PPL.
6. Siswa SMK Muhammadiyah Pakem Sleman khususnya jurusan Teknik Kendaraan Ringan yang telah membantu dan mengikuti program PPL.
7. Rekan-rekan mahasiswa PPL SMK Muhammadiyah Pakem Sleman 2016 yang telah bekerjasama dengan baik dan memberikan ari sebuah kehidupan dalam susah maupun senang selama pelaksanaan Program PPL di SMK Muhammadiyah Pakem Sleman.
8. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Program KKN PPL sampai selesai penyusunan laporan ini
(22)
Kami menyadari bahwa dalam menyusun laporan kegiatan KKN PPL di SMK Muhammadiyah Pakem Sleman ini masih jauh dari kesempurnaan dan banyak kekurangannya sehingga kami sangat mengharapkan masukan yang berupa kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Yogyakarta, 9 September 2016
Penulis
Danang Beni Pratama 13504244007
(23)
Laporan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) Univesitas Negeri Yogyakarta
SMK Muhammadiyah Pakem
Oleh : Danang Beni Pratama (13504244007) ABSTRAK
Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu wadah untuk menerapkan/mengaplikasikan ilmu yang selama ini telah dipelajari dalam bidang keahlian maupun ilmu keguruan yang berkaitan denganpeserta didik dalam proses belajar mengajar. Program Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini juga bertujuan untuk menyiapkan dan menghasilkan tenaga kependidikan (calon guru) yang memiliki nilai, sikap, pengetahuan dan ketrampilan yang profesional maka pelaksanaan PPL ini akan sangat membantu mahasiswa dalam memasuki realita dunia kependidikan dan sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperolehnya selama mengikuti perkuliahan. Praktek mengajar berperan dalam memberi bekal bagi penulis dalam dunia pendidikan pada umumnya dan sebagai guru pada khususnya. Praktek pengalaman lapangan atau praktek mengajar ini mulai dilaksanakan pada tanggal 15 Juli s.d. 15 September 2016 yang berlokasi di SMK Muhammadiyah Pakem, yang beralamat di Jln. Pakem Turi km 0,5 Pakem, Sleman Yogyakarta
Dalam praktek mengajar mahasiswa terlebih dahulu melaksanakan peersiapan pembelajaran, yaitu membuat perencanaan pembelajaran dimulai dengan membuat rencana pelaksanaan pembelajaran sampai dengan evaluasi yang dilaksanakan. Kemudian melakukan koordinasi dan konsultasi kepada guru pembimbing di sekolah. Dalam bimbingan PPL, mahasiswa (penulis) mendapatkan kesempatan melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas XII TKR. Kurikulum yang digunakan untuk siswa kelas XII TKR masih menggunakan Kurikulum KTSP , maka untuk itu Penulis membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mengikuti kurikulum KTSP. Penggunaan metode pembelajaran yang diterapkan adalah metode ceramah, demonstrasi, diskusi, praktek,latihan. Sedangkan media yang digunakan adalah papan tulis dan peralatannya, lembar kerja/jobsheet.
Kegiatan praktek mengajar dilakukan di ruang kelas. Dari waktu yang diberikan praktekan dapat mengajar sebanyak 5 kali pertemuan mata pelajaran PMO (Motor Diesel), 2 kali pertemuan praktek di bengkel, kelas yang di ajajarkan kelas XII TKR .
(24)
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……… ... i
HALAMAN PENGESAHAN………. ii
KATA PENGANTAR………. iii
ABSTRAK……… ... v DAFTAR ISI……… ... vi DAFTAR LAMPIRAN………... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi ... 1 B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL ... 4 BAB II PERSIAPAN
A. Persiapan PPL ... 9 B. Pelaksanaan Program PPL…...11 C. Analisis Hasil ... 13 BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ... 16 B. Saran ... 17
DAFTAR PUSTAKA……….. 19
LAMPIRAN………. 20
(25)
DAFTAR LAMPIRAN
1. Laporan observasi pembelajaran di kelas dan observasi peserta didik
2. Laporan observasi kondisi di sekolah 3. Matriks program kerja PPL
4. Catatan Harian pelaksanaan PPL 5. Daftar Hadir siswa/Presensi
6. Rencana pelaksanaan pembelajaran 7. Jobsheet
8. Silabus
9. Modul Bahan Ajar 10.Jadwal Mengajar 11.Kartu Bimbingan
(26)
(27)
FORMAT OBSERVASI
Npma.1
PEMBELAJARAN DI KELAS DAN
OBSERVASI PESERTA DIDIK
untukmahasiswa
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Nama Mahasiswa : Danang Beni Pratama Pukul : 10.00 - selesai NIM : 13504244007 Tempat Praktik : SMK Muh. Pakem
Tgl Observasi : 22 April 2016 Fak/jur : Teknik/PT.Otomotif
No Aspek yang diamati Deskripsi Hasil Pengamatan
A Perangkat Pembelajaran
1. Kurikulum KTSP
Menggunakan kurikulum tingkat satuan
pendidikan
2. Silabus Setiap guru memiliki silabus sesuai
masing-masing mapel yang diajarakan
3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP dibuat berdasarkan dengan silabus
(RPP) dan dijalankan dengan cukup baik karena
merupakan syarat wajib bagi setiap guru
sebelum mengajar
B Proses Pembelajaran
1. Membuka Pelajaran Berdoa, absen, mengulang atau membahas
materi sebelumnya
2. Penyajian materi Guru menyajikan materi sesuai dengan
RPP yang telah dibuat
3. Metode pembelajaran Ceramah, diskusi, praktek dan tanya jawab
4. Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa Indonesia dan
disisipi bahasa Jawa
5. Penggunaan waktu Efektif dan efisien (tepat waktu dan semua
materi telah disampaikan sesuai RPP)
6. Gerak Interaktif, keliling ke setiap meja siswa
dan mengamati siswa
7. Cara memotivasi siswa Memancing dengan pertanyaan dan
memberi gambaran manfaat dari belajar
materi yang akan disampaikan
8. Teknik bertanya Menawarkan kepada siswa dan menunjuk
(28)
FORMAT OBSERVASI
Npma.1
PEMBELAJARAN DI KELAS DAN
OBSERVASI PESERTA DIDIK
untukmahasiswaUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
siswa secara acak
9. Teknik penguasaan kelas Guru sangat menjaga kondisi kelas dan
memperhatikan setiap siswa agar selalu
kondusif
10. Penggunaan media Papan tulis, komputer, alat peraga
11. Bentuk dan cara evaluasi Tugas dan ujian
12. Menutup pelajaran Berdoa, mengucap salam
C Perilaku Siswa
Sebagian ngobrol dan bertanya atau
1. Perilaku Siswa di dalam kelas menjawab pertanyaan guru,
memperhatikan materi yang disampaikan,
dan megerjakan tugas
2. Perilaku Siswa di luar kelas Ngobrol dengan teman yang lain, makan,
dan olahraga
Yogyakarta, 20 Februari 2016
Guru Pembimbing Mahasiswa,
Romadlon, S.Pd Danang Beni Pratama
(29)
FORMAT OBSERVASI
Npma.2
KONDISI SEKOLAH*)
untukmahasiswaUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Nama Mahasiswa : Danang Beni Pratama Pukul : 10.00 - selesai
NIM : 13504244007 Tempat Praktik : SMK Muh. Pakem
Tgl Observasi : 9 Februari 2016 Fak/jur : Teknik/PT.Otomotif
No Aspek yang Deskripsi Hasil Pengamatan Ket.
diamati
1. Konisi Fisik
Gedung cukup baik Sekolah
Luas lahan sekolah 67,49 m²
Ada pembangunan ruang kelas baru
Memiliki jumlah ruang teori 20 kelas
Bengkel praktikum sudah tersedia untuk setiapjurusan (sesuai standar nasional)
Perpustakaan sudah tersedia cukup bagus
Jumlah toilet yang cukup
Kekurangan : Toilet laki-laki dan perempuan blmterpisah
2. Potensi Siswa
Siswa memiliki potensi lebih dibidang praktekdari pada teori
Siswa memiliki kelebihan dibidang keagamaankhususnya agama Islam dibanding di SMK lain
Banyak lulusan siswa SMK MuhammadiyahPakem yang langsung bekerja
3. Potensi Guru Baik, menguasai semua materi yang diajarkannya,
cukup baik menggunakan media yang tersedia, Jumlah semua guru ada 58 orang . Terdiri dari 10
PNS, 11 guru tetap, dan 37 guru tidak tetap.
4. Potensi Setiap karyawan telah ditempatkan sesuai dengan
Karyawan keahlian bidang masing-masing. Jumlah semua karyawan ada 16 orang. Bagian-bagian bidang yang trsedia antara lain ada bidang keuangan,
(30)
FORMAT OBSERVASI
Npma.1
KONDISI SEKOLAH
untukmahasiswa
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
kepegawaian, urusan siswa, urusan keperpustakaan, urusan barag, bengkel, UKS, Keamanan, administrasi serta Wakasek
5. Fasilitas KBM Media sudah tersedia lengkap, akan tetapi guru media jarang menggunakannya karena lebih simpel
menggunakan media yang tersedia dikelas
6. Perpustakaan Baik, tertata rapi, koleksi cukup legkap, tempat sudah jauh dari keramaian, penjaga perpustakaan juga tersedia, fasilitas perpustakaan juga baik.
7. Laboratorium Contoh Laboratorium yang diamati : ~ Laboratorium/bengkel Jurusan
1. Teknik Gambar Bangunan
Ruang praktek Komputer 2. Teknik Kendaraan Ringan
Ruang Bengkel/workshop
Ruang Praktek teknik kendaraan ringan
Ruang Teknik Pengelasan 3. Teknik Sepeda Motor
Ruang Bengkel/workshop
Ruang Praktek teknik Sepeda Motor
Ruang Teknik Pengelasan 4. Perbankan Syariah
8. Bimbingan Fasilitas :
Konseling ~ Luas ruangan total 36 m²
~ Meja, Kursi, Komputer, Ruang tamu Pelayanan :
~ BK/BP bertugas untuk mendampinngi siswa yang sedang menghadapi masalah, masalah yang serig dialami siswa yaitu masalah tentag kedisiplinan disekolah terutama
(31)
FORMAT OBSERVASI
Npma.1
KONDISI SEKOLAH
untukmahasiswaUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
dalam kegiatan belajar mengajar tanpa izin
~ BK/BP tidak berwenang memberikan sanksi kepada siswa melainkan hanya melakukan pembinaan siswa dalam menghadapi berbagai
masalah di Sekolah.
Struktur Organisasi :
~ BK/BP dipimpin oleh seorang kepala BK atau disebut sebagai Koordinator, dibawahnya
terdapat anggota BK yang lainnya
Program Kerja :
~ Sudah mulai menggunakan pendataan
administrasi menggunakan komputer,
sehingga pekerjaan menjadi lebih efektif dan
efisien
~ Kurangnya buku penunjang guru sebagai referensi apabila ada masalah yang mungkin
belum bisa dipecahkan.
9. Bimbingan Ditujukan kepada siswa kelas XII yang aka
Belajar mengikuti Ujian Nasioal, meliputi mata pelajaran Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematiak, dsb.
10. Ekstrakulikuler Wajib : Pramuka dan Kerohanian
Pilihan :
Kesenian
Olahraga
Paskibra
OSIS
Pecinta Alam
PMR
Polisi Keamanan Sekolah
11. Organisasi dan OSIS berjalan dan teroganisir dengan baik serta
fasilitas OSIS fasilitas pendukung yang memadai.
(32)
FORMAT OBSERVASI
Npma.1
KONDISI SEKOLAH
untukmahasiswaUNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
fasilitas UKS yang terawat dan ruang perawatan untuk siswa
laki-laki dan perempuan sudah terpisah
Tata tertib dan struktur organisasi UKS sudahtertera pada dinding ruang UKS
Obat-obatan untuk berbagai kondisi gangguankesehatan siswa sudah tersedia dengan baik dan
lengkap
Anggota PMR sudah tersedia sehingga jadwalpiket UKS setiap hari selalu ada, tetapi untuk
mejaga setiap waktu di UKS belum berjalan
dengan baik
13. Administrasi
(Karyawan, Sudah baik
sekolah, dinding)
14. Karya Tulis Beberapa sudah ada yang berjalan dengan baik
Ilmiah Remaja karena setiap jurusan ada pembimbing dari guru ketika dalam proses membuat karya ilmiah remaja
15. Karya Ilmiah
oleh Guru
16. Koperasi Siswa Operasi Sekolah ada tetapi belum difungsikan secara
maksimal sedangkan fasilitas di dalam koperasi
cukup lengkap.
17. Tempat ibadah Tempat Ibadah Luas dan bersih serta nyaman
18. Kesehatan Lingkungan di SMK Mhammadiyah Pakem sangat
Lingkungan bersih karena setiap hari selalu dibersihka dan tempat
sampah sudah tersedia dengan sangat baik
19 Lain-lain
(33)
*)Catatan : Sebagai bahan penyusun program kerja PPL
Yogyakarta, 20 Februari 2016
Guru Pembimbing Mahasiswa,
Romadlon, S.Pd Danang Beni Pratama
(34)
MATRIK PROGRAM KERJA PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
SMK MUHAMMADIYAH PAKEM
Alamat :Jl. Pakem – Turi Km 0,5 Pakem, Sleman, Yogyakarta
Nama Mahasiswa : Danang Beni Pratama Nama Sekolah : SMK Muh. Pakem
NIM : 13504244007 Alamat Sekolah : Pakem, Sleman, DIY
Fak/Jur/Prodi : FT/Pend. Teknik Otomotif/Pend. Teknik Otomotif Guru Pembimbing PPL : Romadlon, S.Pd
Dosen Pamong PPL : Fathan Nur Cahyo, M.Or. Dosen Pembimbing PPL : Dr. Tawardjono Us., M.Pd.
No. Kegiatan Jumlah Jam Per Minggu Jumlah
Jam
April Juli Agustus September
III IV III IV I II III IV I II III
1. Pembuatan Program PPL :
a. Observasi Sekolah 2 2 2 6
b. Penyusunan Matrik Proker PPL 2 2 2 6
c. Rapat Kelompok 2 2 3 7
d. Observasi KBM GPL di Kelas 2 2 4
2. Administrasi Pembelajaran dan Guru :
a. Buku Induk 2 2
b. Silabus 2 3 5
c. Buku Presensi 1 1 2
d. Jadwal Piket 2 2
(35)
3. Pembelajaran Kurikuler (Mengajar Terbimbing ) :
a. Pra-pelaksanaan Mengajar
1) Pembuatan RPP 4 3 3 10
2) Pembuatan Media Ajar 2 7 2 11
3) Fiksasi ke GPL 1 2 3
b. Pelaksanaan
1) Praktik Mengajar 20 20 20 20 20 20 20 20 160
2) Penilaian dan Evaluasi 2 2 2 2 2 2 2 2 2 16
c. Pasca-pelaksanaan Mengajar 1) Penyusunan Catatan
Mingguan
1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
2) Penyusunan Catatan Akhir 2 2 3 5 12
4. Kegiatan Non Kurikuler :
a. Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
33 33
b. Piket 2 2 2 2 2 2 2 2 2 18
c. Upacara Rutin Sekolah 1 1 1 1 1 1 1 1 1 9
d. HUT NKRI 17 Agustus 7 7
(36)
Pakem, 25 Juli 2015
Mengetahui
DPL-PPL
Universitas Negeri Yogyakarta,
Dr. Tawardjono Us., M.Pd. --- NIP. 195303121978031001
Guru Pembimbing,
Romadlon, S.Pd ---
NIP. 12029491
Mahasiswa,
Danang Beni Pratama --- NIM. 13504244007
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
KODE MODUL
OPKR-20-017B
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK MESIN PROGRAM KEAHLIAN MEKANIK
OTOMOTIF
MODUL PEMELIHARAAN/SERVIS
SISTEM BAHAN BAKAR DIESEL
(49)
iii
KATA PENGANTAR
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar Diesel ini digunakan sebagai pedoman kegiatan belajar siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mekanik Otomotif, untuk mencapai salah satu subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.
Modul ini akan memberikan latihan untuk mempelajari pemeliharaan/servis sistem bahan bakar diesel khususnya pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel. Modul ini terdiri dari 3 kegiatan belajar, Kegiatan belajar 1 membahas prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel. Kegiatan belajar 2 membahas sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel yang perlu dipelihara/diservis. Kegiatan belajar 3 membahas langkah kerja pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel. Semoga modul ini dapat bermanfaat bagi para siswa SMK Program Keahlian: Teknik Mekanik Otomotif yang sedang belajar tentang Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar.
Penyusun menyadari banyak kekurangan dalam penyusunan modul ini, sehingga saran dan masukan yang konstruktif sangat penyusun harapkan. Semoga modul ini banyak memberikan manfaat.
Yogyakarta, Desember 2004 Penyusun,
Tim Fakultas Teknik
Universitas Negeri Yogyakarta
DAFTAR ISI MODUL
(50)
iv
HALAMAN SAMPUL ……… i
HALAMAN FRANCIS ……… ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ... v
PERISTILAHAN/GLOSSARY ……… ix
I. PENDAHULUAN ……… 1
A. DESKRIPSI ……… 1 B.
PRASARAT ……… 1
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL ……… 2 1. Petunjuk Bagi Peserta Diklat
……… 2
2. Peran Bagi Guru ……… 3 D. TUJUAN AKHIR ……… 3 E.KOMPETENSI ……… 4 F.CEK KEMAMPUAN ……… 5
II.PEMELAJARAN ……… 6
A. RENCANA BELAJAR PESERTA DIKLAT ……… 6 B. KEGIATAN BELAJAR ……… 6
1.Kegiatan Belajar 1 : Prinsip Kerja Sistem Injeksi Bahan 6
Bakar Diesel ………... a. Tujuan kegiatan belajar 1 ………
6
b. Uraian materi 1 ……… 7 c. Rangkuman 1 ………17 d. Tugas 1 ………18 e. Tes formatif 1 ………18 f. Kunci jawaban formatif 1 ………19 g. Lembar kerja 1 ………20
(51)
v
2. Kegiatan Belajar 2 : Sistem dan Komponen Injeksi Bahan Bakar Diesel yang perlu dipelihara/servis...
22 a.Tujuan kegiatan belajar 2 ……… 22
b. Uraian materi 2 ………22 c. Rangkuman 2 ………49 d. Tugas 2 ………51 e. Tes formatif 2 ………51 f. Kunci jawaban formatif 2 ………53 g. Lembar kerja 2 ………55
3. Kegiatan Belajar 3 : Langkah kerja Pemeliharaan/ Servis 57
Sistem dan Komponen injeksi Bahan Bakar Diesel ………
a. Tujuan kegiatan belajar 3 ……… 57
b. Uraian materi 3 ………57 c. Rangkuman 3 ………74 d. Tugas 3 ………75 e. Tes formatif 3 ………75 f. Kunci jawaban formatif 3 ………76 g. Lembar kerja 3 ………77
III.EVALUASI ……… 79
A. PERTANYAAN ………79 B.KUNCI JAWABAN ………80 C. KRITERIA KELULUSAN ………81
IV.PENUTUP ………82
DAFTAR PUSTAKA ……… 83
PETA KEDUDUKAN MODUL
(52)
vi
A. Diagram Pencapaian Kompetensi
Diagram ini menunjukkan tahapan atau tata urutan pencapaian kompetensi yang dilatihkan pada peserta diklat dalam kurun waktu tiga tahun, serta kemungkinan multi entry–multi exit yang dapat diterapkan.
Keterangan Diagram Pencapaian Kompetensi
Kode Kompetensi Judul Modul
OPKR 10-001B Pelaksanaan pemeliharaan/ servis
komponen
Pelaksanaan pemeliharaan/ servis komponen
OPKR 10-002B Pemasangan sistem hidrolik Pemasangan sistem hidrolik
(53)
vii
OPKR 10-003B Pemeliharaan/servis sistem
hidrolik
Pemeliharaan/servis sistem hidrolik
OPKR 10-005B Pemeliharaan/servis dan
perbaikan kompresor udara
dan
komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis dan
perbaikan kompresor udara
dan
komponen-komponennya
OPKR 10-006B Melaksanakan prosedur
pengelasan, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan
pemansan
Melaksanakan prosedur
pengelas-an, pematrian, dan pemotongan dengan panas dan pemansan
OPKR 10-009B Pembacaan dan pemahaman
gambar teknik
Pembacaan dan pemahaman gambar teknik
OPKR 10-010B Penggunaan dan pemeliharaan
alat ukur
Penggunaan dan pemeliharaan alat ukur
OPKR 10-016B Mengikuti prosedur kesehatan dan
keselamatan kerja
Mengikuti prosedur kesehatan dan keselamatan kerja
OPKR 10-017B Penggunaan dan pemeliharaan
peralatan dan perlengkapan tempat kerja
Penggunaan dan pemeliharaan peralatan dan perlengkapan tempat kerja
OPKR 10-018B Konstribusi komunikasi di tempat
kerja
Konstribusi komunikasi di tempat kerja
OPKR 10-019B Pelaksanaan operasi penangan an
secara manual
Pelaksanaan operasi penanganan secara manual
OPKR 20-001B Pemeliharaan/servis engine dan
komponen-komponennya
Pemeliharaan/servis engine dan komponen-komponennya
OPKR 20-010B Pemeliharaan/servis sistem
pendingin dan
komponenkomponennya
Pemeliharaan/servis sistem pendingin dan
komponenkomponennya
OPKR 20-011B Perbaikan sistem pendingin dan
komponen-komponennya
Perbaikan sistem pendingin dan komponen-komponennya
OPKR 20-012B Overhaul komponen sistem
pendingin
Overhaul komponen sistem pendingin
OPKR 20-014B Pemeliharaan/servis sistem bahan
bakar bensin
Pemeliharaan/servis sistem
bahan bakar bensin
OPKR 20-017B Pemeliharaan/servis sistem injeksi
bahan bakar diesel
Pemeliharaan/servis sistem injeksi bahan bakar diesel
OPKR 30-001B Pemeliharaan/servis kopling dan
komponen-komponennya sistem pengoperasian
Pemeliharaan/servis kopling dan komponen-komponennya sistem pengoperasian
OPKR 30-002B Perbaikan kopling dan
komponenkomponennya
Perbaikan kopling dan komponen-komponennya
OPKR 30-003B Overhaul kopling dan
komponenkomponennya
Overhaul kopling dan komponen-komponennya
OPKR 30-004B Pemeliharaan/servis transmisi
manual
Pemeliharaan/servis transmisi manual
OPKR 30-007B Pemeliharaan/servis transmisi Pemeliharaan/servis transmisi
(54)
viii
otomatis otomatis
OPKR 30-010B Pemeliharaan/servis unit final
drive/gardan
Pemeliharaan/servis unit final drive/ gardan
OPKR 30-013B Pemeliharaan/servis poros roda
penggerak
Pemeliharaan/servis poros roda penggerak
OPKR 30-014B Perbaikan poros penggerak roda Perbaikan poros penggerak roda
OPKR 40-001B Perakitan dan pemasangan sistem
rem dan komponen-komponennya
Perakitan dan pemasangan
sistem rem dan
komponenkomponennya
OPKR 40-002B Pemeliharaan/servis sistem rem Pemeliharaan/servis sistem rem
OPKR 40-003B Perbaikan sistem rem Perbaikan sistem rem
OPKR 40-004B Overhaul komponen sistem rem Overhaul komponen sistem rem
OPKR 40-008B Pemeriksaan sistem kemudi Pemeriksaan sistem kemudi
OPKR 40-009B Perbaikan sistem kemudi Perbaikan sistem kemudi
OPKR 40-012B Pemeriksaan sistem suspensi Pemeriksaan sistem suspensi
OPKR 40-014B Pemeliharaan/servis sistem
suspensi
Pemeliharaan/servis sistem suspensi
OPKR 40-016B Balans roda/ban Balans roda/ban
OPKR 40-017B Melepas, memasang dan menyetel
roda
Melepas, memasang dan
menyetel roda
OPKR 40-019B Pembongkaran, perbaikan, dan
pemasangan ban luar dan ban dalam
Pembongkaran, perbaikan, dan pemasangan ban luar dan ban dalam
OPKR 50-001B Pengujian, pemeliharaan/servis
dan penggantian baterai
Pengujian, pemeliharaan/servis dan penggantian baterai
OPKR 50-002B Perbaikan ringan pada
rangkaian/sistem kelistrikan
Perbaikan ringan pada rangkaian/ sistem kelistrikan
OPKR 50-007B Pemasangan, pengujian, dan
perbaikan sistem penerangan dan wiring
Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem penerangan dan wiring
OPKR 50-008B Pemasangan, pengujian, dan
perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya
Pemasangan, pengujian, dan perbaikan sistem pengaman ke listrikan dan komponennya
OPKR 50-009B Pemasangan kelengkapan
kelistrikan tambahan (assesoris)
Pemasangan kelengkapan kelistrikan tambahan (assesoris)
OPKR 50-011B Perbaikan sistem Pengapian Perbaikan sistem Pengapian
OPKR 50-019B Memelihara/servis sistem AC (Air
Conditioner)
Memelihara/servis sistem AC (Air Conditioner)
B. Kedudukan Modul
Modul dengan kode OPKR-20-017B tentang “Pemeliharaan/servis
sistem injeksi bahan bakar diesel” ini bukan merupakan modul
prasyarat, sebagaimana dapat dilihat pada peta kedudukan modul.
(55)
ix
PERISTILAHAN /
GLOSSARY
Automatic timer yaitu komponen yang berfungsi memajukan saat injeksi
ketika pada akselerasi.
Prestroke yaitu Langkah plunyer dalam elemen pompa injeksi sebaris dari
posisi saat akan bergerak ke atas sampai menutup lubang masuk
Direct injection yaitu sistem injeksi langsung dari nosel injeksi ke ruang
bakar
Control Rack yaitu batang pengatur posisi plunyer melalui pengotrol pinion
dan pengontrol geser
Injection nozzle yaitu komponen pada sistem injeksi yang berfungsi
menginjeksi dan mengabutkan bahan bakar ke dalam silinder.
Delivery valve= katup pada elemen pompa yang berfungsi agar bahan
bakar yang telah diinjeksikan oleh elemen poma tidak mengalir ke dalam elemen pompa
Priming pump yaitu komponen pada pompa injeksi yang berfungsi untuk
(56)
1
BAB I
PENDAHULUAN
A.DESKRIPSI
Modul Pemeliharaan/servis Sistem Bahan Bakar Diesel membahas tentang sistem bahan bakar diesel beserta cara pemeliharaan/servisnya. Tujuan dari modul ini agar mahasiswa memiliki subkompetensi yaitu memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel. Materi modul yang akan dipelajari meliputi : (1) prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel, (2) sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel yang perlu dipelihara/diservis, dan (3) langkah kerja pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.
Modul ini terdiri dari atas 3 kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang: prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel. Kegiatan belajar 2 membahas tentang sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel, yaitu meliputi saringan bahan bakar, pompa injeksi, injector/pengabut, automatic timer, dan governor. Kegiatan belajar 3 membahas langkah kerja pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.
Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat memahami prinsip kerja, sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel serta dapat melakukan pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel tersebut.
B. PRASYARAT
Sebelum memulai modul ini, anda harus sudah menyelesaikan modul-modul yang harus dipelajari lebih awal sesuai dengan peta kedudukan modul.
(57)
2
C. PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
1.Petunjuk Bagi Peserta Diklat
Untuk memperoleh hasil belajar secara maksimal dalam mempelajari materi modul ini, langkah-langkah yang perlu dilaksanakan antara lain:
a. Bacalah dan pahamilah dengan seksama uraian-uraian materi yang ada pada pada masing-masing kegiatan belajar. Bila ada materi yang kurang jelas, siswa dapat bertanya pada guru yang mengampu kegiatan belajar tersebut.
b. Kerjakanlah setiap tugas formatif (soal latihan) untuk mengetahui seberapa besar pemahaman yang telah dimiliki terhadap materi-materi yang dibahas dalam setiap kegiatanbelajar.
c. Untuk kegiatan belajar yang terdiri dari teori dan praktik, perhatikanlah hal-hal berikut ini:
1) Perhatikan petunjuk-petunjuk keselamatan kerja yang diberikan
2) Pahami setiap langkah kerja (prosedur praktikum) dengan Baik
3) Sebelum melaksanakan praktik, tentukan alat dan bahan yang diperlukan secara cermat
4) Gunakan alat sesuai prosedur yang pemakaian yang benar 5) Untuk melakukan kegiatan belajar praktik yang belum jelas,
harus meminta ijin guru lebih dahulu
6) Setelah selesai praktik, kembalikan alat dan bahan ke tempat semula
d. Jika belum menguasai tingkat materi yang diharapkan, ulangi lagi pada kegiatan belajar sebelumnya atau bertanyalah kepada guru yang mengampu kegiatan pembelajaran yang bersangkutan.
(58)
3
2.Petunjuk Bagi Guru
Dalam setiap kegiatan belajar guru berperan untuk: a. Membantu siswa dalam merencanakan proses belajar
b. Membimbing siswa melalui tugas-tugas pelatihan yang dijelaskan dalam tahap belajar
c. Membantu siswa dalam memahami konsep, praktik baru, dan menjawab pertamnyaan siswqa mengenai proses belajarnya. d. Membantu siswa untuk menentukan dan mengakses sumber
tambahan lain yang diperlukan untuk belajrar
e. Mengorganisasikan kegiatan belajar kelompok jika diperlukan
D. TUJUAN AKHIR
Setelah mempelajari secara keseluruhan materi kegiatan belajar dalam modul ini siswa diharapkan:
1. Memahami prinsip kerja sistem prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel
2. Memahami sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel yang perlu dipelihara/diservis.
3. Memahami langkah kerja pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.
(59)
E. KOMPETENSI
Modul OPKR-20-017 B ini membentuk subkompetensi memelihara/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel.
Sub
Kompetensi Kriteria kinerja Lingkup Belajar
Materi pokok pemelajaran
Sikap Pengetahuan Keterampilan Memelihara/ servis
sistem dan komponen ijeksi bahan bakar diesel
1.Pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel dilaksanakan tanpa menyebabkan kerusakan terhadap komponen atau sistem lainnya
2.Pemeliharaan/servis
pompa/komponen injeksi bahan bakar diesel dilaksnakan berdsarkan spesifikasi pabrik
3.Pompa/komponen injeksi bahan bakar diesel diuji dengan persyaratan kerja 4.Kegiatan pemeliharaan/servis sistem dan komponen dilaksanakan
berdasarkan SOP
1. Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel 2. Sistem dan komponen injeksi yang perlu dipelihara/servis 3. Langkah kerja pemeliharaan/servis sistem dan komponen injeksi bahan bakar diesel
1. Mengikuti prosedur
pemeliharan/servis komponen /sistem bahan bakar diesel dilakukan sesuai dengan SOP 2. Memper-hatikan factor-faktor keselamatan kerja dan lingkungan 1. Memahami prosedur pemeliharaan/servis (termasuk pengeluaran) 2. Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel dan komponen 3. Persyarata keamanan peralatan/bahan 4. Prosedur pengujian 5.Persyaratan keselamatan kerja Melaksanakan pemeliharaan/servis komponen/sistem bahan bakar diesel secara berkala
F. CEK KEMAMPUAN
Sebelum mempelajari modul OPKR 20-017 B, isilah dengan tanda cek (v) kemampuan yang telah dimiliki siswa dengan sikap jujur dan dapat dipetanggungjawabkan.
Sub
Kompetensi Pernyataan
Jawaban Bila jawaban ‘ya” kerjakan Ya Tidak
(60)
Memelihara/ servis sistem dan komponen
ijeksi bahan bakar
diesel
1. Saya mampu menjelaskan prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel
Soal tes formatif 1 2. Saya dapat menjelaskan sistem dan komponen injeksi yang
perlu dipelihara/servis
Soal tes formatif 2 3. Saya mampu melakukan langkah kerja pemeliharaan/servis sistem
dan komponen injeksi bahan bakar diesel
Soal tes formatif 3
Apabila siswa menjawab Tidak, pelajari modul ini.
(61)
6
BAB II
PEMELAJARAN
A.Rencana Belajar Siswa
Rencanakanlah setiap kegiatan belajar anda dengan mengisi table di bawah ini dan mintalah bukti belajar kepada guru jika telah selesai mempelajari setiap kegiatan belajar.
Jenis Kegiatan Tanggal Waktu
Tempat Belajar
Alasan Perubahan
Paraf Guru
1. Prinsip kerja sistem injeksi bahan bakar diesel
2. Sistem dan komponen
injeksi yang perlu
dipelihara/ servis
3. Langkah kerja
pemeliharaan/ servis
sistem dan komponen
injeksi bahan bakar diesel
B.Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1: Prinsip Kerja Sistem Injeksi Bahan Bakar Diesel
a. Tujuan Kegiatan Belajar 1
1) Siswa dapat menjelaskan prinsip kerja mesin diesel
2) Siswa dapat menjelaskan perbedaan utama mesin diesel dan mesin bensin
3) Siswa dapat menjelaskan proses pembakaran mesin diesel 4) Siswa dapat menjelaskan bentuk ruang bakar mesin diesel 5) Siswa dapat menjelaskan penyaluran bahan bakar pada
sistem bahan bakar mesin diesel
(62)
7
b. Uraian Materi 1
1)Prinsip Kerja Mesin Diesel
Mesin/motor diesel (diesel engine) merupakan salah satu bentuk motor pembakaran dalam (internal combustion engine) di samping motor bensin dan turbin gas. Motor diesel disebut dengan motor penyalaan kompresi (compression ignition engine) karena penyalaan bahan bakarnya diakibatkan oleh suhu kompresi udara dalam ruang bakar. Dilain pihak motor bensin disebut motor penyalaan busi (spark ignition engine) karena penyalaan bahan bakar diakibatkan oleh percikan bunga api listrik dari busi.
Cara pembakaran dan pengatomisasian (atomizing) bahan bakar pada motor diesel tidak sama dengan motor bensin. Pada motor bensin campuran bahan bakar dan udara melelui karburator dimasukkan ke dalam silinder dan dibakar oleh nyala listrik dari busi. Pada motor diesel yang diisap oleh torak dan dimasukkan ke dalam ruang bakar hanya udara, yang selanjutnya udara tersebut dikompresikan sampai mencapai suhu dan tekanan yang tinggi. Beberapa saat sebelum torak mencapai titik mati atas (TMA) bahan bakar solar diinjeksikan ke dalam ruang bakar. Dengan suhu dan tekanan udara dalam silinder yang cukup tinggi maka partikel-partikel bahan bakar akan menyala dengan sendirinya sehingga membentuk proses pembakaran. Agar bahan bakar solar dapat terbakar sendiri, maka diperlukan rasio kompresi 15-22 dan suhu udara kompresi kira-kira 600ºC.
(63)
8
Meskipun untuk motor diesel tidak diperlukan sistem pengapian seperti halnya pada motor bensin, namun dalam motor diesel diperlukan sistem injeksi bahan bakar yang berupa pompa injeksi (injection pump) dan pengabut (injector) serta perlengkapan bantu lain. Bahan bakar yang disemprotkan harus mempunyai sifat dapat terbakar sendiri (self ignition). Penampang mesin diesel secara sederhana dapat dilihat pada gambar 1.
Gambar 1. Skema motor diesel
2)Perbedaan utama mesin diesel dan mesin bensin
Motor diesel dan motor bensin mempunyai beberapa perbedaan utama, bila ditinjau dari beberapa item di bawah ini, yaitu (lihat Tabel 1)
Tabel 1. Perbedaan utama motor diesel dan motor bensin
Item Motor Diesel Motor Bensin
Siklus Pembakaran Siklus Sabathe Siklus Otto Rasio kompresi 15-22 6-12 Ruang bakar Rumit Sederhana Percampuran
bahan bakar
Diinjeksikan pada akhir langkah
Dicampur dalam karburator Metode penyalaan Terbakar sendiri Percikan busi Bahan bakar Solar Bensin
Getaran suara Besar Kecil
(64)
9
Efisiensi panas (%) 30-40 22-30
Motor diesel juga mempunyai keuntungan dibanding motor bensin, yaitu:
a) Pemakaian bahan bakar lebih hemat, karena efisiensi panas lebih baik, biaya operasi lebih hemat karena solar lebih murah. b)Daya tahan lebih lama dan gangguan lebih sedikit, karena
tidak menggunakan sistem pengapian
c) Jenis bahan bakar yang digunakan lebih banyak
d)Operasi lebih mudah dan cocok untuk kendaraan besar, karena variasi momen yang terjadi pada perubahan tingkat kecepatan lebih kecil.
Di samping itu motor diesel memiliki kerugian, yaitu:
a) Suara dan getaran yang timbul lebih besar (hampir 2 kali) daripada motor bensin. Hal ini disebabkan tekanan yang sangat tinggi (hampir 60 kg/cm2) pada saat pembakaran
b) Bobot per satuan daya dan biaya produksi lebih besar, karena bahan dan konstruksi lebih rumit untuk rasio kompresi yang tinggi
c) Pembuatan pompa injeksi lebih teliti sehingga perawatan lebih sulit
d) Memerlukan kapasitas baterai dan motor starter yang besar agar dapat memutar poros engkol dengan kompresi yang tinggi.
Secara singkat prinsip kerja motor diesel 4 tak adalah sebagai berikut:
a) Langkah isap, yaitu waktu torak bergerak dari TMA ke TMB. Udara diisap melalui katup isap sedangkan katup buang tertutup.
(65)
10
b)Langkah kompresi, yaitu ketika torak bergerak dari TMB ke TMA dengan memampatkan udara yang diisap, karena kedua katup isap dan katup buang tertutup, sehingga tekanan dan suhu udara dalam silinder tersebut akan naik.
c) Langkah usaha, ketika katup isap dan katup buang masih tertutup, partikel bahan bakar yang disemprotkan oleh pengabut bercampur dengan udara bertekanan dan suhu tinggi, sehingga terjadilah pembakaran. Pada langkah ini torak mulai bergerak dari TMA ke TMB karena pembakaran berlangsung bertahap
d)Langkah buang, ketika torak bergerak terus dari TMA ke TMB dengan katup isap tertutup dan katup buang terbuka, sehingga gas bekas pembakaran terdorong keluar.
Gambar 2. Prinsip kerja motor diesel 4 tak
3)Proses pembakaran mesin diesel
Proses pembakaran dibagi menjadi 4 periode:
a) Periode 1: Waktu pembakaran tertunda (ignition delay) (A-B) Pada periode ini disebut fase persiapan pembakaran, karena partikel-partikel bahan bakar yang diinjeksikan bercampur dengan udara di dalam silinder agar mudah terbakar.
(66)
11
Pada periode 2 ini campuran bahan bakar dan udara tersebut akan terbakar di beberapa tempat. Nyala api akan merambat dengan kecepatan tinggi sehingga seolah-olah campuran terbakar sekaligus, sehingga menyebabkan tekanan dalam silinder naik. Periode ini sering disebut periode ini sering disebut pembakaran letup.
c) Periode 3: Pembakaran langsung (C-D)
Akibat nyala api dalam silinder, maka bahan bakar yang diinjeksikan langsung terbakar. Pembakaran langsung ini dapat dikontrol dari jumlah bahan bakar yang diinjeksikan, sehingga periode ini sering disebut periode pembakaran dikontrol. d) Periode 4: Pembakaran lanjut (D-E)
Injeksi berakhir di titik D, tetapi bahan bakar belum terbakar semua. Jadi walaupun injeksi telah berakhir, pembakaran masih tetap berlangsung. Bila pembakaran lanjut terlalu lama, temperatur gas buang akan tinggi menyebabkan efisiensi panas turun.
Gambar 3. Proses pembakaran motor diesel
4)Bentuk ruang bakar mesin diesel
Ruang bakar pada motor diesel lebih rumit dibanding ruang bakar motor bensin. Bentuk ruang bakar pada motor diesel sangat
(67)
12
menentukan kemampuan mesin, sebab ruang bakar tersebut direncanakan dengan tujuan agar campuran bahan udara dan bahan bakar menjadi homogen dan mudah terbakar sekaligus.
Ruang bakar motor diesel digolongkan menjadi 2 tipe, yaitu: a) Tipe ruang bakar langsung (direct combustion chamber) b) Tipe ruang bakar tambahan (auxiliary combustion chamber)
Tipe ruang bakar tambahan terdapat dalm 3 macam, yaitu: 1). Ruang bakar kamar muka (precombustion chamber) 2). Ruang bakar pusar (swirl chamber)
3). Ruang bakar air cell (Air cell combustion chamber)
Ruang bakar langsung dapat dilihat pada gambar 4.
Keuntungan ruang bakar langsung adalah: (1) efisiensi panas lebih tingi, pemakaian bahan bakar lebih hemat karena bentuk ruang bakar yang sederhana, (2) start dapat mudah dilakukan pada waktu mesin dingin tanpa menggunakan alat bantu start busi pijar (glow plug), dan (3) cocok untuk mesinmesin besar karena konstruksi kepala silinder sederhana.
Kerugian ruang bakar langsung adalah: (1) memerlukan kualitas bahan bakar yang baik, (2) memerlukan tekanan injeksi yang lebih tinggi, (3) sering terjadi gangguan nozzle, umur nozzle lebih pendek karena menggunakan nozzle lubang banyak (multiple
(68)
13
hole nozzle), dan (4) dibandingkan dengan jenis ruang bakar tambahan, turbulensi lebih lemah, jadi sukar untuk kecepatan tinggi.
b) Ruang bakar tambahan. 1)Ruang bakar muka.
Dalam ruang bakar ini bahan bakar solar disemprotkan ke dalam ruang bakar muka oleh nozzle injeksi. Sebagian bahan bakr yang tidak terbakar di ruang bakar muka didorong melalui saluran kecil antara ruang bakar muka dan ruang bakar utama. Percampuran yang baik dan terbakar seluruhnya berada pada ruang bakar utama. Lihat gb. 5.
Gambar 5. Ruang bakar kamar muka
Keuntungan ruang bakar muka adalah: (1) jenis bahan bakar yang digunakan lebih luas, karena turbulensinya sangat baik untuk pengabutan, (2) perawatan pompa injeksi lebih mudah karena tekanan injeksi lebih rendah dan tidak terlalu peka terhadap perubahan saat injeksi, dan (3) detonasi berkurang serta mesin bekerja lebih baik karena menggunakan nozzle lubang banyak.
Kerugian ruang bakar muka adalah: (1) biaya pembuatan lebih mahal sebab perencanaan kepala silinder lebih rumit, (2) memerlukan motor starter yang besar dan
(69)
14
kemampuan start lebih jelek sehingga harus menggunakan alat pemanas, dan (3) pemakaian bahan bakar boros.
2)Ruang bakar pusar.
Ruang bakar model pusar ini berbentuk bundar. Ketika torak memampatkan udara, sebagian udara akan masuk ke dalam ruang bakar pusar dan membuat aliran turbulensi. Bahan bakar diinjeksikan ke dalam udara turbulensi dan terbakar di dalam ruang bakar pusar, tetapi sebagian bahan bakar yang belum terbakar masuk ke ruang bakar utama melalui saluran tersebut. Selanjutnya capuran tersebut akan terbakar di tuang bakar utama. Lihat gambar 6.
Gambar 6. Ruang bakar pusar
Keuntungan ruang bakar pusar adalah: (1) dapat menghasilkan putaran tinggi, karena turbulensi yang sangat baik pada saat kompresi, (2) Gangguan pada nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin, dan (3) putaran mesin lebih tinggi dan operasinya lebih lembut, menyebabkan jenis ini cocok untuk mobil.
Kerugian ruang bakar pusar adalah: (1) konstruksi kepala silinder rumit, (2) efisiensi panas dan pemakaian bahan bakar lebih boros dibandingkan dengan tipe ruang bakar langsung, (3) penggunaan alat pemanas tidak begitu
(70)
15
efektif, sebab ruang bakar sangat luas, dan (4) detonasi lebih besar pada kecepatan rendah.
3)Ruang bakar Air Cell
Pada ruang bakar air cell ini bahan bakar disemprotkan langsung ke dalam air cell dan terbakar langsung di ruang bakar utama. Sebagian bahan bakar yang yang disemprotkan ke air cell dan terbakar, mengakibatkan tekanan dalam air cell bertambah. Bila torak bergerak ke TMB, udara dalam air cell keluar ke ruang bakar utama membantu menyempurnakan pembakaran. Pada ruangbakar ini tidak memerlukan pemanas.
Gambar 7. Ruang bakar Air Cell
Keuntungan ruang bakar air cell adalah: (1) mesin bekerja lebih lembut karena pembakaran terjadi secara berangsur-angsur, (2) tidak memerlukan pemanas, (3) gangguan nozzle berkurang karena menggunakan nozzle tipe pin.
Kerugian ruang bakar air cell adalah: (1) saat injeksi bahan bakar sangat mempengaruhi kemampuan mesin, (2) suhu gas buang sangat tinggi karena pembakaran lanjut sangat panjang, dan (3) bahan bakar boros.
(1)
6. Tes tekanan injeksi sesuai dengan spesifikasi. 7. Pasang injektor ke mesin diesel.
8. Pasang kembali pipa tekanan tinggi dari pompa injeksi.
9. Lakukan prosedur bleeding untuk menghilangkan udara dari sistem saluran bahan bakar :
a. Buka kran bahan bakar dari tangki
b. Kendorkan saluran masuk bahan bakar ke pompa injeksi dengan cara mengendorkan baut niple bahan bakar. Biarkan bahan bakar keluar bersama gelembung udara. Kencangkan baut niple jika bahan bakar yang keluar sudah tidak ada gelembung udara.
10. Kemudian hidupkan mesin.
11. Bila mesin sudah normal bersihkan kembali mesin diesel dan tempat praktek. 12. Buat data praktek dan buat laporan.
TUGAS
1. Tuliskan semua hasil pemeriksaan dan pengukuran pada lembar data praktik! 2. Gambarkan konstruksi dari injector yang digunakan dan jelaskan cara
kerjanya!
3. Buatlah laporan praktik tentang praktik yang telah dilakukan. Laporan dibuat secara individu dan dikumpulkan pada praktik berikutnya!
(2)
A. TUJUAN
Setelah melaksanakan praktikum, diharapkan siswa dapat: 1. Melepas dan memasang kembali pompa injeksi tipe in line. 2. Menjelaskan prinsip kerja pompa injeksi tipe in line
3. Menjelaskan fungsi dan cara kerja masing-masing komponen pada pompa injeksi tipe in line
4. Melakukan over houl pompa injeksi tipe in line sesuai dengan SOP
B. ALAT DAN BAHAN
1. Toolbox 5.Nampan 2. Majun 6.Solar
3. Mesin diesel 7.Buku Manual 4. Tracker
5. Feller gauge
C. KESELAMATAN KERJA
1. Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan praktikum.
2. Gunakan peralatan yang sesuai dengan kegunaan dan fungsinya.
3. Teliti saat membongkar dan merakit kembali komponen-komponen mesin diesel.
4. Tanyakan kepada guru praktik apabila terdapat masalah atau hambatan selama melaksanakan kegiatan praktikum.
D. DASAR TEORI
Pada pompa injeksi in-line memiliki konstruksi elemen pompa sebaris, dimana masing-masing silinder dilayani oleh satu plunger. Camshaft /poros nok pompa disangga oleh dua bantalan roler tirus (tapered roller bearings) dan digerakkan oleh mesin melalui rangkaian roda gigi.
Elemen pompa, terdiri dari plunyer dan silinder (atau barrel ), adalah bagian pompa yang paling penting.
Plunyer dan silinder ini dikerjakan dengan penyelesaian/finishing presisi tinggi, dan ditempatkan dalam toleransi kecil sekali untuk memungkinkan elemen pompa bertahan dalam tekanan tinggi sekali tanpa adanya kebocoran. Untuk alasan ini, plunyer dan silinder harus tidak pernah diganti sendiri-sendiri/ secara terpisah, tetapi diganti satu set.
SMK MUHAMMADIYAH PAKEM
JOBSHEET PEMELIHARAAN MESIN KENDARAAN RINGAN PROGRAM
KEAHLIAN KOMPETENSI JUDUL JAM
KELAS/ SEMESTER TEKNIK
KENDARAAN
RINGAN PMO
Perawatan&perbaikan sistem bahan bakar diesel multi silinder
(in line)
(3)
Source : Toyota Motor Sales Co, 1980
Rak (rack) pengontrol dirangkaikan/dipasangkan ke akhir regulator (governor), melalui roda gigi pengontrol mengelilingi plunyer untuk mengontrol kwantitas pemberian bahan bakar (dan waktu injeksi dalam beberapa tipe/model ).Katup-katup delivery berfungsi untuk menghentikan bahan bakar dari aliran balik sementara
plunyer bergerak turun, dan juga mencegah penetesan / “after-dripping “ bahan
bakar dari nozel.
E. LANGKAH KERJA
1. Persiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Sebelum melepas pompa injeksi, putar poros engkol pada posisi saat penyemprotan silinder. Perhatikan tanda pada puli atau roda gila.
3. Lepaskan saluran bahan bakar dan pipa tekanan tinggi.
4. Tutup lubang-lubang saluran bahan bakar pada pompa injeksi dan pada nozel. 5. Lepaskan saluran vakum pada pompa injeksi apabila menggunakan governor
vakum.
6. Lepaskan hubungan pedal gas dengan tuas penyetel pada pompa injeksi. 7. Lepaskan baut - baut pengikat pompa injeksi.
(4)
9. Pelajari konstruksi dan cara kerja pompa injeksi tipe in line.
10. Bersihkan bagian luar dari pompa injeksi dan ganti minyak pelumas pompa. 11. Setel pompa injeksi pada saat penyemprotan silinder 1.
12. Pasang kembali pompa injeksi pada mesin.
13. Lakukan pembuangan udara.
14.Bongkar pompa injeksi type In-line. 15.Lepas delivery valve.
16.Lepas vacuum chamber. 17.Lepas tutup governor. 18.Lepas rumah steel ball.
19.Lepas semua batang penghubung dari rumah governor. 20.Lepas penutup yang berada di atas feed pump.
21.Dengan menggunakan obeng (-) dorong, pegas plunger kea rah delivery valve, dan ganjal bagian belakang pegas dengan plat tipis yang kuat ( lakukan pada keempat pegas plunger).
22.Lepas rumah governor dari rumah plunger. 23.Buka tutup camshaft pada sisi lain.
24.Buka keempat tutup di bagian bawah pompa injeksi.
25.Lepas camshaft dari tempatnya (jangan langsung melepas pengganjal pegas plunger).
26.Untuk melepas pengganjal pegas, gunakan baut tracker. Masukkan baut tracker dari bawah pompa injeksi hingga mendorong pegas plunger dan mengakibatkan
(5)
posisi pengganjal menjadi bebas. Lepaskan pengganjal dari tempatnya ( lakukan pada keempat pegas plunger).
27.Bersihkan semua komponen menggunakan solar dan bilas dengan ditiup menggunakan udara dari kompresor.
28.Melakukan pengamatan terhadap komponen pompa injeksi type In-line. 29.Merakit kembali pompa injeksi type In-line.
30.Siapkan seluruh komponen yang akan dipasang. 31.Pasang salah satu delivery valve.
32.Susun / rangkai komponen plunger dan pasang pada rumah plunger ( perhatikan tanda-tanda pemasangan.
33.Dorong pegas menggunakan baut tracker dan pasang pengganjal kembali (lakukan pada keempat plunger ).
34.Pasang kembali keempat tutup pada bagian bawah pompa. 35.Pasang camshaft kembali.
36.Pasang rumah governor pada rumah plunger. 37.Pasang tutup camshaft pada sisi lain.
38.Dengan memutar camshaft, lepas pengganjal astu persatu sesuai keadaan. plunger yang berada pada titik paling atas sehingga membebaskan pengganjal. 39.Pasang steel ball beserta rumahnya.
40.Pasang seluruh batang penghubung pada governor dengan benar. 41.Pasang tutup rumah governor dan pasang vacuum chamber. 42.Pasang tutup plunger.
(6)
TUGAS
1. Tuliskan semua hasil pemeriksaan komponen pada lembar data praktik! 2. Gambarkan konstruksi dari pompa injeksi yang digunakan dan jelaskan cara
kerjanya!
3. Buatlah laporan praktik tentang praktik yang telah dilakukan. Laporan dibuat secara individu dan dikumpulkan pada praktik berikutnya!