KUALITAS PELAYANAN PEMBINAAN DAN BIMBINGAN MANTAN PENYANDANG NARKOBA DIPANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA KHUSNUL KHOTIMAH DKI JAKARTA
KUALITAS PELAYANAN PEMBINAAN DAN
BIMBINGAN MANTAN PENYANDANG NARKOBA
DIPANTI SOSIAL PAMARDI PUTRA KHUSNUL
KHOTIMAH DKI JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik
Program Studi Ilmu Administrasi Negara
Oleh:
BAGUS PRATAMA
NIM. 6661091652
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
ABSTRAK
Bagus Pratama NIM. 6661091652 Judul Skripsi. Kualitas Pelayanan Pembinaan
dan Bimbingan Mantan Penyandang Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra
Khusnul Khotimah DKI Jakarta. Pembimbing I Maulana Yusuf, M.Si.
pembimbing II Titi Stiawati, M.Si.Penelitian ini membahas mengenai kualitas pelayanan pembinaan dan bimbingan mantan penyandang narkoba di panti sosial pamardi putra khusnul khotimah DKI Jakarta. Dimana dalam melayani klien masih terdapat kendala yang membuat klien kurang puas terhadap pelayanan yang diberikan. Seperti kurangnya fasilitas peralatan montir mobil, motor, las dan elektronik, kurangnya Counsellor Addict dalam memberikan pelayanan terhadap klien, kurangnya koordinasi dari petugas panti dengan keluarga dalam memberikan dukungan kepada panti khususnya kepada anak, kualitas sumber daya manusia yang dimiliki belum semuanya mempunyai kemampuan berkomunikasi, mengidentifikasi masalah, dan menganalisis masalah dari klien. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui sejauh mana Kualitas Pelayanan Pembinaan dan Bimbingan Mantan Penyandang Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah DKI Jakarta ditinjau dari dimensi Tangibles, Reliability,
Responsiveness , Assurance, dan Emphaty. Metode yang digunakan adalah metode
deskriptif kuantitatif. Data didapatkan dengan cara penyebaran kuesioner yang disebar kepada 134 responden. Responden dari penelitian ini adalah pengguna jasa layanan panti sosial pamardi putra khusnul khotimah DKI Jakarta. Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Service Quality (SERVQUAL). Hasil dari penelitian ini adalah klien kurang puas dengan pelayanan yang diberikan oleh pihak panti. Hal itu dapat dilihat dari skor SERVQUAL pada kelima dimensi yaitu dimensi
Tangibles dengan skor SERVQUAL (-1,67), dimensi Reliability (-1,72), dimensi
(-1,66), dimensi Assurance (-1,64), dimensi Emphaty (-1,67). Saran
Responsiveness
yang peneliti berikan adalah memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, menambah jumlah petugas, meningkatkan kinerja pegawai, Kualitas Sumber Daya Manusia perlu ditingkatkan dengan memberikan pelatihan, dan peningkatan disiplin terhadap petugas.
Kata Kunci : Kualitas Pelayanan, Panti Sosial, SERVQUAL
ABSTRACT
Bagus Pratama NIM. 6661091652 Thesis title Service Quality Training and
Guidance Ex The Drugs in Social Institutions Pamardi Putra Khusnul Khotimah
DKI Jakarta. The First Advisor Maulana Yusuf, M.Si. The Second Advisor Titi
Stiawati, M.Si.
This research discussed the issue of the quality of service Training and Guidance Ex
The Drugs in Social Institutions Pamardi Putra Khusnul Khotimah DKI Jakarta.
Where in serve there are clients that have been made not satisfied to the client . As of a
utility in providing skills training to clients as equipment the car and a mechanic
motorcycle welding and electronic, less Counsellor Addict in providing services to
clients, less of coordination from officer with family in providing support to
institutions, especially to children, quality of its human resources yet they have the
ability to communicate, identification of problems and analysis problems from clients .
The Purpose of this research is to know about the quality of service Training and
Guidance Ex The Drugs in Social Institutions Pamardi Putra Khusnul Khotimah DKI
Jakarta review of the dimension of Tangibles, Reliability, Responsiveness, Assurance,
and Emphaty. Methods used in this research is a method of descriptive quantitativ.
Data obtained with a questionaire, in a scattering manner a questionaire distributed
to 134 of respondents. Respondents of this research is users of the service of Training
and Guidance Ex The Drugs in Social Institutions Pamardi Putra Khusnul Khotimah
DKI Jakarta. Engineering analysis used in this research is a technique analysis
service quality. The result of this research is clients less satisfied with the services
provided by the institution. It can be seen from a score servqual on the fifth dimension
namely dimension of Tangibles that has a score sevqual (-1,67), dimensions reliability
(-1,72), dimensions Responsiveness (-1,66), dimensions Assurance (-1,64), dimensions
Emphaty (-1,67). Suggestion that can be researchers give you is improving facilities
and existing infrastructure, increasing the number of officers, improve the employee
performance, the quality of human resources needs to be improved by providing
training, and increase in discipline against the officers.Keywords : Service Quality, Social Institutions, SERVQUAL
” Kegagalan adalah cara TUHAN mengajarkan kamu tentang pantang menyerah, kesabaran, kerja keras dan percaya diri” “FIGHT TO GET YOUR DESIRE”
Karya Tulis ini kupersembahkan kepada : Bapak Bambang S.B.U, dan Ibuku tercinta Hj. Siti Rohati, S.E serta adik-adikku Zhanu Setio
Aji dan M. Ridho Rosiandi
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb.Dengan mengucapkan syukur
Alhamdulillahirobbil’alamin penulis
panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena ridho, rahmat, karunia dan kasih sayang-Nya yang melimpah sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad S.A.W
Penyusunan skripsi ini diajukan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dengan judul “Kualitas Pelayanan Pembinaan dan Bimbingan Mantan Penyandang Narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah DKI Jakarta”. Penulisan Skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan tanpa adanya bimbingan, bantuan, nasehat, saran, dan perhatian berbagai pihak. Pada kesempatan ini merupakan suatu kebanggaan bagi penulis untuk menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setulus-tulusnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd., Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
3. Bapak Kandung Sapto Nugroho, M.Si., Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sekaligus Dosen Pembimbing Akademik.
4. Ibu Mia Dwiana, M.Ikom., Wakil Dekan II Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
5. Bapak Gandung Ismanto, MM., Wakil Dekan Bidang III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
6. Ibu Rahmawati, M.Si., Ketua Prodi Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
7. Ibu Ipah Ema Jumiati, M.Si., Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Sultan Ageng Tirtayasa.
8. Bapak Maulana Yusuf, M.Si., Pembimbing I skripsi. Terima kasih atas kebaikannya dan waktu yang telah diberikan kepada penulis dalam memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.
9. Ibu Titi Stiawati, M.Si., Pembimbing II skripsi. Terima kasih atas kebaikannya dan waktu yang diberikan kepada penulis dalam memberikan arahan dan bimbingan untuk menyelesaikan skripsi ini.
10. Ibu Yeni Widyastuti, M.Si., sebagai ketua sidang yang telah memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.
11. Ibu Rina Yulianti, M.Si., sebagai anggota penguji dalam sidang yang telah memberikan kritik dan sarannya kepada penulis.
12. Ayahanda Bambang S.B.U dan Ibunda Hj. Siti Rohati S.E, atas cinta kasih yang tulus tak terhingga dan sekaligus merupakan motivator tebesar dalam menyelesaikan skripsi kepada penulis.
13. Adik-adikku Zhanu Setio Aji, dan M. Ridho Rosiandi terima kasih atas doa dan motivasinya kepada penulis.
14. Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah Dki Jakarta yang telah membantu serta memberikan data untuk pengerjaan dan kelengkapan skripsi ini.
15. Teman-teman satu kelas ANE C 2009, Ratih Permitasari, Rikhnawati, Elisa Tanini, Rizki Panji Prakoso, Lutfi Hardiansyah, Doni Winarno, Ari Hardiawan, M. Irsyad Mahdi dan Yan Adi Seprian. Terimakasih atas kebersamaan dan motivasi yang begitu besar.
16. M. Arif Santoso, Tri Tunggal Jati, Adnan Lubis yang menjadi pembimbing tambahan dan motivator buat penulis, terima kasih atas kebaikan dan motivasi yang kalian berikan.
17. Teman-teman seperjuangan, Kiswanto, Sapei Abdullah, Imron Rosyadi, Rizki Fani, Fauji Widjaya, Sandy Kurniawan, Jagis Ramadhan, Sughron Jazila Siregar, Nendy R, Rendi Purnama terima kasih atas pengalaman perjalanannya yang begitu berkesan.
18. Teman-teman Civil Society yang selalu memberikan masukan terhadap penulis, terima kasih atas kebersamaan, kebaikan dan motivasi yang telah
19. Teman-teman TRX Acmad Ridwan, Amma Shahab, Arief Santosa, Eko Purnomo, Fanze Suhendar, Hafidh Aulia Muhammad, M. Zakaria, M.
Fachri Afifi, M. Yudiansyah, Yuri Iswaridzki Djafar terima kasih atas kebersamaannya selama ini.
Penulis menyadari masih banyak terjadi kekurangan dalam penyusunan skripsi ini, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna untuk lebih baik lagi di masa depan.
Serang, Januari 2015 Penulis
Bagus Pratama
DAFTAR ISI ABSTRAK……………………………………………………………...
ABSTRACT ……………………………………………………………..
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS………………………. LEMBAR PERSETUJUAN…………………………………………... LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………… MOTTO DAN PERSEMBAHAN…………………………………….
i KATA PENGANTAR.............................................................................
DAFTAR ISI............................................................................................. v
DAFTAR TABEL.................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR............................................................................... x
xi DAFTAR DIAGRAM………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah...................................................
1 1.2 Identifikasi Masalah dan Pembatasan Masalah................
14 1.3 Rumusan Masalah.............................................................
14 1.4 Tujuan Penelitian..............................................................
15 1.5 Manfaat Penelitian Teoritis dan Praktis............................
15 1.6 Sistematika Penulisan.......................................................
16 BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN,
DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Tinjauan Pustaka...............................................................
19 2.1.1 Konsep Organisasi Publik..
19 ……………….................
2.1.2 Kualitas Pelayanan Publik...........................................
22 2.1.3 Teori Kesejahteraan Sosial..........................................
29
31 2.1.3.1 Pengertian Pekerja Sosial………………………...
2.1.4 Konsep Panti Sosial.....................................................
33
34 2.2 Penelitian Terdahulu………………….............................
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian............................................................
40 3.2 Ruang Lingkup Penelitian................................................
40
3.3
41 Lokasi Penelitian……………..........................................
3.4 41 variabel Penelitian……....................................................
3.4.1
41 Definisi Konsep……….............................................
3.4.2 Definisi Operasional...................................................
42
3.5 Instrumen Penelitian
43 ……….............................................
45
3.5.1.1 Uji Validitas………………………………………
3.5.1.2 Uji Realibilitas
47 …………………………………….
3.5.1.3 J 48 enis Sumber Data……………………………….
3.5.1.4
48 Teknik Pengumpulan Data…………………………
50 3.6 Populasi dan Sampel Penelitian………………………..
52 3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data……...………….
52 3.7.1 Teknik Pengolahan ………………………………...
3.7.2
53 Analisis Data……………………………………….
58 3.8 Lokasi dan Jadwal Penelitian………………………….
BAB IV PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi O
60 bjek Penelitian……………………………
4.1.1 Identitas Dinas Sosial
60 DKI Jakarta……………….
4.1.1.1 Tugas Pokok dan Fungsi
62 Dinas Sosial DKI Jakarta………………………
4.1.2 UPT Panti Sosial Pamardi Putra
63 Khusnul Khotimah……………………………….
65 4.1.2.1 Struktur Organisasi…………………………….
4.1.2.2 Tugas Pokok dan Fungsi Panti Sosial
66 Pamardi Putra Khusnul Khotimah……………..
67 4.2 Deskripsi Data………………………………………..
69 4.2.2.1.1 Fisik…………………………………………….
4.2.
71 2.1.2 Perlengkapan…………………………………...
74 4.2.2.1.3 Pegawai………………………………………...
4.2.2.1.4 Skor SERVQUAL Dimensi Tangibles
78 ………………………………………
4.2.2.2 Keandalan (Reliability
81 )……………………………
81
4.2.2.2.1 Ketepatan Waktu………………………………
84 4.2.2.2.2 Akurat………………………………………….
86 4.2.2.2.3 Memuaskan…………………………………….
4.2.2.2.4 Skor SERVQUAL Dimensi Reliability
90 ………………………………………
4.2.2.3 Daya Tanggap (Responsiveness
92 )…………………..
92 4.2.2.3.1 Tanggap………………………………………..
96
4.2.2.3.2 Kemauan………………………………………
4.2.2.3.3 Skor SERVQUAL Dimensi Responsiveness
98 ………………………………..
4.2.2.4 Jaminan (Assurance 100 )……………………………...
102 4.2.2.4.1 Kemampuan…………………………………..
4.2.2.4.2 Kesopanan 104 …………………………………….
4.2.2.4.3 Skor SERVQUAL Dimensi Assurance
108 ……………………………………..
4.2.2.5 Empati (Emphaty 110 )………………………………….
110
4.2.2.5.1 Kemudahan…………………………………… 112
4.2.2.5.2 Komunikasi…………………………………… 114
4.2.2.5.3 Memahami Klien………………………………
4.2.2.5.4 Skor SERVQUAL Dimensi Emphaty
117 ……………………………………….
4.2.2.6 Two-Dimensional Differencing
4.4 Pembahasan……………………………………………...
DAFTAR PUSTAKA............................................................................... LAMPIRAN.............................................................................................. DAFTAR RIWAYAT HIDUP…………………………………………
127 129 144 146
4.3.2 Uji Reliabilitas……………………………………….
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………… 5.2 Saran…………………………………………………….
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Tabel 1.2 Tabel 1.3 Tabel 3.1 Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9
Tabel 4.10 Tabel 4.11
Jenis Pelayanan Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah.............................................................................. Penghuni Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah Tahun 2012-2014.................................................................. Jumlah Pegawai Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah………………………………………………….... Instrumen Penelitian………................................................ Skor Item Instrumen Penelitian............................................ Waktu Pelaksanaan Penelitian.............................................. Skor SERVQUAL Dimensi Tangibles
……………………… Skor SERVQUAL Dimensi Reliability …………………….. Skor SERVQUAL Dimensi Responsiveness ……………….. Skor SERVQUAL Dimensi Assurance …………………….. Skor SERVQUAL Dimensi Emphaty
……………………… Skor Total SERVQUAL…………………………………… Hasi l Uji Validitas Komponen Persepsi……………………. Hasil Uji Validitas Komponen Ekspetasi…………………... Hasil Uji Reliabilitas Komponen Persepsi………………….. Hasil Uji Reliabilitas Komponen Ekspetasi………………… Skor SERVQUAL…………………………………………..
10
11
12
11
44
45
59
79
90
99 108 117 120 125 126 128 128 129
DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Kerangka Berfikir................................................................
38 Gambar 3.1
56 Diagram Cartesius………………………………………...
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Panti SosialPamardi Putra
65 Khusnul Khotimah………………………..
DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.1 Identitas Responden..........................................................
68 Diagram 4.2 Kondisi Ruang Pelatihan Dalam Keadaan Baik
70 dan Terawat………………………………………........... Diagram 4.3 Tersedia Tempat Parkir Kendaraan
72 Untuk Pengunjung Panti………………………………… Diagram 4.4 Terdapat Pendingin Udara
73 di Setiap Ruangan………………………………………. Diagram 4.5
75 Pegawai Berpenampilan Rapih…………………………. Diagram 4.6
76 Petugas Selalu Tersenyum Kepada Klien……………….. Diagram 4.7
77 Ketepatan Jadwal Pelatihan……………………………… Diagram 4.8 Diagram Cartesius Dimensi Tangibles
79 ……………………
Diagram 4.9 Informasi yang Akurat Mengenai
82 Jadwal Pelatihan………………………………………….. Diagram 4.10 Klien Mend
83 apatkan Pelatihan Sesuai Jadwal……………. Diagram 4.11 Tidak Pernah Terjadi Kesalahan
85 Dalam Pemberitahuan Jadwal……………………………. Diagram 4.12
87 Petugas Ramah Saat Memberikan Pelatihan…………….. Diagram 4.13 Klien Mendapatkan Pelatihan
88 Sesuai Kebutuhan………………………………………… Diagram 4.14 Diagram Cartesius Dimensi Reliability
91 ………………….. Diagram 4.15 Pihak Panti Tanggap
93 Terhadap Keluhan Klien…………………………………. Diagram 4.16 Petugas Sigap Membantu Klien yang
95 Mempunyai Daya Tanggap Lemah……………………… Diagram 4.17
97 Petugas Memahami Kebutuhan Klien…………………… Diagram 4.18 Diagram Cartesius Dimensi Responsiveness
99 …………….. Diagram 4.19 Petugas Mampu Menjawab
103 Kepercayaan Diri Klien…………………………………. Diagram 4.21
105 Petugas Sopan Terhadap Klien…………………………. Diagram 4.22
106 Petugas Bersikap Ramah Terhadap Klien………………. Diagram 4.23 Diagram Cartesius Dimensi Assurance 109 …………………. Diagram 4.24 Petugas Mudah ditemui Oleh Klien 111 …………………….. Diagram 4.25 Petugas Meluangkan Waktu
112 Untuk Berkomunikasi dengan Klien……………………. Diagram 4.26 Petugas Memberikan motivasi
114 Kepada Klien……………………………………………. Diagram 4.27 Petugas Memberikan Perhatian
115 Kepada Klien……………………………………………
Diagram 4.28 Diagram Catesius Dimensi Emphaty 118 ……………………
Diagram 4.29 Diagram Two-Dimensional 122 Differencial Plane……………………………………….
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Sebagai ibu kota negara, Jakarta telah mengalami pembangunan fisik dan ekonomi yang berjalan pesat menjadi suatu kota metropolitan. Namun pada sisi lain, Jakarta juga terkena dampak dari arus globalisasi yang saat ini melanda bangsa Indonesia dan membawa pengaruh di berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara. Perubahan-perubahan yang terjadi begitu cepat tersebut ternyata juga memacu semakin bertambahnya permasalahan sosial yang beranekaragam polanya sejalan dengan perkembangan masyarakat, jadi walaupun masyarakat berkembang semakin modern tidak berarti masalah sosial akan menjadi hilang.
Sementara itu, perubahan dan kemajuan teknologi yang semakin pesat tidak jarang mengantarkan sebagian masyarakat yang tidak memiliki kesiapan untuk menerima dan menyesuaikan dengan nilai-nilai baru menjadi tertinggal dalam perkembangan zaman. Masyarakat tersebut dengan tidak disadari menjadi kelompok yang secara tidak sengaja menjadi terpinggirkan oleh keadaan karena dianggap mengganggu ketentraman dan ketertiban umum dengan perilakunya yang menyimpang dengan norma sosial.
Kesejahteraan sosial adalah sebuah sistem yang meliputi program dan pelayanan yang membantu orang agar dapat memenuhi kebutuhan sosial, ekonomi, pendidikan dan kesehatan yang sangat mendasar untuk memelihara masyarakat dan meningkatkan kualitas hidup. Untuk menjamin kesejahteraan masyarakat diperlukan sistem yang mengatur penyelenggaraan pelayanan pembinaan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial. Pelayanan pembinaan yang memadai dapat membantu masyarakat terutama penyandang masalah kesejahteraan sosial dalam melaksanakan fungsi sosialnya. Oleh karena itu, pelayanan pembinaan yang berkualitas adalah pelayanan yang dapat menjalankan pembinaan dan pelatihan terhadap penyandang masalah kesejahteraan sosial secara terpusat pada kebutuhan, harapan serta nilai-nilai pelanggan sebagai titik tolak penyediaan pelayanan yang harus dapat dipenuhi agar dapat memberikan kepuasaan kepada msayarakat sebagai pengguna jasa.
Pelayanan organisasi harus memiliki standar pelayanan atau kualitas pelayanan yang baik untuk dapat memberikan kepuasaan kepada pengguna jasa layanan. Kualitas pelayanan merupakan standar yang harus diupayakan apabila organisasi ingin memberikan kontribusi yang optimal pada pemakai jasa layanan.
Pengguna jasa akan mempunyai perasaan dimudahkan dan dilayani segala keperluan dan penyelesaian permasalahan yang dirasakan oleh masyarakat.
Kualitas ini meliputi aktivitas kegiatan yang harus dilalui oleh pekerja untuk memenuhi hasil yang harus dipenuhi oleh pengguna jasa. Secara spesifik kegiatan tersebut merupakan metode, prosedur maupun sistem yang ada sebagai satu kesatuan untuk menghasilkan layanan yang memuaskan.
Peraturan mengenai permasalahan sosial tercakup dalam Undang-Undang No.11 Tahun 2009 tentang kesejahteraan sosial yang tertuang dalam pasal 1 ayat 2 bahwa penyelenggaraan kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara, yang meliputi rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, dan perlindungan sosial.
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) adalah seseorang, keluarga, kelompok masyarakat yang karena suatu hambatan, kesulitan atau gangguan tidak dapat melaksanakan fungsi sosialnya, sehingga tidak dapat terpenuhi kebutuhan hidup baik jasmani, rohani dan sosial secara memadai dan wajar. Hambatan, kesulitan dan gangguan tersebut dapat berupa kemiskinan, ketelantaran, kecacatan, keterbelakangan, keterasingan/keterpencilan. Salah satu penyandang masalah kesejahteraan sosial adalah korban penyalahgunaan narkotika, seseorang terutama yang berusia antara 15-30 tahun yang pernah menyalahgunakan narkotika atau zat adiktif lainnya, termasuk minuman keras pada taraf coba-coba atau sampai mengalami ketergantungan fisik oleh dokter yang berwenang, berasal dari keluarga yang mampu maupun yang kurang mampu.
Penyalahgunaan narkotika dikalangan masyarakat luas mengisyaratkan kepada kita untuk peduli dan memperhatikan secara lebih khusus untuk menanggulanginya, karena bahaya yang ditimbulkan dapat mengancam keberadaan generasi muda yang kita harapkan kelak akan menjadi pewaris dan penerus perjuangan bangsa dimasa yang akan datang. Dalam Undang-Undang No.35 tahun 2009 tentang Narkotika yang tertuang dalam pasal 1 ayat 1 bahwa narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis maupun semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan. Efek penggunaan dari mengkonsumsi narkoba dapat dilihat secara umum, misalnya kematian langsung, kanker, gangguan hati, ketergantungan terhadap obat-obat terlarang, pemalas, menjadi bodoh, tidak kreatif, pendiam, suka melawan, dan kurang nafsu makan.
Dampak penyalahgunaan narkoba antara lain, merusak hubungan kekeluargaan, menurunkan kemampuan belajar, ketidakmampuan membedakan mana yang baik dan buruk, perubahan perilaku menjadi asocial, merosotnya produktivitas kerja, gangguan kesehatan bahkan kematian.
Pada tahun 2012-2013 jumlah remaja yang meninggal akibat kecanduan narkoba tiap tahun kian meningkat. Khususnya di Provinsi DKI Jakarta, 20% dari 4 juta pemakai narkoba adalah anak di bawah usia 18 tahun atau remaja. Bahkan, 3 dari 10 anak di Jakarta terlibat penggunaan narkoba sekaligus terlibat produksi yang sangat besar pada tatanan sosial keluarga dan masyarakat . Korban penyalahgunaan narkoba sebagai individu pada hakekatnya mempunyai potensi yang dapat dikembangkan.
Panti sosial adalah lembaga kesejahteraan sosial yang memiliki tugas dan fungsi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan memberdayakan penyandang masalah kesejahteraan sosial kearah kehidupan normatif secara fisik, mental dan sosial dan pekerja sosial fungsional adalah pegawai negeri sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang secara penuh sebagai pejabat yang berwenag untuk melakukan pelayanan kesejahteraan sosial di lingkungan instansi pemerintah maupun pada badan/organisasi sosial lainnya.
Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta telah melaksanakan rehabilitasi mantan penyandang narkoba melalui sistem panti. Sesuai dengan peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No.78 Tahun 2010 tentang pembentukan organisasi dan tata kerja Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah mempunyai tugas pokok yaitu; Dinas Sosial selaku Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah dalam pelaksanaanya menyelenggarakan kegiatan Rehabilitasi Sosial korban penyalahgunaan narkoba yang meliputi: Identifikasi dan Assesment, bimbingan dan pelatihan serta penyaluran dan bina lanjut. Dalam pembinaan lanjut, yang terpenting adalah kerjasama dan koordinasi dengan Dinas Sosial dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) lokal. Disamping itu, pemberdayaan sumber-sumber pekerja sosial dalam mengembangkan jejaring dan negosiasi diharapkan dapat diterapkan secara signifikan.
Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah berdiri sejak tahun 1973 dengan nama Unit Rehabilitasi Sosial Korban NAPZA berlokasi di Jl. Fatmawati, Cilandak Jakarta Selatan dibawah naungan Departemen Sosial. Pada tahun 1975 berpindah ke Jl. S. Parman Kav. 57 Slipi Jakarta Barat dengan nama Panti Rehabilitasi Korban Narkotika Wisma Khusnul Khotimah. Dalam perkembangannya pada tahun 1979 nama panti berubah menjadi Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah. Tahun 1994 lokasi berpindah ke Babakan Pocis III Serpong Tangerang. Dengan adanya likuidasi Departemen Sosial tahun 1999 PSPP Khusnul Khotimah dialihkan ke Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta dibawah Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta.
Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah merupakan panti rehabilitasi mantan penyandang narkoba yang dikhususkan untuk laki-laki. Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah dihuni oleh masyarakat yang terjaring razia atau hasil penertiban oleh SATPOL PP maupun Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta baik diwilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, dan Jakarta Barat. Masyarakat yang terjaring razia oleh Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta berasal dari berbagai profesi seperti: anak jalanan, anak punk, dan anak sekolah yang kedapatan sedang mengkonsumsi narkoba maupun minuman keras. Selanjutnya mereka yang terjaring razia dibina dan dibimbing dalam panti selama pelayanan dan rehabilitasi sosial di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah dilakukan dengan berbagai macam tahapan. Adapun tahapan dalam proses pelayanan dan rehabilitasi sosial sebagai berikut:
1. Identifikasi dan Assesment. Pada tahapan ini pihak panti sosial melaksanakan penerimaan terhadap calon klien atau penghuni panti dalam rangka pemenuan pelayanan penyelenggaraan kesejahteraan sosial selama dipanti sosial dan melakukan penelaahan dan pengungkapan masalah dan potensi dalam rangka melihat potret diri calon klien atau penghuni panti berkaitan dengan kebutuhan penyelenggaraan kesejahteraan sosial.
2. Bimbingan dan Pelatihan. Pada tahapan ini pihak panti sosial melakukan pembinaan dan pelatihan dalam rangka perlindungan dan rehabilitasi terhadap klien atau penghuni panti agar dapat membentuk karakter klien atau penghuni panti agar mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki.
3. Penyaluran dan after care/bina lanjut. Pada tahapan ini pihak panti sosial melakukan penyaluran terhadap klien atau penghuni panti setelah mengikuti pelayanan di panti sosial dan melakukan pembinaan lanjut dalam rangka memonitor perkembangan klien atau penghuni panti saat dan setelah kembali ke keluarga atau berada dalam panti/instansi/lembaga rujukan. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara, peneliti memfokuskan untuk meneliti pembinaan dan bimbingan terhadap klien atau penghuni panti.
Pembinaan dan bimbingan terhadap klien atau penghuni panti sangat berpengaruh terhadap proses rehabilitasi di dalam panti. Para penghuni panti biasanya ditampung di sebuah lingkungan khusus selama beberapa waktu sampai klien siap secara mental dan rohani kembali ke lingkungannya semula. Hal ini terjadi karena sebagian besar para penderita umumnya putus sekolah dan tidak mempunyai kemampuan intelejensia yang memadai. Akibatnya, banyak di antara mereka menjadi rendah diri setelah keluar dari rumah rehabilitasi.
Pembinaan dan Bimbingan terhadap mantan penyandang narkoba memegang peran vital, dimana penderita ditumbuhkan kembali rasa kepercayaan diri pada penderita, menumbuhkan semangat dan keyakinan bahwa dia akan sembuh dan kembali normal, bersosialisasi dengan masyarakat dan lingkungannya. Paling utama adalah pembinaan mental spiritual, keimanan dan ketakwaan, serta kepekaan sosial kemasyarakatan. Karena, pelayanan pembinaan dan bimbingan dapat membentuk karakter klien atau penghuni panti agar mampu mengembangkan kemampuan yang dimiliki.Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah melakukan pembinaan dalam rangka perlindungan dan rehabilitasi terhadap mantan penyandang narkoba. Adapun proses pelayanan pembinaan dan bimbingan terhadap klien atau penghuni panti sebagai berikut:
1. Pembinaan Fisik. Bimbingan fisik bertujuan untuk memelihara dan mewujudkan kesehatan dan kebugaran dari klien atau penghuni panti.
2. Mental spiritual. Bimbingan mental spiritual bertujuan untuk meningkatkan keimanan dan menumbuhkan kebiasaan berprilaku sesuai kaidah-kaidah keagamaan
3. Psikologis. Konsultasi psikologis bertujuan untuk mengatasi gangguan emosional dan perilaku klien atau penghuni panti yang menyimpang, serta memperoleh dukungan keluarga guna menunjang proses pelayanan sosial.
4. Bimbingan orang tua dan keluarga. Konsultasi keluarga ditujukan bagi keluarga klien atau penghuni panti guna meningkatkan peran aktif dalam memberikan perhatian, motivasi dan dukungan.
5. Ketrampilan: montir mobil, motor, las dan elektronika. Pelatihan keterampilan kerja bertujuan memberikan bekal keterampilan agar klien atau penghuni panti mampu berwirausaha atau bekerja.
6. Mix farming. Bimbingan rekreasi bertujuan untuk menumbuhkembangkan suasana kebersamaan, kegembiraan dan keceriaan serta pengenalan lingkungan. (Sumber : Data UPT PSPP Khusnul Khotimah, 2013)
Adapun pendukung pelaksanaan kegiatan dari Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah:
Tabel 1.1 Jenis Pelayanan Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah No Jenis Pelayanan1. Pelayanan Konseling
2. Pelayanan Permakanan dan Gizi
3. Konsultasi Individu
4. Konsultasi Kelompok(Group Work)
5. Manajemen Kasus
6. Pelayanan Medis
7. Pelayanan Bimbingan Psikologis
8. Pelatihan Kehidupan Sehari-hari
9. Pelayanan Olahraga, Kesenian, dan
Rekreasi
10. Mix Farming (berkebun/bercocok tanam)
11. Pelayanan Informasi
12. Kelompok Penyembuhan Diri Sendiri
(Self Help)
13. Pelayanan Spiritual (Bimbingan
Keagamaan)
14. Pelayanan Kunjungan (Home Visit )/bimbingan keluarga (Family Support Group )
15. Monitoring dan Evaluasi Program
Sumber : Data UPT PSPP Khusnul Khotimah, 2013 Pelaksanaan kegiatan diatas yang dilakukan oleh Panti Sosial Pamardi
Putra Khusnul Khotimah terhadap klien atau penghuni panti bertujuan untuk memulihkan kondisi fisik, mental, spiritual, psikis sosial, dan sikap dari klien atau penghuni panti.
Dari hasil observasi dan wawancara di dalam proses pelayanan pembinaan dan bimbingan mantan penyandang narkoba di Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah terdapat beberapa masalah, diantaranya:
Pertama, kurangnya fasilitas peralatan dalam memberikan pelatihan keterampilan terhadap klien atau penghuni panti seperti peralatan montir mobil, motor, las, dan elektronik. Fasilitas tersebut tidak cukup untuk memenuhi jumlah klien atau penghuni panti, sehingga banyak dari klien yang tidak mendapatkan pelatihan keterampilan setiap minggunya. Hal ini disebabkan karena jumlah penghuni panti setiap tahunnya bertambah. Panti Sosial Pamardi Putra Khusnul Khotimah hanya mampu menampung 200 orang klien atau penghuni panti. Sedangkan jumlah klien atau penghuni panti sudah mencapai 202 orang dan bisa bertambah lagi jumlahnya. Berikut jumlah penghuni panti dari tahun 2012-2014:
Tabel 1.2 Jumlah Penghuni Panti Tahun 2012-2014No Tahun Jumlah
1 2012 175 Orang 2 2013 150 Orang 3 2014 202 Orang
Sumber : Data UPT PSPP Khusnul Khotimah Pada tabel di atas terlihat bahwa penghuni panti dari tahun 2012-2014 jumlahnya fluktuatif. Pendanaan yang diperlukan untuk pelaksanaan pelayanan sosial dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi DKI jakarta. (Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Samsudin bagian Kasubag Tata Usaha yang dilakukan peneliti pada tanggal 20 maret 2014). Kedua, kurangnya tenaga Counsellor Addict, dimana tenaga Counsellor
Addict yang tersedia tidak mencukupi untuk memberikan pelayanan dan
7. Petugas Medis 1orang
Jumlah 60orang Sumber : Data UPT PSPP Khusnul Khotimah 2013