ANALISIS KELAYAKAN MATERI BUKU MATEMATIKA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016 KELAS VII BAB SEGIEMPAT DAN SEGITIGA BERDASARKAN KRITERIA BELL - Unissula Repository

  

ANALISIS KELAYAKAN MATERI BUKU

MATEMATIKA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI

2016 KELAS VII BAB SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

BERDASARKAN KRITERIA BELL

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh

Iva Lutviana

34201300160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

  

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

  

ANALISIS KELAYAKAN MATERI BUKU

MATEMATIKA KURIKULUM 2013 EDISI REVISI 2016

KELAS VII BAB SEGIEMPAT DAN SEGITIGA

BERDASARKAN KRITERIA BELL

SKRIPSI

  Disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Universitas Islam Sultan Agung

  

Oleh

Iva Lutviana

34201300160

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMARANG

PERNYATAAN KASLIAN TULISAN

  Saya yang bertandatangan di bawah ini: Nama : Iva Lutviana NIM : 34201300160 Program Studi : Pendidikan Matematika Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul “Analisis Kelayakan Materi Buku Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 Kelas Vii Bab Segiempat dan Segitiga Berdasarkan Kriteria Bell” benar-benar merupakan hasil karya sendiri, bukan plagiasi atau duplikasi dari karya ilmiah lain.

  Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari terbukti atau dibuktikan bahwa skripsi ini bukan merupakan karya asli saya sendiri, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan hukum yang berlaku.

  Semarang, 20 September 2017 Yang membuat pernyataan, Iva Lutviana NIM. 34201300160

  

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO:

   Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka ia adalah seperti berperang berada di jalan Allah hingga pulang (HR. Turmudzi).  Barang siapa yang bersungguh-sungguh akan mendapatkannya.  Janganlah membanggakan dan menyombongkan diri dari apa-apa yang kita peroleh, turut dan ikutilah ilmu padi makin berisi makin tunduk dan makin bersyukur kepada yang menciptakan kita yaitu Allah SWT.

   Orang yang menuntut ilmu berarti menuntut rahmat; orang yang menuntut ilmu berarti menjalankan rukun islam dan pahala yang diberikan kepada orang yang menuntut ilmu sama dengan para nabi (HR. Dailani dari Anas r.a).

  PERSEMBAHAN: Skripsi ini penulis persembahkan kepada pihak-pihak berikut ini.

   Bapak, ibu, dan kakak-kakakku yang aku cintai dan yang selalu memberikan doa serta motivasi kepadaku.  Almamater tercinta, Universitas Islam Sultan Agung Semarang Fakultas Pendidikan Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Matematika.

   Teman-teman FKIP angkatan 2013 dan sahabat-sahabatku yang telah menemani, membantu, dan memberi motivasi kepadaku.  Keluarga KKN Posko 3 Dusun Padan Desa Ngrawan Kecamatan Getasan Kabupaten Semarang.  Keluarga SMP Negeri 3 Mranggen-Demak yang telah membantu proses penelitian.  Fadhilah Alfi Raihani, M. Akbar Fillah, Muhammad Imam Subekhi, Bunga Arumsah, Mahmud Iman Riyadi, Agung Ribowo, Khoirul Aini,Teguh Alif Nurhuda, Muhammad Arif Hidayat, Risa Fitriani yang senantiasa memberikan semangat yang luar biasa

KATA PENGANTAR

  Alhamdulillahi robbil „alamin, segala puji bagi Allah SWT., atas limapahan rahmat, nikmat, dan hidayah-Nya.semoga kita dapat selalu menjadi hamba- hamba-Nya yang selalu teguh pada shirathal mustaqim-Nya. shalawat serta salam selalu kita haturkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW., yang telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan hamparan ilmu.

  Alhamdulillah penulis dapat m enyelesaikan skripsi dengan judul “Analisis Kelayakan Materi Buku Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 Kelas Vii Bab Segiempat dan Segitiga Berdasarkan Kriteria Bell”.

  Penulis menyampaikan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu mulai dari persiapan sampai selesainya skripsi ini, terutama kepada Bapak M. Abdul Basir, M.Pd sebagai ketua Program Studi Pendidikan Matematika sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Hevy Risqi Maharani, M.Pd sebagai Dosen Pembimbing II atas kesabaran dan keuletan dalam mengarahkan, membimbing, memberikan masukan, dan memberikan bantuan. Pada kesempatan ini penulis juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak berikut ini.

  1. H. Anis Malik Thoha, Lc., MA., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

  2. Imam Kusmaryono, S.Pd., M.Pd selaku Dekan FKIP Unissula Semarang.

  3. M. Abdul Basir, S.Pd., M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Unissula Semarang.

  4. Segenap dosen dan karyawan FKIP Unissula Semarang atas didikan dan pelayanan yang diberikan selama menempuh studi.

  5. Seluruh mahasiswa Pendidikan Matematika 2013 yang telah memberikan dukungan, kerjasama, semangat, dan doa dalam menyelasaikan skripsi ini.

  2 mengalokasikan sumber daya v pendidikan secara rasional dan adil seperti alokasi biaya, guru, bangunan v sekolah, buku teks, bahan pengajaran, dan alat bantu v mengajar lainnya.

  Buku teks dalam proses pembelajaran mempunyai peranan yang dominan. Hal ini v sesuai dengan v pendapat Haggarty dan Keynes (2001) yang v mengatakan,

  “… textbooks are an important way to connect knowledge doma v dikemas dalam v bentuk buku ins to school subject”. Bahan ajar yang

  teks v pelajaran ditulis v oleh para pakar v dan praktisi dari v latar mata pelajaran atau v bidang studi. Buku v teks haruslah v mencerminkan sudut v pandang yang jelas, v metode apa yang v digunakan serta teknik-teknik v pengajaran yang digunakan. v Buku sebagai bahan ajar haruslah v menarik, menantang, merangsang, dan bervariasi v sehingga siswa benar-benar v termotivasi untuk mempelajari buku v teks tersebut. Buku teks sebagai pengisi v bahan v haruslah tersusun secara teratur, v sistematis, jenisnya v bervariasi, bahan v yang terkandung v dalam buku bahan teks v hendaknya tersusun v rapi, disesuaikan dengan v hakikat mata v pelajaran. Buku yang sesuai standar nasional merupakan v salah satu faktor v yang berperan penting v dalam upaya meningkatkan v mutu pendidikan v di Indonesia.

  Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP) telah menetapkan empat komponen dalam menentukan kualitas buku ajar untuk meningkatkan mutu buku ajar yang nantinya akan digunakan oleh siswa. Empat komponen tersebut meliputi kelayakan materi/isi, kelayakan v penyajian, kelayakan bahasa (keterbacaan), dan kelayakan v kegrafikan (gambar). Setiap buku v teks

  3 yang digunakan di sekolah diharapkan memenuhi standar-standar yang sudah ditetapkan dan disesuaikan dengan kurikulum. Buku teks v kurikulum v 2013 tentunya harus v memenuhi uji kelayakan/kesesuaian v agar dapat digunakan sebagaimana v mestinya. Buku Matematika Kelas v

  VII Kurikulum 2013 v yang dikeluarkan oleh v Kementerian Pendidikan v dan Kebudayaan v terkesan dibuat secara tergesa-gesa. Buku teks v yang layak v digunakan adalah v buku teks v yang memenuhi v kriteria-kriteria yang telah v ditetapkan. Salah satunya kriterianya adalah kelayakan isi (materi), dalam kelayakan isi (materi) terdapat beberapa komponen yang harus diperhatikan: 1) v Kesesuaian materi dengan v Standar Kompetensi v (SK) dan Kompetensi v Dasar (KD); 2) Kesesuaian v materi dengan kurikulum; 3) Keakuratan materi v ; 4) Kemutakhiran materi; 5) Mendorong keingintahuan; 6) Substansi keilmuan dan life skill; 7) Pengayaan; 8) Keberagaman nilai. Apabila dibandingkan kelayakan isi berdasarkan kriteria Bell ada kesamaanya, kesamaanya berkaitan dengan materi yaitu sama-sama harus sesuai v dengan SK v dan KD, kesesuaian v materi, dan v keakuratan v materi. Materi merupakan hal penting dalam buku, jika terdapat kesalahan dalam dalam penyajian materi akan berakibat fatal bagi guru dan siswa yang menggunakan buku tersebut. Lantas apakah kelayakan isi yang ada di buku teks berdasarkan BSNP sesuai dengan hasil kelayakan yang ada pada kelayakan kriteria Bell?

  Awal tahun pelajaran 2016/2017 pemerintah sudah memberlakukan kurikulum 2013 yang sudah direvisi 2016. Buku teks yang digunakan juga sudah berganti walaupun pada kenyataannya sekolah-sekolah belum

  4 menggunakan buku teks matematika 2013 edisi revisi 2016. Padahal peran buku teks sangatlah penting dan seharusnya sesuai dengan kurikulum yang sedang digunakan. Dalam optimalisasi Implementasi Kurikulum 2013, maka diperlukan adanya analisis tehadap buku v siswa untuk v melihat muatan v yang ada v di dalam v Kurikulum 2013, v terutama untuk kelayakan isi dalam buku teks tersebut sudah memenuhi kriteria atau belum memenuhi v kriteria.

  Buku v teks v yang digunakan siswa dilihat dari v segi v materi yang digunakan pada bab segitiga dan segiempat dalam buku beberapa masih mengalami kekeliruan sehingga siswa mengalami kesulitan untuk memahami makna dari konsep tersebut. Senada dengan pendapat Hamdunah, dkk (2016: 109) mengatakan bahwa,

  “textbooks used by students still hard to understand,

both in terms of the language …”. Oleh karena itu, peneliti akan melakukan

  analisis kelayakan isi pada v buku matematika v kelas VII v semester 2 Kurikulum v 2013 edisi v revisi 2016 pada bab segitiga dan segiempat, karena setelah saya membaca buku matematika kelas VII untuk SMP/MTs Semester

  II, saya menemukan banyak kesalahan penulisan dan jawaban salah pada materi segiempat dan segitiga, sehingga saya tertarik untuk meneliti Bab tersebut. Kesalahan pada buku yang diteliti ternyata terdapat pada kriteria Bell sehingga saya memilih menganalisis buku berdasarkan kriteria tersebut.

  Analisis ini peneliti memberi judul Analisis Kelayakan Materi Buku

  

Matematika Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016 Kelas VII Bab Segiempat dan

Segitiga Berdasarkan Kriteria Bell.

  5 B.

   Rumusan masalah

  Berdasarkan uraian yang v telah di kemukakan pada v latar belakang, maka v dalam penelitian v ini permasalahan yang diajukan peneliti adalah:

  1. Bagaimana kelayakan materi berdasarkan kriteria Bell pada Bab Segiempat dan Segitiga Buku v Matematika Kelas v

  VII Semester v

  2 Edisi Revisi v 2016?

  2. Berapa persentase kelayakan materi berdasarkan keriteria Bell pada Bab Segiempat dan Segitiga Buku Matematika Kelas VII Semester 2 v Edisi Revisi 2016? C.

   Tujuan Penelitian

  Penelitian v ini bertujuan v untuk :

  1. Mendeskripsi kelayakan materi berdasarkan kriteria Bell pada Bab Segiempat dan Segitiga v Buku Matematika v Kelas VII v Semester 2 v Edisi Revisi v 2016?

  2. Mengetahui persentase kelayakan materi berdasarkan kriteria Bell pada Bab Segiempat dan Segitiga Buku Matematika Kelas VII Semester 2 Kurikulum v 2013 Edisi v Revisi 2016.

D. Manfaat Penelitian

  1. v Teoretis Manfaat

  Hasil v penelitian v ini diharapkan v dapat bermanfaat dan v dijadikan acuan untuk v memberikan masukan dan pertimbangan untuk

  6 meningkatkan kualitas mutu pendidikan di Indonesia khususnya dalam pemilihan buku pedoman yang berkualitas.

2. Manfaat Praktis

  Hasil v penelitian ini v diharapkan dapat v bermanfaat bagi beberapa pihak, v antara v lain: a. Bagi v Guru, khususnya guru matematika kelas VII dapat memberikan wawasan, gambaran, dan masukan dalam memilih buku acuan sebagai pertimbangan dalam melakukan kegiatan belajar mengajar dan memberikan sedikit masukan atas adanya kesalahan dan perbaikan dalam v Buku v Matematika Kelas v

  VII Semester v 2 v Kurikulum 2013 v Edisi v Revisi 2016 Bab Segiempat dan Segitiga.

  b. Bagi Siswa, dapat memberikan gambaran dan menambah pengetahuan tentang bagaimana memilih buku pendamping belajar yang baik serta tidak salah tafsir dalam v mempelajari v Buku Matematika v Kelas v

  VII Semester v

  2 Kurikulum v 2013 v Edisi Revisi 2016 v Bab Segiempat dan Segitiga.

  c. Bagi Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, dapat memberikan masukan tentang kesesuaian dan kekurangan dari v Buku Matematika v Kelas v

  VII v Semester v 2 v kurikulum v 2013 v Edisi Revisi v 2016 Bab Segiempat v dan Segitiga, sehingga dapat memberikan perbaikan dan koreksi untuk penerbitan buku selanjutnya agar lebih baik dan berkualitas.

BAB II KAJIAN TEORI A. Kurikulum 2013 Kurikulum w adalah semua w kegiatan dan w pengalaman potensial

  (isi/materi) w yang telah w disusun secara w ilmiah, baik w yang terjadi w di dalam kelas, w di halaman w sekolah maupun w di luar w sekolah atas w tanggung jawab sekolah w untuk mencapai w tujuan pendidikan w (Arifin, 2014: 4). Menurut Hamalik (2007: 11) terdapat w tiga jenis w peranan kurikulum w yang dinilai sangat w penting, yaitu w peranan konservatif, w peranan kritis w atau evaluatif, dan w peranan kreatif. w Peranan konservatif w yaitu peranan w kurikulum unruk mewariskan, w mentransmisikan, dan w menafsirkan nilai-nilai w sosial dan budaya w masa lampau w yang tetap w eksis dalam w masyarakat. Peranan w kritis atau w evaluatif yaitu w peranan kurikulum w untuk menilai w dan memilih nilai- nilai sosial-budaya w yang akan w diwariskan kepada w peserta didik berdasarkan w kriteria tertentu. w Peranan kreatif w yaitu peranan w kurikulum untuk w menciptakan dan w menyusun kegiatan-kegiatan w yang kreatif dan konstruktif w sesuai dengan w perkembangan peserta w didik dan kebutuhan masyarakat.

  Menurut Mulyasa (2016: 65) Tujuan pengembangan w kurikulum 2013 yaitu melanjutkan w pengembangan kurikulum w berbasis kompetensi w yang telah w dirintis pada w tahun 2004 w dengan mencakup w kompetensi sikap, pengetahuan, w dan keterampilan w secara terpadu. w Dalam menerapkan

  8 kreatif, w dan inovatif. hal w ini dimungkinkan, w karena kurikulum w 2013 berbasis karakter w dan kompetensi, w menurut Mulyasa (2016: 67) ada beberapa w aspek atau ranah w yang terkandung w dalam konsep kompetensi dapat w diuraikan sebagai w berikut. 1. w (knowledge); yaitu kesadaran w dalam bidang w kognitif,

  Pengetahuan misalnya seorang guru mengetahui cara identifikasi kebutuhan belajar, dan bagaimana melakukan pembelajaran terhadap peserta didik sesuai dengan kebutuhannya.

  2. w (understanding); yaitu w kedalaman kognitif, w dan afektif Pemahaman yang dimiliki oleh individu. Misalnya seorang guru yang akan melaksanakan pembelajaran harus memiliki pemahaman yang baik tentang karakteristik dan kondisi peserta didik, agar dapat melaksanakan pembelajaran secara efektif dan efisien.

  3. w (skill); yaitu w sesuatu yang w dimiliki oleh w individu untuk Kemampuan melakukan tugas atau pekerjaan yang dibebankan kepadanya. Misalnya kemampuan guru dalam memilih dan membuat alat peraga sederhana untuk memberi kemudahan belajar kepada peserta didik.

  4. w (value); yaitu w suatu standar w perilaku yang w telah diyakini w dan Nilai secara psikologis telah menyatu dalam diri seseorang. Misalnya standar perilaku guru dalam pembelajaran (kejujuran, keterbukaan, demokratis, dan lain-lain).

  5. w (attitude); yaitu w perasaan (senang-tidak w senang, suka-tidak Sikap suka) atau reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar.

  9 Misalnya reaksi terhadap krisis ekonomi, perasaan terhadap kenaikan upah/gaji, dan sebagainya.

  6. w (interest); yaitu w kecenderungan seseorang w untuk melakukan Minat sesuatu w perbuatan. Misalnya w minat untuk w mempelajari w atau melakukan w sesuatu.

  

B. w Buku Teks Menurut Badan w Standar Nasional

Standar Kelayakan Pendidikan w (BSNP)

  Sejak dahulu, telah w banyak ahli w yang menaruh w perhatian pada w buku teks w dan juga w mengemukakan pengertiannya. w Berikut ini beberapa w diantaranya. w Ada yang mengatakan w bahwa

  “buku teks adalah rekaman pikiran rasial yang disusun buat maksud-maksud dan tujuan-tujuan intruksiona

  w yang lain

  l” (Hall Quest dalam Tarigan, 2009: 12). Ahli menjelaskan bahwa “buku teks adalah buku standar/buku setiap cabang khusus studi w dapat terdiri w atas dua tipe, yaitu w buku pokok/utama

  ” dan dan w suplemen/tambahan. (Lange w dalam Tarigan, w 2009: 12) Buku w adalah buah w pikiran yang w berisi ilmu pengetahuan w hasil analisis w terhadap kurikulum w secara tertulis. w Buku disusun menggunakan bahasa w sederhana, menarik, dan dilengkapi w gambar serta daftar w pustaka (Kurniasih, 2014: 60).

  Lebih w terperinci lagi, w ada ahli w yang mengemukakan w bahwa “buku teks adalah buku yang dirancang buat penggunaan di kelas, dengan cermat disusun dan disiapkan oleh para pakar atau para ahli bidang itu dan

  10 diperlengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang sesuai dan se rasi”. (Bacon w dalam Tarigan, w 2009: 12). Ahli yang lain lagi mengutarakan bahwa

  c.

  Buku

  e.

  untuk w tingkat sekolah w dasar. Ada w buku teks w untuk sekolah w menengah pertama. w Ada buku w teks untuk w sekolah menengan w atas. Ada buku w teks untuk w tingkat perguruan w tinggi dan w sebagainya.

  w ditulis untuk w jenjang pendidikan w tertentu. Ada buku w teks

  Buku teks

  d.

  mengenai w keterampilan berbahasa, w menyimak, ditulis w untuk tujuan pengajaran w menyimak tertentu w dan sebagainya.

  w teks ditulis w untuk tujuan w intruksional tertentu. w Buku teks

  Buku

  di w sini ialah w baku, menjadi w acuan, berkualitas, w dan biasanya ada w tanda pengesahan w dari badan w yang berwenang. w Di Indonesia, misalnya, w badan itu w di bawah w naungan Departemen w Pendidikan Nasional.

  “buku teks adalah sarana belajar yang biasa digunakan di sekolah- sekolah dan di perguruan tinggi untuk menunjang suatu program pengajaran

  w teks selalu w merupakan buku w yang standar. w Pengertian standar

  Buku

  b.

  teks w mengenai matematika, sejarah, w bahasa, ekonomi, w dan sebagainya.

  w teks selalu w berkaitan dengan w bidang studi w tertentu. Ada w buku

  Buku

  a.

  Dari berbagai pendapat ahli yang tertera di atas, dapat disimpulkan beberapa hal seperti berikut ini.

  w dalam Tarigan, w 2009:12)

  ”. (Buckingham

  w teks selalu w ditulis untuk menunjang w sesuatu w program

  11 pengajaran. w Ada buku teks w yang buku teks w yang menunjang pengajaran w kesastraan.

  Buku teks w memiliki peran penting dalam dunia pendidikan, terutama pendidikan dasar dan menengah, karena buku teks adalah salah w satu komponen w penting dalam w proses pembelajaran. w Dengan adanya w buku teks yang w baik, diharapkan dalam kegiatan w belajar mengajar w guru dan siswa w dapat berjalan w dengan optimal. Untuk w mengetahui apakah w buku teks w tersebut layak w atau tidak w digunakan dalam w pembelajaran maka pemerintah w membentuk suatu badan w yang mengurusi w mengenai buku w teks yang layak w dan tidak layak w untuk ditebitkan w yaitu w BSNP w (Badan Standar Nasional w Pendidikan).

  BSNP w menetapkan beberapa w kriteria untuk mengetahui w kualitas buku w teks yang memenuhi w syarat kelayakan, w ada empat komponen w syarat kelayakan w yaitu: 1. w Isi (Materi)

  Kelayakan 2. w Penyajian

  Kelayakan 3. w Bahasa

  Kelayakan 4. w Grafik (Gambar)

  Kelayakan Kelayakan w Isi (Materi) dalam w menilai kelayakan buku teks sebagai berikut : 1. w materi dengan Standar w Kompetensi (SK) w dan Kompetensi

  Kesesuaian Dasar w (KD) Buku w teks pelajaran w yang baik w seharusnya berisi w materi yang w mendukung tercapainya w SK (standar kompetensi) dan KD (kompetensi dasar) dari mata pelajaran tersebut.

  12 2. w materi dengan kurikulum

  Kesesuaian 3. Keakuratan materi 4. Kemutakhiran materi 5. Mendorong keingintahuan 6. Substansi keilmuan dan life skill 7. Pengayaan 8. Keberagaman nilai C.

   Kelayakan Isi Berdasarkan Kriteria Bell

  Frederick H. Bell adalah seorang berkebangsaan Australia dari Victoria Cross, Beliau lahir pada tanggal 3 April 1875 di Perth, Australia Barat.

  Seorang ilmuwan yang terkenal. Banyak sekali hasil karya beliau yang sudah di publikasikan, salah satunya adalah Teaching and Learning Mathemathic

  (In Secondary School).

  Terdapat w empat kriteria w yang digunakan w untuk menganalisis w buku matematika w berdasarkan kriteria w Bell adalah sebagai berikut.

  1. Kriteria Bell yang berhubungan dengan materi matematika Materi w matematika yang w terdapat dalam w buku matematika w tidak hanya w benar dan tepat, tetapi w harus berdasarkan tujuan yang akan dicapai dan disesuaikan dengan kondisi siswa yang mengikuti kegiatan belajar mengajar tersebut. Buku matematika yang akan dipergunakan sebagai sumber belajar harus dianalisis terlebih dahulu untuk menghindari kesalahan di dalamnya (Bell, 1978: 383).

  2. Kriteria Bell yang berhubungan dengan metode penyampaian materi

  13 Metode penyampaian materi merupakan w salah satu hal w yang penting w dalam evaluasi buku matematika w karena untuk memastikan kesesuaian metode belajar dan mengajar yang digunakan dan untuk menentukan kesesuaian buku tersebut dengan tingkatan perkembangan intelektual dan kemampuan siswa (Bell, 1978: 383).

  3. Kriteria Bell yang berhubungan dengan karakteristik fisik Kriteria yang paling penting dalam mengevaluasai buku pelajaran adalah penilaian terhadap materi matematika dan metode penyampaian materi, yang perlu dievaluasi adalah karakteristik fisik buku tersebut. Kualitas kertas dan cetak serta penampilan fisik buku tidak harus digunakan sebagai syarat utama dalam memilih buku sebagai sumber belajar (Bell, 1978: 383).

  4. Kriteria Bell yang berhubungan dengan petunjuk untuk guru Sebagian besar buku terdapat petunjuk untuk guru yang bermanfaat untuk membantu guru menyampaikan materi agar dapat diterima oleh siswa dengan baik. Menurut Bell (1978: 384) menyatakan bahwa petunjuk untuk guru yang terdapat dalam buku berisi informasi dan bagian khusus seperti pedoman tes, tujuan pelaksanaan, lampiran dan bab pendahuluan yang bermanfaat untuk guru w dalam perencanaan w dan pelaksanaan w pembelajaran.

  Berdasarkan w uraian di w atas dalam penelitian ini akan menggunakan satu kriteria saja dari keempat kriteria Bell yang ada yaitu kriteria pertama yang berhubungan dengan kesesuaian materi agar penelitian pada materi

  14 segitiga dan segiempat pada Buku Matematika Kelas

  VII semester 2 berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan tujuan yaitu untuk mengetahui persentase kelayakan materi berdasarkan kriteria Bell pada bab segitiga dan segiempat Buku w Matematika Kelas w

  VII Semester 2 w Kurikulum 2013 w Edisi Revisi w 2016 dan w materi merupakan hal yang penting dalam buku, jika terdapat kesalahan dalam penyajian materi akan berakibat fatal bagi guru dan siswa yang menggunakan buku tersebut. Menurut Bell (1978), terdapat 21 pertanyaan sebagai kriteria yang berhubungan dengan materi matematika sebagai berikut:

1. Apakah fakta, konsep, skill, dan prinsip matematika benar?

  Pertanyaan pertama dijabarkan menjadi 4 pertanyaan yaitu, a.

  Apakah fakta matematika benar? Matematika sebagai ilmu w memiliki objek w kajian yang w abstrak.

  Objek w matematika adalah w objek mental w atau pikiran. w Oleh karena itu w bersifat abstrak. w Objek kajian w matematika w yang dipelajari w disekolah adalah w fakta, konsep, w operasi (skill), w dan prinsip. w Menurut Soedjadi (2000: 13

  • – 14) menyatakan bahwa fakta w berupa konvensi w yang diungkap w dengan simbol w tertentu. Contohnya simbol w bilangan “3” secara

  w umum dipahami w dengan

  bilangan w “tiga”. Pada geometri, juga terdapat simbol tertentu contohnya adalah “//” yang mempunyai arti “sejajar” dan dalam aljabar dikenal “(a,b)” yang berarti “pasangan berurutan”.

  b.

  Apakah konsep matematika benar?

  15 Menurut w Soedjadi (2000: 14) konsep w adalah ide w abstrak yang dapat w digunakan w untuk menggolongkan w atau mengklarifikasikan sekumpulan w objek menjadi contoh w dan bukan contoh. Contoh konsep abstrak misalnya Segiempat, Segitiga, Bilangan Asli, Bilangan Prima, dll.

  c.

  Apakah skill matematika benar? Skill w (Keterampilan) adalah w kemampuan dan w pengetahuan yang dimiliki w atau diperoleh w seseorang sehingga w dapat atau w mampu untuk melakukan w suatu pekerjaan w atau tugas w tertentu (Nadler, 1981). jadi dapat dikatakan bahwa skill dalam matematika adalah suatu langkah dalam menyelesaikan suatu permasalahan matematika untuk memperoleh jawaban atau hasil yang benar dan tepat. Contoh skill misalnya kemampuan menyelesaikan suatu permasalahan menggunakan langkah-langkah yang benar dan tepat.

  d.

  Apakah prinsip matematika benar? Prinsip menurut Soedjadi (2000: 15-16) adalah objek matematika yang kompleks dapat w dikatakan prinsip w adalah hubungan w antara berbagai w objek dasar w matematika. Prinsip w dapat berupa w w sebagainya. “aksioma”, “teorema”, “sifat”, dan 2. Apakah simbol matematika standar dan notasi lain dipergunakan?

  Ambarwati (2007) mengemukakan contoh simbol adalah +,

  • √ Simbol matematika standar adalah simbol matematika yang berlaku dan digunakan secara internasional.

  16 3.

  Apakah buku memuat sejumlah kesalahan cetak dan jawaban salah sehingga mempengaruhi pemahaman isi materi? Pertanyaan ketiga dapat dijabarkan menjadi 2 pertanyaan yaitu, a.

  Apakah buku memuat sejumlah kesalahan cetak sehingga mempengaruhi pemahaman isi materi? b.

  Apakah buku memuat jawaban salah sehingga mempengaruhi pemahaman isi materi? Kesalahan yang dimaksud disini adala kesalahan penulisan huruf atau kesalahan penulisan konsep, missal seharusnya yang diinginkan √ namun dalam buku bisa saja ditulis √ 4. Apakah materi yang disajikan terlalu banyak memakai simbol yang tidak sesuai sehingga mempengaruhi pemahaman siswa?

  Ambarwati (2007) mengemukakan contoh simbol adalah +,

  • √ Simbol yang tidak sesuai yaitu simbol yang tidak seharusnya di pakai pada materi tertentu.

5. Apakah konsep matematika didefinisikan dengan benar?

  Definisi adalah ungkapan yang membatasi konsep. Menurut Soedjadi (2000: 14) adanya definisi membantu seseorang untuk membuat ilustrasi atau gambar dari konsep yang didefinisikan. Konsep matematika yang didefinisikan dengan benar adalah konsep yang didefinisikan sesuai dengan materi yang diberikan dan sesuai dengan tingkat intelektual siswa sehingga mudah dipahami.

  17 Konsep pada pertanyaan 1 dan 5 hampir mirip namun terdapat perbedaan yaitu pada konsep yang disajikan dengan benar yaitu bagaimana menerapkan rumus, bagaimana menemukan rumus, dll sedangkan konsep yang didefinisikan dengan benar yaitu definisi dari konsep itu sendiri.

  6. Apakah struktur dasar dari sistem matematika (teorema, lemma, aksioma) disajikan secara jelas? Soedjadi (2000: 20) menyatakan struktur adalah suatu sistem yang di dalamnya memuat atau diperhatikan adanya hubungan yang hirarkis.

  Sistem merupakan sekumpulan unsur atau elemen yang terkait satu sama lain dan mempunyai tujuan tertentu.

  7. w buku memuat dengan w sejarah, filosofi, w metode matematika, Apakah dan para w matematikawan?

  Pertanyaan ketujuh dapat dijabarkan menjadi 4 pertanyaan yaitu.

  a.

  Apakah buku memuat sejarah matematika? b. Apakah buku memuat filosofi matematika? c. Apakah buku memuat metode matematika? d. Apakah buku memuat para matematikawan?

  Menurut soedjadi (2000: 107) matematikawan adalah orang yang mempelajari, mendalami, dan mengembangkan matematika baik aspek teori maupun aspek terapannya. Maksud pertanyaan tersebut adalah apakah buku tersebut memuat sejarah, filosofi, metode matematika, dan matematikawan atau tidak. Metode matematika diartikan prinsip dan praktik dalam pengajaran matematika.

  18 8.

  Apakah tingkat kesulitan dan ketelitian sesuai dengan tingkat kemampuan siswa? Penggunaan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami siswa dalam materi yang ada pada buku matematika dapat digunakan untuk mengamati tingkat kesulitan dan ketelitian. Tingkat kesulitan dapat dikurangi dengan cara menggunakan kalimat dalam mengajar yang mudah dipahami siswa, sehingga siswa bisa meneriman dan memahami materi yang disajikan. Sedangkan tingkat ketelitian dapat ditingkatkan dengan cara menyajikan soal latihan yang membutuhkan perhitungan dalam penyelesaian soal tersebut.

  9. w buku menggunakan pendekatan w modern atau w pendekatan Apakah tradisional w dalam penyajian materi w matematika?

  Pertanyaan kesembilan dapat dijabarkan menjadi 2 pertanyaan yaitu, a.

  Apakah buku menggunakan pendekatan modern dalam penyajian materi matematika? Menurut Russefendi (1990: 88

  • – 89) karakteristik pengajaran matematika modern adalah:

  1) w topik-topik dan w pendekatan modern; Memuat

  2) w pengajaran lebih w diutamakan pada w pengertian dari Penekanan pada w hafalan dan w keterampilan berhitung;

  3) w matematika w SD dan Sekolah w Menengah Program lebih w kontinu;

  4) w penekanan pengajaran w kepada struktur; Pengenalan

  19 5) w dapat melayani w kelompok anak-anak w yang

  Programnya kemampuannya w lebih w heterogen; 6) w baru menggunakan w bahasa yang w lebih tepat;

  Program 7) w pengajaran lebih w diutamakan w kepada siswa w tidak lagi

  Pusat pada w guru; 8) w mengajar yang w digunakan lebih w banyak

  Metode menggunakan w metode menemukan; 9) w matematika w modern lebih w hidup dan w menarik.

  Pengajaran b. Apakah buku menggunakan pendekatan tradisional dalam penyajian matematika?

  Russefendi (1990: 70) mengemukakan karakteristik matematika tradisional adalah materinya merupakan materi lama, lebih w mengutamakan hafalan w daripada pengertian, w menekankan pada w keterampilan berhitung, w lebih mengutamakan w pada latihan otak daripada w keguanaannya, bahasa atau istilah atau symbol yang digunakan tidak jelas (ambigu), dan soal-soal banyak yang rumit.

  10. w menekankan pada w fakta dan skill matematika ataukah Apakah buku menekankan w pada w konsep dan w prinsip matematika?

  Pertanyaan kesepuluh dapat dijabarkan menjadi 2 pertanyaan yaitu, a.

  Apakah buku menekankan pada fakta dan skill matematika?

  b. w menekankan pada w konsep dan w prinsip matematika? Apakah buku

  11. w bentuk w logika yang w benar digunakan w dalam pembuktian Apakah dalil/teorema?

  20 Prihandoko (2006: 11) mengatakan bahwa dalam pembuktian teorema disusun dan didasarkan dari konsep pangkal, definisi dan teorema yang sudah ada sebelumnya, demikian juga teorema tersebut akan menjadi landasan bagi teorema selanjutnya dalam urutan yang logis atau disusun dengan rangkaian sebab-akibat. 12. w buku w menekankan w pembuktian?

  Apakah 13. w pemecahan w masalah w dipertimbangkan w dalam w buku?

  Apakah Menurut Prihandoko (2006: 201) bahwa pemecahan masalah yang dimaksud adalah penggunaan matematika untuk mnyelesaikan permasalahan baik dalam matematika maupun dalam kehidupan sehari- hari.

  14. w bukti, penjelasan w dan contoh w lengkap sehingga Apakah dapat w dimengerti oleh w siswa yang w akan menggunakan w buku tersebut?

  Pertanyaan keempat belas dapat dijabarkan menjadi 3 pertanyaan yaitu,

  a. bukti diberikan secara lengkap sehingga Apakah dapat w dimengerti w oleh siswa yang w akan menggunakan w buku tersebut? Bukti adalah sesuatu yang menyatakan kebenaran suatu peristiwa (KBI, 2011: 59) b.

  w dapat

  Apakah penjelasan diberikan secara lengkap sehingga dimengerti oleh w siswa yang w akan menggunakan buku w tersebut? Penjelasan w adalah w keterangan yang w lebih jelas; w uraian yang w menjelaskan (KBI, 2011: 194)

  21 c.

  w dapat

  Apakah contoh diberikan secara lengkap sehingga dimengerti w oleh siswa yang w akan menggunakan w buku tersebut? Contoh adalah suatu yang disediakan untuk ditiru atau diikuti (KBI, 2011: 77)

  15. w topik w baru diperkenalkan, apakah w hubungannya dengan w topik Ketika sebelumnya nyata sehingga struktur sistem matematika menjadi jelas?

  Topik adalah pokok pembicaraan yang sedang didiskusikan (KBI, 2011: 566) 16. Apakah teks menunjukkan kesalahan logika umum seperti alas an yang membingungkan, menerima kebenaran yang bertentangan dengan teorema w dan w menggunakan dalil w yang w belum terbukti w untuk membuktikan w teorema?

  17. w istilah w matematika didefinisikan w dengan w benar dan mudah Apakah dipahami?

  Istilah w adalah w kata atau w gabungan kata w yang dengan w cermat mengungkapkan w makna konsep, w proses, w keadaan, atau w sifat yang khas w di bidang w tertentu (KBI, 2011: 183).

  18. Apakah penggunaan istilah matematika tepat? 19.

  Apakah terdapat suatu pebedaan yang jelas antara unsur yang tidak terdefinisikan, unsur yang terdefinisikan dan teorema?

  20. Apakah terlihat jelas antara bukti dan perkiraan yang masuk akal? 21.

  Apakah semua topik yang ingin diajarkan terdapat dalam buku?

  22 D.

   Buku Teks

  Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 32 Tahun 2013 tentang w standar nasional pendidikan, w buku Teks w pelajaran adalah w sumber pembelajaran utama w untuk mencapai w kompetensi yang telah ditetapkan. Peran buku teks dalam memberdayakan siswa (Akbar, 2010) yaitu 1. w sumber w informasi serta w guru sebagai w agen sekaligus

  Buku sebagai penjual w informasi; 2. w minat dan w niat siswa w untuk mnguasai w informasi

  Buku dapat menarik dengan w motivasi w tinggi; 3. w dapat w berperan sebagai w manajer dari w kegiatan belajar w siswa,

  Buku dilengkapi w dengan informasi w yang tingkat w kesukarannya bertahap, termasuk w soal latihan w dan pemecahan w masalah yang w terkait;

  4. dapat w memenuhi w tuntunan kurikulum w dan w memuat Buku implementasi w pesan kurikulum, w bahkan dapat w melebihinya;

  5. w dapat w digunakan w sebagai wacana w untuk melatih w daya nalar dan Buku pembentukan w sikap siswa dalam w menghadapi perubahan w dunia yang relatif w cepat;

  6. w dapat w memuat informasi w esensial dan w strategis, bermanfaat Buku sebagai w alat pemecahan w masalah;

  7. w dapat w menyajikan informasi w yang komunikatif, w menarik, dan Buku tidak w membosankan.

  Manfaat buku teks bagi siswa antara lain:

  23 2.

  Memberikan

  w variasi dalam w belajar 3.

  Memberikan

  w struktur yang w memudahkan w belajar 4.

  Menyajikan

  w inti w informasi 5.

  Memberkan

  w contoh-contoh w yang lebih w konkret 6.

  Merangsang

  w berpikir w analisis 7.

  Memberikan

  w situasi belajar w yang tanpa w tekanan

  Menurut (Arie, 2013) ada w sebelas w aspek dalam menentukan w kualitas w buku teks w yaitu,

  w landasan prinsip w dan sudut w pandang yang w berdasaran w teori

1. Memiliki

  linguistic, w ilmu jiwa w perkembangan, dan w teori bahan w pembelajaran; 2. Memiliki

  Memiliki

  w perbedaan w individu, kemampuan, w bakat, w minat,

  Menghargai

  dengan w enam tingkat w perkembangan bahasa w siswa (kalimat-kalimatnya efektif, w terhindar dari w makna ganda, w sederhana, sopan, w dan menarik); 9. Dapat menunjang mata pelajaran lain; 10.

  w dipahami siswa, w bahasanya memiliki w karakter yang w sesuai

  Mudah

  w ilustrasi w yang tepat w dan menarik; 8.

  w menantang, dan w menggairahkan aktivitas w siswa; 7.

  Relevan

  Merangsang,

  w motivasi belajar; 6.

  Menumbuhkan

  w dengan w minat w siswa; 5.

  Sesuai

  w dengan w kurikulum yang w berlaku; 4.

  w konsep yang w jelas; 3.

  24 11. w nilai-nilai budi w pekerti yang w berlaku di w masyarakat.

  Memantapkan E.

   Matematika National Research w Council dari w Amerika Serikat w (Hasratuddin: 2014: 31) telah menyatakan w Mathematics is w the key to w opportunity .

  Matematika w adalah kunci w ke arah w peluang-peluang keberhasilan. w Bagi seorang w siswa, keberhasilan w mempelajarinya akan w membuka pintu w karir yang w cemerlang.

  Menurut Depdiknas (Susanto, A: 2013: 184) menyatakan bahwa kata Matematika w berasal dari w bahasa Latin, w manthanein atau w mathema yang berarti w w atau hal yang w w sedang dalam w bahasa

  „„belajar dipelajari‟‟, Belanda, w Matematika disebut w wiskunde atau ilmu w pasti, yang semuanya berkaitaan dengan w penalaran. Sedangkan w menurut Russefendi (Heruman: 2013: w 1) mengemukakan bahwa matematika adalah w bahasa simbol; w ilmu deduktif w yang tidak w menerima pembuktian w secara induktif; w ilmu tentang pola w keteraturan, dan w struktur yang w terorganisasi, w mulai dari w unsur yang tidak w di definisikan, ke w unsure yang w di definisikan, ke w aksioma atau postulat, w dan akhirnya w ke dalil. Menurut penulis w Matematika adalah ilmu yang berkaitan dengan logika yang dapat dibuktikan kebenarannya.

  Menurut beberapa pendapat yang telah dikemukakan diatas, matematika dapat diartikan sebagai ilmu tentang logika yang membahas tentang pola dan tingkatan.

  25 Niss,2003; w Niss & Jensen, w 2002; Niss w & Hojgaard, w 2011 (Nor, Ismail, & Yusof, 2016) mengatakan bahwa

  “The seven Fundamental

Mathematcal Capabilities (or MC) used in PISA 2012 framework are

Communication, Mathematising, Representation, Reasoning dan Argument,

Divising strategies for solving probems, Using symbolic, formal and technical

language and operations, and Using mathematical tools ”. w Pengembangan

  daya w matematik w siswa akan w membentuk w perolehan penting w dalam belajar matematik w yaitu kebiasaan w berpikir w matematik.

  Kebiasaan w berpikir matematik w memiliki kompetensi w yang dapat dicapai siswa untuk berpikir matematik dan menjadi bagian w integral dalam diri w siswa w setelah w matematik.

  Depdiknas (Hasratuddin: 2014: 32-33) telah w menyatakan w bahwa tujuan w pembelajaran w mata pelajaran w matematika di w sekolah adalah w agar peserta didik w memiliki w kemampuan:

  1) Menggunakan

  w penalaran pada w pola dan w sifat, melakukan

  manipulasi w matematika w dalam membuat w generalisasi, w menyusun bukti, w atau menjelaskan w gagasan dan w pernyataan w matematika, 2) memecahkanmasalah w yang meliputi w kemampuan w memahami masalah, w merancang model w matematika, w menyelesaikan w model dan w menafsirkan w solusi yang w diperoleh, 3) w mengomunikasikan gagasandengan w simbol, tabel, w diagram, atau w media lain w untuk memperjelas w keadaan atau w masalah, 4) w memiliki sikap menghargai kegunaan w matematika dalam w kehidupan, yaitu w memiliki rasa

  26 ingintahu, w perhatian, w dan minat w dalam mempelajari w matematika,

  w sikap w ulet w dan w percaya w diri w dalam w pemecahan w masalah.

F. Penelitian yang Relevan

  Adapun w penelitian yang w relevan dengan w penelitian yang w akan dilakukan oleh w peneliti dalam w seminar nasional w matematika w dan pendidikan w matematika UNY w 2015 yang w bernama Alfin w Fajriatin mahasiswa w program magister w pendidikan matematika w FKIP UNEJ dengan judul w Analisis Buku Siswa w Matematika Kurikulum w 2013 KelasvIX Bab

  Sistem w Persamaan Linear w Dua Variabel Berdasarkan w Konsten Pada Kriteria w Bell . Adapun persamaan w penelitian w yang dilakukan oleh Alfin

  Fajriatin dengan w penelitian w yang dilakukan w oleh peneliti w yaitu sama-sama menganalisis buku teks yang berdasarkan pada Kriteria Bell. Adapun hasil penelitian yang dilakukan oleh Alfin Fajriatin menunjukkan w angka w 87% dengan w kategori sangat w baik. Rata-rata w tiap indikator w mendapatkan w skor 3 dan w

  4. Terdapat w 9 indikator w yang mendapar w skor 3 dan w sisanya mendapat w skor 4.

  Penelitian w yang dilakukan w oleh Melsi Melissa pada w tahun 2015 dari Universitas Jember dengan w judul Analisis Buku w Siswa Matematika w Kelas

  VIII w Semester 1 w Berdasarkan Kriteria Bell. Dari w hasil analisis dan pembahasan diambil kesimpulan bahwa kesesuaian materi pada Buku Siswa Matematika Kelas VIII Semester 1 dengan materi berdasarkan Kriteria Bell untuk bab Sistem Koordinat termasuk dalam kategori baik atau sesuai, bab

  27 Operasi Aljabar termasuk dalam kategori cukup sesuai, bab Fungsi termasuk dalam kategori cukup sesuai, bab Teorema Pythagoras termasuk dalam kategori baik atau sesuai, dan bab statistika termasuk dalam kategori baik atau sesuai.

G. Kerangka Berpikir

  Buku w teks w atau buku w pelajaran w merupakan salah w satu sumber belajar w yang berperan w cukup besar dalam w peningkatkan mutu w proses dan hasil w pembelajaran. Buku teks w adalah w buku sekolah w yang ditujukan w bagi peserta w didik pada w jenjang pendidikan tertentu, w berkaitan dengan bidang studi w atau mata w pelajaran tertentu w yang disusun w oleh para pakar dibidangnya w secara sistematis mengikuti strategi pembelajaran untuk tujuan w instruksional, w dilengkapi dengan sarana w pembelajaran, dan digunakan w sebagai penunjang proses w pembelajaran. Dalam proses pembelajaran w di sekolah, buku teks merupakan w faktor penunjang bagi peserta w didik dan w memegang peranan penting w sebagai media pembelajaran yang w memberikan fasilitas w pada peserta didik w untuk melakukan w kegiatan belajar mandiri. Buku w teks merupakan salah w satu sumber belajar yang efektif karena w pengalaman dan latihan w yang perlu ditempuh w dan informasi yang perlu dicari, serta w cara untuk menempuh w dan mencarinya, w tersaji dalam buku teks secara terprogram. Dengan adanya buku teks pelajaran, kompetensi yang menjadi tujuan dalam pembelajaran akan mudah dicapai oleh peserta didik sehingga hasil belajar peserta didik dapat meningkat.

  28 Buku teks yang beredar w di Indonesia memiliki jenis yang w beragam.

  Selain jenisnya w yang beragam, buku-buku sekolah w di Indonesia menyimpan berbagai persoalan w yang kompleks. Dari segi

  

w pengadaannya, persoalan w yang dihadapi adalah w bagaimana

  menyediakan w buku-buku pelajaran w yang bermutu tinggi dan w dalam jumlah yang w cukup untuk semua w peserta didik sehingga w penguasaan peserta didik terhadap w materi pelajaran w yang tercermin pada prestasi w belajarnya dapat meningkat.