TIGA LANGKAH MEMOTIVASI KERJA

  Daftar Isi BNSP

  >06 Kebijakan Instansi

>29 Profil BNSP

Evaluasi dan Strategi dalam Pengembangan Sertifikasi Kompetensi

Menakertrans:

  Sebagai organisasi yang melaksanakan di awal program, BNSP 2005-2010 lebih fokus pada proses penyusunan aspek-aspek Berharap Anggota BNSP Dapat Melakukan Koordinasi fundamental, yang akan bermanfaat bagi akselerasi sistem secara berkesinambungan. Oleh karena itu semua kapasitas

  Efektif dengan Stakeholder yang Ada yang tersedia diarahkan untuk mencapai sasaran prioritas tersebut.

  Anggota BNSP Menandatangaini kutipan SK Presiden di hadapan Menakertrans >41 Profil LSP

  Penerbangan Indonesia Mengacu Standard Internasional Salam Redaksi......................................................... 4

  Potensi SDM >18

  Surat Pembaca .................................................... 5 Kebijakan Instansi .............................................. 6 TIGA LANGKAH MEMOTIVASI KERJA

  Sertifikasi Utama .............................................. 10 SEDANGKAN pengertian produktivitas tersebut mengandung cara atau metode pengukuran tertentu yang secara praktek sukar dilakukan. Kesulitan-

  Potensi SDM ........................................................ 18 kesulitan itu dikarenakan, pertama karakteristik-karakteristik kepribadian individu bersifat komplek, sedangkan yag kedua disbabkan masukan-masukan

  Artikel-artikel ...................................................... 20 sumber daya bermacam-macam dan dalam proporsi yang berbeda-beda. Profil BNSP .......................................................... 26 Lintas Kegiatan .................................................. 35 Profil LSP ................................................................ 41 Mancanegara ..................................................... 43 Agenda Kita.......................................................... 45 Directory LSP ...................................................... 47 Lensa Peristiwa ................................................. 53 Wawancara-Wawancara ............................ 55 Public Figure ...................................................... 57 Management Mutu ......................................... 59 Apa Kata Mereka ............................................ 61

  Anggota Komisi HK BNSP sedang membahas program kerja BNSP Apakata Mereka Lensa Peristiwa

  >54 >64

  Mabes Polri

  Ketua Panitia acara Workshop yang

  Gandeng BNSP

  juga Ketua Komisi Harmonisasi dan

  Selenggarakan Audit Kelembagaan BNSP, Dra. Nurmaningsih,

  MBA memberikan cenderamata kepada

  Investigasi Propam

  Dirjen Binalattas

  Polri

  edisi 1 I 2011 www.bnsp.go.id

  Salam Redaksi BNSP

  SERTIFIKASI Beda

  SAING SDM MELALUI SERTIFIKASI PROFESI MENINGKATKAN DAYA Profesi

  Tampil Pengarah:

  Dr. Adjat Daradjat, M.Si, Ir. Sumarna F. Abdurrahman, M.Sc Pimpinan Redaksi:

  Dra. Nurmaningsih, MBA Redaktur Pelaksana:

  Kunjung Masehat, SH, MM Dewan Redaksi:

  Bornardo Tobing, BSBA Ir. Bachtiar Siradjuddin, MM, I.P.M Hasnawati, S.K.M, M.Kes Drs. Rambun Sumardi, M.Si

  Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indradjit, M.Si, MBA, MA Drs. Mohammad Zabair, M.Si, ALLS R.A Hj. Ning Sudjito, S.T Gembong Setyawan Purboyo, S.M.I, MBA

  Drs. Mulyanto, MM

  H. Teuku Suriansjah, M.Si Hendra Pribadi, S.Pd Drs. Krisna Nur Miradi, M.Eng

  Tampak para anggota Komisi Harmonisasi dan Kelembagaan usai rapat Dra. Inda Mapiliandari, M.Si kerja di ruang kerja. (Foto: Warno)

  Drs. Martinus Darmonsi, M.Si Drs. Sugiyanto, MBA, P.Hd Ir. H. Rama Boedi, M.Si, IPU Rizal Yamin, MBA

  ALAM hangat buat pembaca budiman di tanah air. tak terasa

  Ir. Muhammad Najib, MBA

  waktu bahwa kita telah memasuki bulan ramadhan. Bulan penuh

  S

  suci ini, umat Islam berlomba-lomba menunaikan kebaikan dan

  Sekretariat:

  menjalankan ajarannya dengan khusuk, guna mendapatkan pahala

  Dra. A.Y. Retno Dwidarsih, M.Si

  berlipat ganda. Namun di bulan puasa, awak redaksi majalah Sertifikasi

  Ir. Imam Subagyo

  tetap melakukan kegiatan secara intensif. Meliput dan dan memburu

  Ir. Darwanto Ir. Indah Sri Rejeki berita sebagai tugas jurnalistik menyajikan tulisan-tulisan berita menarik. Benny Hardiansyah, S.Kom

  Dengan membangun sinergi dan bekerja sama dengan baik kepada pimpinan dan anggota BNSP periode 2011-2016, instansi pemerintah

  Konsultan Media:

  terkait, lembaga mitra dan stakeholder terkait, diharapkan mampu

  C M P mendorong dan memberi warna berita-berita setiap majalah terbit. (Citra Media Profesi)

  Kali ini, performance majalah Sertifikasi memang tampil beda dan lebih menarik bila dibandingkan dengan terbitan majalah sebelumnya.

  Tim Koordinator:

  Dengan tebal majalah 68 halaman full colour ditunjang rubrikasi yang

  T. Sugeng Priatmodjo

  variatif, menunjukan terbitan majalah kali ini tampil beda, seiring ditunjang

  Alamat Redaksi: tim redaksi yang solid dan diasuh oleh orang-orang membidangi.

  Jl. MT. Haryono Kav. 52 Jakarta Selatan

  Terbitan kali ini, di rubrik Sertifikasi utama menyajikan dan menyoroti

  Telp. (021) 7992685 (Hunting)

  seputar sertifikasi kompentensi bagi tenaga kerja, termasuk pentingnya

  Fax. (021) 7992321

  sertifikasi kompetensi bagi TKI. Rubrikasi lintas kegiatan tak kalah

  E-mail: info@bnsp.go.id

  menarik, kali ini menyajikan kegiatan anggota badan melakukan kegiatan

  Website: www.bnsp.go.id

  berupa outbond yang diselenggarakan di Taman Wisata Ratu Boko di Yogyakarta. Kegiatan tahunan dengan tujuan bisa membagun sinergi dan menyatukan aspirasi antar anggota diharapkan anggota BNSP dapat bekerja ke depan lebih baik.

  Wartawan Majalah Sertifikasi dalam melaksanakan tugas jurnalistiknya dilengkapi dengan kartu identitas/Surat Tugas

  Begitu juga performance dan profil anggota baru BNSP berjumlah 25

  yang dikeluarkan oleh Redaksi. Wartawan dilarang keras ! menerima imbalan berupa apapun.

  orang, 10 orang terdiri dari unsur pemerintah dan 15 orang dari unsur masyarakat memberi warna di edisi kali ini tak kalah menarik. Begitu rubrikasi-rubrikasi lainnya. red

  edisi 1 I 2011 www.bnsp.go.id

  BNSP www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011

Tanya:

  Sudan hampir satu tahun, saya tidak mengikuti sajian berita dari Majalah Sertifikasi Profesi BNSP. Padahal, dengan adanya sarana media, saya selalu mendapatkan informasi berita-berita tentang kebijakan dan informasi lainya seputar sertifikasi kompetensi BNSP.

Tanya:

Tanya:

  Terus terang, saya sangat mendukung dengan adanya media sebagai sarana informasi di BNSP. Karena itu, saya mohon majalah Serifikasi kalau bisa terbit setiap bulan agar masyarakat, seperti saya bisa mengikuti informasi dari BNSP.

  Saya pembaca setia majalah Sertifikasi BNSP. Jujur saja, sejak membaca majalah saya dunia mendapatkan pengetahuan apa yang mananya sertifikasi kompetensi. Pokoknya yang menyangkut SDM dan dunia usaha, saya banyak mendapatkan informasi dari Majalah Sertifikasi.

  Surat Pembaca Kritik dan saran dapat dialamatkan ke Redaksi dan E-mail Majalah Sertifikasi

  Assalamualaikum Wr. Wb Sebagai pembaca bolehkan saya mengkritik desain dan isi berita-berita yang di sajikan oleh Majalah Sertifikasi. Secara jujur, saya melihat desain dan isi berita tidak menarik dan kurang bagus. Boleh dikatakan layoutnya asal- asalan. Tapi untuk terbitan tahun 2010, penapilan majalah sudah lumayan bagus bila dibandingkan majalah terbitan tahun sebelumnya. Maaf ya ini sekedar koreksi membangun, agar majalah ke depan bisa tampil bagus.

Aristha Ima Wahyuni Jln Cip Muara I, Pondok Bambu, Jakarta Tmur Jawab:

Ahmad Pegawai Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawab:

  Terima kasih pak Suprapto atas perhatiannya dan koreksinya mengenai berita-berita yang selama ini kami terbitkan. Kami akan selalu berusaha akan menyajikan berita-berita yang menarik dan bermanfaat bagi pembaca seantero Indonesia. Karena kami berada dibawah naungan BNSP akan selalu memuat berita kebijakan dan berita- berita sesuai dengan moto majalah Sertifikasi yakni meningkatkan daya saing SDM melalui sertifikasi profesi.

  Terima Kasih bapak Ahmad yang telah mengoreksi penampilan majalah dan isi beritanya setiap terbit. Kami harus mengakui jujur SDM yang kompeten di bidang penerbitan memang cukup minim. Namun bisa,tidak seperti yang diharapkan oleh para pembaca, setiap terbit selalu bagus, baiak desain maupun isi beritanya.

  Namun penampilan majalah setiap bulan mengundang kritik, tapi kami tetap terus berusaha tampil baik seperti apa yang diinginkan oleh para pembaca. Tapi kami bersama tim redaksi selaalu komit dan terus berusaha bahwa majalah Sertifikasi ke depan harus tampil bagus, baik desan cocer, kolom, poto-poto serta isi berita sesuai apa yangh diharapkan para pembaca. Wasalam K Kebijakan Instansi

  Suprapto

Komplek Poris, Cipondok

Tangerang

  Terima Kasih

  Saya usul, kalau bisa setiap terbit informasi berita yang bagus-bagus.

Jawab:

  Kebetulan Ketua BNSP periode 2011 -2016, Dr. H Adjat Darajat dan anggota BNSP baru satu bulan dilantik. Memang selama kurang lebih satu tahun Majalah Sertifikasi sempat fakum. Kini, dengan terpilihnya Ketua dan anggota BNSP baru, majalah Sertifikasi terbit lagi di hadaparan para pembaca budiman. Dan saya bisa membaca majalah dan mengikuti informasi berita seputar BNSP.

  Terima kasih atas usulan dan perhatian ibu Arista yang selama ini sebagai pembaca setia Majalah Sertifikasi. Kami sebagai awak redaksi akan memberi penjelasan, perihal hampir satu tahun Majalah Sertifikasi tidak hadir di hadapan Anda tidak bisa disamakan dengan majalah- majalah pada umumnya. Majalah Sertifikasi bisa terbit ketika ada kebijakan dari Ketua BNSP dan anggotanya.

  Kami bersama tim redaksi akan selalu menyajikan berita-berita serta informasi setiap bulanya agar bermanfaat bagi para pembaca.

  BNSP www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011

  etua Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), Dr.H. Adjat Daradjat dalam pidatonya menyampaikan hasil data pencapaian kumulatif BNSP periode 2005-2010. Ia mmbacakan jumlah Standard Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) pada tahun 2004 sebanyak 6 SKKNI, tahun 2005 sebanyak 16 SKKNI, tahun 2006 sebanyak 4, tahun 2007 sebanyak 38, tahun 2008 sebanyak 25 tahun ,2009 sebanyak 59,2010 sebanyak 10. Jadi jumlah keseluruhan mencapai SKKNI ada 148.

  Selain itu, Adjat juga menjelaskan, jumlah SKKNI yang telah mendapatkan diverifikasi BNSP pada tahun 2008 RSKKNI mencapai 52, standard ada 13 standard Internasional dan khusus. Pada tahun 2009 RSKKNI mencapai 50 RSKKNI, standard 11 standard Internasional dan khusus dan tahun 2010 mencapai 10 RSKKNI, standard dan standard Internasional dan khusus

  Evaluasi dan Strategi dalam Pengembangan Sertifikasi Kompetensi Menakertrans, Muhaimin Iskandar sedang berdialog dengan Ketua BNSP, Adjat Daradjat di ruang kerja. (Foto: Warno)

  Sebagai organisasi yang melaksanakan di awal program, BNSP 2005-2010 lebih fokus pada proses penyusunan aspek-aspek fundamental, yang akan bermanfaat bagi akselerasi sistem secara berkesinambungan. Oleh karena itu semua kapasitas yang tersedia diarahkan untuk mencapai sasaran prioritas tersebut.

  tidak ada. 281.657 sertifikasi. Sedang sektor Sedangkan Lembaga Sertifikasi TLRT sebanyak 861.442 oarang

  Profesi (LSP) yang mendapat lisensi hingga tahun 2010. Jadi jumlah di tahun 2006 ada 9 LSP, 2007 ada keseluruhan mencapai 1.143.009

  9 LSP, 2008 ada 13 LSP, 2008 ada orang.

  15 LSP dan 2009 ada 12 LSP, 2010. Jadi jumlah keseluruhan LSP yang Analisis Kausalitas : telah mendapatkan lisensi berjumlah Dijelaskan, ada beberapa

  62 LSP. penyebab terjadinya kondisi di atas Dikatakan, jumlah tenaga kerja antara lain: yang mendapatkan sertifikat di tahun Sebagai organisasi yang

  2007 sebanyak 115.058 sertifikasi, melaksanakan di awal program, tahun 2008 sebanyak 71.110 BNSP 2005-2010 lebih fokus pada sertifikasi, tahun 2009 sebanyak proses penyusunan aspek-aspek 52.987 sertifikasi dan tahun 2010 fundamental, yang akan bermanfaat mencapai 42.509 sertifikasi. Jadi bagi akselerasi sistem secara jumlah keseluruhan mencapai berkesinambungan. Oleh karena

  Kebijakan Instansi BNSP www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011

  itu semua kapasitas yang tersedia diarahkan untuk mencapai sasaran prioritas tersebut.

  Fasilitas kerja dan anggaran yang tersedia sangat terbatas. Selain itu penggunaannya lebih diarahkan untuk penyusunan sistem dan kebijakan, serta untuk menstimulans melalui subsidi : Sertifikasi, pelatihan- pelatihan, pelayanan teknis lainnya.

  Struktur organisasi komisi menggunakan model struktur organisasi mesin, yang mengutamakan fungsi teknis, dibandingkan pendekatan pengembangan sektoral. Sehingga pemberdayaan sektoral jadi kurang optimal.

  Pembentukan LSP kurang mencerminkan personifikasi sektor industri, sehingga setelah mendapat lisensi, mengalami kesulitan mendapatkan calon asessi, dan pengakuan terhadap sertifikasi menjadi tidak memadai. Tidak jarang asesornya habis masa berlakunya.

  Masih lemahnya peranan pemerintah mendorong industri di sektornya untuk mempersyaratkan sertifikasi kompetensi pada saat rekrutmen, bagi keperluan pengembangan SDM, Penentuan remunerasi, maupun kriteria untuk promosi. Selain itu asistensi pemerintah untuk mendorong pembentukan masih SKKNI di industri sektornya juga masih lemah.

  Masih lemahnya kegiatan sosialisasi dan pemberdayaan sertifikasi kompetensi. Di samping anggaran sangat terbatas, pola sosialisasi masih menggunakan pola tradisional, tidak inovatif dan kreatif, serta kurang melibatkan partisipasi sektor-sektor.

  Target Sasaran dalam Renstra BNSP 2011-2016:

  Dikatakan, berdasarkan RPJM 2010-2015 target sasaran yang harus

  “Revitalisasi BNSP untuk menjadi lembaga yang kuat mandiri dan independen, sehingga mampu menjadi centre of exelence dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi di Indonesia serta diakui secara nasional dan

  hingga habis masa berlakunya, belum pernah melakukan uji kompetensi sama sekali.

  Masih banyak asesor kompetensi yang belum efektif melaksanakan tugasnya, bahkan tidak jarang yang belum pernah melaksanakan uji kompetensi, hingga sertifi kat

  Menakertrans, Muhaimin Iskandar sedang berjabat-tangan dengan Ketua BNSP, Adjat Daradjat disaksikan oleh Wakil Ketua BNSP, Sumarna dan pejabat Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (Foto: Warno)

Internasional.”

  www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011 Kebijakan Instansi

  BNSP

  dicapai selama lima tahun dan telah dituangkan dalam RENSTRA BNSP yaitu:

  “Terselenggaranya sertifikasi pada 5 juta tenaga kerja.”

  Sehingga,lanjutnya, langkah strategi harus diambil ialah “Revitalisasi BNSP untuk menjadi lembaga yang kuat mandiri dan independen, sehingga mampu menjadi centre of exelence dalam pelaksanaan sertifikasi kompetensi di Indonesia serta diakui secara nasional dan

  Sedangkan untuk mendukung pencapaian target serta langkah strategi di atas, perlu ditetapkan di beberapa kebijakan dan program sebagai berikut:

  1. Penguawatan kapasitas kelembagaan : Jumlah dan kualitas pegawai sekretariat anggaran, sarana dan prasarana, fasilitas kerja,dukungan kebijakan serta meningkatkan dukungan masyarakat pemangku kepentingan memanfaatkan tenaga-tenaga profesional di luar struktur BNSP.

  4.Penguatan persepsi masyarakat tentang BNSP maupun program sertifikasi pada umumnya melalui, sosialisasi dan desimenasi baik dengan pendekatan langsung maupun menggunakan jasa media massa (elektronik dan cetak) yang terencana, kreatif dan inovatif.

  5.Meninjau ulang aturan pemerintah No 23 tahun 2004 tentang Bandang Nasional Serfikasi Profesi, karena selain mesih memuat hal-hal yang krusial seperti dalam persyaratan keanggotaan BNSP juga tidak membuka peluang penguatan kelembagaan bagi terwujudnya fungsi BNSP yang mandiri, Independen yang profesional.

  6. Peraturan pemerintah No 23 tahun 2004 termasuk kualifikasi hukum formal yang mengatur pembentukan dan eksistensi BNSP secara kelembagaan. Oleh karena itu perlu dipertimbangkan

  Menakertrans, Muhaimin Iskandar dan Ketua BNSP, Adjat Daradjat sedang memimpin Rapat para Anggota BNSP di (Foto: Warno)

”Di samping anggaran

sangat terbatas, pola sosialisasi

masih menggunakan pola

tradisional, tidak inovatif dan

kreatif, serta kurang melibatkan

partisipasi sektor- sektor”

Internasional.”

  kapabilitas anggota BNSP yang representatif terutama dalam melaksakan fungsi-fungsi strategis untuk perluasan kelompok sasaran (target group), perluasan jejaring dan aksesisbilitas, serta perluasan pengakuan sertifikasi dengan dunia internasional melalui Mutual Recognition Agreemente (MRA)

  3.Penguawatan fungsi pelayanan tehnis dalam sertifikasi kompetensi, melalui program kemitraan, dengan www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011

  Kebijakan Instansi

  BNSP Ketua BNSP, Adjat Daradjat sedang meninjau di ruang kerja Komisi II Harmonisasi dan Kelembagaan. (Foto; Warno)

  3.Jumlah,jenis,dan karakter beban Pengembangan. yang diatasi.

  2.Jenis kualitas yang harus dan Kelembagaan,Komisi diselesaikan Pengendalian dan Perencanaan dan

  1.Sasaran dan target yang harus BNSP yaitu: komisi sertifikasi dicapai dan Lisensi,Komisi Harmonisasi

  Kegiatan awal yang telah dilakukan: Pengorganisasian dilakukan Membentuk gugus kerja komisi dengan memperhatikan: yang terdiri dari empat komisi

  4. Fungsi perencanaan “untuk menunjang pelaksanaan tugas dan pengembangan , untuk BNSP dapat membentuk komisi pengembangan kebijakan, strategis sesuai dengan kebutuhan, yang dan pedoman. keanggotanya berasal dari anggota BNSP.”

  Dijelaskan di dalam pasal 8 LSP, proses sertifikasi, efektifitas ayat (1)peraturan pemerintah No sertifikat,dsb. 23 tahun 2004, ditetapkan bahwa:

  Pengorganisasian BNSP 2011- Fungsi pengendalian sistem 2016: sertifikasi mulai dari pengendalian

  2.Fungsi pelayanan tehnis menjadi program tersendiri yaitu meliputi sub fungsi: Pendidikan dan program percepatan sertifikasii pelatihan, pelayanan lisensi calon kompetensi. LSP, pelayanan sertifikasi asesor dan calon acesor.

  7. Selain menambah jumlah anggaran , harus diusahakan agar Fungsi sosialisasi untuk BNSP memiliki satuan anggaran meningkapan pemahaman tersendiri, terpisah dari anggaran masyarakat, kelompok sasaran, Ditjen BINALATTAS. Olek karena itu, sektor-sektor pemerintah dan harus ada penambahan program di industri, perguruan tinggi, organisasi- lingkungan Kemenakertrans, yang organisasi profesi nasional dan semula merupakan bagian dari internasional. program pelatihan dan produktifitas,

  5.Pilihan prioritas fungsi dari pola-pola hubungan antara BNSP organisasi. dengan institusi lain yang berkaiatan dengan penyelenggaraan sertifikasi Beberapa fungsi pokok BNSP kompetensi. periode 2011-2016:

  4.Pilihan prioritas program dan material,yang secara khusus kegiatan mengatur pola kerja dan terutama

  pembuatan dan penetapan hukum

  “Ini sudah menjadi komitmen kami dan para anggota bekerja lebih giat lagi untuk menatap BNSP kedepan lebih maju dan besar,”***

  beberapa pekerjaan selama masa demisioner kepengurusan sebelumnya dengan cara membentuk panitia khusus yang berkaiatan dengan anggaran, revisi, PP 23 dan tunggakan pekerjaan.

  Harapan kedepan,tambah Ketua BNSP, namun dengan yang tersedia lebih kecil bila dibandingkan pada tahun 2010 pihaknya yakin kedepan BNSP akan lebih maju lagi.

  4.Penguatan organisasi dalam rangka kemandirian. Dijelaskan anggota BNSP yang terdiri dari pegawai sekretariat dan anggota di tahun 2009 sebanyak 25 pegawai, tahun 2010 sebanyak 27 pegawai dan tahun 2011 sebanyak 30 pegawai. Sedangkan anggaran yang tersedia untuk tahun 2009 mencapai Rp 25 Miliar, tahun 2010 mencapai 30,5 miliar dan untuk tahun 2011 mencapai 25 miliar.

  3.Pengembangan kompetensi SDM dalam rangka skema sertifikasi.

  1.Pengembangan skema sertifikasi kompetensi nasional. 2,Pengembangan skema sertifikasi sektor.

  Rencana kedepan BNSP:

  Mempersiapkan BNSP sebagai notifikation body/enquiry poits.

  Akan menggalakan promosi dan rekognisi berbagai sektor. Pembuka pintu pengawasan dan advokasi terhadap permasalahan sertifikasi.

  Menggiring asosiasi profesi dan seluruh stakeholder kepada sistem BNSP.

  Penekanan kegiatan dalam waktu dekat:

  4.Memperkuat organisasi eksternal BNSP dengan merenca kanan audensi kepada beberapa menteri terkait, parlemen dan K/L terkait.

  kelembagaan BNSP, yaitu: Kaji ulang renstra, kaji ulang pedoman yang mengatur tentang organisasi dan tata kerja BNSP.

  Memperkuat Pondasi

  2.Menelaah dan menyelesaiakan Sertifikasi Utama BNSP

  Menakertrans Minta BNSP Memastikan Proses Sertifikasi yang Dilakukan LSP

  enteri Tenaga Kerja

  Standar Kompetensi disusun mengacu pada kebutuhan M

  dan Transmigrasi

  riil dunia kerja serta mendapatkan kesepakatan dari para

  (MENAKERTRANS), Muhaimin Iskandar telah menekankan

  pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, Standar Kompetensi

  berulangkali agar para TKI memiliki

  bagi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang akan bekerja di

  kompetensi yang memadai sebelum

  luar negeri disusun berdasarkan kebutuhan pekerjaaan yang

  bekerja ke luar negeri,”Jika tidak

  ada di rumah tangga para majikan di Negara tujuan masing-

  kompeten dan siap, jangan diberangkat ke luar negeri,” tegas masing.

  Muhaimin.

  Menurutnya, ini adalah prinsip serius yang kita kemukakan dengan kesadaran penuh. Sebab, tanpa kompetensi penuh dikhawatirkan akan timbul banyak masalah. Demikian diungkapkan Menakertrans dalam pertemuan Diskusi Penguatan Fungsi Standarisasi dan Sertifikasi Kompetensi TLRT dalam rangka Perlindungan TKI dan Peluncuran Program Penertiban Pelatihan dan Sertifikasi di Gedung Tripartit Kemenakertrans baru-baru ini.

  Begitupun dengan penerapan Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) sebagai upaya untuk menghasilkan TKI yang kompeten dengan merujuk pada SKKNI juga telah diberlakukan, walaupun pada penerapannya belum optimal yang dikarenakan oleh beberapa faktor, seperti sarana dan fasilitas, program dan modul PBK yang belum sepenuhnya tersedia di BLKLN, instruktur yang kompeten serta biaya pelatihan.

  Dijelaskan,kedepan BLKLN sebagai penyelenggara PBK harus bahwa seluruh TKI yang ditempatkan Sebab selama ini yang banyak memiliki seluruh perangkat yang memadai serta perlu diakreditasi ke luar negeri wajib memiliki dikeluhkan oleh para pelaksana oleh LALPK dan penerapannya perlu sertifikasi kompetensi sebagai upaya pelatihan dan sertifikasi adalah pengawasan yang lebih ketat lagi, penjaminan mutu dimana setiap kurangnya biaya untuk mendukung baik secara langsung ataupun tidak calon TKI telah mengikuti pelatihan kegiatan tersebut, oleh karena itu langsung, yaitu dengan menggunakan kompetensi dan sesuai standar perlu disusun standarisasi biaya kompetensi. pelatihan dan sertifikasi yang “sistem online” yang dapat mengendalikan alur proses TKI yang Terkait hal tersebut, hingga saat ini disepakati bersama oleh seluruh pihak sebelumnya telah dikembangkan oleh telah terlisensi tujuh LSP bidang TLRT terkait. BNP2TKI. dengan harapan mampu memberikan Muhaimin menjelaskan, dalam

  Menakertrans juga meminta pelayanan yang baik dan objektif. hal ini peran PPTKIS, sebagai kepada BNSP untuk dapat

  Mengenai anggaran pelatihan dan lembaga pelatihan dan lembaga memastikan proses sertifikasi yang sertifikasi bagi TKI, Menakertrans sertifikasi profesi sangatlah penting dilaksanakan oleh seluruh LSP agar menambahkan, perlunya dukungan untuk membuat rujukan yang jelas berjalan sesuai dengan prinsip-prinsip dana yang memadai agar semua mengenai anggaran tersebut. asesmen. Mengacu pada UU 39, kegiatan bisa berjalan dengan baik. Red

  edisi 1 I 2011 www.bnsp.go.id

  ECARA konseptual bahwa kompetensi tenaga kerja melalui sertifikasi berstandar

  SKKNI merupakan kebutuhan pangsa pasar kerja di luar negeri. Apalagi, saat ini, kita tengah memasuki era globalisasi. Artinya, dampaknya sangat meluas hingga tidak hanya pada mudahnya barang dan informasi yang masuk ke dalam negeri, namun ketatnya persaingan SDM di dunia kerja. Mudahnya pekerja asing masuk ke setiap negara, tentu membuat persaingan SDM semakin tak terkendali. Sebagai negara berkembang, Indonesia mampu untuk meningkatkan adanya kompetensi tenaga kerja di berbagai sektor. Tanpa ada sertifikasi kompetensi, pekerja kita akan sulit mendapat pengakuan di mata internasional. Oleh karena itu, ada berbagai kasus menimpa TKW di luar negeri, dan mengindikasikan bahwa banyak muncul berbagai permasalahan serta masih menghantui TKW kita di luar negeri.

  Hal itu sangat penting (urgent) agar diperhatikan dalam memberikan berbagai ketrampilan serta kompetensi bagi calon TKI. Bila kompetensi mereka diakui secara baik, maka persoalan kurang menyenangkan dapat diminimalisir, bahkan bisa dihindari. Oleh karena itu, ketrampilan TKI perlu dipersiapkan secara matang. Pembenahan demi pembenahan harus selalu diupayakan untuk memaksimalkan fungsi dan peran mereka di negeri orang. Mengingat, penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri telah menjadi salah satu sumber devisa negara.

  Namun, Bank Dunia memprediksikan bahwa buruh migran akan membawa remitansi sedikitnya 7,1 milliar dollar AS tahun 2010. secara signifikan saja telah mengalami peningkatan 6,7 milliar dollar AS tahun 2009. Kendati demikian, perputaran inflansi nilai kurs rupiah terhadap dollar terus melonjak tajam.

  Menurut analisis di BP2TKI, ada sekitar 6 juta TKI di luar negeri atau 4,3 juta, dimana para pekerja masuk disektor informal. Namun, hingga kini hampir mencapai 60%

  www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011

  Sertifikasi Utama BNSP

  Sertifikasi Kompetensi TKI Permasalahan yang menimpa pada Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri selalu tak ada hentinya. Belum lama ini masyarakat Indonesia dikejutkan pahlawan devisa kita akan dihukum pancung oleh pemerintah Arab Saudi. Lalu apa tindakan pemerintah Indonesia? Tugas dan fungsi LSP TLRT yang menjamin dan mensertifikasi kompetensi di bidang TLRT apakah sudah kompeten? TKI kita bekerja di sektor informal berbagai persoalan hubungan kerja.

S

  yakni; sebagai pekerja Tata Laksana Dalam uji kompetensi merupakan Rumah Tangga (TLRT). Oleh karena tugas Lembaga Sertifikasi Profesi itu, tenaga kerja di bidang ini, sangat (LSP), maka independensi dari diperlukan untuk mendapatkan lembaga ini mutlak. Dan dibutuhkan perhatian secara kesinambungan. agar menjadi institusi yang mampu Bagaimana pun Badan Nasional mengontrol secara kualitas tenaga Sertifikasi Profesi (BNSP) dimana kerja untuk memasuki gerbang sebagai lembaga independen dengan pasar kerja melalui sertifikasi. visi untuk melakukan pengembangan Berdasarkan pertimbangan tersebut, potensi kompetensi, mampu

  ”jemput maka pengurus Lembaga Sertifikasi bola”. Maka melalui Lembaga

  Profesi (LSP), sebaiknya tidak Sertifikasi Profesi (LSP) dimana mempersentasikan organisasi telah mendapatkan linsensi bahwa tertentu. Namun, mereka Badan Nasional Sertifikasi Profesi diangkat karena kompetensi dan (BNSP) lebih pro aktif di dalam profesionalisme. Jika program menyelenggarakan uji kompetensi sertifikasi kompetensi berjalan dengan dan sesuai dengan tuntutan pangsa baik serta mendapatkan dukungan regional maupun tingkat internasional. dari berbagai pihak, maka hal itu Adanya program sertifikasi diharapkan mampu meminimalisir segala bentuk dapat memberikan pengakuan atas permasalahan yang muncul pada kompetensi TKI di Tanah Persada. TKW di luar negeri. Kini, sertifikasi Apakah dari segi ketrampilan, kompetensi dapat dijadikan salah satu pemahaman budaya (culture) hingga solusi dan upaya untuk melindungi TKI. Berbagai kasus tragis dialami TKW, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) berharap ada pembenahan dari berbagai aspek.

  Lembaga Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) berharap kepada seluruh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang sudah mendapatkan lisensi agar melakukan uji kompetensi kepada calon TKW. Kendati demikian, pihak Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) menghimbau agar tidak terjadi manipulasi dalam melakukan program uji kompetensi tersebut. Dalam dasawarsa ini, telah ditemukan serta beredar beberapa sertifikasi asli tapi palsu (aspal).

  Sungguh ironis, bahwa ada 10 ribu sertifikasi palsu pernah beredar dalam setiap bulannya. Lantas, bagaimana antisipasi Lembaga Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) mengecam keras atas tindakan tindakan tidak terpuji ini.

  Sementara itu, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan selalu memperketat operasi dan pengawasan di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) yang menaungi di sektor Tata Laksana Rumah Tangga (TLRT).

  ”Kami tidak segan-segan untuk mencabut lisensi LSP yang melakukan kecurangan dan upaya pemalsuan sertifikasi uji kompetensi,” ungkap Ketua BNSP Dr. Tjepy F. Alowie, M.Sc dalam sambutan silaturahmi dengan Asosiasi LSP TLRT. Ia menambahkan, dalam penangan TKW terdapat beragam banyak masalah.

  ”TKI di luar negeri harus dilindungi. Karena itu, perlu ada pembenahan di berbagai hal. Salah satu yang perlu diperhatikan adalah pembenahan kesiapan TKW. Mereka harus dibekali dengan kompetensi. Saya juga berharap kepada seluruh asesor di setiap LSP bidang TLRT, untuk melakukan tugasnya secara benar. Jangan seperti kejadian (beberapa waktu) yang lalu, yang terpaksa lisensinya dicabut, karena melakukan kesalahan,” katanya.

  Beliau menginginkan agar penanganan masalah TKW, bangsa Indonesia selayaknya mencontoh Filipina. Negara tersebut telah mengirim TKI ke luar negeri karena berdasarkan profesi misal; car driver, baby sitter dan lain sebagainya.

  www.bnsp.go.id edisi 1 I 2011 Sertifikasi Utama

  BNSP

  ”Semoga kita bisa mencontoh Filipina, ketika mengirim mereka ke luar negeri untuk bekerja,” harapnya.

  BNSP Jemput Bola:

  ”Jemput bola” adalah langkah tepat untuk menghadapi persaingan iklim ekonomi di era globalisasi. Dan Indonesia harus mampu untuk menciptakan keunggulan dengan daya saing (competitive advantage) yaitu; melalui adanya peningkatan kualitas dan produktivitas kerja. Menurut Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Drs A. Muhaimin Iskandar M.Si menyatakan, bahwa TKW bidang TLRT harus dibekali dengan kompetesi. Dan calon TKW dianjurkan untuk mengikuti program sertifikasi kompetensi. Ditilik secara historis, dalam Peraturan Pemerintah No.23 Tahun 2004, bahwa Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dibentuk pemerintah agar mendukung terwujudnya tenaga kerja yang memiliki kompetensi secara sertifikat.

  “Adanya BNSP dimaksudkan untuk menyiapkan tenaga kerja Indonesia yang kompetitif dalam menghadapi persiangan di pasar kerja global. Untuk membantu pelaksanaan tugas BNSP, maka dibentuklah LSP. Lembaga ini bertujuan untuk memberikan sertifikasi kepada calon tenaga kerja dalam melaksanakan profesinya,” terang Menakertrans, Drs

  Dalam hal ini, Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) begitu penting terkait dengan penyiap tenaga kerja Indonesia yang kompetitif untuk mengadapi persaingan di pasar kerja global. Pun Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) akan mempermudah kerja sama dengan lembaga-lembaga sejenis, di negara-negara lain seperti membangun saling pengakuan (mutu

  recognition ) terhadap kompetensi

  tenaga kerja masing-masing negara. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar menambahkan, bahwa program sertifikasi komptensi mendapatkan keuntungan seperti; memiliki daya saing, terampil, termotivasi, pengakuan atas kompetensi dan untuk meningkatkan kredibilitas bagi calon tenaga kerja. Hal ini menjadi pra-sayarat utama agar persaingan kompetensi SDM.

  Upaya untuk meningkatkan keahlian serta ketrampilan, maka melalui pendidikan dan pelatihan kerja, entah di lembaga latihan kerja yang dikelola pemerintah, swasta ataupun perusahaan. Namun, calon tenaga kerja diharapkan mampu memiliki daya saing tinggi, di pasar kerja dalam negeri ataupun mancanegara. Maka TKW di bidang TLRT merupakan profesi yang berkaitan erat dengan pekerjaan rumahtangga. Karena itu, agar profesi TLRT dapat memasuki pasar