Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perang Pattimura: penyerbuan Benteng Duurstede (Komposisi Musik Program untuk Ansambel Musik) T1 852008006 BAB IV
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan
beberapa sebagai berikut:
1.
Proses
penyusunan
komposisi
musik
program
yang
mengusung kisah sejarah kepahlawanan Pattimura ketika
“Penyerbuan benteng Duurstede” untuk ansambel musik
melewati
beberapa
tahapan
penting
yaitu:
(a)
penulis
mengumpulkan literatur baku yang mendeskripsikan cerita
penyerbuaan benteng Duurstede, (b) penulis menginterpretasi
kembali
cerita
tersebut
agar
sesuai
dengan
kebutuhan
pembuatan komposis dan (c) menyusun komposisi musik
program sesuai interpertasi kisah sejarah tersebut dalam empat
bagian.
2.
Pelukisan suasana dalam komposisi ini dituangkan dalam
perubahan-perubahan tonalitas dan tempo instrumen, serta
perubahan dinamika.
3.
Analisis struktur bentuk musik komposisi musik program
“Penyerbuan Benteng Duurstede” ini mengacu pada metode
analisis struktur musik klasik. Struktur musik yang dianalisis
adalah leitmotif, suasana, serta sub bagian dari komposisi
tersebut. Namun demikian komposisi ini lebih menekankan
musik program yang bebas dan tidak terkesan formal.
58
B. Saran
Keberagaman budaya yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke adalah identitas Indonesia. Oleh sebab itu pelestarian
budaya merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
eksistensi kekayaan ini. Tanggung jawab ini mutlak harus dimiliki
setiap generasi muda Indonesia baik secara kolektif maupun
individu.
Dengan demikian Fakultas Seni Pertunjukan sebagai lembaga
pendidikan yang turut bertanggung jawab terhadap pelestarian
budaya dan bagian dari Universitas Kristen Satya Wacana, yang
dikenal sebagai “Indonesia Mini” perlu mendorong mahasiswa
untuk terus mengembangkan teori-teori musik, solfeggio, ilmu
harmoni, ilmu komposisi, ilmu analisis, dan sejarah musik dalam
memenuhi cita-cita ini.
Penulis berharap karya ini memberikan dorongan positif bagi
seluruh
rekan-rekan
mahasiswa
untuk
mengembangkan
musikalitasnya dan berani menciptakan komposisi-komposisi
menarik serta berkualitas di masa depan.
59
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis penelitian dapat disimpulkan
beberapa sebagai berikut:
1.
Proses
penyusunan
komposisi
musik
program
yang
mengusung kisah sejarah kepahlawanan Pattimura ketika
“Penyerbuan benteng Duurstede” untuk ansambel musik
melewati
beberapa
tahapan
penting
yaitu:
(a)
penulis
mengumpulkan literatur baku yang mendeskripsikan cerita
penyerbuaan benteng Duurstede, (b) penulis menginterpretasi
kembali
cerita
tersebut
agar
sesuai
dengan
kebutuhan
pembuatan komposis dan (c) menyusun komposisi musik
program sesuai interpertasi kisah sejarah tersebut dalam empat
bagian.
2.
Pelukisan suasana dalam komposisi ini dituangkan dalam
perubahan-perubahan tonalitas dan tempo instrumen, serta
perubahan dinamika.
3.
Analisis struktur bentuk musik komposisi musik program
“Penyerbuan Benteng Duurstede” ini mengacu pada metode
analisis struktur musik klasik. Struktur musik yang dianalisis
adalah leitmotif, suasana, serta sub bagian dari komposisi
tersebut. Namun demikian komposisi ini lebih menekankan
musik program yang bebas dan tidak terkesan formal.
58
B. Saran
Keberagaman budaya yang terbentang dari Sabang sampai
Merauke adalah identitas Indonesia. Oleh sebab itu pelestarian
budaya merupakan salah satu cara untuk mempertahankan
eksistensi kekayaan ini. Tanggung jawab ini mutlak harus dimiliki
setiap generasi muda Indonesia baik secara kolektif maupun
individu.
Dengan demikian Fakultas Seni Pertunjukan sebagai lembaga
pendidikan yang turut bertanggung jawab terhadap pelestarian
budaya dan bagian dari Universitas Kristen Satya Wacana, yang
dikenal sebagai “Indonesia Mini” perlu mendorong mahasiswa
untuk terus mengembangkan teori-teori musik, solfeggio, ilmu
harmoni, ilmu komposisi, ilmu analisis, dan sejarah musik dalam
memenuhi cita-cita ini.
Penulis berharap karya ini memberikan dorongan positif bagi
seluruh
rekan-rekan
mahasiswa
untuk
mengembangkan
musikalitasnya dan berani menciptakan komposisi-komposisi
menarik serta berkualitas di masa depan.
59