Yanti Rina D. dan Noorginayuwati
KERAGAANAGROEKONOMILAHANLEBAK
KALIMANTANSELATANA
Y a n t i R i n a D . d a n N o o r g i n a y u w a t i hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLK
ABSTRAK
Keragaan agroekonom i lahan lebak Kalim antan Selatan.
Di Kalim antan
Selatan areal lebak cukup luas, sekitar 37.807 ha yang terdiri dari lebak dangkal,
tengahan dan dalam . Penelitian ini bertujuan untuk m engetahui gam baran tentang agro
ekonom i lahan lebak. Tiga desa diam bil sebagai sam pel, yaitu Desa Padang Darat yang
m ewakili lebak di dekat Polder Alabio, Desa Ham buku Hulu yang m ewakili lebak dalam
Polder Alabio dan Desa Parigi yang m ewakili lebak yang jauh dari Polder.
Data
dikum pulkan m elalui wawancara langsung kepada petani. Hasil penelitian m enunjukkan bahwa : (I) Petani um um nya berum ur antara 15 - 65 tahun, (2) Jum lah anggota
keluarga sebesar 4,6 jiwa dan sebanyak 1,5 orang tenaga kerja dalam keluarga yang ikut
bertani, (3) M ata pencaharian utam a selain bertani adalah m enangkap ikan, buruh tani,
. kerajinan tangan dan beternak. Setiap kepala keluarga m em punyai 3 m ata pencaharian,
(4) Luas lahan garapan antara 0,25 ha sam pai 0,5 ha dengan rata-rata 0,45 ha, (5) 64 %
petani berstatus sebagai pem ilik, 26 % sebagai penyakap, dan 10 % sebagai pem ilik
sekaligus penyakap, (6) Padi sawah tim ur yang dilanjutkan dengan palawijalsayuran
m erupakan pola yang banyak dilaksanakan petani, (7) Penggunaan teknologi baru
seperti pupuk, insektisida dan bibit unggul m asih kurang, (8) Ham a utam a tanam an padi
adalah tikus, walang sangit, ulat tentara dan orong-orong. Produksi padi bervariasi
antara 1,5 tlha - 3,1 tlha, (9) Usahatani padi m asih belum m enguntungkan dan (10)
Sarana penunjang seperti penyuluh pertanian lapangan, kredit m aupun koperasi kurang
tersedia.
PENDAHULUAN
L
ebak adalah suatu keadaan lahan yang letaknya lebih rendah dari pada sungai.
Pada m usirn hujan kadang-kadang
tanggul (jalan m aupun pem atang)
berubah m enjadi rawa-rawa.
air sungai m eluap m elam paui tanggul-
sehingga lahan lebak akan kebanjiran
dan
Dalam m usim kem arau secara berangsur-angsur
akan m enjadi kering kem bali terutam a pada bagian yang agak tinggi dalam lebak
tersebut (Vaas dan Sachlan, 1953).
Lahan lebak seluas 13,28 juta hektar di Sum atera, Kalim antan, Sulawesi
dan Irian Jaya (Nugroho e t a i , 1992). Di Kalim antan Selatan areallebak cukup
luas, sekitar 37.807 ha yang terdiri dari lebak dangkal, lebak tengah dan lebak
dalam .
Khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara seluas 28.459 ha sudah
m enjadi persawahan (M uryadi, 1983). Sawah-sawah terse but hanya dapat ditanam i padi sekali setahun yaitu pada m usim kem arau.
Sayuran dan palawija
K e r a g a a n a g r o e k o n o m i la h a n le b a k d i K a lim a n ta n S e la ta n
73
lainnya juga dapat ditanam disitu pada bulan-bulan
M ei - Juni (Kulm an dan
M uellen, 1941).
Dari keadaan ini dapat dilihat bahwa sum ber daya yang dim iliki petani
belum sepenuhnya digunakan.
Salah satu usaha pem erintah kearah ini adalah
dengan j alan penanam an varietas padi air dalam yang dapat ditanam pada m usim
penghujan untuk tujuan m eningkatkan produksi di lahan lebak.
Balittan Banjarbaru terus m elakukan penelitian uji daya hasil berbagai
varietas padi air dalam di lahan lebak, nam un hingga saat ini belum ada penelitian
dasar tentang agro ekonom i yang dapat m enunjang keberhasilan penelitian ini
untuk bisa dikem bangkan pada petani. Sekalipun telah kita ketahui bahwa padi
air dalam dapat m em berikan hasil baik dengan daya adaptasi yang tinggi pula,
nam un kita belum m engetahui sejauh m ana daya serap petani terhadap segala
bentuk pem baharuan (dalam hal ini pengenalan padi air dalam ). Karena setiap
keuntungan ataupun keunggulan atas suatu paket teknologi terapan haruslah
dipertim bangkan dan dibandingkan dengan sistem petani yang biasa m ereka
lakukan. Akhim ya kita akan bertanya kegiatan apa yang sebenam ya paling besar
peranannya dalam kehidupan petani lahan lebak. Dari penelitian agro ekonom i
profile yang bersifat dasar seperti inilah diharapkan dapat dipelajari kehidupan
yang telah m enjadi dasar bagi m asyarakat petani lahan lebak untuk tujuan
m enentukan secara um um sistem ekonom i petani lahan lebak dan m engidentifikasikan m asalah yang ada di lahan lebak. DCBA
M E T O D O L O G I
Penentuan sam pel dan pengum pulan data penelitian yang dilaksanakan
dengan m etode survey yang m erupakan studi kasus. Lokasi penelitian dipilih
sebanyak dua Kabupaten atas dasar potensi areallebak terbanyak yaitu Kabupaten
Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalim antan Selatan.
Atas dasar tipe lebak yaitu lebak pem atang, tengahan dan dalam ,
dipilih satu desa yaitu desa Parigi di Kabupaten HSS dan dua desa di Kabupaten
HSU yakni desa Ham buku Hulu yang letaknya di dalam Polder (pengatur air) dan
Desa Padang Darat diluar Polder.
, Penentuan contoh pada tingkat petani dilakukan secara acak sederhana
dengan populasi contoh sebanyak 80 orang. Pengum pulan data dilakukan pada
bulan Juli 1984 dengan teknik wawancara yang berpedom an pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.
74A
Y a n ti R in a
D . e t a l:
A n a l i s a hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Untuk m endekati tujuan penelitian dilakukan pendekatan diskriptif yaitu
dengan m engidentifikasi m asalah yang ada. Data yang terkum pul ditabulasi dan
diklasifikasikan kedalam tabel- tabel.
Untuk m endapatkan apakah usahatani yang dilaksanakan petani m enguntungkan atau tidak digunakan analisis usahatani.
Keuntungan usahatani dinyatakan dengan :
1. Pendapatan atas biaya total dan atas biaya variabel yang diform ulasikan
dengan Pendapatan = Penerim aan - Biaya.
K erangka
2. Rasio penerim aan terhadap biaya yakni biaya tunai dan biaya tenaga kerja,
diform ulasikan sebagai berikut :
Penerim aan - Biaya selain faktor X
Rasio penerim aan atas faktor X =
Jum lah faktor X
Kom ponen biaya terdiri dari :
- Biaya tetap yaitu pajak lahan, iuran-iuran dan peralatan (penyusutan)
- Biaya variabel yaitu sarana produksi, tenaga kerja dan peralatan.
H A S IL
U m ur
dan
U kuran
D A N
PE M B A H A SA N
K e lu a r g a
Usia petani yang m enjadi kepala keluarga di Desa Ham buku Hulu sebesar
100 % berada antara um ur 15 - 65 tahun, sedangkan petani di Desa Padang darat
dan Parigi m asih ada kepala keluarga yang berusia lebih dari 65 tahun. Nam un
secara um um dari hasil penelitian diperoleh inform asi bahwa usia kepala keluarga
yang berum ur dari 15 - 16 tahun sebanyak 94 % . Usia anggota keluarga yang
m enjadi tanggungan petani berkisar dari 0 - 15 tahun. Sebesar 52 % yang berusia
o - 15 tahun sedangkan usia 15 - 65 tahun sebanyak 46 % .
Ukuran keluarga petani desa Ham buku Hulu rata-rata sebesar 4,9 orang.
Ini lebih besar dibandingkan dengan ukuran keluarga petani desa Padang Darat
(4,8) dan Parigi 4,3 orang. M eskipun dem ikian rasio untuk desa Ham buku Hulu
lebih kecil (0,31) dibandingkan dari kedua desa lainnya.
Yang berarti jum lah
anggota keluarga yang ikut bertani lebih kecil dari kedua desa lainnya walaupun
ukuran keluarga lebih besar. Dari ketiga desa penelitian ini dapat disim pulkan A
K eragaan
agroekonom i
la h a n
le b a k
d i K a lim a n ta n
S e la ta n
75
rata-rata ukuran keluarga sebesar 4,5 orang (4-5 orang) dan anggota keluarga yang
ikut m em bantu bertani sebesar 1,5 orang (1-2 orang), (Tabell).
Tabel 1. Karakteristik keluarga petani lahan lebak di Desa Ham buku Hulu Padang Darat dan Parigi, 1984.
1.
2.
3.
4.
Um ur(th)
0-15
- Petani
- Tanggungan (% )
56
Rata-rata per
keluarga (org)
Rata-rata anggota
yang ikut bertani
(orang)
Rasio anggota yang
ikutbertanidengan
ukuran keluarga
15-65
100
43
Parigi
n=30
Padang Darat
n=20
Ham buku Hulu
n=30
No. Bagian
65
0-15
49
15-65
85
50
65
15
1
0-15
51
15-65
93
46
Rata-rata
n=80
65
7
3
0-15
52
15-65
94
46
4,9
4,8
4,3
4,6
1,5
1,8
1,3
1,5
0,3
0,4
0,3
0,3
65
6
2
M ata DCBA
P e n c a h a r ia n
Sebagai sum ber pendapatan petani baik dari desa Ham buku Hulu, desa
Parigi dan Padang Darat sebagai kegiatan terpenting dalam kehidupan m ereka
adalah bercocok tanam .
Kegiatan lain sebagai m ata pencaharian kedua dari
ketiga desa ini berbeda-beda.
M enurut Tabel2, kegiatan petani dari ketiga desa
penelitian dapat dinyatakan pertam a adalah pertanian kem udian diikuti dengan
kegiatan m encari ikan, buruh tani, kerajinan tangan, betem ak dan lain-lain.
Rata-rata setiap petani m em punyai tiga m ata pencaharian, (Tabel 3).
Tabel 2. Persentasi petani m enurut m ata pencaharian di lahan lebak Desa
Ham buku Hulu, Padang Darat dan Parigi, lahan lebak, 1984.
Desa Sam pel
No. M ata Pencaharian
l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
76A
Pertanian
Buruh tani
M encari ikan
Betem ak
Kerajinan tangan
Berdagang
M encari kayu
Buruh Bangunan
Pegawai N egeri
Lain-lain
Y a n ti R in a D. e t a L
Rata-rata
Ham buku
Hulu
(n = 30)
Padang
Darat
(n = 20)
100
47
40
43
57
l3
l3
10
10
7
100
30
70
50
40
10
10
10
5
Parigi
(n=30)
100
53
53
20
17
10
l3
0
0
7
(n = 80)
100
45
52
36
37
11
12
6
4
6
Tabel 3. Alokasi m ata pencaharian petani lahan lebak di Desa Ham buku
Hulu,Padang darat dan Parigi, lahan lebak, 1984.
Rata-rata
per petani
3,4
3,3
2,8
3,2
100
1
2
3
= Pertanian
4
5
= Pertanian, mencari ikan, beternak dan buruh tani
L uas dan
= Pertanian dan mencari ikan
= Pertanian, mencari ikan dan buruh tani
= Pertanian mencari ikan, beternak, buruh tani dan kerajinan tangan DCBA
T ip e
L aban
Petani m engerjakan tanah um um nya terpencar-pencar dengan perluasan
tanah yang rata-rata kecil. Petani dari ketiga desa penelitian m enyatakan bahwa
luas tanah yang banyak dikerjakan berkisar 114- 112ha sebanyak 49 % sedangkan
luas 1 ha hanya dikerjakan petani sebanyak 9 % , (Tabel-l).
Tabel 4. Persentase petani m enurut luas areal yang dikerjakan di lahan lebak
desa Ham buku Hulu, Padang Darat dan Parigi, 1984.
Desa Sam pel
Luas Areal
KALIMANTANSELATANA
Y a n t i R i n a D . d a n N o o r g i n a y u w a t i hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLK
ABSTRAK
Keragaan agroekonom i lahan lebak Kalim antan Selatan.
Di Kalim antan
Selatan areal lebak cukup luas, sekitar 37.807 ha yang terdiri dari lebak dangkal,
tengahan dan dalam . Penelitian ini bertujuan untuk m engetahui gam baran tentang agro
ekonom i lahan lebak. Tiga desa diam bil sebagai sam pel, yaitu Desa Padang Darat yang
m ewakili lebak di dekat Polder Alabio, Desa Ham buku Hulu yang m ewakili lebak dalam
Polder Alabio dan Desa Parigi yang m ewakili lebak yang jauh dari Polder.
Data
dikum pulkan m elalui wawancara langsung kepada petani. Hasil penelitian m enunjukkan bahwa : (I) Petani um um nya berum ur antara 15 - 65 tahun, (2) Jum lah anggota
keluarga sebesar 4,6 jiwa dan sebanyak 1,5 orang tenaga kerja dalam keluarga yang ikut
bertani, (3) M ata pencaharian utam a selain bertani adalah m enangkap ikan, buruh tani,
. kerajinan tangan dan beternak. Setiap kepala keluarga m em punyai 3 m ata pencaharian,
(4) Luas lahan garapan antara 0,25 ha sam pai 0,5 ha dengan rata-rata 0,45 ha, (5) 64 %
petani berstatus sebagai pem ilik, 26 % sebagai penyakap, dan 10 % sebagai pem ilik
sekaligus penyakap, (6) Padi sawah tim ur yang dilanjutkan dengan palawijalsayuran
m erupakan pola yang banyak dilaksanakan petani, (7) Penggunaan teknologi baru
seperti pupuk, insektisida dan bibit unggul m asih kurang, (8) Ham a utam a tanam an padi
adalah tikus, walang sangit, ulat tentara dan orong-orong. Produksi padi bervariasi
antara 1,5 tlha - 3,1 tlha, (9) Usahatani padi m asih belum m enguntungkan dan (10)
Sarana penunjang seperti penyuluh pertanian lapangan, kredit m aupun koperasi kurang
tersedia.
PENDAHULUAN
L
ebak adalah suatu keadaan lahan yang letaknya lebih rendah dari pada sungai.
Pada m usirn hujan kadang-kadang
tanggul (jalan m aupun pem atang)
berubah m enjadi rawa-rawa.
air sungai m eluap m elam paui tanggul-
sehingga lahan lebak akan kebanjiran
dan
Dalam m usim kem arau secara berangsur-angsur
akan m enjadi kering kem bali terutam a pada bagian yang agak tinggi dalam lebak
tersebut (Vaas dan Sachlan, 1953).
Lahan lebak seluas 13,28 juta hektar di Sum atera, Kalim antan, Sulawesi
dan Irian Jaya (Nugroho e t a i , 1992). Di Kalim antan Selatan areallebak cukup
luas, sekitar 37.807 ha yang terdiri dari lebak dangkal, lebak tengah dan lebak
dalam .
Khususnya di Kabupaten Hulu Sungai Utara seluas 28.459 ha sudah
m enjadi persawahan (M uryadi, 1983). Sawah-sawah terse but hanya dapat ditanam i padi sekali setahun yaitu pada m usim kem arau.
Sayuran dan palawija
K e r a g a a n a g r o e k o n o m i la h a n le b a k d i K a lim a n ta n S e la ta n
73
lainnya juga dapat ditanam disitu pada bulan-bulan
M ei - Juni (Kulm an dan
M uellen, 1941).
Dari keadaan ini dapat dilihat bahwa sum ber daya yang dim iliki petani
belum sepenuhnya digunakan.
Salah satu usaha pem erintah kearah ini adalah
dengan j alan penanam an varietas padi air dalam yang dapat ditanam pada m usim
penghujan untuk tujuan m eningkatkan produksi di lahan lebak.
Balittan Banjarbaru terus m elakukan penelitian uji daya hasil berbagai
varietas padi air dalam di lahan lebak, nam un hingga saat ini belum ada penelitian
dasar tentang agro ekonom i yang dapat m enunjang keberhasilan penelitian ini
untuk bisa dikem bangkan pada petani. Sekalipun telah kita ketahui bahwa padi
air dalam dapat m em berikan hasil baik dengan daya adaptasi yang tinggi pula,
nam un kita belum m engetahui sejauh m ana daya serap petani terhadap segala
bentuk pem baharuan (dalam hal ini pengenalan padi air dalam ). Karena setiap
keuntungan ataupun keunggulan atas suatu paket teknologi terapan haruslah
dipertim bangkan dan dibandingkan dengan sistem petani yang biasa m ereka
lakukan. Akhim ya kita akan bertanya kegiatan apa yang sebenam ya paling besar
peranannya dalam kehidupan petani lahan lebak. Dari penelitian agro ekonom i
profile yang bersifat dasar seperti inilah diharapkan dapat dipelajari kehidupan
yang telah m enjadi dasar bagi m asyarakat petani lahan lebak untuk tujuan
m enentukan secara um um sistem ekonom i petani lahan lebak dan m engidentifikasikan m asalah yang ada di lahan lebak. DCBA
M E T O D O L O G I
Penentuan sam pel dan pengum pulan data penelitian yang dilaksanakan
dengan m etode survey yang m erupakan studi kasus. Lokasi penelitian dipilih
sebanyak dua Kabupaten atas dasar potensi areallebak terbanyak yaitu Kabupaten
Hulu Sungai Utara (HSU) dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalim antan Selatan.
Atas dasar tipe lebak yaitu lebak pem atang, tengahan dan dalam ,
dipilih satu desa yaitu desa Parigi di Kabupaten HSS dan dua desa di Kabupaten
HSU yakni desa Ham buku Hulu yang letaknya di dalam Polder (pengatur air) dan
Desa Padang Darat diluar Polder.
, Penentuan contoh pada tingkat petani dilakukan secara acak sederhana
dengan populasi contoh sebanyak 80 orang. Pengum pulan data dilakukan pada
bulan Juli 1984 dengan teknik wawancara yang berpedom an pada daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan.
74A
Y a n ti R in a
D . e t a l:
A n a l i s a hgfedcbaZYXWVUTSRQPONMLKJIHGFEDCBA
Untuk m endekati tujuan penelitian dilakukan pendekatan diskriptif yaitu
dengan m engidentifikasi m asalah yang ada. Data yang terkum pul ditabulasi dan
diklasifikasikan kedalam tabel- tabel.
Untuk m endapatkan apakah usahatani yang dilaksanakan petani m enguntungkan atau tidak digunakan analisis usahatani.
Keuntungan usahatani dinyatakan dengan :
1. Pendapatan atas biaya total dan atas biaya variabel yang diform ulasikan
dengan Pendapatan = Penerim aan - Biaya.
K erangka
2. Rasio penerim aan terhadap biaya yakni biaya tunai dan biaya tenaga kerja,
diform ulasikan sebagai berikut :
Penerim aan - Biaya selain faktor X
Rasio penerim aan atas faktor X =
Jum lah faktor X
Kom ponen biaya terdiri dari :
- Biaya tetap yaitu pajak lahan, iuran-iuran dan peralatan (penyusutan)
- Biaya variabel yaitu sarana produksi, tenaga kerja dan peralatan.
H A S IL
U m ur
dan
U kuran
D A N
PE M B A H A SA N
K e lu a r g a
Usia petani yang m enjadi kepala keluarga di Desa Ham buku Hulu sebesar
100 % berada antara um ur 15 - 65 tahun, sedangkan petani di Desa Padang darat
dan Parigi m asih ada kepala keluarga yang berusia lebih dari 65 tahun. Nam un
secara um um dari hasil penelitian diperoleh inform asi bahwa usia kepala keluarga
yang berum ur dari 15 - 16 tahun sebanyak 94 % . Usia anggota keluarga yang
m enjadi tanggungan petani berkisar dari 0 - 15 tahun. Sebesar 52 % yang berusia
o - 15 tahun sedangkan usia 15 - 65 tahun sebanyak 46 % .
Ukuran keluarga petani desa Ham buku Hulu rata-rata sebesar 4,9 orang.
Ini lebih besar dibandingkan dengan ukuran keluarga petani desa Padang Darat
(4,8) dan Parigi 4,3 orang. M eskipun dem ikian rasio untuk desa Ham buku Hulu
lebih kecil (0,31) dibandingkan dari kedua desa lainnya.
Yang berarti jum lah
anggota keluarga yang ikut bertani lebih kecil dari kedua desa lainnya walaupun
ukuran keluarga lebih besar. Dari ketiga desa penelitian ini dapat disim pulkan A
K eragaan
agroekonom i
la h a n
le b a k
d i K a lim a n ta n
S e la ta n
75
rata-rata ukuran keluarga sebesar 4,5 orang (4-5 orang) dan anggota keluarga yang
ikut m em bantu bertani sebesar 1,5 orang (1-2 orang), (Tabell).
Tabel 1. Karakteristik keluarga petani lahan lebak di Desa Ham buku Hulu Padang Darat dan Parigi, 1984.
1.
2.
3.
4.
Um ur(th)
0-15
- Petani
- Tanggungan (% )
56
Rata-rata per
keluarga (org)
Rata-rata anggota
yang ikut bertani
(orang)
Rasio anggota yang
ikutbertanidengan
ukuran keluarga
15-65
100
43
Parigi
n=30
Padang Darat
n=20
Ham buku Hulu
n=30
No. Bagian
65
0-15
49
15-65
85
50
65
15
1
0-15
51
15-65
93
46
Rata-rata
n=80
65
7
3
0-15
52
15-65
94
46
4,9
4,8
4,3
4,6
1,5
1,8
1,3
1,5
0,3
0,4
0,3
0,3
65
6
2
M ata DCBA
P e n c a h a r ia n
Sebagai sum ber pendapatan petani baik dari desa Ham buku Hulu, desa
Parigi dan Padang Darat sebagai kegiatan terpenting dalam kehidupan m ereka
adalah bercocok tanam .
Kegiatan lain sebagai m ata pencaharian kedua dari
ketiga desa ini berbeda-beda.
M enurut Tabel2, kegiatan petani dari ketiga desa
penelitian dapat dinyatakan pertam a adalah pertanian kem udian diikuti dengan
kegiatan m encari ikan, buruh tani, kerajinan tangan, betem ak dan lain-lain.
Rata-rata setiap petani m em punyai tiga m ata pencaharian, (Tabel 3).
Tabel 2. Persentasi petani m enurut m ata pencaharian di lahan lebak Desa
Ham buku Hulu, Padang Darat dan Parigi, lahan lebak, 1984.
Desa Sam pel
No. M ata Pencaharian
l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
76A
Pertanian
Buruh tani
M encari ikan
Betem ak
Kerajinan tangan
Berdagang
M encari kayu
Buruh Bangunan
Pegawai N egeri
Lain-lain
Y a n ti R in a D. e t a L
Rata-rata
Ham buku
Hulu
(n = 30)
Padang
Darat
(n = 20)
100
47
40
43
57
l3
l3
10
10
7
100
30
70
50
40
10
10
10
5
Parigi
(n=30)
100
53
53
20
17
10
l3
0
0
7
(n = 80)
100
45
52
36
37
11
12
6
4
6
Tabel 3. Alokasi m ata pencaharian petani lahan lebak di Desa Ham buku
Hulu,Padang darat dan Parigi, lahan lebak, 1984.
Rata-rata
per petani
3,4
3,3
2,8
3,2
100
1
2
3
= Pertanian
4
5
= Pertanian, mencari ikan, beternak dan buruh tani
L uas dan
= Pertanian dan mencari ikan
= Pertanian, mencari ikan dan buruh tani
= Pertanian mencari ikan, beternak, buruh tani dan kerajinan tangan DCBA
T ip e
L aban
Petani m engerjakan tanah um um nya terpencar-pencar dengan perluasan
tanah yang rata-rata kecil. Petani dari ketiga desa penelitian m enyatakan bahwa
luas tanah yang banyak dikerjakan berkisar 114- 112ha sebanyak 49 % sedangkan
luas 1 ha hanya dikerjakan petani sebanyak 9 % , (Tabel-l).
Tabel 4. Persentase petani m enurut luas areal yang dikerjakan di lahan lebak
desa Ham buku Hulu, Padang Darat dan Parigi, 1984.
Desa Sam pel
Luas Areal