PENGARUH TERAPI MURROTAL TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA KEHAMILAN TRIMESTER III (Di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository
SKRIPSI PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA KEHAMILAN TRIMESTER III (di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten
Magetan) RIESKA FITRIANA ARMI
133210043 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA KEHAMILAN TRIMESTER III (di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten
Magetan) SKRIPSI
Diajukan dalam rangka memenuhi persyaratanmenyelesaikan Program Studi S1 Ilmu KeperawatanPada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan Cendekia Medika Jombang RIESKA FITRIANA ARMI
133210043 PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA JOMBANG 2017
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Peneliti dilahirkan di Ponorogo, 14 Maret 1995, peneliti merupakan anak pertama dari dua bersaudara dari pasangan Bapak Tohari dan Ibu Suparmi.
Pada tahun 2007 peneliti lulus dari SDN 1 Nglumpang, pada tahun 2010 peneliti lulus dari SMPN 1 Kecamatan Mlarak, pada tahun 2013 peneliti lulus dari SMAN 1 Kecamatan Sambit, dan pada tahun 2013 peneliti lulus seleksi masuk STIKes “Insan Cendekia Medika” Jombang melalui jalur PMDK 01. Peneliti memilih program studi S1 Keperawatan dari tiga pilihan Program Studi yang ada di STIKes “ICMe” Jombang.
Demikian daftar riwayat hidup ini dibuat dengan sebenar-benarnya.
Jombang, Juni 2017 Rieska Fitriana Armi
13.321.0043 MOTTO “Untuk mewujudkan cita-cita memang butuh proses, perjuangan, dan do’a.
Proses mengajarkan kita menjadi sabar, perjuangan mengajarkan kita untuk selalu berusaha, dan do’a mengajarkan kita untuk selalu ingat kepada Tuhan
Yang Maha Esa” PERSEMBAHAN Dengan hati yang tulus ku ucapkan rasa syukur alhamdullahku kepada-Mu Ya Allah...
Serta saya haturkan shalawat dan salam kepada Nabi besar Muhammad SAW.
Engkau yang telah memberikan kelancaran, kemudahan, kesabaran, dan ketabahan kepadaku serta membukakan pintu pikiranku dalam penyusunan skripsi ini. Dan semoga skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak. Dengan penuh kecintaan dan rasa bangga, saya persembahkan karya kecil ini untuk:
1. Kedua orang tuaku tercinta. Bapak Tohari dan Ibu Suparmi terimakasih atas semua dukungan, doa, kasih sayang serta motivasi baik secara moril dan materil yang tak terhingga yang begitu luar biasa hebatnya, serta untuk adikku Syahrul Dwi Ardiansyah serta keluarga besarku.
2. Bapak dan Ibu dosenSTIKesICMe, terutama Ibu Muarrofah S.Kep., Ns., M.Kes dan Dwi Prasetyaningati S.Kep., Ns., M.Kep atas kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan saya selama ini, sehingga saya dapat menyelesaikan karya sederhana ini.
3. Teman-teman S1 Keperawatan STIKesICMeJombang seperjuangan yang tidak bisa saya sebutkan satu-persatu, terimakasih atas
KATA PENGANTAR Segala puji penulis panjatkan terhadap kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberi rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan secara tepat waktu skripsi dengan judul “Pengaruh Terapi Murottal Terhadap Kualitas Tidur Pada Kehamilan Trimester III (di Wilayah Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan)”, tanpa adanya rintangan yang berarti. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan program S1 Keperawatan STIKesICMe Jombang.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak- banyak kepada: H.Bambang Tutuko, SH.,S.Kep., Ns., MH. Selaku Ketua STIKes ICMe Jombang, Inayatur Rosyidah,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku Ketua Program Studi Keperawatan STIKesICMe Jombang, Muarrofah S.Kep., Ns., M.Kes selaku pembimbing utama yang memberikan arahan dan bimbingan selama penyusunan skripsi ini dengan tekun dan penuh rasa tanggung jawab, Dwi Prasetyaningati S.Kep., Ns., M.Kep selaku pembimbing anggota yang memberikan motivasi dan dukungan moral kepada peneliti.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan selama penyusunan skripsi ini, maka penulis mengharapkan kritik dan saran
Jombang, 2017
Rieska Fitiana Armi
ABSTRACT
THE EFFECT OF MUROTTAL THERAPY WITH THE QUALITY OF SLEEP FOR
THIRD TRIMESTER OF PREGNANCY
(in the area Puskesmas Karangrejo Magetan)
By:
RIESKA FITRIANA ARMI
In the third trimester of pregnancy there are complaint such as low backpain, shortness of breath, sleep disturbances, pelvic pain and other.In third
trimester also experience discomfort as much urination. The study aim to identify
the effect of murottal therapy with the quality of sleep for third trimester of
pregnancy in the Area Puskesmas Karangrejo Magetan.The design of this study is one-group pra-post test design. Population in
all three trimester pregnant women who examind in Puskesmas Karangrejo
Magetan a total of 33 respondent, with sample 19 respondent with simple
random sampling method. Independent variabel of murottal therapy and
dependent variabel of sleep quality. Data collection with questionnaires. Data
processing editing, coding, scoring, tabulating and statistical test using McNemar
test with α = 0,05. Application program SPSS 20.The result showed that the quality of sleep before the murottal therapy in
either category (26,3%) sleep qualyti in bad category (73,3%) and result of studies
after murottal therapy in either category (78,9%) sleep quality in bad category
(21,1%). Analysis using McNemar test showed the value of p value 0,002 smaller
than alpha (0,05) so it can stated that H rejected means there the effect of
murottal therapy with the quality of sleep for third trimester of pregnancy in the
area Puskesmas Karangrejo Magetan.Murottal theraphy gives relaxtion to anxiety, so it can improve the quality
of sleep. Conclusion in this research The Effect Of Murottal Therapy With The
Quality Of Sleep For Third Trimester Of Pregnancy in The Area Puskesmas
Karangrejo Magetan.Keywords: murottal therapy , quality of sleep, third trimester of pregnancy
ABSTRAK
PENGARUH TERAPI MUROTTAL TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA
KEHAMILAN TRIMESTER III
(di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan)
RIESKA FITRIANA ARMI
133210043
Pada kehamilan trimester III terdapat keluhan seperti nyeri punggung bawah,sesak napas, gangguan tidur, nyeri pelvis, dan lain-lain. Pada trimester III juga
mengalami ketidaknyamanan seperti banyak buang air kecil. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisa pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur
pada kehamilan trimester III di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo
Kabupaten Magetan.Desain penelitian adalah one-group pra-post test design. Populasi pada
semua Ibu hamil trimester III yang periksa di Puskesmas Karangrejo Kecamatan
Karangrejo Kabupaten Magetan sejumlah 33 responden, dengan sampel 19
responden dengan metode simple random sampling. Variabel independen terapimurottal dan variabel dependen kualitas tidur. Pengumpulan data dengan
kuesioner. Pengolahan data editing, coding, scoring, tabulating serta uji statistik
menggunakan UjiMcNemar dengan α = 0,05. Program aplikasi SPSS 20. Hasil menunjukkan kualitas tidur sebelum diterapi murottal kategori baik
(26,3%) kualitas tidur kategori buruk (73,7%) dan hasil penelitian sesudah
diterapi murottal kategori baik (78,9%) kualitas tidur kategori buruk (21,1%). Hasil
oanalisa uji McNemar menunjukkan nilai p value 0,002 < alpha (0,05) maka H
ditolak. Berarti ada pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada Ibu
hamil trimester III di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten
Magetan.Terapi murottal memberikan relaksasi terhadap kecemasan, sehingga bisa
meeningkatkan kualitas tidur. Kesimpulan ada pengaruh terapi murottal terhadap
kualitas tidur pada kehamilan trimester III di Wilayah Puskesmas Karangrejo
Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan.Kata kunci : Terapi murottal, Kualitas tidur, Ibu hamil trimester III
HALAMAN JUDUL i
1
1.4.2 Manfaat Praktis
4
1.4.1 Manfaat teoritis
4
1.4 Manfaat Penelitian
3
1.3.2 Tujuan khusus
3
1.3.1 Tujuan umum
3
1.3 Tujuan Penelitian
3
1.2 Rumusan Masalah
1.1 Latar Belakang
HALAMAN JUDUL DALAM ii
BAB 1 PENDAHULUAN
DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN xviii
DAFTAR LAMPIRAN xvi
DAFTAR GAMBAR xvi
DAFTAR TABEL xv
DAFTAR ISI xii
ABSTRACT xi
ABSTRAK x
KATA PENGANTAR ix
PERSEMBAHAN viii
MOTTO vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP vi
PENGESAHAN PENGUJI v
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN iii LEMBAR PERSETUJUAN iv
4 BAB 2TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi Kehamilan
5
2.1.2 Definisi Kehamilan Trimester III
5
2.1.3 Tanda-tanda Pasti Kehamilan Trimester III
5
2.1.4 Beragam Keluhan yang Bisa Dialami Selama Kehamilan
6
2.1.5 Perubahan Fisik dan Psikis Selama Kehamilan dan Serta Perubahan Trimester III
6
2.1.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester III
10
2.1.7 Kebutuhan Kesehatan pada Ibu Hamil Trimester III
11
2.2 Konsep Tidur
16
2.2.1 Definisi Tidur
16
2.2.2 Kebutuhan dan Pola Tidur
16
2.2.3 Gangguan Tidur
18
2.2.4 Tahapan Siklus Tidur
19
2.2.5 Kualitas Tidur
21
2.2.6 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tidur
22
2.2.7 Hal-hal yang Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur
23 2.2.8 Cara Mengukur Kualitas Tidur...................................................
24
2.2.9 Skor Kualitas Tidur …………………………………………….. 25
2.3 Terpai Murottal ……………………………………
25
2.3.1Definisi Terpai Murottal ……………………………………
25
2.3.2Pengaruh Membaca dan Mendengarkan Al-Qur’an (Murottal).................................................................................
26
2.3.3Pengaruh Lantunan Bacaan Al-Qur’an pada Fisiologis dan PsikologiManusia……………………………………… BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konseptual
29
3.2 Hipotesis
30 BAB 4METODE PENELITIAN
4.1 Desain Penelitian
31
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian
32
4.3 Populasi, Sampel dan Sampling
32
4.3.1 Populasi
32
4.3.2 Sampel
32
4.3.3 Sampling
32
4.4 Kerangka Kerja ( Frame Wrok)
34
4.5 Identifikasi Variabel
35
4.5.1 Variabel Independen (Bebas)
35
4.5.2 Variabel Dependen (Terikat)
35
4.6 Definisi Operasional
36
4.7 Teknik Pengumpulan Data
37
4.7.1 Instrumen Penelitian
37
4.7.2 Prosedur Penelitian
38
4.8 Pengolahan Data dan Analisa Data
39
4.8.1 Pengolahan Data
39
4.8.2 Analisa Data
45
4.9 Etika Penelitian
46
4.10 Keterbatasan Penelitian ……………………………………………….. 47
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
48
5.1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian
48
5.1.2 DataUmum
49
5.1.3 Data Khusus
51
5.2 Pembahasan
53
5.2.1 Kualitas tidur pada kehamilan trimester III sebelum pemberian terapi murottal
53 terapi murottal
56
5.2.3 Pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III
58 BAB 6 PENUTUP
6.1 Kesimpulan
61
6.2 Saran
61 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Desain penelitian pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III di PuskesmasKarangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan
31 Tabel 4.2 Definisi operasional pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III
36 Tabel 4.1 Definisi Operasional lama bermain game online personal computer dengan nyeri punggung pada remaja pada bulan April 2017
46 Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur Ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017
49 Tabel 5.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017
49 Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Tanggal 7-12 Mei 2017……………… 50
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur kehamilan di wilayah Puskesmas Karangrejo KecamatanKarangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei
50
2017 …………………………………
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi responden berdasarkan berat badan di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan KarangrejoTabel 5.6 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kategori Ibu hamil di wilayah Puskesmas Karangrejo KecamatanKarangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017
51 Tabel 5.7 Distribusi frekuensi responden berdasarkan kualitas tidur pada Ibu hamil trimester III sebelum diberikan terapi 51 murottal di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan
Karangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017
Tabel 5.8 Distribusi frekuensi responden berdasarkan Kualitas tidur pada Ibu hamil trimester III sesudah diberikan terapimurottal di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017 .
52 Tabel 5.9 Tabulasi silang pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada Ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017
52 .
Tabel Uji statistik pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada Ibu hamil trimester III di wilayah Puskesmas
5.10 Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan tanggal 7-12 Mei 2017 53 .
DAFTAR GAMBAR Gambar
3.1 Kerangka konseptual pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III
29 Gambar
4.1 Kerangka kerja pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III
34 DAFTAR LAMPIRAN
1. Lembar Jadwal Kegiatan Penelitian
2. Lembar Permohonan Menjadi Responden
3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
4. Lembar kuesioner
5. Lembar SOP (Standart Operasional Prosedur)
6. Lembar Pernyataan Dari Perpustakanan
7. Lembar Surat Studi Pendahuluan, pre survay data dan penelitian dari kampus
8. Lembar surat dari BAKESBANGPOL daerah Kabupaten Magetan
9. Lembar Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian dari Puskesmas Karangrejo
10.Lembar Tabulasi sebelum dilakukan terapi murottal
11.Lembar Tabulasi sesudah dilakukan terapi murottal
12.Lembar Hasil Output SPSS Data Umum
13.Lembar Hasil Output SPSS Data Khusus
14.Lembar Konsultasi Proposal Penelitian dan Skripsi
15.Surat pernyataan bebas plagiat
DAFTAR LAMBANG
1. Ho : Hipotesis Nol
2. H1/Ha : Hipotesis Alternatif 3. % : Persentase 4. :Alfa (tingkat signifikasi) 5. : StandartDeviasi 6. < : Kurang Kecil 7. > : LebihBesar 8. ≤ : Kurang Dari 9. ≥ : Lebih Dari
DAFTAR SINGKATAN PSQI : Pittsburg Sleep Quality Index STIKes : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
ICMe : Insan Cendekia Medika SMA : Sekolah Menengah Atas PNS : Pegawai negeri sipil
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Ibu hamil pada masa kehamilan trimester III biasanya terdapat keluhan
- keluhan seperti nyeri punggung bawah, sesak napas, varises, haemorrhoid, gangguan tidur, nyeri pelvis, diastasis recti dan lain-lain. Selain mengalami keluhan fisik pada trimester III juga mengalami ketidaknyamanan seperti banyak buang air kecil, dan spontan bangun dari tidur sehingga berpengaruh pada kualitas tidur (Komalasari, 2014). Pada penelitian sebelumya terapi murottal diduga dapat menurunkan stres dan mengaktifkan hormone alami (serotonin). Mekanisme ini dapat mengurangi perasaan takut cemas, dan tegang, serta memperbaiki sistem kimia tubuh sehingga menurunkan tekanan darah, memperlambat pernafasan, detak jantung, denyut nadi, dan aktivitas gelombang otak (Heru, 2008) dalam Putri (2014).
Menurut data hasil survey National Sleep Foundation (2012), 78% wanita hamil di Amerika mengalami gangguan tidur. Gangguan tidur selama kehamilan terjadi selama kehamilan trimester 1 (13%-80%) dan trimester ketiga (66%-97%), sedangkan di Indonesia wanita hamil pada trimester ketiga 97% mengalami gangguan tidur (Wahyuni dkk, 2013) dalam Chilyatunnisa (2015). Hasil penelitian Irmayana (2008) dalam Siallagan (2010) dengan judul pola tidur Ibu pada masa kehamilan menunjukkan bahwa Ibu hamil mengalami gangguan pola tidur karena frekuensi terbangun (50%) dan mengalami ketidakpuasan saat tidur (31%). Studi pendahuluan pada tanggal 22 Maret 2017 di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan didapatkan data melalui wawancara pada Ibu hamil trimester III ketika ditanya “Jika bangun pagi biasanya apa yang Ibu rasakan apa merasa segar apa merasa capek?”Ada Ibu yang menjawab badan terasa tidak segar ada yang merasa capek. Jika ditanya “Apakah Ibu sering terbangun pada malam hari?”ada Ibu yang menjawab pada malam hari tiba-tiba terbangun karena gerakan janin, ada juga yang menjawab sering buang air kecil.
Keluahan yang sering terjadi pada awal trimester III pada Ibu hamil diantaranya yaitu sering mengalami ingin buang air kecil, tidur nyenyak juga semakin sulit ini disebabkan karena letak janin yang mulai membesar, Ibu juga mudah capek dan mudah lelah karena menanggung beban akibat perut yang semakin membesar, terjadi peregangan pada daerah pelvik sehingga mengakibatkan sakit punggung, nyeri pinggang yang dialami Ibu hamil trimester tiga sering terjadi pada malam hari, sehingga sulit untuk memulai tidur dan tidurnya tidak nyenyak, sembelit akibat dari terganggunya proses pencernaan, gatal-gatal pada daerah perut (Triyana, 2013). Selain gangguan fisik Ibu hamil juga mengalami gangguan psikis seperti kecemasan membuat Ibu semakin susah untuk tidur. Terutama pada trimester akhir cemas menghadapi persalinan nantinya, dan apakah bayinya lahir normal atau cacat (Sujiono, 2004) dalam Komalasari (2014).
Upaya untuk mengatasi kesulitan tidur pada Ibu hamil trimester III bisa dilakukan dengan relaksasi religus yang dikembangkan oleh Benson
(2000) yang menggambungkan relaksasi dengan faktor keyakinan sehingga dapat menciptakan kekuatan dari dalam yang membantu seseorang dalam keadaan rileks. Studi penelitian yang dilakukan terhadap kualitas tidur pada lansia, terapi murottal (terapi mendengarkan Al-Qur’an) dapat memperbaiki irama sirkandian lansia sehingga kualitas tidurnya membaik (Oktora, 2013).
Berdasarkan hal tersebut peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada Ibu hamil trimester III di Wilayah Puskesmas Karangrejo Kabupaten Magetan.
1.2 Rumusan Masalah Apakah ada pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Tahun 2017?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum Menganalisa pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo
Kabupaten Magetan Tahun 2017.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi kualitas tidur pada kehamilan trimester III sebelum dilakukan terapi murottal di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Tahun 2017.
2. Mengidentifikasi kualitas tidur pada kehamilan trimester III setelah dilakukan terapi murottal di Puskesmas Karangrejo Kecamatan
Karangrejo Kabupaten Magetan Tahun 2017.
3. Menganalisa pengaruh terapi murottal terhadap kualitas tidur pada kehamilan trimester III di Puskesmas Karangrejo Kecamatan Karangrejo Kabupaten Magetan Tahun 2017.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis Terapi murottal merupakan terapi rileksasi sehingga dapat meningkatkan kualitas tidur pada Ibu hamil trimester III yang sesuai dengan Kebutuhan Dasar Manusia pada pengembangan aspek spiritual dan aspek fisiologis terkait dengan kualitas tidur.
1.4.2 Manfaat Praktis Ibu hamil terutama responden terapi murottal dapat mirileksasi otot syaraf dan dapat memperbaiki kualitas tidurnya sehingga Ibu bisa sehat dan janin bisa lahir normal dan dapat diaplikasikan dalam keperawatan maternitas dalam kegiatan pengabdian masyarakat untuk meningkatkan kualitas tidur Ibu hamil.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Kehamilan
2.1.1 Definisi Kehamilan Menurut Federasi Obstetri International, definisi kehamilan sebagai fertilisasi yaitu penyatuan dari spermatozoa dan dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi. Jika dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamailan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, trimester pertama selama 12 minggu, trimester kedua 15 minggu, dan trimester ketiga 13 minggu (Sarwono, 2010).
2.1.2 Definisi Kehamilan Trimester III Umur kehamilan antara 28- 42 minggu (Mansjoer, 2010).
Merupakan waktu untuk menyiapkan kelahiran dan kedudukan sebagai orangtua seperti terpusatnya perhatian pada kehadiran bayi, sehingga disebut sebagai periode penantian (Kusmiyati, 2009).
2.1.3 Tanda – tanda Pasti Kehamilan Trimester III Tanda pasti kehamilan terdiri atas hal-hal berikut ini :
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Denyut jantung janin
c. Bagian-bagian janin Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong) serta bagian kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih tua (trimester terakhir). d. Kerangka janin Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgen maupun USG (Hani, 2010).
2.1.4 Beragam Keluhan yang Bisa Dialami Selama Kehamilan Selama kehamilan, perubahan hormone dan perubahan bentuk tubuh bisa menyebabkan ketidaknyamanan pada calon ibu. beberepa keluhan yang bisa terjadi selama kehamilan yaitu mual dan muntah pada awal kehamilan, ngidam, keputihan, heart burn, sembelit (konstipasi), hemoroid, varises vena, bercak pada vagina, nyeri punggung, sering buang air kecil, pembengkakan pada gusi (epulsi), gangguan tidur atau sulit tidur, pembengkakan pada tungkai dan kaki, kram pada kaki, sesak napas, mudah lelah dan mengantuk, pusing atau sakit kepal, masalah hidung, perubahan kulit, pertumbuhan rambut dan kuku (Triyana, 2013).
2.1.5 Perubahan Fisik dan Psikis selama Kehamilan serta Perubahan pada pada Trimester III
1. Perubahan Fisik Selama Kehamilan
a. Perubahan rahim. Saat hamil, rahim akan mengalami perkembangan volume, otot-ototnya menjadi lebih besar dan lunak, serta dinding rahim relative tipis guna menerima keberdaan janin, plasenta, dan cairan ketuban.
b. Volume sirkulasi darah ke vagina bertambah, selaput lender vagina menjadi keunguan dan bertambah tebal, jaringan pengikat menjadi longgar, mengalami pembesaran pada sel-sel otot polos. d. Payudara menjadi lebih besar untuk persiapan memberikan ASI saat laktasi.
e. Cairan tubuh pada Ibu hamil juga akan bertambah 40% yang disebabkan oleh meningkatkan hormon esterogen yang berefek retensi (menahan) air.
f. Volume darah semakin meningkat dan curah jantung bertambah besar.
g. Sel darah merah bertambah sekitar 18%.
h. Sistem pernafasan (respirasi) wanita hamil mengalami perubahan karena kebutuhan oksigen bertambah. i. Ginjal bertambah panjang dab berat. j. Kulit akan mengalami perubahan deposit pigmen dan hiperpigmentasi lantaran pengaruh hormon. k. Berat badan akan naik. Berat badan akan bertambah sekitar 6- 16kg (Triyana, 2013).
2. Perubahan Psikis (emosi) Selama Kehamilan Pada trimester III disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu, ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya. Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang Ibu merasakan khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan Ibu meningkatkan kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada Ibu. Sering kali Ibu merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkan tidak menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan (Hani, 2010).
3. Perubahan pada Kehamilan Trimester III
a. Minggu ke-29 Pada awal trimester ketiga ini, keluhan selalu ingin buang air kecil mulai dirasakan oleh Ibu hamil. Ini disebabkan oleh letak janin yang mulai membesar dan mendesak kandung kemih. Selain itu, beban yang harus di bawa oleh Ibu hamil juga semakin besar, sehingga membuatnya mudah capek dan lelah.
b. Minggu Ke-30 Pada minggu ke-30, ligamen di seputar daerah pelvik mulai meregang untuk memudahkan proses kelahiran bayi. Kondisi ini sering mengakibatkan Ibu hamil sakit punggung.
c. Minggu Ke-31 Tidur nyenyak menjadi semakin sulit dicapai oleh Ibu hamil memasuki minggu ke-31. Pasalnya, perutnya semakin besar, sehingga mencari posisi nyaman ketika beranjak tidur terasa sangat sulit, dan ia pun merasakan tekanan pada kandung kemih.
d. Minggu Ke-32 Pada masa ini, sebagian Ibu hamil bisa mengalami keluhan e. Minggu Ke-33 Ibu hamil pada minggu ke-33 kemungkinan besar akan mengalami sakit punggung akibat terjadi peregangan otot. Dia juga semakin merasakan adanya gerakan bayi. Sebab, pada masa ini, bayi hamper seluruhnya mengisi ruang rahim. Ibu hamil juga merasa tidak nyaman akibat gerakan bayi yang aktif, terutama ketika kakinya di bawah tulang rusuk.
f. Minggu Ke-34 Rahim Ibu mulai mengeras dan berkontraksi sebagai persiapan untuk melahirkan. Pangulnya cenderung melebar dan mungkin terasa sakit, terutama di bagian belakang. Perut meregang sedemikian rupa, sehingga pusar tampak menonjol.
g. Minggu Ke-35 Banyak wanita hamil yang mengalami keluhan rasa nyeri atau berdenyut pada bagian pinggul, pantat, atau panggul selama minggu-minggu terakhir kehamilan. Biasanya juga semakin sulit tidur karena mengalami kecemasan yang terkadang tidak beralasan.
h. Minggu Ke-36 Ibu hamil mulai merasakan peningkatkan tekanan di perut bawah, sekaligus merasakan bayi secara perlahan mulai turun ke bawah. i. Minggu Ke-37 j. Minggu Ke-38 Pada akhir-akhir usia kehamilan ini, kontraksi akan semakin sering dirasakan oleh Ibu hamil. k. Minggu Ke-39 Minggu ini merupakan waktu menunggu kehadiran sang bayi.
Ibu mungkin akan merasa sangat besar dan tidak nyaman. l. Minggu Ke-40
Minggu terakhir pada usia kehamilan ini merupakan masa saat proses pembentukkan telah berakhir, dan bayi tengah menanti untuk dilahirkan (Triyana, 2013).
2.1.6 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Ibu Hamil Trimester
III Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur Ibu hamil trimester III adalah (Komalasari, 2014) :
1. Terjadinya Perubahan Fisiologis Perubahan fisiologis seperti perut yang semakin membesar pada Ibu hamil trimester tiga dapat menimbulkan masalah seperti :
- Sakit pinggang.
- Rasa panas di dada.
- Keinginan untuk buang air kecil secara terus-menerus.
- Sulit bernafas.
- Sulit untuk menemukan posisi tidur yang nyaman.
Kecemasan semakin tinggi pada saat mendekati proses melahirkan dan hal itu yang menyebabkan Ibu untuk sulit memulai tidur dan terbangun dimalam hari. Peneliti menemukan bahwa seluruh responden menyatakan sering terbangun dimalam hari dan sulit untuk memulai tidur.
3. Gerakan Janin Seringkali siklus tidur janin dan Ibu tidak sama. Pada saat terjaga, janin akan lebih aktif sehingga gerakannya pun meningkat. Gerakan janin yang aktif akan memberikan efek kurang nyaman pada Ibu.
2.1.7 Kebutuhan Kesehatan pada Ibu Hamil Trimester III
1. Kebutuhan Fisik
a. Oksigen Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan mempengaruhi pusat pernapasan, CO2 menurun dan O2 meningkat,O2 meningkat akan bermanfaat bagi janin. Pada trimester III, janin membesar dan menekan diafragma, menekan vena cava inferior, yang menyebabkan napas pendek-pendek (Asrinah, 2010).
b. Nutrisi Jumlah kalori yang diperlukan ibu hamil setiap harinya adalah 2500 kalori. Jumlah kalori yang berlebih dapat atas terjadinya preeklamsi. Total pertambahan berat badan sebaiknya tidak melebihi 10-12 kg selama hamil (Asrinah, 2010).
Protein diperlukan oleh ibu hamil adalah 85 gram per hari. Sumber protein tersebut bisa diperoleh dari tumbuh-tumbuhan (kacang-kacangan) atau hewani (ikan, ayam, keju, susu, telur).
Defisiensi protein dapat menyebabkan kelahiran prematur, anemia dan edema (Asrinah, 2010).
Kebutuhan kalsium pada ibu hamil adalah 1,5 kg per hari. Kalsium dibutuhkan untuk pertumbuhan janin, terutama bagi pengembangan otot adalah susu, keju, yoghurt, dan kalsium karbonat. Defisiensi kalsium dapat mengakibatkan riketsia pada bayi atau osteomalasia (Asrinah, 2010).
Asupan zat besi bagi ibu hamil dengan jumlah 30 mg per hari terutama setelah trimester kedua. Bila tidak ditemukan anemi pemberian besi per minggu telah cukup. Zat besi yang diberikan bisa berupa ferrous gluconate, ferrous fumarate atau ferrous sulphate. Kekurangan zat besi pada ibu hamil dapat menyebabkan anemia defisiensi zat besi. (Asrinah, 2010).
Asam folat yang dibutuhkan ibu hamil sebesar 400 mikro gram per hari. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia megaloblastik pada ibu hamil (Asrinah, 2010).
Air berfungsi untuk membantu sistem pencernaan makanan dan membantu proses transportrasi. Selama hamil, terjadi keseimbangan suhu tubuh, karena itu dianjurkan untuk minum 6- 8 gelas (1500-2000ml) air, susu dan jus tiap 24 jam (Asrinah, 2010).
d. Personal hygiene (kebersihan pribadi) kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomik pada perut, area genitalia/lipatan paha, dan payudara menyeabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinvestasi oleh mikroorganisme. Sebaiknya gunakan pancuran atau gayung pada saat mandi, tidak dianjurkan berendam dalam bathtub dan melakukan vaginal doueche.
Bagian tubuh lain yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil, biasanya terjadi pengeluaran secret vagina yang berlebih. Selain mandi, mengganti celana dalam secara rutin minimal sehari dua kali sangat dianjurkan (Asrinah, 2010).
e. Pakaian Hal yang perlu diperhatikan untuk pakaian ibu hamil pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat di daerah perut, bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat, pakailah bra yang menyongkong payudara, memakai sepatu dengan hak rendah, pakaian dalam harus selalu bersih. (Asrinah, 2010).
e. Eliminasi dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering BAK. Konstipasi terjadi karena adanya pengaruh hormon progesteron yang mempunyai efek rileks terhadap otot polos, salah satunya otot usus. Selain itu, desakan usus oleh pembesaran janin juga menyebabkan bertambahnya konstipasi. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih hangat ketika perut dalam keadaan kosong dapat merangsang gerak peristaltik usus.
Jika ibu sudah mengalami dorongan, segeralah untuk buang air besar agar tidak terjadi konstipasi. Sering buang air kecil merupakan keluhan yang umum dirasakan oleh ibu hamil, terutama ppada TM I dan III. Hal tersebut adalah kondisi yang fisiologis. Ini terjadi karena pada awal kehamilan terjadi pembesaran janin yang juga menyebabkan desakan pada kantong kemih. Tindakan mengurangi asupan cairan untuk mengurangi keluhan ini sangat tidak dianjurkan, karena akan menyebabkan dehidrasi (Asrinah, 2010).
f. Seksual Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat abortus dan kelahiran premature, perdarahan per vaginam, koitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu pertama kehamilan. Bila ketuban sudah pecah, koitus dilarang karena dapat menyebabkan infeksi janin intra g. Mobilisasi, bodi mekanik perubahan tubuh yang paling jelas adalah tulang punggung bertambah lordosis, karena tumpuan tubuh bergeser lebih ke belakang dibandingkan sikap tubuh ketika tidak hamil. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini, dibutuhkan sikap tubuh yang baik. Pakailah sepatu dengan hak yang rendah/tanpa hak dan jangan terlalu sempit. Posisi tubuh saat mengangkat beban, yaitu dalam keadaan tegak lurus dan pastikan beban terfokus pada lengan. Tidur dengan posisi kaki ditinggikan. Duduk dengan posisi punggung tegak. Hindari duduk atau berdiri terlalu lama (ganti posisi secara bergantian untuk mengurangi tegangan otot) (Asrinah, 2010).
Senam hamil bukan merupakan suatu keharusan. Namun, dengan melakukan senam hamil akan banyak memberi manfaat dalam membantu kelancaran proses persalinan, relaksasi, menguatkan otot-otot panggul dan perut, serta melatih cara mengejan yang benar.
Tujuan senam hamil yaitu memberi dorongan serta melatih jasmani dan rohani ibu secara bertahap, agar ibu mampu menghadapi persalinan dengan tenang, sehingga proses persalinan dapat berjalan lancar dan mudah. mengurangi pembengkakan, memperbaiki keseimbangan otot, mengurangi resiko gangguan gastro intestinal termasuk sembelit, mengurangi kram/kejang kaki, menguatkan otot perut, mempercepat proses penyembuhan setelah melahirkan (Asrinah, 2010).
2. Kebutuhan Psikologi Selama hamil, kebanyakan perempuan mengalami perubahan psikologis dan emosional. Seringkali kita mendengar seorang perempuan mengatakan betapa bahagianya dia karena akan menjadi seorang ibu, dan dia memilihkan sebuah nama untuk bayi yang akan dilahirkan. Namun tidak jarang ada perempuan yang merasa khawatir kalau selalu terjadi masalah dalam kehamilannya, khawatir kalau ada kemungkinan bayinya tidak normal. Disamping itu ibu akan merasa sedih akan berpisah dari bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang akan diterimanya selama hamil, disinilah ibu memerlukan keterangan, dukungan dari suami, nidan dan keluarganya (Asrinah, 2010).
2.2 Konsep Tidur
2.2.1 Definisi tidur Tidur adalah keadaan dimana kita mengistirahatkan tubuh yang terjadi sewaktu tertentu, kesadaran yang berkurang membantu memperbaiki sstem memulihkan energi. Tidur merupakan fenomena dimana terdapat periode tidak sadar yang disertai perilaku fisik psikis yang berbeda dengan
2.2.2 Kebutuhan dan Pola Tidur Kebutuhan tidur dan pola tidur menurut (Potter, 2010)
1. Neonatus Bayi baru lahir sampai usia tiga bulan rata-rata tidur sekitar 16jam sehari, tidur terus menerus selama minggu pertama. Siklus tidur umumnya
40-50 menit dengan bangun setelah 1-2 siklus. Sekitar 50% dari tidur ini adalah tidur REM yang merangsang otak yang lebih tinggi. Hal ini penting untuk perkembangan karena tidak terjaga cukup lama untuk stimulasi eksternal yang signifikan.
2. Bayi Bayi biasanya mengembangkan pola tidur malam dengan mimpi buruk diusia 3 bulan. Bayi biasanya melakukan beberapa kali tidur siang, tidur rata-rata selama 8-10 jam di malam hari dengan total waktu tidur 15 jam setiap hari. Sekitar dari waktu tidur adalah dalam siklus REM. Pada pagi hari umumya bayi terbangun.
3. Balita Anak-anak usia 2 tahun pada umumnya tidur sepanjang malam dan tidur siang hari. Total tidur rata-rata 12 jam sehari. Setelah tiga tahun, anak
- anak sering tidak tidur siang. Pada umumnya anak balita terbangun pada malam hari membuat presentase REM terus menurun, ini terjadi karena kebutuhan otonomi atau takut terpisah dari orang tua mereka.
Rata-rata anak prasekolah tidur selama 12 jam semalam (sekitar 20% adalah REM). Anak pada usia 5 tahun jarang tidur siang kecuali tidur siang menjadi kebiasaan.Anak prasekolah biasanya mengalami kesulitan tidur untuk rileks karena memili masalah pada ketakutan tidur, bangun pada malam hari, atau mimpi buruk. Pada saat terbangun biasanya anak akan menangis sebentar, berjalan-jalan,bericara yang tidak dipahami, tidur sambil berjalan atau ngompol.
5. Anak usia sekolah Anak pada usia sekolah mempunyai jumlah tidur yang bervariasi.
Anak pada usia 6 tahun rata-rata tidur 11-12 jam semalam sedangkan anak usia 11 tahun sekitar 9 jam-10 jam. Anak usia 6 atau 7 tahun biasanya akan pergi tidur dengan beberapa dorongan. Anak yang lebih tua sering menolak tidur kerena tidak peduli dengan rasa lelahnya atau kebutuhan untuk bebas.
6. Remaja
1
2 Pada usia remaja rata-rata mendapat sekitar 7 / tidur permalam.
Banyak fakor yang mempengaruhi pengurangan waktu untuk tidur karena sejumlah perubahan seperti kebutuhan sekolah, kegitan sekolah setelah sekolah, dan kerjaan paruh waktu.
7. Dewasa muda
1
2 Dewasa tua rata-rata tidur 6 - 8 / jam per malam. Sekitar 20% dari
waktu tidur adalah tidur REM yang tetap konsisten. Banyak faktor yang mempengaruhi tidur pada dewasa muda yaitu pekerjaan, hubungan obat tidur.
8. Dewasa menengah Selama masa dewasa menengah total waktu tidurnya mulai menurun pada malam hari. Jumlah tidur stadium 4 mulai menurun. Penurunan terjadi siring bertambahnya usia. Biasanya terjadi insomnia karena perubahan dan stress pada usia dewasa menengah dan kecemasan, depresi, atau penyakit fisik tertentu juga menyebabkan gangguan tidur. Wanita menepouse sering mengalami gejala insomnia.
9. Lansia Pada usia lansia keluhan tidur meningkat seiring dengan meningkatnya umur. Episode tidur REM cenderung singkat. Ada penurunan progresif dalam tidur tahap 3 dan 4 REM beberapa lansia hampir tidur tidak nyenyak. Lansia lebih sering terbangun pada malam hari dan memerlukan lebih banyak waktu untuk mereka agar tidur kembali.
2.2.3 Gangguan tidur Gangguan tidur menurut (Potter & Perry, 2012) :
1. Insomnia Penderita insomnia biasanya merasakan kantuk yang berlebihan di siang hari dan kuantitas dan kualitas tidurnya tidak cukup.
2. Apneu Tidur Gangguan yang dicirikan dengan berkurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih saat tidur.
Suatu kondisi yang dicirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur, dapat dartikan sebagai serangan tidur mendadak sehingga ia dapat tertidur pada setiap saat dimana serangan mengantuk itu datang. Narkolepsi diduga akibat kerusakan genetika system saraf pusat dimana periode REM tidak dapat dikendalikan.
4. Deprivasi tidur Masalah ini banyak dihadapi sebagai akibat disomnia. Penyebabnya bisa mencakup penyakit demam, sulit bernafas, atau nyeri.
5. Parsomnia Masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak dari pada orang dewasa. Paramsonia yang terjadi pada anak-anak yaitu meliputi somnambulisme (berjalan dalam tidur), terjaga malam, mimpi buruk, enuresis nocturnal (ngompol) dan bruksisme.
2.2.4 Tahapan Siklus Tidur Tahapan siklus tidur menurut (Potter, 2010) :
1. NREM
a. Tahap 1 : 1) Termasuk tingkat tidur paling ringan.
2) Tahapan berlangsung hanya beberapa menit. 3) Penurunan aktivitas fisiologis diawalai dengan bertahapanya penurunan tanda vital dan metabolisme.
4) Rangsangan sensorik seperti suara dapat membangunkan seseorang dengan mudah. b. Tahap 2 : 1) Periode tidur nyenyak.
2) Semakin rileks. 3) Mudah terjaga. 4) Tahap berlangsung 10 – 20 menit. 5) Fungsi tubuh terus lambat.
c. Tahap 3 : 1) Mengawali tahap awal tidur nyenyak.
2) Seseorang sulit untuk dibangunkan dan digerakkan. 3) Otot menjadi rileks. 4) Tanda-tanda vital mengalami penurunan tetapi tetap teratur. 5) Tahap ini berlangsung 15-30 menit.
d. Tahap 4 : 1) Tahap terdalam dan tidur.
2) Sangat sulit untuk dibangunkan 3) Jika sudah tertidur, seseorang akan menghabiskan sebagian besar dari malam di tahap ini.
4) Tanda- tanda vital secara signifikan lebih rendah daripada jam bangun.
5) Tahap berlangsung sekitar 15-30 menit. 6) Tidur sambil berjalan dan enuresis (mengompol) kadang- kadang terjadi.
2. REM b. Mimpi yang kurang jelas terjadi pada tahap lainya.
c. Tahap biasanya dimulai sekitar 90 menit setelah tidur dimulai.
d. Ditandai oleh respon otomatis yaitu gerakan mata cepat, denyut jantung dan pernafasan yang berfluktasi, serta peningkatan tekanan darah yang berfluktasi.
e. Ketegangan masa otot.
f. Sekresi lambung meningatkat.
g. Sangat sulit diibangunkan.
h. Durasi REM menigkat dengan setiap siklus dan rata-rata 20 menit.
2.2.5 Kualitas tidur Kepuasan tidur adalah kepuasan seseorang terhadap tidur, sehingga seseorang tersebut tidak memperlihatkan perasaan lelah, mudah terangsang, dan gelisah, lesu dan apatis, kehitaman disekitar mata, bengkak dikelopak mata, konjungtiva merah, mata perih, perhatian terpecah-pecah, sakit kepala dan sering menguap atau mengntuk (Wicaksono, 2012).
Kualitas tidur meliputi aspek kuantitatif dan kualitatif tidur, seperti lamanya tidur, waktu yang diperlukan untuk bisa tertidur, frekuensi terbangun dan aspek subyektif seperti kedalaman dan kepulasan tidur (Wicaksono, 2012).
Kualitas tidur tidur yang baik bisa dilihat apabila seseorang mudah memulai tidur pada saat jam tidur, mempertahankan tidur, menginisiasi untuk tidur kembali setelah terbangun di malam hari, dan peralihan tidur ke
2.2.6 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Tidur Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas tidur di anataranya sebagai berikut (Potter, 2010)
1. Penyakit Penyakit dapat menyebabkan nyeri atau distres fisik sehingga mengakibatkan gangguan tidur. Individu yang sakit perlu waktu yang banyak untuk tidur. Siklus tidur pada saat sakit juga banyak mengalami gangguan.
2. Lingkungan Faktor lingkungan dapat menghambat sekaligus membantu proses tidur. Keadaan lingkungan yang aman dan nyaman dapat mempercepat proses terjadinya tidur, sebaliknya jika lingkungan tidak nyaman akan menyebabkan hilangnya ketenangan pada waktu tidur.
3. Kelelahan Keletihan akibat aktivitas yang tinggi dapat memerlukan lebih banyak energi untuk menjaga keseimbangan energi yang telah dikeluarkan.
4. Gaya hidup Rutinitas seseorang dapat berpengaruh dalam kualitas tidur.
Seseorang yang sering berganti jam kerja dianjurkan agar mengatur aktivitasnya agar dapat tidur di waktu yang tepat.
5. Stres Stres bisa terjadi akibat ketegangan jiwa. Seseorang yang memiliki
Ansietas dan depresi dapat meningkatkan kadar norepinefrin darah melalui stimulasi system syaraf simpatis sehingga sering kali mengganggu tidur seseorang.
6. Stimulasi dan alkohol Sistem saraf pusat dapat terangsang karena minuman yang mengandung kafein sehingga dapat mengganggu tidur.
7. Diet Penurunan berat badan dikaitkan dengan penurunan waktu tidur dan seringnya terjaga di malam hari. Sebaliknya, penambahan berat badan dikaitkan dengan peningkatan total tidur dan sedikitnya periode terjaga di malam hari.
8. Motivasi Motivasi merupakan suatu dorongan atau keinginan seseorang untuk tidur, sehingga dapat mempengaruhi proses tidur.
2.2.7 Hal-Hal yang Dapat Meningakatkan Kualitas Tidur Hal- Hal yang dapat meningkatkan kualitas tidur (Triyana, 2012) :