PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTIVASI BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2012/
2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan
Peningkatan Motivasi Belajar)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :
Arunggi Tunjung Pamungkas
091114044


PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

MOTIVASI BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 Tahun Ajaran 2012/
2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik Bimbingan
Peningkatan Motivasi Belajar)
SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling

Disusun Oleh :
Arunggi Tunjung Pamungkas
091114044

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
i

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK

TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

iii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI


MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Keirianku terhadap orang lain membuat motivasi saya, bahwa saya juga bisa
melakukannya.
Kekuatan dalam diriku untuk memperjuangkan masa depanku
Dia yang mencintaiku menjadi inspirasi bagiku.

( Arunggi Tunjung Pamungkas)

Skripsi ini kupersembahkan untuk:
x Allah SWT yang memberikan karunia dan perlindungan pada diriku
x Keluarga tercinta: papa, mama dan kakakku tercinta (Rintan
Kartika Eka Sari) yang tidak pernah berhenti mendukung dengan
doa dan menyayangiku
x Bagi sahabat-sahabatku yang menemani suka maupun duka dan
selalu memberikan dukungan

iv


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini
tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah bersangkutan
dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 25 Februari 2014
Penulis

Arunggi Tunjung Pamungkas

v


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN
AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama

: Arunggi Tunjung Pamungkas

No Induk Mahasiswa : 091114044
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:
MOTIVASI BELAJAR

(STUDI DESKRIPTIF MAHASISWA PROGRAM STUDI BIMBINGAN
DAN KONSELING UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
ANGKATAN 2012 TAHUN AJARAN 2012/2013 DAN IMPLIKASINYA
TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PENINGKATAN
MOTIVASI BELAJAR)
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
hak kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Demikian penyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal: 25 Februari 2014
Yang Menyatakan

Arunggi Tunjung Pamungkas
vi


PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
MOTIVASI BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 Tahun Ajaran
2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Peningkatan Motivasi Belajar)
Arunggi Tunjung Pamungkas
Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta, 2014
Tujuan Penelitian ini untuk memperoleh gambaran tentang motivasi dalam
belajar (studi deskriptif mahasiswa Program Studi Sanata Dharma Yogyakarta
angkatan 2012 tahun ajaran 2012/2013 dan implikasinya terhadap usulan topiktopik bimbingan peningkatan motivasi belajar). Subjek penelitian adalah

mahasiswa angkatan 2012 program studi BK Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013. Jumlah subjek penelitian adalah 31 orang.
Instrumen penelitian berbentuk kuesioner yang disusun sendiri oleh
peneliti. Kuesioner yang disusun terdiri dari 51 item berdasarkan aspek motivasi
belajar intrinsik dan ekstrinsik menurut Winkel yaitu: (1) mempunyai tujuan
belajar, (2) minat, (3) nilai-nilai yang dianut (interest value), (4) belajar sebagai
alat atau sarana, (5) hubungan kegiatan belajar yang akan dicapai tidak mutlak.
Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian ini mengacu pada Azwar
(2007:108). Tingkat motivasi belajar digolongkan menjadi 5 kualifikasi, yaitu:
“sangat tinggi”, “tinggi”,”sedang”, “rendah”, dan “sangat rendah”.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada 7 mahasiswa (22,6%)
memiliki motivasi “sangat tinggi”, 22 mahasiswa (70,9%) memiliki motivasi
“tinggi”, 2 mahasiswa (6,5%) memiliki motivasi “sedang”, dan tidak ada siswa
yang memiliki motivasi “rendah” dan “sangat rendah”. Berdasarkan hasil uji butir
terdapat 2 nomor item yang rendah yaitu nomor 24 yang berisikan buku-buku
kuliah yang tebal membuat saya malas belajar dan nomor 32 yang berisikan saya
pernah membolos. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, disusunlah topik-topik
bimbingan untuk meningkatan motivasi belajar mahasiswa angkatan 2012 tahun
ajaran 2012/ 2013. Topik-topik bimbingan yang dipilih lebih bersifat
pengembangan.


vii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

ABSTRAK
MOTIVASI BELAJAR
(Studi Deskriptif Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 Tahun Ajaran
2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan Topik-topik
Bimbingan Peningkatan Motivasi Belajar)
Arunggi Tunjung Pamungkas
Sanata Dharma University
Yogyakarta, 2014
The purpose of this study was to gain an overview of the motivation to learn

(descriptive studies students of Sanata Dharma Yogyakarta force 2012 academic
year 2012/2013 and its implications for the proposed topics of the guidance
increased motivation to learn). Subjects were students in the 2012 course BK
Sanata Dharma University Yogyakarta academic year 2012/2013. The number of
study subject was 31 people.
Research instrument shaped questionnaire compiled by the researcher. The
questionnaire consists of 51 items arranged by aspects of intrinsic and extrinsic
motivation to learn by Winkel, namely: (1) has the purpose of learning, (2)
interest, (3) the values espoused (interest value), (4) learning as a tool or facilities,
(5) the relationship of learning activities that will be achieved is not absolute. Data
analysis techniques used in this study refers to Anwar (2007:108). The level of
motivation to learn is classified into 5 qualifications, namely: “very high”, “
high”, “medium”, “low”, and “very low”.
The results of this study indicate that there are 7 students (22.6 %) have
motivation "very high" , 22 students (70.9 % ) have the motivation " high" , 2
students (6.5 %) have the motivation " medium", and no student who has the
motivation to "low" and "very low". Based on the test results, there are 2 points
lower at item number 24, which contains a number of textbook that makes me
lazy learning thick and containing the number 32 I 've skipped. Based on these
results, drafted guidance topics to improve student learning motivation force 2012
academic year 2012/2013. Guidance topics are chosen over development.

viii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Ta’ala yang telah memberi kemudahan, rahmat serta
karunia kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan
Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.
Penulisan skripsi ini dapat terselesaikan karena bantuan dan dukungan dari
banyak pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis menghanturkan ucapan
terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Gendon Barus, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Ibu Ag. Krisna Indah Marheni S.Pd,. M.A selaku dosen pembimbing yang
telah banyak membimbing dan mengarahkan serta memiliki masukan untuk
menyelesaikan skripsi ini.
3. Panitia

penguji

yang

memberi

kesempatan

pa da

penulis

untuk

mempertanggungjawabkan skripsi ini.
4. St. Priyatmoko yang membantu menyelesaikan administrasi.
5. Keluarga besar Universitas Sanata Dharma khusunya Program Studi
Bimbingan dan Konseling.
6. Mahasiswa angkatan 2012 program studi Bimbingan dan Konseling.

ix

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

7. Keluarga tercintaku: Papa, Mama dan kakakku tercinta (Rintan Kartika Eka
Sari) yang tidak pernah lelah memberi motivasi serta doa yang tulus dalam
meyelesaikan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku: Frisca, Yhuvita, Aldi, Rino, Elok, Ayu yang selalu setia
menemani disaat suka maupun duka.
9. Teman-teman BK ’09 yang selalu memberikan semangat dan sharing.
10. Teman- teman seperjuangan satu atap: Frans, Toni, Adit, Welma, Lucky,
Yosi, Angga, Wahyu.
11. Kekasihku yang disana Ayu Wijayanti terimakasih banyak atas dukungannya
serta dengan setia mendengarkan keluh kesah yang penulis alami dalam
penulisan skripsi ini.
12. Semua pihak yang sudah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
kerendahan hati menerima kritik dan saran yang dapat membangun skripsi ini.
Penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.

x

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ............................................................................
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................
HALAMAN PENGESAHAN ..............................................................
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN .................................
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI .........
ABSTRAK .............................................................................................
ABSTRACT ..........................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................
DAFTAR TABEL .................................................................................
DAFTRA GRAFIK ..............................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................

i
ii
iii
iv
v
vi
vii
viii
ix
xi
xiii
xiv
xv

BAB I PENDAHULUAN .....................................................................
A. Latar Belakang Masalah .............................................................
B. Rumusan Masalah ......................................................................
C. Tujuan Penelitian ........................................................................
D. Manfaat Penelitian ......................................................................
E. Definisi Operasional ...................................................................

1
1
4
5
5
6

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...............................................................
A. Motivasi Belajar Mahasiswa ......................................................
1. Pengertian motivasi belajar ..................................................
2. Jenis-jenis motivasi belajar ..................................................
3. Ciri-ciri motivasi belajar mahasiswa ....................................
4. Faktor-faktor motivasi belajar mahasiswa ...........................
5. Fungsi motivasi belajar ........................................................
6. Aspek-aspek motivasi belajar ...............................................

7
7
7
9
11
14
17
18

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..........................................
A. Jenis Penelitian ...........................................................................
B. Subjek Penelitian ........................................................................
C. Instrumen Penelitian ...................................................................
1. Kuesioner .............................................................................
2. Validitas kuesioner ...............................................................
3. Reabilitas ..............................................................................

21
21
21
22
22
24
28

D. Tehnik Pengumpulan ..................................................................
1. Persiapan dan Pelaksanaan ...................................................
E. Tehnik Analisis Data ..................................................................

29
29
30

xi

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ....................
A. Hasil Penelitian ...........................................................................
B. Pembahasan ................................................................................
C. Usulan Topik-topik Bimbingan ..................................................

34
34
38
42

BAB V PENUTUP ................................................................................
A. Kesimpulan .................................................................................
B. Saran ...........................................................................................

46
46
46

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

48

LAMPIRAN ..........................................................................................

50

xii

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1: Rincian Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Tahun Ajaran 2012/2013........................................................

22

Tabel 2: Kisi-kisi Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 (Uji Coba) ....................

23

Tabel 3: Item yang Gugur dalam Ujicoba ..............................................

26

Tabel 4: Kisi-kisi Tingkat Motivasi Belajar Mahasiswa Bimbingan
dan Konseling Angkatan 2012 Universitas Sanata Dharna
Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013 (Penelitian) ................

27

Tabel 5: Kriteria Guildfrod .....................................................................

29

Tabel 6: Norma katagorisasi ......................................................………

31

Tabeli7:iKatagorisasi Mengungkap Motivasi Belajar Mahasiswa
…….......………………………………………………………

32

Tabel 8 : Katagorisasi Skor Item Motivasi Belajar ................................

33

Tabel 9 : Penggolongan Subjek dalam Lima (5) Katagori ....................

34

Tabel 10:Penggolongan Butir-butir Item dalam Lima Katagori ............

36

Tabel 11:Butir-butir Kuesioner Motivasi Belajar Terendah yang
masuk Katagori Sedang ............................................................

xiii

37

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

DAFTAR GRAFIK
Halaman
Grafik 1 : Pencapaian Skor Motivasi Belajar Mahasiswa ..................

35

Grafik 2 : Pencapaian Skor Rata-rata Pada Butir Item ......................

38

xiv

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB 1
PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan definisi oprasional.

A. Latar Belakang Masalah
Program studi (Prodi) Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan salah
satu program studi dari jurusan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan
(FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Program studi ini mulai
banyak diminati oleh calon mahasiswa, terbukti dengan banyaknya
mahasiswa Bimbingan dan Konseling di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia dengan
keaneragaman budaya, suku, bahasa, dan agama. Hal yang mendorong
mahasiswa masuk program studi Bimbingan dan Konseling yakni
keterpanggilan dari diri sendiri untuk menjadi guru Bimbingan dan Konseling
atau calon konselor, persaingan untuk menjadi PNS, motivator, konsultan,
dsb.
Setelah pindah dari daerah asal ke daerah yang baru, mahasiswa perlu
beradaptasi dengan lingkungan baru, biasanya mahasiswa Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta tersebut mengalami shock culture. Shock Culture adalah
perubahan nilai budaya seiring dengan perkembangan jaman dan wawasan
yang makin berkembang, ini biasanya terjadi pada orang-orang yang secara

1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

2

tiba-tiba berpindah atau dipindahkan ke lingkungan yang baru (Irwin, 2007:
11). Sangat wajar apabila seseorang yang menjadi mahasiswa masuk dalam
lingkungan budaya baru mengalami kesulitan untuk menyesuaikan diri
sehingga berpengaruh pada motivasi belajarnya.
Hal ini dapat berdampak pada menurunnya prestasi belajar mahasiswa
Bimbingan dan Konseling yang disebabkan oleh berbagai faktor, salah
satunya adalah faktor motivasi. Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan
sumber daya penggerak dalam diri seseorang yang dapat menimbulkan
semangat, menjamin kelangsungan, dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga mencapai tujuan. Definisi dari motivasi belajar itu sendiri adalah
keselurahan daya penggerak di dalam diri seseorang yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang
memberikan arah pada kegiatan belajar itu; maka tujuan yang dikehendaki
oleh siswa tercapai. Dikatakan keseluruhan “keseluruhan”, karena biasanya
ada beberapa motif yang bersama-sama menggerakkan seseorang untuk
belajar. Motivasi belajar merupakan faktor psikis, yang bersifat nonintelektual (W.S. Winkel 1984:27).
Peranan motivasi belajar yang khas ialah dalam hal gairah/semangat
belajar, seseorang yang bermotivasi kuat akan mempunyai banyak energi
untuk melakukan kegiatan belajar (W.S Winkel 1984:27). Motivasi belajar
diperlukan, karena motivasi belajar mampu mendorong individu dalam
melakukan proses belajar. Melalui belajar, seseorang dapat mewujudkan citacita atau tujuan yang diharapkan. Seseorang atau mahasiswa akan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

3

bersemangat dalam menyelesaikan tugas dan kegiatan belajar karena ada
motivasi belajar yang kuat dalam dirinya.
Menurut W. S. Winkel dan Hastuti (2006: 120) motivasi belajar terbagi
menjadi 2 jenis yaitu motivasi belajar dari dalam diri (intrinsik) dan motivasi
belajar luar diri (ekstrinsik). Motivasi belajar intrinsik adalah bentuk motivasi
yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Aspek-aspek
motivasi belajar intrinsik meliputi nilai-nilai yang dianut (interest value),
minat, serta kesadaran belajar. Misalnya mahasiswa belajar karena ingin
mengetahui seluk-beluk suatu masalah. Motivasi ekstrinsik adalah bentuk
motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan
berdasarkan suatu dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan
aktivitas belajar. Aspek-aspek motivasi belajar ekstrinsik meliputi belajar
sebagai alat atau sarana, serta hubungan kegiatan belajar yang akan dicapai
tidak mutlak. Misalnya mahasiswa rajin belajar untuk memperoleh hadiah
yang telah dijanjikan kepadanya oleh orang tua.
Motivasi belajar bila diabaikan akan berdampak buruk terhadap prestasi
belajar mahasiswa Bimbingan dan Konseling, dan tidak dapat mengalami
perkembangan dalam pengetahuannya untuk lebih berkembang, nilai-nilai
akademis yang kurang baik, dan tujuan yang dimilikinya akan sia-sia karena
motivasi belajar dalam diri sendiri rendah hal tersebut nampak dengan
perilaku yang kerap kali dilakukan mahasiswa seperti di dalam kelas tidak
memperhatikan (ramai sendiri dengan teman yang lain), datang terlambat,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

4

mengumpulkan tugas terlambat, dsb. Maka motivasi belajar mahasiswa
Bimbingan dan Konseling hendaknya lebih ditingkatkan untuk kesuksesan
dirinya sendiri.
Mengingat fungsi penting dari motivasi dalam belajar dan melihat
peranannya dalam belajar, maka peneliti tertarik untuk melalukan penelitian
mengenai motivasi belajar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2012 tahun ajaran 2012/ 2013, guna
mengetahui gambaran tingkat motivasi belajar mahasiswa tersebut.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, pernyataan penelitian dirumuskan
sebagai berikut:
1. Seberapa tinggi motivasi belajar Mahasiswa BK Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 tahun ajaran 2012/2013 ?
2. Berdasarkan hasil analisis butir-butir kuisioner motivasi belajar yang
terindentifikasi

rendah,

usulan

topik-topik

bimbingan

kemahasiswaan apa yang sesuai untuk mengembangkan motivasi
belajar mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling
angkatan 2012 tahun ajaran 2012/2013?

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

5

C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk:
1. Memperoleh gambaran tentang motivasi belajar mahasiswa
program studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2012 tahun
ajaran 2012/2013?
2. Mengidentifikasi butir-butir motivasi belajar yang teridentifikasi
rendah dan menyusun usulan topik-topik bimbingan bimbingan
belajar yang sesuai untuk mengembangkan motivasi belajar
mahasiswa program studi Bimbingan dan Konseling angkatan
2012 tahun ajaran 2012/2013?

D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut:
1. Teoritis :
Secara teoritis penelitian ini dapat disumbangkan keilmuan bagi
keilmuan yang terkait, khususnya dalam bidang Bimbingan dan
Konseling.
2. Praktis
a. Bagi Dosen Pembimbing Akademik
Hasil

penelitian

ini

dapat

memberikan

sumbangan

bagi

pengembangan program bimbingan mengenai motivasi belajar
khususnya Mahasiswa BK.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

6

b. Bagi peneliti lain
Membuka wawasan yang lebih luas untuk melakukan penelitian
baru yang berkaitan dengan topik ini.

E. Definisi Oprasional
1. Motivasi belajar adalah keselurahan daya penggerak di dalam diri
seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan yang memberikan arah pada
kegiatan belajar untuk menuju prestasi belajar yang diharapkan.
Motivasi belajar tersebut dapat berasal dari dalam diri (intrinsik) dan
dapat berasal dari luar diri (ekstrinsik).
2. Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas
Sanata Dharma Yogyakarta Angkatan 2012 adalah mereka yang
terdaftar untuk menempuh pendidikan di Prodi BK USD mulai tahun
akademik 2012/2013.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB II
KAJIAN TEORITIS

Pada bab ini akan memaparkan mengenai pengertian motivasi dan bimbingan
kelompok di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta.

A. Motivasi Belajar Mahasiswa
1. Pengertian motivasi belajar mahasiswa
Motivasi dapat berupa dorongan-dorongan dasar atau internal dan
insentif di luar diri individu atau hadiah. Motivasi adalah proses
membangkitkan, mempertahankan, dan mengontrol minat-minat. Menurut
McDonald (Hamalik, 2009:173) motivasi adalah suatu perubahan energi di
dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi
untuk mencapai tujuan.
Motivasi berpangkal pada kata “motif”, yang diartikan sebagai daya
pengerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitasaktivitas tertentu demi mencapai tujuan (Sardiman, 2008: 73). Dorongan
atau tenaga tersebut merupakan gerak jiwa dan raga untuk berbuat. Jadi
motivasi merupakan daya pengerak yang ada dalam diri yang
mengerakkan manusia bertingkah laku dan di dalam perbuatannya
mempunyai tujuan tertentu. Menurut Handoko (1992: 42) motivasi yaitu
tenaga atau faktor yang terdapat dalam diri manusia, yang menimbulkan,

7

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

8

mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya berdasarkan motif
yang

a da .

Motivasi

dipandang

sebagai

dorongan

mental

yang

menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, termasuk belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan motivasi merupakan
dorongan yang mengarahkan atau menggerakkan terhadap aktifitas
tertentu untuk mencapai suatu tujuan yang diinginkan.
Motivasi belajar didefinisikan oleh Winkel (2007:169) sebagai
keselurahan daya penggerak psikis di dalam diri mahasiswa yang
menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar
dan memberikan arah pada kegiatan belajar ini demi mencapai suatu
tujuan. Motivasi belajar menjadi peranan yang sangat penting karena dapat
memberikan gairah pada mahasiswa sehingga menimbulkan energi yang
sangat besar untuk belajar. Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar
yang tinggi pasti memiliki hasil yang memuaskan. Motivasi belajar terbagi
menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik.
Bagi mahasiswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut :
(1) menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir,
contohnya, setelah mahasiswa membaca suatu buku bacaan, dibandingkan
teman sekelas yang ingin membaca buku tersebut, ia kurang berhasil
menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi. (2) menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan pada teman sebaya;
sebagain ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang siswa belum
memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

9

(3) mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilutrasi, setelah ia ketahui
bahwa dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bercanda gurau
misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya. (4) membesarkan
semangat belajar, sebagai ilutrasi, jika ia telah menghabiskan dana belajar
dan masih ada adik yang dibiayai orang tua, maka ia berusaha agar cepat
lulus. (5) menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian
bekerja (disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambung;
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga berhasil. Sebagai ilustrasi, setiap hari mahasiswa diharapkan
untuk belajar di rumah, membantu pekerjaan orang tua, dan bermain
dengan teman sebaya; apa yang dilakukan diharapkan dapat berhasil
memuaskan. Bila motivasi disadari oleh pelaku, maka suatu pekerjaan,
dalam hal ini tugas belajar akan terselesaikan dengan baik (Dimyati &
Mudjiono, 1999:85).
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar
yaitu dorongan yang mengarahkan individu dalam kegiatan proses belajar
serta bentuk kesadaran tentang pentingnya belajar guna mencapai suatu
tujuan serta hasil yang memuaskan pada diri individu.
2. Jenis-jenis motivasi belajar mahasiswa
Menurut Winkel dan Hastuti (2006: 120) Motivasi belajar terbagi
menjadi dua bagian yaitu motivasi belajar yang berasal dari dalam diri
(intrinsik) dan motivasi yang berasal dari luar diri (ekstrinsik), ciri-ciri

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 10

dalam jenis motivasi belajar intrinsik akan digunakan sebagai aspek dalam
pembuatan kuisioner motivasi belajar yang akan dibahas sebagai berikut :
a. Motivasi belajar intrinsik
Motivasi belajar intrinsik merupakan motivasi yang timbul dalam
diri sendiri seperti sistem nilai yang dianut, harapan, minat, cita-cita,
dan aspek internal lain yang melekat pada diri seseorang. Motivasi
belajar intrinsik merupakan motivasi rangsang yang ada dalam diri
siswa.Terdapat minat dan dorongan mahasiswa untuk melakukan
aktivitas tanpa meminta atau mengharap imbalan.
Motivasi belajar intrinsik dibentuk melalui pembelajaran dan
pengalaman yang membawa kepuasan. Contohnya, kebiasaan
membaca kembali catatan yang diberikan oleh dosen mata kuliah yang
bersangkutan merupakan gerakan motivasi intrinsik yang dibentuk
berdasarkan pembelajaran dan pengalaman. Bila individu memiliki
motivasi belajar intrinsik dapat terlihat dari sikapnya yang tekun,
karena ia merasa butuh dan ingin mencapai tujuan yang dinginkan.
Individu yang memiliki motivasi belajar intrinsik, menunjukkan
keterlibatan dan aktivitas yang tinggi (Prayitno, 1989).
b. Motivasi belajar ekstrinsik
Motivasi belajar ekstrinsik yaitu motivasi eksternal yang muncul
dari luar pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan sekolah,
adanya imbalan berupa hadiah, bahkan merasa takut karena adanya
hukuman merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 11

Motivasi belajar ekstrinsik merupakan rangsangan dari luar yang
bertujuan menggerakan individu untuk melakukan suatu aktivitas
yang membawa manfaat untuk individu itu sendiri. Menurut
Winkel(1997:173) motivasi belajar ekstrensik merupakan kegiatan
yang dimulai dan diteruskan berdasarkan kebutuhan dan dorongan
yang secara mutlak berkaitan dengan kegiatan itu sendiri.
Motivasi belajar ekstrinsik berfungsi sebagai pendorong dan
pengerak sikap seseorang yang terimplikasi dalam perbuatan.Menurut
Prayitno (2008:16) motivasi belajar ekstrinsik dapat membantu
timbulnya motivasi belajar intrinsik. Awalnya seseorang melakukan
sesuatu karena pujian, kemudian seiring berjalannya waktu ia dapat
menemukan sesuatu yang berarti bagi dirinya dan dan akirnya
menimbulkan motivasi intrinsik. Melalui penjelasan tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi belajar ekstrinsik adalah keinginan untuk
bertindak yang disebabkan oleh faktor pendorong dari luar diri
individu.
3. Ciri-ciri motivasi belajar mahasiswa
a. Ciri-ciri mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar intrinsik
menurut Winkel (Sardiman, 2008: 82-83), yaitu:
(1) Tekun menghadapi tugas.
Mahasiswa tekun dan setia dalam menghadapi tugas-tugas latihan
yang diberikan pendidik di kelas. Mahasiswa juga tekun dalam
mengerjakan tugas mata kuliah.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 12

(2) Ulet menghadapi kesulitan.
Mahasiswa tidak mudah putus asa dan tidak cepat puas atas prestasi
yang telah dicapainya. Misalnya mahasiswa selalu mau belajar dan
mencoba tantangan baru.
(3) Menunjukan minat.
Mahasiswa memiliki keinginan yang besar untuk menyelesaikan
masalah yang sedang dihadpinya. Misalnya mahasiswa ingin
memperbaiki nilai yang kurang baik, mahasiswa tersebut berniat
memperbaiki nilai dengan tekun belajar.
(4) Lebih senang bekerja mandiri dan tidak suka bergantung pada
orang lain.
Mahasiswa yang memiliki perasaan senang dan mandiri dalam
belajar akan akan menunjukan sikap dan motivasi belajar yang
tinggi. Misalnya mahasiswa yang memiliki cita-cita yang tinggi
dalam dirinya maka ia akan mandiri dalam belajar dan tidak
tergantung pada orang lain.
(5) Tertarik untuk mengerjakan hal-hal yang menuntut kreativitas.
Ketertarikan mahasiswa akan hal-hal yang menuntut kreativitas
akan semakin membuat mahasiswa berpikir lebih maju untuk
menciptakan hal-hal baru. Misalnya mahasiswa mengikuti kegiatan
kampus untuk mencari pengalaman baru.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 13

(6) Dapat mempertahankan pendapatnya.
Mahasiswa yang memiliki pemikran dan wawasan yang luas akan
berusaha mempertahankan pendapatnya. Mahasiswa memberikan
pernyataan dan perndapatnya terhadap dosen dan teman-teman di
kelas serta dapat mempertanggungjawabkannya.
(7) Tidak mudah melepas apa yang diyakini.
Mahasiswa yang menganggap sesuatu yang sudah benar tidak
mudah melepaskan sesuatu yang sudah diyakininya dan tidak
mudah percaya dengan pernyataan orang lain.
(8) Senang mencari dan memecahkan masalah.
Mahasiswa yang memiliki motivasi belajar tinggi akan tampak
dalam usahanya

mencari dan memecakan hal–hal baru dan

mengembangkan kemampuan yang dimiliki tanpa henti.
b. Ciri-ciri mahasiswa yang mempunyai motivasi belajar ekstrinsik
menurut Winkel (2007,97-98),
(1) Kecenderungan mengerjakan tugas-tugas belajar yang menantang
namun tidak berada di atas kemampuannya, serta dipengaruhi oleh
lingkungan sekitar.
(2) Ketergantungan mahasiswa terhadap seseorang dalam mengerjakan
tugas.
(3) Keinginan yang kuat untuk maju dan mencari taraf keberhasilan
yang disertai rasa cemburu karena orang disekitar mendapat nilai
atau prestasi yang baik.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 14

(4) Tuntutan lingkungan sekitar yang harus dipenuhi dalam tuntutan
belajar.
4. Faktor-faktor motivasi belajar mahasiswa
Imron (1996:99) berpendapat bahwa ada beberapa faktor motivasi
belajar mahasiswa yaitu cita-cita mahasiswa, kemampuan mahasiswa,
faktor keluarga, dan kondisi belajar mahasiswa di lingkungan Universitas.
Sejalan dengan ini, Dimyati dan Mudjiono (2009: 97-100) menyebutkan
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar adalah cita-cita atau
aspirasi mahasiswa, kemampuan mahasiswa, kondisi mahasiswa, unsurunsur dinamis dalam belajar, dan pembelajaran, serta upaya pendidik
dalam membelajarkan mahasiswa. Faktor-faktor tersebut akan dijelaskan
dalam rincian berikut.
a. Cita-cita atau aspirasi mahasiswa
Cita-cita merupakan keinginan yang terpuaskan dapat memperbesar
kemamuan dan semangat belajar (Dimyanti & Mudjiono, 2009: 97).
Cita-cita membuat mahasiswa termotivasi untuk belajar lebih tekun
belajar demi mencapai tujuan yang diinginkan, misalnya menjadi
dokter, guru, ataupun presiden, mahasiswa harus memperkuat dan
mengarahkan perilaku belajarnya. Cita-cita akan memperkuat motivasi
belajar ekstrinsik maupun intrinsik, sebab cita-cita akan mewujudkan
aktualisasi diri. Aspirasi adalah harapan mencapai target dalam suatu
kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang, sedangkan taraf

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 15

aspirasi adalah ukuran kualitas atau kuantitas pada target yang
ditentukan sendiri untuk dicapai (Winkel, 2007: 198).
b. Kemampuan mahasiswa
Keinginan seorang mahasiswa perlu diimbangi dengan kemampuan
untuk mencapainya. Contohnya menyelesaikan tugas yang diberikan
oleh dosen perlu dibarengi dengan keinginan yang ada dalam diri
mahasiswa. Keberhasilan tersebut memuaskan dan menyenangkan
hatinya. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa kemampuan akan
memperkuat motivasi mahasiswa untuk melaksankan tugas-tugas
perkembanganya. Setiap mahasiswa memiliki kemampuan yang
berbeda-beda.
c.

Kondisi mahasiswa
Kondisi mahasiswa meliputi kondisi jasmani (fisiologis) dan rohani
(psikologis) mempengaruhi motivasi belajar. Kondisi jasmani yang
segar akan memberikan pengaruh yang berbeda dengan kondisi jasmani
yang kurang segar. Sebaliknya apabila kondisi jasmani kurang segar
juga akan mempengaruhi proses belajar mahasiswa menjadi kurang
semangat. Jadi, orang belajar membutuhkan kondisi jasmani yang sehat.
Orang yang badannya sakit akibat penyakit-penyakit tertentu tidak
dapat belajar dengan efektif. Ada beberapa faktor rohaniah dalam
mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa adalah inteligensi, sikap,
minat bakat,dan motivasi itu sendiri.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 16

d.

Unsur-unsur yang dinamis dalam belajar dan pembelajaran
Mahasiswa memiliki perasan, perhatian, kemauan, ingatan, dan
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Pengalaman
kehidupan dengan teman sebaya

mempengaruhi motivasi belajar

mahasiswa. Lingkungan mahasiswa yang berupa lingkungan alam,
lingkungan tempat tinggal, dan pergaulan mengalami perubahan.
Lingkungan budaya mahasiswa yang berupa surat kabar, radio, televisi,
dan

film

semakin

menjangkau

mahasiswa.

Kesemuanya

itu

mendinamiskan motivasi belajar. Pembelajar yang masih berkembang
jiwa dan raganya, lingkungan yang semakin bertambah baik berkat
dibangun, merupakan kondisi dinamis yang bagus untuk pembelajaran.
e.

Serta upaya pendidik dalam membelajarkan mahasiswa atau peserta
didik
Upaya pendidik dalam membelajarkan mahasiswa di universitas
meliputi hal-hal berikut ini (1) menyelengarakan tertib belajar di
Universitas, (2) membina disiplin belajar dalam setiap kesempatan,
seperti pemanfaatan waktu dan pemanfaatan fasilitas universitas, (3)
membina tata tertib pergaulan, dan (4) membina tata tertib universitas.
Di samping penyelengaraan tata tertib umum tersebut, maka secara
individual setiap pendidik menghadapi anak didiknya. Upaya
pembelajaran tersebut meliputi (1) pemahaman diri mahasiswa dalam
rangka kewajiban tertib belajar, (2) pemanfaatan penguatan berupa

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 17

hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna, dan (3) mendidik cinta
belajar.
5. Fungsi motivasi belajar
Menurut Sardiman (2008: 85 ) ada tiga fungsi motivasi yaitu :
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor
yang melepas energi.
b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang
harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan
perbuaatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
Menurut Hamalik (2003: 161) fungsi motivasi adalah:
a. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa adanya
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar.
b. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan
kepencapaian tujuan yang diinginkan.
c. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin mobil.
Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
pekerjaan.
Menurut (Dimyati & Mudjiono, 1999: 85) fungsi motivasi adalah:
a. Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses, dan hasil akhir,
contohnya, setelah seorang mahasiswa membaca suatu bab buku bacaan,
dibandingkan dengan teman sekelas yang juga membaca bab tersebut; ia
kurang berhasil menangkap isi, maka ia terdorong membaca lagi.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 18

b.

Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar, yang dibandingkan
dengan teman sebaya; sebagai ilustrasi, jika terbukti usaha belajar seorang
mahasiswa belum memadai, maka ia berusaha setekun temannya yang
belajar dan berhasil.

c.

Mengarahkan kegiatan belajar, sebagai ilustrasi, setelah ia ketahui bahwa
dirinya belum belajar secara serius, terbukti banyak bersenda gurau
misalnya, maka ia akan mengubah perilaku belajarnya.

d.

Membesarkan

semangat

belajar;

sebagai

ilustrasi,

jika

ia

telah

menghabiskan dana belajar dan masih ada adik yang dibiayai orang tua,
maka ia berusaha agar cepat lulus.
e.

Menyadarkan tentang adanya perajalanan belajar dan kemudian bekerja
(disela-selanya adalah istirahat atau bermain) yang bersinambung;
individu dilatih untuk menggunakan kekuatannya sedemikian rupa
sehingga berhasil.

6. Aspek-aspek motivasi belajar
a. Aspek-aspek motivasi belajar intrinsik menurut Winkel (2012, 195-196),
yaitu:
(1) Interest value atau nilai-nilai yang dianut.
Diartikan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan, berdasarkan
penghayatan suatu kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak
berkaitan dengan aktifitas belajar. Misalnya, mahasiswa belajar karena
ingin mengetahui seluk-beluk suatu masalah selengkap-lengkapnya,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 19

imgin menjadi orang yang terdidik atau ingin menjadi ahli di bidang
ilmu tertentu.
(2) Minat.
Diartikan sebagai kecenderungan subyek yang menetap, untuk merasa
tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa
senang mempelajari materi itu. Misalnya, Seorang mahasiswa merasa
tertarik dan senang pada suatu mata kuliah tertentu, mungkin saja
dosen memberikan mata kuliah tersebut menyenangkan sehingga
mahasiswa merasa tertarik dan menarik untuk mengikuti mata kuliah
tersebut.
(3) Kesadaran belajar.
Diartikan sebagai sadar akan pentingnya proses belajar yang memang
bermanfaat bagi diri individu tersebut, serta mempunyai tujuan dari
proses belajar tersebut. Misalnya mahasiswa memandang belajar di
Universitas pada umumnya atau bidang studi tertentu sebagai suatu
yang sangat bermanfaat baginya, maka akan memiliki sikap positif.
Sebaiknya mahasiswa memandang itu semua sebagai sesuatu yang
tidak berguna, akan memiliki sikap negatif.
b. Aspek motivasi belajar ekstrinsik menurut Winkel (2006:195) yang akan
digunakan sebagai acuan pembuatan kuisioner adalah sebagai berikut:
(1) Belajar sebagai alat dan sarana
Diartikan belajar merupakan suatu kewajiban yang harus seseorang
tempuh guna memperoleh pengetahuan baru bagi dirinya. Misalnya,

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 20

seseorang mahasiswa yang memang seharusnya menyelesaikan kuliah
dengan baik, guna memperoleh gelar sarjana. Belajar juga mampu
menghindari suatu hukuman, misalnya seorang mahasiswa melakukan
kesalahan dalam tugas yang diberikan oleh dosen, tetapi dengan
belajar mahasiswa mengubah tugas yang salah menjadi benar guna
menghindari nilai buruk yang akan diberikan oleh dosen.
(2) Hubungan kegiatan belajar yang akan dicapai tidak mutlak.
Kegiatan belajar terkadang banyak menimbulkan suatu perilaku yang
tidak mutlak sesui dengan tujuan belajar tersebut, misalnya : belajar
demi memperoleh hadiah, belajar demi meningkatkan gengsi sosial,
belajar demi memperoleh pujian (orangtua, guru, dan lingkungan
sekitar), serta belajar demi tuntuan jabatan yang dipegang dan demi
memenuhi persyaratan kenaikan jenjang atau golongan tertentu.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI

BAB III
METODE PENELITIAN

Bab ini memuat beberapa hal yang berkaitan dengan metodologi
penelitian, antara lain jenis penelitian, subjek penelitian, instrumen penelitian, dan
teknik pengumpulan data.

A. Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei.
Furchan (2005: 415-418) mengatakan penelitian deskriptif dengan metode
survei dirancang untuk memperoleh informasi dengan mengumpulkan data
yang relatif terbatas dari kasus-kasus yang relatif besar jumlahnya. Penelitian
deskriptif dengan metode survei dalam Penelitian ini dimaksudkan untuk
memperoleh Motivasi dalam Belajar (Studi Deskriptif Mahasiswa Program
Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
Angkatan 2012 tahun ajaran 2012/2013 dan Implikasinya Terhadap Usulan
Topik-topik Bimbingan Peningkatan Motivasi Belajar)

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Sanata Dharma Yogyakarta, mahasiswa angkatan 2012 tahun ajaran
2012/2013. Berikut rincian jumlah mahasiswa Bimbingan dan Konseling
angkatan 2012 yang tertera dalam tabel :

21

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 22

Tabel 1
Rincian Jumlah Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan
2012 Sanata Dharma Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013
No
1
2

Mahasiswa BK
Kelas A
Jumlah
Kelas B
Jumlah

JumlahSiswa
30
30
31
31

Keterangan
Ujicoba
Penelitian

C. Instrumen Penelitian
1. Kuesioner
Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
kuesioner motivasi belajar mahasiswa Bimbingan dan Konseling tahun
ajaran 2012/2013 dengan bentuk penelitian tertutup. “Kuesioner bentuk
tertutup berisi pertanyaan-pertanyaan yang disertai dengan pilihan
jawaban untuk pertanyaan-pertanyaan tersebut” (Furchan, 2005: 260).
Kuesioner yang disusun oleh penelitian memuat aspek-aspek motivasi
belajar yaitu motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik
menurut Winkel (2012, 195-196).
Instrumen penelitian ini mempunyai alternatif jawaban yaitu sangat
sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), dan sangat tidak sesuai (STS).
Alternatif/opsi tengah (sedang/cukup) dalam alat ini tidak dipakai untuk
mengurangi responden dalam memberikan jawaban yang netral agar dapat
meningkatkan variabilitas responsi.
Keempat opsi tersebut mempunyai skor masing-masing adalah:
Sangat sesuai = 4, Sesuai = 3, Tidak sesuai = 2, Sangat tidak sesuai = 1

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 23

Pernyataan positif (favorable item) dan sebaliknya untuk pertanyaan
negatif (unfavorable item). Adapun total skor dari masing-masing
responden adalah hasil penjumlahan skor dari seluruh item tersedia dan
dijadikan sebagai data olahan untuk kepentingan analisis penelitian ini.
Konstruk instrumen penelitian ini divisualisasikan pada tabel 2.
Tabel 2
Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Mahasiswa Bimbingan dan Konseling
Sanata Dharma tahun ajaran 2012/2013
(Uji Coba)
No

1.

2.

3

Aspek Motivasi
Belajar Intrinsik
dan Ekstrisik

Indikator

Intrinsik
Kesadaran Belajar 1.1. Berpendidikan
1.2. Berpengetahuan
1.3. Memiliki keahlian
Minat

Nilai-nilai yang
dianut (interest
value)

1.1. Kesadaran untuk
mengembangkan
diri
1.2. Senang
3.1. Rasa ingin tahu yang
kuat
3.2 . Tekun
3.3. Tanggung jawab

Item KuesionerUjiCoba

Jumlah

Fav

Unfav

5, 3
20, 23
18, 7

9, 14
16, 28
2, 13

4
4
4

1, 15, 8,
10
11,12, 30

6, 4, 17,
19
21, 26, 33

8
6

24, 25

29, 36

4

27, 31
32, 41

22, 35
38, 43

4
4

34, 42, 48

40, 37, 51

6

39, 50, 55

44, 47, 49

6

45, 58

52, 54

4

60, 53
59, 62

46, 56
57, 61

4
4

Ekstrinsik
4

5

Belajar Sebagai
alat Atau Sarana

4.1 Memenuhi tuntutan
sebagai suatu
kewajiban
4.2 Menghindari
hukuman
Hubungan
5.1 Mendapat pujian dari
kegiatan belajar
orang lain
yang akan dicapai 5.2 Meningkatkan gengsi
tidak mutlak
5.3 Memperoleh hadiah
material
Jumlah

62

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 24

2.

Validitas Kuesioner
Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan
suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (Azwar, 2008:5).
Validitas menunjuk kepada sejauh mana suatu alat mampu mengukur apa
yang seharusnya diukur (Furchan, 2005:293). Secara singkat menurut
Nurgiyantoro (2009:338) dapat dikatakan bahwa validitas alat penelitian
mempersoalkan apakah alat itu dapat mengukur apa yang akan diukur.
Validitas yang dipakai dalam penelitian ini adalah validitas isi (content
validity). Validitas isi adalah validitas yang mempertanyakan bagaimana
kesesuaian antara instrumen dengan tujuan dan deskripsi masalah yang
akan diteliti (Nurgiyantoro, 2009:339). Kualitas instrumen penelitian ini
diperiksa dengan validitas isi (content validity), dikarenakan penyusunan
instrumen didasarkan pada kisi-kisi yang sesuai dengan aspek tujuan,
bahan/deskripsi bahan, indikator dan jumlah pertanyaan per indikator.
Pemeriksaan keterpenuhan validitas isi didasarkan pada pertimbangan
yang dilakukan secara terpisah oleh seorang ahli (expert judgment) yaitu
Azwar, guna menelaah setiap butir item pernyataan kuesioner motivasi
belajar intrinsik, yang bertujuan agar setiap item pernyataan yang dibuat
tepat dengan aspek tujuan, bahan/deskripsi bahan, indikator dan jumlah
pertanyaan per indikator, sehingga dapat dinyatakan baik (Nurgiyantoro,
2009:339). Hasil telaah ahli dilengkapi dengan uji empirik untuk
memeriksa keterpenuhan kriteria konsistensi internal setiap item terhadap
aspeknya. Kuesioner uji coba dapat dilihat pada lampiran.

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 25

Teknik uji yang digunakan adalah dengan cara mengkorelasikan skorskor item terhadap skor-skor aspek melalui pendekatan analisis korelasi
Pearson Product Moment.

Formula: rXY =

N ¦ XY  ¦ X ¦ Y

^N ¦ X

2

`^

 ¦ X N ¦ Y 2  ¦ Y
2

2

`

Keterangan:

rXY = korelasiskor-skor total kuesionerdan total butir-butir
N = jumlah subyek
X = skor sub total kuesioner
Y = skor total butir-butir kuesioner
XY = hasil perkalian antara skor X dan skor Y
Batasan yang digunakan adalah tarafsignifikasi 0,05 (5%).
Penentuan validitas item–item menggunakan patokan koefisien korelasi
minimum 0,30. Item yang koefisien korelasinya lebih kecil dari 0,30
dinyatakan gugur sehingga tidak dapat digunakan sebagai item pengumpul
data. Koefisen korelasi yang lebih besar atau sama dengan 0,30 dinyatakan
valid, sehingga dapat digunakan sebagai item pengumpulan data
(Azwar,2012: 86). Berdasarkan hasil analisa uji coba penelitian dari
diketahui 62 item diketahui 11 item gugur dan 51 item valid. Data tabulasi
hasil ujicoba penelitian dapat dilihat pada lampiran. Proses perhitungan
taraf validitas dilakukan dengan memberi skor pada setiap item dan
mentabulasi data ujicoba. Selanjutnya proses perhitungan dilakukan

PLAGIAT
PLAGIATMERUPAKAN
MERUPAKANTINDAKAN
TINDAKANTIDAK
TIDAKTERPUJI
TERPUJI 26

dengan program SPSS (Statistical Programe For Social Science) versi
17,0 for windows agar lebih efektif dan efisien. Hasil perhitungan taraf
validitas dapat dilihat pada lampiran .
Tabel 3
No
1
2
3
4
5

Item yang gugur dalam uji coba penelitian
Aspek Intresik/
Item valid
Ekstrensik
Mempunyai tujuan
5