RS232 ANALYZER BASED ON PERSONAL COMPUTER

  

TUGAS AKHIR

PENGANALISIS RS232

BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

RS232 ANALYZER BASED ON PERSONAL COMPUTER

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

  

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

disusun oleh

TRI YULIZAR

  

NIM : 015114040

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

  

TUGAS AKHIR

PENGANALISIS RS232

BERBASIS PERSONAL KOMPUTER

RS232 ANALYZER BASED ON PERSONAL COMPUTER

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat

Memperoleh gelar Sarjana Teknik pada

  

Program Studi Teknik Elektro

Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma

disusun oleh

TRI YULIZAR

  

NIM : 015114040

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

  

RS232 ANALYZER

BASED ON PERSONAL COMPUTER

FINAL PROJECT

Submitted For The Partial Fulfillment Of The Requirements

For The Degree Of Electrical Engineering Of

  

Electrical Engineering Program Study

By :

  

Tri Yulizar

NIM : 015114040

  

“ Barang siapa menginginkan dunia, maka ambilah dengan ilmu.

  

Barang siapa menginginkan akherat, maka ambilah dengan ilmu.

Barang siapa menginginkan keduanya maka ambillah juga dengan ilmu”

(Al Hadist Nabi Muhammad SAW)

  “

Dari duri-duri menjadi bintang-bintang”

(Teksapala)

  Kupersembahkan,

Untuk Setiap detik yang tak akan pernah terbalas, setiap doa yang

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas karunia-Nya yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga dapat terselesaikannya

laporan Tugas Akhir dengan judul “Penganalisis RS232 Berbasis Personal Komputer”

tanpa halangan dan gangguan yang berarti.

  Adapun penulisan ini bertujuan utnuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Jurusan Teknik Elektro Program Studi Teknik

Elektro Fakultas Teknik Universitas Sanata Dharma. Penulisan ini ditulis berdasarkan

hasil perancangan, pengujian dan pengamatan dari program aplikasi yang dibuat.

  

Pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

  1. Romo Ir. Greg. Heliarko, S.J., S.S., B.S.T., M.A., M.Sc selaku Dekan Fakultas

Teknik yang telah membawa perubahan sangat penting pada Fakultas Teknik.

  2. Bapak B. Djoko Untoro S., SSi, MT selaku Pembimbing I yang selalu sabar dalam membimbing penulis hingga terselesaikannya Tugas Akhir ini.

  3. Bapak Ir. Tjendro selaku Pembimbing II yang telah menjadi teman berdiskusi.

  Selalu menjadi penyemangat disaat yang tepat.

  4. Bapak Petrus Setyo Prabowo, ST selaku dosen Pembimbing akademik yang telah banyak mendukung kami.

  5. Rekan-rekan Teksapala, Angkatan Tapak Rimba, Lembah Batu, Sungai Batu, Bukit Jelajah, dan Gunung Api. “Keep forward whatever it takes and never crack under pressure brothers”.

  9. Semua rekan mahasiswa yang telah memberikan dukungannya kepada penulis serta kepada semua pihak yang belum disebutkan yang telah mendukung keberhasilan Tugas Akhir ini. Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangannya, untuk itu penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun.

  Dan akhirnya penulis berharap, semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi

penulis khususnya dan memberi makna edukatif bagi setiap orang yang membutuhkannya.

  Yogyakarta, 17 April 2007 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INDONESIA …….…….…………………… i

HALAMAN JUDUL DALAM BAHASA INGGRIS ….…..…...……………….……… ii

HALAMAN PERSETUJUAN ……………………………..…………………..………. iii

HALAMAN PENGESAHAN ……………………………………………………….…. iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ……….…………………………. v

HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………...…………………………........ vi

KATA PENGANTAR ………………..………………………………...…...…...……. viii

DAFTAR ISI ……………………….………………………………………….....…….. ix

DAFTAR GAMBAR ……………………………………………..……………………. xi

DAFTAR TABEL …………………………………………………...………………… xii

  

INTISARI …………………………………………………………………………....... xiii

ABSTRACT ………………………………………………………………………..…. xiv

BAB I. Pendahuluan

  

1.1 Latar Belakang Masalah ……………………………….......…………..…….… 1

  

1.2 Tujuan Penelitian………………………………………….......…………………1

  

1.3 Manfaat Penelitian …………………………………….......…………………… 2

  

1.4 Batasan Masalah ………………………………………….......……………….. 2

  

1.5 Metodologi Penelitian………………………………......……………………… 3

  BAB II. Dasar Teori

  

2.5 Visual Basic………………………………………….....………………….… 14

  

4.1 Program……………………………………………………......……………. 26

  

4.3 Spesifikasi Penelitian …..………….…………………………...…….…….. 39

  4.2.4 Pengujian Menggunakan Mikrokontroller ...…………...………… 38

  4.2.3 Pengujian Komuniksi Serial 2 Buah Komputer ……...…………... 37

  4.2.2 Data Dengan Pengaksesan 2 Serial Port ……...……....………..… 35

  4.2.1.1 KEsalahan Properti MSComm ………………….......……….29

  4.2.1 Data Dengan Pengaksesan 1 Serial Port ……………...………..… 28

  

4.2 Akses Dan Konversi Data….………………….……………...…………….. 28

  4.1.3 Menu Utama ……………………………………………...………. 27

  4.1.2 Menu Pilih Port ………………………………………...……...…. 26

  4.1.1 Menu Login User (Password) ………………………........………. 26

  BAB IV. Hasil Penelitian dan Pembahasan

  2.5.1 Bahasa Pemrograman.…………………………..…………………. 14

  3.2.5 Metode Pengkonversian Data…………...…………….………….. 24

  3.2.4 Flowchart Menu Utama………….. …………………….………… 23

  3.2.3 Flowchart Menu Pilih Port……….…………………….…...…….. 22

  3.2.2 Flowchart Menu Kata Kunci (login user)……………….………... 22

  3.2.1 Flowchart Utama……………………………………..…...………. 21

  

3.2 Perancangan Perangkat Lunak………………………………….....………… 21

  

3.1 Perancangan Perangkat Keras…………………………......……………….... 20

  BAB III. Perancangan

  2.5.3 Pengaksesan Serial Port Menggunaan Kontrol MSComm…..……. 17

  2.5.2 Kontrol Program…… …………………………..…………………. 16

  BAB V. Kesimpulan dan Saran

  DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1. Blok Diagram Dasar Proses ………………………………….………….. 4

Gambar 2-2. Komunikasi Asinkron ……...……………………………………………. 5

Gambar 2-3. Konektor serial DB-9 pada Komputer……………………………..…….. 6

Gambar 2-4. Bentuk Konfigurasi Pengkabelan pada DB9 ……………………………. 6

Gambar 3-1. Diagram Kotak Umum………………………………….……….……… 19

Gambar 3-2. Koneksi Pin Perangkat………………………...………………………... 20

Gambar 3-3. Flowchart Program Secara Keseluruhan……………...………………… 21

Gambar 3-4. Flowchart Program Menu Kata Kunci (Login User) ……… ……….…. 22

Gambar 3-5. Flowchart Menu Pemilihan Port…………………………….………….. 23

Gambar 3-6. Flowchart Menu Utama Untuk 1 Port COM Aktif……………………... 24

Gambar 4-1. Menu Login Dengan Tampilan Default Terisi ……...………………….. 26

Gambar 4-2. Menu Pilih Port…………………………………………………………. 26

Gambar 4-3. Tampilan Menu Utama …... …………………………………………… 27

Gambar 4-4. Menu Konfigurasi MSComm ……………….…………………………. 27

Gambar 4-5. Menu Konfigurasi baud rate bebas pada COMM1 ............................... . 28

Gambar 4-6 Tampilan Program saat baudrate penganalisis lebih tinggi .................... 29

Gambar 4-7. Tampilan Program Pengirim Karakter ASCII ke COM1 …...…………. 30

Gambar 4-8 Tampilan Program saat baudrate penganalisis lebih rendah ...………… 30

Gambar 4-9 Tampilan Program Pengirim Karakter ASCII ke COM1 …...…………. 33

Gambar 4-10. Tampilan pada Program Penganalisis Untuk 1 Port COM Aktif………. 33

Gambar 4-11 Tampilan Program Pengirim Karakter ASCII ke COM1 dan COM2….. 35

  DAFTAR TABEL

Tabel 2-1. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 ………… 6

Tabel 2-2 Nama Register yang digunakan beserta alamatnya ……..…….….8

Tabel 2-3 Angka Pembagi Clock oada IC UART …………………….……. 9

Tabel 2-4 Tabel rincian bit pada Interrupt Enable Register …………....….. 9

Tabel 2-5 Tabel rincian bit pada Interrupt Identification register ……..…... 9

Tabel 2-6 Rincian bit pada Line Control Register …………………...…….10

Tabel 2-7 Rincian bit pada Line Status Register ……………………..….…11

Tabel 2-8 Karakter-karakter ASCII ……………………………………..….12

Tabel 2-9 Tabel Persamaan kode Biner, Desimal dan Heksadesimal …….. 13

Tabel 2-10 Tipe data dan rentang nilai ………………………………………14

Tabel 2-11 Deklarasi Implisit ………………………………………….…….15

Tabel 2-12 Operator Matematik ……………………………………………..16

Tabel 2-13 Operator Perbandingan ………………………………………….16

Tabel 2-14 Operator Logika …………………………………………...…… 16

Tabel 4-1 Data Pengaksesan pada 1 port serial (COM1) ……………….… 29

Tabel 4-2 Data Pengaksesan baudrate penganalisis lebih rendah………… 31

Tabel 4-3 Data Pengaksesan dengan bit data berbeda ………………….… 31

Tabel 4-4 Data Pengaksesan dengan paritas berbeda …………………..… 32

Tabel 4-5 Data Pengaksesan dengan bit stop berbeda ……………….…… 32

Tabel 4-6 Data Pengaksesan pada 1 port serial (COM1) ……………….… 34

  

PENGANALISIS RS232

BERBASIS PERSONALKOMPUTER

Tri Yulizar

NIM : 015114040

  

Intisari

Penganalisis RS232 Berbasis Personal Komputer adalah sebuah program aplikasi

yang diaplikasikan untuk mendeteksi dan mengkonversi data komunikasi serial RS232.

Aliran data komunikasi dari standar RS232 dapat dicuplik oleh program dengan

menggunakan serial port pada komputer (COM1/COM2). Pencuplikan data dilakukan

dengan menggunakan kabel serial dan konektor DB9 yang telah dikonfigurasi sesuai

dengan program.

  Data yang dicuplik masuk ke komputer melalui serial port RS232, data ini oleh

program diambil dan ditampilkan pada form aplikasi. Data yang masuk ke form aplikasi

satu persatu dikonversi kedalam bentuk desimal dan heksa. Proses konversi akan terus

berlangsung hingga adanya interupsi dari pengguna (Pause) maupun jumlah karakter yang

digunakan sudah maksimal.

  Untuk mendapatkan hasil konversi yang benar, property MSComm penerima

(Penganalisis) dan pengirim harus sama. Hasil konversi data yang ada pada form berupa

karakter dalam format ASCII, desimal dan heksadesimal dapat disimpan ke bentuk .txt dan

.rtf. Program juga dilengkapi dengan fasilitas untuk mengubah konfigurasi dari MSComm

yang digunakan. Pengguna dapat mengubah konfigurasi baudrate, start bit, stop bit serta

paritas data yang dicuplik.

  

RS232 ANALYZER

BASED ON PERSONAL COMPUTER

Tri Yulizar

NIM : 015114040

  

Abstract

RS232 Analyzer Based on Personal Computer is an application program that

applied to detects and capture RS232 Serial data signals. Data flow of RS232 standard can

be capture by the program using serial port on the computer (COM1/COM2). Data

capturing doing by using serial cable and DB9 Connector that configured to be suitable

with the program.

  Captured data flow to the computer over RS232 Serial port, program get this data

and show it on the application form. Data on the application form converted one by one

character become decimal and hexadecimal form. This convertion process will be continue

until interruption command from user (pause) or data input of the programs reach the

maximum limit.

  To get the right conversion result, MSComm property of receiver (Analyzer) and

Transmitter must be same. The result of data conversion is ASCII, decimal and

hexadecimal form can be save to .txt, and .rtf type. The application program is integrated

with some facilities to change MSComm configuration that used by the program. User can

change configuration of the baudrate, start bit, stop bit and parity of the communications

data.

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Perkembangan teknologi yang sangat pesat saat ini telah menjadikan begitu banyak

aplikasi yang menggunakan piranti elektronis dan menggabungkannya dengan personal

komputer. Hal ini menjadikan sebuah sistem yang komplek dan membutuhkan keahlian

tambahan dalam penguasaan komputer. Hubungan antara personal komputer dengan

perangkat elektronis memerlukan pengaturan yang sistematis, hal inilah yang sering

menjadi persoalan, saat berbagai piranti elektronis memiliki pengkodean dan alamat yang

berbeda-beda untuk menghubungkannya dengan perangkat lain.

  Adanya hubungan antar piranti ini akan melibatkan sinyal-sinyal baik itu sinyal-

sinyal yang ditransmisikan maupun sinyal-sinyal yang diterima. Tidak akan menjadi

masalah saat pengguna menggunakan piranti ini karena yang diperlukan adalah sinyal yang

dikirim oleh transmitter dan yang diterima oleh receiver saja. Namun akan sulit disaat kita

ingin mengetahui sinyal yang dikirimkan pada suatu jalur data tanpa mengetahui sinyal apa

yang dikirimkan.

  Untuk mengatasi hal inilah kemudian diperlukan suatu penterjemah kode-kode

yang sedang berada pada jalur data hingga bisa direkam dan diterjemahkan serta diolah

sesuai dengan kebutuhan kita.

  Karena umumnya piranti elektronis menggunakan kode dengan standar ASCII

(American Standard Code for Information Interchange) dan Heksadesimal, maka akan

sangat membantu jika kode-kode yang diambil dari jalur transmisi data dikonversi ke

standar-standar tersebut.

1.3 Manfaat Penelitian

  Karena penggunaan PC pada berbagai aplikasi elektronis baik itu pemprograman

maupun pengendalian, maka penelitian dapat memberikan manfaat untuk hal-hal berikut

ini: 1. Dapat mengetahui data-data yang dikomunikasikan pada serial port RS232.

2. Mempermudah pengolahan data dalam standar ASCII maupun Heksadesimal.

  3. Menarik minat bagi masyarakat ilmiah untuk dapat lebih tertarik mengolah data dengan efektif serta efisien karena tidak perlu menterjemahkan lagi kode-kode yang diambil dari serial port RS232 ke standar ASCII dan Heksadesimal.

1.4 Batasan Masalah

  Penelitian ini akan dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut:

  1. Karena banyaknya jenis koneksi yang digunakan oleh komputer untuk mengakses piranti elektronis maka tidak semuanya dibahas. Umumnya komunikasi menggunakan serial port RS232 masih populer dan banyak digunakan maka program ini hanya akan memilih kode-kode pada standar koneksi serial port RS232.

  2. Program ini memiliki tampilan jendela (window) untuk dua arah komunikasi yang dideteksi, program ini juga dilengkapi dengan fasilitas untuk menyimpan (save) dan mencetak (Print) data-data yang telah diterjemahkan.

  3. Pendeteksian kode diaplikasikan dengan menggunakan port dengan standar yang sama dengan mode hubungan langsung. Mode yang digunakan pada pentransmisian data pada port ini adalah full duplex agar komunikasi data dua arah dapat dideteksi.

  5. Dalam penelitian ini pengkonversian data dibatasi hingga 100 (seratus) karakter saja, tetapi hasil akhirnya sendiri dapat disesuaikan dengan kebutuhan

pengguna. Data yang dicuplik diubah ke bentuk desimal dan heksadesimal.

1.5 Metodologi Penelitian

  Penulisan laporan tugas akhir ini adalah berdasarkan hasil perancangan,

pengamatan dan penelitan yang dilakukan. Pengujian program ini akan dilakukan dengan

dua cara, yang pertama dengan menggunakan data yang digunakan komputer yaitu dengan

mendeteksi data komunikasi serial komputer yang terhubung. Cara yang kedua dengan

menggunakan hardware penguji yang memiliki antarmuka serial, dalam hal ini akan

digunakan microcontroller yang diprogram mengirimkan data tertentu secara serial.

  Sistematika penulisan ini terdiri dari 5 bab, yaitu:

  Bab 1.Membahas tentang pendahuluan, yang terdiri dari latar belakang,

perumusan masalah, batasan masalah, dan manfaat penelitian.

Bab 2.Membahas tentang dasar teori yang mendukung penelitian yaitu port serial RS232, antarmuka serial port RS232 dengan menggunakan Program Visual Basic 6.0, kode dengan standar ASCII dan Heksadesimal serta komunikasi serial. Bab 3.Membahas tentang perancangan yang terdiri dari algoritma program, diagram alir (Flow chart) perancangan program dan juga perancangan koneksi yang digunakan.

Bab 4. Membahas tentang Hasil penelitian dan pembahasan dari hasil perancangan. Pembahasan juga menyertakan data-data yang diambil dengan menggunakan hasil penelitian serta peralatan ukur pendukung. Bab 5. Memberikan kesimpulan tentang penelitian yang telah dilakukan, dan juga saran untuk penelitian dimasa yang akan datang.

BAB II DASAR TEORI

  2.1 Diagram Kotak Dasar Proses pengiriman dan penerimaan data pada serial port RS232 dilakukan secara langsung yaitu dari port pengirim ke port penerima. Pengambilan data untuk dikonversikan ke standar ASCII dan Heksadesimal juga dilakukan secara langsung melalui jalur data yang ada. Secara umum proses pengiriman dan penerimaan data pada Serial Port dapat dilihat pada gambar 2-1.

  Gambar 2-1. Blok diagram Dasar Proses

  2.2 Komunikasi Serial Ada dua cara komunikasi data serial, yaitu secara sinkron dan asinkron.

  Pada komunikasi sinkron, clock dikirimkan bersama-sama dengan data serial, Sedangkan pada komunikasi secara asinkron, clock tidak dikirimkan bersama data serial namun dibangkitkan sendiri baik pada sisi pengirim maupun pada sisi penerima, Seperti ditunjukkan pada gambar 2-2. Pada Personal komputer, Serial port termasuk jenis asinkron. Komunikasi data serial ini dikerjakan oleh UART sinkronisasi antara transmitter dan receiver. Hal ini dilakukan oleh bit “Start” dan bit “Stop”.

  Gambar 2-2. Komunikasi asinkron

2.2.1 Karakteristik Sinyal Port Serial

  Standar sinyal komunikasi serial RS-232 dikembangkan oleh Electronic Industry Association and the Telecommunications Industry Association (EIA/TIA) dan dipublikasikan pertama kali tahun 1962. Standar ini hanya menyangkut komunikasi data antar komputer (Data Terminal Equipment – DTE) dengan alat- alat pelengkap komputer (Data Circuit – Terminating Equipment – DCE).

  Standar sinyal RS-232 memiliki ketentuan level tegangan sebagai berikut : 1. Logika “1” terletak antara –3 volt sampai –25 volt.

  2. Logika “0” terletak antara 3 volt sampai 25 volt.

  3. Daerah tegangan antara –3 volt sampai 3 volt adalah invalid level (tidak memiliki level logika, sehingga harus dihindari).

  4. Daerah tegangan dibawah –25 volt dan di atas 25 volt harus dihindari untuk mencegah kerusakan alat.

2.2.2 Konfigurasi Port Serial

  Gambar 2-3 adalah gambar konektor serial port DB-9 pada bagian belakang CPU. Pada komputer, biasanya ditemukan dua konektor serial port DB-9 yang biasa dinamai COM1 dan COM2.

  DB - Received Line Signal Detector

  1 DCE Ready Untuk koneksi pin pada DB-9 diperlihatkan pada gambar 2-4. Secara sederhana hanya dibutuhkan 3 kabel (TD, RD & SG) yang dihubungkan langsung.

Gambar 2.4 : Konfigurasi pengkabelan pada DB-9

  7 RST Out Request to Send

  4. Data Terminal Ready, pada saluran ini DTE memberitahukan kesiapan terminalnya.

  3. Transmit Data, digunakan DTE mengirimkan data ke DCE.

  2. Received Data, digunakan DTE menerima data dari DCE.

  1. Received Line Signal Detect, dengan saluran ini DCE memberitahukan ke DTE bahwa pada terminal masukan data masuk.

  9 RI In Ring Indicator Keterangan mengenai fungsi saluran RS232 pada konektor DB-9 adalah sebagai berikut :

  8 CTS In Clear to Send

  6 DSR In Data Set Ready

  Konfigurasi dan keterangan dari Pin pada DB-9 diperlihatkan pada tabel 2-1

  5 GND - Ground

  4 DTR Out Data Terminal Ready

  3 TxD Out Transmit Data

  2 RxD In Receive Data

  1 DCD In Data Carrier Detect / Received Line Signal Detect

  Pin Nama Sinyal Direction Keterangan

  Tabel 2-1. Konfigurasi pin dan nama sinyal konektor serial DB-9 No.

  5. Signal Ground, saluran ground.

9. DCE Ready, sinyal aktif pada saluran ini menunjukkan bahwa DCE sudah siap.

  2FCh

  2FAh

  7 Line Control Register

  3FBh

  2FBh

  8 Modem Control Register

  3FCh

  9 Line Status Register

  6 Interupt Identification Register

  3FDh

  2FDh

  10 Modem Status Register

  3Feh

  2FEh Keterangan mengenai fungsi register-register pada tabel 2-2 adalah sebagai berikut :

  

1. RX Buffer, digunakan untuk menampung dan menyimpan data dari DCE

  2. TX Buffer, digunakan untuk menampung dan menyimpan data yang akan

  3Fah

  Untuk dapat menggunakan serial port harus diketahui letak alamatnya.

Untuk sistem operasi Windows, alamat serial port pada komputer dapat diketahui

pada propertinya di control panel. Biasanya tersedia dua serial port pada CPU,

yaitu COM1 dan COM2. Base Address COM1 biasanya adalah 1016 (03F8-03FF)

dan COM2 biasanya 760 (02F8-02FF). Alamat tersebut adalah alamat yang biasa

digunakan, tergantung dari komputer yang digunakan. Tepatnya kita bisa melihat

pada peta memori tempat menyimpan alamat tersebut, yaitu memori 0000.0400h

untuk base address COM1 dan memori 0000.0402h untuk base address COM2.

  Setelah base address diketahui, maka kita dapat menentukan alamat

register-register yang digunakan untuk komunikasi serial port ini. Tabel 2-2

memperlihatkan register-register tersebut beserta alamatnya

  3F8h

  Tabel 2-2 Nama register yang digunakan beserta alamatnya

  No Nama register COM1 COM2

  1 Tx Buffer

  3F8h

  2F8h

  2 Rx Buffer

  2F8h

  3F9h

  3 Baud rate Divisor Latch LSB

  3F8h

  2F8h

  4 Baud rate Divisor Latch MSB

  3F9h

  2F9h

  5 Interrupt Enable Register

  2F9h adalah 4 byte, yang dapat dipilih dari 0001h sampai FFFFh. Tabel 2-3 Memperlihatkan angka pembagi yang sering digunakan Sebagai catatan, register baudrate divisor latch ini bisa diisi jika bit 7 pada Line Control Register diisi 1.

  Tabel 2-3 Angka pembagi clock pada IC UART

  

5. Interrupt Enable Register, digunakan untuk mengatur interupsi apa saja

yang akan dilayani komputer. Tabel 2-4 memperlihatkan rincian bit pada Interrupt Enable Register

  Tabel 2-4 Tabel rincian bit pada Interrupt Enable Register

  Nomor Bit Keterangan 1: Interupsi akan diaktifkan jika menerima data 1 1: Interupsi akan diaktifkan jika register Tx kosong

  2 1: Interupsi diaktifkan jika ada perubahan keadaan pada Line Status Register

  3 1: Interupsi diaktifkan jika ada perubahan keadaan pada Modem Status Register 4, 5, 6, 7 Diisi 0

  

6. Interrupt Identification Register, digunakan untuk menentukan urutan

prioritas interupsi. Tabel 2-5 memperlihatkan rincian bit pada Interrupt Identification Register

  Tabel 2-5 Tabel rincian bit pada Interrupt Identification Register

  Baud rate (bps) Angka Pembagi (dalam heksa) 300 0180 600

  0C00 1200 0060 1800 0040 2400 0030 4800 0018 9600 000C

7. Line Control Register, digunakan untuk menentukan jumlah bit data, jumlah

  bit paritas, jumlah bit stop, serta untuk menentukan apakah baudrate divisor dapat diubah atau tidak. Tabel 2-6 menunjukkan rincian bit pada Line Control Register

  Tabel 2-6 Rincian bit pada Line Control Register

  Nomor Bit Keterangan Jumlah bit data 00: Jumlah bit data adalah 5 0 dan 1 01: Jumlah bit data adalah 6 10: Jumlah bit data adalah 7 11: Jumlah bit data adalah 8 Bit Stop 0: Jumlah bit stop adalah 1

  2 1: Jumlah bit stop adalah 1.5 untuk 5 bit data dan 2 untuk 6 hingga 8 bit data Bit Pariti

  3 0: Tanpa bit paritas 1: Dengan bit paritas 0: Paritas ganjil

  4 1: Paritas genap 5 1: Bit paritas ikut dikirimkan (stick parity) 0: Set break control tidak diaktifkan 6 1: Set break control diaktifkan

  0: Baudrate divisor tidak dapat diaktifkan

  7 1: Baudrate divisor dapat diakses Bit Paritas 3 0: Tanpa bit paritas 1: Dengan bit paritas 0: Paritas ganjil

  4 1: Paritas genap

8. Modem Control Register, digunakan untuk mengatur saluran pengatur

  Tabel 2-7 Rincian bit pada Line Status Register

  Nomor bit Keterangan 1: Menyatakan adanya data yang masuk pada buffer Rx 1 1: Data yang masuk mengalami overrun 2 1: Terjadi kesalahan pada bit paritas 3 1: Terjadi kesalahan framing 4 1: Terjadi break interrupt

5 1: Menyatakan bahwa register Tx telah kosong

1: Menyatakan bahwa Transmitter Shift Register telah 6 kosong

  7 Diisi 0

  10. Modem Status Register, digunakan untuk menampung bit-bit yang menyatakan status dari saluran hubungan dengan modem.

2.3 Kode ASCII

  Standar kode yang paling banyak digunakan pada komputer adalah ASCII (American Standard Code for Information Interchange). Saat pertama kali manusia membangun sistem komputer, manusia mencoba merepresentansikan informasi kedalam bentuk digital. Untuk angka hal ini relatif mudah, tetapi merepresentasikan teks akan lebih sulit. Kode morse telah ditemukan pada abad ke 19, tetapi tidak dapat dengan mudah diadaptasikan pada sistem biner pada komputer.

  Kode ASCII ditemukan oleh Bob Bemer yang lebih dikenal dengan ‘bapak’ ASCII dan diperkenalkan pada tahun 1963, digunakan diberbagai negara pada tahun 1967, dan pada tahun 1968 akhirnya digunakan sebagai standar. Saat ini 100% dari komputer menggunakan pengkodean ASCII sebagai sistem pengkodean utama. Dengan demikian tidak diragukan lagi bahwa ASCII merupakan standar yang paling banyak digunakan didunia.

  Kode ASCII diadopsi dan dijadikan standar dalam pertukaran informasi. 32 karakter pertama dan yang paling akhir merupakan kode pengendali (Control Codes). Sedangkan yang lainnya merupakan karakter-karakter yang dapat tercetak.

  Tabel 2-8 Karakter-karakter ASCII

SET KARAKTER ASCII

8 BS HT LF

  5

  Kode heksadesimal merupakan kode yang banyak digunakan dalam proses pertukaran data. Kode heksadesimal terdiri dari sistem dasar 16 angka dan huruf. Hal ini menjelaskan sistem penomoran yang memuat 16 angka dan huruf secara berurutan (termasuk 0). Heksadesimal menggunakan angka 0 – 9, kemudian menggunakan huruf A – F secara berurutan. Tabel 2-.9 menunjukkan persamaan antara kode Biner, Desimal dan Heksadesimal.

  88 X Y Z [ \ ] ^ _ 96 ` a b C d e f g 104 h i j K l m n o 112 p q r S t u v w 120 x y z { | } ~

  V W

  80 P Q R S T U

  I J K L M N O

  72 H

  8 9 : ; < = > ? 64 @ A B C D E F G

  56

  7

  6

  4

  1

  3

  2

  1

  48

  32 ! " # $ % & ' 40 ( ) * + , - . /

  24

  16

  7

  6

  5

  4

  3

  2

2.4 Kode Heksadesimal

  Tabel 2-9 Tabel Persamaan Kode Biner, Desimal dan Heksadesimal

  13 D 1110

  8 1001

  9

  9 1010

  10 A 1011

  11 B 1100

  12 C 1101

  14 E 1111

  7 1000

  15 F 10000

  16

  10 10001

  17

  11 dst Dst dst Heksadesimal merupakan cara yang tepat untuk menunjukkan kode biner karena setiap byte memuat 8 digit biner. satu digit heksadesimal dapat merepresentasikan susunan empat digit biner (1 Nibble). Sedangkan 2 digit heksadesimal dapat merepresentasikan 8 digit biner, atau sama dengan satu byte.

  Visual Basic adalah perangkat lunak untuk menyusun program aplikasi yang bekerja dalam lingkungan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan pemrograman berorientasi objek (Object Oriented Programming / OOP). Pada Visual Basic yang dikerjakan pertama kali adalah membuat tampilan program terlebih dahulu, kemudian dilanjutkan dengan membuat kode (Source code) yang akan digunakan oleh program.

  8

  7

  Biner Desimal Heksadesimal

  11

  1

  1

  1

  10

  2

  2

  3

  6 111

  3 100

  4

  4 101

  5

  5 110

  6

2.5 Visual Basic 6.0

  

bahasa pemrograman Basic. Namun terdapat beberapa perbedaan bahasa yang

digunakan, yang disebabkan karena bahasa Basic konvensional menggunakan DOS.

  A. Tipe Data Tipe data dibagi menjadi tiga kategori yaitu : Numerik, yaitu data yang berupa angka dan dapat dihitung. String, yaitu data yang merupakan kumpulan dari beberapa karakter yang dianggap sebagai nilai tunggal. Data string ini tidak dapat dihitung. Variant, yaitu kombinasi data numerik dan string.

Tabel 2.10 menunjukkan tipe data dan rentang nilai yang digunakan pada Visual Basic.

  Tabel 2-10 Tipe Data dan rentang nilai

  Tipe Data Simbol Rentang Nilai Integer % -32768 s/d 32767 Long Integer & -2147483648 s/d 2147483648

  Single ! Negatif : -3.402823E38 s/d – Positif : 1.401298E-45 s/d 3.402823E38

  Double Negatif : -1.79769313486232E308 Positif : 4.9406564584124E-324 s/d 1.79769313486232E308

  Lanjutan Tabel 2-10.

  Tipe Data Simbol Rentang nilai Currency @

  • 922337213685477.5808 s/d String $ 0 s/d 2 milyar karakter Boolean True atau False Date

  1 Januari 100 s/d 31 Desember 9999 Byte 0 s/d 255 Variant Semua Tipe Data

  

variabel harus mempunyai tipe data yang sesuai isinya. Terdapat dua cara untuk

mendeklarasikan sebuah variabel, yaitu dengan cara eksplisit dan implisit.

  1. Deklarasi Eksplisit, dengan menggunakan perintah “DIM” pada awal prosedur. Contoh : Dim Nama As String

  2. Deklarasi implisit, dengan menggunakan simbol di belakang nama variabel yang merepresentasikan tipe data yang digunakan. Tabel 2-11 menunjukkan symbol karakter pendeklarasian secara implisit.

  Tabel 2-11: Deklarasi Implisit

  Tipe Data Simbol karakter Contoh pemakaian Integer % Angka% = 100 Long Integer & Angka& = 214748367 Single ! Angka! = 21456996800

  Double # Konstanta_Pi# = 3.1415926535 Currency @ Saldo@ = 1000.50 String $ Nama$ = “TeknikElektro”

  B. Operator Operator digunakan pada Visual Basic untuk memanipulasi data

maupun untuk melakukan penghitungan. Operator dapat dikelompokkan

menjadi tiga jenis, yaitu operator matematik, operator perbandingan, dan

operator logika. Tabel 2-12 menunjukkan operator matematik, Tabel 2-13

menunjukkan operator perbandingan dan Tabel 2-14 menunjukkan operator

logika yang digunakan.

  Tabel 2-12 Operator Matematik

  Operator Operasi ^ Pemangkatan Tanda negatif -

  • , / Perkalian, pembagian \ Pembagian integer

  Tabel 2-13 Operator Perbandingan